Anda di halaman 1dari 27

STRATEGI DAKWAH HABIB HUSEIN JA'FAR AL- HADAR MELALUI MEDIA

SOSIAL DI ERA MILLENIALS

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


FILSAFAT DAN TOKOH DAKWAH

Oleh:
Mokhammad A’lan Tabaika (02040721013)

Dosen pembimbing:
Dr. Hj. Luluk Fikri Zuhriyah, S.Ag.M.FIL.I
MAGISTER KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISUNANAMPEL SURABAYA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Zaman sudah semakin berkembang dan hampir dikatakan sudah tak dapat terkendali.

Berbagai perubahan khususnya di bidang teknologi memberikan kemudahan dan juga

kekhawatiran. Bagaimana hari ini dunia serasa berada dalam satu genggaman, menjelajahi

dunia tidak lagi sesulit dahulu. Hari ini teknologi sudah layaknya rumah baru bagi kaum

milenial, di sana menjanjikan berbagai fasilitas yang mampu mereduksi waktu dan

memangkas jarak. Sehingga dengan hanya berbekal handphone, semuanya dapat mengakses

sebuah informasi, berita, isu dan berbagai peristiwa yang sedang terjadi, terutama di media

sosial yang merupakan media online yang mendukung antar individu menggunakan teknologi

berbasis web yang membuat perubahan komunikasi satu arah menjadi dialog interaktif.1

Media sosial merupakan tempat berselancar yang sungguh mengasyikan, di dalamnya

terdapat samudera hikmah, walaupun bukan semunya berisi samudera kebenaran. Dalam

artian tidak semua yang dimuat di media sosial adalah sesuatu yang berisikan kebenaran.

Bahkan, di zaman sekarang dengan kedaan masyarakat yang begitu mudah sensitif dan

sentimen, dan kemungkinan membuat media sosial dipenuhi kesalahan dari pada kebenaran.

Berita bohong (hoax) sudah mulai merajalela, ujaran kebencian pun sering kali berlalu lalang,

vonis dan tuduhan sangat mudah dicuitkan dan sebagainya. Akan tetapi, hikmah memiliki

sesuatu yang unik, yang menjadikan segala sesuatu bisa di ambil sisi benarnya, tak kecuali

kesalahan.2

1
A Zahid, “Sensu alitas Media Sosial di Era Globalisasi : Kajian Sosial Media Marshal McLuhan Sebagai
Analisa Media Masa Kini”, Jurnal Sosiologi USK, Vol. 13, No. 1, (Juni, 2019), 3-4.

2
Husein Ja’far al-Hadar, “Beragama di Tengah Keragaman”, https://geotimes.co.id/kolom/beragama-di-
tengah-keragaman-belajar-pada-muhammad-dan- samir/Diakses 28 Desember 2019.
Habib Husein Ja’far al-Hadar merupakan salah satu sosok di antara kaum milenial yang

peduli terhadap kondisi dunia Islam dalam dunia digital, mengenai Islam yang sedang “kurang

sehat” yang tidak lagi membawakan misi islam rohmatal lilalaminn dengan berasaskan cinta.

Munculnya islam dengan ajaran radikal, fanatisme, eksklusif dan intoleransi yang berasas

kebencian belakangan ini terjadi.

Islam agama yang ramah disampaikan dengan amarah. Islam mengajak dengan santun

dan damai, bukan Islam bersenjata dengan mengatas namakan perintah jihad fisabilillah,

bagaimanapun ajaran Islam itu mengajak bukan mengejek dengan menebar kebencian di

mana-mana, menghukumi bidah dan sesat segala tindakan yang tidak sesuai dengan tafsiran

mereka terhadap al-qur’an dan Sunnah, mengkafirkan golongan yang tidak sepemikiran

dengan pahamnya. Hal tersebut menjadi sesuatu yang kian hari bukan berkurang namun justru

makin merebak di masyarakat Muslim Indonesia. Hal tersebut jelas terlihat dari banyaknya

umat Islam yang berislam hanya secara simbolik saja tapi tidak berislam secara subtansi.

Sehingga banyaknya yang berlomba-lomba dalam kesalehan ritual tapi mengabaikan

kesalehan sosial. Hal tersebut menjadi salah satu fakta penyebab terjadinya pemahaman Islam

yang salah, berdampak pada perpecahan, permusuhan serta kebencian di antara sebangsa,

setanah air dan lebih parahnya lagi terhadap sesama umat Islam.

Melalui quotes, meme, dan vlog yang dibuat Husein Ja’far al-Hadar merupakan medium

digunakan untuk berdakwah di kalangan milenial. Melalui medium tersebut Husein Ja’far

mengutarakan bahwa segala aspek Islam, baik aqidah, syariat, muamalah dan lain sebagainya

terdapat asas-asa cinta di dalamnya. sebagaimana sabda nabi dikatakan bahwa “cinta adalah

asasku”. Jadi mustahil untuk bisa menjadi Muslim sejati jika tidak memiliki cinta di awal, di

tengah dan di akhir dari semua keberislamananya. Hal tersebut dituangkan oleh Husein Ja’far

al-Hadar kedalam salah satu karyanya yang berjudul “Apalagi Islam itu Kalau Bukan Cinta.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Strategi
Strategi merupakan istilah yang sering diidentikkan dengan "taktik" yang secara
Bahasa dapat diartikan sebagai "corcerning the movement of organisms in respons to
external stimulus" (suatu yang terkait dengan gerakan organisme dalam menjawab
stimulus dari luar). Sementara itu, secara konseptual strategi dapat dipahami sebagai
suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan
(Pimay, 2005: 50). Strategi juga bisa dipahami sebagai segala cara dan daya untuk
menghadapi sasaran tertentu dalam kondisi tertentu agar memperoleh hasil yang
diharapkan secara maksimal (Arifin, 2003: 39).
Dengan demikian, strategi dakwah dapat diartikan sebagai proses menentukan cara
dan daya upaya untuk menghadapi sasaran dakwah dalam situasi dan kondisi tertentu
guna mencapai tujuan dakwah secara optimal. Dengan kata lain strategi dakwah adalah
siasat, taktik atau manuver yang ditempuh dalam rangka mencapai tujuan dakwah
(Pimay, 2005: 50).
Menurut Hisyam Alie yang dikutip Rafi'udin dan Djaliel, untuk mencapai strategi
yang strategis harus memperhatikan apa yang disebut SWOT sebagai berikut:
1. Strength (kekuatan), yakni memperhitungkan kekuatan yang dimiliki yang biasanya
menyangkut manusianya, dananya, beberapa piranti yang dimiliki.
2. Weakness (kelemahan), yakni memperhitungkan kelemahankelemahan yang
dimilikinya, yang menyangkut aspek-aspek sebagaimana dimiliki sebagai kekuatan,
misalnya kualitas manusianya, dananya, dan sebagainya.
3. Opportunity (peluang), yakni seberapa besar peluang yang mungkin tersedia di luar,
hingga peluang yang sangat kecil sekalipun dapat diterobos.
4. Threats (ancaman), yakni memperhitungkan kemungkinan adanya ancaman dari luar
(Rafi'udin dan Djaliel, 1997: 77).
2. Dakwah
Dalam pengertian keagamaan, dakwah memasukkan aktifitas tabligh (penyiaran),
tatbiq (penerapan/pengamalan) dan tandhim (pengelolaan) (Sulthon, 2003: 15).
Kata dakwah berasal dari bahasa Arab dalam bentuk masdar (infinitif) dari kata
kerja da'â ‫ دعا‬yad'u ‫ يدعو‬da'watan ‫ دعوة‬,(di mana kata dakwah ini sekarang sudah umum
dipakai oleh pemakai Bahasa Indonesia, sehingga menambah perbendaharaan bahasa
Indonesia (Munsyi, 1981: 11).
Kata da'wah ‫ ( دعوة‬secara harfiyah bisa diterjemahkan menjadi: "seruan, ajakan,
panggilan, undangan, pembelaan, permohonan (do'a) (Pimay, 2005: 13). Sedangkan
secara terminologi, banyak pendapat tentang definisi dakwah, antara lain:
a. Menurut Ya'qub (1973: 9), dakwah adalah mengajak umat manusia dengan hikmah
kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan RasulNya.
b. Menurut Anshari (1993: 11) dakwah adalah semua aktifitas manusia muslim di dalam
usaha merubah situasi dari yang buruk pada situasi yang sesuai dengan ketentuan
Allah SWT dengan disertai kesadaran dan tanggung jawab baik terhadap dirinya
sendiri, orang lain, dan terhadap Allah SWT.
Keaneka ragaman pendapat para ahli seperti tersebut di atas meskipun terdapat
kesamaan ataupun perbedaan-perbedaan namun bila dikaji dan disimpulkan bahwa
dakwah adalah suatu usaha atau proses yang diselenggarakan dengan sadar dan
terencana; usaha yang dilakukan adalah mengajak umat manusia ke jalan Allah,
memperbaiki situasi yang lebih baik (dakwah bersifat pembinaan dan pengembangan);
usaha tersebut dilakukan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, yakni hidup bahagia
sejahtera di dunia ataupun di akhirat. Berkaitan dengan strategi dakwah Islam, maka
diperlukan pengenalan yang tepat dan akurat terhadap realitas hidup manusia yang secara
aktual berlangsung dalam kehidupan dan mungkin realitas hidup antara satu masyarakat
dengan masyarakat lain berbeda. Di sini, juru dakwah dituntut memahami situasi dan
kondisi masyarakat yang terus mengalami perubahan, baik secara kultural maupun sosial-
keagamaan. Strategi dakwah semacam ini telah diperkenalkan dan dikembangkan oleh
Rasulullah Muhammad SAW dalam menghadapi situasi dan kondisi masyarakat Arab
saat itu. Strategi dakwah Rasulullah yang dimaksud antara lain menggalang kekuatan di
kalangan keluarga dekat dan tokoh kunci yang sangat berpengaruh di masyarakat dengan
jangkauan pemikiran yang sangat luas, melakukan hijrah ke Madinah untuk fath
alMakkah dengan damai tanpa kekerasan, dan lain sebagainya (Rafi'udin dan Djaliel,
1997: 78).
Kemudian, jika dikaitkan dengan era globalisasi saat ini, maka juru dakwah harus
memahami perubahan transisional dari transaksi pada kekuatan magis dan ritual ke arah
ketergantungan pada sains dan kepercayaan serta transisi dari suatu masyarakat yang
tertutup, sakral dan tunggal ke arah keterbukaan, plural dan sekuler. Jadi, suatu strategi
tidak bersifat universal. la sangat tergantung pada realitas hidup yang sedang dihadapi.
Karena itu, strategi harus bersifat terbuka terhadap segala kemungkinan perubahan
masyarakat yang menjadi sasaran dakwah (Pimay, 2005: 53)..
Berkaitan dengan perubahan masyarakat yang berlangsung di era globalisasi, maka
perlu dikembangkan strategi dakwah Islam sebagai berikut.
Pertama, meletakkan paradigma tauhid dalam dakwah. Pada dasarnya dakwah
merupakan usaha penyampaian risalah tauhid yang memperjuangkan nilai-nilai
kemanusiaan yang universal (egaliter, keadilan dan kemerdekaan). Dakwah berusaha
mengembangkan fitrah dan kehanifan manusia agar mampu memahami hakekat hidup
yang berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya. Dengan mengembangkan potensi
atau fitrah dan kedhaifan manusia, maka dakwah tidak lain merupakan suatu proses
memanusiakan manusia dalam proses transformasi sosio-kultural yang membentuk
ekosistem kehidupan. Karena itu, tauhid merupakan kekuatan paradigmatis dalam teologi
dakwah yang akan memperkuat strategi dakwah.
Kedua, perubahan masyarakat berimplikasi pada perubahan paradigmatik
pemahaman agama. Dakwah sebagai gerakan transformasi sosial sering dihadapkan pada
kendala-kendala kemapanan keberagamaan seolah-olah sudah merupakan standar
keagamaan yang final sebagaimana agama Allah. Pemahaman agama yang terialu
eksoteris dalam memahami gejala-gejala kehidupan dapat menghambat pemecahan
masalah sosial yang dihadapi oleh para juru dakwah itu sendiri. Oleh karena itu,
diperlukan pemikiran inovatif yang dapat mengubah kemapanan pemahaman agama dari
pemahaman yang tertutup menuju pemahaman keagamaan yang terbuka.
Ketiga, strategi yang imperatif dalam dakwah. Dakwah Islam berorientasi pada
upaya amar ma'ruf dan nahi munkar. Dalam hal ini, dakwah tidak dipahami secara sempit
sebagai kegiatan yang identik dengan pengajian umum atau memberikan ceramah di atas
podium, lebih dari itu esensi dakwah sebetulnya adalah segala bentuk kegiatan yang
mengandung unsur amar ma'ruf dan nahi munkar (Pimay, 2005: 52).
1. Tujuan Dakwah
Tujuan Dakwah Menurut Arifin (2000: 4) tujuan program kegiatan dakwah
dan penerangan agama tidak lain adalah untuk menumbuhkan pengertian, kesadaran,
penghayatan dan pengalaman ajaran agama yang dibawakan oleh aparat dakwah atau
penerang agama. Pandangan lain dari A. Hasjmy (1984: 18) tujuan dakwah Islamiyah
yaitu membentangkan jalan Allah di atas bumi agar dilalui umat manusia. Ketika
merumuskan pengertian dakwah, Amrullah Ahmad menyinggung tujuan dakwah
adalah untuk mempengaruhi cara merasa, berpikir, bersikap, dan bertindak manusia
pada dataran individual dan sosiokultural dalam rangka terwujudnya ajaran Islam
dalam semua segi kehidupan (Ahmad, 1991: 2).
Barmawie Umary (1984: 55) merumuskan tujuan dakwah adalah memenuhi
perintah Allah Swt dan melanjutkan tersiarnya syari'at Islam secara merata. Dakwah
bertujuan untuk mengubah sikap mental dan tingkah laku manusia yang kurang baik
menjadi lebih baik atau meningkatkan kualitas iman dan Islam seseorang secara sadar
dan timbul dari kemauannya sendiri tanpa merasa terpaksa oleh apa dan siapa pun.
Salah satu tugas pokok dari Rasulullah adalah membawa amanah suci berupa
menyempurnakan akhlak yang mulia bagi manusia. Dan akhlak yang dimaksudkan ini
tidak lain adalah al-Qur'an itu sendiri sebab hanya kepada al-Qur'an-lah setiap pribadi
muslim itu akan berpedoman. Atas dasar ini tujuan dakwah secara luas, dengan
sendirinya adalah menegakkan ajaran Islam kepada setiap insan baik individu maupun
21 masyarakat, sehingga ajaran tersebut mampu mendorong suatu perbuatan sesuai
dengan ajaran tersebut (Tasmara, 1997: 47). Secara umum tujuan dakwah dalam al-
Qur'an menurut Moh. Aziz (2004: 68) adalah:
1. Agar manusia mendapat ampunan dan menghindarkan azab dari Allah.
ۡ‫َواِنِّ ۡى ُكلَّ َما َدع َۡوتُهُمۡ لِت َۡغفِ َر لَهُم‬
( Artinya: Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar
Engkau mengampuni mereka... (QS Nuh: 7) (Depag RI,1978: 978).
2. Untuk menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya
ُ ْ‫ْضهٗ ۗ قُلْ اِنَّ َمٓا اُ ِمر‬
‫ت اَ ْن اَ ْعبُ َد‬ َ ‫ب يَ ْف َرحُوْ نَ بِ َمٓا اُ ْن ِز َل اِلَ ْي‬
ِ ‫ك َو ِمنَ ااْل َحْ زَ ا‬
َ ‫ب َم ْن يُّ ْن ِك ُر بَع‬ َ ‫َوالَّ ِذ ْينَ ٰاتَي ْٰنهُ ُم ْال ِك ٰت‬
ِ ‫ك بِه ۗاِلَ ْي ِه اَ ْد ُعوْ ا َواِلَ ْي ِه َم ٰا‬
‫ب‬ َ ‫هّٰللا َ َوٓاَل اُ ْش ِر‬
Artinya: Orang-orang yang telah kami berikan kitab kepada mereka, bergembira
dengan kitab yang telah diturunkan kepadamu, dan di antara golongan-golongan
Yahudi Jang bersekutu ada yang mengingkari sebagiannya. Katakanlah:
"Sesungguhnya aku hanya diperintah untuk menyembah Allah dan tidak
mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Hanya kepada-Nya aku seru (manusia) dan
hanya kepada-Nya aku kembali". (QS. ar Ra'd: 36) (Depag RI,1978: 375).
3. Untuk menegakkan agama dan tidak terpecah-belah)
‰‫ص ْينَا بِه اِب ْٰر ِه ْي َم َو ُموْ ٰسى‬ ْٓ ‫ بِه نُوْ حًا َّوالَّ ِذ‬‰‫صى‬
َّ ‫ي اَوْ َح ْينَٓا اِلَ ْيكَ َو َما َو‬ ّ ٰ ‫َش َر َع لَ ُك ْم ِّمنَ ال ِّد ْي ِن َما َو‬
‫ فِ ْي ۗ ِه َكب َُر َعلَى ْال ُم ْش ِر ِك ْينَ َما تَ ْد ُعوْ هُ ْم اِلَ ْي ۗ ِه‬‰‫ ال ِّد ْينَ َواَل تَتَفَ َّرقُوْ ا‬‰‫َو ِعي ٰ ْٓسى اَ ْن اَقِ ْي ُموا‬
Artinya: Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama yang telah diwasiatkan-
Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa Jang telah
Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa, yaitu: Tegakkanlah agama dan
janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik
agama yang kamu seru mereka kepadanya..." (QS Asy Syura: 13) (Depag RI,1978:
786).
4. Mengajak dan menuntun ke jalan yang lurus.
‫اط ُّم ْستَقِي ٍْم‬ ِ ‫ك لَتَ ْد ُعوْ هُ ْم اِ ٰلى‬
ٍ ‫ص َر‬ َ َّ‫َواِن‬
( Artinya: Dan sesungguhnya kamu benar-benar menyeru mereka ke jalan yang
lurus. (QS. al-Mukminun: 73) (Depag RI,1978: 534).
5. Untuk menghilangkan pagar penghalang sampainya ayat-ayat Allah ke dalam lubuk
hati masyarakat.
َ ِّ‫ع اِ ٰلى َرب‬
َ‫ك َواَل تَ ُكوْ ن ََّن ِمنَ ْال ُم ْش ِر ِك ْين‬ ْ َ‫ت هّٰللا ِ بَ ْع َد اِ ْذ اُ ْن ِزل‬
َ ‫ت اِلَ ْي‬
ُ ‫ك َوا ْد‬ ِ ‫ك ع َْن ٰا ٰي‬
‰َ َّ‫ص ُّدن‬
ُ َ‫َواَل ي‬
Artinya: Dan janganlah sekali-kali mereka dapat menghalangimu dari
(menyampaikan) ayat-ayat Allah, sesudah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan
serulah mereka kepada (jalan) Tuhanmu, dan janganlah sekali-kali kamu termasuk
orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. (QS. al-Qashshas: 87)

