Anda di halaman 1dari 5

Perumusan Logika

Mahyuddin K. M. Nasution? ,

PS Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi


Universitas Sumatera Utara, Medan 20155 USU Sumatera Utara Indonesia
mahyuddin@usu.ac.id

Abstract. Pola penulisan susunan dari pernyataan-pernyataan atomik


didalam pernyataan molekular tidak menghasilkan nilai kebenaran yang
sama dengan pernyataan molekular yang lain walaupun melibatkan perny-
ataan atomik dan penghubung yang sama. Tulisan ini mengungkapkan
cara merumuskan agar tersusun baik dan dimaknai dengan benar.

Key words: Pernyataan atomik, pernyataan molekular, bersyarat, kon-


junksi, disjunksi, tabel.

1 Pengantar

Logika telah dibangun berdasarkan kata dan kalimat, kemudian arti dan makna,
yang melibatkan penentuan nilai kebenaran di dalamnya [1]. Kalimat deklarataif
berdasarkan pembuktian nilai kebenarannya dinyatakan sebagai pernyataan [2].
Pernyataan atomik berbeda dengan pernyataan molekular. Secara khusus per-
nyataan atomik disimbolisasi dalam satu peubah dan tanpa operator, tetapi
pernyataan molekular terdiri dari dua peubah dan operator. Secara khusus, se-
tiap operator berperan khusus, operator unari seperti negasi berbeda hasilnya
dibandingkan dengan operator binari seperti disjunksi dan konjunksi [3, 4].
Selain semua operator itu, terdapat operator bersyarat sebagai pengganti
jika-maka. Operator bersyarat menyebabkan kalimat lebih hidup dalam rangka
pembuktian nilai kebenarannya [5]. Tulisan ini mengungkapkan bentuk peru-
musan yang dipandang baik dari suatu pernyataan molekular.

2 Ulasan

Satu pernyataan atomik ditulis p mengandung dua kemungkinan nilai kebe-


naran B (benar) atau S (salah), juga negasinya ¬p memiliki dua kemungkinan
nilai kebenaran kebalikan yaitu S atau B [2]. Secara umum satu pernyataan
atomik memiliki kemungkinan nilai kebenaran sebanyak 21 = 2, dimana bi-
langan 1 (satu) adalah mewakili satu pernyataan atomik. Pernyataan molekular
yang terdiri dari dua atau lebih pernyataan atomik, memiliki kemungkinan nilai
kebenaran secara berpasangan dan seterusnya adalah 2i , i = 2, . . ., n [3].
?
Matematika Diskrit, 1(6), Teknologi Informasi Fasilkom-TI USU, 2018
2 M. K. M. Nasution

Pernyataan molekular secara berpasangan yang dibangun dari dua pernya-


taan atomik p dan q, dalam bentuk disjunksi adalah p ∨ q dan dalam bentuk
konjunksi adalah p∧q [3]. Pola penulisan pernyataan molekular dapat diteruskan
secara bersambung apabila terdapat lebih dari dua pernyataan atomik, misalnya
p1, p2, . . . , pn adalah pernyataan-pernyataan atomik. Dengan demikian pernya-
taan disjunksi dari semuanya adalah

p1 ∨ p2 ∨ . . . ∨ pn

dan pernyataan konjunksi dari semuanya adalah

p1 ∧ p2 ∧ . . . ∧ pn .

Demikian juga apabila pernyataan molekular terdiri dari pernyataan bersyarat


secara berkesinambungan, seperti untuk tiga pernyataan atomik p, q, dan r, se-
bagai berikut [5]:
p⇒q⇒r
atau melibatkan beberapa operator sekaligus:

p∨q∧r ⇒p

3 Aturan

Untuk memudahkan pengoperasian dan mendapatkan nilai kebenaran dari per-


nyataan molekular, secara berpasangan dua pernyataan atomik diapit oleh dua
tanda kurung, misalnya p1 ∨ p2 ∨ p3 dapat ditulis dengan baik misalnya dengan
p1 ∨ (p2 ∨ p3), yang berarti mengoperasikan lebih dahulu p2 dan p3, kemudian
hasilnya dioperasikan terhadap p1 [6, 7].
Untuk mendapatkan bukti kebenaran penggunaan tanda kurung dapat diban-
tu dengan menggunakan tabel nilai kebenaran dari setiap pernyataan atomik
maupun pernyataan molekular. Misalnya, lihat Tabel 1, untuk menjelaskaan
penggunaan tanda kurung.

Tabel 1. Tabel nilai kebenaran pernyataan molekular disjunksi.


p1 p2 p3 p1 ∨ p2 p1 ∨ p2 ∨ p3 (p2 ∨ p3 ) p1 ∨ (p2 ∨ p3 )
B B B B B B B
B B S B B B B
B S B B B B B
S B B B B B B
B S S B B S B
S B S B B B B
S S B S B B B
S S S S S S S
Perumusan Logika 3

4 Perumusan

4.1 Rumusan berbentuk baik

Rumusan pernyataan adalah suatu ungkapan yang merupakan untaian yang ter-
diri dari simbol-simbol: peubah-peubah, tanda kurung dan penghubung (opera-
tor). Perhatikan bahwa setiap untaian dari semua simbol adalah suatu rumusan.
Penulisan diberikan dalam bentuk definisi rekursif dari suatu rumusan pernya-
taan. Dengan demikian, rumusan terbentuk dengan baik dapat dihasilkan oleh
aturan berikut:

1. Suatu peubah pernyataan berdiri sendiri adalah rumusan berbentuk baik.


2. Jika p adalah rumusan berbentuk baik, maka ¬p adalah berbentuk baik.
3. Jika p dan q rumusan berbentuk baik, maka (p ∨ q), (p ∧ q), dan (p ⇒ q)
adalah rumusan-rumusan berbentuk baik.
4. Untaian simbol-simbol yang mengandung peubah pernyataan, penghubung
dan kurung adalah rumusan berbentuk baik, jika ini dapat diperoleh dengan
banyak aplikasi aturan 1, 2 dan 3 secara berhingga.

Tabel 2. Tabel nilai kebenaran dari p ∨ q ∧ r.


p q r (p ∨ q) (q ∧ r) (p ∨ q) ∧ r p ∨ (q ∧ r)
BBB B B B B
BB S B S S B
B S B B S B B
S BB B B B B
B S S B S S B
S B S B S S S
S S B S S S S
S S S S S S S

Tabel 3. Tabel nilai kebenaran dari p ∨ q ⇒ r.


p q r (p ∨ q) (q ⇒ r) (p ∨ q) ⇒ r p ∨ (q ⇒ r)
BBB B B B B
BB S B S S B
BS B B B B B
S BB B B B B
BS S B B S B
S B S B S S S
S S B S B B B
S S S S B B B
4 M. K. M. Nasution

Tabel 4. Tabel nilai kebenaran dari p ∧ q ⇒ r.


p q r (p ∧ q) (q ⇒ r) (p ∧ q) ⇒ r p ∧ (q ⇒ r)
BBB B B B B
BB S B S S S
BS B S B B B
S BB S B B S
BS S S B B B
S B S S S B S
S S B S B B S
S S S S B B S

4.2 Rumusan gabungan


Misalkan untuk tiga pernyataan atomik p, q, dan r terbentuk rumusan sebagai
berikut:
1. p ∨ q ∧ r.
2. p ∨ q ⇒ r.
3. p ∧ q ⇒ r.
Tiga pernyataan atomik dengan dua penghubung yang berbeda yang disusun
sedemikian rupa tanpa tanda kurung bukan rumusan yang baik. Rumusan yang
baik dari tiga atau lebih pernyataan atomik, misalnya p, q dan r, dibentuk
dengan tanda kurung misalnya untuk p ∨ q ∧ r adalah (p ∨ q) ∧ r atau p ∨ (q ∧ r).
Tetapi dua pernyataan molekular terakhir tidaklah sama, lihat Tabel 2.
Demikian juga untuk tiga pernyatan atomik dengan penghubung disjunksi
dan bersyarat, tanpa tanda kurung, pernyataan p∨q ⇒ r bukanlah rumusan yang
baik, dan dua pola penggunaan tanda kurung (p ∨ q) ⇒ r dan p ∨ (q ⇒ r) tidak
memiliki hasil yang sama, lihat Tabel 3. Dengan cara yang sama ditunjukkan
melalui Tabel 4 bahwa p ∧ q ⇒ r bukan rumusan yang baik, tetapi dengan
melibatkan tanda kurung pada sepasang pernyataan atomik seperti (p ∧ q) ⇒ r
atau p ∧ (q ⇒ r) tidak memiliki nilai kebenaran yang sama, lihat Tabel 4.
Dengan demikian, secara umum dapat dinyatakan bahwa susunan dari tiga
atau lebih pernyataan atomik dengan penghubung berbeda-beda harus meli-
batkan tanda kurung untuk mendapatkan perumusan yang baik, sedangkan jika
penghubung yang digunakan sama, tidak memerlukan tanda kurung, lihat Tabel
1.
Secara keseluruhan dapat dinyatakan bahwa pernyataan molekular yang diben-
tuk oleh tiga atau lebih pernyataan atomik dengan melibatkan penghubung
yang sama memiliki makna nilai kebenaran yang sama, sedangkan jika meli-
batkan penghubung-penghubung yang berbeda akan memiliki makna berbeda,
dan makna ini tergantung pasangan yang mana dari pernyataan atomik diproses
nilai kebenarannya lebih dahulu.

5 Penutup
Menuliskan rumusan logika memerlukan beberapa persyaratan agar perumusan
itu dianggap baik. Terdapat empat aturan penulisan pola didalam pernyata-
Perumusan Logika 5

an molekular. Tanpa melibatkan aturan itu, setiap pernyataan molekular yang


tersusun lebih dari dua pernyataan atomik dan menerapkan dua atau lebih
penghubung berbeda dapat memiliki dua makna dalam nilai kebenaran.

References
1. Nasution, M. K. M.: Konsepsi. Matematika Diskrit 1(2), 2018.
2. Nasution, M. K. M.: Logika: Suatu Pengantar. Matematika Diksrit 1(1), 2018.
3. Nasution, M. K. M.: Logika: Molekular. Matematika Diskrit 1(3), 2018.
4. Nasution, M. K. M.: Kategori. Matematika Diskrit 1(4), 2018.
5. Nasution, M. K. M.: Pernyataan bersyarat. Matematika Diskrit 1(5), 2018.
6. Sitompul, O. S., & Nasution, M. K. M.: Implementasi hubungan bahasa dan logika
dalam objektivitas penelitian. Al-Khawarizmi: Journal of Computer Science 1(3):
27-31, 2005.
7. Siregar, M. S., & Nasution, M. K. M.: Dimensi informasi dalam bahasa. Al-
Khawarizmi: Journal of Computer Science,1(2): 47-33, 2005.

Anda mungkin juga menyukai