0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan1 halaman
Para pejuang merasa kewalahan menghadapi penjajah namun tetap bertekad merdeka. Mereka bersatu melawan penjajah dan bersumpah setia kepada tanah air dan bangsa Indonesia sambil menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Para pejuang merasa kewalahan menghadapi penjajah namun tetap bertekad merdeka. Mereka bersatu melawan penjajah dan bersumpah setia kepada tanah air dan bangsa Indonesia sambil menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Para pejuang merasa kewalahan menghadapi penjajah namun tetap bertekad merdeka. Mereka bersatu melawan penjajah dan bersumpah setia kepada tanah air dan bangsa Indonesia sambil menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Narator : Pejuang-pejuang cukup kewalahan dan hamir mengalami keputusasaan
Pejuang 1 (ilham) : Hei macan yang tertidur
Bukankah binar masih tampak Sangat germerlap yang memancar Bukankah rembulan dan gemintang masih ada Bangun!Bangun!Bangun!sudah saatnya kita terbangun Untuk merdeka dinegeri sendiri
Pejuang 2 (Sumatra) (rofi) : “Penajajah harus hilang dari tanah ini”
Pejuang 3 (Kalimantan)(rahmad) : “Kita harus merdeka di negeri sendiri” Pejuang 4 (Sulawesi)(edwin) : “Sudah cukup kita tertindas” Pejuang 5 (Jawa)(zaki) : “Ayo semua serbu para penjajah”
Bagian Sumpah Pemuda
Narator : Perjuangan secara regional membuat nusantara mulai bersatu adanya persamaan senasip mendorong para pemuda bangsa untuk Bersatu melawan para penjajah, yang ditandai oleh adanya sumpah pemuda. Narator : Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia (diikuti oleh seluruh personil membentuk baris susun sirih).