Anda di halaman 1dari 9

PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM BASED LEARNING

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Kiki Herdiansyah *)

Abstrak
This research aimed to analyze student worksheet development based on
Problem Based Learning model in topic of Probability for Senior High School
students of grade X. The instruments which were used in this research were the
validation sheet of student worksheet for math lecturer and teacher in order to fulfill
the validity aspect, the student scoring sheet in order to fulfill the applicability
aspect, and critical mathematic thinking ability test in order to fulfill the
effectiveness aspect. The result of the research showed that the student worksheet
which was based on Problem Based Learning model had fulfilled the requirements
and appropriateness standard based on content, design, and language expert. The
data analysis of t-test towards of critical thinking ability showed that the critical
thinking ability of students with Problem Based Learning model worksheet was
higher than the critical thinking ability of students without Problem Based Learning
model worksheet.

Kata kunci: berpikir kritis, problem based learning, peluang

I. PENDAHULUAN informasi, dan mengoneksikan topik


Pembelajaran di kelas melibatkan pelajaran dalam kehidupan mereka sehari-
antara kegiatan guru dan peserta didik. Pada hari.
proses pembelajaran dibutuhkan upaya yang Permasalahan matematika tidak dapat
baik untuk menciptakan suasana belajar yang terlepas dari kehidupan sehari-hari. Para
menyenangkan dan kondusif. Hal ini akan petani cabai harus mampu memprediksi dan
menciptakan peserta didik yang aktif dalam menentukan ke-mungkinan intensitas hujan
mengem-bangkan potensi diri yang yang turun pada saat musim kemarau tiba
dimilikinya, yang berimbas pada munculnya sehingga tanaman cabainya dapat
hubungan yang saling mengunungkan. menghasilkan panen yang maksimal.
Keberhasilan dan tujuan pem-belajaran Kemungkinan tersebut dapat diprediksi dari
yang telah ditentukan dipengaruhi oleh hujan pada tahun-tahun sebelumnya di bulan
keefektivan proses pembelajaran dan yang sama. Berdasarkan contoh tersebut,
penggunaan model pembelajaran. Peserta mate-matika memiliki peran penting dalam
didik diharapkan akan secara aktif dan menjawab permasalahan yang ada pada
kondusif dalam mengikuti pembelajaran, kehidupan.
sehingga mampu menemukan sendiri

*) Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jurai Siwo Metro


Jurnal Eksponen, Volume 8, Nomor 1, April 2018

Matematika termasuk ilmu universal (2015) yang menyatakan bahwa berpikir kritis
yang mempunyai peran penting dalam merupakan salah satu strategi kognitif dalam
berbagai disiplin dan memajukan daya pikir pemecahan masalah yang lebih kompleks dan
peserta didik. Selain itu, matematika juga menuntut pola yang lebih tinggi. Berdasarkan
salah satu mata pelajaran yang dapat melatih pendapat-pendapat tersebut dapat dipahami
peserta didik berpikir kritis, logis, sistematis, bahwa berpikir kritis dibutuhkan dalam
dan kreatif. Setiap pengajaran matematika di menyelesaikan permasalahan-permasalahan
sekolah sebaiknya mempertimbangkan per- yang sedang dihadapi.
kembangan matematika, penerapan, dan Kemampuan berpikir kritis ditanamkan
penggunaan matematika untuk kepada peserta didik sebaik-baiknya, agar
menyelesaikan permasalahan sehari-hari. peserta didik mudah memahami pembelajaran
Menurut Arend (2009) penyelesaian matematika. Namun pada kenyataannya
masalah mampu mengembang-kan banyak peserta didik yang menganggap
kemampuan berpikir kritis secara mandiri. bahwa matematika merupakan pelajaran yang
Selain itu, peserta didik juga mampu belajar sulit dibandingkan dengan mata pelajaran
untuk memecahkan dan menyelesaikan yang lainnya. Kebanyakan peserta didik
masalah secara sistematis, inovatif, dan menghadapi kesulitan dalam
mendesain solusi yang mendasar. Johnson mengaplikasikan matematika secara
(2014) mendefinisikan berpikir kritis adalah kontekstual. Pada proses pembelajaran
sebuah proses terorganisasi yang matematika diperlukan interaksi secara
memungkinkan peserta didik untuk langsung dan memberikan kesempatan
mengevaluasi bukti, asumsi, logika, dan kepada peserta didik untuk membangun ide-
bahasa yang mendasari pernyataan orang lain. ide matematika. Selain itu, proses
Pendapat tersebut sesuai dengan pendapat pembelajaran matematika sebaiknya
Karim (2011) yang menyatakan bahwa mengaitkan materi dengan pengalaman
berpikir kritis merupakan suatu proses sehari-hari agar peserta didik tidak mudah
berpikir yang terjadi pada seseorang serta lupa dengan materi yang telah dipelajarinya.
bertujuan untuk membuat keputusan- Tugas guru dalam pembelajaran yaitu
keputusan yang masuk akal mengenai sesuatu memfasilitasi peserta didik dalam belajar.
yang diyakini kebenarannya serta akan Guru harus mampu menyampaikan materi
dilakukan nanti. pelajaran secara sederhana, mudah
Berpikir kritis perlu dimiliki oleh dimengerti, dan dapat membantu peserta
peserta didik saat ini. Pendapat lainnya didik untuk bekerja dalam menyelesaikan
mengenai berpikir kritis yaitu dari Surya permasalahan. Sumber belajar yang biasa

26
Pengembangan LKPD Berbasis Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
(Kiki Herdiansyah)

digunakan untuk membimbing dan membantu mencari informasi secara mandiri.


peserta didik dalam belajar ialah LKPD. Kesimpulan atau rumus disajikan begitu saja
LKPD merupakan bagian penting dalam tanpa diberikan asal-usul kesimpulan atau
pelak-sanaan pembelajaran di kelas. LKPD rumus itu diperoleh. Akibatnya peserta didik
memudahkan guru dalam membimbing dan mengalami kesulitan dalam memahami
memberikan instruksi kepada peserta didik. materi peluang.
Prastowo (2011) mengungkapkan LKPD tersebut mengajak peserta didik
bahwa LKPD berfungsi untuk meminimalkan untuk menjawab mengenai ruang sampel.
peran pendidik, mempermudah peserta didik Instruksi yang diberikan dalam
dalam memahami materi pembelajaran, menyelesaikan permasalahan sangat singkat,
membuat aktif peserta didik, dan sehingga peserta didik mengalami kesulitan
memudahkan dalam penyampaian proses dan merasa bingung. Selain itu, langkah-
pembelajaran. LKPD yang tepat akan langkah dalam penyelesaian masalah tersebut
membantu peserta didik dalam memahami tidak dijelaskan secara rinci, dan mengapa
materi. Tetapi tidak semua LKPD yang menggunakan tabel dengan bentuk seperti itu.
dikembangkan dapat menanamkan karakter- Kemampuan berpikir kritis dapat terstimulasi
karakter berpikir peserta didik seperti dan berkembang dengan baik, maka
kemampuan berpikir kritis. Selain LKPD, penyajian materi dan langkah pembelajaran
faktor lain yang dapat memengaruhi proses harus diubah.
pembelajaran ialah dengan menggunakan Depdiknas (2006) menyatakan bahwa
model pembelajaran yang tepat sehingga dalam pembelajaran saat ini ada
dapat menanamkan kemampuan berpikir kecenderungan bahwa peserta didik akan
kritis peserta didik. belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan
Berdasarkan studi pendahuluan yang secara alamiah, yaitu belajar akan lebih
dilakukan dengan cara observasi ditemukan bermakna jika peserta didik mengetahui dan
beberapa peserta didik SMAN 1 Kibang meng-alami apa yang dipelajarinya. Guru
mengalami kesu-litan dalam menyelesaikan terkadang kurang melibatkan peserta didik
soal-soal peluang. Berdasarkan wawancara dalam mengumpulkan informasi dan
yang dilakukan dengan guru matematika memperoleh materi pembelajaran meskipun
diperoleh data bahwa hasil belajar ulangan metode yang digunakan diskusi kelompok.
harian peserta didik kelas X masih belum Padahal jika peserta didik dilibatkan secara
mencapai KKM. Salah satu penyebabnya utuk dalam kegiatan belajar maka informasi
karena LKPD yang digunakan selama ini dan pengetahuan mengenai materi akan lebih
tidak menstimulasi peserta didik untuk mendalam.

