Anda di halaman 1dari 23

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER

DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Asrul Rivaldio Syah Putra


NIM : 182310101074
Tempat Pengkajian : Ruang ICU RS DKT Jember
Tanggal Pengkajian : 11 November 2021

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

I. Identitas Klien
Nama : Ny. S No. RM : 113XXX775
TTL, Umur : 12-08-1991, 29 tahun Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Jenis Kelamin : Perrempuan Status Perkawinan : kawin
Agama : Islam Tanggal MRS : 10 November 2021
Jam : 14.30
Pendidikan : SD Tanggal Pengkajian : 11 November 2021
Jam : 07.00 WIB
Alamat : Dsn Rayap Arjasa Sumber Informasi : Klien, Keluarga, Rekam
Medis

II. Riwayat Kesehatan


1. Diagnosa Medik:
Sindrome nefrotik
2. Keluhan Utama:
Sesak napas
3. Riwayat penyakit sekarang:
Pada tangga 10 November 2021, Ny. S dibawa ke rumh sakit oleh keluarga menggunakan
mobil saudara karena mengeluhkan sesak napas kurang lebih 6 bulan yang lalu dan tidak

1
kunjung membaik, klien juga mengalami gangguan saat berkemih sejak 1minggu yang lalu,
perut terasa penuh dan kaki membengkak.
4. Riwayat kesehatan terdahulu:
a. Penyakit yang pernah dialami:
Tidak ada
b. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
Minyak kayu putih
c. Imunisasi:
Pernah tapi lupa
d. Kebiasaan/pola hidup/life style:
Ny. S adalah seorang ibu rumah tangga yaang dalam kesehariannya mengurus anak dan
kebutuhan rumah
e. Obat-obat yang digunakan:
Tidak ada
5. Riwayat penyakit keluarga:
Tidak ada
III. Pengkajian Keperawatan
1. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan
Interpretasi : menurut klien, sehhat itu ketika tubuh dapat melakukan kegiatan atau aktivitas
sepeti biasa, apabila tubuh merasakan sakit maka klien akan segera mencari pertolongan
kesehatan baik ke mantri ataupun ke apotik
2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD) (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Antropometry
BB= 65 Kg
TB= 152 cm
IMT= 28,1
Interpretasi : hasil hitungan IMT = 28,1 sehingga Ny. S tergolong memiliki berat badan
berlebih

Biomedical Sign
Leukosit 20.760 mcL
HCT 36,2 %
MCV 74,6 fl
MCH 24,7 gr/Dl
RDW 16,4 %

2
SGOT 236,2 u/L
SGPT 378,9 u/L
Hb 12 g/dL
Trombosit 173.000 /uL
Eritrosit 4,86 juta/uL
MCHC 33,1 gr/Dl
Urea 41,9 mg/dL
Creatinin 0,83 mg/dL
BSS/GDA 101 mg/dL

Clinical Sign
Klien mengalami sesak napas
Klien mengalami odeme pada kaki

Diet Pattern (intake makanan dan cairan):


Pola makan Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Frekuensi Makan 3x sehari 2x sehari
Porsi makan 1 porsi ½ porsi
Varian makanan Nasi putih dan lauk pauk Nasi putih dan sop ayam
tahu
Diet rendah gula dan lemak
Nafsu makan baik cukup
Minum +/- 800 ml +/- 400 ml

3. Pola eliminasi: (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)


BAK Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Frekuensi 4-8 kali/hari Susah kencing, keluar sedikit4
kali/hari
Jumlah - 1200 cc
Warna Kuning kuning
Bau Khas khas
Karakter Cair cair
BJ
Alat bantu - kateter
Kemandirian Mandiri Dibantu alat
(mandiri/dibantu)
Lainnya -
Interpretasi: gangguan dalam berkemih

BAB Sebelum sakit Saat di rumah sakit

3
Frekuensi 2x seminggu Belum BAB-
Jumlah +/- 200 cc Tidak terkaji-
Warna Coklat Tidak terkaji-
Bau Khas Tidak terkaji-
Karakter Lunak Keras Tidak terkaji-
Alat bantu - -
Kemandirian Mandiri dibantudibantu
(mandiri/dibantu)
Balance cairan:
Input: NaCl 7 tpm IV/24 jam = 500 cc
Furosemid 2 amp IV/Extra IX = 20 cc
Ondasentron 2 x 8 mg = 16 cc
Cefataxon 2x 1gr = 2 cc
Air (makan+minum) = 550 cc
Air metabolisme = 5x 65 = 325 cc
1413
Output: Urin = 1200 cc
IWL= 15 x 65 kg/24 jam = 41
1241
Balance cairan= 1413-1241= 172 cc
4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Bersih-bersih rumah dan olahraga 2x seminggu
Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi / ROM √
Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu petugas, 3: dibantu alat, 4:
mandiri
Status Oksigenasi :
Kurang, RR 36 x/menit
Fungsi kardiovaskuler :
Normal
Terapi oksigen :
terpasang NRM dengan tekanan 15 lpm

5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)

4
Istirahat dan Tidur Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Durasi 7-8 jam +/ 4 jam/hari, tidak tidur siang
Gangguan tidur - sesak
Keadaan bangun segar sesak
tidur
Lain-lain - -
6. Pola kognitif & perceptual
Fungsi Kognitif dan Memori :
Klien tidak mengalami gangguan dalam mengingat atau menjawab sesuatu
Fungsi dan keadaan indera :
Klien tidak mengalami gangguan penginderaan
Interpretasi: normal
7. Pola persepsi diri
Klien tidak merasa rendah diri, klien percaya bahwa dirinya akan sembuh dan dapat
beraktivitas kembali seperti biasanya.
8. Pola seksualitas & reproduksi
Pola seksualitas :
Klien memiliki sepasang suami, kKlien tidak mengalami permasalahan dalam berhubungan
seksual
Fungsi reproduksi :
Klien memiliki satu anak perempuan, fFungsi reproduksi tidak bermasalah, klien malakukan
program KB 3 bulan sekali
9. Pola peran & hubungan
Klien berperan sebagai seorang istri dan sebagai seorang ibu yang selalu mengurus suami
dan anaknya. Hubungan dengan keluarga harmonis.
10. Pola manajemen koping-stress
Apabila mengalami masalah, koping stres yang dipilih oleh klien adalah menyibukkan diri
dengan aktivitas lain dan berkunjung ke teman
11. Sistem nilai & keyakinan
Klien beribadah dan berdoa setiap hari
IV. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum:
Compos mentis
Tanda vital:
- Tekanan Darah : 140/90 mm/Hg
- Nadi : 103 X/mnt
- RR : 36 X/mnt

5
- Suhu : 36 oC
- SpO2 : 95 %

Pengkajian Fisik Head to toe (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)


1. Kepala
Inspeksi: Bentuk kepala bulat, warna rambut hitam dan tersebar merata, tidak ada benjolan,
kemerahan ataupun luka
Palpasi: tidak ada nyeri tekan di area kepala
2. Mata
Inspeksi: Mata kanan dan kiri simetris, mata cekung, mata sayu, reflek cahaya ada,
konjungtiva normal, pupil isokor, wajah tampak lemah
Palpasi: tidak ada nyeri tekan di area mata
3. Telinga
Inspeksi: Bentuk telinga kanan dan kiri simetris, tidak ada benjolan, tidak ada luka atau
kemerahan, benjolan ataupun lesi
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
4. Hidung
Inspeksi: Bentuk hidung mancung, tidak ada luka ataupun benjolan
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
5. Mulut
Inspeksi: Bibir terlihat pucat, tidak ada luka ataupun bengkak, tidak ada kemerahan, tidak
ada benjolan
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
6. Leher
Inspeksi: Warna kulit merata, tidak ada kemerahan, tidak ada luka, tidak ada lesi.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
7. Dada
Jantung
Inspeksi: Bentuk dada simetris, tidak ada benjolan, tidak ada edema, kemerahan ataupun
luka
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi: pekak
Auskultasi: irama jantung reguler, bunyi S1 S2 tunggal
Paru
Inspeksi: pergerakan dada simetris, tidak ada luka ataupun benjolan, frekuensi napas
abnormal

6
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi: sonor
Auskultasi: suara vesikuler, tidak ada suara tambahan
Payudara dan Ketiak
Inspeksi: Bentuk payudara simetris, tidak ada luka, kemerahan dan benjolan di area
payudara dan ketiak
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
8. Abdomen
Inspeksi: Warna merata, bentuk agak buncit, tidak ada luka, terdapat asites pada perut
Auscultasi: frekuensi bising usus 12 kali/menit
Palpasi: sedikit nyeri di area perut ketika ditekan
Perkusi: terdapat ascites, terdapat perubahan bunyi dari timpani ke redup
9. Genetalia dan Anus
Tidak ada tanda pembesaran, kemerahan, dan tanda infeksi lainnya, klien terpasang
kateterTidak terkaji
10. Ekstremitas
Ekstremitas atas
Inspeksi: Terdapat bintik-bintik merah di area lengan, tidak ada benjolan
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Ekstremitas bawah
Inspeksi: Terdapat beberapa bekas luka, kaki bengkak
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, terdapat pitting edema pada kaki

5 5
5 5

11. Kulit dan kuku


Inspeksi: Warna kulit kuning langsat, tidak ada luka
Palpasi: turgor kulit baik, CRT < 2 detik
V. Terapi
Terapi yang dilakukan pada klien adalah:
 Infus NaCl 7 tpm IV/24 jam
 Injeksi Furosemid 40 mg 2 amp IV/Extra IX
 O2 NRM 15 lpm
 Injeksi Ondasentron 2 x 8 mg

7
 Injeksi Omeprazole 2x 40 mg
 Injeksi Cefataxon Ceftriaxone 2x 1gr

No Jenis Terapi Dosis Rute Indikasi dan Kontra Efek samping


Indikasi
1 Furosemid 40 mg IV Indikasi - Pusing
- Edema karena - Vertigo
gangguan jantung. - Mual dan muntah
- Edema yang Diare
berhubungan dengan - Penglihatan buram
ganguan ginjal dan Sembelit
sirosis hati.
- Supportive measures
pada edema otak.
- Edema yang
disebabkan luka bakar.
- Untuk pengobatan
hipertensi ringan dan
sedang.
- Pendukung diuresis
yang dipaksakan pada
keracunan.

8
Kontraindikasi
- Alergi terhadap
furosemide dan
sulfonamida. Gangguan
elektrolit. Peningkatan
kadar asam urat.
- Gagal ginjal akut atau
gangguan buang air
kecil.
- Awal kehamilan.
- Kadar kalium rendah
dalam darah
(hipokalemia).
- Mengonsumsi obat
lithium.

2 Ondansentron 2 x 8 IV Indikasi - Sakit kepala


mg - Mual dan muntah - Sembelit
akibat kemoterapi dan - Lelah dan lemah
radioterapi, pencegahan Meriang
mual dan muntah pasca - Mengantuk
operasi. - Pusing
Kontraindikasi
- Hipersensitivitas,
- Sindroma perpanjangan
interval QT bawaan.

3 Omeprazole 2 x 40 IV Indikasi - Ruam pada kulit


mg - Tukak lambung dan - Urtikaria (kulit
tukak duodenum melepuh)
- tukak lambung dan Mengantuk dan
duodenum yang terkait Kelelahan Batuk
dengan AINS - Pusing
- Lesi lambung dan - Demam
duodenum, - Nyeri sendi dan
- Regimen eradikasi H. otot
pylori pada tukak - Depresi
peptic - Halusinasi
- Refluks esofagitis - Insomnia
- Sindrom Zollinger
Ellison.
Kontraindikasi
- Pasien yang sedang
mengkonsumsi obat-
obatan yang
mengandung
Rilpivirine, Nelfinavir,
Atazanavir

4 Ceftriaxone 2 x 1 gr IV Indikasi - Nyeri perut

9
- Infeksi Saluran Napas - Mual
- Infeksi Tht - Muntah
- Infeksi Saluran Kemih - Diare
- Sepsis - Pusing
- Meningitis - Mengantuk
- Infeksi Tulang - Sakit kepala
- Sendi Dan Jaringan - Bengkak dan iritasi
Lunak pada area suntikan
- Infeksi Intra - Muncul keringat
Abdominal berlebihan
Kontraindikasi
- Hipersensitif terhadap
antibiotik
cephalosporin.
- Neonatus

10
VI. Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium
Nilai normal Hasil
No Jenis pemeriksaan
Nilai Satuan
1. Leukosit L: 4,3-10,3 20.760
P: 4,3-11,3

2. HCT L: 38-42 % 36,2


P: 40-47

3. MCV 80-100 fl 74,6


4. MCH 26-36 Gr/dl 24,7
5. RDW 12-15 % 16,4
6. SGOT 0-37 U/L 236,2
7. SGPT 0-42 U/L 387,9
8. Hb L: 12-4-17 Gr/dl 12
P: 11,4-15,1

9. Trombosit 150.000-450.000 U/L 173.000


10. Eritrosit L: 4,5-5,5 Juta/UL 4,86
P: 4-5
11. MCHC 32-37 Gr/dl 33,1
12. Urea 10-50 Mg/dl 41,9
13. Creatinin 0,7-1,2 Mg/dl 0,83
14. BSS/GDA 70-140 Mg/dl 101

ANALISA DATA

11
NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH
1. DS: Sindrome nefotik Pola napas tidak
- Klien mengeluhkan sesak napas efektif
dan tak kunjung hilang Asites

DO:
Distensi abdomen
- RR: 36 x/menit
- Klien tampak lemah dan kesusahan
Menekan diafragma
dalam bernapas
- Terpasang oksigen NRM 15 ptm
Penurunan ekspansi
- SpO2 95 %
paru
- Posisi semi fowler

Dispnea

Pola napas tidak efektif

2. DS: Gangguan pada ginjal Hipervolemia


- Klien mengeluhkan bengkak pada
kedua kakinya Tekanan osmotik
- Perut terasa besar plasma menurun

DO:
Tekanan hidrostatik
- Klien tampak bengkak pada area
meningkat
kaki
- RR 36 x/menit
Perpindahan cairan dari
- Urin 1200 cc
intra sel ke intersisial
- Infus 500 cc
- Minum +/- 400 cc
Edema pada area kaki
- Asites
- Piting edema
hipervolemia
3 DS: Penurunan ekspansi Gangguan pola tidur
- Klien mengatakan susah tidur paru

12
apalagi pada siang hari Dispnea
- Klien mengatakan sesak napas
- Klien mengatakan sedikit nyeri di Ketidaknyamanan
perut
Gangguan pola tidur
DO:
- Klien tampak letih
- Klien tampak lemah
- Mata klien tampak sayu
- Mata cekung
- Tidur +/- 4 jam dalam sehari

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
(Sesuai Prioritas)

No Diagnosis Keperawatan Tanggal perumusan


1. Pola napas tidak efektif b.d asites d.d dispnea 11 November 2021
2. Hipervolemia b.d edema d.d pembengkakan 11 November 2021
pada kaki
3. Gangguan pola tidur b.d dispnea d.d keluhan 11 November 2021
sulit tidur, tidur +/- 4 jam

13
PERENCANAAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSIS TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL


KRITERIA HASIL
1. Pola napas tidak Tujuan: Setelah dilakukan 1. Monitor pola napas 1. Memantau pola napas klien setiap
efektif b.d asites perawatan selama 1x24 jam, (frekuensi, kedalaman, dan jam untuk mengetahui adanya
d.d dispnea diharapkan pola napas dapat usaha napas) perubahan pola napas
membaik dengan kriteria 2. Monitor saturasi oksigen 2. Memantau kadar oksigen dalam
1. Dispn 3. Monitor bunyi napas darah pasien setiap jam
ea dapat dipertahankan tambahan 3. Mengetahui kemungkinan adanya
dari skala 2 diturunkan 4. Posisikan semi fowler atau suara abnormal tambahan seperti
ke skala 5 fowler ronki, wheezing, stridor
2. Freku 5. Berikan oksigen sesuai 4. Posisi semi fowler untuk
ensi napas dapat kebutuhan mempermudah klien dalam
dpertahankan dari skala 6. Atur interval pematauan melakukan pernapasan.
3 membaik ke skala 5 respirasi sesuai kondisi 5. Memberikan dan mengatur
pasien pemberian oksigen sesuai
7. Jelaskan prosedur dan kebutuhan
tujuan pemantauan 6. Memberikan jarak pemantauan

14
sesuai kondisi klien
7. Memberikan pemahaman pada
klien dan keluarga terkait dengan
alasan dilakukan pemantauan

15
2. Hipervolemia b.d Tujuan : Setelah dilakukan 1. Periksa tanda dan gejala 1. Mengetahui adanya tanda gejala
edema d.d tindakan keperawatan hypervolemia (mis. Ortopnea, hipervolemia yang ditunjukkan
pembengkakan selama 1x24 jam diharapkan dispnea, JVP/CVP meningkat, oeh klien
pada kaki keseimbangan cairan dapat suara napas tambahan) 2. Mengetahui perbandingan cairan
terkontrol. 2. Monitor intake dan output yang masuk dan keluar setiap
Kriteria hasil : cairan harinya
1. Asupan cairan 3. Tinggikan kepala tempat tidur 3. Memberikan rasa nyaman kepada
dipertahankan dari skala 30-40 derajat pasien
2 ditingkatkan ke skala 5 4. Ajarkan melapor jika luaran 4. Melakukan tindak lanjut apabila
2. Luaran urin urin <0,5 mL/kg/jam dalam 6 urin yang keluar kurang dari batas
dipertahankan dari skala jam pemantauan
2 ditingkatkan ke skala 5 5. Kolaborasi pemberian diuretik 5. Untuk menjaga keseimbangan
3. Edema dipertahankan laju urin dan menjaga
dari skala 2 ditingkatkan keseimbangan cairan dalam tubuh
ke skala 5

3. Gangguan pola Tujuan: Setelah dilakukan 1. Identifikasi faktor pengganggu 1. Mengetahui penyebab klien susah
tidur b.d dispnea tindakan keperawatan tidur untuk tidur
d.d keluhan sulit selama 1x24 jam diharapkan 2. Modifikasi lingkungan (mis. 2. Memberikan kenyamanan pada
tidur, tidur +/- 4 pola tidur pasien membaik. pencahayaan, kebisingan, suhu, klien agar dapat memulai untuk

16
jam Kriteria hasil : matras, dan tempat tidur) meningkatkan kualitas dan durasi
1. Keluhan sulit tidur 3. Lakukan prosedur untuk tidur
dipertahankan dari skala meningkatkan kenyamanan 3. Memberikan relaksasi seperti
2 ditingkatkan ke skala 5 (mis. pijat dan pengaturan akupresure (titik spirit gate,
2. Keluhan tidak puas tidur posisi tidur) persimpangan 3 yin, wind pool,
dipertahankan dari skala 4. Jelaskan pentingnya tidur cukup bubbling spring)
2 ditingkatkan ke skala 5 selama sakit 4. Memberikan pengetahuan kepada
3. Keluhan istirahat tidak 5. Anjurkan penggunaan obat klien bahwa tidur sangat penting
cukup dipertahankan tidur yang tidak mengandung untuk mempercepat kesembuhan
dari skala 2 ditingkatkan supresor terhadap tidur REM klien
ke skala 5 5. Berkolaborasi dengan tenaga
medis terkait dengan penggunaan
obat tidur

CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa: Pola Napas Tidak Efektif
Tanggal Jam IMPLEMENTASI Paraf EVALUASI Paraf
11/11/20 Jam 1. Memonitor pola napas (frekuensi, A 1. Pasien mendapatkan pemeriksaan pola A
21 08.00 kedalaman, dan usaha napas) napas, frekuensi napas 34x/menit,
kedalaman +/- 2 cm, usaha napas sedang.

17
11/11/20 Jam 2. Memonitor saturasi oksigen A 2. Pasien mendapatkan pemeriksaan saturasi A
21 08.05 oksigen

11/11/20 Jam 3. Memonitor bunyi napas tambahan A 3. Pasien mendapatkan pemeriksaan terkait A
21 08.10 adanya suara napas tambahan

11/11/20 Jam 4. Memposisikan semi fowler atau fowler A 4. Pasien diposisikan semi fowler A
21 08.15
11/11/20 Jam 5. Memberikan oksigen sesuai kebutuhan A 5. Pasien terpasang oksigen 10 lpm A
21 08.20
11/11/20 Jam 6. Mengatur interval pematauan respirasi A 6. Respirasi pasien terpantau setiap 1 jam A
21 08.25 sesuai kondisi pasien

11/11/20 Jam 7. Menjelaskan prosedur dan dan tujuan A 7. Pasien kooperatif saat diberikan penjelasan A
21 08.30 pemantauan

18
Diagnosa: Hipervolemia

Tanggal Jam IMPLEMENTASI Paraf EVALUASI Paraf


11/11/20 Jam 1. Memeriksa tanda dan gejala A 1. Klien tampak dispnea dengan RR A
21 10.00 hypervolemia (mis. Ortopnea, dispnea, 30x/menit
JVP/CVP meningkat, suara napas
tambahan)

11/11/20 Jam 2. Memonitor intake dan output cairan A 2. Klien telah mendpatkan cairan Nacl 2 A
21 10.05 kntong, asupan makanan, minuman dan
beberapa injeksi serta telh mengelurkan

19
urin sebanyak 2 kantong

11/11/20 Jam 3. Meninggikan kepala tempat tidur 30-40 A 3. Klien nyaman dengan posisi tempat tidur A
21 10.10 derajat 30-40 derajat

11/11/20 Jam 4. Mengajarkan melapor jika luaran urin A 4. Klien dan keluarga teredukasi terkait A
21 10.15 <0,5 mL/kg/jam dalam 6 jam pelaporan urin

11/11/20 Jam 5. Mengkolaborasi pemberian diuretik A 5. Pasien mendapatkan terapi furosemide 2 A


21 10.20 ampul

Diagnosa: Gangguan Pola Tidur


11/11/20 Jam 1. MMengidentifikasi faktor pengganggu A 1. Faktor pengganggu tidur pasien adalah A
21 1013.00 tidur sesak napas
1. Klien tampak dispnea dengan RR
emeriksa tanda dan gejala hypervolemia (mis.
30x/menit
Ortopnea, dispnea, JVP/CVP meningkat, suara
napas tambahan)
11/11/20 Jam 2. Memodifikasi lingkungan (mis. A 2. Memodifikasi lingkungan dengan menutup A
21 1013.05 pencahayaan, kebisingan, suhu, matras, tirai dan mengatur posisi tempat tidurKlien
dan tempat tidur)Memonitor intake dan telah mendpatkan cairan Nacl 2 kntong,
output cairan asupan makanan, minuman dan beberapa

20
injeksi serta telh mengelurkan urin
sebanyak 2 kantong

11/11/20 Jam 3. Melakukan prosedur untuk A 3. Klien mendapatkan terapi akupresure A


21 1013.10 meningkatkan kenyamanan (mis. pijat selama 1Klien nyaman dengan posisi
dan pengaturan posisi tempat tidur 30-40 derajat menit
tidurMeninggikan kepala tempat tidur
30-40 derajat)

11/11/20 Jam 4. Menjelaskan pentingnya tidur cukup A 4. Klien mendapatkan pengetahuan terkait A
21 1013.15 selama sakitMengajarkan melapor jika dengan hubungan tidur dengan
luaran urin <0,5 mL/kg/jam dalam 6 kesembuhannyaKlien dan keluarga
jam teredukasi terkait pelaporan urin

No. Hari/ Diagnosa Evaluasi Sumatif Paraf & Nama


Tanggal/
Jam
1 11/11/2021 jam 1 S: klien mengatakan sesak berkurang A
09.00 O: Asrul

21
- RR 30 x/menit
- Klien tampak lebih nyaman
- SpO2 95%

A: pola napas tidak efektif teratasi sebagian


P: lanjutkan intervensi pola napas tidak efektif,
pasien pindah ruangan
2 11/11/2021 jam 2 S: A
11.00 - Klien mengatakan bengkak berkurang, perut Asrul
terasa lebih nyaman
O:
- Bengkak berkurang
- Ascites berkurang
- Pitting edema berkurang
- Urin yang keluar menjadi 2400 cc
- Infus 1000 cc
- Minum +/- 500 cc
Input: 1000 cc + 700 cc + 2 cc+ 16 cc+ 40 cc+
325 cc= 2083
Output: 2400 cc+41= 2441

22
Balance cairan: 2083-2441= -358 cc
A: Hipervolemia teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi hipervolemia, pasien pindah
ruangan
3 12/11/2021 jam 3 S: A
07.00 - Keluarga klien mengatakan sudah mulai bisa Asrul
tidur
O:
- Klien dapat tidur siang selama 1 jam, malam 4
jam
- Klien tampak lebih segar
- Mata cekung berkurang
- Mata sayu berkurang
A: Pola tidur tidak efektif teratasi sebagian
P: lanjutkan interensi pola tidur tidak efektif, pasien
pindah ruangan

23

Anda mungkin juga menyukai