3. Media Sosial
Dalam berdakwah, media adalah faktor yang sangat penting dalam kelancaran dalam
proses pelaksaan dakwah. Faktor ini biasa disebut dengan defent variables, yaitu dalam
penggunaannya atau efektifitasnya tergantung kepada orang yang menggunakannya.39
Apabila seorang pendakwah bisa memanfaatkan media dakwah secara maksimal, maka
pendakwah dapat dengan mudah mencapai tujuan dakwahnya. Media dakwah harus
sesuai dengan perkembangan zaman, artinya seorang pendakwah harus bisa
memanfaatkan seluruh teknologi yang ada sesuai dengan yang diminati oleh masyarakat
pada masanya. Contohnya adalah pemanfaatan media sosial dalam berdakwah.
a. Pengertian Media Sosial

Di era digital seperti sekarang ini, perkembangan teknologi sangatlah pesat.


Dengan adanya internet, informasi dan data dapat disebarluaskan dengan sangat cepat
kapan saja dan di mana saja. Hal tersebut membuat manusia cenderung lebih mudah
berinteraksi dua arah atau berkomunikasi satu sama lain. Platform yang digunakan
untuk berinteraksi ini yang disebut dengan media sosial, yaitu media yang mewadahi
penggunanya untuk melakukan aktifitas sosial.

Kotler dan Keller mengartikan media sosial adalah media yang digunakan oleh
pengguna untuk berbagi teks, gambar, suara, dan informasi dengan orang lain.
Sedangkan menurut Nasrullah, media sosial adalah media sosial berperan aktif menjadi
alternatif sebagai fasilitator secara online yang dapat mempererat hubungan sesama
penggunanya yang dapat menciptakan sebuah ikatan sosial untuk beinteraksi, berbagi,
berkomunikasi dan bekerja sama dan sebagai media bagi pengguna untuk
merepresentasikan dirinya. Jika media sosial dapat menjadi alat untuk
merepresentasikan diri penggunanya kepada pengguna lain, maka media sosial dapat
dijadikan alat untuk membangun personal branding.

Kemudian, kegunaan dari media sosial menurut Arif Rohmadi adalah untuk
mendapatkan informasi, menjalin silaturahmi, untuk membentuk komunitas,
melakukan branding, promosi dan melaksanakan kegiatan sosial. 3
b. Karakteristik Media Sosial

Menurut Taprial dan Kanwar, ada lima karakteristik media sosial sebagai

3
Arif Rohmadi, Tips Produktif Ber-Social Media (Memanfaatkan Aneka Sosial Media Populer, Riset
Sosial Media, Promosi Online), (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2016), hlm. 2-6.
berikut:4
1) Aksesibilitas (Accessibility), media sosial sangat mudah diakses oleh siapa saja
yang mempunyai perangkat dan jaringan internet.
2) Interaktivitas (Interactivity), pengguna media sosial dapat melakukan interaksi
dua arah atau lebih dengan pengguna media sosial lainnya.
3) Longelivity / Volatility, pesan atau informasi dapat disimpan dan diakses
kembali bahkan ada beberapa fitur untuk memperbaruinya.
4) Keterjangkauan (Reach), media sosial dapat mengakses dan menjangkau semua
yang ada di dunia secara tidak terbatas.
5) Kecepatan (Speed), dengan media sosial para pengguna dapat berkomunikasi
secara langsung atau instan tanpa banyak kendala dalam pengiriman pesan.
c. Jenis-Jenis Media Sosial

Ada beberapa macam jenis-jenis dari media sosial, berikut jenis media sosial
menurut Sulistiyono5
1) Media Jejaring Sosial (Social Networking)
Media jejaring sosial sebagai sarana untuk menghubungkan aktifitas sosial di
dunia virtual. Jejaring sosial dapat membentuk pertemanan, baik pertemanan
dengan orang yang sudah dikenal atau belum dikenal. Jejaring sosial ini seperti
Facebook, Instagram, Telegram, Whatsapp, Linkedin dan lain sebagainya.
2) Jurnal Online (Blog)
Blog digunakan untuk mengunggah aktifitas keseharian, untuk berbagi
informasi dan sebagainya. Dahulu blog merupakan situs pribadi yang berisi
tautan ke situs lain, namun dengan seiring perkembangan waktu blog
digunakan untuk mengunggah jurnal atau tulisan pribadi. Ada dua macam blog
yaitu personal homepage dan menggunakan penyedia blog gratis seperti
Wordpress atau Blogspot.
3) Jurnal Online Sederhana (Microblog)
Jurnal online sederhana atau microblog memfasilitasi pengguna untuk
mempublikasikan kegiatan keseharian, tulisan atau pendapat yang diinginkan
4
Erwin Jusuf Thaib, Problematika Dakwah di Media Sosial, (Solok: Insan Cendikia Mandiri, 2021), hlm.
9-11.
5
Agus Sulistiyono, dkk, Etika Komunikasi dalam Media Sosial: Saring Sebelum Sharing, (Cirebon:
Penerbit Insania, 2021), hlm. 23-24.
oleh pengguna. Contoh microblog adalah Twitter.
4) Media Berbagi (Media Sharing)
Media yang memfasilitasi penggunanya untuk berbagi dokumen, foto atau
gambar, video dan lain sebagainya.
Contohnya adalah Youtube, Pinterest, Photo-bucket dan lain sebagainya.
5) Penanda Sosial (Social Bookmarking)
Social bookmarking digunakan untuk mengorganisasikan, menyimpan,
mengelola atau mencari suat informasi atau berita secara online. Contohnya
adalah delicious.com, Reddit.com, LintasMe dan lain sebagainya.
6) Media konten bersama atau Wiki
Media konten digunakan untuk membuat kolaborasi antar penggunanya. Seperti
kamus ensiklopedi, wiki memfasilitasi tentang pengertian, sejarah, buku, atau
tautan yang mengarah pada suatu kata. Artikel-artikel atau konten di wiki
dikerjakan bersama oleh pengguna atau pengunjung web tersebut.

4. Millenial

Istilah millennial memang sedang akrab terdengar. Istilah tersebut berasal dari
millennials yang diciptakan oleh dua pakar sejarah dan penulis Amerika, William Strauss
dan Neil Howe dalam beberapa bukunya. Millennial generation atau generasi Y juga
akrab disebut generation me atau echo boomers. Secara harfiah memang tidak ada
demografi khusus dalam menentukan kelompok generasi yang satu ini. Namun, para
pakar menggolongkannya berdasarkan tahun awal dan akhir. Penggolongan generasi Y
terbentuk bagi mereka yang lahir pada 1980 - 1990, atau pada awal 2000, dan seterusnya.

Awal 2016 Ericsson mengeluarkan 10 Tren Consumer Lab untuk memprediksi


beragam keinginan konsumen. Laporan Ericsson lahir berdasarkan wawancara kepada
4.000 responden yang tersebar di 24 negara dunia. Dari 10 tren tersebut beberapa di
antaranya, adalah adanya perhatian khusus terhadap  perilaku generasi millennial. Dalam
laporan tersebut Ericsson mencatat, produk teknologi akan mengikuti gaya hidup
masyarakat millennial. Sebab, pergeseran perilaku turut berubah beriringan dengan
teknologi. "Produk teknologi baru akan muncul sebagai akomodasi perubahan teknologi,"
ujar Presiden Director Ericsson Indonesia Thomas Jul. Sepanjang tahun ini, beberapa
prediksi yang disampaikan Ericsson berhasil terbukti. Salah satunya, perilaku Streaming
Native yang kini kian populer. Jumlah remaja yang mengonsumsi layanan streaming
video kian tak terbendung. Ericsson mencatat, hingga 2011 silam hanya ada sekitar tujuh
persen remaja berusia 16 - 19 tahun yang menonton video melalui Youtube. Rata-rata
mereka menghabiskan waktu di depan layar perangkat mobile sekitar tiga jam sehari.
Angka tersebut melambung empat tahun kemudian menjadi 20 persen.

Waktu yang dialokasikan untuk menonton streaming juga meningkat tiga kali lipat.
Fakta tersebut membuktikan, perilaku generasi millennial sudah tak bisa dilepaskan dari
menonton video secara daring. Teknologi juga membuat para generasi internet tersebut
mengandalkan media sosial sebagai tempat mendapatkan informasi. Saat ini, media sosial
telah menjadi platform pelaporan dan sumber berita utama bagi masyarakat.  Tren
tersebut sudah terbukti disepanjang 2016 melalui beberapa peristiwa penting, seperti aksi
teror bom. Masyarakat benar-benar mengandalkan media sosial untuk mendapatkan
informasi terkini dari sebuah peristiwa. `The Nielsen Global Survey of E-commerce juga
melakukan penelitian terhadap pergeseran perilaku belanja para generasi internet.
Penelitian dilakukan berdasar penetrasi internet di beberapa negara. Nielsen melakukan
riset terhadap 30 ribu responden yang memiliki akses internet memadai. Responden
tersebut berasal dari 60 negara di Asia Pasifik, Eropa, Amerika Latin dan Utara, serta
Timur Tengah. Studi tersebut menggambarkan perilaku generasi akrab internet ini
memilih jalur daring untuk meneliti dan membeli beragam produk atau jasa dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Nielsen mencatat, pertumbuhan penetrasi perangkat
mobile di kota-kota besar Indonesia mencapai 88 persen. 

Kepemilikan perangkat mobile menjadi salah satu faktor paling signifikan terhadap
perilaku belanja daring. Berdasarkan riset Nielsen tersebut, Indonesia memiliki peringkat
teratas secara global dalam hal penggunaan ponsel pintar untuk belanja daring.  Sebanyak
61 persen konsumen memilih berbelanja menggunakan ponsel pintar, dan 38 persen
lainnya memilih tablet atau perangkat mobile lain. Sementara, 58 persen konsumen lebih
memilih menggunakan komputer. 
5. Biografi Habib Husein Ja’far Al Hadar

Husein Ja‟far Al Hadar atau yang biasa dikenal dengan panggilan Habib Husein,
lahir di Bondowoso pada 21 Juni 1988. Habib Husein menempuh pendidikannya di TK
dan SD Al-Khairiyah Bondowoso, Jawa Timur, kemudian melanjutkan sekolah
menengah di SLTP 4 Bondowoso lalu ke SMA 1 Tenggarang. Setelah lulus SMA,
Habib Husein menimba ilmu di Pesantren Al-Ma’hadul Islami Bangil dan melanjutkan
kuliah di Jakarta yaitu S1 jurusan Aqidah dan Filsafat 2006-2011 dan S2 di jurusan
Tafsir Quran 2016-2020 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Habib Husein mengatakan
bahwa ia ingin menuntut ilmu ke Yaman untuk anak-anaknya tertata dalam pikirannya.
Hal tersebut juga melatarbelakangi dakwah Habib Husein yang kental akan nuansa
rasionalnya.6

Lahir di lingkungan yang agamis, sejak kecil Habib Husein dan keluarga dituntut
untuk taat beragama, menjaga marwah, menjaga kewibawaan Rasulullah dan terutama
menjaga Islam itu sendiri sebagai sebuah agama dalam profesi apa pun itu. Namun,
dalam keluarga Habib Husein sangat dianjurkan untuk berdakwah dan sebisa mungkin
menghindari segala maksiat dan hal-hal yang subhat. Maka dari itu, ayah dari Habib
Husein sangat ingin anaknya ketika dewasa menjadi seorang ulama seperti cerminan
dari ayahnya. Ayah Habib Husein selalu berpesan “Jika kita menolong Allah, maka
Allah akan menolong kita maka wakafkan umur kita untuk Allah”. Sosok ayah sangat
memengaruhi perjalanan hidup Habib Husein. Habib Husein mengatakan bahwa dirinya

6
https://www.youtube.com/watch?v=CQU68CZiPTw Tretan Universe, “Mengenal sisi lain sosok Habib
Husein Ja'far, are we okay”, diakses 24 september 2021
dan keluarga adalah penggemar bagi ayahnya, karena ayahnya selalu memberi ajaran
dan teladan yang sangat baik untuk keluarga.7

Dalam unggahan dari konten-konten di media sosial, Habib Husein terkenal


dengan pembawaannya yang ramah, lucu tetapi tetap sopan dan berwibawa. Habib
Husein sangat menghormati sesama dan tidak menilai seseorang dari latar belakang
agama ataupun penampilannya. Habib Husein dapat menyesuaikan diriketika bertemu
dengan siapa saja, Habib Husein tahu batasan-batasan dan bagaimana bicara kepada
orang yang lebih tua, seorang guru atau tokoh ulama dan juga bagaimana berdialog
dengan teman-teman sejawat dengan orang yang lebih muda atau dengan para jamaah
dan para teman lintas agama. Pembawaannya yang dapat cocok dengan semua orang
menjadikan pembawaan diri dari Habib Husein terkesan asyik dan menyenangkan.

6. Strategi dakwah Habib Husein


a. Sebagai Penulis

Habib Husein gemar membaca sejak kecil karena beliau juga lahir di tengah
keluarga pembaca dan penulis. Lalu beliau mulai mencoba menulis di awal masuk
SMP dan membuat akun e-mail pertamanya di tahun 2000. Habib Husein mulai
menulis di mesin ketik dan komputer milik ayahnya yang pada saat itu menjabat
sebagai ketua Yayasan Al-Khairiyah tempat Habib Husein bersekolah. Dari sana
Habib Husein mulai serius untuk menulis dan menekuni hobinya sebagai penulis
profesional. Lalu pada kelas 3 SMA tulisan pertamanya dimuat di majalah Islam di
Jawa Timur. Lalu pada akhir SMA, beliau mencoba memasukkan tulisannya di
koran. Koran pertama yang memuat tulisan Habib Husein adalah Koran Nasional
Suara Rakyat tentang berbagai isu sosial. Tulisan pertamanya membahas tentang
bagaimana pandangan Islam terhadap banjir? Bagaimana mengatasi banjir menurut
Islam? Pentingnya menjaga lingkungan dan lain sebagainya. Puncaknya saat beliau
menjadi mahasiswa S1, tulisannya dimuat di Koran Kompas dan majalah Tempo dan

7
Tretan Universe, “Mengenal sisi lain sosok Habib Husein Ja'far, are we okay”,
https://www.youtube.com/watch?v=CQU68CZiPTw diakses pada 23september2021.
sudah lebih dari 1000 tulisan yang dimuat. Tulisan-tulisan itu kemudian dibukukan
dengan judul “Menyegarkan Islam Kita” yang memuat 50 tulisannya dari berbagai
media.

Habib Husein menekuni karirnya sebagai penulis kurang lebih selama 14 tahun.
Lalu di lima tahun terakhir media bergeser ke online dan Habib Husein pindah
menulis ke portal online seperti SyiarIndonesia.id, Islamcinta.com dan lain
sebagainya. Namun saat ini, banyak orang yang tidak lagi membaca artikel-artikel di
internet dan peminatnya semakin berkurang. Kemudian, Habib Husein bergeser ke
media sosial. Karena tujuan dari Habib Husein menulis itu bukan untuk aktualisasi
diri tetapi untuk berdakwah. Sejak saat itu, Habib Husein menggunakan platform
media sosial untuk berdakwah agar mendapat jangkauan atau sasaran mad’u yang
lebih banyak. 8

Seiring dengan popularitas Habib Husein yang semakin dikenal sebagai kreator
dakwah. Habib Husein mendapat perhatian lebih dari masyarakat setelah
menerbitkan tulisannya. Buku yang berjudul “Tak di Ka’bah, di Vatikan atau di
Tembok Ratapan, Tuhan Ada di Hatimu” mendapat sambutan yang positif dari
masyarakat. Buku Tuhan Ada di Hatimu sudah masuk ke cetakan ketujuh dan
berhasil masuk nominasi Anugerah Pembaca Indonesia 2021.

Gambar 2.1 Buku Menyegarkan Islam Kita, Tuhan Ada di Hatimu dan Seni merayu
tuhan karya Habib Husein9

Habib Husein menjelaskan bahwa isi dari buku “Tuhan Ada di Hatimu” adalah
kumpulan dakwah yang berisi pesan yang sama dengan video dakwahnya di
8
“personal branding habib husein ja’far al hadar melalui media sosial Instagram”, skripsi nurul wardah, hal
52
9
https://www.goodreads.com diakses pada 23 september 2021 pukul 22:15
Youtube. Jadi, materi dakwah tersebut dikemas dengan bentuk tulisan yang sudah
dilengkapi dengan dalil-dalil sesuai dengan Al-Quran dan As- Sunnah. Buku “Tuhan
Ada di Hatimu” bertujuan agar teman- teman yang memiliki keterbatasan untuk
menonton atau mendengar Habib Husein di Youtube mempunyai kesempatan untuk
mendapatkan ilmu dengan buku tersebut. Dan tanggal 9 september kemarin Habib
Husein juga menerbitkan karya terbarunya yaitu buku ‘Seni merayu tuhan’ yang
isinya tidak kalah menarik dengan karya-karya sebelumnya.

b. Dakwah Habib Husein di Media Sosial


1) Melalui Twitter

Pada bulan april tahun 2012 Habib Husein membuat akun pertamanya di
Twitter. Dia menggunakan Twitter sebagai media dakwah yang pertama melalui
media sosial yang berisi quote, link untuk tulisan atau artikel islami yang sangat
digandrungi kaum millennial pada waktu itu sehinnga followersnya mencapai
406.8K.

Gambar 2.2 Profil Twitter Habib Husein @Husen_Jafar10


2) Melalui You tube

Pada tahun 2018 Habib membuka akun Youtube untuk berdakwah secara
visual. Dengan latar belakang penulis, pada awalnya Habib Husein tidak terbiasa
untuk tampil di depan kamera untuk menyampaikan dakwahnya. Kemudian,
Habib Husein mencari orang yang dapat tampil di video Youtube-nya untuk
menyampaikan gagasan-gagasannya namun itu tidak membuahkan hasil. Setelah

10
https://twitter.com/Husen_Jafar diakses pada 23 september 2021 pukul 22.20 WIB.
itu, Habib Husein memutuskan untuk belajar dan terjun langsung menjadi
pembicara di akun Youtube-nya yang bernama “Jeda Nulis”. Sesuai dengan
namanya “Jeda Nulis”, Habib Husein memutuskan untuk jeda dalam menulis
dan hadir di Youtube untuk menyampaikan secara lisan dan visual tentang apa
yang telah beliau tulis sebelumnya.11

Habib Husein sudah mengunggah dengan total 171 video dan 39 juta tayang
sejak video pertama dipublikasikan pada tanggal 4 Mei 2018 hingga september
2021 dengan video pertamanya yang berjudul “Menjadi Muslim Moderat itu
Bagaimana sih?”

Gambar 2.3 Profil Youtube Jeda Nulis12

11
personal branding habib husein ja’far al hadar melalui media sosial Instagram, skripsi nurul wardah, hal
57
12
https://www.youtube.com/channel/UCp7hJfiiocdY085XnWVrp2Q diakses pada 23 september 2021.
Pada 12 desember 2020, Habib Husein membuat Youtube “Cahaya untuk
Indonesia” yang kontennya lebih fokus berisi dialog bersama dengan para ustaz,

alim ulama, guru, mualaf, youtuber dan tokoh masyarakat yang membahas
tentang ilmu Islam secara lebih dalam sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah.
Channel ini sudah mendapat 183.000 subcriber dengan 11.234.715 tayangan
sejak video pertama diunggah.

Gambar 2.4 Profil Youtube Cahaya untuk Indonesia13


Habib Husein dalam dakwahnya kerap dijuluki oleh jamaahnya sebagai The
Light of The Darkness, The Protector Level 3, The Answer of The Lost Youngster
dan lain sebagainya, sedangkan penonton sering menyebut diri mereka sebagai
Pemuda Tersesat. Habib Husein mengatakan bahwa itu bukan masalah karena
panggilan tersebut adalah sebagai bentuk dari keakraban dari Habib Husein dengan
jamaahnya yaitu Pemuda Tersesat yang berasal dari Kultum Pemuda Tersesat.
Sehingga habib husein membuat Channel ketiganya di youtube dengan nama
Pemuda Tersesat dibuat pada 12 April 2021 yang sudah mencapai 658.000
subcriber dan 27.534.233 tayangan pada september 2021.

13
https://www.youtube.com/channel/UCp7hJfiiocdY085XnWVrp2Q diakses pada 25 september 2021.
Gambar 2.5 Profil Youtube Pemuda Tersesat14

Sebelumnya konten pemuda tersesat berada dinaungan chenel jeda nulis dan
channel MLI (Majlis Lucu Indonesia) yang diplopori oleh tretan muslim dan coki
paradede dengan memuat konten-konten menjawab pertanyaan anak muda dari
berbagai latar agama, suku, budaya yang disampaikan melalui media sosial. Pada
tanggal 24 april 2020 konten pemuda tersesat rilis pertama kali di channel MLI
memiliki season 1 dan 2 yang berisi 39 vidio dan terus digandrungi oleh para
penontonnya hingga mencapai 2,2 juta penonton, sehingga habib husein membuat
chanel khusus untuk kultum pemuda tersesat

Adapun Pertanyaan- pertanyaan yang dimuat channel pemuda tersesat adalah :

1.“Tersesat oh tersesat astagfirullah…. bib gimana Hukum Tak Jum’atan Karena


Kunci Kosan Hilang?”
2.“Tersesat oh tersesat astagfirullah….Bib, Gimana hukum Jual Ginjal Buat Naik
Haji ?
3.“Tersesat oh tersesat astagfirullah …bib, mau nanya nih Apakah Orang Buta
Warna Dapat Melihat Api Neraka?
4“Bib, Gimana hukum masjid Pakai Penglaris?
5.“Bolehkah seorang muslim punya waifu (istri anime) waifu saya namanya
nishikino maki bib ?
6.”Bib, saya pernah mendengar tentang air rukyah yg terbuat dari air yg dibacakan
doa, gmn klo kta bacain doa nya ke laut aja biar seluruh air laut jadi air rukyah,
sehingga klo ada yg kesurupan kita ceburin ke laut aja”

Adapun beberapa pernyataan para “netizen” Husein Ja’far al-Hadar di antaranya:

1. Muhammad Iqbal
“bib, saya sebagai anak muda jujur nih... saya sangat senang mendengar
ceramah atau pembahasan tentang agama yang seperti ini... ga bikin bosan dan

14
https://www.youtube.com/channel/UCp7hJfiiocdY085XnWVrp2Q diakses pada 25 september
2021.
lebih pas gitu penyampaiannya... pokoknya the best lah... saya sangat
menantikan upload² berikutnya bib”

2. Hendrianto Putra Harefa


“Jujur bib semenjak tonton dakwah anda,saya senang dan ketagihan, dakwah
habib ringan dan lucu, namun penuh makna, sehat terus bib.”

3. ChanSol Kim
“ya allahh biiibbbb ini yang saya cari selama inii kampanye kan islam yang
penuh cinta, biar pada gak kepaksa org solat dan ibadah lain" , nangis sumpah
pas denger habib ngomong gini, makasih ya allah engkau bawa habib Ja'far ke
bumi Indonesia ini 😭😭🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻”

Dan ada banyak yang dari kalangan non Muslim menyatakan bahwa:

4. Marieta Retty

“Bagi saya dengan adanya tulisan-tulisan dan konten yang dibuat Habib
Husein, membuat cara pandang saya akan stigma buruk serta kaku yang
melekat pada agama Islam berubah. Dulu saya mikir orang-orang di agama
Islam itu diajari kurang toleransi dan keras. Ternyata bukan dari agamnya,
tetapi dari cara pandang beberapa orang- orangnya yang terlalu fanatic dan
sempit, kurang memahami isi ajarannya yang sesungguhnya. Dan ternyata gak
kaku banget kok. Saya emang suka belajjar ajaran agama di luar agama saya
sendiri, dari tokoh agama yang damai dan baik. Kalua ajarannya bagus, bisa
saya jadikan motivasi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari- hari”

5. alexander dharma
“saya Buddhis tapi hampir setiap hari dengerin pemuda tersesat :D
Ceramahnya enak didengar,, sepertinya kami yg Buddhis bagus juga kalo ada
yg bikin konten positif dengan konsep seperti ini :D”

Habib Husein dibantu dengan jamaah Pemuda Tersesat membuka Celengan


Pemuda Tersesat di platform KitaBisa.com untuk menggalang dana demi membantu
sesama muslim yang membutuhkan, membangun pendidikan untuk para generasi
Islam dan untuk membantu golongan Pemuda Tersesat lainnya. Pada tanggal 24
Februari 2021, dalam waktu 24 jam terkumpul Rp 30.000.000,00 dan di bulan
september 2021 sumbangan telah terkumpul Rp 702.924.751,00 dan sebagian dana
sudah disumbangkan kepada orang-orang yang membutuhkan. Jadi, Yayasan
Pemuda Tersesat telah resmi berdiri sebagai yayasan yang legal terdaftar di
notaris.15

Gambar 2.6 Website Kitabisa.com Celengan Pemuda Tersesat16

Selain Youtube, media sosial Instagram mulai digemari masyarakat


Indonesia, lalu Habib Husein mulai mencoba berdakwah di Instagram. Kemudian,
platform media sosial yang terbaru yang digunakan untuk berdakwah adalah
TikTok pada awal tahun 2021.

3) Melalui Instagram

Habib Husein mulai terjun di media sosial Instagram pada 7 Maret 2018.
Melalui Akun Instagram (@Husein_Hadar) Pada saat itu, Instagram mendapat
perhatian besar dari masyarakat jadi Habib Husein menggunakan Instagram
sebagai medium untuk berdakwah secara visual, namun dalam segmentasi yang
sempit yaitu satu menit. Salah satu alasan menggunakan Instagram sebagai media
dakwah karena terdapat fitur live Instagram. Karena lebih mudah untuk
15
“personal branding habib husein ja’far al hadar melalui media sosial Instagram”, skripsi nurul wardah,
hal 60
16
https://kitabisa.com/campaign/celenganpemudatersesat diakses pada 22 Juli 2021.
berdakwah secara live pada saat itu, bisa kapan saja dan di mana saja Habib
Hdapat menyempatkan waktunya untuk dakwah dakwah menggunakan fitur live
Instagram. Dan berdakwah di Instagram karena ingin menonjolkan sebuah makna
foto atau gambar. Dalam fitur statistik data pemirsa yang disediakan di Instagram,
Habib Husein mengatakan bahwa mayoritas penyimak dakwahnya berada di usia
18-34 tahun. Artinya, penyimaknya mayoritas para pemuda yang memang target
utama dari dakwah Habib Husein di media sosial.

Pada awal tahun 2020 pengikut Habib Husein mulai meningkat secara
signifikan. Umat muslim yang terhalang ke masjid atau melakukan kajian agama
secara langsung terhalang oleh pandemic COVID-19. Habib Husein yang selalu
berinovasi untuk dakwah di media sosial akhirnya mendapat perhatian lebih dari
kalangan pemuda. Hal tersebut juga disebabkan oleh pembawaan dakwah Habib
Husein di instagram yang dinilai cukup menyenangkan.

Gambar 2.7 Profil Instagram Habib Husein Ja‟far


Al Hadar @Husein_Hadar17

Saat ini Habib Husein memiliki 706.000 pengikut, dengan total 798 unggahan
atau konten di profil Instagramnya. Akun Habib Husein dengan nama pengguna
@Husein_Hadar sudah mendapat tanda verified atau centang biru, hal tersebut
berarti sistem Instagram sudah mengonfirmasi keaslian dari akun tersebut. Tidak
semua akun bisa mendapat verified, akun yang bisa mendapat verified biasanya
adalah tokoh, selebritas, influencer atau brand global yang sudah memiliki nama
atau legalisasi.

c. Melakukan Kegiatan dan Komunitas untuk dakwah

17
https://www.instagram.com/husein_hadar dia kses pada 25 september 2021.
Selain aktif menjadi penulis dan kreator dakwah, Habib Husein juga menjabat
sebagai direktur Akademi Kebudayaan Islam Jakarta dan menjadi aktivis di
Gerakan Cinta Islam (GCI). GCI lahir di tahun 2012 yang berisikan 40 tokoh
muslim yang mendeklarasikan Gerakan Islam Cinta sebagai bentuk respon kaum
muslim moderat terhadap fenomena intoleransi dan radikalisme yang
mengatasnamakan agama. GIC terbuka untuk siapa saja yang percaya bahwa Islam
adalah agama cinta yang damai dan penuh kasih.18

Bukan hanya di Youtube, Habib Husein juga aktif dalam kegiatan-kegiatan lain
seperti mengisi seminar, ceramah, berdialog antara ulama atau bahkan dengan
orang- orang nonmuslim diberbagai media. Habib Husein sering diundang untuk
mengisi podcast (siniar) sebagai narasumber baik di radio, televisi dan media

lainnya.