27
Jurnal Eksponen, Volume 8, Nomor 1, April 2018

Salah satu model pembelajaran yang tertentu, dan menguji kefektifan produk
cocok untuk memperoleh informasi, tersebut. Pada penelitian ini, peneliti
melibatkan peserta didik secara maksimal, bertujuan untuk menghasilkan atau
dan menstimulasi kemampuan berpikir kritis mengembangkan suatu produk, yaitu LKPD
adalah model Problem Based Learning. yang sesuai dengan model Problem Based
Selain itu, Permana dan Sumarmo (2007) Learning.
menyatakan pada model Problem Based Subjek studi pendahuluan penelitian
Learning, masalah disajikan pada awal dan pengembangan pada tahap analisis
pembelajaran, berfungsi untuk mendorong kebutuhan LKPD dalam penelitian ini adalah
pencapaian konsep melalui investigasi, guru yang mengajar matematika di kelas X
inkuiri, pemecahan masalah, dan mendorong MIA, yaitu Ibu Astri Mela Agustin, S.Pd.
kemandirian belajar. Selain itu, Oja (2011) Subjek validasi LKPD pada tahap validasi
mengatakan The PBL method of instruction adalah lima orang ahli yang dianggap
focuses on several of the expected outcomes berkompeten dibidangnya yang terdiri atas
of undergraduate education particularly the ahli materi, dua ahli desain, dan seorang ahli
skills to critically think. bahasa. Ahli materi tersebut yaitu dosen
Selanjutnya Herman (2007) pascasarjana Universitas Lampung, yaitu Dr.
menjelaskan bahwa tipe masalah yang Suharsono S, M.S., M.Sc., Ph.D. Ahli desain
digunakan dalam model Problem Based pada validasi LKPD, yaitu dosen pasca-
Learning adalah masalah terbuka (open ended sarjana Universitas Lampung, yaitu Dr.
problem atau ill structured problem) dan Haninda Bharata, M.Pd. Ahli bahasa pada
masalah terstruktur (well-structured penelitian ini, yaitu dosen Universitas
problem). Permasalahan tersebut disesuaikan Muhammadiyah Metro, Dr. Sudirman A.M,
dengan materi peluang dan kemampuan M.Hum.
berpikir kritis, sehingga tujuan penelitian ini Kemudian, subjek angket respon
dapat dicapai. pendidik ini, yaitu dua orang pendidik
matematika di SMAN 1 Kibang Lampung
II. METODE PENELITIAN
Timur, yaitu Drs. Suparno, M.Pd, dan Devie
Metode penelitian ini adalah penelitian
Ambar-wati, M.Pd. sebagai pendidik yang
dan pengembangan (research and
telah berpengalaman mengajar di SMAN 1
development) yang dilakukan dengan
Kibang Lampung Timur, peneliti merasa dua
mengacu pada prosedur R&D. Penelitian dan
orang pendidik tersebut berkompeten dalam
pengembangan adalah metode penelitian
pemberian angket respon.
yang digunakan untuk menghasilkan produk

28
Pengembangan LKPD Berbasis Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
(Kiki Herdiansyah)

Subjek angket respon peserta didik pada Berdasarkan hasi studi pendahuluan,
tahap ini yaitu lima orang peserta didik kelas diketahui bahwa LKPD di sekolah masih
X MIA dengan kemampuan yang berbeda- belum terintegrasi sepenuhnya dengan
beda yaitu peserta didik dari kemampuan Kurikulum 2013. LKPD yang telah disusun
tinggi, cukup tinggi, sedangm cukup rendah, mencakup komponen-komponen sampul luar,
dan cukup rendah. Subjek uji coba produk kata pengantar, fitur LKPD, materi
LKPD dalam penelitian ini terdiri dari dua pembelajaran, evaluasi, dan daftar pustaka.
kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas LKPD yang telah disusun tersebut
kontrol yang berasal dari populasi yang kemudian diserahkan kepada ahli materi dan
berdistribusi normal dan homogen, serta ahli desain untuk mendapatkan validasi.
memiliki kemampuan awal yang sama. Revisi dilakukan berdasarkan saran,
Populasi pada uji coba produk LKPD ini masukan, dan komentar dari para validator.
adalah peserta didik kelas X MIA SMAN 1 Revisi dilakukan dengan memperbaiki LKPD
Kibang tahun pelajaran 2015/2016. Dari baik dengan cara mengganti tulisan yang
populasi tersebut kemudian dilakukan simple dianggap kurang tepat oleh validator. Hasil
random sampling. Kelas eksperimen revisi dilakukan secara terus menerus sesuai
merupakan kelas yang dalam dengan saran dari validator.
pembelajarannya menggunakan LKPD Validasi LKPD oleh peserta didik
berbasis model Problem Based Learning dan dilakukan pada lima orang peserta didik kelas
terpilihlah kelas X MIA 1. Kelas kontrol X MIA dengan kemampuan yang berbeda-
merupakan kelas yang dalam beda. Validasi LKPD oleh peserta didik
pembelajarannya tidak menggunakan LKPD dilakukan untuk mengumpulkan informasi
berbasis Problem Based Learning dan terpilih yang dapat digunakan sebagai bahan untuk
kelas X MIA 3. Waktu penelitian memperbaiki LKPD dalam revisi selanjutnya.
dilaksanakan di semester genap tahun Kelima peserta didik tersebut memberikan
pelajaran 2015/2016. penilaian dengan hasil yang baik. Instrumen
yang digunakan pada validasi LKPD yaitu
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
angket respon peserta didik. Kelima peserta
Pengembangan LKPD untuk
didik tersebut memberikan skor total sebesar
pembelajaran dengan model Problem Based
198 dari skor maksimal yaitu 325 atau setara
Learning pada materi peluang pada kelas X
dengan 61% dalam skala empat dengan
SMA diawali dengan studi pendahuluan yang
kategori baik.
dilakukan untuk mengetahui kebutuhan
Uji pelaksanaan lapangan dilakukan
LKPD dan karakteristik peserta didik.
dengan membandingkan dua kelas dimana

