High Order Thinking Skills
High Order Thinking Skills
A. Tujuan
Setelah mempelajari submodul ini, peserta diharapkan dapat
menerapkan pembelajaran HOTS pada pelaksanaan pembelajaran di kelas
sehingga tercapai ketuntasan tiga instrumen dalam Asesmen Nasional,
yaitu Asesmen Ketuntasan Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei
Lingkungan Belajar
B. Uraian Materi
1. Pembelajaran HOTS
Mengapa asesmen/penilaian di Indonesia diarahkan ke model
asesmen Higher Order Thinking Skills (HOTS)? Hal ini karena prestasi
siswa di Indonesia masih tergolong rendah yang disebabkan kebiasaan
asesmen masih mengukur keterampilan berpikir tingkat rendah atau
lower order thinking skills (LOTS) atau menekankan pada hafalan dan
teori saja, serta siswa belum dilatihkan secara optimal untuk
mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi atau higher
order thinking skills (HOTS) atau berfikir kritis terhadap suatu
subjek/objek, sehingga beberapa tuntutan pada pembelajaran abad 21
yang harus dikejar oleh guru/tenaga pendidik dalam KBM (Kegiatan
Belajar Mengajar) adalah:
a. Literasi atau kebiasaan membaca yang bisa menelaah,
menghimpun/mengambil informasi, dan menerapkannya.
b. Numerasi yaitu berfikir kritis dalam berargumen untuk
menyelesaikan masalah menggunakan data atau fakta yang
berfokus pada matematika/angka, dan diterapkan dalam
kehidupan nyata.
c. Kualitas Karakter Siswa/Peserta Didik yang mencakup Iman dan
taqwa, gigih, berinisiatif, rasa ingin tahu, dan kepribadian yang baik
sesuai Pancasila serta norma-norma yang berlaku.
Dari hal di atas dapat kita lihat bahwa, dengan berkembangya
jaman, tuntutan SDM sangatlah tinggi untuk mengejar ketertinggalan,
sehingga ini menjadi pendobrak bagi bangsa Indonesia untuk berbenah
diri terutama dalam bidang Pendidikan, yang menjadi landasan dalam
perwujudan cita-cita bangsa.
2. Soal Hots
High Order Thinking Skills (HOTS) atau kemampuan berfikir
orde lebih tinggi adalah kemampuan berfikir yang tidak sekedar
mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa
melakukan pengolahan (recite). Kemampuan yang diujikan pada higher
order thinking skills antara lain; 1) transfer satu konsep ke konsep
lainnya, 2) memproses dan menerapkan informasi, 3) mencari kaitan
dari berbagai informasi yang berbeda-eda, 4) menggunakan informasi
untuk menyelesaikan masalah, dan 5) menelaah ide dan informasi
secara kritis.
Definisi HOTS menurut Susan M. Brookhart terbagi dalam tiga
kategori: (1) definisi yang mendefinisikan pemikiran tingkat tinggi
dalam hal transfer, (2) definisi yang mendefinisikannya dalam
pemikiran kritis, dan (3) definisi yang mendefinisikan itu dalam hal
pemecahan masalah, sedangkan menurut (King & goodson)
Keterampilan berpikir tingkat tinggi meliputi berpikir kritis, logis,
reflektif, metakognitif, dan kreatif.
Dalam pembelajaran HOTS, tujuan akhirnya adalah
memecahkan masalah baru yang mereka/orang/siswa/guru
definisikan sendiri, menciptakan sesuatu yang baru sebagai solusinya.
Dalam hal ini, “mampu berpikir” berarti siswa dapat memecahkan
masalah dan bekerja secara kreatif.
3. Teknik dan Contoh Pembuatan Soal HOTS
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat
Soal HOTS yaitu, pemilihan KKO (Kata Kerja Operasional) harus sesuai
dengan pengetahuan metakognitif mencakup Menganalisis (C4)
Mengevaluasi (C5) Mengkreasi(C6).
