Anda di halaman 1dari 3

PERAN PEMUDA DALAM PELESTARIAN LINGKUNGAN

Oleh :
Zul Kariman
(Penulis Pernah Menjabat Sebagai Menteri Lingkungan Hidup BEM UNRI Tahun 2012 dan Perwakilan
Indonesia pada UNEP Tunza International Youth Conferences di Kenya, Afrika 2013)

Mesti kita sadari bahwa planet yang kita huni saat ini telah menampung lebih
dari 7 milyar manusia, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 9 milyar jiwa pada
tahun 2050. 7 milyar penduduk tersebut tinggal di planet yang sama dan menghirup
udara yang sama. Diperkirakan dengan gaya hidup manusia seperti saat ini, maka dalam
lima puluh tahun yang akan datang kita akan membutuhkan 2 planet lagi yang memiliki
besar dan kapasitas yang sama seperti planet bumi yang kita huni saat ini. Dan
sayangnya, hingga saat ini kita masih belum menemukan ada planet yang layak dihuni
selain bumi.
Jika kita masih belum mampu menyadari bahwa planet bumi juga memiliki
keterbatasan atas keserakahan dan eksploitasi berlebihan yang dilakukan manusia, maka
dapat kita bayangkan seperti apa planet ini nantinya dalam beberapa tahun yang akan
datang untuk kita wariskan kepada anak cucu kita yang akan hidup pada generasi
selanjutnya. Hampir dapat dipastikan bahwa mereka tidak akan lagi menemukan udara
yang layak untuk di hirup, makanan yang layak untuk di konsumsi dan air yang layak
untuk diminum. Padahal kita tau, bahwa mereka sebenarnya memiliki hak yang sama
atas planet ini.
Seperti yang dilaporkan United Nation Environment Program (UNEP) pada
tahun 2012, banyak hal sudah dicanangkan pemerintah lokal dan dunia untuk
memperbaiki gaya hidup dan keserakahan manusia terhadap alam. Hingga terbentuknya
90 rumusan dalam penjagaan kelestarian lingkungan hidup sejak 40 tahun yang lalu.
Akan tetapi, hanya 4 rumusan yang memperlihatkan perkembangan yang signifikan
sementara yang lainnya buntu dan tidak ada kejelasan.
Maka disinilah sepebenarnya dibutuhkan peran pemuda, sebagai pemecah
kebuntuan terhadap masalah yang tak kunjung selesai. Pada saat-saat seperti ini, seperti
yang dikatakan oleh Achim Steiner Direktur UNEP “we just need to open our eyes, see
the problems, united, inspire, and believe that youth can chance the world ”. Di saat
kebuntuan tersebut kita harus mampu menginpirasi orang-orang untuk ikut menjaga dan
melestarikan alam, menginformasikan bahwa kita dan anak cucu kita membutuhkan
alam yang lestari sehingga kita harus menjaganya, mengkomunikasikan dan memberi
pemahaman bahwa segala bentuk siklus hidup manusia seperti kebutuhan makanan,
politik bahkan ekonomi tergantung terhadap alam, dan para pemuda harus yakin bahwa
mereka mampu mengubah dunia kearah yang lebih baik.
Ada beberapa alasan dan penekanan kenapa pemuda harus ikut andil dan
memiliki peranan yang sangat penting dalam pelestarian lingkungan :
a. Genuineness
Pemuda merupakan usia yang masih murni dan belum terpengaruh oleh politik
dan kepentingan tertentu. Sehingga usia ini merupakan saat yang tepat dalam
menanamkan kepedulian dan kesadaran mereka terhadap kelestarian lingkungan.

b. Power
Pemuda memiliki kekuatan dan kemampuan dalam membangun perubahan, dan
itu dibuktikan oleh sejarah. Dan pemuda merupakan konsumer terbesar dalam
pemanfaatan alam dan mereka juga yang akan menentukan trend kehidupan
akan datang. Sehingga apakah generasi selanjutnya akan menjadi generasi over
exploitation (pemanfaatan yang berlebihan) atau wise exploitation (pemanfaatan
yang bijaksana), mereka yang akan menentukan.

c. Future Leader
Pemuda saat ini merupakan calon yang akan memimpin bangsa kedepannya,
sehingga sikap dan pemahaman mereka saat ini akan menentukan bagaimana
kebijakan yang mereka ambil terhadap pelestarian lingkungan kedepannya.

Menngenai apa peran yang dapat dimainkan oleh pemuda dalam pelestarian lingkungan
dapat berupa hal-hal berikut :

a. Educating People
Pemuda diharapkan mampu menjadi central brain yang memberi pemahaman
lingkungan kepada masyarakat luas. Apapun yang terjadi saat ini terhadap bumi
tidak terlepas dari pemahaman manusia itu sendiri terhadap lingkungannya.
b. Reducing Carbon Emission
Pemuda harus memulai dari diri sendiri untuk mengurangi penggunaan emisi
karbon, hal ini dimulai dengan cara hidup yang ramah lingkungan, seperti
menurangi karbon footprint setiap individu, menghindari membuang-buang
makanan (food waste), dan tidak membeli barang jika tidak benar-benar
dibutuhkan.
c. Energy Efficiency
Kebuthan manusia yang meningkat terhadap penggunaan energy akan semakin
menekan alam dalam penyediaan bahan baku energy, sehingga dengan
melakukan efisiensi energy merupakan langkah pasti dalam mengurangi
kerusakan lingkungan.
d. Maintaining the Sustainability of Ecosystem
Ikut andil dalam menjaga keseimbangan ekositem dengan cara tidak merusaknya
dan melakukan konservasi jika diperlukan, seperti penanaman pohon.
e. Life Style
Sangat penting bagi pemuda untuk menjada gaya hidup yang pro terhadap
pelestarian lingkungan. Dan menghindari gaya hidup konsumtif yang merupakan
gaya hidup merusak lingkungan
f. Lobby to the Government
Pemuda harus memanfaatkan kekuatan dan potensi lobi terhadap pemerintah
untuk melahirkan kebijakan-kebijakan yang pro terhadap lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai