Anda di halaman 1dari 19

MODUL PERKULIAHAN

Analisis dan
Penggunaan
Laporan
Keuangan
Pelaporan Keuangan

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Ekonomi dan Bisnis Akuntansi S1 01510007 Muhammad Ali.,S.E.,M.T

03
Abstract Kompetensi
Laporan keuangan merupakan Mahasiswa memiliki kemampuan
produk dari lingkungan pelaporan menjelasakan pelaporan keuangan
keuangan. Informasi di dalam dan lingkungan analisis
laporan keuangan dinilai
berhubungan dengan kebutuhan
informasi pengguna laporan
keuangan dan sumber-sumber
informasi alternatif.
PENDAHULUAN

Laporan keuangan merupakan produk dari proses pelaporan keuangan yang dikelola
dengan aturan dan standar akuntansi, insentif manajerial, dan mekanisme pelaksanaan dan
pengawasan. Ini penting untuk kita memahami lingkungan pelaporan keuangan bersama
tujuan dan konsep mendasari informasi akuntansi yang disajikan dalam laporan keuangan.
Pengetahuan ini memungkinkan kita lebih baik menduga realitas posisi keuangan dan
kinerja perusahaan.
Dalam bab ini, kita mendiskusikan konsep-konsep yang mendasari pelaporan
keuangan, dengan penekanan khusus pada aturan akuntansi. Kita mulai dengan
menggambarkan lingkungan pelaporan keuangan. Kemudian kita mendiskusikan
maksud/tujuan pelaporan keuangan dan bagaimana tujuan ini mempertimbangkan kualitas
informasi akuntansi dan prinsip-prinsip dan konvensi yang mendasari aturan akuntansi. Kita
juga menilai relevansi informasi akuntansi untuk analisis dan penilaian bisnis, kita
mengidentifikasikan batasan informasi akuntansi.
Akuntansi adalah seni yg menurut kepercayaan luas pertama kali ditemukan oleh Fra
Luca Bartolomeo de Pacioli, seorang ahli matematika Italia dan Friar Franciscan di abad ke
16, Akuntansi sebagai profesi memiliki akar di Revolusi Industri abad 18 dan 19, meskipun
belum memperoleh posisi seperti profesi lain (hukum, medis atau teknik) hingga awal abad
ke-20. Sebagai aktivitas jasa, akuntansi memberikan informasi kuantitatif untuk pihak-pihak
yang berkepentingan yang membantu mereka untuk mengambil keputusan mengenai
penggunaan sumber daya di dalam kesatuan bisnis atau bukan bisnis. Sebagai suatu
disiplin ilmu analisis, akuntansi mengidentifikasi sejumlah besar kejadian dan transaksi yang
merupakan ciri dari aktivitas ekonomi. Sebagai suatu sistem informasi, akuntansi
mengumpulkan dan mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu perusahaan
bisnis atau kesatuan lain kepada beraneka ragam pihak yang berkepentingan dengan
aktivitas tersebut. Tiga karakteristik akuntansi, yaitu: identifikasi, pengukuran dan
komunikasi informasi keuangan mengenai kesatuan ekonomi kepada pihak yang
berkepentingan.
Semakin berkembangnya sistem pembukuan dan akuntansi di Indonesia. Seiring
dengan perkembangan, pembukuan kemudian ditinggalkan. Di Indonesia, perusahaan
kemudian banyak menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon yang asalnya dari Amerika.
Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa kondisi:
 Tahun 1957, Terjadi peristiwa konfrontasi Irian Barat yang melibatkan negara
Indonesia dan Belanda sehingga berakibat seluruh pelajar Indonesia yang menempuh

‘20 Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan


2 Muhammad Ali.,S.E.,M.T
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
pendidikan di Belanda ditarik kembali dan dapat melanjutkan studinya kembali
diberbagai negara, termasuk diantaranya Amerika Serikat.
 Orang orang yang memiliki peran dalam perkembangan akuntansi di Indonesia
sebagian besar menyelesaikan pendidikannya di Amerika yang kemudian membawa
sistem akuntansi Anglo Saxon untuk diterapkan di Indonesia. Dan pada akhirnya sistem
ini mendominasi penggunaannya dibandingkan sistem akuntansi kontinental di
Indonesia.
 Penanaman Modal Asing atau PMA memberikan dampak yang positif terhadap
perkembangan akuntansi khususnya sistem akuntansi Anglo Saxon.
Pada era sekarang ini, akuntansi sudah sangat pesat berkembang dan mendapat
perhatian khusus dari suatu bisnis serta keuangan global. Segala keputusan yang
bersumber dari informasi akuntansi, serta pengetahuan terkait isu-isu dalam akuntansi
internasional bahkan menjadi hal yang penting untuk mendapatkan intepretasi dan
pemahaman yang tepat dalam komunikasi bisnis internasional.
Pada awal tahun 1990-an, mulai muncul skandal pelaporan keuangan yang dapat
mempengaruhi kepercayaan dan perilaku investor, sehingga pemerintah mendapat tekanan
untuk segera mengatasi dan memperbaiki kualitas pelaporan keuangan.
Kejadian kasus yang cukup menggegerkan adalah kasus Bank Duta. Bank Duta Go
Public pada tahun 1990, namun dianggap gagal dalam mengungkapkan kerugian yang
terjadi. Bank Duta juga tidak menginformasikan semua informasi kepada auditornya tentang
masalah tersebut. Sialnya lagi, auditor Bank Duta ternyata mengeluarkan pendapat Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP) bagi organisasi bisnis tersebut.
Bagi pemerintah Indonesia, kualitas pelaporan keuangan harus segera diperbaiki
apabila menginginkan dapat memobilisasi aliran investasi jangka panjang.
Kemudian, jatuhnya nilai rupiah pada tahun 1997-1998 menambah deretan persoalan
keuangan yang harus diselesaikan pemerintah untuk memperbaiki kualitas pelaporan
keuangan sampai awal 1998, kebangkrutan massal, collapsenya sistem perbankan,
meningkatnya inflasi dan pengangguran yang tak terkendali memaksa pemerintah bekerja
sama dengan IMF untuk melakukan negosiasi terkkait berbagai paket penyelamat yang
ditawarkan IMF.
Pada masa kini, kesalahan secara tidak langsung diduga pada buruknya praktik
akuntansi serta rendahnya kualitas keterbukaan informasi (transparansi).
Berbagai persoalan tersebut telah mendorong pemerintah serta badan yang
berwenang untuk mengeluarkan kebijakan terkait regulasi laporan keuangan diantaranya:
 Pada September 1994, pemerintah melalui IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia)
mengadopsi seperangkat standar akuntansi keuangan (PSAK).

‘20 Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan


3 Muhammad Ali.,S.E.,M.T
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
 Pemerintah bekerja sama dengan Bank Dunia (World Bank) melaksanakan proyek
Pengembangan Akuntansi yang bertujuan untuk mengembangkan regulasi akuntansi
dan melatih profesi akuntansi.
 Pada tahun 1995, pemerintah menetapkan berbagai aturan berkaitan dengan
akuntansi dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas.
 Pada tahun 1995 pemerintah memasukkan kedalam Undang-Undang Pasar Modal
tentang aspek akuntansi/pelaporan keuangan.

Definisi Akuntansi menurut AICPA (American Institute of Certified Public


Accountants) no. 4 : Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah menyediakan
data kuantitatif kuantitatif, terutama terutama yang mempunyai mempunyai sifat keuangan,
dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan-
keputusan ekonomi dalam memilih alternatif-alternatif dari suatu keadaan.
Terdapat empat jenis pemberi kerja bagi akuntan: praktik publik, akuntansi
manajerial, pemerintah dan entitas nirlaba, pendidikan. Bidang akuntansi yang menerima
permintaan tinggi : pelaporan berkelanjutan, jasa asurans, jasa teknologi informasi,
akuntansi internasional, akuntansi forensik
Perbedaan antara pelaporan keuangan dan laporan keuangan. Pelaporan keuangan
meliputi laporan keuangan dan cara lain untuk melaporkan informasi. Pelaporan keuangan
terdiri dari laporan keuangan dan prospektus, peramalan manajemen, penjelasan mengenai
dampak lingkungan & sosial yang diakibatkan. Pelaporan keuangan memiliki arti yang lebih
luas dari laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan unsur utama pelaporan
keuangan terdiri dari laporan posisi keuangan (neraca), laporan laba komprehensif (laba
rugi), laporan perubahan ekuitas (modal), laporan perubahan posisi keuangan laporan dan
laporan arus kas.
Laporan keuangan memberikan infomasi posisi keuangan, kinerja perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan
kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi sebagian besar pemakai (investor
dan kreditor). Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan
(SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang bersifat material:
“Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”

‘20 Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan


4 Muhammad Ali.,S.E.,M.T
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Laporan keuangan disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Untuk memastikan kesesuaian laporan keuangan dengan standar, auditor memeriksa
laporan keuangan dan mengeluarkan opini.
 Laporan Manajemen:
• Laporan keuangan tanggung jawab manajer
• Manajemen bertanggung jawab atas proses penyiapan dan isi laporan
keuangan
• Perusahaan mengelola sistem pengendaian internal untuk menjaga
pencatatan akuntansi yang akurat dan asset yang dimiliki perusahaan.
 Manajemen
• Penanggung jawab keakuratan dan kewajaran laporan keuangan
• Menerapkan akuntansi yang mencerminkan aktivitas bisnisnya.
• Dalam akuntansi terdapat diskresi manajemen
• Banyak melakukan lobi dalam penyusunan standar

KOMPONEN-KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan


gambaran atau laporan kemajuan (progress report) secara periodic yang dilakukan
pihak manajemen yang bersangkutan. Jadi laporan keuangan adalah bersifat historis
serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report, dan laporan keuangan terdiri dari
data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara :
1. Fakta yang telah dicatat (recorded fact), berarti bahwa laporan keuangan ini dibuat
atas dasar fakta dari catatan akuntansi, seperti jumlah uang kas yang tersedia dalam
perusahaan maupun yang disimpan di bank, jumlah piutang, persediaan barang
dagangan, hutang, maupun aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Pencatatan dari
pos-pos ini berdasarkan catatan historis dari peristiwa-peristiwa yang telah terjadi
di masa lampau dan jumlah-jumlah uang yang tercatat dalam pos-pos itu dinyatakan
dalam harga-harga pada waktu terjadinya peristiwa tersebut.
2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (accounting convention
and postulate), berarti data yang dicatat itu didasarkan pada prosedur maupun
anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.
Hal ini dilakukan dengan tujuan memudahkan pencatatan dan untuk keseragaman.
3. Pendapat pribadi (personal judgement), dimaksudkan bahwa, walaupun pencatatan
transaksi telah diatur oleh konvensi-konvensi atau dalil-dalil dasar yang sudah
ditetapkan dan sudah menjadi standar praktek pembukuan, namun penggunaan dari

‘20 Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan


5 Muhammad Ali.,S.E.,M.T
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
konvensi-konvensi dan dalil dasar tersebut tergantung daripada akuntan atau
manajemen perusahaan yang bersangkutan.
Judgement atau pendapat ini tergantung kepada kemampuan atau integritas
pembuatan yang dikombinasikan dengan fakta yang tercatat dan kebiasaan serta dalil-dalil
dasar akuntansi yang telah disetujui akan digunakan dalam beberapa hal. Misalnya,
caracara atau metode untuk menaksir piutang yang tidak akan dapat ditagih dan
penentuan beban penyusutan serta penentuan umur dari suatu aktiva tetap akan
sangat tergantung pada pendapat pribadi manajemennya dan berdasarkan pengalaman
masa lalu.
Suatu hal yang penting, yaitu bahwa baik prosedur, anggapan-anggapan,
kebiasaan-kebiasaan maupun pendapat pribadi yang telah digunakan harus dipertahankan
secara terus menerus atau secara konsisten dari tahun ke tahun. Namun dalam hal ini
tidak berarti bahwa prosedur, kebiasaan, maupun pendapat pribadi yang digunakan tidak
boleh diubah. Jika suatu ketika manajemen ingin merubah prosedur, kebiasaan maupun
pendapat pribadi yang telah dipakai, harus dijelaskan dalam laporan keuangannya sehingga
mereka yang membaca laporan itu dapat mengetahui dengan jelas dasar mana yang
sesungguhnya digunakan dalam laporankeuangan yangbersangkutan.
Laporan keuangan pada hakekatnya bersifat umum, dalam arti laporan tersebut
ditujukan untuk berbagai pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda. Misalnya saja,
investor atau pemilik atau penanam modal mempunyai kepentingan di dalam mengetahui
potensi modal yang ditanamkannya untuk memberikan pendapatan. Kreditor atau pemberi
pinjaman berkepentingan dalam pemberian pinjaman terhadap perusahaan dan jaminan
kepastian pengembalian pinjaman atau kredit, sedangkan pemerintah (khususnya instansi
pajak) berkepentingan di dalam penentuan beban pajak yang harus dibayar. Disamping
ketiga pihak tersebut, ada pengguna lain dari laporan keuangan, yaitu karyawan atau serikat
pekerja, pelanggan dan masyarakat. Karyawan atau serikat pekerja tertarik pada informasi
stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Pelanggan berkepentingan dengan kelangsungan
hidup perusahaan. Masyarakat perlu informasi mengenai kecenderungan (trend) dan
perkembangan terakhir kekayaan atau kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitas
bisnisnya
Melalui laporan keuangan akan dapat dinilai kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajibankewajibannya dalam jangka pendek, struktur modal perusahaan,
distribusi daripada aktivanya, keefektifan penggunaan aktiva, hasil usaha atau pendapatan
yang telah dicapai dan beban-beban tetap yangharus dibayar. Pada Standar Akuntansi
Keuangan yang dikeluarkan Ikatan Akuntansi Indonesia, istilah laporan keuangan meliputi
neraca atau Laporan Posisi Keuangan, laporan rugi laba komprehensif, laporas saldo laba,
laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam

‘20 Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan


6 Muhammad Ali.,S.E.,M.T
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
berbagai cara seperti, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan
atas laporan keuangan, laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan.

Neraca atau Laporan Posisi Keuangan


Neraca atau Laporan Posisi Keuangan melaporkan posisi aset yang dimiliki
perusahaan, liabilitas dan equitas saat tertentu yaitu saat atau tanggal berlakunya
posisi keuangan tersebut. Neraca atau Laporan Posisi Keuangan merupakan laporan yang
sistematis tentang aset, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada saat tertentu.
Tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu
tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya
pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender, sehingga neraca sering disebut sebagai
balance sheet. Neraca merupakan laporan mengenai keadaan harta atau kekayaan
perusahaan, atau keadaan posisi keuangan pada saat atau tanggal tertentu. Neraca akan
memberikan informasi mengenai seberapa kuat posisi keuangan perusahaan dengan
memperlihatkan bagian yang dimiliki perusahaan dan bagian yang dipinjam dari kreditor
untuk suatu jangka tertentu. Neraca terdiri dari tiga bagian utama, yaitu aktiva, hutang dan
modal. Aktiva (assets) mencerminkan struktur kekayaan perusahaan yang menunjukkan
dana perusahaan ditanamkan atau dialokasikan untuk pos-pos apa saja. Aktiva didefinisikan
sebagai sumber daya yang dikuasai oleh entitas bisnis atau perusahaan. Sumber daya ini
dapat berbentuk fisik ataupun hak yang mempunyai nilai ekonomis.
Laporan Posisi Keuangan memberikan informasi yang berguna untuk :
a. Likuiditas yaitu seberapa cepat Aset perusahaan dapat diubah bentuknya menjadi kas
b. Solvensi yaitu mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar laibilitasnya pada
saat jatuh tempo
c. Fleksibilitas keuangan perusahaan yaitu kemampuan perusahaan dalam menggunakan
sumber- sumber keuangan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
Laporan Posisi keuangan mempunyai keterbatasan yang terdiri dari :
a. Laporan Posisi Keuangan tidak menyajikan nilai sekarang, karena aset dan laibilitas
dilaporkan berdasarkan harga historisnya atau harga belinya
b. Pertimbangan dan dugaan masih harus digunakan dalam memahami Laporan posisi
keuangan, karena ketertagihan piutang, penjualan persediaan dan kegunaan harta
jangka panjang yang berwujud dan tak berwujud sulit untuk ditentukan
c. Laporan Posisi keuangan hanya menyajikan pos-pos finansial, karena pos-pos non
finansial tidak dapat dicatat secara objektif

Laporan Rugi Laba dan Laporan Rugi Laba Komprehensif

‘20 Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan


7 Muhammad Ali.,S.E.,M.T
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Laporan rugi laba atau Laporan Rugi Laba Komprehensif merupakan laporan mengenai
kemajuan perusahaan. Laporan Laba-Rugi Komprehensif adalah laporan yang menyajikan
informasi tentang tingkat keberhasilan operasi perusahaan dalam suatu periode tertentu.

Informasi yang terdapat dalam laporan laba rugi dapat digunakan untuk :
 Mengevaluasi kinerja masa lalu
 Memberikan dasar untuk memprediksi kinerja masa depan
 Membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan
Laporan laba-rugi mempunyai keterbatasan antara lain:
 Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam income
statement. Misalnya tidak melaporkan Kecakapan para pegawainya
 Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan
Misalnya metode penyusutan straight line akan berbeda pengaruhnya terhadap laba
perusahaan bila dibandingkan menggunakan metode double declining balance
 Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan
Misalnya menaksir umur manfaat aset

Pada dasarnya laporan rugi laba memberitahu apa yang diperoleh perusahaan tahun
ini, apakah laba atau rugi, dan berapa banyak laba atau kerugiannya. Laporan ini
menggambarkan kemajuan usaha perusahaan selama satu periode tertentu atau selama
satu tahun buku. Laporan rugi laba merupakan suatu laporan yang sistematis tentang
penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode
tertentu. Prinsip-prinsip yang umumnya diterapkan adalah sebagai berikut:
a. Bagian pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok
perusahaan (penjualan barang dagangan atau memberikan service) diikuti dengan
harga pokok dari barang atau service yang dijual sehingga diperoleh laba kotor.
b. Bagian kedua menunjukkan biaya-biaya operasional yang terdiri dari biaya penjualan
dan biaya umum atau administrasi.
c. Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh di luar operasi pokok perusahaan
yang diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi di luar usaha pokok perusahaan.
d. Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi yang insidentil sehingga akhirnya
diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.

Laporan Saldo Laba


Tujuan laporan saldo laba
 Melaporkan semua perubahan saldo laba selama satu periode akuntansi

‘20 Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan


8 Muhammad Ali.,S.E.,M.T
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
 Merekonsiliasi saldo awal dan akhir saldo laba
 Menyediakan mata rantai antara laporan laba-rugi dengan laporan posisi keuangan
Saldo akhir laba ditahan dilaporkan pada neraca sebagai salah satu unsur ekuitas pemilik
Unsur-unsur Laporan saldo laba
 Penyesuaian periode sebelumnya
Revisi pos-pos laba atau rugi yang berkaitan:
a) Terjadi kesalahan dalam periode lalu dan baru diketemukan di periode
sekarang
b) Akibat perubahan prinsip akuntansi yang berlaku surut (retroaktif)
Koreksi atau penyesuaian periode sebelumnya ditambahkan atau dikurangkan secara
langsung sebesar neto sesudah pajak pada saldo laba ditahan awal tahun.
 Laba atau rugi tahun berjalan
Data laba atau rugi bersih di dapat secara langsung dari laporan laba-rugi tahun berjalan.
Bila laba bersih ditambahkan sedangkan bila rugi bersih dikurangkan pada laba ditahan.
 Dividen yang dibagikan
Dividen adalah laba dibagikan kepada para pemegang saham, berarti mengurangi saldo
laba ditahan. Dividen dapat dibagikan dalam bentuk selain kas. Biasanya pengumuman
pembagian dividen dengan saat pembayaran berbeda, tetapi dividen akan dikurangkan
dari laba ditahan pada saat pengumuman.

