TUGAS AKHIR
DETRIAN FILANI
L2D 007 013
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
SEMARANG
FEBRUARI 2012
HALAMAN PENGESAHAN
TIM PENGUJI
Dr.-Ing. Asnawi ST
NIP. 197107241997021001
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Tugas Akhir yang berjudul, “Arahan Zonasi Di Kawasan Wisata Pantai Panjang (Long
Beach), Kota Bengkulu” ini adalah hasil karya saya sendiri,
dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan segala limpahan
kasih, rahmat, dan karuniaNya, sehingga tugas Mata Kuliah Metedologi Penelitian
ini dapat terselesaikan. Laporan Proposal yang berjudul “Arahan Zonasi Di
Kawasan Wisata Pantai Panjang (Long Beach), Kota Bengkulu” merupakan
tugas yang diberikan sebagai syarat penilaian Mata Kuliah Metedologi Penelitian.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, baik yang secara
langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam penyusunan proposal ini.
Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Samsul Ma’rif SP, MT, selaku dosen pembimbing yang telah banyak
membantu penulis untuk menyelesaikan proposal penelitian ini.
2. Bapak Prof. DR. Ir Sugiono Soetomo CES, DEA, dan Ir. Rina Kurniati, MT
selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis
dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.
3. Bapak Dr.rer.nat. Ir. Imam Buchori, Ibu Landung Esariti, ST, MPS, dan Bapak
Dr. Ir. Joesron Alie Syahbana, M.Sc selaku tim dosen pengampu mata kuliah
Metodologi Penelitian yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan.
4. Orang tua yang selalu mendoakan dan memberi dukungan pada saya.
5. Teman-teman se- angkatan Perencanaan Wilayah dan Kota Angkatan 2007
atas kebersamaan dan kerjasamanya selama ini.
6. Seluruh pihak yang telah membantu saya selama ini yang tidak dapat saya
ucapakan satu-persatu.
Saya menyadari dalam penyusunan proposal ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Akhir kata, saya berharap agar proposal ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, khususnya Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro.
Penyusun
iv
SPECIAL THANKS TO:
2. My BIG FAMILY yang sanga saya cintai dan banggakan (MAK, BAK,
Dank David, Wadang April, Dunga Difi, Wah Dena, dan Adek Heni).
5. Teman IKMBS + kontrakan 54A ( Dank Ferdi, Frinti, Ovi, Aar, Ines,Flo
Lusi, Bang ari, Bang Ramli, Bang ardi, Memet)
7. Mbak Inung yang telah sabar melayani aku dalam pinjam meminjam buku
v
ABSTRAK
Perkembangan suatu kota tidak hanya berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi tetapi
juga terkait dengan perubahan-perubahan lingkungan atau keruangan. Perubahan keruangan ini
disebabkan oleh aktivitas yang berlangsung menempati ruang-ruang dalam kota. Dan ketika
ruang-ruang di kota tidak lagi memungkinkan untuk dilakukan pembangunan maka aktivitas kota
akan merambat keluar menuju daerah di sekitar kota yang memiliki potensi untuk dikembangkan.
Hal ini juga dialami Kota Bengkulu. Seiring berjalannya waktu perkembangan Kota
Bengkulu merambat keluar kota (centrifugal forces). Aktivitas-aktivitas yang ada di dalam kota
ekspansi menuju kawasan objek wisata pantai panjang (long beach). Potensi pariwisata yang
dimiliki Pantai Panjang dengan menawarkan keindahan pantai yang eksotis dan menjadi faktor
pendorong aktivitas yang ada di dalam kota merambat keluar. Masuknya aktivitas perkotaan ke
kawasan objek wisata Pantai Panjang, pada akhirnya objek wisata Pantai Panjang pun ikut
berkembang. Perkembangan Pantai Panjang ini dapat dilihat munculnya kegiatan baru seperti
pembangunan mall, jogging track, sport centre, tempat hiburan malam, kolam renang, hotel dll.
Dengan adanya pembangunan ini berimplikasi terhadap perubahan ruang di kawasan objek
wisata Pantai Panjang. Adanya zonasi baru ini dinilai menimbulkan masalah keruangan seiring
terjadinya okupasi lahan-lahan yang kosong.
Dari uraian di atas, maka tujuan penelitian ini untuk memberikan arahan zonasi di
kawasan objek wisata Pantai Panjang (Long Beach), Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan
metode analisis kualitatif dan kuantitatif serta menggunakan metode AHP dalam mendapatkan
bentuk pengembangan yang sesuai di Wisata Pantai Panjang berdasarkan keputusan pihak yang
terkait seperti pemerintah, swasta dan masyarakat. Pengumpulan data dilakukan melalui
pengumpulan data primer dan data sekunder, di mana pengumpulan data primer dilakukan dengan
cara observasi, wawancara serta kuesioner untuk menambah informasi. Data sekunder didapatkan
dari dinas dan instansi yang terkait dengan penelitian ini diantaranya dari BPS, Dinas Pariwisata,
Bappeda Provinsi Bengkulu, Bappeda Kota Bengkulu. Akhir dari penelitian ini yaitu arahan zonasi
di kawasan objek wisata Pantai Panjang untuk mengontrol pembangunan agar tetap konsisten
terhadap aturan tata ruang yang ada.
Dari hasil AHP didapatkan bahwa arahan zonasi yang sesuai diterapkan di Wisata
Pantai Panjang yaitu dengan proporsi kawasan lindung dan kawasan budidaya sebesar 60% :
40%. Kemudian dari proporsi tersebut kawasan lindung dan kawsan budidaya dibagi dalam
spesifikasi yang lebih detail. Spesifikasi mengenai klasifikasi zona, ketentuan-ketentuan umum
dalam pelaksannaan pembangunan di Wisata Pantai Panjang. Dan di akhirnya dirangkum dalam
bentuk Zoning Text dan Zoning Map.
vi
DAFTAR ISI
vii
2.6 Pengertian Ruang .................................................................................................................31
2.7 Pola Ruang ..........................................................................................................................32
2.7.1 Kawasan Lindung ...................................................................................................32
2.7.2 Kawasan Budidaya .................................................................................................33
2.8 Konsep Zonasi Dalam Pariwisata ........................................................................................34
2.8.1 Pengertian Zonasi ...................................................................................................34
2.8.2 Peraturan Zonasi .....................................................................................................34
2.8.3 Tujuan Zonasi .........................................................................................................35
2.9 Pedoman Penyusunan Aturan Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation) ...........................36
2.9.1 Ketentuan Umum ...................................................................................................36
2.9.2 Materi Aturan Pola Pemanfaatan Ruang Menurut DPU Tahun 2004 ....................37
2.9.3 Unsur Peraturan Zonasi ..........................................................................................38
2.10 Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Pariwisata Bahari ......................................39
2.11 Konsep Pengembangan Kawasan Wisata di Pesisir ............................................................40
2.11.1 Pengertian Wisata Pantai ........................................................................................40
2.11.2 Pengertian Kawasan Pesisir ....................................................................................42
2.12 Karakteristik Kawasan Pesisir .............................................................................................46
2.12.1 Karakteristik Fisik ..................................................................................................46
2.12.2 Karakteristik Ekonomi, Sosil dan Budaya ..............................................................47
2.13 Sintesa Kajian Literatur .......................................................................................................51
viii
dengan Metode AHP ..............................................................................................................84
4.3.1 Penentuan Hierarki Alternatif Penentuan Bentuk Pengembangan
Wisata Pantai Panjang ...............................................................................................84
4.3.2 Hierarki Penentuan Bentuk Pengembangan Wisata Pantai Panjang .........................85
4.4 Penerapan Penentuan Bentuk Pengembangan Wisata Pantai Panjang ...................................87
4.5 Hasil Penilaian Alternatif Penentuan Bentuk Pengembangan Wisata Pantai Panjang ..........90
4.5.1 Hasil Penilaian Alternatif Pada Setiap Pihak Pengambil
Keputusan (Deccesion Maker) ..................................................................................91
4.6 Perbandingan Alternatif Terpilih dengan Kondisi Sekarang (eksisting) ................................92
4.7 Arahan Zonasi di Kawasan Wisata Pantai Panjang (Long Beach) Kota Bengkulu ...............93
4.8 Ketentuan Umum dan Teknis Peraturan Zonasi Wisata Pantai Panjang
(Long Beach) Kota Bengkulu .............................................................................................101
DAFTAR PUSTAKA
ix
DAFTAR TABEL
Tabel I.1 :
Pengunjung Wisata Pantai Panjang tahun 2005-2011 ......................................................2
Tabel I.2 :
Kebutuhan dan Sumber Data ............................................................................................9
Tabel I.3 :
Skala Banding Berpasangan ...........................................................................................11
