Anda di halaman 1dari 3

Tema: Peran Pemimpin Muda di Era 4.

Subtopik: Pemanfaatan Era 4.0 untuk mengembangkan atau membangun daerah asal

Sistem E-Tilang Sebagai Kontributor Menuju Prabumulih Smart City 2020

Prabumulih merupakan sebuah kota di Provinsi Sumatera Selatan yang berjarak hanya 97
km dari Kota Palembang. Dilansir dari situs resmi Pemerintah Kota Prabumulih, bahwa
Prabumulih merupakan pemekaran dari Kabupatan Muara Enim sejak tahun 2001. Hingga saat
ini Kota Prabumulih memiliki 6 kecamatan, 25 kelurahan dan 12 desa. Berbagai potensi daerah
dari berbagai sektor pun begitu berlimpah, contohnya dari pertambangan minyak dan gas hingga
pertanian yang terkenal akan pusat atau sentra buah nanas (kotaprabumulih.go.id, 2019). Salah
satu keunggulan Kota Prabumulih dalam bidang energy adalah gas kota seperti yang dikatakan
oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan, bahwa sekitar 86% penduduk di
Kota Prabumulih telah menikmati fasilitas jaringan gas bumi untuk rumah tangga, sehingga Kota
Prabumulih bisa dikatakan sebagai city gas terbesar di Indonesia. Jaringan gas adalah upaya
pemerintah untuk meningkatkan pelayanan umum dalam konteks penyediaan energi yang dapat
dijangkau oleh masyarakat karena biayanya murah (ekbis.sindonews.com, 2019). Selain itu,
Prabumulih pada tahun 2019 ini dipercaya sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi
(Porprov) Sumatera Selatan dan Pekan Olahraga Paralimpik Provinsi (Peparprov) Sumatera
Selatan sehingga semakin memacu perkembangan dan perbangunan khususnya di infrastruktur
olahraga.

Pembangunan yang semakin pesat pada berbagai sektor di Prabumulih tentunya selaras
dengan program pemerintah Indonesia mengenai revolusi industri era 4.0. Menurut Menteri
Perindustrian, Airlangga Hertanto, revolusi industri 4.0 ditandai dengan meningkatnya
hubungan, interaksi, batas antara manusia, mesin, dan sumber daya lainnya yang semakin
memusat melalui teknologi, informasi, dan komunikasi (manufacturingindonesia.com, 2019).
Adapun bidang-bidang industri teknologi yang mendukung revolusi industri adalah Artificial
Intelligence, Internet of Things, Human Machine-Interface, teknologi robotik dan sensor, serta
teknologi 3D printing. Kelima teknologi utama ini jika telah dikelola dengan baik, benar dan
bijak maka akan semakin memudahkan hidup manusia dan banyak hal berjalan secara otomatis.
Di sisi lain juga dapat menggantikan tenaga manusia untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu.

Revolusi industri 4.0 dengan berbagai kemajuan teknologi di dalamnya turut mendukung
konsep smart city yang telah dilaksanakan oleh beberapa kota di Indonesia. Contoh kecilnya
adalah pengurusan izin yang telah dilakukan secara online dan terintegrasi, sehingga masyarakat
dapat mengakses pengurusan izin tersebut di mana saja. Menurut Wikipedia, smart city
merupakan sebuah visi untuk mengembangkan perkotaan untuk mengintegrasikan penggunaan
teknologi, informasi dan komunikasi dan Internet of Things dengan cara yang aman untuk
mengelola aset yang ada di kota.

Tak ketinggalan, Pemerintah Kota Prabumulih juga berkeinginan untuk menerapkan


konsep smart city. Melalui media online Prabumulih Pos, Wali Kota Prabumulih, Ir. H. Ridho
Yahya, M.M., mengatakan bahwa target pada tahun 2020 adalah Prabumulih telah menerapkan
konsep smart city yang harus lebih baik dari Kota Bandung khususnya dalam bidang pelayanan
publik yang terintegrasi (prabumulihpos.co.id).

Konsep smart city tidak hanya mengenai integrasi pelayanan publik, tetapi bisa juga
diterapkan di ranah lalu lintas contohnya fasilitas tilang online atau e-tilang. E-tilang termasuk
dalam teknologi Internet of Things (IoT). Menurut Solution Architect Ericsson Indonesia,
Hilman Halim, mengatakan untuk operasional perangkat IoT membutuhkan tiga elemen utama
yaitu perangkat fisik, jaringan internet, dan aplikasi (id.techinasia.com, 2018). Konsep IoT inilah
yang membuat e-tilang tepat digunakan untuk menerapkan pembangunan kota melalui program
smart city.

Sebagai pemuda di Kota Prabumulih saya berpendapat dan mengusulkan untuk


diadakannya sistem e-tilang karena e-tilang dapat menjadi salah satu inovasi dalam penerapan
smart city dan dapat diterapkan di Kota Prabumulih karena arus kendaraan yang semakin ramai.
Tingginya arus kendaraan, masyarakat tidak mematuhi rambu lalu lintas, pengendara melawan
arus, kendaraan yang tidak lengkap elemennya seperti kaca spion, pengendara yang tidak
menggunakan atribut keselamatan seperti helm atau sabuk pengaman pun semakin membuka
peluang akan pelanggaran lalu lintas maupun fasilitas umum oleh masyarakat. Masyarakat
ataupun warga yang melakukan pelanggaran akan terekam oleh kamera Closed Circuit
Television (CCTV) yang dipasang di titik-titik tertentu dan tersembunyi. Lokasi-lokasi yang
terpasang kamera CCTV contohnya di lampu lalu lintas, putaran atau jalan yang sebetulnya tidak
boleh dilalui hingga trotoar yang berpotensi akan dilintasi oleh kendaraan roda dua. Kamera
CCTV tersebut dapat membaca nomor polisi kendaraan yang melanggar kemudian sistem akan
mencocokkan data nomor polisi dengan identitas pemilik dan masyarakat yang ditilang akan
mendapatkan pemberitahuan disertai dengan cara menyelesaikan pembayaran urusan tilang
tersebut. Pemerintah kota akan bersinergi dengan Polres Prabumulih, Kejaksaan dan Pengadilan
Negeri untuk penerapan sanksi.

E-tilang sangat bermanfaat untuk efisiensi pengelolaan proses tilang, pengendara pun
tidak dapat mengelak karena bukti pelanggaran telah terekam jelas oleh CCTV serta diharapkan
perilaku berkendara di jalan raya dapat lebih tertib sehingga menimbulkan keamanan dan
kenyamaan bagi sesama pengguna jalan raya sebagai fasilitas umum. Selain itu, sistem e-tilang
dapat membantu polisi lalu lintas dalam hal penindakan bahkan menghilangkan kesempatan
melakukan pungutan liar (pungli). E-tilang juga diharapkan dapat membuat masyarakat semakin
sadar akan keamanan dan ketertiban berkendara karena titik-titik tersembunyi kamera CCTV
yang dapat merekam pelanggaran yang terjadi.

Jadi dalam rangka mendukung pembangunan Kota Prabumulih pada bidang teknologi di
era 4.0 sekarang khususnya melalui smart city dapat diterapkan sistem e-tilang. Sistem e-tilang
dengan basis teknologi diharapkan dapat membantu penertiban pelanggaran lalu lintas oleh
pengendara dan efektivitas pengelolaan tilang. Serta kita sebagai masyarakat khususnya pemuda
juga harus mengingatkan ke sesama untuk senantiasa mematuhi lalu lintas hingga tercapainya
kehidupan bermasyarakat dan berkendara yang tertib dan dapat ikut berkontribusi menuju
Prabumulih Smart City 2020. (Muhammad Rama Kurniawan)

Anda mungkin juga menyukai