OK-CEK Modul A Karang
OK-CEK Modul A Karang
PENYUSUN :
Ni Wayan Purnama Sari
Rikoh M Siringoringo
Muhammad Abrar
Yesephine Tuti
Munasik
Aryono Hadi
Suharsono
PROGRAM COREMAP-CTI
PUSAT PENELITIAN OSEANOGRAFI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
TAHUN 2017
i
Dilarang mereproduksi atau memperbanyak seluruh atau sebagian
dari buku ini dalam bentuk atau cara apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit.
© Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang No. 28 Tahun 2014
All Rights Reserved
ii
MODUL
PENILAIAN KONDISI TERUMBU KARANG
PENYUSUN :
Ni Wayan Purnama Sari
Rikoh M Siringoringo
Muhammad Abrar
Yesephine Tuti
Munasik
Aryono Hadi
Suharsono
PROGRAM COREMAP-CTI
PUSAT PENELITIAN OSEANOGRAFI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
TAHUN 2017
iii
MODUL PELATIHAN PENILAIAN KONDISI TERUMBU KARANG
(Persiapan Penilaian Kondisi Terumbu Karang)
Penulis :
Ni Wayan Purnama Sari
Rikoh M Siringoringo
Muhammad Abrar
Yosephine Tuti
Munasik
Tri Aryono Hadi
Suharsono
Editor :
Hilda Novianty
Triyono
Lay Outer :
Junaedi Mulawardana
Cover :
Junaedi Mulawardana
Penerbit :
Program COREMAP CTI
Pusat Penelitian Oseanografi
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Jl. Pasir Putih 1, Ancol Timur, Jakarta
Contact :
hildanovianty2012@gmail.com
Cetakan :
I Jakarta, 2017
ISBN: 978-602-6664-19-8
iv
KATA PENGANTAR
Indonesia memiliki hampir sekitar 18% terumbu karang dunia dan berada te-
pat di pusat “Segi tiga Karang (Coral Triangle)” suatu kawasan terumbu karang
dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia. Luas terumbu karang
Indonesia mencapai 25.000 km2 lebih atau sekitar 45,7% dari total 86.503 km2
luas terumbu di wilayah segi tiga karang dengan puncak keanekaragaman hayati
tertinggi antara lain 590 spesies karang batu dan 2.200 spesies ikan karang. Na-
mun dilaporkan bahwa dari kombinasi ancaman lokal dan akibat perubahan
suhu, hampir 45% terumbu karang Indonesia berada dalam ancaman tinggi
sampai sangat tinggi (Huffard et al, 2012). Upaya perlindungan dan pengelolaan
berkelanjutan di wilayah segitiga karang, termasuk Indonesia menjadi prioritas
dalam rangka menjaga ekosistem pesisir bagi ketersedian stok ikan dan ketah-
anan pangan dari laut.
Efektifitas perlindungan dan pengelolaan sumberdaya terumbu karang dapat
dilihat dari perubahan kondisi terumbu karang sebelum dan setelah program
pengelolaan dilaksanakan. Pengumpulan data dan informasi perubahan terse-
but dilakukan dalam seri waktu dan rentang spasial melalui kegiatan penilaian
(assessment) berkala atau pemantauan (monitoring). Penilaian yang baik didasar-
kan pada sebuah keteraturan pengulangan dan dilakukan dalam seri waktu dan
luasan area yang terwakili.
Ketersedian data dan informasi hasil penilaian kesehatan terumbu karang
diperoleh dengan menggunakan metode yang standar dan dilakukan melalui
langkah-langkah ilmiah yang tepat dan benar. Pencapaian hasil penilaian terse-
but ditentukan oleh ketersedian tenaga penilai (SDM) yang memiliki pengeta-
huan, keterampilan dan sikap kerja untuk mempersiapkan kebutuhan kegiatan
penilaian kondisi terumbu karang.Kebutuhan dan ketersediaan SDM dengan
kompetensi tersebut, dapat dilakukan dengan pendekatan penguatan kapasitas
melalui pelatihan monitoring kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait
secara komprehensif.
