Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENETAPAN ARAH PERUSAHAAN

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar Kebijakan Bisnis)

Dosen Pengampu:

Antin Rakhmawati, S. Sos., M. AB

Disusun oleh

Kelompok 01 :

Dwi Putri Kurniawati (201869100032)

Khikmatul Muayyadah (201869100044)

Siti Novia Kumalasari (201869100048)

Nuril Istiqomah (201869100049)

Kurnia Nur Aminah A. (201869100055)

Syahrur Roziqin (201869100059)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS YUDHARTA
PASURUAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "penetapan arah perusahaan" dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah seminar kebijakan bisnis Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan dasar kebijakan bisnis dan manajemen strategi
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Pasuruan, 02 Oktober 2021

Kelompok 01

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................ii

1.1 Latar Belakang..................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

2.1 Konsep dasar kebijakan bisnis dan manajemen bisnis.....................................2


2.1.1 Pengertian strategi dan manajemen strategi...............................................2
2.1.2 Model manajemen strategi.........................................................................4
2.2 Visi. Misi dan sasaran organisasi/perusahaan..................................................5
2.2.1 Pengertian dan manfaat visi bisnis.............................................................5
2.2.2 Pengertian dan manfaat misi bisnis...........................................................7
2.2.3 Menyusun, mengembangkan dan mengevaluasi visi dan misi..................10
2.2.4 Merumuskan tujuan...................................................................................12

BAB III PENUTUP................................................................................................15

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Manajemen strategis adalah serangkaian dan tindakan manajerial yang menentukan


kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategis meliputi
pengamatan lingkungan, perumusan strategi, (perencanaan strategis atau perencanaan
jangka panjang), implementasi strategi, dan evaluasi dan pengendalian. Manajemen
strategi menekankan pada pengamatan dan evaluasi peluang dan ancaman lingkungan
dengan melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan. Semula disebut kebijakan bisnis,
manajemen strategis meliputi perencanaan dan strategi jangka panjang.

Kebijakan bisnis, sebaliknya, berorientasi pada manajemen umum dan cenderung


melihat ke dalam dan lebih menekankan pada integrasi yang sesuai bagi banyak
aktivitas fungsional dalam perusahaan. Kebijakan bisnis lebih memfokuskan pada
pemanfaatan aset perusahaan secara efisien. Dengan demikian, kebijakan bisnis lebih
menekankan pada perumusan arahan umum yang dapat digunakan untuk pencapaian misi
dan tujuan perusahaan dengan lebih baik. Manajemen strategis sebagai suatu bidang
ilmu menggabungkan kebijakan bisnis dengan lingkungan dan tekanan strategis. Oleh
karena itu, istilah manajemen strategis biasanya menggantikan istilah kebijakan bisnis
sebagai suatu nama bidang ilmu.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana permasalahan muncul dalam kebijakan publik ?

2. Bagaimana mengidentifikasi permasalahan kebijakan publik ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui permasalahan muncul dalam kebijakan publik.

2. Mengetahui identifikasi permasalahan kebijakan publik.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Kebijakan Bisnis dan Manajemen Strategi

2.1.1 Pengertian Strategi dan Manajemen Strategi

Strategi disusun pada dasarnya untuk membentuk 'response' terhadap perubahan


eksternal yang relevan dari suatu organisasi. Perubahan eksternal tersebut tentunya
akan dijawab dengan memperhatikan kemampuan internal dari suatu organisasi. Sampai
seberapa jauh suatu organisasi dapat memanfaatkan. Peluang dan meminimalkan
ancaman dari luar untuk memperoleh manfaat yang maksimal dengan mendayagunakan
keunggulan organisasi yang dimiliki pada saat ini. 

Ketidakmampuan atau ketidakpedulian untuk melihat perubahan lingkungan


eksternal ini akan membuat 'shock' suatu organisasi, sehingga Strategi berguna untuk
menjaga, mempertahankan, meningkatkan kinerja serta keunggulan bersaing dari suatu
organisasi (Pearce and Robinson, 1996).  Beberapa hasil penelitian mengungkapkan
bahwa organisasi yang mempunyai strategi yang jelas/formal, lebih unggul
(outperformed) kinerjanya dibandingkan dengan organisasi tanpa/tidak terformulasi
dengan jelas strateginya.

Berpikir strategic memerlukan beberapa tahapan, yaitu:

1) Identifikasi masalah, Pada tahap awal ini, diharapkan dapat untuk


mengidentifikasikan masalah-masalah dengan cara melihat gejala-gejala yang ada. 
2) Pengelompokan masalah, pada tahap ini, kita diharapkan bisa
mengelompokkan masalah-masalah sesuai dengan sifatnya agar kemudahan
pemecahannya. 
3) Proses abstraksi, pada tahap ini, kita diharapkan mampu menganalisis masalah-
masalah dengan mencari faktor-faktor penyebabnya. Oleh karena itu, kemudian
kita dituntut lebih teliti untuk dapat menyusun metode pemecahannya.
4) Penentuan metode/cara pemecahan, pada tahap ini, kita diharapkan mampu
menentukan metode yang paling tepat untuk penyelesaian masalah.

2
5) Perencanaan untuk implementasi. Pada tahap yang akhir ini, kita dituntut untuk
bisa menerapkan metode yang telah ditetapkan.
Pengertian manajemen strategi adalah serangkaian keputusan-keputusan dan
tindakan-tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan
pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-
sasaran perusahaan.
Manajemen strategi berfokus pada pengintegrasian manajemen, pemasaran,
keuangan/akuntansi, produksi/operasi, riset dan pengembangan, sistem informasi
komputer untuk mencapai kesuksesan organisasi.
Adapun tujuan Manajemen Strategi adalah: 
1) Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan efisien.
2) Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi sertamelakukan
berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan di
dalam pelaksanaan strategi. 
3) Senantiasa memperbarui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan
perkembangan lingkungan eksternal. 
4) Senantiasa meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnis
yang ada. 
5) Senantiasa melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera
konsumen.
Manfaat Manajemen Strategi adalah dengan menggunakan Manajemen Strategik
sebagai suatu kerangka (frame work) untuk menyelesaikan setiap masalah strategis
di dalam perusahaan, terutama yang berkaitan dengan persaingan, maka para manajer
diajak untuk berfikir lebih kreatif atau berfikir secara strategik.
Ada beberapa manfaat yang diperoleh organisasi jika  mereka menerapkan Manajemen
Strategi, yaitu:
1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju
2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan perubahan yang terjadi
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif 
4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan
yang semakin berisiko 
5. Aktivitas. pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan
untuk mencegah munculnya masalah dimasa datang  

3
6. Keterlibatan karyawan dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka
pada tahap pelaksanaannya
7. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi 
8. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi

Manajer strategis juga harus melakukan pemindaian terhadap lingkungan internal


untuk mengidentifikasi sumber daya, kapabilitas, dan kompetensinya. Dalam upaya
menawarkan produk harus sesuai dengan perubahan pasar yang terjadi. Keputusan
tersebut tidak terlepas dari usaha menyadari keadaan internal. 
Memindai dan menganalisis lingkungan eksternal untuk melihat peluang dan
tantangan tidaklah cukup untuk mendapat keunggulan kompetitif perusahaan. Para analis
juga harus melihat ke dalam perusahaan itu sendiri untuk mengidentifikasi faktor-faktor
strategis internal – kekuatan dan kelemahan yang kritis yang dapat menentukan apakah
perusahaan akan dapat memperoleh keuntungan dari peluang, disamping menghindari
tantangan. Pemindaian internal ini, juga disebut analisis organisasional, berkaitan
dengan pengeidentifikasian dan mengembangan sumber daya dan kompeensi organisasi.
Salah satu alat yang paling sering digunakan dalam analisa situasi adalah analisa
SWOT. SWOT merupakan singkatan dari Strengths (kekuatan) dan Weaknesses
(kelemahan) internal dari suatu instansi, serta Opportunities (peluang) dan Threats
(ancaman) dalam lingkungan yang dihadapi suatu instansi (Hunger dan Wheelen, 2006,
p. 138).

2.1.2 Model Manajemen Strategi 

Elemen dasar dari manajemen strategi menurut Wheelen dan Hunger adalah (Wheelen
dan Hunger, 2003 :8) :

a. “Environmental scanning” c. “Strategy implementation”


b. “Strategy formulation” d. “Evaluation and control”

