Anda di halaman 1dari 6

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

SISTEM & PROSEDUR PENGANGGARAN


Pejabat yang diwawancara : dr. Titin Hayati,MARS

NIP : 19701222 200012 2 011

Jabatan : Direktur RSUD Mamuju

(Lampirkan SK Pengangkatan)

Tanggal Pengisian Form :

Tanda Tangan :

1. Pertanyaan : Jelaskan peran Saudara dalam proses penganggaran


(terkait wewenang, hak dan kewajiban dalam jabatannya)
Jawab : Menyelenggarakan penyusunan RKA-RSUD, penyusunan DPA-RSUD dan
melaksanakan anggaran di RSUD berdasarkan kuasa yang dilimpahkan Bupati
serta bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui Sekda.

2. Pertanyaan : Menurut pemahaman Saudara bagaimana proses penganggaran yang dilakukan


oleh Pemerintah Kabupaten Mamuju
(tahapan-tahapan penganggaran sampai dengan ditetapkan)
Jawab : 1. Pemerintah Daerah menyusun (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) RKPD
yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang
mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Pusat.
2. Setelah RKPD ditetapkan, Pemerintah Daerah menyusun Kebijakan Umum
APBD (KUA) serta Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang
menjadi acuan bagi SKPD dalam menyusun Rencana Kerja Anggaran
(RKA) SKPD. Dalam menyusun KUA, Bupati dibantu oleh Tim Anggaran
Pemerintah Daerah (TAPD) yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah. KUA
yang telah disusun, disampaikan oleh Sekda selaku Ketua TAPD kepada
Bupati. Rancangan KUA disampaikan Bupati kepada DPRD untuk dibahas
dalam pembahasan pendahuluan RAPBD tahun anggaran berikutnya.
Pembahasan dilakukan oleh TAPD Bersama panitia anggaran DPRD dan
selanjutnya disepakati menjadi KUA.

1
3. Berdasarkan KUA yang telah disepakati, Pemerintah Daerah menyusun
Rancangan PPAS dan menyampaikan kepada DPRD kemudian dilakukan
pembahasan oleh TAPD bersama panitia Anggaran DPRD dan
selanjutnya disepakati menjadi PPAS. KUA dan PPAS yang telah
disepakati, masing-masing dituangkan dalam nota kesepakatan yang
ditandatangani bersama antara Bupati dengan Pimpinan DPRD.
4. Kemudian Bupati menerbitkan pedoman penyusunan RKA-SKPD sebagai
pedoman/acuan kepala SKPD menyusun RKA-SKPD berdasarkan nota
kesepakatan. Kepala SKPD menyusun RKA-SKPD dengan memperhatikan
indicator kinerja, capaian atau target kinerja, analisis standar belanja,
satuan standar harga dan standar pelayanan minimal. RKA-SKPD memuat
rencana pendapatan, rencana belanja untuk masing-masing program dan
kegiatan, serta rencana pembiayaan untuk tahun yang direncanakan dirinci
sampai dengan objek pendapatan, belanja dan pembiayaan serta
prakiraan maju untuk tahun berikutnya. RKA-SKPD yang telah disusun
oleh SKPD disampaikan kepada PPKD untuk dibahas lebih lanjut oleh
TAPD.
5. Selanjutnya, RKA-SKPD yang telah disusun oleh SKPD dilakukan
pembahasan penyusunan Ranperda oleh TAPD.
Dalam hal hasil pembahasan RKA-SKPD terdapat ketidaksesuaian, kepala
SKPD melakukan penyempurnaan, RKA-SKPD yang telah disempurnakan
oleh Kepala SKPD disampaikan kepada PPKD sebagai bahan penyusunan
Ranperda tentang APBD dan penjabaran APBD. Ranperda tentang APBD
yang telah disusun oleh PPKD disampaikan kepada Bupati dan
dilaksanakan oleh Sekda selaku koordinator pengelolaan keuangan
daerah.
6. Bupati menyampaikan Ranperda tentang APBD beserta lampirannya
kepada DPRD. Penetapan agenda pembahasan Ranperda tentang APBD
untuk mendapatkan persetujuan bersama, disesuaikan dengan tata tertib
DPRD. Atas dasar persetujuan Bersama, Bupati menyiapkan Ranperda
tentang penjabaran APBD.
7. Ranperda tentang APBD dan penjabaran APBD yang telah disetujui
bersama DPRD disampaikan kepada Gubernur untuk di evaluasi.
8. Hasil evaluasi dituangkan dalam keputusan Gubernur dan disampaikan
kepada Bupati dan apabila sudah sesuai dengan kepentingan umum dan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, maka Bupati
menetapkan rancangan tersebut menjadi peraturan daerah dan peraturan
Bupati.

2
3. Pertanyaan : Terkait peran Saudara, ketentuan/aturan manakah yang digunakan sebagai
pedoman/acuan dalam proses penganggaran?
Apakah sejauh ini ketentuan/aturan tersebut sudah dapat diimplementasikan
dengan baik?
Jawab : Mengacu pada Pedoman penyusunan RKA-SKPD yang diterbitkan oleh Bupati.

4. Pertanyaan : Apakah sejauh ini ketentuan/aturan tersebut sudah dapat diimplementasikan dengan
baik?
Jika belum, sebutkan ketentuan/aturan manakah yang belum dapat
diimplementasikan dan alasannya.
Jawab : Ya

5. Pertanyaan : Terkait peran Bapak/Ibu, apakah terdapat kelemahan-kelemahan yang mungkin


terjadi dalam proses penganggaran dan atas kelemahan tersebut apa upaya
pencegahan yang dilakukan pihak OPD atau pihak PemKab. Mamuju?
(berikut daftar kelemahan-kelemahan yang mungkin terjadi dalam proses
penganggaran, sertakan ulasan kebijakan OPD ataupun Pemda dalam mengatasi
kelemahan tersebut dalam bentuk narasi

3
Jawab :
No. Risiko Langkah/kebijakan yang dilakukan oleh
Pemerintah Daerah/OPD untuk
meminimalkan/mengelola risiko
Sub Proses Penyusunan KUA dan PPAS
1 KUA dan PPA disusun Memperbaiki dan mempercepat proses
dengan dokumen yang tidak penggangaran dengan tepat waktu.
memadai atau terlambat
disepakati antara KDH dan
DPRD.
Sub Proses Penyiapan Pedoman Penyusunan RKA OPD
4 SE KDH tentang Pedoman Disesuaikan dengan ketentuan perundang-
Penyusunan RKA OPD tidak undangan yang berlaku
mengacu pada ketentuan
Sub Proses Penyusunan RKA OPD
6 Rencana penganggaran Membuat regulasi tentang penetapan
belanja dan pendapatan rencana pengganggaran belanja dan
daerah dalam OPD (RKA
OPD) tidak memiliki dasar pendapatan daerah
hukum/dasar penetapan,
sumber pendapatan dan
telah sesuai kebutuhan
7 Kesalahan klasifikasi Memperbaiki kesalahan klasifikasi
penganggaran (contoh: penganggaran
penganggaran belanja
pegawai pada pos belanja
selain pegawai, dan
seterusnya)
8 Penganggaran atas kegiatan Membuat Perjanjian Kerjasama dan
yang tidak melalui memasukkan kontribusi sebagai
APBD/penggunaan
langsung (contoh: pendapatan RSUD
Pengelolaan dana kontribusi Membuat regulasi terkait tarif
dari mahasiswa AKPER kerjasama/kontribusi
tidak dilakukan melalui
mekanisme APBD)

9 Penganggaran Pendapatan Merasionalkan target pendapatan


tidak realistis (terlalu
rendah/tinggi)
10 Penganggaran Belanja Melakukan penggangaran belanja sesuai
untuk DPAL yang tidak tepat ketentuan
Penyiapan Rancangan DPA-OPD dan Rancangan Anggaran Kas
Verfikasi bersama DPA OPD Mempercepat proses penetapan dan
antara TAPD dengan Kepala konsisten terhadap jadwal proses
OPD terlambat ditetapkan
penganggaran yang telah ditetapkan
Penganggaran Belanja dan Melakukan perbaikan pada DPA OPD
Pendapatan dalam DPA
OPD tidak mengacu pada
Perda APBD
Rancangan DPA OPD tidak Memperbaiki dan menyempurnakan
disetujui oleh Sekda kembali DPA

6. Pertanyaan : Apakah pengendalian-pengendalian ini telah dilakukan dalam rangka untuk


meminimalkan risiko? Sertakan dokumennya bila dijawab ya.
Jawab : Ya
4
6. Pertanyaan : Adakah ketentuan yang dibuat/ditetapkan oleh pemerintah daerah dalam proses
penganggaran utamanya untuk meminimalisasi risiko yang dapat terjadi? Apa saja
ketentuan tersebut dan mengacu kemana?
Contoh dalam hal mengantisipasi keterlambatan penyusunan anggaran Pemda
telah menerbitkan surat edaran kepala daerah kepada OPD untuk segera
melakukan penyusunan renstra/RKA-OPD, dsb.
Jawab : 1. Perda no.1 Tahun 2016 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah KabupatenMamuju
2. Perda kab. Mamuju no. 6 Tahun 2018 tentang APBD TA 2019
3. Pedoman Penyusunan RKA OPD

7. Pertanyaan : Dalam proses penganggaran ini apakah pemerintah daerah telah merancang
sarana komunikasi antara para pihak, utamanya untuk membangun kesepahaman
dalam pelaksanaan kegiatan?
Contoh bahwa secara berkala untuk mensinergikan program kerja antar OPD telah
melakukan rapat secara berkala.
Jawab : Ya. Melakukan rapat secara berkala dan membentuk grup WA/Telegram
Perencanaan

8. Pertanyaan : Bagaimana pemerintah daerah memonitor dan untuk meyakini bahwa ketentuan
peraturan perundang-undangan atau ketentuan internal pemerintah daerah telah
dipatuhi oleh pelaksana/pihak-pihak yang terlibat dalam proses penganggaran?

Jawab : Dengan melakukan monitoring dan evaluasi laporan kepada masing-masing OPD
melalui rapat secara berkala oleh Tim Monev Penganggaran Daerah

Demikian jawaban formulir ini ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan akan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pejabat yang diwawancara,

dr. Titin Hayati, MARS


(................................................)

5
6

Anda mungkin juga menyukai