29
Jurnal Eksponen, Volume 8, Nomor 1, April 2018

satu kelas menggunakan LKPD berbasis Tabel 1. Rangkuman Hasil Uji Hipotesis
model Problem Based Learning dan kelas lain
Hasil
tidak menggunakan LKPD berbasis model Kelas thitung ttabel
T§ s
Problem Based Learning. Pada kelas Eksperimen 55,40 97,90
2,50 2,00
eksperimen semua peserta didik dibagikan Kontrol 84,76 79,03

masing-masing satu LKPD.


Hasil analisis terhadap tes kemampuan Kesesuaian keputusan uji hipotesis
berpikir kritis antara kelas eksperimen dan penelitian dikarenakan selama pembelajaran
kelas kontrol menunjukkan variansi kedua peserta didik dibiasakan dengan masalah yang
kelas yang berbeda. Variansi kelas dekat dengan kehidupan mereka sehingga
eksperimen adalah 55,40 sedangkan variansi peserta didik merasa tidak asing dengan
kelas kontrol adalah 97,90. Selain dari adanya pemberian masalah dan peserta didik
perbedaan variansi, rerata dari kedua kelas dapat mengetahui manfaat dari materi yang
juga berbeda. Rerata hasil belajar matematika dipelajarinya. Hal ini sejalan dengan teori
kelas eksperimen 84,76 dan rerata kelas Piaget dalam Fitri (2011) yang menyatakan
kontrol 79,03. Hal ini menunjukkan rerata bahwa dengan adanya pemberian masalah
kelas eksperimen lebih tinggi jika dapat meningkatkan motvasi untuk menggali
dibandingkan dengan rerata kelas kontrol. lebih informasi yang secara otomatis dapat
Berdasarkan hasil uji hipo-tesis uji t, mengembangkan kemampuan berpikir
diperoleh thitung = 2,50 sedangkan ttabel sebesar peserta didik khusunya manfaat mempelajari
2,00. Dengan demikian, H0 ditolak artinya materi tersebut.
pembelajaran matematika pada materi Banyak penelitian mengenai model
peluang dengan menggunakan LKPD model Problem Based Learning yang menunjukkan
Problem Based Learning memberikan hasil kelebihannya. Dedeh (2013) memberikan
kemampuan berpikir kritis yang lebih tinggi kesimpulan bahwa pembelajaran dengan
bila dibandingkan dengan pembelajaran model Problem Based Learning mampu
peluang yang tidak menggunakan LKPD meningkatkan kemampuan berpikir peserta
model Problem Based Learning. Hasil didik, dimana ketika pemberian masalah
tersebut tersaji pada Tabel 1. matematika pe-serta didik dituntut untuk
mampu memahami, bernalar, berpikir dalam
memecahkan masalah. Ketika berdiskusi,
peserta didik juga dilatih untuk
berkomunikasi, mengemukakan ide dan
pendapatnya kepada teman atau guru. Model

