Bab Full
Bab Full
Bab Full
BAB I
PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Praktek merupakan salah satu mata kuliah yang wajib bagi
mahasiswa Universitas Serang Raya Jurusan Teknik Sipil semester VII. Hal
merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa program
lapangan secara langsung dan mampu mengaitkannya dengan teori dan praktek
yang terjadi selama pelaksanaan proyek tersebut, yang pada akhirnya dapat
demikian akan menumbuhkan sikap mandiri dan kritis dalam diri manusia
1. Sebagai syarat pengajuan untuk mengikuti mata kuliah wajib KKP dan
legal pada pelaksanaan secara nyata yang berada di lingkungan PT. Jagat
Konstruksi Abdipersada.
dimana salah satu kegiatan yang diberikan diambil sebagai judul laporan
Waktu pelaksanaan KKP selama 2 bulan (60 HK) dimulai sejak tgl 10
menyelesaikan studi.
Terkait kegiatan yang diamati dalam Kuliah Kerja Praktek di PT. Jagat
De Parco (30 Lantai), proyek apartemen Casa De Parco dimulai dari pekerjaan
pekerjaan urugan dan pemadatan, pekerjaan urugan pasir urug / sirtu padat,
proofing, pekerjaan tiang pondasi BOR (Bored Pile), pekerjaan konstruksi baja.
4
kegiatan pengawas dapat berakibat hasil konstruksi tidak sesuai dengan rencana
awal.
pekerjaan tersebut harus sesuai spek yang tertera didalam RAB dan Kontrak.
item baru di lapangan. Oleh karena itu diperlukan dokumen kontrak baru yaitu
Tangerang Selatan merupakan salah satu kota yang bisa dikatakan sebagai
pengembangan besar seperti Bumi Serpong Damai (BSD City), Alam Sutera,
tinggal yang berisi puluhan hingga ratusan unit hunian berbentuk gedung
populasi manusia di bumi ini membuat kebutuhan akan tempat tinggal dan
penginapan.
6
Serpong, pasar Modern Paramount dan lain sebagainya yang nantinya akan
diprediksi satu dua tahun mendatang wilayah ini akan menjadi kawasan wisata
Untuk memenuhi kebutuhan demand dan sebagai fasilitas, maka dari pihak
owner PT. Sinar Mas Land membangun sebuah Apartemen yaitu Apartemen
Tujuan dari proyek Apartemen Casa De Parco (30 Lantai) adalah untuk
memenuhi kebutuhan para konsumen dalam mencari sebuah hunian yang aman,
sebagai berikut :
Penggunaan : Hunian
Data perusahaan yang di tempati untuk kuliah kerja praktek (KKP) PT. Jagat
Konstruksi Abdipersada:
Pimpinan perusahaan
Direksi :
Komisaris
berikut :
BAB II
PRA PELAKSANAAN
2.1 Pelelangan
barang atau jasa yang dilakukan secra umum atau terbuka, sehingga
barang atau jasa di mana jumlah penyedia barang atau jasa diyakini
penyedia barang atau jasa yang nantinya akan dipilih salah satu sebagai
pemenang.
12
menyediakan barang atau jasa dengan cara menciptakan persaingan yang sehat
di antara penyedia barang atau jasa yang setara dan memenuhi syarat,
berdasarkan metode dan tata cara tertentu yang telah ditetapkan dan diikuti oleh
Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah dan Lampiran III
1. Pengumuman Pascakualifikasi
3. Pemberian Penjelasan
6. Evaluasi Penawaran
7. Evaluasi Kualifikasi
8. Pembuktian Kualifikasi
12. Sanggahan
13
a. Fixed price adalah sebuah perjanjian kontrak kerjasama dengan harga atau
c. Cost plus fee adalah sebuah perhitungan terhadap jumlah total biaya
sistem pembayaran atau biaya akan sesuai dengan kesepakatan awal. Apabila
Hormat Kami
Madika T. Kadang
Site Engineering
Proyek Apartemen Casa De Parco
15
untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Agar tercipta sistem organisasi
proyek yang efisien dan optimal, dibutuhkan manajemen konstruksi yang baik
mencapai sasaran.
a. Tepat waktu.
tersebut. Suatu proyek mempunyai fase hidup proyek atau biasa disebut dengan
project life cycle, yang meliputi fase hidup proyek (project life cycle)
diantaranya adalah :
a. Gagasan Ide
ekonomis proyek bagi proyek itu sendiri, manfaat ekonomis proyek bagi
Negara tempat proyek itu dilaksanakan, dan mafaat social proyek bagi
c. Design (perencanaan)
konsultan perencana dan pemilik proyek. Pada tahap ini sasaran dan
d. Construction (Konstruksi)
17
proyek.
Operation and
Ide FS Design Construction Maintenance
n
Pada Proyek Apartemen Casa De Parco tahap ide diperoleh dari PT. Sinar
Mas land. Dalam perencanaan proyek tersebut, PT. Sinar Mas land
kemajuan proyek. Pembagian tugas yang jelas dan saling bekerjasama adalah
Pemilik proyek (owner) atau pemberi tugas adalah badan usaha swasta
yang memiliki ide, saran dan sarana untuk realisasinya. Owner dalam proyek
2. Konsultan Perencana
a. Konsultan Arsitektur
b. Konsultan Struktur
c. Konsultan M & E
Konsultan ini adalah badan usaha swasta yang menerima tugas dari
Konstruksi langsung dari pihak owner, yaitu PT. Rasya Anugrah Pratama
e. Kontraktor Pelaksana
19
Pada proyek Apartemen Casa De Parco, ada beberapa unsur/ pihak yang
terlibat didalam proyek tersebut. Unsur tersebut memiliki hubungan kerja satu
Hubungan kerja tersebut dapat bersifat ikatan kontrak, garis koordinasi maupun
perintah.
OWNER
PT. Sinar Mas Land
KONTRAKTOR
KONSULTAN PERENCANA
PT. Jagat Konstruksi Abdipersada
ARSITEK : PT. Rasya Anugrah Pratama
STRUKTUR : PT. Rasya Anugrah Pratama
M & E : PT. Rasya Anugrah Pratama
SUBKON & SUPPLIER
Garis Perintah
Garis Koordinasi
kekuasaan penuh atas unsur-unsur pengelola proyek yang lain, yaitu : konsultan
20
pelaksana harus berkoordinasi dengan konsultan MK. Dalam hal ini untuk
konsultan MK langsung diemban oleh Owner sendiri, yaitu PT. Sinar Mas
yang melibatkan banyak pihak dalam sebuah proyek. Struktur organisasi ini
dibuat untuk menjabarkan fungsi tugas dan tanggung jawab dari masing-masing
bagian.
bersangkutan
a. Project Manager
bawahannya. Maka dari itu ia harus menguasai seluruh isi dari proyek agar
b. Construction Manager
dilakukan oleh kontraktor dari mulai bidang sipil, arsitek, mekanikal dan
scheduling.
22
arsitektur bangunan.
bangunan.
bangunan.
g. Finance Comercial
h. Accounting
tersebut diharapkan tidak terjadi tumpang tindih antara tugas dan tanggung
pekerjaan, waktu, dan biaya yang seminimal mungkin. Struktur organisasi pada
menguasai seluruh isi dari proyek agar pekerjaan berjalan sesuai rencana.
b. Site Manager
subkontraktor.
c. Site Engineer
24
d. Supervisor
ini berupa peemeriksaan barang dan jasa serta melakukan test pekerjaan
e. Surveyor
Selain itu Surveyor juga harus membuat data ukuran kondisi lapangan
di lapangan.
f. Drafter
g. Logistik
h. Administrasi/ Keuangan
i. Safety Officer
Saffety Officer atau biasa dikenal dengan nama Health and Safety
sesuai dengan SOP agar kesehatan dan keselamatan tenaga kerja dapat
terjamin.
j. Kordinator Plumbing
plumbing dan pipa serta peralatanya di dalam atau di luar gedung dengan
sistem drainase saniter, drainase air hujan, ven, air minum yang
BAB III
PELAKSANAAN
Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan serta tenaga kerja pada suatu
pekerjaan. Penggunaan alat dan bahan yang dipilih, serta kebutuhan tenaga
Peralatan kerja yang digunakan terdiri dari alat-alat berat dan alat-alat
pekerjaan secara cepat dan tepat. Pertimbangan dari segi biaya sehubungan
dengan penggunaan peralatan harus tetap ada, artinya harus ada optimasi dari
peralatan terutama untuk alat-alat berat harus dilakukan secara rutin, sehingga
kondisi alat selalu baik dan siap pakai. Hal ini sangat penting agar dalam
kerja.
mengingat bahan yang sangat peka terhadap kondisi lingkungan, seperti semen
dan tulangan yang sangat di pengaruhi oleh air dan udara. Penempatan bahan
yang tepat dan seefisien mungkin juga perlu diperhatikan untuk dapat
27
bahan yang baik dan tertata rapih akan mendukung efektifitas kerja dan
peralatan pada suatu proyek menjadi tanggung jawab bagian logistik (material
sesuai dengan contoh atau tidak. Jika disetujui, maka pekerjaan dapat
pemilik persewaan peralatan kontruksi. Cara ini harus dilakukan jika pihak
bahan/material, yaitu :
1. Identifikasi jenis dan jumlah bahan. Pemesanan suatu bahan harus didahului
berdasarkan satuan yang tersedia di pasaran, dalam hal ini bahan yang
produsen dan supplier yang menyediakan bahan bermutu baik, yang telah
1. Material Beton
Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidrolik yang
lainnya, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan atau tanpa bahan
Beton ready mix adalah beton yang berupa bahan konstruksi siap tuang,
artinya siap untuk langsung dipakai pada pekerjaan pengecoran. Beton ready
mix biasanya dibuat dalam jumlah besar. Salah satu pertimbangan pemakaian
beton ready mix adalah faktor efisiensi waktu, biaya dan tenaga kerja.
Mengingat bahwa beton ready mix merupakan bahan siap pakai, maka beton
ready mix dapat langsung dipakai untuk pekerjaan pengecoran dalam jumlah
banyak, tanpa harus menunggu proses pembuatan dengan cara sedikit demi
sedikit. Suplayer Beton Ready Mix pada proyek Apartemen Casa De Parco
ini adalah Pionir Beton dan Holcim. Untuk satu truk mixer memiliki volume
7 m³.
mengikuti perubahan bentuk dan arah selama melewati pipa dengan tekanan
Jika pada saat pengecoran terjadi pembatalan akibat cuaca seperti hujan
lebat atau hal lain, maka adukan yang terlalu lama disimpan dalam
dipastikan akan terjadi setting time. Hal ini menjadi tanggung jawab
1. Semen
berhubungan dengan air dan semen juga merupakan suatu jenis bahan yang
fragmen mineral menjadi suatu massa yang padat. Semen merupakan hasil
1. Semen nonhidrolik
semen portland.
32
2. Semen Hidrolik
kekuatan.
33
sulfat.
nilai seni.
beton, jenis semen yang paling banyak digunakan adalah Semen Portland.
karakter dan jenis semen. Sesuai dengan tujuan pemakaiannya, semen portland
lainnya. arsitektur.
bangunan besar.
industri.
2. Agregat Kasar
Agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari bantuan
atau berupabatu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan
mempunyai ukuran butir antara 5-40 mm. Agregat Kasar adalah agregat
dengan ukuran butiran lebih besar dari saringan No.88 (2,36 mm). Agregat
36
b. Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton,
seperti zat-zat organic dan bahan alkali yang dapat merusak beton.
Angeles tidak boleh terjadi kehilangan berat atau keausan agregat lebih
dari 50%.
d. Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya.
adalah split 1:2, sedangkan untuk beton ready mix menggunakan agregat
rumpin.
37
3. Agregat Halus
a. Pasir
batuan alam (natural sand) atau dapat juga dengan memcahnya (artificial
Agregat halus untuk sand blanket dapat berupa pasir alam sebagai
hasil disintegrasi alami dari batu-batuan atau berupa pasir yang dihasilkan
oleh alat pemecah batu. Agregat halus atau pasir yang digunakan dalam
Menurut PBI 1971 (NI-2) pasir yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
a. Agregat halus terdiri dari butira-butiran tajam dan keras, bersifat kekal
dalam arti tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti panas
yang lolos saringan diameter 0,063 mm. Apabila kadar lumpur lebih dari
c. Agregat halus tidak boleh mengandung bahan organik lebih dari 0,25 %
Sisa di atas ayakan 0,25 mm, harus berkisar antara 80%-90% berat.
4. Abu Batu
Abu batu merupakan hasil sampingan dalam produksi batu pecah. Abu
batu yang dapat digolongkan sebagai filler adalah abu batu yang memiliki
diameter lebih kecil dari 0,125 mm. Menurut Celik dan Marar (1996),
agregat halus yang dihasilkan dari lokasi stone crusher mengandung kurang
beton perlu dicermati dalam hal spesifikasi bahan maupun harga di pasaran,
dalam penelitian ini dipilih serbuk abu batu karena bahan ini bersifat
segar, selanjutnya setelah beton mengeras diharapkan serbuk abu batu dapat
Halus Kasar
Keausan Agregat
putaran
Kekekalan Bentuk
magnesium sulfat
setelah 5 siklus
Gumpalan lempung
mudah pecah
5. Air
Air percampuran yang digunakan pada beton prategang atau pada beton
jumlah yang membahayakan. Air yang tidak dapat diminum tidak boleh
b. Hasil pengujian pada umur 7 dan 28 hari pada selinder uji mortar yang
dibuat dari adukan dengan air yang tidak dapat diminum harus
kekuatan benda uji yang dibuat dengan air yang dapat diminum.
terkecuali pada air percampur, yang dibuat dan diuji sesuai dengan
Kecuali bila ditentukan lain dalam gambar, mutu besi beton adalah sbb:
b. Dari jenis baja dengan mutu sesuai yang tercantum dalam gambar dan
SNI 03-2847-2002.
spiral atau tendon tulangan yang terdiri dari profil baja struktural, pipa
diatas, harus mendapat persetujuan tertulis perencana struktur. Besi beton harus
pekerjaan konstruksi.
mutu besi beton yang akan dipakai, sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari
100 mm.
Independent yang disetujui secra tertulis oleh Direksi/MK. Percobaan mutu besi
42
beton juga akan dilakukan setiap saat secara random oleh direksi/MK. Contoh
besi beton yang diambil dan diuji tanpa kesaksian direksi/MK tidak
diperkenankan sama sekali dan hasil test yang bersangkutan tidak sah dan harus
Perencanaan Struktur akan menerima dari direksi /MK copy seluruh tes-tes
pemborong. Penggunaan besi beton yang sudah jadi seperti steel wiremesh atau
yang semacam itu, harus mendapat persetujuan tertulis perencana struktur. Besi
beton harus dilengkapi dengan label yang memuat nomor pengecoran dan
tangggal pembuatan, dilampiri juga dengan sertifikat pabrik yang sesuai untuk
besi tersebut. Besi beton yang tidak memenuhi syarat-syarat karena kwalitasnya
tidak sesuai dengan spesifikasi struktur harus segera dikeluarkan dari site
atas biaya pemborong, untuk menjamin mutu besi beton, Direksi/MK harus
setiap pengiriman sampai 30 ton dengan jumlah 3 (tiga) buah contoh untuk
saat apabila Direksi/MK mempunyai keraguan terhadap mutu besi beton yang
dan memastikan bahwa mutu besi tulangan tersebut memenuhi gambar dan
43
spesifikasi, perencana struktur mendapat copy setiap laporan test rutin tersebut
7. Mutu Beton
a. Kecuali bila ditentukan lain, kualitas beton yang digunakan adalah beton
ready mix dengan nilai fc’ sesuai dengan yang tercantum dalam gambar.
gambar.
di laboratorium.
mix dan hasil tes slinder trial mix juga ditembuskan kepada perencana
/rekomendasinya.
