Sepsis puerperalis adalah infeksi pada traktus genitalia yang dapat terjadi setiap setiap saat antara awitan pecah ketuban (ruptur membran) atau persalinan dan 42 hari setelah persalinan atau abortus di mana terdapat dua atau lebih dari hal-hal ini : - nyeri pelvik - demam 38,5℃ atau lebih yang diukur melalui oral kapan saja - rabas vagina yang abnormal - rabas vagina berbau busuk - keterlambatan dalam
Tanda-Tanda dan Gejala Sepsis Puerperalis
Ibu biasanya mengalami demam tetapi mungkin tidak seperti demam pada infeksi klostridial. Ibu dapat mengalami nyeri pelvik, nyeri tekan di uterus, lokia mungkin berbau menyengat (busuk) dan mungkin terjadi suatu keterlambatan dalam kecepatan penurunan ukuran uterus. Di sisi laserasi atau episiotomi mungkin akan terasa nyeri, membengkak, dan mengeluarkan cairan bernanah.
Faktor Risiko Pada Sepsis Puerperalis
Ada beberapa ibu yang lebih mudah terkena sepsis puerperalis, misalnya ibu yang mengalami anemia atau kekurangan gizi atau ibu yang mengalami persalinan lama.
Terjadinya Sepsis Puerperalis
Sepsis puerperalis dapat terjadi di masa intrapartum atau postpartum. Sebelum kelahiran, membran amniotik dan membran korionik dapat terinfeksi jika ketuban pevah (ruptur membran) terjadi berjam-jam sebelum persalinan dimulai. Bakteri kemudian mempunyai cukup waktu untuk berjalan dari vagina ke dalam uterus dan menginfeksi membran, plasenta, bayi dan ibu. Koriomnionitis merupakan sutau masalah yang sangat serius dan dapat membahayakan hidup ibu dan bayinya. Setelah persalinan, sepsis puerperalis mungkin terlokalisasi di perineum vagina, serviks atau uterus. Infeksi pada uterus dapat menyebar dengan cepat sehingga menyebabkan infeksi pada tuba fallopi atau ovarium, parametritis, peritonitis, dan menyebar ke pembuluh limfe, yang kemudian akan menyebabkan septikemia jika masuk ke aliran darah. Ini kemudian semakin diperumit dengan adanya syok septik dan koagulasi intravaskular diseminata (disseminated intravaskular coagulation (DIC)) yang dapat menimbulkan masalah perdarahan. Sepsis puerperalis dengan cepat dapat berakibat fatal.