v
Modul merupakan bagian dalam proses pelatihan berbasis kompetensi, khu-
susnya dalam pengembangan program dan sebagai acuan materi dalam sebuah
pelatihan. Modul pelatihan yang baik memuat informasi dan penjelasan tentang
tujuan pembelajaran, ruang lingkup kompetensi yang hendak dicapai, uraian
materi pembelajaran serta ukuran penilaian dan evaluasi. Dengan demikian
dokumen modul tersebut menjadi panduan dan acuan bersama setiap tenaga
pelatih yang akan memberikan materi pelatihan serta menilai dan mengevaluasi
capaian kompetensi peserta latih.Modul persiapan penilaian kondisi terumbu
karang bertujuan agar peserta latih kompeten dalam mengidentifikasi dan mem-
persiapkan kebutuhan dalam kegiatan yang meliputi alat dan bahan dan keleng-
kapanadministrasi. Dokumen modul ini sangat terbuka untuk diperbaiki agar
dapat sesuai dengan perubahan dan perkembangan yang ada.
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR xi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Deskripsi 1
B. Prasyarat 1
C. Tujuan 2
D. Petunjuk penggunaan modul 2
E. PETA KEDUDUKAN MODUL 2
F. Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja 3
vii
BAB IV UNIT KOMPETENSI 3 :
Menentukan Stasiun Penilaian Kondisi Terumbu Karang
di Lapangan 23
A. Elemen Kompetensi 1 : Menentukan stasiun penilaian
kondisi terumbu karang sesuai dengan buku panduan 23
B. Elemen Kompetensi 2 : Menemukan stasiun penilaian awal
dengan menggunakan perangkat GPS 26
PENUTUP 29
DAFTAR PUSTAKA 31
PERISTILAHAN 33
DAFTAR TABEL
Uraian Materi 5
Praktik Unjuk Kerja 6
Evaluasi 7
Uraian Materi 9
Praktik Unjuk Kerja 10
Penilaian Evaluasi 11
Uraian Materi 13
Praktik Unjuk Kerja 13
Evaluasi 14
Uraian Materi 17
Praktik Unjuk Kerja 18
Evaluasi 18
Uraian Materi 20
Praktik Unjuk Kerja 21
Evaluasi 21
Uraian Materi 23
Praktik Unjuk Kerja 24
Evaluasi 25
Uraian Materi 26
Evaluasi 27
ix
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan
bagi Anda untuk mengetahui hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam
kegiatan penilaian kondisi terumbu karang. Modul ini terdiri dari tiga bagian
yangmenjelaskan materi kompetensi dalam melakukan persiapan penilaian
kondisi terumbu karang, persiapan alat dan bahan pengambilan data kondisi
terumbu karang dan materi kompetensi menentukan stasiun penilaian kondisi
terumbu karang. Modul ini akan menjelaskan tentang hal-hal apa saja terkait
kegiatan yang perlu dipersiapkan. Kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan
personel, alat bahan, lokasi kegiatan dan kelengkapan administrasi. Materi
ini merupakan hal yang sangat penting untuk dikuasai oleh pengambil data
karena merupakan langkah awal dari kegiatan yang terencana.
Keberhasilan penguasaan modul persiapan penilaian kondisi terumbu
karang dengan baik akan menentukan kualitas jalannya kegiatan secara
keseluruhan. Penjelasan singkat tentang nama dan ruang lingkup isi modul.
Deskripsi singkat disajikan minimal dua paragraf yang berisi tantang maksud
penulisan modul serta lingkup materi yang akan dibahas, dengan tujuan
untuk menstimulasi, mendorong, merangsang berpikir peserta diklat. Dengan
membaca deskripsi singkat modul, peserta diklat akan memiliki gambaran
menyeluruh tentang seluruh modul yang disajikan.
B. Prasyarat
Pra syarat yang harus dipenuhi untuk mengikuti modul persiapan penilaian
kondisi terumbu karang adalah peserta sudah mengikuti pelatihan MPTK di
bidang karang dan menguasai materi penyelaman sehingga diharapkan tidak
menemui kesulitan dalam mengikuti modul ini.
C. Tujuan
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta akan mampu mempersiapkan dan me-
rencanakan persiapan kegiatan penilaian kondisi terumbu karang dengan baik.
1
D. Petunjuk penggunaan modul
Petunjuk bagi peserta diklat
1. Mempelajari modul mulai dari awal hingga akhir secara berurutan dan
kerjakan tugas yang telah disediakan.
2. Menyiapkan peralatan-peralatan yang dibutuhkan pada masing-masing
kegiatan berlatih.
3. Peserta berhak bertanya kepada pelatih jika menghadapi hal-hal yang
tidak dimengerti dari modul ini.
Petunjuk bagi pelatih
1. Memahami secara baik isi modul yang akan diajarkan, dapat dilakukan
melalui kaji widya.
2. Sebagai fasilitator peserta dalam proses berlatih, tidak mendominasi
proses berlatih.
3. Membimbing peserta melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan
dalam tahap berlatih.
4. Sebagai fasilitator peserta dalam pemahaman konsep dan penyelesaian
kendala yang dihadapi selama proses berlatih.
5. Fasilitator peserta untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan.
6. Mengorganisasikan kegiatan kelompok jika diperlukan.
7. Mencatat pencapaian kemajuan belajar peserta.
8. Apabila peserta pelatihan dari hasil evaluasi tidak kompeten maka wajib
mengulang.
Bab I Pendahuluan | 3
3. Menentukan 1. Menentukan 1.1 Koordinat stasiun diperoleh
Stasiun stasiun pe- dari peta lokasi penilaian dan
Penilaian nilaian kondisi koordinat yang telah disim-
Kondisi terumbu pan dalam perangkat GPS.
Terumbu karangsesuai 1.2 Stasiun-stasiun pemantauan
Karang di dengan buku permanen ditetapkan ber-
Lapangan panduan dasarkan pertimbangan-per-
2. Menemu- timbangan seperti di dalam
kan stasiun buku panduan.
penilaian awal 1.3 Koordinat stasiun yang telah
dengan meng- ditetapkan di lapangan disim-
gunakan per- pan dalam perangkat GPS.
angkat GPS
2.1 Titik koordinat stasiun
pemantauan disimpan/dit-
ampilkan dalam perangkat
GPS.
2.2 Koordinat stasiun yang
tersimpan dalam GPS dilacak
tempat atau lokasinya sesuai
arahan GPS.
2.3 Stasiun awal diverifikasi
sesuai dengan koordinat yang
ada di perangkat GPS dan
atau tanda-tanda yang terpas-
ang di lapangan.
1. Uraian materi
Kebutuhan kegiatan penilaian kondisi terumbu karang terdiri dari dua hal
meliputi kebutuhan alat bahan dan kebutuhan administrasi.
Judul Modul :Persiapan penilaian kondisi terumbu karang
Elemen Kompetensi :Mengidentifikasi kebutuhan kegiatan penilaian
Isi :
Informasi Pokok
Kegiatan penilaian kondisi terumbu karang memerlukan kebutuhan yang me-
liputi :
1. Personil/ tim;
Personil/ tim penilaian terdiri dari minimal 3 orang tenaga pengumpul data
lapangan untuk bidang karang, 1 orang teknisi selam SCUBA serta 1 orang
untuk input dan pengolah data dan 2 orang ABK.
2. Alat dan bahan.
Alat dan bahan yang diperlukan pada pengambilansampel, untuk penilaian
kondisi terumbu karang dengan menggunakan metode Transek Foto Bawah
Air (Underwater Photo Transect = UPT) adalah sebagai berikut:
1) Peralatan selam SCUBA
2) GPS untuk menentukan posisi koordinat stasiun penelitian.
3) Peta tematik lokasi kegiatan yang berfungsi untuk menentukan lokasi
dan stasiun penilaian
4) Kamera digital bawah air atau kamera digital biasa yang diberi
pelindung (housing) untuk pemakaian bawah air sehingga tahan
terhadap rembesan air laut
5
5) Pita berukuran (roll meter) dengan panjang 100 meter untukdiletakkan
di dasar perairan sebagai garis bantu transek.
6) Frame dibuat dari besi diameter 6 mm dan dilas sesuai ukuran 58x44 cm,
dan diberi warna yang mencolok untuk mempermudah melihatbatas
foto.
7) Kertas tahan air untuk menulis di bawah air (underwater paper) beserta
papan (slate)yang terpasang pensil untuk alas tulisnya.
8) Harddisk eksternal, untuk menyimpan foto-foto bawah air.
9) Komputer laptop untuk menganalisis foto. (Gambar 5h)
10) Piranti lunak CPCe (Kohler & Gill, 2006) (Gambar 5i) yang bisa diunduh
(download) dariwww.nova.edu/ocean/CPCe/
Alat penunjang lainnya antara lain kompresor (oli, carbon filter), cadangan
O-ring untuk tabung selam maupun regulator, tersedia sebelum kegiatan
lapangan.
Kebutuhan lainnya yang diidentifikasi berupa kelengkapan administrasi.
Lokasi kegiatan penilaian yang akan dikunjungi umumnya merupakan lokasi
daerah administratif yang dimulai dari tingkatan desa (kelurahan), kecamatan,
kabupaten sampai ke provinsi sehingga wajib mengurus kelengkapan admin-
istrasi untuk melakukan kegiatan penilaian di lokasi ini. Selain itu lokasi pe-
nilaian kondisi terumbu karang tidak jarang merupakan daerah perlindungan
laut sehingga diperlukan surat administrasi ijin masuk khusus untuk dapat
mengakses lokasi tersebut.
3. Evaluasi
a. Lembar Evaluasi
Nama Peserta :
Judul Modul :Persiapan penilaian kondisi terumbu karang
Elemen Kompetensi : Mengidentifikasi kebutuhan kegiatan penilaian
Pertanyaan :
1. Mana dibawah ini yang bukan termasuk tahapan persiapan kegiatan
penilaian :
a. persiapan alat dan bahan kegiatan penelitian
b. persiapan akomodasi dan transportasi selama kegiatan
c. persiapan prosedur keamanan dan keselamatan kerja (risk assessment
dan prosedur penyelaman dan kerja)
d. persiapan logistik
2. Lokasi kegiatan penilaian kondisi terumbu karang dipilih berdasarkan :
a. Kondisi pantai
b. Aksesibilitas
c. Keberadaan terumbu karang
d. Kondisi perairan
3. Untuk membantu menemukan lokasi kegiatan penelitian, maka diperlukan :
a. Titik koordinat lokasi
b. GPS
c. GPS yang telah teriinput titik koordinat lokasi
d. Peta
K BK
1. Kebutuhan kegiatan Mengidentifikasi semua
penilaian diidentifi- kelengkapan yang
kasi sesuai rencana dibutuhkan untuk keg-
iatan penilaian kondisi
terumbu karang
2. Lokasi kegiatan Mengidentifikasi lokasi
diidentifikasi sesuai kegiatan berdasarkan
dengan rencana peta tematik
3. Kebutuhan adminis- Kelengkapan adminis-
trasi disiapkan sesuai trasi (surat ijin) disiapkan
dengan rencana sesuai dengan kebutuhan
Keterangan :
K : Kompeten
BK : Belum Kompeten
Paraf Peserta............
Paraf Pelatih.............
8 | Persiapan Penilaian Kondisi...
B. Elemen Kompetensi 2 : Menyiapkan kebutuhan kegiatan
penilaian
1. Uraian materi
Kebutuhan kegiatan penilaian kondisi terumbu karang disiapkan oleh seluruh
masing-masing anggota kegiatan.
Judul Modul : Persiapan penilaian kondisi terumbu karang
Elemen Kompetensi : Menyiapkan kebutuhan kegiatan penilaian
Isi :
Informasi Pokok
Hal-hal yang dipersiapkan pada kegiatan penilaian kondisi terumbu karang
meliputi :
1. Personil/ tim;
Tim penilai terumbu karang yang dipersiapkan terdiri dari minimal 3 orang
pengumpul data lapangan untuk bidang karang, 1 orang teknisi selam
SCUBA serta 1 orang untuk input dan pengolah data dan 2 orang ABK.
2. Alat dan bahan.
Alat dan bahan yang diperlukan pada pengambilan sampel, untuk penilaian
kondisi terumbu karang dengan menggunakan metode Transek Foto Bawah
Air (Underwater Photo Transect = UPT) adalah sebagai berikut:
1) Peralatan selam SCUBA
2) GPS untuk menentukan posisi koordinat stasiun penelitian.
3) Peta tematik lokasi kegiatan yang berfungsi untuk menentukan lokasi
dan stasiun penilaian.
4) Kamera digital bawah air atau kamera digital biasa yang diberi
pelindung (housing) untuk pemakaian bawah air sehingga tahan
terhadap rembesan airlaut
5) Pita berukuran (roll meter) dengan panjang 100 meter untuk diletakkan
di dasar perairan sebagai garis bantu transek.
6) Frame dibuat dari besi diameter 6 mm dan dilas sesuai ukuran 58x44
cm dan diberi warna yang mencolok untuk mempermudah melihat
batas foto.
7) Kertas tahan air untuk menulis di bawah air (underwater paper) beserta
papan(slate) yang terpasang pensil untuk alas tulisnya.
8) Harddisk eksternal, untuk menyimpan foto-foto bawah air.
9) Komputer laptop untuk menganalisis foto.
10) Piranti lunak CPCe (Kohler & Gill, 2006) yang bisa diunduh (download)
dari www.nova.edu/ocean/CPCe/
3. PENILAIAN EVALUASI
a. LEMBAR EVALUASI
Nama Peserta :
Judul Modul :Persiapan penilaian kondisi terumbu karang
Elemen Kompetensi :Menyiapkan kebutuhan kegiatan penilaian
Pertanyaan :
1. Apabila stasiun penilaian yang dipetakan di peta tematik mempunyai
kondisi lingkungan yang tidak memungkinkan dilakukan penilaian saat itu
(membahayakan (arus kuat) atau perairan yang keruh), maka :
a. Menunda pekerjaan untuk beberapa waktu/hari hingga kondisi
membaik
b. Tetap dilakukan saat itu
c. Tidak melakukan sama sekali
d. Mengganti ke tempat lain yang aman tanpa diketahui ada karang atau
tidak
1. Daftar simak kegiatan penilaian dibuat pada saat:
a. Tiba di lapangan
b. Selama di lapangan
c. Sebelum ke lapangan
d. Sebelum mengambil da
Paraf Pelatih :
*) coret yang tidak perlu
Paraf Peserta............
Paraf Pelatih.............
1. Uraian materi
Kebutuhan kegiatan penilaian kondisi terumbu karang dievaluasi kembali
oleh seluruh masing-masing anggota kegiatan melalui daftar simak yang telah
dipersiapkan.
Judul Modul : Persiapan penilaian kondisi terumbu karang
Elemen Kompetensi : Mengevaluasi kebutuhan kegiatan penilaian
Isi :
Informasi Pokok
Kebutuhan kelengkapan bahan dan alat untuk kegiatan penilaian
kondisi terumbu karang dievaluasi kembali melalui daftar simak yang telah
disiapkan. Daftar simak berfungsi sebagai pegangan bagi tim pelaksana
sehingga pada saat kegiatan dilaksanakan tidak ada kelengkapan alat dan
bahan maupun surat-surat administrasi yang tertinggal. Daftar simak
berisi mengenai seluruh daftar alat bahan dan kelengkapan administrasi
yang harus disiapkan, contoh : peta, GPS, underwater kamera, frame, rol
meter, laptop, dst. Kelengkapan administrasi meliputi surat tugas kegiatan
penilaian, surat pemberitahuan kegiatan ke pemerintah daerah, dst.
Daftar simak dapat disimpan sebagai dokumen arsip dalam bentuk soft
copy, hard copy maupun dalam bentuk foto.
3. EVALUASI
a. LEMBAR EVALUASI
Nama Peserta :
Judul Modul : Persiapan penilaian kondisi terumbu karang
Elemen Kompetensi :Mengevaluasi kebutuhan kegiatan penilaian
Pertanyaan :
Bagaimana anda memeriksa ulang kesiapan sebelum pergi ke lapangan?
Sebutkan salah satu cara dalam mendokumentasikan daftar simak !
Penugasan :
Jenis Aspek Observasi
Penugasan Kete- Ketepatan Penghe- Kete- Kesela- Ketepatan Kebersihan
patan meng- matan litian matan kerja/peng- alat dan
langkah gunakan penggu- kerja kerja gunaan tempat
kerja alat/bahan naan bahan waktu kerja
Tugas 1 : NA
Dst
Paraf Pelatih :
*) coret yang tidak perlu
Paraf Peserta............
Paraf Pelatih.............
3. EVALUASI
a. LEMBAR EVALUASI
Nama Peserta :
Judul Modul : Persiapan penilaian kondisi terumbu karang
Elemen Kompetensi : Mengidentifikasi alat dan bahan kegiatan penilaian
Pertanyaan :
1. Berapa ukuran dimensi frame yang digunakan ?
a. 1 x 1 m
b. 50 x 42 cm
c. 54 x 48 cm
d. 58 x 44 cm
2. Manakah bahan-bahan yang perlu dipersiapkan untuk membuat transek
permanen
a. GPS, roll meter, kabel ties dan waring
b. Pelampung tanda, palu, GPS dan tali tangsi/pancing
c. Pelampung tanda, kabel ties, tali tangsi dan patok besi
d. Patok besi, roll meter, waring dan tali tangsi/pancing
Paraf Pelatih :
*) coret yang tidak perlu
Paraf Peserta............
Paraf Pelatih.............
1. Uraian materi
Kebutuhan kegiatan penilaian kondisi terumbu karang disiapkan oleh seluruh
masing-masing anggota kegiatan.
Judul Modul : Persiapan penilaian kondisi terumbu karang
Elemen Kompetensi : Mempersiapkan alat dan bahan kegiatan penilaian
Isi :
Informasi Pokok
Kegiatan penilaian kondisi terumbu karang memerlukan kebutuhan yang
meliputi peralatan dan bahan.Alat dan bahan yang diperlukan pada pengam-
bilan sampel, untuk penilaian kondisi terumbu karang dengan menggunakan
metode Transek Foto Bawah Air (Underwater Photo Transect = UPT) adalah
sebagai berikut :
1. Peralatan selam SCUBA
2. GPS untuk menentukan posisi koordinat stasiun penelitian.
3. Peta tematik lokasi kegiatan yang berfungsi untuk menentukan lokasi dan
stasiun penilaian
4. Kamera digital bawah air atau kamera digital biasa yang diberi pelindung
(housing) untuk pemakaian bawah air sehingga tahan terhadap rembesan
air laut
5. Pita berukuran (roll meter) dengan panjang 100 meter untuk diletakkan di
dasar perairan sebagai garis bantu transek.
6. Frame dibuat dari besi diameter 6 mm dan dilas sesuai ukuran 58x44 cm,
dan diberi warna yang mencolok untuk mempermudah melihat batas foto.
7. Kertas tahan air untuk menulis di bawah air (underwater paper) beserta
papan (slate) yang terpasang pensil untuk alas tulisnya.
8. Harddisk eksternal, untuk menyimpan foto-foto bawah air.
9. Komputer laptop untuk menganalisis foto.
10. Piranti lunak CPCe (Kohler & Gill, 2006) yang bisa diunduh (download) dari
www.nova.edu/ocean/CPCe/
Setelah digunakan di lapangan, peralatan harus dicuci bersih dan disim-
pan dalam keadaan kering.
Alat penunjang lainnya antara lain compressor (olie, carbon filter), cadan-
gan O-ring untuk tabung selam maupun regulator. Alat-alat ini juga harus
disimpan dan dirawat dalam keadaan bersih dan kering agar siap saat akan
digunakan kembali.
3. EVALUASI
a. LEMBAR EVALUASI
Nama Peserta :
Judul Modul : Persiapan penilaian kondisi terumbu karang
Elemen Kompetensi : Mempersiapkan alat dan bahan kegiatan penilaian
Pertanyaan :
1. Sebutkan 5 (lima) hal terkait alat dan bahan yang perlu anda persiapkan
sebelum berangkat ke lapangan !
2. Sebutkan prosedur penyimpanan alat selam yang baik!
Dst
Paraf Pelatih :
*) coret yang tidak perlu
Paraf Peserta............
Paraf Pelatih.............
1. Uraian materi
Kebutuhan kegiatan penelitian terdiri dari peralatan dan bahan.
Judul Modul : Persiapan penilaian kondisi terumbu karang
Elemen Kompetensi : Menentukan stasiun penilaian kondisi terumbu karang
sesuai dengan buku paduan
Isi :
Informasi Pokok
Lokasi penelitian kegiatan penilaian kondisi terumbu karang ditentukan
melalui koordinat stasiun berdasarkan peta lokasi penilaian yang telah disim-
pan dalam perangkat GPS. Stasiun-stasiun pemantauan permanen tersebut
ditetapkan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan seperti yang terdapat di
dalam buku panduan yaitu keterwakilan sampling terhadap luasan terumbu
karang dalam suatu lokasi, mudah diakses, keamanan dari ombak dan arus,
mempertimbangkan aspek budaya lokal seperti daerah konservasi perairan
yang dikelola oleh masyarakat lokal.
Jika terjadi perbaikan titik koordinat setelah tim berada di lapangan (mis-
alnya karena titik nol tidak ditemukan) maka titik koordinat yang baru disim-
pan kembali di dalam GPS.
23
2. Praktik Unjuk Kerja
Judul Modul : Persiapan penilaian kondisi terumbu karang
Elemen Kompetensi : Menentukan stasiun penilaian kondisi terumbu karang
sesuai dengan buku paduan
Alat dan Bahan :
1. Alat : GPS, peta lokasi penilaian, perahu
2. Bahan : Peta lokasi kegiatan, laporan kegiatan tahun sebelumnya
Informasi :
Informasi Pokok
Berdasarkan buku panduan, penentuan stasiun penelitian permanen
ditetapkan berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu keterwakilan, kemuda-
han akses dan keamanan kerja (ombak dan arus).
Informasi tambahan yang dapat membantu dalam penentuan stasiun per-
manen diperoleh dari informasi masyarakat setempat dengan memperhatikan
kearifan lokal.
Estimasi Waktu : 40 menit
Paraf Pelatih :
*) coret yang tidak perlu
Paraf Peserta............
Paraf Pelatih.............
3. EVALUASI
a. LEMBAR EVALUASI
Nama Peserta :
Judul Modul : Persiapan penilaian kondisi terumbu karang
Elemen Kompetensi : Menemukan stasiun penilaian awal dengan menggu-
nakan perangkat GPS
Pertanyaan :
1. Hal apakah yang dapat membantu verifikasi lapangan bahwa titik koordinat
stasiun sudah tepat selain groundtruth atau melakukan snorkling ?
Paraf Pelatih :
*) coret yang tidak perlu
Paraf Peserta............
Paraf Pelatih.............
28 | Persiapan Penilaian Kondisi...
PENUTUP
29
DAFTAR PUSTAKA
English, S., C. Wilkinson and V. Baker 1997. Survey manual for tropical marine
resources. Second edition. Australian Institute of Marine Science. Towns-
ville: 390 pp.
English, S., C. Wilkinson and V. Baker 1994. Survey manual for tropical marine
resources. Published on behalf of the ASEAN-Australia Marine Science.
Townswile. pp 367.
Giyanto. 2012a. Kajian tentang panjang transek dan jarak antar pemotretan pada
penggunaan metode transek foto bawah air. Oseanologi dan Limnologi di
Indonesia 38 (1): 1-18.
Giyanto; B.H. Iskandar; D. Soedharma & Suharsono. 2010. Effisiensi dan akurasi
pada proses analisis foto bawah air untuk menilai kondisi terumbu karang.
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 36 (1): 111-130.
Giyanto. 2012b. Penilaian kondisi terumbu karang dengan metode transek foto
bawah air. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 38 (3):377-389
31
PERISTILAHAN
33
Modul Penilaian
KONDISI TERUMBU KARANG A
PERSIAPAN PENILAIAN KONDISI
TERUMBU KARANG
Penyusun:
Ni Wayan Purnama Sari Rikoh M Siringoringo
Muhammad Abrar Yosephine Tuti
Munasik Tri Aryono Hadi
Suharsono