Laporan Perubahan Ekuitas


Laporan ini melaporkan perubahan dalam setiap akun ekuitas dan total ekuitas
selama tahun berjalan. Perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai
komponen utama laporan keuangan, Menurut PSAK 1 penyajian Laporan Perubahan
Ekuitas untuk suatu periode tertentu berisi informasi sbb :
a. Total laba komprehensif, dengan penyajian terpisah untuk jumlah yang dialokasikan
untuk pemilik induk perusahaan dan alokasi untuk kepentingan nonpengendali.
b. Pengaruh penerapan retrospektif atau penyajian kembali secara retrospektif yang diakui
sesuai dengan PSAK 25. Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan
kesalahan.
c. Rekonsiliasi atas perubahan selama periode berjalan untuk setiap komponen ekuitas
yang dihasilkan dari laba atau rugi setiap pos dari pendapatan komprehensif lain, serta
transaksi dengan pemilik.
d. Dividend yang diakui dan jumlah dividen per saham. Pos ini dapat juga disajikan pada
catatan atas laporan keuangan
Bila telah membuat laporan perubahan ekuitas, maka laporan laba ditahan tidak perlu lagi.

‘20 Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan


9 Muhammad Ali.,S.E.,M.T
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Laporan Arus Kas
Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas. Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan
diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Aktivitas operasi
meliputi segala transaksi dan kejadian yang masuk dalam ketentuan laba bersih. Jumlah
arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah
operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman,
memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden, dan melakukan arus kas
investasi tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur arus
kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi
masa depan. Informasi dalam laporan arus kas dapat membantu para pemegang saham,
kreditor, pihak lainnya untuk menilai hal-hal berikut:
 Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas di masa depan.
 Kemampuan perusahaan membayar deviden dan memenuhi kewajibannya.
 Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi.
 Transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan non kas dalam suatu
periode.
Pemegang saham dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar dividen atas
saham yang dipegangnya serta dapat memprediksi arus kas operasi perusahaan di masa
mendatang. Hal ini berarti juga dapat memprediksi kemampuan perusahaan membayar
dividen di masa depan.

Catatan atas Laporan Keuangan


Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian integral dari proses pelaporan
keuangan. Catatan atas laporan keuangan berisi tambahan infomrasi yang disajikan dalam
laporan keuangan. Informasi tambahan ini dapat berupa informasi yang sama sekali baru,
atau merupakan penjelasan atau kualifikasi pos-pos yang terdapat dalam laporan posisi
keuangan.

Struktur catatan atas laporan keuangan :


a. Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan
akuntansi tertentu yang digunakan.
b. Mengungkapan informasi yang disyaratkan oleh SAK yang tidak disajikan di bagian
manapun dalam laporan keuangan dan

‘20 Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan


10 Muhammad Ali.,S.E.,M.T
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
c. Memberikan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan
tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan.

Teknik pengungkapan
Untuk mengungkapkan masalah kebijakan akuntansi, kontijensi, nilai wajar
perusahaan harus mengungkapkan secara lengkap dan sesederhana mungkin. Untuk itu
perusahaan dapat mengunakan metode berikut : penjelasan dalam tanda kurung, catatan,
refernsi silang dan pos-pos kontra, serta skedul pendukung.

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Akuntansi mengikuti aturan-aturan tertentu. Aturan-aturan tersebut dipergunakan


sebagai pedoman untuk menyajikan laporan keuangan dan pelaporan keuangan. Pedoman
ini dinamai standar akuntansi berterima umum (Generally accepted accounting principles
atau GAAP) dan disusun oleh lembaga yang berwenang untuk itu. Di Indonesia yang
menyusun standar akuntansi keuangan di sektor swasta adalah Dewan Standar akuntansi
keuangan (DSAK), Sebuah unit organisasi dibawah Ikatan akuntan Indonesia (IAI). Di
Amerika serikat, yang mengeluarkan standar akuntansi keuangan disektor swasta adalah
FASB (Financial Accounting Standards Board). Dan standar keuangan yang berlaku
internasional adalah IFRS (Internatioal Financial Reporting Standards) yang disusun oleh
IASB (International Accounting Standards Board) yang sebelumnya International Accounting
Standard Committee.
Pendekatan pengajaran akuntansi keuangan saat ini perlu disesuaikan dari
pendekatan akun ke pendekatan standar. Alasan perubahan tersebut agar mahasiswa
dapat lebih memahami standar dan memahami bahwa pengaturan akun didasarkan pada
standar. Ada pro kontra pendekatan yang akan digunakan, namun penggunaan pendekatan
baru dapat juga memberikan pemahaman bahwa telah terjadi perubahan.
Akuntansi Keuangan merupakan proses menghasilkan dan menyajikan laporan
keuangan suatu perusahaan untuk digunakan baik oleh pihak internal maupun eksternal.
Fokus akuntansi keuangan adalah penggunaan oleh pihak eksternal. Faktor yang
mempengaruhinya adalah:
 Aspek sosial – mempengaruhi kebutuhan informasi
 Aspek ekonomi – bagaimana sumber daya akan dilaporkan
 Aspek hukum - Peraturan mempengaruhi bentuk pelaporan
 Aspek politik – kebiajkan negara
 Aspek agama – nilai dasar yang dianut oleh masyarakat
Tantangan Akuntansi Keuangan, yaitu :

‘20 Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan


11 Muhammad Ali.,S.E.,M.T
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
 Pengukuran non kuantitatif: Sustainability Reporting dengan Three bottom line
Reporting : Profit (ekonomy), Planet (environmental), People (social)
 Informasi mengenai masa datang
 Aset – perangkat lunak
 Tepat waktu

Standar akuntansi terdiri dari kerangka konseptual penyusunan laporan keaungan


dan pernyataan standar akuntansi.
Standar akuntansi yang berlaku di Indonesia terdiri atas empat standar, sering disebut 5
pilar standar akuntansi yaitu :
1. Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
2. Standar Akuntansi Keuangan Entitas tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP)
3. Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK EMKM)
4. Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK Syariah)
5. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

Standar Akuntansi Keuangan (SAK)


Digunakan untuk entitas yang memiliki entitas akuntanbilitas publik, yaitu entitas
yang terdaftar atau dalam proses pendaftaran di pasar modal atau entitas fidusia. Standar
ini mengadopsi IFRS yang dilakukan adopsi penuh mulai tahun 2012.
IFRS sebagai standar internasional memiliki tiga ciri utama sebagai berikut :
 Principle Based
Standar yang menggunakan principle Based hanya mengatur hal-hal yang pokok dalam
standar sedangkan prosedur dan kebijakan detail diserahkan kepada pemakai.
 Fair Value (Nilai Wajar)
Standar akuntansi keuangan banyak menggunakan konsep nilai wajar. Penggunaan
nilai wajar untuk meningkatkan relevansi informasi akuntansi untuk pengambilan
keputusan.
 Disclosure (pengungkapan)
Mengharuskan lebih banyak pengungkapan dalam laporan keuangan. Pengungkapan
diperlukan agar pengguna laporan keuangan dapat mempertimbangkan informasi yang
relevan yang perlu diketahui terkait dengan apa yang tercantum dalam laporan
keuangan dan kejadian

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP)

‘20 Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan


12 Muhammad Ali.,S.E.,M.T
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Standar ini untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dalam
menyusun laporan keuangan untuk tujuan umum. Standar ini mengadopsi IFRS untuk Small
Medium enterprise (SME) dengan beberapa penyederhanaan.
Contoh penyederhaan dalam standar ETAP sebagai berikut :
 Tidak ada laporan laba rugi komprehensif. Pengaruh laba komprehensif disajikan dalam
laporan perubahan equitas atau komponen ekuitas dalam neraca.
 Penilaian untuk aset tetap, aset tak berujud, dan property Investasi setelah tanggal
perolehan hanya menggunakan harga perolehan, tidak ada pilihan menggunakan nilai
revaluasi atau nilai wajar.
 Tidak ada pengakuan liabilitas dan aset pajak tangguhan, beban pajak diakui sebesar
jumlah pajak menurut ketentuan pajak.

Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK-EMKM)


SAK EMKM disusun untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan entitas mikro,
kecil, dan menengah. Undang-Undang No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah dapat digunakan sebagai acuan dalam mendefinisikan dan memberikan rentang
kuantitatif EMKM. SAK EMKM ditujukan untuk digunakan oleh entitas yang tidak atau belum
mampu memenuhi persyaratan akuntansi yang diatur dalam SAK ETAP. SAK EMKM
berlaku efektif tanggal 1 Januari 2018.

Standar Akuntansi Keuangan Syariah


Standar ini digunakan untuk entitas yang memiliki transaksi syariah atau entitas
berbasis syariah. Bank syariah menggunakan dua standar dalam menyusun laporan
keuangan menggunakan PSAK sedngkan transaksi syariah menggunakan PSAK Syariah.

