Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MARSELINAA CAHYANI JERHAMAN

NIM : 1901080052

SEMESTER / KELAS :V/B

MATA KULIAH : AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN ( UTS )

1. Apa yang dimaksud dengan perusahaan persekutuan ? Bedakan antara CV dengan PT !


2. Bagaimana cara mendirikan perusahaan persekutuan ?
3. Apa yang tercantum dalam akte pendirian persekutuan ?
4. Bagaimana tanggung jawab sekutu terhadap pihak luar ?
5. Apabila setoran modal salah seorang sekutu berbentuk aktiva bukan kas, dengan nilai apa
aktiva tersebut dicatat dalam akuntansi persekutuan ?
6. Bagaimana setoran modal sekutu dalam bentuk tenaga kerja dinilai dalam persekutuan ?
7. Bagaimana ketentuan pembagian laba atau rugi dalam sebuah persekutuan ?
8. Sebutkan dan jelaskan factor-faktor yang dipertimbangkan dalam pembagian laba atau
rugi persekutuan !

1. Pengertian perusahaan persekutuan dan perbedaan antara CV dengan PT


➢ Pengertian Perusahaan Persekutuan

• Perusahaan persekutuan adalah perusahaan yang hak kepemilikannya


dimiliki oleh dua orang atau lebih yang secara bersama-sama menjalankan usahanya guna
mencapai tujuan tertentu.
• Perusahaan persekutuan biasanya terbentuk karena dilatar belakangi oleh
minat usaha yang sama. Tujuan dari menjalankan usaha secara Bersama-sama ini diantaranya
adalah untuk menggabungkan sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing pemiliknya.
Selain itu latar belakang keahlian yang sama juga dapat mendorong seseorang untuk secara
bersama-sama membentuk suatu perusahaan.

➢ Perbedaan Antara CV Dengan PT


• Bentuk perusahaan dan badan hukum
PT adalah badan usaha yang berbentuk badan hukum yang statusnya
diatur UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang persereoan terbatas. Sementara
CV bukan usaha yang berbadan hukum karena tidak ada regulasi yang
mengaturnya.
• Modal Perusahaan
Dalam UU Nomor 40 Tahun 2007, modal pendirian PT ditetapkan sebesar
Rp 50.000.000,00 kecuali ditentukan oleh UU atau peraturan yang
mengatur tentang pelaksanaan kegiatan usaha tersebut di Indonesia. Dari
modal minimal tersebut, sebanyak 25 % dari seluruh modal awal harus
ditempatkan dan disetor penuh. Sementara untuk CV, tidak ada Batasan
modal dalam pendiriannya. Namun, dalam praktiknaya, besaran modal
yang disetorkan di CV akan mempengaruhi pembagian porsi keuntungan
dikemudian hari.
• Pendiri
Dalam pendirian usaha berbentuk PT diwajibkan ada minimal 2 orang
yang terlibat, baik itu WNI atau pun WNA dimana masing-masing
memiliki bagian saham. Untuk CV juga membutuhkan minimal 2 orang
sebagai pendiri. Namun ketentuan pendirian CV melarang WNA ikut
mendirikan perseroan komanditer.
2. Cara Mendirikan Perusahaan Persekutuan
• Pendaftaran

Pendaftaran CV, Firma, dan Persekutuan Perdata meliputi pendaftaran akta pendirian,
pendaftaran perubahan anggaran dasar, dan pendaftaran perubahan. Untuk pendaftaran
pendirian, harus diawali dengan pengajuan nama CV, Firma, dan Persekutuan Perdata.
Permohonan pendaftaran pendirian diajukan oleh pemohon kepada menteri melalui
Sistem Administrasi Badan Usaha (SABU).

• Pemakaian Nama CV, Firma, dan Persekutuan Perdata


Pasal 5 Permenkumham 17/2018 menyebutkan bahwa pengajuan nama CV, Firma, dan
Persekutuan Perdata diajukan kepada Menteri melalui SABU. Salah satu syarat pengajuan
namanya adalah belum dipakai secara sah oleh CV, Firma, dan Persekutuan Perdata lain
dalam sistem SABU.

• Ketentuan peralihan

Permenkumham 17/2018 berlaku sejak diundangkan pada tanggal 1 Agustus 2018.


Dalam jangka waktu 1 tahun sejak diundangkan, CV, Firma, dan persekutuan perdata
yang telah melakukan pendaftaran ke pengadilan negeri wajib melakukan pencatatan
pendaftaran sesuai peraturan ini. Pencatatan pendaftaran ini diperbolehkan untuk
menggunakan nama yang sudah dipakai secara sah oleh CV, Firma, dan Persekutuan
Perdata yang sudah terdaftar di SABU.