44
2002 mengingat bahwa W/C faktor yang sesuai di sini adalah sekitar 0,52-
benda uji per 1,5M³ beton hingga dengan cepat dapat diperoleh 20 benda
uji yang pertama. Pengambilan benda uji harus dengan periode antara
yang dibuat dengan disahkan oleh direksi/MK dan laporan tersebut harus
f. Setiap akan diadakan pengecoran atau setiap 5 M³, harus dilakukan slump
(bekisting). Cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan di atas kayu yang rata
plat beton. Cetakan diisi sampai kurang lebih sepertiganya. Kemudian adukan
45
Setiap lapisan ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus masuk dalam satu
Ketentun untuk beton yang berhubungan dengan air atau tanah yang
Kandungan semen
agregat maksimum
campuran mm mm mm
air tanah
2:1g/1
46
Tipe I
dengan
15-40 %)
Tipe I
dengan
pozolan
(15-40%)
Tipe I +
pozolan
(15-40%)
Portland
pozolan
tipe V
Tipe I +
pozolan
(15-40%)
47
3 0,5 - 1 1,9 – 3,1 1,2 – 2,5 atau semen 340 380 430 0,45
Portland
pozolan
4 1,0 – 2,0 3,1 – 5,6 2,5 – 5,0 Tipe II atau 290 330 380 0,50
tipe V
tipe V
Tipe II atau
tipe V +
5 Lebih Lebih Lebih 330 370 420 0,45
lapisan
dari 2,0 dari 5,6 dari 5,0
pelindung
a. Beton kedap air normal bila diuji dengan cara peredaman dalam air:
b. Beton kedap air agresif, bila diuji dengan cara tekanan air, maka
Agresif sedang : 50 mm
Agresif kuat : 30 mm
10 520
20 450
40 400
minimum
49
Jenis maksimum
beton agregat
40 20
mm mm
pozolan
Bertulang (15 – 40
%) atau
semen
Portland
pozolan
atau tipe
atau tipe
Deviasi Standar
mempunyai catatan hasil uji. Data hasil uji yang akan dijadikan sebagai
lebih ketat dari yang digunakan pada pekerjaan yang akan dihasilkan.
disyaratkan atau kuat tekan f’c pada kisaran 7 MPa dari yang
merupakan nilai kuat tekan rata-rata dari dua contoh uji selinder yang
berasal dari adukan beton yang sama dan diuji pada umur 28 hari atau
d. Jika fasilitas produksi beton tidak mempunyai catatan hasil uji, tetapi
modifikasi seperti pada tabel. Agar dapat diterima, maka catatan hasil
51
Beton decking adalah beton yang dibentuk sedemikian rupa dan dengan
mengalami defleksi dan jaraknya tetap sama. Beton decking juga berfungsi
untuk menentukan selimut beton pada saat pemasangan besi. Beton decking
pengikat antar besi tulangan agar bisa membentuk suatu bentuk struktur
yang dikehendaki dan tidak bergerak/ berpindah pada saat pengecoran dan
lebih kuat. Dengan adanya pengikat ini, maka besi tulangan dapat menahan
13. Kayu
sempurna. Kayu yang digunakan adalah kayu sengon 5/10 cm dan balok
6/12 cm.
52
3. Tidak terjadi pelapukan atau rapuh baik itu oleh serangga ataupun oleh
jamur.
Penurunan mutu dan kerusakan pada peralatan kerja adalah faktor yang
harus dihindari. Oleh karena itu, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Pemeliharaan rutin
tinggi.
dan balok.
mutu beton
rammer.
55
benda.
bobok beton.
56
pengoperasiannya.
tempat pengecoran
proyek
57
area.
mengukur ketinggian
58
Tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting dalam pelaksanaan suatu
proyek karena pengaruhnya yang cukup besar terhadap biaya dan waktu
manusia merupakan sumber daya yang kompleks dan sulit diprediksi sehingga
berlangsung.
atau garis yang digunakan sebagai dasar penentuan letak bekisting dan
yang sentris disetiap lantainya, maka dapat ditentukan letak аѕ kolom dan
61
a. Besi tulangan
c. Kawat bendrat
Tenaga Kerja :
a. Tower crane
d. Tang besi
62
Metode kerja:
bendrat pada tulangan utama dengan stek penyaluran yang telah terpasang
h. Memasang sepatu kolom (spatula) dari profil baja siku L.30.30.3, dilas
a. Beton decking
b. Kawat ikat
a. Tang
b. meteran
Tenaga kerja :
Metode kerja :
4. Pemasangan Bekisting
a. Multiplex 12 mm
65
b. Kayu lempengan
d. Tie road
e. Sub coat
a. Gergaji
b. Palu
c. Paku
d. Meteran
Tenaga kerja :
Metode kerja :
Bentuk bekisting dibuat menjadi dua bagian bentuk L agar mudah dalam
d. Pastikan tulangan, sepatu kolom, marka kolom, dan beton decking telah
terpasang.
bekisting kolom, di mana 2 orang untuk memasang, dan satu orang untuk
g. Kencangkan keliling bekisting kolom dengan kayu kaso dan tie road.
h. Pasang subcoat pada 3 bagian (atas, tengah, bawah) pada tiap sisi. Sub
coat berfungsi sebagai support dan penguat bekisting agar tidak jebol pada
saat dicor.
i. Cek vertikal kolom agar tegak lurus dengan menggunakan lottan dan
meteran. Atur ketegakan kolom dengan memutar push pull dari sub coat.