Tabel I.4 :
Kriteria Narasumber .......................................................................................................14
Tabel I.5 :
Keaslian Penelitian .........................................................................................................15
Tabel II.1 :
Klasifikasi Sistem Aktivitas ............................................................................................27
Tabel II.2 :
Konsep Zoning Yang Selektif (Selected Zoning Concepts) ...........................................35
Tabel II.3 :
Klasifikasi Zona .............................................................................................................37
Tabel II.4 :
Ketentuan Pemanfaatan Pada Tiap Zona.........................................................................38
Tabel II.5 :
Tipe Pantai dan Perkembangan Fisik Kota ....................................................................48
Tabel II.6 :
Sintesa Kajian Literatur...................................................................................................51
Tabel III.1 :
Luas Kecamatan Dan Jumlah Kelurahan .......................................................................56
Tabel III.2 :
Jumlah Penduduk Kota Bengkulu Dab Jenis Kelamin Tahun 2010 ...............................57
Tabel III.3 :
Kepadatan Penduduk Kota Bengkulu Tahun 2010 ........................................................58
Tabel III.4 :
Distribusi Persetase Pertumbuhan PDRB Kota Bengkulu Tahun 2000-2006
Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha...................................................58
Tabel III.5 : Objek Wisata yang Terdapat Di Kota Bengkulu ............................................................61
Tabel III.6 : Luas Wilayah Kec. Ratu Agung......................................................................................63
Tabel III.7 : Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kec. Ratu Agung Tahun 2009 ..................................65
Tabel III.8 : Kecamatan Ratu Agung Berdasarkan Mata Pencaharian ...............................................65
Tabel IV.1 : Klasifikasi Sistem Aktivitas di Wisata Pantai Panjang ..................................................69
Tabel IV.2 : Sistem Aktivitas di Wisata Pantai Panjang .....................................................................76
Tabel IV.3 : Perkembangan Perubahan Lahan Per Jenis Penggunaan Lahan di Kawasan
Wisata Pantai Panjang Tahun 2006-2011 .......................................................................79
Tabel IV.4 : Rincian Perkembangan Perubahan Lahan Per Jenis Penggunaan Lahan di Kawasan
Wisata Pantai Panjang Tahun 2006-2011........................................................................79
Tabel IV.5 : Klasifikasi Besaran dan Lokasi Perubahan Penggunaan Lahan di Pantai Panjang
Tahun 2011 (eksisting) ..................................................................................................82
Tabel IV.6 : Kriteria Pembobotan ........................................................................................................87
Tabel IV.7 : Nilai VP Rata-rata Alternatif Bentuk Pengembangan Wisata
Pantai Panjang ................................................................................................................91
Tabel IV.8 : Nilai VP Rata-rata Setiap Deccesion Maker Dalam Bentuk Pengembangan Wisata
Pantai Panjang ................................................................................................................92
Tabel IV.9 : Klasifikas Zona Di Wisata Pantai Panjang .....................................................................98
Tabel IV.10: Daftar Kegiatan Di Wisata Pantai Panjang ....................................................................98
Tabel IV.11: Ketentuan-ketentuan Umum Arahan Zonasi Di Kawasan Wisata
Pantai Panjang (Long Beach) Kota Bengkulu ..............................................................101
x
DAFTAR GAMBAR
xi
1
BAB I
PENDAHULAN
1
2
Perkembangan Kota Bengkulu merembet ke kawasan pinggiran kota (urban sprawl) yaitu
menuju kawasan wisata Pantai Panjang. Hal ini terjadi terkait dengan posisi relatif Long Beach
yang dekat Kota Bengkulu yaitu sekitar 3 km dan kemudahan akses bagi masyarakat untuk
menjangkau lokasi serta ketersedian lahan kosong untuk dilakukannya kegiatan ekonomi.
Kemudian keunikan keindahan pantai yang eksotis, yang memiliki panjang pantai yang lebih
kurang 7 km dengan memiliki pasir putih, dengan jarak garis pasang air laut dengan daratan cukup
jauh yaitu sekitar 250 m serta di sepanjang pinggir pantai ditumbuhi cemara pantai. Keberadaan
Long beach yang dinilai mempunyai prospek untuk menjadi salah satu tempat wisata Nasional dan
Internasional. Hal ini diungkapkan Agusrin Najamudin sebagai Gubernur Provinsi Bengkulu
(dalam surat kabar Harian Rakyat Bengkulu) yang menyatakan Long Beach adalah Pantai Kuta nya
Bengkulu, yang memiliki potensi untuk menjadi tujuan wisata domestik maupun internasional.
Sektor pariwisata yang merupakan agen pembangunan bagi suatu kota yang dapat
mendorong perkembangan ekonomi (Oka A. Yoeti, 2008 : 25). Dalam upaya pengembangan objek
wisata Pantai Panjang, Pemerintah Kota Bengkulu berupaya menarik investor swasta dalam
melakukan pembangunan. Pembangunan intensif yang terjadi di lokasi objek wisata Panjang
dikarenakan ada suatu prospek yang dapat memberikan keuntungan dalam berinvestasi.