Dalam pembuatan soal HOTS, standarisasi antara KI dan KD,
mengacu pada kesetaraan/Taksonomi yang menjadi penentu ketika
membuat Indikator atau Soal. Di bawah ini adalah stadarisasi
kesetaraan taksonomi pada dimensi Pengetahuan, Keterampilan, dan
Hubungan kesetaraan Dimensi Sikap, Pengetahuan, serta
Keterampilan.
a) Dimensi Pengetahuan
Perkembangan
Bentuk
Berfikir Taksonomi
Pengetahuan
No Bloom Rivised Keterangan
(Knowledge
Anderson (Cognitive
Dimension)
Process Dimension)
Pengetahuan
1. Mengingat (C1)
Faktual
Menginterprestasi Lower Order
Pengetahuan
2. prinsip Thinking Skills
Konseptual
(Memahami/C2) (LOT’s)
Pengetahuan
3. Menerapkan (C3)
prosedural
Menganalisis (C4) Higher Order
Pengetahuan
4. Mengevaluasi (C5) Thinking Skills
Metakognitif
Mengkreasi(C6) (HOT’s)
Tabel 1. Hubungan Dimensi Proses Kognitif dan Dimensi Pengetahuan
DIMENSI PENGETAHUAN
(KI-3)
C-1
Faktual
Mengingat
C-2
Konseptual
Memahami
C-3 Prosedural
Menerapkan
C-4
Menganalisis
C-5
Mengevaluasi Metakognitif
C-6
Mencipta
RANAH
KETERAMPILAN (KI-4)
KA-2
Menanya P-2
Membiasakan
Manipulasi
KA-3
Mencoba
P-3
Mahir
Presisi
KA-4
Menalar
P-4
Alami
KA-5 Artikulasi
Menyaji
Tabel 3. Rincian Hubungan Kesetaraan (KI-2 *Sikap* - KI-3 *Pengetahuan* - KI-4 *Keterampilan)
4. Pembahasan Taksonomi
Taksonomi adalah ilmu pengelompokan suatu hal berdasarkan hal
tertentu. Taksonomi dalam dunia Pendidikan adalah sebuah kerangka
untuk mengklasifikasikan/mengelompokkan pernyataan-pernyataan yang
digunakan untuk memprediksi kemampuan peserta didik dalam belajar
sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran.
Acuan Taksonomi yang digunakan dalam Dimensi Sikap, Pengetahuan,
dan Keterampilan yaitu sebagai berikut:
1) Dimensi Sikap (Afektiv)
Tingkatan ranah afektif menurut taksonomi Krathwohl ada lima, yaitu
menerima, merespon, menghargai, menghayati, mengamalkan.
➢ Menerima
Sikap dan tingkah laku saat mendapatkan sesuatu berupa hal konkrit
atau abstrak secara langsung maupun tidak langsung.
➢ Merespon
Memberi tanggapan kepada suatu hal yang menyangkut diri sendiri atau
orang lain.
➢ Menghargai
Sikap dan tingkah laku yang baik saat menerima suatu hal konkrit atau
abstrak dengan memberikan imbal balik atau tidak.
➢ Menghayati
Rasa mendalam ketika menelaah sesuatu hal yang menimbulkan
keterkaitan secara fisik atau psikis dengan penuh penjiwaan.
➢ Mengamalkan
Melaksanakan/melakukan dan menyampaikan sesuatu dalam bentuk
konkrit/nyata.
2) Dimensi Pengetahuan (Kognitif)
Pada dimensi pengetahuan ini, Benjamin S. Bloom pada tahun
1956, menyatakan yaitu, kemampuan kognitif antara lain mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta.
➢ Mengingat
Usaha mendapatkan menarik kembali informasi pengetahuan
dari memori atau ingatan yang telah berlalu.
➢ Memahami
Menelaah subjek/objek dengan makna dengan proses melihat,
berfiikir, menghayati dalam proses mendapatkan pengertian yang
sebenarnya.
➢ Menerapkan
Mengaktifkan logika dan menggerakkan semua anggota
tubuh yang dalam menjalankan perintah otak yaitu
melaksanakan/melakukan dan menyampaikan sesuatu dalam
bentuk konkrit.
➢ Menganalisis
Menelaah suatu subjek/objek menggunakan proses atau
tersruktur yaitu untuk menemukan informasi tersirat atau tersurat.
➢ Mengevaluasi
Pertimbangan terhadap sesuatu berdasarkan kriteria
menggunakan standar yang ada.
➢ Mencipta
Membuat suatu objek abstrak atau dan konkrit dalam bentuk
yang sama atau baru
2. RANAH AFEKTIF
MENERIMA MERESPON MENGHARGAI MENGORGANISASI KARAKTERISASI MENERIMA
Menunjukka Mematuhi Menerima KAN MENURUT NILAI Menunjukk
n ....... ........ mis.: suatu nilai, Membentuk Menunjuk an .......
Misalnya: peraturan, menyukai, sistem nilai. kan ..... Misalnya:
kesadaran, tuntutan, menyepakati. Menangkap relasi mis.: kesadaran,
kemauan, perintah. Menghargai antar kepercayaan kemauan,
perhatian. Berperan aktif ......... misal: nilai. Bertanggung diri, disiplin perhatian.
Mengakui ......, ....., mis: di karya seni, jawab. pribadi, Mengakui ......,
misalnya: laboratorium, sumbangan ilmu, Mengintegrasikan kesadaran misalnya:
perbedaan, dalam pendapt, gagasan nilai. moral. perbedaan,
kepentingan diskusi, dalam dan saran Mempert kepentingan
kelompok, imbangk
dalam an.
Melibatkan diri.
organisasi,
dalam
kegiatan.
1 2 3 4 5 6
Menanyakan Melaksanakan Menunjukkan Merumuskan Bertinda Menanyakan
Memilih Membantu Melaksanaka Berpegang k Memilih
Mengikuti Menawarkan diri n pada Menyata Mengikuti
Menjawab Menyambut Menyatakan Mengintegrasi kan Menjawab
Melanjutkan Menolong pendapat kan Memper Melanjutkan
Memberi Mendatangi Mengambil Menghubungk hatikan Memberi
Menyatakan Melaporkan prakarsa an Melayan Menyatakan
Menempatkan Dll. Menyumbangkan Mengikuti Mengaitkan i Menempatkan
Menyesuaikan Memilih Menyusun Membuk Dll.
diri Berlatih Ikut serta Mengubah tikan
Menampilkan Menggabun Melengkapi Menunju
Membawakan gkan diri Menyempurn kkan
Mendiskusikan Mengundan akan Bertaha
Menyatakan g Menyesuaikan n
setuju Mengusulka Menyamakan Memper
Mempraktekkan n Mengatur timbang
Dll. Membedaka Memperbandi kan
n ngkan Memper
Membimbin Mempertahan soalkan
g kan Dll.
Membenark Memodifikasi
an Menolak Mengorganisa
Mengajak si
Dll.
Mengkoordini
r Merangkai
Dll.
Rumah Edo banyak ditumbuhi beraneka ragam pohon. Banyak serangga dan
burung yang berdatangan. Hari ini Edo menuju halaman untuk mengamati burung.
Suatu hari, ketika Edo sedang asyik melihat burung-burung tersebut, tiba-tiba Edo
dikagetkan oleh suara seekor burung yang terjatuh tidak jauh dari pohon. Edo
menghampirinya. Ternyata burung itu adalah burung merpati yang mengalami luka
pada sayapnya. Edo menduga burung merpati itu terkena tembakan pemburu. Edo
merawatnya dengan kasih sayang. Sambil merawat, Edo mengamati bagian-bagian
tubuh burung yang terlukan.
1. Analisis Bahasa Indonesia
Analisi KD
KD Deskripsi Ranah Ranah
Kognitif Psikomotorik
Menggali informasi dari
seorang tokoh melalui Menggali = C4
3.3 -
wawancara menggunakan (menganalisis)
daftar pertanyaan
Melaporkan hasil
Melaporkan =
wawancara menggunakan
Mencipta =
4.3 kosakata baku dan kalimat -
Keterampilan
efektif dalam bentuk teks
Abstrak/KA 6
tulis
Indikator
Analisis KD Indikator
KD Deskripsi Ranah Ranah
Kognitif Psikomotorik
Membuat =
Membuat daftar Keterampilan
Membuat = C6
3.3.1 pertanyaan untuk Abstrak/KA 6
(menciptakan)
persiapan wawancara (mencipta)
Membuat =
Membuat pertanyaan
Membuat = C6 Keterampilan
4.3.1 tertulis menggunakan
(menciptakan) Abstrak/KA 6
kosa kata baku dan
(mencipta)
kalimat efektif untuk
persiapan wawancara.
- C-3 (Menerapkan)
1. Bagaimana cara wawancara yang baik?
2. Bahasa yang digunakan untuk wawancara adalah…
3. Bagaimana cara merawat hewan dan tumbuhan?
4. Bagaimana cara menanam pohon yang benar?
b) Higher Order Thinking Skills (HOTS)
- C-4 (Menganalisis)
1. Apa yang terjadi ketika salah satu bagian tubuh tidak berfungsi?
2. Apa yang seharusnya manusia lakukan untuk melestarikan hewan dan
tumbuhan? Bagaimana Edo menangani kondisi burung yang jatuh, ketika
dirinya dikagetkan oleh jatuhnya seekor burung?
3. Apa yang kamu ketahui tentang fungsi dari setiap bagian tubuh burung?
4. Apa yang terjadi ketika Edo sedang asyik mengamati burung-burung di
sekitar rumahnya?
5. Mengapa sebelum melakukan wawancara membutuhkan sebuah kosep?
6. Apa akibatnya, jika tidak menguasai kosakata baku ketika melakukan
wawancara?
7. Apa yang terjadi, ketika hewan langka punah?
8. Apa yang terjadi terhadap tumbuhan, saat tidak mendapatkan cahaya
matahari untuk berfotosintesis?
- C-5 (Mengevaluasi)
1. “Burung merpati mengalami luka pada sayap”
Kalimat tanya yang tepat untuk kalimat jawaban di atas adalah
a. Apa yang dilakukan Edo ketika melihat ada burung yang jatuh?
b. Apa saja makhluk hidup yang ada di sekitar rumah Edo?
c. Bagaimana merpati mengalami luka pada sayapnya?
2. Bagaimana fungsi dari laba-laba dan kumbang dalam pelestarian
lingkungan?
Contoh jawaban
b) Laba-laba
Fungsinya adalah sebagai pelindung tanaman dan lingkungan, dengan
jaringnya yang bisa membasmi serangga: nyamuk, kecoa, lalat, dan lain
sebagainya.
c) Kumbang
Fungsinya adalah memakan ulat/hama yang sering memakan daun
atau dan tanaman.
Tanpa mereka, kita tidak akan memiliki banyak makanan, mereka juga
menjaga tanah supaya tetapsehat, dan pada dasarnya membuat dunia tetap
berputar
3. Sebutkan bagian-bagian dari burung di atas, menggunakan tabel!
4. Bagaimana kesiapan pewawancara sebelum melakukan wawancara?
5. Apa peran narasumber dalam wawancara?
6. Apa kritik dan saranmu terhadap punahnya hewan langka?
7. Hitunglah waktu/hari, yang dibutuhkan tumbuhan kacang hijau saat
diletakkan pada botol berisi air dan kapas!
- C-6 (Mencipta)
1. Buatlah diagram venn perbedaan dan persamaan bagian-bagian tubuh dari
laba-laba dan kumbang!
Contoh jawaban:
Soal tipe HOTS itu tidak selamanya sulit dan tipe soal yang sulit juga belum
tentu HOTS karena pada dasarnya, HOTS hanya menitikberatkan pada soal yang
mampu merangsang kemampuan analisis dan problem solving, bukan pada tipe
soal rumit di luar kapasitas siswa.