5. Pengecoran
b. Calbond
a. Tower Crane
b. Truck Mixer
c. Bucket
d. Pipa tremie
e. Vibrator
Tenaga kerja :
a. Pekerja beton
Metode kerja :
c. Beton ready mix yang ditampung dalam truck mixer dituangkan ke dalam
bucket (lengkap dengan pipa tremie) yang telah dihubungkan dengan TC.
e. Tempatkan bucket dengan posisi melayang tepat di atas kolom yang siap
dicor.
g. Orang yang bertugas stay di atas bucket mulai membuka katup bucket agar
h. Tinggi jatuh pipa tremie ≤1,5 m di atas bidang yang akan diisi oleh pasta
beton.
i. Getarkan kolom dengan vibrator agar semua pasta dapat masuk sampai
6. Pembongkaran Bekisting
a. Tower crane
b. Palu
c. Tang
Tenaga kerja :
a. Tukang kayu
Metode kerja :
sub coat.
c. Tie road dikendurkan dan dilepas satu persatu, diikuti dengan pelepasan
kayu kaso.
f. Apabila permukaan bekisting atau bagian bekisting yang lain sudah rusak
1. Pemasangan Scaffolding
70
b. Scaffolding set lengkap : main frame, cross brace, base jack, u-head
a. Palu
b. Tang besi
Tanaga kerja :
Metode kerja :
a. Memasang jack base, alas jack base bisa berupa kayu kaso atau yang
c. Setelah jack base sudah siap, tempatkan standard di atas jack base
dapat dipasang.
i. Scaffolding dipasang berjajar sesuai luasan bekisting plat dan balok yang
Gambar 3.2.9 Pemasangan Jack Base Gambar 3.2.10 Penempatan Standar Di Atas Jack
Base
Gambar 3.2.11 Pemasangan ledger Gambar 3.2.12 Pemasangan Beam Bracket dan U-Head
72
2. Pemasangan Bekisting
a. Multiplex
b. Kayu kaso
a. Palu
b. Paku
c. Gergaji
d. Meteran
Tanaga kerja :
a. Tukang kayu
b. Mandor
Metode kerja :
lebih didahulukan.
multipleks agar tidak jebol ketika dicor. Untuk itu perlu disupport oleh
a. Beton decking
b. Kawat ikat
a. Tang
Tanaga kerja :
b. Mandor
Metode kerja :
bekisting plat dan balok dipasang terlebih dahulu. Tebal beton decking
ditentukan.
4. Pemasangan Tulangan
c. Kawat bendrat
b. Tang
Tanaga kerja :
a. Pekerja
b. Mandor
Metode kerja :
b. Pasang wire mesh di atas bekisting dan beton decking, wire mesh ini
ayam, cakar ayam ini adalah sejenis decking yang terbuat dari besi
tulangan yang berfungsi sebagai pengatur jarak antar wire mesh atas dan
cm.
Gambar 3.2.18 Penulangan Plat Lantai Gambar 3.2.19 Tulangan Cakar Ayam
5. Pengecoran
b. Truck Mixer
c. Pipa tremie
d. Vibrator
e. Air compressor
f. Bak ukur
g. Waterpass
Tenaga kerja :
78
a. Pekerja beton
Metode kerja :
air compressor.
d. Beton ready mix dengan mutu yang disyaratkan dicek nilai slump nya.
dituang dari concrete mixer truck ke dalam bucket pada concrete pump
vibrator.
h. Setelah itu adukan diratakan dengan kayu perata sesuai dengan tinggi peil
pengukuran,
1. Pemasangan Scaffolding
terendah.
81
alur tangga.
2. Pemasangan bekisting
c. Pada bagian bagian tepi dari tangga dipasang subcoat untuk memperkuat
3. Marking
bantu tadi pembuatan marking anak tangga bisa dilakukan dengan metode
yang sama.
4. Pemasangan tulangan
tangga yang sudah ada untuk lantai dasar, dan tulangan stek disetiap lantai
bagian bawah anak tangga. Untuk tulangan anak tangga bibuat dari
c. Untuk tulangan bordes hampir sama dengan tulangan pada pelat. Hanya
saja tidak menggunakan wire mesh tetapi menggunakan tulangan besi ulir
biasa.
5. Pengecoran
tower crane
diratakan.
e. Pasta beton akan terlebih dahulu mengisi bagian tangga yang lebih rendah
BAB IV
Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang
dengan yang disyaratkan, biaya sesuai dengan yang direncanakan dan dalam
peraturan yang berlaku dengan bertujuan agar hasil dari kegiatan tersebut
daya digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran.
manajemen yang baik dan teratur, maka dapat menjamin kualitas kerja dan
89
menjelaskan mengenai uraian tugas dan tanggung jawab dari unsur-unsur yang
peralatan yang digunakan sesuai dengan rencana atau belum. Tugas dan
lapangan, sehingga tetap terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana kerja.
pelaksanaan kegiatan.
4.2 Pengendalian
Pengendalian proyek adalah suatu proses kegiatan dari awal sampai akhir
yang bersifat menjamin adanya kesesuaian antara suatu rencana dengan hasil
b. Lebih jeli dan peka dalam mengamati masalah yang mungkin timbul pada
pelaksanaan pekerjaan.
c. Lebih mudah dalam memilih metode yang paling baik dan sesuai untuk
a. Pengendalian mutu.
b. Pengendalian waktu.
c. Pengendalian teknis.
d. Pengendalian biaya.
Pengendalian di atas di dalam setiap proyek harus selalu ada, dan harus
dan dicapai dengan rencana yang ditentukan. Dari perbandingan ini dapat
keterlambatan (deviasi).
91
Untuk memperoleh hasil pekerjaan struktur yang sesuai dengan standar dan
dapat dipertanggung jawabkan, maka mutu bahan untuk struktur dan finishing
yang digunakan dalam suatu proyek. Untuk mengetahui mutu material tersebut
sesuai atau tidak dengan spesifikasi bahan yang telah disepakati dalam
Permintaan Barang (SPB) yang ditujukan ke kantor pusat, pembuatan SPB ini
peluang terjadinya kehabisan material semakin kecil dan jarang terjadi. Namun
digunakan, jangan sampai material yang sudah datang terlalu lama disimpan di
dalam gudang. Hal tersebut akan mempengaruhi kualitas dari material tersebut.
Misalnya saja semen, jika semen terlalu lama disimpan dalam gudang, maka
kualitas semen tersebut akan turun, semen akan lebih lembab. Penyimpanan
alas papan dan kayu agar semen tidak bersentuhan langung dengan tanah.
yang telah disyaratkan, misalnya untuk material agregat halus dan agragat
1. Beton
93
a. Pengujian di Lapangan
relatif, seseorang dapat berpendapat beton itu terlalu kental atau terlalu
2. Besi
(SKSNI T-15-1991-03)
Bebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak, karat, dan tidak retak atau
mengelupas.
persetujuan Pengawas.
94
dari air dan kotoran, tidak berhubungan langsung dengan tanah (diletakkan
memenuhi standar dan spesifikasi yang telah ditentukan. Sehingga bila terjadi
kesalahan atau kekurangan bisa diperbaiki, dan untuk mencegah kesalahan yang
d. Pengujian di lapangan.
dilakukan perbaikan.
diperbaiki.
peralatan.
dapat diketahui sampai sejauh mana prestasi kerja kontraktor. Prestasi kerja ini
alat tiap hari, pengecekan terhadap fungsi alat karena alat yang dipakai lebih
karena itu mekanik mempunyai tanggung jawab yang sangat besar dalam
Semua peralatan pada proyek ini menjadi tanggung jawab dari pihak
kontraktor. Sehingga setiap kerusakan yang terjadi adalah tanggung jawab dari
kerusakan.
pengganti perlu dipertimbangkan lebih lanjut agar efisiensi waktu bisa tercapai.
dapat menunjang tercapainya efisiensi dalam suatu pekerjaan proyek (the right
man in the right place). Oleh karena itu diperlukan suatu pengendalian mutu
tenaga kerja. Pada proyek ini, seluruh pengadaan tenaga kerja diserahkan pada
melaksanakan pekerjaan.
1. Tenaga Ahli
97
2. Tenaga Menengah
terdiri dari tenaga teknik dan administrasi. Dalam proyek ini, contohnya
3. Tenaga Pekerja
b. Tukang
tertentu pula. Misalnya tukang besi, tukang kayu. Jumlah tenaga kerja
proyek. Agar dapat berlangsung tepat waktu, time schedule disusun sebagai alat
pelaksanaan.
Pekerjaan apa yang harus dikerjakan lebih dahulu dan kapan harus dimulai
c. Sebagai tolak ukur kemajuan pekerjaan yang dapat dipantau setiap saat
dilaksanakan.
Untuk itu, dalam membuat time schedule diperlukan hal-hal sebagai berikut ini
a. Jenis Pekerjaan
b. Network Planning
dan biaya yang terbatas. Dalam pembuatan network planning, sangat perlu
c. Volume Pekerjaan
koordinasi proyek. Laporan dibuat dalam bentuk harian, mingguan, dan bulanan
1. Laporan harian
2. Laporan mingguan
meliputi catatan prestasi kerja dalam satu minggu, prestasi kerja selama
minggu tersebut, jumlah tenaga kerja dan peralatan serta bahan yang
digunakan.
3. Laporan bulanan
Laporan bulanan dibuat dari hasil rekapan laporan mingguan dan harus
4. Rapat Koordinasi
terduga dan tidak dapat diatasi oleh satu pihak bisa saja muncul, untuk itu
telah dikeluarkan dengan melihat tahap pekerjaan yang telah dicapai. Besarnya
biaya ini dapat dibandingkan dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan
ini, dapat diketahui apabila pada pekerjaan yang telah dilaksanakan tersebut
logistik mencatat jumlah material yang dibeli dan besarnya biaya yang
memeriksa daftar presensi pekerja selama satu minggu dan besarnya biaya yang
102
dikeluarkan untuk membayar gaji pekerja. Besar total biaya inilah yang akan
selalu dikontrol dan dievaluasi sebagai pengendalian biaya. Selain itu, total
biaya yang telah dikeluarkan ini juga dapat digunakan untuk menyusun kurva S
dicapai.
barang dengan harga serendah mungkin dengan kualitas yang diharapkan tanpa
Pengawas.
logistik.
kebutuhan.
RAB maupun RAP maka dalam analisa harga satuan pekerjaan dicantumkan
Cara pembayaran gaji tenaga kerja dan karyawan pada proyek ini
a. Gaji Bulanan
b. Upah Mingguan
Upah ini dibayarkan dua minggu sekali ,biasanya pada hari Sabtu. Upah
ini berlaku bagi karyawan harian, tenaga tak tetap dan buruh borongan.
c. Upah Lembur
Upah ini dibayarkan bagi karyawan atau pekerja baik karyawan tetap
4.2.12 Pengendalian K3
luas, yaitu perlindungan dari segi fisik yang mencakup perlindungan kesehatan
104
dan keselamatan dari kecelakaan kerja serta adanya pemeliharaan moral kerja
dan perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama,
Ketenagakerjaan
Setiap perusahaan yang memiliki > 100 pekerja, atau < 100 pekerja tetapi
dengan tempat kerja yang berisiko tinggi (termasuk proyek konstruksi) wajib
c. Prosedur,
kesehatan kerja
yang tidak memakai APD (alat pelindung diri), tidak ada rambu-rambu K3,
tidak ada instruksi yang jelas tentang manajemen K3 kepada para pekerja.
sudah ditentukan ketika akad jual secara kredit. Biasanya pembayaran termin
ini dilakukan ketika barang/jasa sudah diterima oleh pembeli. Termin bisa juga
106
disebut dengan cicilan karena dilakukan beberapa tahap. Maka muncul istilah
Pembayaran sistem termin ini terbagi atas empat tahap yang dibayar sesuai
30% dari nilai kontrak. dari situ, pekerjaan akan dimulai dan setelah
mendapatkan Surat Perintah Mulai Kerja (SMPK). Pada saat pekerjaan sudah
progres di lapangan sudah mencapai 100% dari nilai kontrak dan juga setelah
(BP2HP), dan itu penagihan/pembayaran hanya bisa sebesar 95% dari nilai
itu P2HP membuat kertas kerja yang dimana kertas kerja tersebut sebagai
BAB V
TUGAS KHUSUS
Plat lantai adalah bagian dari elemen gedung yang berfungsi sebagai tempat
perencanaan balok, kolom, dan pondasi. Plat lantai yang tidak direncanakan dengan
baik bisa menyebabkan lendutan dan getaran saat ada beban yang bekerja pada plat
tersebut.
pekerjaan pada pelat lantai pembangunan apartemen Casa De Parco. Pada saat
mengamati proses pekerjaan plat lantai. Sebelum plat lantai dilaksanakan hal utama
yang harus diselesaikan adalah struktur kolom dan balok sebagai penopang plat
lantai tersebut, apabila kolom balok telah selesai dicor/beton, maka pemasangan
lantai. Pekerjaan ini sangatlah memiliki peran penting, karena apabila dalam
pengerjaan perancangan dan begisting tidak sesuai hal yang bisa terjadi pada saat
Apabila perancangan dan begisting sudah baik dan kuat maka tahap
selanjutnya pemasangan pembesian plat pada lantai. Besi yang digunakan pada
pekerjaan plat lantai adalah besi polos diameter 10 jarak 17,5 cm sampai 50 cm
Setelah pemasangan besi sudah selesai maka plat lantai siap untuk
dicor/beton, pada proyek ini saya menemukan pengecoran dilakukan pada malam
hari dan dengan mutu beton K-350, hal ini sangatlah baik untuk kualitas dan faktor
air semen beton tersebut. Karena jika pengecoran dilakukan pada saat terik matahari
air yang terdapat pada beton tersebut akan mudah menguap dan saat beton kering
Diameter tulangan : D 10
P×L
529.980.000 𝑚𝑚²
= 529,98 m²
106
Jadi luasan untuk plat lantai pada lantai 26 sampai 28 itu 529,98 m²
lentur balok terhadap pelat lantai ditentukan dengan langkah sebagai berikut :
o h = 700 mm
o b = 400 mm
o L = 12100 mm
1
𝐸 ch 𝐼𝑏 4700 × √30 × × 400 × 7003
𝐸𝑐𝑏 = 4700 × √30 × 112×12100 × 1203 = 33,082 m
𝐸𝑐𝑃 𝐼𝑃 12
Sisi balok BA
o h = 600 mm
o b = 400 mm
o L = 43800 mm
1
𝐸 cb 𝐼𝑏 4700 × √30 × × 400 × 6003
𝐸𝐵𝐴 = 4700 × √30 × 112× 43800 × 1203 = 6,94 m
𝐸𝑐𝑝 𝐼𝑃 12
tumpuan pada semua sisinya tidak boleh kurang dari h min, di mana
𝑓𝑦
1𝑛 (0.8+ 1500)
h=
36+9𝛽
112
240
43800 (0.8+ 1500)
ℎ𝑚𝑖𝑛 = = 120 mm
36+9×3
Pembebanan struktur meliputi beban mati (Dead Load) dan beban hidup
(Live Load) yang mengacu pada peraturan pembebanan dari SNI 03-1727-1989-
1. Perhitungan Momen
Mu = 0,001 × qU × Lx² × C
Tebal penutup = 20 mm
Diameter tulangan = 10 mm
Tinggi efektif
dx = h– p - 1/2ᴓ
= 120 - 20 – 0,5 x 10
= 95 mm
dy = h– p -ᴓ-1/2ᴓ
= 120 – 20 – 10 – 0,5 x 10
= 85 mm
Besarnya momen yang bekerja pada plat lantai hasil analisa software ETABS
Diagram momen tumpuan dan lapangan yang bekerja pada plat lantai adalah
pada
Lantai
Rekapitulasi tulangan
2. Tulangan tipe 1
69 × 2 = 138 batang
33 × 2 = 66 batang
66 × 12,1 = 798,6 m
3. Tulangan tipe 2
43 × 2 = 86 batang
86 × 7,2 m = 619,2 m
32 × 2 = 64 batang
118
64 × 7,55 = 483,2 m
4. Tulangan tipe 3
43 × 2 = 86 batang
86 × 7,2 m = 619,2 m
32 × 2 = 64 batang
64 × 7,55 = 483,2 m
119
5. Tulangan tipe 4
48 × 2 = 96 batang
96 × 10,8 = 1036,8 m
6. Tulangan tipe 5
43 × 2 = 86 batang
86 × 7,2 m = 619,2 m
32 × 2 = 64 batang
64 × 7,55 m = 483,2 m
66 + 64 + 64 + 96 + 64 = 354 batang
1. Tipe 1
2. Tipe 2
3. Tipe 3
4. Tipe 4
5. Tipe 5
Jadi total keseluruhan kebutuhan papan bekisting untuk plat lantai dari lantai 26
Rumus P× L× T
Panjang = 43,8 m
Lebar = 12,1 m
Tebal = 1,2 m
BAB VI
PEMBAHASAN
6.1 Permasalahan
proyek. Permasalahan itu bukan untuk dihindari, melainkan untuk dicari solusi
yang solutif. Hal ini juga terjadi pada proses pelaksanaan proyek pembangunan
a. Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) yang tidak merata oleh para
pekerja akan pentingnya pemakaian APD, selain itu ketegasan dari pihak
d. Toilet pekerja hanya tersedia dua, dan terletak di lantai dasar, sehingga
Koordinasi dan komunikasi merupakan hal yang sangat vital dalam proyek.
b. Adanya perubahan gambar shop drawing dari pihak owner yang mendadak
oleh polisi.
progres oleh kontraktor menyebutkan sebesar X%, tetapi dari pihak owner
mencapai progres tertentu pada bulan tertentu). Hal serupa juga terjadi
Parco adalah :
dapat menopang momen yang terjadi pada bekisting plat akibat penambahan
d. Pembersihan bekisting balok dan plat sebelum dicor kurang baik, sehingga
g. Adanya beton keropos pada balok dan kolom karena bekisting kurang
Alasan yang mendasarinya adalah masalah gaji yang nunggak dan belum
b. Adanya double job pada staf, yaitu sebagai site engineer sekaligus
c. Hanya ada satu orang drafter di proyek, hal itu sangat berpengaruh pada
c. Masih adanya tagihan antara main kontraktor dengan supplier (sewa mesin
Faktor cuaca merupakan kejadian alam yang dimana manusia tidak bisa
keadaan cuaca. Bila cuaca cerah, maka bisa dilakukan pengecoran. Tapi
6.2.2 Faktor K3
Perlu adanya ketegasan dan kesadaran akan pentingnya K3 baik dari pihak
K3 itu mahal, tapi akan lebih mahal lagi bila terjadi kecelakaan terhadap
129
pekerja yang dalam hal ini akan merugikan bagi pekerja itu sendiri dan pihak-
pihak yang terlibat dalam proyek tersebut. Selain itu, untuk rambu-rambu K3
sampah di sudut-sudut tertentu. Pemasangan toilet portable per dua atau tiga
lantai.
hari Rabu, dan rapat koordinasi gabungan dengan owner pada hari Kamis.
b. Untuk kasus solar yang sempat diduga illegal oleh polisi, dilakukan
ini disampaikan atau diterakan dalam dokumen kontrak. Tapi bila belum
ada, perlu diadakan rapat koordinasi antara kontraktor dan owner agar
lain:
cek terlebih dahulu posisi suri-suri dari scaffolding, apakah sudah dapat
beban pasta beton, cek kelayakan bekisting, bila tidak layak maka perlu
diganti.
lakukan.
d. Untuk masalah hasil pengecoran yang tidak rapi dan terdapat sampah, maka
perlu adanya pengawasan yang lebih dari pihak kontraktor, selain itu
pekerjaan pengecoran.
131
e. Untuk masalah lahan kerja yang sempit, dari pihak kontraktor melakukan
g. Untuk kasus kolom melintir, dari pihak kontraktor solusinya pada pekerjaan
a. Perlu adanya teguran dan sikap yang tegas dari main kontraktor kepada
sub kontraktor agar tidak terjadi hal seperti kasus keterlambatan gajian
BAB VII
dipelajari pada bangku perkuliahan justru didapatkan pada saat kuliah kerja
saat sudah lulus dari Teknik Sipil, sudah tidak canggung atau asing lagi pada
menyangkut teknis di lapangan Dalam kesempatan ini, pada saat kuliah kerja
praktek ini sedikit mencoba untuk memberikan saran dan kesimpulan yang
7.2 Kesimpulan
pelaksanaan kerja praktek, banyak hal-hal yang bisa ambil beberapa kesimpulan
bahwa:
pelaksanaan di lapangan, beton dicor terlebih dahulu dan setelah itu angkur
c. Banyak terjadi waste. Yaitu pada saat pelaksanaan pengecoran kurang hati-
e. Banyak dijumpai pekerja yang beristirahat sebelum jam istirahat dan selesai
7.3 Saran
terjadi double job dan pembagian pekerjaannya pun jelas, sehingga staf akan