Nama : Ni Luh Anik Mertaningsih

NIM : 2112101014

Jurusan : Teologi

Perbedaan dan Persamaan

Aliran Dvaita, Visistadvaita dan Advaita

Berbagai pandangan berusaha untuk menjelaskan hakikat Tuhan (Brahman) beserta

ciptaannya. Salah satu aliran yang ada dalam agama hindu yaitu aliran filsafat Vedanta yang
dikenal sebagai Uttara-Mimamsa ditempatkan sebagai yang terakhir dan utama dalam
kepustakaan hindu. Vedanta sendiri terdiri dari tiga aliran yaitu aliran Dvaita, Visistadvaita, dan
aliran Advaita. Sebelum kita mengetahui bagaimana persamaan ataupun perbedaan dari bagian
Vedanta ini, ada baiknya kita mengetahui pengertian dari 3 aliran tersebut. Aliran Dvaita
merupakan aliran yang mengakui bahwa Tuhan merupakan yang tertinggi dan terdapat
perbedaan yang mutlak antara Tuhan dengan roh, Tuhan dengan materi, roh dengan roh lainnya,
roh dengan materi, serta materi dengan materi lainnya. Aliran Visistadvaita merupakan aliran
yang menganggap bahwa Brahman, Atman dan Alam Semesta memang berbeda tetapi tidak
dapat dipisahkan sekalipun ketiga-tiganya dan benar-benar nyata bukan suatu hayalan. Aliran
Advaita yaitu aliran yang memandang bahwa jiwa atau atman bersumber dari Tuhan sehingga
sifat-sifat atman sama dengan sifat-sifat Brahman itu sendiri dan Brahman merupakan satu-
satunya realitas dan segala sesuatu yang lain hanyalah penampakan, atau ilusi.

Dari ketiga pengertian aliran tersebut, kita tahu bahwa setiap aliran memiliki pemahaman
dan caranya tersendiri untuk mejelaskan hakikat Tuhan beserta ciptaanya. Dari paparan diatas
sudah jelas bahwa aliran Dvaita, Visistadvaita dan Advaita itu berbeda, bahwa aliran Dvaita
menganggap Tuhan itu berbeda dengan ciptaannya, Visistadvaita menganggap Tuhan dan
ciptaanya itu berbeda akan tetapi tidak dapat dipisahkan dan Advaita menggangap Tuhan dan
atman itu sama akan tetapi manusia adalah maya karena manusia dan dunia adalah cerminan dari
Brahman. Meskipun ketiga aliran ini memiliki pandangan tersendiri untuk menjelaskan hakikat
Tuhan namun ketiga aliran ini memiliki persamaan yaitu sama-sama mengakui bahwa Tuhan itu
ada dan Tuhan itu merupakan realitas yang kekal.