4
Gambar 1.1 Basic elements of the strategic management process

Elemen-elemen dasar di atas dapat dijabarkan sehingga model dari manajemen


strategis dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

2.2 Visi, Misi, dan Sasaran Organisasi/ Perusahaan

2.2.1 Pengertian dan Manfaat Visi Bisnis

Pengertian dan Manfaat Visi Bisnis sebuah bisnis tidak hanya didefinisikan berdasarkan
namanya, deklarasi atau ayat-ayat pendirian perusahaan. Identitas sebuah bisnis dapat
dengan jelas dilihat dari visi dan misi bisnis tersebut. Visi dan misi yang jelas dari sebuah
perusahaan akan menuntun perusahaan tersebut ke arah tujuan yang jelas dan juga objektif.
Visi perusahaan dapat mengarahkan, memusatkan, memotivasi, menyatukan bahkan
menginspirasi seluruh komponen dalam perusahaan untuk mencapai kinerja yang superior.
Beberapa hal inilah yang membuat pembahasan tentang visi dan misi bisnis penting untuk
dilakukan, terutama ketika melihat bahwa setiap perusahaan harus mempunyai tujuan dalam
menjalankan usahanya.

5
Beberapa Definisi Visi antara lain :

1. J.B. Whittaker

Menurut J.B. Whittaker dalam bukunya “Strategic Planning and Management”, visi
perusahaan didefinisikan sebagai gambaran masa depan yang akan dipilih dan yang akan
diwujudkan pada suatu saat yang ditentukan.

2. Philip Kotler

Menurut Kotler, visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan
dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai
yang diperoleh serta aspirasi dan citacita masa depan.

3. Dr. A. B. Susanto

Menurut Dr. A. B. Susanto dalam bukunya “Visi dan Misi”, visi adalah sebuah gambaran
mengenai tujuan dan citacita di masa depan yang harus dimiliki organisasi sebelum disusun
rencana bagaimana mencapainya.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa visi adalah pandangan
jauh ke depan tentang ke arah mana sebuah perusahaan akan dibawa atau gambaran
citacita apa yang ingin dicapai oleh perusahaan. Visi perusahaan akan menunjukan suatu
kondisi ideal tentang masa depan yang realistis, meyakinkan, serta mengandung daya tarik.

Adapun Tujuan Penetapan Visi Perusahaan, yaitu:

1. Mencerminkan sesuatu yang akan dicapai perusahaan

2. Memiliki orientasi pada masa depan perusahaan

3. Menimbulkan komitmen tinggi dari seluruh jajaran dan lingkungan perusahaan

4. Menentukan arah dan fokus strategi perusahaan yang jelas

5. Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi perusahaan

6
Visi juga mempunyai beberapa manfaat, di antaranya :

a) Menumbuhkan komitmen dan semangat kerja karyawan. Karyawan tidak akan bekerja
dengan penuh antusias jika dia tidak tahu untuk apa dia bekerja. Namun, jika dia tahu apa
kontribusi perusahaan pada masyarakat dia akan termotivasi bahwa dia bekerja bukan
hanya untuk perusahaan, tetapi juga untuk masyarakat.
b) Menumbuhkan rasa kebermaknaan. Salah satu tempat karyawan mencari makna kehidupan
adalah lingkungan pekerjaannya.
c) Menumbuhkan standar kerja yang prima. Jika seorang karyawan memahami dia bekerja
untuk suatu tujuan yang sangat mulia, dia akan bekerja penuh semangat dan meletakkan
standar prima untuk setiap pekerjaannya.
d) Menjembatani keadaan perusahaan masa sekarang dan masa depan.

2.2.2 Pengertian dan Manfaat Misi Bisnis

Serangkaian langkah yang ditempuh perusahaan dalam mencapai visinya dijabarkan


dalam misi perusahaan. Keberadaan misi perusahaan sangat penting untuk perumusan
tujuan perusahaan dan formulasi strategi yang efektif. Ada banyak definisi misi,
diantaranya:

1. Peter Drucker

Pada dasarnya, misi merupakan alasan mendasari eksistensi suatu organisasi.


Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud
aktivitas bisnis perusahaan. Jadi perumusan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan
suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi
kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggannya.

2. Wibisono

Misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi
organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik
berupa produk ataupun jasa.

3. Dr. A. B. Susanto

7
Misi adalah bagaimana untuk menghadirkan impian perusahaan atau organisasi menjadi
kenyataan. Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa misi adalah
pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan dalam usahanya
mewujudkan visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula
memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian visi. Adapun Manfaat Misi antara lain :

a. Memastikan tujuan dasar organisasi


b. Memberikan basis atau standar untuk mengalokasikan SD di organisasi
c. Menciptakan kondisi atau iklim organisasi yang umum
d. Menjadi titik utama bagi individu dalam mengidentifikasi tujuan dan arah organisasi
e. Memfasilitasi penerjemahan tujuan menjadi struktur kerja yang melibatkan penungasan
hingga elemen tanggung jawab dalam organisasi
f. Memberikan tujuan dasar organisasi dan kemungkinan untuk menerterjemahkan tujuan
dasar ini menjadi tujuan dalam bentuk sedemikian rupa hingga parameter waktu, biaya,
dan kinerja dapat dievaluasi dan dikontrol.

Ada beberapa karakteristik misi perusahaan, di antaranya :

a. Deklarasi sikap
Misi yang baik memungkinkan untuk perumusan dan pemikiran alternatif tujuan dan
strategi yang layak tanpa mengurangi kreativitas manajemen. Misi juga harus cukup luas
untuk menyatukan perbedaan secara efektif dan memiliki daya tarik bagi stakeholder
organisasi, individu atau kelompok yang mempunyai kepentingan dalam organisasi. Misi
perusahaan harus memcerminkan bagaimana komitmen perusahaan untuk memenuhi
tuntutan stakeholder. Kumpulan misi perusahaan menunjukkan strategi perusahaan dalam
usahanya bertumbuh melalui analisis internal dan eksternal.
b. Berorientasi pada pelanggan.
Alasan mendasar mengembangakan misi perusahaan adalah untuk menarik sebanyak
mungkin pelangan. Misi sebuah perusahaan tidak hanya mengembangkan suatu produk
dan mencari pasarnya, tetapi lebih jauh dari itu, misi perusahaan harus berusaha untuk
mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan dan kemudian menyediakan alat
pemuas kebutuhan dan keinginannya. Misi yang baik selalu berusaha untuk
mengidentifikasi kegunaan produk perusahaan untuk pelanggannya.
c. Deklarasi kebijakan sosial.
8
Kebijakan sosial mempengaruhi pengembangan misi suatu perusahaan. Kebijakan
sosial secara langsung mempengaruhi pelanggan, produk, pasar, teknologi, profitabilitas
dan citra perusahaan. Kebijakan sosial mau tidak mau harus ikut diintegrasikan dengan
startegi pengembangan perusahan yang dapat dilihat dari misi perusahaan.

Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Perumusan Tujuan:

a. Kekuatan dalam lingkungan


Misalnya :
- Pemegang saham (Stage Holder) Para pemegang saham mempunyai hubungan
timbal balik dengan perusahaan. Mungkin mereka akan mengajukan
permintaan/tuntutan//harapan.
- Peraturan Pemerintah, tujuan perusahaan maksimalisasi penjualan, tetapi kita
berhadapan dengan Peraturan Pemerintah yang berkenan dengan keuntungan yang
berlebihan (exes profit), peraturan antitrust, konsumen dan lain-lain.
- Serikat Buruh, Mungkin menuntut tingkat upah yang lebih tinggi, tunjangan
tambahan, dan lain-lain. Semuanya ini menyebabkan biaya meningkatkan, padahal
pesaing menjual produknya dengan harga yang lebih rendah dan mengeluarkan biaya
untuk iklan lebih banyak.
b. Kenyataan sumber daya perusahaan dan hubungan kekuasaan intern.
Misalnya :
- Kekuatan kalangan perencana strategis
- Kekuatan potensial dari peserta level bawah untuk menahan informasi (gagasan).
- Dukungan pemegang saham.
c. Sistem penilaian dari eksekutif perusahaan, Ada tawar-menawar dengan berbagai
kelompok untuk menghasilkan serangkaian tujuan yang dapat memuaskan semua pihak.
d. Kesadaran manajemen tentang keputusan masa lampau dan perkembangan perusahaan,
atau:

9
2.2.3 Menyusun, Mengembangakan & Mengevaluasi Visi dan Misi
Dalam penetapan visi, perusahaan harus memenuhi persyaratan dan kriteria. Adapun
persyaratan dan kriteria visi perusahaan secara umum antara lain :

1) Dapat dibayangkan oleh seluruh jajaran organisasi perusahaan


2) Dapat dikomunikasikan dan dapat dimengerti oleh seluruh jajaran organisasi perusahaan
3) Berwawasan jangka panjang dan tidak mengabaikan perkembangan zaman
4) Memiliki nilai yang diinginkan oleh anggota organisasi perusahaan
5) Terfokus pada permasalahan instansi perusahaan agar dapat beroperasi

Setelah mengetahui kriteria visi yang baik bagi perusahaan, dapat ditentukan
bagaimana visi bisnis perusahaan. Hal pertama yang dapat dilakukan dalam rangka
menyusun visi perusahaan adalah dengan mengidentifikasikan aktivitas perusahaan
berdasarkan impian yang ingin dicapai. Setelah itu, dapat ditetapkan pandangan masa
depan perusahaan, ingin mencapai titik kesuksesan setinggi apakah perusahaan tersebut.
Menyediakan gambaran besar yang menggambarkan siapa saja yang ada di dalam
perusahaan tersebut, apa yang akan dilakukan setiap personil perusahaan dan kemanakah
arah pergerakan perusahaan.

