Anda di halaman 1dari 10

Universitas Pamulang S1 Hukum

PERTEMUAN 20

Hak Asasi Manusia

A. TUJUAN BELAJAR

Setelah mahasiswa menyelesaikan pertemuan ke-20 ini diharapkan mampu :

1.1 Mahasiswa dapat menjelaskan Pengertian Hak Asasi Manusia


1.2 Mahasiswa dapat mendeskripsikan Sejarah Perkembangan HAM
1.3 Mahasiswa dapat menjabarkan Dasar-dasar Hukum HAM

B. URAIAN MATERI

1. Pengertian Hak Asasi Manusia

Dari catatan sejarah kuno terbukti bahwa masalah HAM merupakan salah astu
pemkiran yang sudah ada dan terbangun sejak zaman Yunani kuno. “Setiap kekuatan
akan berhadapan dengan hukum keabadian(hukum alam) yang berintikan
menghormati HAM”1. Hak asasi manusia pada dasarnya bersifat umum atau
universal, karena di yakini bahwa beberapa hak yang di miliki manusia tidak
memandang bangsa, ras, atau jenis kelamin. Dasar dari hak asasi adalah bahwa
manusia harus memperoleh kesempatan untuk berkembang sesuai dengan bakat dan
cita-citanya. Secara definitif, “hak” merupakan unsur normatif yang berfungsi sebagai
pedoman berperilaku, melindungi kebebasan, kekebalan, serta menjamin adanya
peluang bagi manusia dalam menjaga harkat dan martabatnya. Hak asasi manusia
juga bersifat supralegal artinya tidak bergantung pada negara atau undang-undang
dasar, dan kekuasaan pemerintah, bahkan HAM memiliki kewenangan lebih tinggi
karena berasal dari sumber yang lebih tinggi, yaitu tuhan. Di indonesia, hal ini di
tegaskan dalam UU No. 39/1999 tentang hak asasi manusia yang mendefiisikan hak
asasi manusia sebagai seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan
manusia sebagai mahluk Tuhan YME.

Berdasarkan beberapa rumusan pengertian HAM di atas, di peroleh suatu


kesimpulan bahwa HAM merupakan hak yang melekat pada diri manusia yang
bersifat kodrati dan fundamental sebagai salah satu anugerah tuhan yang harus di
hormati, di jaga, dan di lindungi oleh setiap individu, masyarakat, atau negara.
Dengan demikian, hakikat penghormatan dan perlindunganterhadap HAM ialah
menjaga eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan. Yaitu
keseimbangan antara hak dan kewajiban serta keseimbangan antara kepentingan
perseorangan dengan kepentingan umum. Negara atau pemerintah tidak

1
Efendi, Masyhur, Prof. dan Evandri, Sukmana, Taufani, S.H., M.H., HAM Dalam Yuridis
Dimensi/Dinamika Yuridis Sosial Politik, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2007, hal 1

Hukum Tata Negara 211


Universitas Pamulang S1 Hukum

diperkenankan untuk merampas dan atau mengganggu Hak Asasi Manusia yaitu
merupakan hak alamiah atau life, liberty, property yang mana telah dituangkan oleh
Jhon Locke dalam buku Two Treaties of Civil Government :

“But thought men when they enter into society give up the equality, liberty, and
executive power thet had in the state of nature into the hand of society, to be so far
disposed of by the legislativas the good society shall require, yet it being only with the
intention in everyone the better preserve himself, his liberty and property,… the power
of the society or legislative constitute by them can never be supposed to extend
further than the common good but is obliged to secure everyone’s property by
providing against those three defect above mentioned that made the state of Nature
an uneasy”2.

Upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi HAM menjadi


kewajiban dan tanggung jawab bersama antara individu dan pemerintah (aparatur
pemerintah baik sipil maupun militer) bahkan negara. Jadi dalam memenuhi
kebutuhan menuntut hak tidak terlepas dari pemenuhan kebutuhan kewajiban yang
harus di laksanakan. Begitu juga dalam memenuhi kebutuhan perseorangan tidak
boleh merusak orang banyak (kepentingan umum). Jadi, dapat di simpulkan bahwa
hakikat dari asasi manusia adalah keterpaduan antara hak asasi manusia (HAM)
kewajiban asasi manusia (KAM), dan tanggung jawab asasi manusia (TAM) yang
berlangsung secara sinergis dan seimbang. Bila ketiga unsur asasi yang melekat
pada setiap individu manusia baik dalam tatanan kehidupan pribadi, kemasyarakatan,
kebangsaan, kenegaraan, dan pergaulan global dapat di pastikan tidak akan
menimbulkan kekacauan, anarkisme, dan kesewenang-wenangan dalam tata
kehidupan umat. Berdasarkan beberapa rumusan HAM di atas, dapat di tarik
kesimpulan tentang beberapa pokok hakikat HAM yaitu :

a. HAM tidak perlu di berikan, dibeli ataupun di warisi. HAM adalah bagian dari
manusia secara otomatis.