30
Pengembangan LKPD Berbasis Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
(Kiki Herdiansyah)

Problem Based Learning ini dikemas dalam Penggunaan LKPD berbasis model
bahan ajar LKPD. Hal ini sesuai dengan Problem Based Learning yang telah
tujuan pelaksanaan dari kurikulum 2013 yang memenuhi standar kevalidan, kepraktisan,
menekankan pada pendekatan saintifik dalam dan mampu mening-katkan kemampuan
proses pembelajaran melalui kegiatan berpikir kritis peserta didik di kelas X MIA 1
mengamati, menanya, mengumpulkan disebabkan oleh empat faktor. Pertama LKPD
informasi, mengasosiasi, dan yang dikembangkan ini dirancang sesuai
mengkomunikasi. Penelitian oleh Vitasari dengan karakteristik dari model Problem
(2010) bahkan menunjukkan bahwa Based Learning sehingga dapat
pembelajaran dengan menggunakan model mengantarkan peserta didik pada langkah-
Problem Based Learning mampu langkah penemuan konsep-konsep
meningkatkan keaktifan peserta didik di matematika, keterkaitan dan hubungan antar
dalam kelas sebesar 19% dari semula sebesar konsep khususnya yang berkaitan dengan
61% menjadi 90% dan hasil belajar materi peluang. Kedua, menyajikan masalah
meningkat sebesar 31% dari awal sebesar nyata yang pada umumnya menjadi
54% menjadi 85%. Peningkatan tersebut pengalaman peserta didik di kelas X MIA 1
terjadi karena pembelajaran dengan model dan dapat menjembatani untuk menemukan
Problem Based Learning melibatkan kosep matematika yang dipelajari.
kontekstual peserta didik sehingga lebih Ketiga, permasalahan yang ditunjukkan
mudah memahami soal dan materi merupakan masalah yang dikenal dan dekat
matematika. Penggunaan model Problem dengan peserta didik dengan kehidupan
Based Learning menjadikan pembelajaran sehari-hari serta disesuaikan dengan
lebih aktif dan me-nyenangkan bagi peserta kemampuan peserta didik, sehingga masalah-
didik karena lebih mengerti tentang hal-hal masalah matematika yang diberikan bisa
yang sering ditemui dalam kehidupan sehari- diselesaikan oleh para peserta didik.
hari. Hal tersebut didukung oleh penelitian Penyajian masalah yang menjembatani
yang dilakukan oleh Setyorini (2011) yang peserta didik menuju konsep yang
menyatakan bahwa model Problem Based dipelajarinya dapat memberikan gambaran
Learning dapat meningkatkan kemampuan kepada peserta didik mengenai manfaat
berpikir kritis peserta didik, dengan materi yang dipelajarinya sehingga
persentase 75% peserta didik yang memiliki menjadikan permbelajaran matematika
kemampuan berpikir kritis, dan 7,5% peserta menjadi lebih diingat. Keempat, LKPD yang
didik memiliki kemampuan sangat kritis. dikembangkan ini disusun dalam unit-unit
kecil (kegiatan) dan dikemas dalam satu

31
Jurnal Eksponen, Volume 8, Nomor 1, April 2018

kesatuan utuh dan saling berhubungan. Selain Bandung, Vol.2, No 2. Juni 2013
[Online] http://e-
itu pemilihan bahasa dan ilustrasi yang mudah
journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php
dipahami untuk semua tingkatan peserta /infinity/article/view/35. (diakses 05
Februari 2016)
didik, baik tinggi, sedang, ataupun rendah,
serta kelengkapan komponen LKPD Depdiknas. 2006. Kurikulum 2006: Standar
Isi Untuk Satuan Pen-didikan Dasar
menjadikan LKPD praktis untuk digunakan
dan Menengah Mata Pelajaran
baik secara individu maupun dalam kelompok Matematika. Jakarta: Depdiknas.
belajar.
Fitri, Amalia. 2011. Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Sta-tistika
IV. KESIMPULAN Dasar Bermuatan Ka-rakter dengan
Metode Pro-blem Based Learning.
Berdasarkan penelitian yang telah
Jurnal PP volum 1. No 2 ISSN 2089-
dilakukan, diperoleh kesimpulan yaitu 3639. [Online]: http://jour-
nal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpppasc
pembelajaran menggunakan LKPD berbasis
a/article/view/1540. (diakses 02 Maret
model Problem Based Learning memberikan 2016)
kemampuan berpikir kritis yang lebih tinggi
Herman, Tatang. 2007. Pembelajaran
dibandingkan dengan pembelajaran yang Berbasis Masalah untuk Me-
ningkatkan Kemampuan Ber-pikir
tidak menggunakan LKPD berbasis model
Matematis Tingkat Ting-gi Peserta
Problem Based Learning pada materi pokok didik Sekolah Menengah Pertama.
Jurnal Educationist No I Vol. 1,
peluang kelas X SMA.
Universitas Pendidikan Indo-nesia.
Januari 2007. [Online]:
http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL
/EDUCATIONIST/Vol._I_No._1-
DAFTAR PUSTAKA
Januari_2007/6.-
_Tatang_Herman.pdf. (diakses 02
Arend, Bridget. 2009. Encouraging Critical Maret 2016)
Thinking in Online Threaded Johnson, Elaine B. 2014. CTL;Con-textual
Discussions. The Jurnal of Educators Teaching and Lear-ning. Bandung:
Online. Volume 6, Nomor 1. Januari MLC.
2009. [Online] https://ww-
w.thejeo.com/Archives%2fVolume6 Karim, Asrul. 2011. Penerapan Metode
Number1%2fArendpaper.pdf%3fq%3 Penemuan Terbim-bing dalam
dcriticalthinkingstrategies (diakses 09 Pembelajaran Mat-matika untuk
Septem-ber 2016) Meningkatkan Pemahaman Konsep
dan Ke-mampuan Berpikir Kririts
Dedeh, Tresnawati Choridah. 2013. Peran Peserta didik Sekolah Dasar.
Pembelajaran Berbasis Masalah Prosiding Seminar Nasional
Untuk Meningkatkan Kemampuan Matematika dan Terapan 2011
Komunikasi dan Berpikir serta Universitas Al-muslim. November
Disposisi Mate-matis Peserta didik 2011. [Online]: http://jurnal.bull-
SMA. Jurnal Ilmiah Prodi math.org/index.php/Simantap/article/
Matematika STKIP Siliwangi

32
Pengembangan LKPD Berbasis Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
(Kiki Herdiansyah)

download/37/40. (diakses 24 Juni


2016) Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kre-atif
Membuat Bahan Ajar Inovatif;
Oja, Kenneth J, BSN. RN. 2011. Using Menciptakan metode pembelajaran
Problem-Based Lear-ning in the yang menarik dan menyenangkan.
Clinical Setting to Improve Nursing Yogya-karta: Diva Press.
Students Critical Thinking: An Evi-
dence Review. Journal of Nursing Setyorini, U. 2011. Penerapan Model
Education Vol. 50, No. 3, 2011. Problem Based Lear-ning Untuk
[Online]: Meningkatkan Ke-mampuan Berpikir
https://www.researchgate.net/profile/ Kritis Sis-wa SMP. Jurnal Pendidikan
Kenneth_Oja/publication/49732970_ Fisika Indonesia 7 (2011) 52-56.
Using_Problem- Januari 2011. [Online]:
Based_Learning_in_- http://journal.unn-
the_Clinical_Setting_to_Improve_Nu es.ac.id/artikel_nju/JPFI/1070.
rsing_Students'_Critical_Thinking_A (diakses 14 Mei 2016)
n_Evidence_Review/links/5508f4430
cf26ff55f84461f.pdf. (diakses 23 Ok- Surya, Muhammad. 2015. Strategi Kognitif
tober 2016) Dalam Proses Pem-belajaran.
Bandung: Alfabeta.
Permana, Yanto & Sumarmo, Utari. 2007.
Mengembangkan Ke-mampuan Vitasari, Rizka. 2010. Peningkatan Keaktifan
Penalaran dan Ko-neksi matematik dan Hasil Belajar Matematika Melalui
peserta didik SMA melalui Model Problem Based Learning
pembelajaran berba-sis masalah. Peserta didik Kelas V SD Negeri 5
Jurnal Educati-onist Vol. I No 2. Kutosari. Jurnal Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia. Universitas Sebe-las Maret. [Online]:
Juli 2007. [Online]: http://jur-
http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL nal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdkebu
/EDUCATIONIST/Vol._I_No._2- men/article/view/2226. (diakses 19
Juli_2007/6_Yan- Mei 2016)
to_Permana_Layout2rev.pdf.
(diakses 17 Desember 2015)

33

Anda mungkin juga menyukai