Ada sembilan komponen yang mutlak ada dalam sebuah misi apabila misi tersebut
hendak menjadi misi yang efektif. Komponen-Komponen Misi Tersebut Antara Lain :

1. Konsumen atau Pelanggan, “Siapa pelanggan perusahaan?”


2. Produk atau Jasa, “Apa produk atau jasa utama perusahaan?”
3. Pasar, “Secara geografis, dimana perusahaan akan berkompetisi?”
4. Teknologi, “Apakah perusahaan menerapkan teknologi terbaru?”
5. Perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan profitabilitas, “Apakah perusahaan
berkomitmen untuk pertumbuhan dan kondisi keuangan yang baik?”
6. Filosofi, “Apa dasar kepercayaan, nilai, aspirasi, dan prioritas etika perusahaan?”
7. Konsep diri, “Apa kemampuan khusus atau keunggulan kompetitif perusahaan?”

10
8. Perhatian akan citra publik, “Apakah perusahaan responsif terhadap pemikiran sosial,
masyarakat dan lingkungan?”
9. Perhatian pada karyawan, “Apakah karyawan aset yang berharga untuk perusahaan?”

Setelah mengetahui komponen misi yang baik bagi suatu perusahaan, dapat
ditentukan strategi penyusunan misi dari sebuah perusahaan. Hal pertama yang dapat
dilakukan dalam rangka menyusun misi perusahaan adalah dengan menetapkan
perusahaan menjadi bagian-bagian yang kecil. Setelah itu, barulah dapat ditentukan
bagaimana bagianbagian dari perusahaan tersebut akan bergerak mencapai visi
perusahaan.

Melaksanakan pengembangan visi dan misi perusahaan tentunya membutuhkan


sebuah pendekatan. Satu pendekatan yang digunakan secara luas untuk mengembangkan
visi dan misi antara lain melalui langkah-langkah berikut :

1. Pertama-tama memilih beberapa artikel atau dokumen mengenai pernyataan ini


meminta semua manajer unntuk membaca sebagai informasi latar.
2. Meminta para manajer untuk membuat sendiri pernyataan visi dan misi bagi organisasi.
3. Meminta seorang fasitator atau dewan manajer puncak, menyatukan pernyataan-
pernyataan ini ke dalam sebuah dokumen dan membagikan draf pernyataan kepada
semua manajer
4. Permintaan akan perubahan, penambahan, dan penghapusan diperlukan setelahnya, saat
diadakan sebuah pertemuan untuk merevisi dokumen tersebut.
5. Begitu semua manajer telah memberikan masukan mereka serta mendukung dokumen
final, organisasi dapat dengan mudah memperoleh dukungan manajer untuk aktivitas
perumusan, penerapan, dan pengevaluasian strategi.
6. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendukung upaya ini, salah satu cara
yang paling sering dan lazim digunakan adalah dengan membentuk forum-forum
diskusi.

Penilaian dan evaluasi terhadap visi dan misi perusahaan perlu dilakukan untuk
meyakinkan apakah visi dan misi yang selama ini menjadi landasan segala aktifitas
perusahaan masih efektif atau tidak. Evaluasi visi dan misi ini diperlukan karena
perubahan yang selalu terjadi baik dari internal maupun eksternal sehingga bisa jadi visi
dan misi sudah tidak sesuai dengan perkembangan jaman.
11
Evaluasi visi dapat dilakukan dengan melihat apakah tujuan jangka panjang yang
terdapat dalam pernyataan visi sudah tercapai ataukah belum. Sementara itu, evaluasi
misi dapat dilakukan dengan melihat 9 komponen misi. Maka evaluasi misi dilakukan
dengan menilai apakah misi perusahaan masih mampu memenuhi 9 komponen atau tidak.
Semakin lengkap komponen misi, maka semakin efektif. Sebaliknya, jika semakin sedikit
komponen yang ada dalam misi, maka semakin tidak efektif misi tersebut.