3. Akte Pendirian persekutuan


Proses pendirian dilakukan dengan akte notaris yang harus didaftarkan kepengadilan
Negeri setempat, kemudian diumumkan dalam lembaran berita Negara
Akte pendirian memuat :
• Identitas Sekutu
• Nama Firma
• Tujuan / bidang usaha
• Periode Operasional Firma
• Setoran Modal Setiap Sekutu
• Pembagian Laba / Rugi

4. Tanggung jawab Sekutu Terhadap Pihak Luar


Tanggung Jawab Sekutu Tanggung jawab berarti kewajiban untuk mengganti
kerugian apabila perikatan yang sudah dijanjikan tidak ditunaikan, sehingga jika
perikatan itu benar-benar tidak dilaksanakan, maka orang (sekutu) itu bertanggungjawab
dapat atau digugat untuk memenuhi prestasinya.
Berdasar Pasal 1642 sampai dengan Pasal 1645 KUHPerdata, tanggung jawab
sekutu dalam persekutuan dapat diuraikan sebagai berikut:
• Bila seorang sekutu mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga, maka
sekutu yang bersangkutan sajalah yang bertanggungjawab atas perbuatan-
perbuatan hukum yang dilakukan dengan pihak ketiga itu, walaupun ia
mengatakan bahwa dia berbuat untuk kepentingan persekutuan.
• Perbuatan terscbut baru mengikat sekutu-sekutu yang lain apabila:
a. nyata-nyata ada surat kuasa dari sekutu yang lain
b. hasil perbuatannya atau keuntungannya itu telah nyata-nyata dinikmati
oleh persekutuan.
• Apabila beberapa orang sekutu persekutuan perdata mengadakan hubungan dengan pihak
ketiga, maka para sekutu itu dapat dipertanggungjawabkan sama rata, meskipun pemasukan
mereka masing-masing tidak sama, kecuali apabila dalam perjanjian yang dibuatnya dengan
pihak ketiga itu dengan tegas ditetapkan imbangan tanggung jawab masing-masing sckutu
menurut perjanjian itu.
• Apabila seorang sekutu persekutuan perdata mengadakan hubungan hukum dengan pihak
ketiga atas nama persekutuan, maka persckutuan dapat langsung menggugat pihak ketiga itu.
5. Nilai yang dicatat untuk aktiva non kas dalam akuntansi persekutuan adalah nilai yang
wajar dan harus mendapat persetujuan oleh para sekutu.
6. Jika setoran modal berupa tenaga kerja maka persekutuan akan memperoleh manfaat
berupa kelancaran aktivitas dalam persekutuan dibidang produksitivitas yang meningkatan laba .
7. Ketentuan Pembagian Laba atau rugi Dalam Sebuah Persekutuan
Dalam Firma, para sekutu dianggap sebagai pemilik perusahaan, bukan sebagai
karyawan. Oleh karena itu setiap terjadi pembagian laba atau kekayaaan lainnya dianggap
sebagai prive sekutu (withdrawal) bukan sebagai beban. Ketentuan pembagian laba atau
rugi diantara para sekutu dicantumkan dalam akte pendirian. Hal ini dimaksudkan agar
perhitungan tersebut memiliki kekuatan hukum, dan menjaga kelangsungan Firma.
Karena dalam kenyataan banyak firma yang bubar, karena tidak sepakat dengan
pembagian laba yang diperoleh. Oleh karena itu pembagian laba atau rugi harus
ditetapkan dalam akte pendirian. Dalam menentukan pembagian laba tersebut, para
sekutu biasanya mempertimbangkan tiga hal pokok yakni :
• Seberapa banyak modal yang disetor dalam perusahaan.
• Seberapa banyak waktu kemampuan, fikiran dan tenaga yang dicurahkan dalam
firma oleh masing-masing sekutu.
• Resiko yang ditanggung oleh sekutu.
Ketentuan-ketentuan yang dapat digunakan sebagai dasar pembagian laba/rugi dan yang
mungkin dapat dicantumkan dalam perjanjian firma adalah sebagai berikut :
• Laba dibagi atas perbandingan yang sama diantara anggota sekutu
• Laba dibagi atas dasar perbandingan modal anggota masing-masing sekutu.
• Lebih dahulu diperhitungkan bunga atas modal yang disetorkan pada firma,
kemudian sisanya dibagi atas perbandingan tertentu.
• Lebih dahulu diperhitungkan atas bunga modal masing-masing, gaji atau bonus
untuk para sekutu, sisanya dibagi atas dasar perhitungan tertentu
8. Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan dalam pembagian Laba atau rugi Dalam
Persekutuan
a. Waktu dan tenaga yang dicurahkan oleh masing-masmg sekutu.
b. Jumlah investasi yang ditanamkan oleh masmg-masing sekutu.
c. Kelebihan-kelebihan tertentu yang dimiliki oleh masing-masing sekutu dalam
memajukan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai