Anda di halaman 1dari 13

PERKEMBANGAN MEMBACA UNTUK AUD

Dipenuhi untuk mata kuliah Perkembangan Bahasa AUD

Dosen Pengampu : Nur Tanfidiyah, M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 4

1. Alya Khusnul Khotimah (203131004)


2. Annisa Ziyadaturrohmah (203131010)
3. Annisa Umayroh (203131022)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH

PRODI PIAUD

TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Perkembangan Membaca untuk Anak Usia Dini ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari makalah ini untuk memenuhi tugas ibu Nur Tanfidiyah, M.Pd. Pada
mata kuliah Perkembangan Bahasa AUD. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Nur Tanfidiyah, M.Pd.


Selaku dosen pengampu mata kuliah Perkembangan Bahasa AUD yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahun dan wawasan. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR.............................................................................................2

BAB I.......................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................4

Latar Belakang.............................................................................................................4

Rumusan Masalah.......................................................................................................5

Tujuan...........................................................................................................................5

BAB II......................................................................................................................6

PEMBAHASAN......................................................................................................6

Pengertian, Peranan, dan Tujuan Membaca.............................................................6

Tahap-tahap Perkembangan Membaca.....................................................................7

Kemampuan dan Tanda-tanda Kesiapan Membaca................................................8

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampan Membaca pada Anak...............10

BAB III..................................................................................................................12

PENUTUP..............................................................................................................12

KESIMPULAN.........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak adalah pembelajar pemula yang yang membutuhkan berbagai
pengalaman untuk mengembangkan dirinya. Mereka memperoleh
pengalaman-pengalaman itu melalui panca indra. Diantara lima indra tersebut
mata memiliki kontribusi yang paling besar karena 85 % pengalaman yang
didapat manusia diperoleh melalui indra ini termasuk di dalamnya aktivitas
membaca. Membaca merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh
semua anak karena dengan membaca anak dapat mengembangkan potensi
yang dimilikinya. Namun demikian dalam perkembangan kan anak usia dini
dan taman kanak-kanak penguasaan kemampuan ini tidak dapat dipaksakan
begitu saja.

Kemampuan membaca akan membantu anak belajar lebih banyak tentang


dunia, memahami petunjuk pada tulisan dan gambar, sehingga anak akan
senang membaca dan membantu mereka mengumpulkan banyak informasi.
Belajar membaca sangat berbeda dari belajar untuk berbicara, dan hal itu tidak
terjadi sekaligus. Memerlukan proses waktu yang berkelanjutan sesuai usia
anak untuk belajar membaca.Waktu terbaik untuk anak untuk mulai belajar
membaca adalah pada usia yang sangat muda, bahkan sebelum anak
memasuki pra-sekolah. Setelah anak mampu berbicara, anak dapat mulai
mengembangkan kemampuan membaca dasar.

Anak yang sangat muda memiliki rasa ingin tahu alami untuk belajar
tentang segala sesuatu, dan mereka secara alami tertarik dengan cetak surat
yang mereka lihat, dan sangat ingin belajar mengetahui isi dari tulisan yang
ada. Orang tua mungkin akan melihat bahwa anak-anak suka melihat-lihat
buku dan menikmati setiap tulisan dan gambar yang ada di buku. Anak
bahkan akan berpura-pura berperilaku seperti membaca dengan memegang
buku dan berpura-pura membacanya.

Orang tua merupakan orang pertama yang paling penting dalam perjalanan
anak-anak ke dunia indahnya membaca. Orang tua bebas untuk membuat
lingkungan yang paling mendukung putra-putrinya untuk belajar membaca "
seperti membaca dengan suara keras pada siang hari dan sebelum tidur, dan
menempatkan buku sesuai usianya di dalam rumah, sehingga anak akan
memiliki akses yang luas untuk banyak buku. Kegiatan membacakan buku
untuk anak akan sangat membantu mengembangkan keinginan anak untuk
bisa membacanya sendiri. Belajar membaca juga akan membantu dia
membangun kosakata yang kaya, mengajarinya pola bahasa, dan membantu
dia jatuh cinta dengan buku dan membaca.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian, peranan, dan tujuan membaca?
2. Bagaimana tahap-tahap perkembangan membaca?
3. Bagaimana kemampuan dan tanda-tanda kesiapan membaca?
4. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kemampan membaca pada anak?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian, peranan, dan tujuan membaca.

2. Untuk mengetahui tahap-tahap perkembangan membaca.

3. Untuk mengetahui kemampuan dan tanda-tanda kesiapan membaca.

4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemampan membaca


pada anak.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian, Peranan, dan Tujuan Membaca


Membaca adalah suatu aktivitas individu untuk memperoleh pesan melalui
media bahasa tulis. Batasan ini menunjukkan bahwa dalam proses membaca
ada dua pihak yang saling terlibat, yaitu pembaca dan penulis. Proses
membaca dikatakan berhasil apabila pembaca dapat menangkap makna tulisan
(bahasa tulisanan) yang dibaca sama seperti maksud penulis. Membaca dapat
dilihat dari sisi proses dan hasil. Proses membaca terjadi pada saat pembaca
melakukan interaksi dengan tulisan. Pada saat proses membaca yang terjadi
tidak hanya si pembaca melihat tulisan yang dibaca tetapi mengartikan tulisan,
menyimpulkan arti tulisan, dan menghubungkan satu bagian dengan bagian
lain dalam tulisan tersebut. Gillet and Temple (1994) mengatakan bahwa
membaca merupakan kemampuan bahasa dan merupakan tantangan kognitif
khusus. Materi membaca sama dengan bahasa secara umum, dapat berupa
suara, kata, kalimat, atau tujuan komunikatif yang lain.

Pada dasarnya keterampilan membaca sangat memegang peranan penting


dalam kehidupan manusia, karena pengetahuan apapun tidak dapat dipisahkan
dari kegiatan membaca. Hal ini dikarenakan bahwa semua cabang ilmu
pengetahuan yang ada, disajikan dalam bentuk bahasa tulis yang dikemas
dalam bentuk sebuah buku. Oleh sebab itulah, penguasaan keterampilan
membaca sangat diperlukan setiap orang agar ia dapat mentransfer semua ilmu
pengetahuan dari buku ke dalam pikirannya. Mengingat betapa besarnya peran
membaca dalam keberhasilan seseorang, maka upaya pembinaan untuk
meningkatkan keterampilan, minat, dan kebiasaan membaca seseorang perlu
dilakukan sejak dini.

Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh


informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna, arti (meaning)
erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau intensif kita dalam
membaca. Henry Guntur Tarigan mengemukakan tujuan membaca adalah
sebagai berikut:
a. Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta
(reading for details or facts).

b. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main


ideas).

c. Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita


(reading for sequence or organization).

d. Membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi (reading for


inference).

e. Membaca untuk mengelompokkan, membaca untuk


mengklasifikasikan (reading to classify).

f. Membaca menilai, membaca evaluasi (reading to evaluate).

g. Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan


(reading to compare or contrast).

B. Tahap-tahap Perkembangan Membaca


Kemampuan membaca pada anak berkembang dalam beberapa tahap.
Menurut Cochrane Efal (Dhieni, 2009:13) membagi tahap-tahap
perkembangan dasar kemampuan membaca anak pada usia 4 – 6 tahun
berlangsung dalam lima tahap, yaitu:

1. Tahap Fantasi (Magical Stage)

Pada tahap ini anak mulai belajar menggunakan buku. Anak mulai
berpikir bahwa buku itu penting dengan cara membolak-balik buku.
Kadang anak juga suka membawa-bawa buku kesukaannya. Pada
tahap ini orang tua hendaknya memberikan model atau contoh akan
arti pentingnya membaca dengan cara membacakan sesuatu untuk
anak, atau membicrakan tentang buku bersama anak.

2. Tahap Pembetukan Konsep Diri (Self Concept Stage)

Anak memandang dirinya sebagai pembaca dan mulai melibatkan


dirinya dalam kegiatan membaca, pura-pura membaca buku. Orang tua
perlu memberikan rangsangan dengan jalan membacakan buku pada
anak. Berikan akses pada anak untuk memperoleh buku-buku
kesukaannya.
3. Tahap Membaca Gambar (Bridging Reading Stage)

Anak menyadari cetakan yang tampak dan mulai dapat menemukan


kata yang sudah dikenal. Orang tua perlu membacakan sesuatu kepada
anak, menghadirkan berbagai kosa kata pada anak melalui lagu atau
puisi. Dan berikan kesempatan membaca sesering mungkin.

4. Tahap Pengenalan Bacaan (Take-off Reader Stage)

Anak mulai menggunakan tiga sistem isyarat (graphoponic, semantic


dan syntactic) secara bersama-sama. Anak mulai tertarik pada bacaan
dan mulai membaca tanda-tanda yang ada di lingkungan seperti
membaca kardus susu, pasta gigi dan lain-lain. Pada tahap ini orang tua
masih harus membacakan sesuatu pada anak. Namun jangan paksa
anak untuk membaca huruf demi huruf dengan sempurna.

5. Tahap Membaca Lancar (Independent Reader Stage)

Anak dapat membaca berbagai jenis buku secara bebas. Orang tua dan
guru masih harus tetap membacakan buku pada anak. Tindakan
tersebut dimaksudkan dapat mendorong anak untuk memperbaiki
bacaannya. Bantu anak memilih bacaan yang sesuai. Sehubungan
dengan tahap perkembangan kemampuan membaca anak, maka perlu
diketahui dan dipahami cara untuk menstimulasi potensi-potensi anak
sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya. Dengan demikian,
lingkungan belajar anak memegang peranan yang penting. Lingkungan
belajar yang ada harus menciptakan kegiatan-kegiatan yang mampu
mengembangkan potensi yang ada pada anak.

C. Kemampuan dan Tanda-tanda Kesiapan Membaca


Sebelum mengajarkan membaca kepada anak, kemampuan kesiapan
membaca harus dikuasai terlebih dahulu oleh anak. Kesiapan anak ini harus
dikuasi oleh anak agar anak berhasil membaca maunpun menulis.
Kemampuan kesiapan membaca itu antara lain:
1. Kemampuan membedakan auditorial
Anak-anak harus belajar memahami suara-suara umum di lingkungan
mereka dan membedakan suara-suara tersebut. Mereka harus mampu
memahami konsep volume, lompatan, petunjuk, durasi, rangkaian,
tekanan, tempo, pengulangan, kontras suara, dan membedakan suara-suara
huruf dalam alfabet.
2. Kemampuan diskriminasi visual
Anak-anak harus belajar untuk memahami objek dan pengalaman
umum dengan gambar-gambar pada foto, lukisan, dan pantonim.
Mereka harus belajar mengidentifikasi warna-warna dasar dan
bentuk-bentuk geometris dan mampu menggabungkan objek-objek
berdasarkan warna, bentuk, atau ukuran. Hingga pada akhirnya,
mereka harus mampu untuk memahami dan menamai huruf besar dan
huruf kecil.
3. Kemampuan membuat hubungan suara dengan simbol
Anak harus mampu mengaitkan huruf besar dan huruf kecil dengan
nama mereka dan dengan suara yang mereka representasikan.
4. Kemampuan perseptual motoris
Anak-anak harus mampu menggunakan otot halus tangan dan jari
mereka untuk melakukan koordinasi gerakan dengan apa yang
mereka lihat. Mereka harus melatih kemampuan ini, sehingga mereka
mampu menyusun puzzle sederhana, gambar lukisan tangan,
membentuk tanah liat, merangkai manik-manik, menuangkan benda
cair, atau menggunakan gunting.
5. Kemampuan bahasa lisan
Anak-anak yang memasuki usia pendidikan dini dengan kemampuan
subtansial untuk berbicara dan mendengarkan. Meskipun demikian,
kemampuan ini harus tetap terus dikembangkan dan diperbaiki.
Anak-anak harus belajar mendengarkan, mengingat, mengikuti
petunjuk, mencatat detail, dan memahami ide utama. Mereka harus
menggunakan dan memperluas kosakata bahasa lisan.
6. Membangun sebuah latar belakang pengalaman
Membangun latar belakang pengalaman bagi anak dapat dilakukan
dengan bermacam-macam kegiatan, seperti: menceritakan kisah-
kisah menarik di kelas, atau menonton film bersama-sama.

Tanda-tanda kesiapan membaca pada anak dijelaskan oleh Nord,


dkk (2000) sebagai berikut :
a) Mengenal konsep tulisan.
b) Mengenal huruf, dikelompokkan menjadi empat tingkat, yaitu :
Mengenal semua huruf, mengenal sebagian besar huruf, mengenal
beberapa huruf, dan sama sekali belum mengenal huruf.
c) Mengenal angka, dikelompokkan menjadi lima tingkatan, yaitu :
belum mengenal angka, mengenal angka sampai dengan lima,
mengenal angka sampai dengan sepuluh, mengenal angka sampai
dengan dua puluh, dan mengenal angka lebih dari dua puluh.
d) Menulis namanya sendiri.
e) Membaca buku cerita, membaca buku cerita dikelompokkan ke
dalam empat tingkatan, yaitu : dapat membaca buku cerita, pura-pura
membaca buku cerita, melihat gambar dan mengucapkan kata atau
kalimat yang berkaitan dengan gambar tersebut, dan melihat gambar
dengan pura-pura membaca.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampan Membaca pada Anak


Dhieni (2009: 19) menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi
kemampuan membaca, antara lain:

1. Motivasi

Motivasi merupakan pendorong anak untuk semangat membaca.


