Tim 1

1. Adly (c)
2. Jansen (c)
3. Zaki
4. Rofi
5. Rahmad
6. Edwin
7. Robby (c)
8. ilham

Rofi zaki

Peperangan di Pulau Sumatra(Aceh)

Narator : Perang Aceh melawan Belanda/Perang Aceh 1: Agresi tentara Belanda
terjadi pada 5 April 1873 di bawah pimpinan Jenderal J.H.R Kohler. Pasukan
Aceh yang terdiri atas para ulebalang, ulama, dan rakyat terus mendapat
gempuran dari pasukan Belanda.
Narartor : Perang Sabil Penobatan Sultan Alauddin Muhammad Daud Syah pada 1884
menjadi babak baru dalam Perang Aceh. Pasalnya, pada penobatan ini para
pemimpin Perang Aceh seperti Tuanku Hasyim, Panglima Polim, Tengku Cik
Di Tiro memproklamirkan Perang Sabil, yakni perang suci untuk membela
agama dan tanah air melawan kezaliman di bumi. Dengan digelorakan Perang
Sabil, perlawanan rakyat Aceh semakin meluas.
Teuku Umar (Rofi) : “Rakyat Aceh tidak boleh di tindas di `negeri sendiri !!,
“penjajah dari negeri Belanda harus takluk, Aceh harus melawan”
Panglima Polem (Zaki) : “Benar”, Belanda harus segera musnah dari negeri ini, negeri
harus tetap berdiri.”
Pasukan 1(Ilham) : “Syariat harus ditegakkan! “Marwah harus dipertahankan”
Tengku Chik Di Tiro(Edwin) : “Takbir!!”
Semua Pasukan : “Allahhu Akbar”

Narator: Pasukan pun bergerak secara gerilya untuk menyergap Jendral Belanda

Prajurit 2(jansen) : “Jendral, saat ini kita telah dikepung oleh pasukan Teuku Umar”
Jendral (adly) : “Tenang saja(sambal tertawa), Mereka takkan mampu melawan kita
dengan kemampuan pasukan kita yang kuat, siapkan pasukan kita akan memberi pelajaran
kepada mereka”
Prajurit 2(jansen) : “Baik jendral, segera dilaksanakan”
Narator : Pasukan Teuku Umar pun tiba di kediaman jendral, dan akhirnya pasukan
jendral kalah dan jendral berhasil mundur, dan belanda pun meninggalkan bumi aceh dari
bumi aceh
Jendral(Adly) : (tertusuk)Aaaa!!
Prajurit 3 ACEH(Rahmad) : “Pergilah menjauh kalian para penjajah!!”
Narator : Perjuangan-perjuangan pun diikuti juga ooleh pihak lainnya
mulai dari Jawa sampai Papua
Pemeran pembantu Robby sebagai ajudan 2