Konsekuensi dari itu, akhirnya terjadi proses perubahan secara spasial di lokasi tersebut. Kegiatan-
kegiatan yang muncul akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya kebutuhan (demand)
yang ada dan harus disediakan dari sisi supplay. Kebutuhan (demand) dalam hal ini adalah
kebutuhan dari para pengunjung dan penduduk yang melakukan sedangkan sisi supplay adalah
lahan atau ruang ada.
Adanya kegiatan baru seperti mall, hotel, tempat hiburan malam, jogging track, dll
membentuk zonasi baru di kawasan wisata Pantai Panjang. Zonasi baru ini merupakan perubahan
lahan atau okupasi lahan di kawasan objek wisata Long Beach. Pembangunan yang terjadi di Long
Beach mengidentifikasikan akan merusak kelestarian lingkungan dan keindahan pantai serta
perkembangan yang ada tidak sesuai dengan fungsi utama sebagai kawasan wisata. Kemudian ke
depan kwasan wisata Pantai Panjang akan terus berkembang karena demand yang akan terus
meningkat dan bertambahnya jumlah pengunjung tiap tahunnya. Berikut rincian jumlah
pengunjung Pantai Panjang:
Tabel I.1
Pengunjung Wisata Pantai Panjang Tahun 2005-2011
No. Tahun Jumlah Pengunjung
1 2005 15330
2 2006 16097
3 2007 16901
4 2008 17746
5 2009 18634
3
6 2010 24224
7 2011 25435
Sumber: Dinas Pariwisata Kota Bengkulu
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tiap tahun pengunjung Wisata Pantai Panjang terus
meningkat. Pada tahun 2010 terjadi kenaikan yang signifikan dari tahun sebelumnya yaitu sekitar
30%, hal ini karena pada tahun 2010 diselenggarakannya MTQ Nasional di Kota Bengkulu dan
secara otomatis banyak pengunjung yang mengunjungi Pantai Panjang.
Berdasarkan pemikiran tersebut, penelitian ini dilakukan untuk dapat memberikan arahan
mengenai pengendalian pemanfaatan ruang di kawasan objek wisata Pantai Panjang dengan
mengarahkan kawasan ini dengan kegiatan yang kompatibel dengan fungsi utamanya yaitu
kawasan wisata melalui aturan zonasi.
kawasan yang rentan mengalami perkembangan pada masa yang akan datang serta mempunyai
hubungan yang kuat dengan pusat kota karena posisi Pantai Panjang yang dekat dengan pusat kota.
Kemudian lokasi yang dipilih berbatasan langsung langsung dengan kawasan lindung yang fungsi
keberadaannya sama sekali tidak boleh tersentuh oleh kegiatan pembangunan dalam bentuk
apapun. Jadi wilayah penelitian terletak pada dua kondisi yang tidak bisa untuk dilakukan lagi
kegiatan pembangunanSehingga secars otomatis pembangunan yang akan terjadi di masa akan
datang semuanya terjadi di Kawasan Pantai Panjang. Atas pemikiran itulah dipilihnya Pantai
Panjang sebagai lokasi penelitian.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
6
Sumber: http//:bengkulukota.go.id
Gambar 1.1
Peta Administrasi Kecamatan Ratu Agung
7
Permu
kiman INSET
Kec.
Ratu Agung
Wilayah Penelitian
Permukiman
Kawasan
lindung
Sumber: http//:bengkulukota.go.id
Gambar 1.2
Peta Wilayah Penelitian (Pantai Panjang)
8
kajian literatur sebelumnya. Hasil dari kegiatan observasi lapangan adalah data-data yang dapat
mendukung dalam melakukan analisis.
Gambar 1.3
Matrik Teknik AHP
11
Bentuk hirarki dalam teknik analisis AHP dalam penelitian ini secara garis beras dapat di
lihat pada gambar di bawah ini:
12
GOAL
Fokus/Tujuan
Pengambil
keputusan
DM 1 DM 2 DM 3
Kriteria C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7
Alternatif-
alternatif A1 A2 A3
Gambar 1.4
Bentuk Hirarki Dalam AHP
A Perbandingan Berpasangan
Merupakan bentuk pengembangan yang dikehendaki dalam pengembangan wisata Long Beach
yang compatible dengan kegiatan pembangunan dan lingkungan dalam rangka pengendalian
pemanfaatan ruang .
Merupakan pihak pengambilan keputusan yaitu pemerintah, swasta (dunia usaha) dan
masyarakat.
13
Kriteria merupakan suatu ukuran atau syarat yang menjadi dasar dalam pengembangan wisata
Long Beach. Dalam hal ini terkait dengan aspek fisik, sosial budaya, ekonomi dan lingkungan.
Tingkat IV : Alternatif
Secara keseluruhan setelah penyusunan hierarki, proses penilaian dan pembobotan setiap
alternatif yang ditanyakan kepada narasumber dalam bentuk kuesioner. Hasil penilaian dan
pembobotan dari setiap alternatif dibandingkan. Nilai perbandingan yang memiliki angka terbesar
adalah alternatif terpilih.
Tabel I.4
Kriteria Narasumber
Narasumber Kriteria Alasan
1. Instansi Memiliki jabatan tertentu Lebih memahami mengenai penataan
Pemerintah: dalm dinas ruang
o Bappeda Memiliki pengalaman Sebagai pihak yang membuat kebijakan
mengenai penataan ruang dalam penataan ruang
Memiliki pengalaman
mengenai pengolahan
wilayah pesisir
o Dinas PU Memiliki jabatan tertentu Sebagai pihak yang yang mengetahui
dalam dinas pembangunan apa saja yang ada di lokasi
Memiliki pengalaman dalam penelitian
hal pentaan kawasan Sebagai pihak yang mengetahui terkait
terutama di wilayah pesisir dengan fasus fasum di lokasi penelitian.
Pernah melakukan aktivitas
di lokasi penelitian.
o Dinas Memiliki jabatan tertentu Sebagai pihak yang terlibat langsung
pariwisata dalam dinas mengenai perkembangan pariwisata dan
Memiliki pengalaman dalam membuat kebijakan dalam pengembangan
hal pengembangan kawasan pariwisata.
wisata pesisir
Pernah melakukan aktivitas
dan memahami lokasi
peneltian
o Dinas Tata Memiliki jabatan tertentu Sebagai pihak yang yang mengetahui
KOta dalam dinas pembangunan apa saja yang ada di lokasi
Memiliki pengalaman dalam penelitian
hal pentaan kawasan Sebagai pihak yang memahami lokasi
Pernah melakukan aktivitas penelitian.
di lokasi penelitian.
o BPN Memiliki jabatan tertentu Sebagi pihak yang memberikan ijin untuk
dalam dinas mendirikan bangunan baik untuk usaha
Mengetahui dengan benar maupun tempat tinggal, sertifikasi tanah, dl
jenis pengggunaan lahan di
lokasi penelitian
2. Pelaku Memiliki usaha/kegiatan di Sebagai pelaku kegiatan yang yang ada di
kegiatan(dunia lokasi penelitian lokasi penelitian
usaha) Merasakan dampak langsug terkait dengan
pengembangan pariwisata terkait dengan
pelayanan dengan pengunjung.
3. Masyarakat Penduduk yang bermukim di Merupakan seseorang yang dianggap
lokasi penelitian, selama ± memiliki hubungan dekat dengan
10 tahun. keberadaan Objek Wisata Pantai Panjang
Penduduk berusia 18 tahun terkait dengan kehidupan atau aktivitas
ke atas dengan minimal sehari-hari.
pendidikan SMA. Serta masyarakat yang mengathui apakah
Merupakan individu yang penataan yang dilakukakn memberikan
dapat jujur dan terbuka manfaat dan kesejahteraan bagi mereka.
sehingga diperoleh
informasi yang objektif dan
mendalam sesuai yang
dibutuhkan oleh peneliti.
Sumber: Hasil Analisis, 2012
15
Dari tipologi narasumber yang ada, maka ditetapkan narasumber utuk penelitian ini
sebanyak 30 orang. Pertimbangan jumlah 30 orang karena secara statistika jumlah tersebut
merupakan syarat minimal sampel, disamping pertimbangan representasi keragaman pengambil
keputusan (deccesion maker).
Pemanfaatan ruang
Gambar 1.5
Posisi Penelitian Dalam Ilmu PWK
implikasi
KAJIAN LITERATUR
Perubahan spasial
(terbentuknya zonasi baru)
Sebaran Lokasi
Perubahan Lahan
Pendapat dari
Besaran
Deccesion
Perubahan Lahan
Arahan Zonasi Makers:
o Cepat
Kawasan Pemerintah
o Sedang
Zoning Map Dunia Usaha
o Rendah Masyarakat
Zoning Text
(AHP)
Kesimpulan dan
Rekomendasi
Gambar 1.6
Alur Pemikiran Penelitian
18