Motivasi sangat penting karena adanya motivasi akan menghasilkan
anak yang memiliki kemampuan belajar yang lebih baik. Cara agar
anak termotivasi dan tertarik adalah dengan menyediakan bahan
bacaan yang berkualitas tinggi yang memiliki hubungan dengan
kehidupan mereka. Selain itu, dapat juga dengan memberi penjelasan
kepada anak tentang pengetahuan yang sudah mereka ketahui atau
yang belum diketahui, sehingga anak mudah menghubungkan dengan
informasi baru. Dalam hal ini, guru sebagai katalisator motivasi dan
ketertarikan serta model bagi anak.

2. Lingkungan keluarga

Seperti yang telah diketahui bahwa anak sangat membutuhkan


keteladanan dalam membaca. Keteladanan itu harus sesering
mungkin ditunjukkan kepada anak oleh orang tua. Seperti diketahui
bahwa anak-anak memiliki potensi untuk meniru secara naluriah.
Menurut Leichter (Dhieni, 2009:20) perkembangan kemampuan
membaca dan menulis dipengarahui oleh keluarga dalam hal:

• Interaksi interpersonal. Interaksi ini terdiri atas pengalaman-


pengalaman baca tulis bersama orang tua, saudara, dan anggota
keluarga lain di rumah.

• Lingkungan fisik. Lingkungan fisik mencakup bahan-bahan bacaan


di rumah.
• Suasana yang penuh perasaan (emosional) dan memberikan
dorongan (motivasional) yang cukup anta individu dirumah, terutama
yang tercermin dalam sikap membaca.

3. Bahan bacaan

Minat baca serta kemampuan membaca seseorang dipengaruhi oleh


bahan bacaan. Bahan bacaan yang terlalu sulit bagi seseorang akan
mematikan selera untuk membaca. Sehubungan dengan bahan bacaan
ini perlu diperhatikan yaitu topik atau isi bacaan dan keterbacaan
bahan. Anak harus dikenalkan dengan berbagai macam topik bacaan
atu isi bacaan, sehingga dapat menambah wawasan anak namun topik
yang di[ih harus menarik bagi anak baik secara segi isi maupun dari
segi penyajiannya. Faktor keterbacaan merupakan faktor yang sangat
penting dalam pemilihan bahan bacaan. Keterbacaan maupukesulitan
bacaan itu berbeda dengan tingkatan-tingkatan kemampuan anak.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

 Membaca adalah suatu aktivitas individu untuk memperoleh pesan melalui


media bahasa tulis. Pada dasarnya keterampilan membaca sangat
memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena
pengetahuan apapun tidak dapat dipisahkan dari kegiatan membaca.

 Menurut Cochrane Efal (Dhieni, 2009:13) membagi tahap-tahap


perkembangan dasar kemampuan membaca anak pada usia 4 – 6 tahun
berlangsung dalam lima tahap, yaitu: Tahap Fantasi (Magical Stage),
Tahap Pembetukan Konsep Diri (Self Concept Stage), Tahap Membaca
Gambar (Bridging Reading Stage), Tahap Pengenalan Bacaan (Take-off
Reader Stage), Tahap Membaca Lancar (Independent Reader Stage).

 Kesiapan anak ini harus dikuasi oleh anak agar anak berhasil membaca
maunpun menulis. Kemampuan kesiapan membaca itu antara lain:
1. Kemampuan membedakan auditorial
2. Kemampuan diskriminasi visual
3. Kemampuan membuat hubungan suara dengan simbol
4. Kemampuan perseptual motoris
5. Membangun sebuah latar belakang pengalaman

 Dhieni (2009: 19) menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi


kemampuan membaca, antara lain: motivasi, lingkungan keluarga, bahan
bacaan.
DAFTAR PUSTAKA

Sri Hartini, 2011. Kesiapan Membaca (Reading Readiness) Pada Anak Usia
Taman Kanak-kanak. Jurnal Ilmiah Widya Wacana, Vol 7, No 2.

Erna Ikawati, 2013. Upayah Meningkatkan Minat Membaca Pada Anak Usia
Dini. Jurnal Logaritma, Vol 1, No 2.

Jurnal Membaca Bahasa dan Sastra Indonesia 2016, Vol 1 No 2.

Anda mungkin juga menyukai