Gambar 2.8 Habib Husein di Mata Najwa Trans719

Kolaborasi podcast yang cukup terkenal adalah podcast bersama seniman atau
Deddy Corbuzier yang melebihi lima juta penonton dan video-video kolaborasi lain
di #CloseTheDoor dengan rata-rata penonton di atas dua juta penonton yang
membahas isu-isu Islam terkini yang dihadapi para pemuda Indonesia. Maka
dari itu, dakwah-dakwah Habib Husein sangat digemari dan diikuti oleh para
pemuda Indonesia dari berbagai latar Belakang baik oleh kaum muslim ataupun
nonmuslim.

18
https://www.islamcinta.co/tentang-gic diakses pada 25 september 2021.
19
https://www.youtube.com/watch?v=ouAwSfWfy-M diakses pada 25 september 2021.
Gambar 2.8 Habib Husein mengisi Podcast bersama Deddy Corbuzier20

Dan bukan hanya di podcast dedy corbuzer tapi habib husein juga
berkolaborasi dengan podcast artis-artis ternama lainnya yang mereka mempunya
diatas 1 juta subscribe seperti di chenel Andre taulany, cinta laura, Andhika
pratama, Ashanty, dll.

Habib husein juga melakukan safari dakwah diberbagai kota bahkan kota-kota
diluar pulau jawa seperti di kalimantan, sumatra dll.

Foto Habib Husein sedang melakukan safari dakwah sebagai penceramah di


Kalimantan Selatan. Di Unggah:12 November 2019 Suka: 2.467, dan Habib Husein
20
https://www.youtube.com/watch?v=8cQ6Vm1dVUQ&t=1912s diakses pada 25 september 2021
berperan sebagai konten kreator dakwah telah berkolaborasi dengan Sengklekman
sebagai pengisi suara untuk tokoh Habib Husein dan sebagai im ide dan konsep
cerita tentang animasi Maulid Nabi Muhammad SAW di Unggah: 1 November
2020 Suka: 10.170.

d. Service (pelayan)
Dalam hal memberi pelayanan kepada masyarakat untuk membantu umat
muslim, Habib Husein membuka Celengan Pemuda Tersesat di KitaBisa.com. Para
jamaah dapat langsung memberi sedekah yang akan disalurkan langsung oleh
Habib Husein dan tim yayasan Pemuda Tersesat kepada yang membutuhkan baik
secara moril atau materiil.

Habib Husein menggalang dana untuk Membantu bangun musala dihutan


mangrove Balikpapan. diunggah: 22 Desember 2019 Suka: 3.104. dan Habib
Husein terjun langsung di jala untuk menyalurkan sumbangan dari Celengan
Pemuda Tersesat di daerah Lebak Bulus dan Tanah Abang. dunggah: 7 Mei 2021
Suka: 77.472
Dengan kegiatan-kegiatan tersebut sehingga habib husein tidak hanya
berdakwah saja tapi memberi fasilitas kepada para mad’unya, supaya orang-orang
yang punya masalah material bisa terbantu untuk bisa menjadi lebih baik

7. Misi Dakwah Habib Husein


Misi dari Habib Husein adalah mengenalkan konsep Islam cinta (Islam tasawuf
yang rasional). Habib Husein menawarkan Islam cinta ke para pemuda agar mengenal
apa itu Islam sebenarnya, khususnya kepada dua golongan pemuda. Golongan pertama
yaitu, Pemuda Tersesat (julukan jamaah Habib Husein di media sosial) yang memiliki
kecenderungan pemikiran sekuler, radikal, intoleransi, agnostik, ateis dan lain
sebagainya untuk didampingi agar tidak sesat dan menyesatkan. Dan golongan
pemuda yang kedua yaitu para pemuda yang baru saja hijrah agar dapat memaknai
hijrah bukan hanya mengenal Tuhan tetapi juga tetap bersosialisasi mengenal antara
sesama.6
Keterangan: Habib Husein menjelaskan tentang konsep Islam Cinta dengan dalil-
dalil dan makna Islam Cinta. Unggah: 19 Maret 2021 Tayangan: 172.362 Dan Habib
Husein melakukan kegiatan dengan anak punk dan anak jalanan

B. Kesimpulan

Habib Husein Ja’far al-Hadar merupakan salah satu sosok di antara kaum milenial yang
peduli terhadap kondisi dunia Islam dalam dunia digital, mengenai Islam yang sedang “kurang
sehat” yang tidak lagi membawakan misi islam rohmatal lilalaminn dengan berasaskan cinta.
Munculnya islam dengan ajaran radikal, fanatisme, eksklusif dan intoleransi yang berasas
kebencian.
Habib Husein Ja’far al-Hadar berdakwah melalui media sosial melalui twitter, you tube,
Instagram menawarkan ajaran Islam yang berlandasan cinta diera millenial. Sehingga segala
aspek tuntunan agama baik, aqidah, syariat dan muamalah memiliki unsur cinta. dan salah
satu upaya dakwah Islam cinta yang didegungkan oleh Habib Husein Ja’far al-Hadar dengan
melalui media sosial berupa meme, quotes dan vlog merupakan untuk meluruskan
keberagamaan umat Islam khsususnya kaum milenial yang aktif di media sosial.
Sebagaimana keberagamaan individu merupakan suatu yang akan selalu berkembang dan
terus berproses, tidak sesuatu yang bersifat instan.

Daftar pustaka
“personal branding habib husein ja’far al hadar melalui media sosial Instagram”,
skripsi nurul wardah, hal 60
https://www.youtube.com/watch?v=CQU68CZiPTw Tretan Universe, “Mengenal
sisi lain sosok Habib Husein Ja'far, are we okay”
Tretan Universe, “Mengenal sisi lain sosok Habib Husein Ja'far, are we
okay”, https://www.youtube.com/watch?v=CQU68CZiPTw .
https://www.instagram.com/husein_hadar.
https://www.youtube.com/channel/UCp7hJfiiocdY085XnWVrp2Q
https://www.youtube.com/channel/UCp7hJfiiocdY085XnWVrp2Q
https://kitabisa.com/campaign/celenganpemudatersesat.
https://www.islamcinta.co/tentang-gic

Anda mungkin juga menyukai