Anda di halaman 1dari 27

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR


DIREKTORAT BINA PENATAGUNAAN SDA

1
Permasalahan Pembangunan Bidang
Pengamanan Pantai
1. Indonesia terdiri dari 17.508 pulau dengan panjang garis
pantai ± 95.000 km (Subandono dkk, 2009).
2. 20% garis pantai di Indonesia mengalami kerusakan pantai.
Contoh: panjang garis Pantai Bali 436,5 km mengalami abrasi
sepanjang 91,070 km, 20,8% (Survei 2007).

2. Perubahan lingkungan dan abrasi pantai mengancam


keberadaan lahan produktif dan kawasan pariwisata.
3. Abrasi pantai pada daerah perbatasan menyebabkan
bergesernya garis perbatasan dengan negara lain.
4. Akibat perubahan iklim global, intensitas dan magnitude dari
abrasi dan gelombang pasang/badai makin meningkat.
5. Penutupan muara sungai maupun pompa yang berdampak
pada lalu lintas navigasi dan drainase.
6. Tingkat kerusakan pantai di Indonesia dari waktu ke waktu
semakin meningkat tajam sementara alokasi anggaran untuk
kegiatan pengamanan pantai tidak banyak berubah.
2
Fenomena Nyata yang Berkembang yang Harus
Dipelajari, Disikapi, dan Diantisipasi Secara Tepat
 Fenomena pertama adalah pemanasan global (global warming),
menyebabkan dua hal:

1. Pencairan es di kutub sehingga volume air di samudera


bertambah dan berakibat pada kenaikan muka air laut (sea
level rise – SLR).

2. Perubahan pola iklim (global climate change – GCC) sehingga


perilaku badai yang membangkitkan gelombang laut
mungkin tidak mengikuti kaidah yang selama ini dipahami.

 Fenomena kedua adalah percepatan tekanan penduduk di


kawasan pesisir padat.

 Penurunan permukaan tanah akibat beban langsung dan


subsidance akibat pengambilan air tanah.

 Kerentanan masyarakat pesisir terhadap bencana alam laut


makin tinggi karena jumlah penduduk yang ter-ekspos ke
bencana makin besar.
33 3
Arah Kebijakan Pengamanan Pantai Dilaksanakan
dengan Urutan Prioritas
1. Penanganan abrasi pantai yang mengancam jiwa manusia dan
prasarana umum (jalan raya, bangunan bernilai sosial-budaya tinggi)
dan pantai pada pulau terluar untuk Menjaga Kedaulatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) .

2. Pengamanan banjir di kawasan pantai (coastal floding) akibat kondisi


curah hujan tinggi dan drainase buruk yang di komplikasikan oleh
aktivitas badai dan pasang laut (sesaat) serta kenaikan muka air laut
dan tekanan penduduk (jangka panjang)

3. Stabilitas muara sungai dan saluran drainase yang langsung ke laut


untuk mendukung lalu lintas pelayaran dan pengendalian banjir.

4. Mendukung revitalisasi kawasan pantai.

4
Pengamanan Pantai Indonesia

 Capaian pembangunan pengaman pantai TA 2010 –


2014 : 272,52 km
 Rencana pembangunan pengaman pantai TA 2015 –
2019 : 531 km
Rencana Pengamanan Pantai Indonesia
Tahun 2015 - 2019

Sasaran pengamanan pantai Indonesia RENSTRA (2015 – 2019) :


531 km
Rencana Pengamanan Panjang Pantai (km)
Lokasi 2015 APBN-P Sisa 2016 2017 2018 2019
2015 Lelang
(2015)
Sumatera 6,75 6,26 0,78 14,35 19,13 33,48 28,94
Jawa 4,83 - - 8,85 11,80 20,65 17,70
Kalimantan 3,35 5,00 0,27 3,05 4,07 7,12 6,10
Sulawesi 19,21 19,51 0,50 21,46 28,61 50,00 42,91
Bali dan Nusa
4,48 0,29 0,47 1,77 2,36 4,14 3,54
Tenggara
Maluku 7,18 0,33 0,60 4,05 5,41 9,46 8,11
Papua 4,21 - - 13,97 18,62 32,59 27,39
Total 50,00 31,38 2,62 67,50 89,99 157,43 134,70
Rencana Pengamanan Pantai Indonesia
Tahun 2015 - 2019
Penanganan Pulau Terdepan Indonesia
TA. 2011 - 2015
Perlindungan terhadap pulau-pulau terdepan dilakukan guna melindungi
batas negara NKRI
P. Karimun Kecil (0,3 km) P. Marore
P. Sekatung (0,7 km) P. Miangas (1,4 km)
Pulau Sebatik (1,5 km)
P. Batu Berhanti (0,14 km)
P. Nongsa (2 km)
P. Pelampong (0,4 km) Sulawesi Utara
Kalimantan Timur
P. Fani

Kep. Riau
Papua Barat
Strategi Pengamanan Pantai
1. Memprioritaskan pembangunan konstruksi pengaman pantai untuk:
a. Menanggulangi kerusakan di daerah padat penduduk guna
mencegah, mengurangi korban jiwa.
b. Menanggulangi kerusakan yang mengancam permukiman dan
fasilitas umum.
c. Mencegah kerugian material lain, seperti kerusakan areal
pertanian, tambak, hutan mangrove, dan perkebunan.
2. Menyusun dan menerapkan program pemeliharaan yang berkelanjutan
(pemantauan, evaluasi, perbaikan, rehabilitasi).
3. Mendukung upaya peningkatan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat tentang kelestarian ekosistem pantai.
4. Menggunakan atau memanfaatkan bahan atau material ramah
lingkungan.
5. Meningkatkan anggaran di bidang Pengamanan Pantai.
6. Dalam disain mencantumkan komponen peningkatan kenaikan muka
air laut sebesar 0,5 m (contoh: penanganan reklamasi Pulau Nipah).

9
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No. 07/PRT/M/2015
Tentang
Pedoman Pengamanan Pantai

Surat Edaran Menteri Surat Edaran Menteri Surat Edaran Menteri PU


PU PU No. 01/SE/M/2011
No. 07/SE/M/2010 No. 08/SE/M/2010 Tentang
Tentang Tentang Pedoman Operasi dan
Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kerusakan Pemeliharaan
Konstruksi Bangunan pantai dan Prioritas Bangunan
Pengaman Pantai. Penanganannya. Pengamanan Pantai

Pedoman Spesifikasi Teknis


Bangunan Pengaman Pantai Pedoman Perencanaan
Pekerjaan Konstruksi Pengamanan Pantai
Revetmen ( dalam proses )
10 ( dalam proses )
Jenis Bangunan Pengaman Pantai
dan Material yang digunakan

Material BPP
Jenis BPP Tanah dan
Rubble Mound Beton Baja
Pasir
Revetmen  
Tembok Laut  
Pemecah   
Gelombang
Groin   
Jeti   
Tanggul Laut * *  (Tanah)
* Selalu digabung
Pengisian Pasir dengan tanah  (Pasir)
CONTOH PENGAMANAN PANTAI DI INDONESIA
YANG DILAKSANAKAN OLEH KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Perlindungan Terhadap Permukiman

Pantai Bau-Bau, Sulawesi Tenggara Pantai Belang, Sulawesi Utara

12
Perlindungan Terhadap Jalan Raya

Pantai Pantai Tanah


Punggur, Rubuh, Papua
Bengkulu Barat

Perlindungan Terhadap Lahan Mangrove

Pantai Loban,
Kalimantan Barat

13
Perlindungan Terhadap Muara Sungai

Pantai Glagah, Pantai Glagah,


Yogyakarta Yogyakarta

Menjaga Kedaulatan NKRI

Pulau Nipah
Pasca
Reklamasi

14
Revitalisasi Kawasan Pantai

Pantai Losari, Makassar

Perlindungan Terhadap Tempat Ibadah

Pantai Pura Pantai Kutuh,


Tanah Lot, Bali
Bali

15
Pengisian Pasir dalam Rangka Mendukung Pariwisata

Pantai Sanur, Bali Pantai Nusa Dua, Bali

16
Revetmen

Revetmen Pantai
Lebih, Bali
Sumber: Wurjanto
Tembok Laut / Sea wall

Pantai Weda
Maluku Utara
PEKERJAAN PENGAMANAN PANTAI BENGKULU

 Pembangunan pengaman pantai Punggur - Air Dikit menggunakan tanggul laut


untuk melindungi jalan lintas provinsi Bengkulu.
 Kondisi pantai rusak parah merusak bahu jalan PANTAI PUNGGUR – AIR DIKIT
KAB. MUKOMUKO
 Panjang pantai yang akan dilidungi : 347 m LINTANG : 020.34’ - .33”
BUJUR : 1010.7 - 24”
 Daerah yang terlindungi : 35 Ha

19
Pembangunan Pengamanan Pantai Tanjung Aru, Pulau Sebatik

 Pengamanan Pantai Tanjung Aru merupakan kegiatan strategis


karena terletak diperbatasan wilayah Indonesia dengan Malaysia.
 Abrasi pantai masih berlangsung (gambar sebelah kanan)
 Bangunan pengamanan pantai yang telah ada masih kurang memadai
(gambar sebelah kiri)

20
BALI BEACH CONSERVATION PROJECT – PHASE I
Sumber Dana Loan IP-475

Latar Belakang :
1. Bali berkontribusi 30% untuk pariwisata.
2. Erosi mulai terjadi secara signifikan sejak tahun 70-an
3. Lokasi Pekerjaan adalah :
• Sanur yang pelaksanaannya pada tahun 2005
• Nusa Dua yang pelaksanaannya pada tahun 2005
• Tanah Lot yang pelaksanaannya pada tahun 2001
• Kuta yang pelaksanaannya pada tahun 2008

21
Lokasi :
Pembangunan Groin di pantai sanur Pengisian Pasir di pantai Sanur

Sanur ( 2001 – 2004 )


1. Panjang Konservasi : 5,1 km
2. Pengisian Pasir : 300.000 m3
3. Struktur : Groin 13 Buah,
Pemecah Gelombang 1 Buah
4. Walkway : 5,1 km
Pembangunan Revetment dan Walkway
23
Groin di Pantai Nusa Dua Pembangunan Revetment dan Walkway

Nusa Dua ( 2001 – 2004 )


1. Panjang Konservasi : 5,5 km
2. Pengisian Pasir : 340.000 m3
3. Struktur : Groin 14 Buah
4. Walkway : 4,2 km

Pengisian Pasir di Nusa dua


24
Pengisian Pasir, Pembuatan Pemecah Gelombang di Pantai Kuta
Revetment dan Walkway

Kuta ( 2006 – 2008 )


1. Panjang Konservasi : 5,5 km
2. Pengisian Pasir : 519.000 m3
3. Struktur : Pemecah
Gelombang 3 Buah
4. Penanaman Terumbu Karang :
111.750 Buah
5. Walkway : 8,1 km Penanaman Terumbu Karang di Pantai Kuta
25
Pemecah gelombang di bawah muka air
laut di Tanah Lot

Tanah Lot ( 2000 – 2003 )


1. Pemecah gelombang di bawah
muka air : 182 x 70 m
- Tetrapod 16 T ; 2700 buah
- Tetrapod 6,3 T ; 4400 buah Batu Karang Buatan di Pura Tanah Lot
2. Batu Karang Buatan : 3300 m2

26
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
DIREKTORAT BINA PENATAGUNAAN SDA

TERIMA KASIH

28

Anda mungkin juga menyukai