2.2.4 Merumuskan Tujuan

Tujuan: hasil terakhir yang dicari organisasi melalui eksistensi dua operasinya. Tujuan
dapat dibagi menjadi:

 Tujuan jangka pendek


 Tujuan jangka menengah
 Tujuan jangka Panjang

Cara untuk mengukur dan mendefinisikan keberhasilan setiap tujuan dengan kriteria :
 Efesiensi : Membandingkan antara masukan dan hasilnya.
 Efektivitas : Membandingkan tingkatan tercapainya tujuan (tujuan yang dicapai)

Tujuan Dibedakan Juga Menjadi :

a. Tujuan operatif yaitu tujuan yang sesungguhnya hendak dicapai organisasi.


b. Tujuan resmi yaitu tujuan yang oleh perusahaan dikatakan sedang mereka usahakan.

Faktor pentingnya tujuan bagai Manajemen Strategis :

1. Tujuan membantu mendefinisikan organisasi dalam lingkungannya (untuk


mengesahkan diri dalam pandangan pemerintah, konsumen dan masyarakat luas).
2. Tujuan membantu mengkoordinasi keputusan dan mengambil keputusan untuk
mengurangi pertentangandalam keputusan.
3. Tujuan menyediakan norma untuk menilai pelaksanaan prestasi organisasi. Tanpa
tujuan, organisasi tidak mempunyai dasar yang jelas untuk menilai keberhasilan.
4. Tujuan merupakan sasaran yang lebih nyata daripada pernyataan missi.

Tujuan Dapat Berubah Apabila :


12
1. Adanya aspirasi manajer untuk masa yang akan datang.
2. Adanya perubahan misi
3. Terjadinya perubahan dewan dari kelompok stake holder
4. Perkembangan perusahaan.

Perumusan Tujuan :

Tujuan pada SBU (Strategic Business Unit) biasanya tidak hanya 1 (satu). Tapi bisa
berangkai. Misalnya :

 Profitabilitas
 Perhubungan penjualan
 Perbaikan pangsa pasar
 Pengalihan resiko
 Inovasi reputasi

Sasaran SBU :

 Hirarkis, Tingkatan yang paling penting hingga yang paling kurang penting.
 Kuantitatif, Dinyatakan dengan bentuk kuantitatif, contoh: sasaran/tujuan:
“Meningkatkan laba atas investasi” akan lebih memuaskan bila dikuantitatif sebagai
berikut : “Meningkatkan laba atas investasi hingga 12%” atau “Meningkatkan laba
atas investasi hingga 12% pada akhir tahun. (Penjabaran tujuan menjadi sasaran-
sasaran yang kongkrit memperlancar proses perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian.
 Realistis, Artinya sasaran harus muncul dari analisis tentang peluang dan sumber daya
dan bukan khayalan.
 Konsisten, Misalnya merancang produk sebaik mungkin dalam waktu yang sesingkat
mungkin.

13
BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Strategi disusun pada dasarnya untuk membentuk 'response' terhadap perubahan
eksternal yang relevan dari suatu organisasi. Perubahan eksternal tersebut tentunya
akan dijawab dengan memperhatikan kemampuan internal dari suatu organisasi. Sampai
seberapa jauh suatu organisasi dapat memanfaatkan. Peluang dan meminimalkan
ancaman dari  luar untuk memperoleh manfaat yang maksimal dengan mendayagunakan
keunggulan organisasi yang dimiliki pada  saat ini. 

Beberapa hasil penelitian mengungkapkan bahwa organisasi yang mempunyai


strategi yang jelas/formal, lebih unggul (outperformed) kinerjanya dibandingkan dengan
organisasi tanpa/tidak terformulasi dengan jelas strateginya.

14
Penilaian dan evaluasi terhadap visi dan misi perusahaan perlu dilakukan untuk
meyakinkan apakah visi dan misi yang selama ini menjadi landasan segala aktifitas
perusahaan masih efektif atau tidak. Evaluasi visi dan misi ini diperlukan karena
perubahan yang selalu terjadi baik dari internal maupun eksternal sehingga bisa jadi visi
dan misi sudah tidak sesuai dengan perkembangan jaman.

15
DAFTAR PUSTAKA

 Rahim, H. Abd.Rahman, dan Radjab Enny. 2016. Manajemen Strategi. Makassar:


Universitas Makassar.
 Suci, Rahayu Puji. 2004. Manajemen Strategi. Surabaya: Yayasan Mitra Alam Sejati.

16

Anda mungkin juga menyukai