b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama,
pandangan politik, atau asal-usul sosial bangsa.

c. HAM tidak bisa dinafikan atau dianggap siapapun tidak mempunyai hak untuk
membatasi hak dari orang lain. HAM dimiliki oleh setiap orang sekalipun sebuah
negara membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM.

Ruang lingkup HAM meliputi :

a. Hak sosial politik (hak alamiah), yang di bawa oleh manusia sejak ia di lahirkan,
contohnya : hak hidup, hak milik dan hak untuk mengusahakan kebahagiaan.

2
Clarence Morris(eds), The Great Legal Philosophers, University of Pennsylvania Press,
Philadelphia, 1979, hal 152.

Hukum Tata Negara 212


Universitas Pamulang S1 Hukum

b. Hak sosial ekonomi-sosial budaya, yaitu hak yang di peroleh manusia dari
masyarakatnya, contohnya : hak mendapatkan pekerjaan, hak menerima upah
yang layak, hak berserikat/berorganisasi, hak mengemukakan pendapat
(lisan/tertulis), hak mendapatkan pendidikan, dan hak mendapatkan pelayanan
kesehatan. Hak-hak ini bersifat nonuniversal.

2. Sejarah Perkembangan HAM

Setiap manusia yang ada di seluruh dunia memiliki derajat dan martabat yang
sama. Untuk itu setiap manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk
berusaha melindungi hak asasinya dari adanya tindakan pelanggaran oleh manusia
lain yang dapat merugikan kelangsungan hak asasinya. Dalam kaitan hak asasi di
atas, maka adalah hal yang sangat wajar,rasional serta perlu mendapat dukungan
yang nyata (riil) bagi setiap manusia yang berfikir dan berjuang untuk memperoleh hak
asasinya dimana dia berada. Sejarah telah mencatat nenerapa monumen yang berupa
piagam sebagai bentuk penghargaan atas pemikiran/perjuangan dalam memperoleh
pengakuan HAM dari pemerintah atau negara. Piagam mengenai perkembangan
pemikiran dan perjuangan HAM adalah sebagai berikut :

a. Magna charta (piagam agung 1215)


Piagam magna charta ini adalah piagam penghargaan atas pemikiran dan
perjuangan HAM yang di lakukan oleh rakyat inggris kepada raja John yang
berkuasa pada tahun 1215. Isi piagam magna charta ini adalah :
1) Rakyat inggris menuntut kepada raja agar berlaku adil kepada rakyat
2) Manuntut raja apabila melanggar harus di hukum (di denda)
berdasarkan kesamaan dan sesuai dengan pelanggaran yang di
lakukannya.
3) Menuntut raja menyampaikan pertanggungjawaban kepada rakyat
4) Menuntut raja untuk segera menegakan hak dan keadilan bagi rakyat

b. Bill of right (UU Hak 1689)


Bill of right adalah piagam penghargaan atas pemikiran dan perjuangan HAM
oleh rakyat kepada penguasa negara atau pemerintah di inggris pada tahun
1689.inti dari tuntutan yang di perjuangkannya adalah “rakyat inggris
menuntut agar rakyat di perlakukan sama di muka hukum (equality before the
law), sehingga tercapai kebebasan.” implikasi adanya tuntutan ini memberi
inspirasi kepada para ahli untuk menciptakan teori yang berkenaan dengan
kesamaan hak yang di perjuangkan di atas.para ahli yang mengemukakan
teori tersebut adalah J.J Rousseu dalam teori kontrak sosial (cocial contrac
theory), Montesque dengan teori trias politika, John locke dengan teori hukum
kodrati, dan F.D. Roosevelt dengan teori lima kebebsan dasar manusia yang
di canangkannya.

Hukum Tata Negara 213


Universitas Pamulang S1 Hukum

c. Declaration des droits de L’homme et du citoyen (deklarasi hak asasi manusia


dan warga negara prancis tahun 1789)
Deklarasi ini di kenal dengan declaration des droits de L’homme et du citoyen,
di berlakukannya pernyataan HAM dan hak warga negara prancis. Isi
deklarasi ini antara lain :
1) Manusia di lahirkan merdeka
2) Hak milik di anggap suci dan tidak boleh di ganggu gugat oleh siapa
pun
3) Tidak boleh ada penangkapan dan penahanan dengan semena-mena
atau tanpa alasan yang sah serta surat izin dari pejabat yang
berwenang.

d. Bill of right (UU Hak Virginia 1789)


Undang-undang hak virginia 1976, yang di masukan ke dalam UUD amerika
serikat tahun 1791. Dikenal juga sebagai the bill of right ini UU HAM amerika
serikat, merupakan amandemen tambahan terhadap konstitusi amerika
serikat yang di atur secara tersendiri dalam 10 pasal tambahan, meskipun
secara prinsip hal mengenai HAM telah termuat dalam deklarasi
kemerdekaan (declaration of indefendence) amerika serikat.

e. Declarations of human rights PBB


Piagam PBB lahir pada tanggal 12 desember 1948, di jenewa yang
merupakan usul serta kesepakatan seluruh anggota PBB . isi pembukaan
piagam declarations of human rights, PBB yang mencakup 20 hak yang di
peroleh manusia seperti hak hidup, kebebasan dan keamanan pribadi, hak
atas benda, dan lain-lain.
Maksud dan tujuan PBB mendeklarasikan HAM seperti tertuang dalam
piagam mukadimahnya :
1) Hendak menyelamatkan keturunan manusia yang ada dan yang akan
datang dari bencana perang.
2) Meneguhkan sikap dan keyakinan tentang HAM yang asasi, tentang
harkat dan derajat manusia, dan tentang persamaan kedudukan antara
laki-laki dan perempuan, juga antara bangsa yang besar dan yang kecil.
3) Menumbulkan suasana dimana keadilan dan penghargaan atas berbagai
kewajiban yang muncul dari segala perjanjian dan lain-lain sumber
hukum internasional menjadi dapat di pelihara.
4) Memajukan masyarakat dan tingkat hidup yang lebih baik dalam suasana
kebebasan yang lebih leluasa.

f. Piagam atlantic charter


Piagam ini merupakan kesepakatan antara F.D. Roosevelt dan churchil pada
tanggal 14 agustus 1941. Isinya adalah : “bahwa selenyapnya kekuasaan

Hukum Tata Negara 214


Universitas Pamulang S1 Hukum

nazi yang zalim itu akan tercapainyasuatu keadaan damai yang


memungkinkan tiap-tiap negara hidup dan bekerja dengan aman menurut
batas-batas wilayahnya masing-masing serta jaminan kepada setiap manusia
suatu kehidupan yang bebas dari rasa takut dan kesengsaraan.”
Dalam pidatonya yang di tujukan kepada semua manusia di dunia pada bulan
juli 1940, F.D. Roosevelt menyebutkan 5 kebebasan dasar manusia, yakni :
1) Freedom from fear (bebas dari rasa takut)
2) Freedom of religion (bebas memeluk agama)
3) Freedom of expression (bebas menyatakan pendapat/perasaan)
4) Freedom of information (bebas dari hal pemberitaan)
5) Freedom from want (bebas dari kekurangan/kemelaratan).

Secara garis besar menurut Prof. Dr. Bagir Manan, dalam bukunya perkembangan
pemikiran HAM di indonesia (2001), membagi perkembangan pemikiran HAM dalam
dua periode, yaitu periode sebelum kemerdekaan (1908-1945) dan periode setelah
kemerdekaan (1945-sekarang)3.

a. Periode sebelum kemerdekaan (1908-1945)


Perkembangan pemikiran HAM dalam periode ini dapat di jumpai dalam
organisasi pergerakan sebagai berikut :
1) Budi oetomo, pemikirannya, “hak kebebasan berserikat dan
mengemukakan pendapat”
2) Penghimpunan indonesia, pemikirannya, “hak untuk menentuka nasib
sendiri (the right of self determination)”
3) Sarekat islam, pemikirannya, “hak penghidupan yang layak dan bebas
dari penindasan dan diskriminasi rasial”
4) Partai komunis indonesia, pemikirannya, “hak sosial dan berkaitan dengan
alatg-alat produksi”
5) Indische party, pemikirannya, “hak untuk mendapatkan kemerdekaan dan
perlakuan yang sama”
6) Partai nasional indonesia, pemikirannya, “hak untuk memperoleh
kemerdekaan (the right of self determination)”
7) Organisasi pendidikan nasional indonesia, pemikirannya meliputi hak
untuk menentukan nasib sendiri, hak untuk mengeluarkan pendapat, hak
untuk berserikat dan berkumpul, hak persamaan di muka umum, hak
untuk turut dalam penyelenggaraan Negara

b. Periode sesudah kemerdekaan (1945-sekarang)

3
Bagir Manan, Perkembangan Pemikiran dan Pengaturan Hak Asasi Manusia di Indonesia,
Alumni, Bandung, 2001, hal 31.

Hukum Tata Negara 215


Universitas Pamulang S1 Hukum

1) Periode 1945-1950. Pemikiran HAM pada periode ini menekankan pada


hak-hak mengenai hak untuk merdeka (self determination), hak
kebebasan untuk berserikat melalui organisasi politik yang di dirikan, hak
kebebasab untuk menyampaikan pendapat terutama di parlemen.
Sebagai implementasi pemikiran HAM di atas, pemerintah mengeluarkan
maklumat pemerintah pada tanggal 3 november 1945, tentang partai
politik dengan tujuan untuk mengatur segala aliran yang ada di dalam
masyarakat dan pemerintah berharap partai tersebut telah terbentuk
sebelum pemilu DPR pada bulan januari 1946.
2) Periode 1950-1959. Pemikiran HAM pada periode ini menekankan pada
semangat kebebasan demokrasi liberal yang berintikan kebebasan
individu. Implementasi pemikiran HAM pada periode ini lebih memberi
ruang hidup bagi tumbuhnya lembaga demokrasi yang , partai politik
dengan beragam ideologinya, kebebasan pers yang bersifat liberal,
pemilu dengan sisten multipartai, parlemen sebagai lembaga kontrol
pemerintah, wacana pemikiran HAM yang kondusif karena pemerintah
memberi kebebasan.

3) Periode 1959-1966. Pada periode ini pemikiran HAM tidak mendapat


ruang kebebasan dari pemerintah atau dengan kata lain pemerintah
memasung HAM, yaitu hak sipil, seperti hak untuk berserikat, berkumpul
dan mengeluarkan pikiran dengan tulisan. Sikap pemerintah bersifat
resrktif (pembatasan yang ketat oleh kekuasaan) terhadap hak sipil dan
hak politik warga negara, salah satu penyebabnya adalah pada periode ini
sistem pemerintahan parlementer berubah menjadi demokrasi terpimpin.

4) Periode 1966-1998. Dalam periode ini, pemikiran HAM dapat di lihat


dalam tiga kurun waktu yang berbeda.kurun waktu yang pertama tahun
1967 (awal pemerintahan presiden soeharto), berusaha melindungi
kebebasan dasar yang di tandai dengan adanya hak uji materiil (judicial
review) yang di berikan kepada mahkamah agung; kedua kurun waktu
tahun 1970-1980,pemerintah melakukan pemasungan HAM, dengan sikaf
defensif (bertahan) dan refresif (kekerasan) yang di cerminkan dengan
produk hukum yang bersifat resriktif (membatasi) terhadap HAM. Alasan
pemerintah adalah bahwa HAM merupakan produk pemikiran barat dan
tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang tercermin dalam
pancasila; ketiga kurun waktu 1990an pemikiran HAM tidak lagi hanya
bersifat wacana saja melainkan sudah di bentuk lembaga penegakan
HAM, seperti komnas HAM berdasarka Keppres No. 50 tahun 1993,
tanggal 7 juni 1993. Selain itu, pemerintah memberikan kebebasan yang
sangat besar menurut UUD 1945 amandemen, piagan PBB, dan piagam
mukadimah.

Hukum Tata Negara 216


Universitas Pamulang S1 Hukum

5) Periode 1998-sekarang. Pada periode ini, HAM mendapat perhatian yang


resmi dari pemerintah dengan melakukan amandemen UUD 1945 guna
menjamin HAM dan menetapkan undang-undang nomor 39 tahun 1999
tentang hak asasi manusia. Artinya bahwa pemerintah memberi
perlindungan yang signifikan terhadap kebebasan HAM dalam segala
aspek, yaitu aspek hak politik, sosial, ekonomi, budaya, keamanan
hukum, dan pemerintahan.

3. Dasar-dasar Hukum Hak Asasi Manusia

Hak Asasi Klasik yang terdiri 4 Pasal di dalam Undang-undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 29 ayat 1, Pasal 28, Pasal 29 ayat
2, Pasal 30 ayat 1. Hak Asasi Manusia yang bersifat sosial yaitu Pasal 27 ayat 2,
Pasal 31 ayat, Pasal 34. Pada masa orde lama dengan demokrasi terpimpin dan
masa orde baru dengan Demokrasi Pancasila, ternyata pelaksanaan demokrasi
dan hak asasi manusia hanya terbatas pada Retorika Politik dari pemegang
kekuasaan masing-masing era tersebut/ Demokrasi semu. Reformasi tahu 1998
membuka jalan untuk melaksanakan prinsip-prinsip demokrasi dalam segala
bidang dan penghargaan terhadap hak asasi manusia, melalui TAP MPR No. XVII.
1998 – Bangsa Indonesia sebagai bagian masyarakat duniapatutmenghormati hak
asasi manusia yang tercantum dalam Declaration Universal hak asasi
manusia PBB serta berbagai aturan Internasional hanya mengurus hak asasi
manusia. Pasal 1 Menugaskan kepada lembaga-lembaga tinggi Negara dan
seluruh aparatur pemerintahuntuk menghormati, menegakkan dan
menyebarluasakan pemahaman hak asasi manusia kepada seluruh masyarakat.
Pasal 2 Menugaskan kepada Presiden RI dan DPR untuk meratifikaasi berbagai
instrument PBB tentang hak asasi manusia sepanjang tidak bertentangan
dengan Pancasila, Amandemen UUD 45 Mengenai hak asasi manusia diatur
dalam BAB X dan XI. UU No. 39/1999. Tentang hak asasi manusia. Undang-
undang ini dibentuk sedemikian rupa yaitu memperhatikan hak asasi manusia
secara Universalitas. Secara Universalitas artinya mengandung individualistic dan
secara penuh menerima seluruh deklarasi sedunia mengenai hak asasi manusia.
Secara Konstuktualitas yaitu yang mengandung deklarasi budaya yang berlaku
dimasyarakat- yaitu memperhatikan komunitas-kominitas masyarakat dan budaya
Indonesia serta mendapatkan perlindungan terhadap eksistensinya. UU No
26/2000, Tentang Peradilan Hak Asasi Manusia ( Pengadilan HAM), yaitu
Pengadilan khusus terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Yang
dimaksud dengan pelanggaran hak asasi manusia berat (Pasal7) adlah :

a. Kejahatan Genosida

b. Kejahatan terhadap kemanusian

Hukum Tata Negara 217


Universitas Pamulang S1 Hukum

Kejahatan Genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan


maksuduntukmenghancurkanataumemusnahkanseluruhatau sebagian kelompok
bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama dengan cara :

a. Membunuh anggota kelompok

b. Mengakibatkan penderitaan fisik dan mental yang berat terhadap


anggota kelompok .

c. Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang mengakibatkan


kerusakan secara fisik baik seluruhnya maupun sebagian.

d. Memaksakantindakan-tindakanyangbertujuan mencegahkelahiran
didalam kelompok atau
e. Memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke
kelompok lain.

Kejahatan kemanusian adalah ( Pasal 9) Salah satu perbuatan yang


dilakukan sebagai bagian dari yang meluas dan sistematik dan ditujukan
secara langsung terhadap penduduk sipil yang berupa:

a. Perburuhan
b. Purusuhan
c. Perbudakan
d. Pengusiran/ pemindahan penduduk secara paksa
e. Perampasan Kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik secara
sewenangwenangyangmelanggarpokok-pokokHukum Internasional.
f. Penyiksaan
g. Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan
kehamilan, pemandulan/Struksasi atau bentuk-bentuk kekerasan
seksual lainnya.
h. Penganiayaan suatu kelompok tertentu, paham politik, ras, etnis,
budaya, agama, jenis kelamin, dan alasan-alasan lain yang diakui
secara universal sebagai hal yang dilarang menurut Hukum
Internasional.

Organisasi yang berwenang melakukan Penegakan dan Perlindungan HAM adalah

a. Kepolisian Negara Republik Indonesia

Pada tahun 2002, Polri telah ditetapkan sebagai lembaga yang


memberikan perlindungan HAM rakyat Indonesia. Komnas (Komisi Nasional) HAM

b. Komisi Nasional HAM

Hukum Tata Negara 218


Universitas Pamulang S1 Hukum

Berdasarkan Keppres (Keputusan Presiden) No. 50 Tahun 1993,


pemerintah membentuk Komnas HAM untuk meningkatkan pelaksanaan HAM di
Indonesia.
c. Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

Komnas Perempuan bertujuan untuk memberikan perlindungan pada kaum


perempuan.

d. Komnas Perlindungan Anak Indonesia

KPAI memiliki fokus untuk melindungi HAM anak-anak. Didirikannya


lembaga ini didasarkan pada UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak
yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas perlindungan terhadap anak

e. Pengadilan HAM

Pada tahun 2000 dibentuklah Pengadilan HAM melalui UU No. 26 Tahun


2000. Pengadilan ini dibentuk secara khusus untuk mengadili macam-macam
Pelanggaran HAM. Pengadilan HAM berkedudukan di kota atau kabupaten yang
mana daerah hukumnya meliputi daerah hukum Pengadilan Negeri yang
bersangkutan.

f. Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia

YLBHI merupakan termasuk salah satu LSM (Lembaga Swadaya


Masyarakat)  yang berdiri sejak tanggal 26 Oktober 1970. Yayasan ini berdiri atas
inisiatif  dari Dr. Adnan Buyung Nasution, S. H dan tidak luput dari dukungan
Gubernur Jakarta yang menjabat pada saat itu ialah Ali Sadikin. Bertujuan untuk
mendukung kinerja LBH yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. YLBHI
memberikan bantuan hukum kepada rakyat miskin untuk memperjuangkan hak-
haknya sebagai korban pelanggaran HAM.

g. Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum Perguruan Tinggi

Sama halnya dengan LBH swasta, BKBH juga merupakan sebuah LBH
namun naungannya berada di bawah perguruan tinggi. Dalam memberikan
bantuan hukum, BKBH melakukan berbagai pelayanan yang terbagi dalam
berbagai kegiatan bidang layanan hukum, bidang konsultasi hukum,  bidang kajian
dan penelitian,  bidang advokasi.

Kesimpulan

Bahwa Hak Asasi Manusia merupakan hak mendasar yang harus Negara jamin
kemerdekaan bagi setiap nyawa yang hidup di Negara tersebut. HAM ini menjadi sebuah
konsen utama bagi dunia internasional dalam sebuah pencapaian kedamian diseluruh
dunia. Saat berkata HAM maka dibenak adalah sebuah hak manusia untuk bebas dalam

Hukum Tata Negara 219


Universitas Pamulang S1 Hukum

menjalankan Hidup sesuai kehendaknya yang perlu diingat adalah tidak keluar dari koridor
norma yang berlaku. Dengan demikian, hakikat penghormatan dan perlindunganterhadap
HAM ialah menjaga eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan. Dalam
artian Keseimbangan merupakan sebuah kesamaan atau kesetaraan antara hak dan
kewajiban bagi setiap warga Negara dalam memenuhi kehidupannya, karena Negara pun
memiliki ha katas warga negaranya begitupula sebaliknya bahwa masyarakat memiliki hak
atas negaranya.

C. LATIHAN SOAL / TUGAS

Soal :

1. Apa yang dimaksud dengan Hak Asasi Manusia?

2. Sebutkan peradilan HAM yang ada di Indonesia !

3. Apa yang saudara ketahui tentang HAM Berat ?

4. Sebutkan Undang –Undang Hak Asasi Manusia !

5. Jelaskan perbedaan Ham Berat dan Ham Ringan!

D. DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Masyhur, Prof. dan Evandri, Sukmana, Taufani, S.H., M.H., HAM Dalam Yuridis
Dimensi/Dinamika Yuridis Sosial Politik, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2007.

Clarence Morris(eds), The Great Legal Philosophers, University of Pennsylvania Press,


Philadelphia, 1979.

Bagir Manan, Perkembangan Pemikiran dan Pengaturan Hak Asasi Manusia di Indonesia,
Alumni, Bandung, 2001.

Peraturan Perundang-Undangan :

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Undang-undang No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia

Undang-undang No 9 Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan Menyatakan Pendapat diDepan


Umum

Undang-undang No 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia

Hukum Tata Negara 220

Anda mungkin juga menyukai