Standar Akuntansi Pemerintahan


Standar ini digunakan untuk menyusun laporan keuangan intansi pemerintahan baik
pusat maupun daerah. Unit usaha yang dimilki pemerintah baik dalam bentuk badan usaha
milik Negara atau badan usaha milik Derah dan badan layanan umum sebagai entitas milik
pemerintah menyusun akuntansi sesuai dengan standar akuntansi keuangan umum yang
berlaku.

Tujuan dibuat suatu standar akuntansi keuangan, yaitu


 Untuk keseragaman laporan keuangan
 Memudahkan penyusunan laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga
meminimalkan bias dari penyusun.

‘20 Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan


13 Muhammad Ali.,S.E.,M.T
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
 Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan
membandingkan laporan keuangan enstitas yang berbeda.

KERANGKA KERJA KONSEPTUAL

Kerangka konseptual merupakan pedoman dalam penyusunan prinsip atau standar


akuntansi. Kerangka konseptual akuntansi keuangan merupakan sistem koheren yang
menghubungkan antara konsep fundamental dengan tujuan terkait yang dapat menciptakan
standar yang konsisten yang menjelaskan sifat, fungsi dan batasan akuntansi keuangan dan
laporan keuangan. Adanya kerangka konseptual akan mengarahkan penyusunan prinsip
atau standar akuntansi yang konsisten. Kerangka konseptual dapat dianalogikan dengan
undang-undang dasar suatu negara yang merupakan dasar atau pedoman bagi penyusunan
peraturan lainnya di negara tersebut.
Entitas menyajikan informasi yang relevan bagi pengguna untuk membantu dalam
pengambilan keputusan.
• Informasi yang disajikan dapat berupa informasi keuangan dan non keuangan
• Informasi yang disajikan dapat bersifat mandatory (diharuskan oleh regulasi) atau
informasi voluntary (sukarela)
• Penyajian informasi dapat mengurangi cost of capital dan cost of debt karena
berkurangnya asymmetry information
Informasi perusahaan, terdiri dari:
• Laporan keuangan,
• Laporan Tahunan (Annual Reporting),
• Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting)
• Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang lebih ringkas dan
menekankan pada EVA
• Informasi Digital

‘20 Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan


14 Muhammad Ali.,S.E.,M.T
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Gambar 3.1. Kerangka Kerja Konseptual Pelaporan Keuangan

Gambar 3.2. Karakteristik Kualitas Laporan Keuangan (IFRS terbaru)

‘20 Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan


15 Muhammad Ali.,S.E.,M.T
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Gambar 3.3. Karakteristik Kualitas Laporan Keuangan (IFRS sebelum revisi)

Tujuan laporan keuangan (menurut FASB), yaitu :


 Memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditur yang ada dan yang
potensial serta pemakai lainnya dalam pengambilan keputusan rasional mengenai
investasi, kredit dan keputusan lainnya.
 Memberikan informasi guna membantu investor dan kreditur yang ada dan yang
potensial dalam menaksir jumlah, waktu, dan ketidakpastian penerimaan penerimaan
kas di masa yang akan datang dari dividen atau bunga dan hasil dari penjualan,
pelunasan, atau jatuh tempo dari sekuritas atau pinjaman.
 Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi perusahan dan klaim atas
sumber daya itu (kewajiban untuk mentransfer sumber daya kepada kesatuan lain dan
ekuitas pemilik) dan dampak dari transaksi, kejadian dan situasi yang akan
memperngaruhi sumber daya dan klaim terhadap sumber daya itu.

KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI AKUNTANSI

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi akuntansi


berguna bagi para pemakai. Agar berguna informasi akuntansi harus memiliki dua kualitas,
yaitu kualitas primer dan kualitas sekunder.
Kualitas Fundamental (Fundamental Quality)

‘20 Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan


16 Muhammad Ali.,S.E.,M.T
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Relevansi dan kejujuran penyajian sebagai kualitas dasar yang harus melekat
pada informasi akuntansi, kedua kualitas tersebut mempunyai makna yang sangat penting
bagi para pemakai.
 Relevansi.
Informasi disebut relevan jika mempengaruhi pengambilan keputusan. Unsur-unsur
penting dari relevansi adalah (1) bernilai prediktif (2) Confirmatory
o Bernilai prediktif. Informasi yang relevan dapat membantu pemakai dalam
membuat prediksi tentang hasil akhir dari kejadian masa lalu, yang sekarang, dan
yang akan datang.
o Bernilai konfirmasi. Informasi yang relevan mendukung atau memperbaiki
perkiraan sebelumnya.
o Materialitas. Informasi menjadi material jika menghilangkannya atau salah saji
dapat/mungkin mempengaruhi keputusan yang dibuat pengguna pada dasar
informasi keuangan yang dilaporkan.

 Kejujuran penyajian
Kejujuran penyajian harus mengandung informasi yang lengkap, netral dan bebas
dari kesalahan.
o Lengkap. Semua informasi dibutuhkan untuk menyajikan secara jujur
o Kenetralan. Informasi akuntansi dimaksudkan untuk memenuhi tujuan berbagai
kelompok pemakai. Oleh karena itu informasi yang disajikan haruslah bebas dari
usaha-usaha untuk memberikan keuntungan lebih kepada pihak kelompok tertentu.
o Bebas dari kesalahan : semua item informasi harus bebas dari kesalahan
sehingga informasi keuangan jadi akurat

Kualitas Tambahan/Sekunder (Enhancing Quality)


Kualitas sekunder yang harus dimiliki oleh informasi akuntansi adalah
keterbandingan, verifiability, tepat waktu dan dapat dimengerti.
o Keterbandingan. Informasi akuntansi menjadi semakin bermanfaat jika
memungkinkan pemakainya untuk dapat membandingkan perusahaan dengan
perusahaan lain dalam satu industri dan membandingkan perusahaan yang sama
untuk periode yang berbeda.
o Dapat diverifikasi. Terjadi ketika pengukur/penyaji independen menggunakan
metode yang sama, menghasilkan hasil yang serupa
o Ketetapan waktu. Informasi yang relevan disajikan tepat waktu

‘20 Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan


17 Muhammad Ali.,S.E.,M.T
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
o Dapat dimengerti. Kualitas Informasi yang memberi pengguna melihat
kepentingannya.

Elemen Laporan Keuangan


 Aset. Sumber daya yang dikendalikan oleh entitas sebagai hasil kejadian masa lampau dan
manfaat ekonomi yang dapat diperoleh dimasa datang
 Liabilitas. Menyajikan liabilitas entitas yang timbul dari kejadian masa lampau, yang
kemumgkinan penyelesaian dengan pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat
ekonomi.
 Ekuitas. Nilai kepemilikan residu dalam Aset entitas yang tersisa setelah dikurangi dengan
hutang-hutangnya.
 Pendapatan. Kenaikan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk pemasukkan
atau penambahan asset atau penurunan laibilitas yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, dan
bukan berasal dari kontribusi pemlik.
 Beban. Penurunan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk pengeluaran atau
berkurangnya aset atau terjadinya laibilitas yang mengakibatkan penurunan ekuitas, dan bukan
berasal dari kontribusi kepada pemlik

Pengakuan dan Pengukuran Elemen Laporan Keuangan


Di samping menentukan elemen laporan keuangan, kerangka dasar teori akuntansi
dan pelaporan keuangan juga memberikan pedoman atau kerangka acuan untuk
menentukan tentang informasi apa dan kapan suatu informasi, secara formal harus diakui
dan disajikan di dalam laporan keuangan.
Asumsi-Asumsi Dasar
 Entitas Ekonomi. Aktivitas ekonomi dapat diidentifikasi dengan unit pertanggung-
jawaban tertentu.
 Keberlanjutan. Entitas bisnis akan mempunyai umur yang panjang.
 Unit Moneter. Laporan keuangan yang menggunakan satuan uang atau unit moneter.
Hal ini dilakukan untuk menciptakan keseragaman dalam pencatatan.
 Periodisitas, Aktivitas ekonomi suatu entitas bisnis dapat dipisahkan ke dalam periode
waktu artifisial.
 Akuntansi berbasis Akrual. Mencatat kejadian-kejadian yang mengubah laporan
keuangan sebuah entitas pada periode terjadinya, bukan pada periode ketika entitas
mengeluarkan atau menerima kas.

Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi

Prinsip dasar yang digunakan untuk mencatat transaksi :

‘20 Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan


18 Muhammad Ali.,S.E.,M.T
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
 Prinsip Pengukuran. Pengukuran dapat dilakukan berdasar biaya historis atau nilai
wajar
Biaya historis : harga aset dan liabilitas berdasarkan harga akuisisi
Nilai Wajar : harga aset dan liabilitas berdasarkan arus kas masa depan
 Prinsip Pengakuan Pendapatan. Pendapatan diakui saat kemungkinan entitas
memperoleh manfaat ekonomi masa depan dan jumlah dapat diukur secara andal
 Prinsip Pengakuan Beban. Beban diakui pada saat terjadinya dan pada saat aktivitas
memberi kontribusi pada pendapatan.
 Prinsip Pengungkapan Penuh. Penyediaan informasi yang mencukupi untuk
mempengaruhi penilaian dan keputusan pemakai.

Keterbatasan Laporan Keuangan


Laporan keuangan yang dihasilkan mempunyai beberapa keterbatasan seperti :
 Batasan Biaya. Manfaat informasi harus lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.
 Batasan Materialitas. Dampak suatu item terhadap operasi keuangan perusahaan
secara keseluruhan.

Daftar Pustaka

Subramanyam, K.R & Wild, J.J (2009). Financial Statement Analysis. 10th Edition.
McGraw-Hill Irwin.

Usman Sastradioradiraja. Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan. Prodi Akuntansi


Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama.

Kieso; Weigandt; Warfield (2018). Intermediate Accounting IFRS Edition.John Wiley &
Sons, Inc.

‘20 Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan


19 Muhammad Ali.,S.E.,M.T
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai