Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI

SISTEM KARDIOVASCULER
Mata Kuliah : Pengantar Kodefikasi Dan Kodefikasi Terkait Sistem Muskuloskletal,
Respirasi Dan Kardiosvakuler

Dosen Pengampu : Ali Sabela, S.Kep.,Ns,M.Kep.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 11

FARIDA HARAHAP 2113462047

RAHEL STEVANI SIBARANI 2113462056

PROGRAM STUDI D-III PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang maha esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami
sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Medan, 4 Desember 2021

Kelompok 11

2
DAFTAR ISI

Halaman Utama

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. 2

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… 3

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………… 4

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………… 4

1.2 Tujuan Penulisan ………………………………………………………………… 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………………… 5

2.1 Penegrtian Sistem Kardiovaskular ……………………………………………….. 5

2.2 Struktur Jantung ………………………………………………………………….. 6

2.3 Ruang Jantung ……………………………………………………………………. 6

2.4 Katup Jantung …………………………………………………………………….. 7

2.5 Pembuluh Darah ………………………………………………………………….. 7

2.6 Sirkulasi Jantung …………………………………………………………………. 8

2.7 Mekanisme Biofisika Jantung ……………………………………………………. 9

2.8 Siklus Jantung ……………………………………………………………………. 11

2.9 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Kardiovaskuler ………………… 12

2.10 Berbagai Jenis Penyakit Kardiovaskuler ……………………………………….. 14

2.11 Cara Menjaga Kesehatan Sistem Kardiovakuler ……………………………….. 15

BAB III GAMBAR ANATOMI DAN FUNGSINYA …………………………………... 17

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………………………. 22

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………….. 23

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri dari jantung, dan
pembuluh darah. Sistem tersebut memiliki tugas utama untuk mengedarkan oksigen, nutrisi,
dan darah ke seluruh sel dan jaringan tubuh.

Sangat penting untuk menjaga kesehatan sistem kardiovaskuler karena pembuluh


darah dan darah adalah penting untuk kesehatan yang baik. Sistem kardiovaskuler adalah
sebagai pekerja keras tubuh, terus menerus bergerak untuk mendorong darah ke sel. Jika
sistem penting ini berhenti bekerja, tubuh akan mati.

1.2 TUJUAN PENULISAN

1. Tujuan Umum

Membantu mahasiswa memahami tentang Struktur dan Fungsi Sistem Kardiovasculer

2. Tujuan Khusus

A. Mengetahui pengertian kardiovaskular


B. Memahami tentang anatomi kardiovaskular
C. Memahami tentang faktor- faktor yang mempengaruhi gangguan kardiovaskuler
D. Mengetahui tentang berbagai jenis penyakit kardiovaskuler

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN SISTEM KARDIOVASKULAR

Kata kardiovaskuler berasal dari kardia kata Yunani yang berarti “jantung” dan
vasculum kata Latin yang berarti “pembuluh kecil.” Dalam sistem yang kompleks ini, jantung
bertindak sebagai pompa, memaksa darah untuk bergerak melalui tubuh dengan relaksasi
sehingga lebih banyak darah dapat masuk ke tiap ruangan-ruangannya. Mayoritas darah
terdiri dari plasma, cairan berair penuh dengan protein. Kurang dari setengahnya darah terdiri
dari trombosit dan sel darah merah dan putih. Trombosit membantu darah untuk membeku
jika seseorang menderita luka atau perdarahan.

Sangat penting untuk menjaga kesehatan sistem kardiovaskuler karena pembuluh


darah dan darah adalah penting untuk kesehatan yang baik. Sistem kardiovaskuler adalah
sebagai pekerja keras tubuh, terus menerus bergerak untuk mendorong darah ke sel. Jika
sistem penting ini berhenti bekerja, tubuh akan mati.

Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung,
komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai
oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme
tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi
regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas
suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut,
lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi
memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.

Anatomi Kardiovaskular

Jantung adalah organ berongga dan berotot seukuran kepalan. Organ ini terletak di
rongga toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum (tulang dada) disebelah anterior dan
vertebra ( belakang) di posterior. Jantung memiliki dasar lebar diatas dan meruncing
membentuk titik diujungnya, dibagian bawah yang disebut apeks. Jantung terletak menyudut
dibawah sternum sedemikian sehingga dasarnya terutama terletak dikanan dan apeks di kiri
sternum.ketika jantung berdenyut kuat, apeks sebenarnya memukul bagian dalam dinding
dada di sisi kiri.

Jantung terletak didalam rongga mediastinum dari ronga dada (toraks) diantara kedua paru.
Selaput yang melapisi jantung disebut perikardium yang terdiri atas 2 lapisan:

 Perikardium parietalis, yaitu lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan selaput
paru.

5
 Perikardium viseralis, yaitu lapisan permukaan dari jantung itu sendiri yang juga
disebut epikardium.

Diantara kedua lapisan tersebut terdapat cairan perikardium sebagai pelumas yang berfungsi
mengurangi gesekan akibat gerak jantung saat memompa.

2.2 STRUKTUR JANTUNG

Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan:

1) Lapisan luar disebut epikardium atau perikardium.


2) Lapisan tengah merupakan lapisan berotot, disebut miokardium.
3) Lapisan dalam disebut endokardium.

2.3 RUANG JANTUNG

Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu dua ruang yang berdinding tipis disebut atrium (serambi),
dan 2 ruang yang berdinding tebal disebut ventrikel (bilik).

1. Atrium

Atrium kanan berfungsi sebagai penampungan darah yang rendah oksigen dari seluruh tubuh.
Darah tersebut mengalir melalui vena kava superior, vena kava inferior, serta sinus
koronarius yang berasal dari jantung sendiri. Dari atrium kanan kemudian darah di pompakan
ke ventrikel kanan.

Atrium kiri menerima darah yang kaya akan oksigen dari paru melalui 4 buah vena
pulmonalis. Kemudian darah dialirkan ke ventrikel kiri.

Antara kedua atrium dipisahkan oleh sekat yang disebut septum atrium.

2. Ventrikel

Ventrikel kanan, menerima darah dari atrium kanan yang kemudian dipompakan ke paru
melalui arteri pulmonalis.

Ventrikel kiri, menerima darah dari atrium kiri kemudian memompakannya ke seluruh tubuh
melalui aorta.

Kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel.

6
2.4 KATUP JANTUNG

a) Katup Atrioventrikuler

Merupakan katup yang terletak diantara atrium dan ventrikel.. katup antara atrium kanan dan
ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun katup disebut katup trikuspidalis. Sedangkan
katup yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua buah daun katup
disebut katup bikuspidalis atau katup mitral.

Katup AV memungkinkan darah mengalir dari masing-masing atrium ke ventrikel pada


waktu diastole ventrikel, serta mencegah aliran balik ke atrium pada saat sistol ventrikel.

b) Katup Semilunar

Katup pulmonal, terletak antara arteri pulmonalis dan ventrikel kanan.

Katup aorta, terletak antara ventrikel kiri dan aorta.

Kedua katup semilunar terdiri dari 3 daun katup. Adanya katup semilunar memungkinkan
darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta selama sistol
ventrikel, dan mencegah aliran balik ke ventrikel sewaktu diastole ventrikel.

Arteri Koroner

Arteri koroner adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik. Sirkulasi koroner terdiri
dari: arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri. Arteri koroner bermuara di sebelah atas
daun katup aorta yang disebut ”sinus valsava”.

Vena Jantung

Distribusi vena koroner sesungguhnya paralel dengan distribusi arteri koroner. Sistem
vena jantung terdiri dari 3 bagian: vena tebesian, vena kardiaka anterior, sinus koronaria.

2.5 PEMBULUH DARAH

Keseluruhan sistem peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri dari arteri, arteriola, kapiler,
venula dan vena.

a. Arteri

Arteri berfungsi untuk transportasi darah dengan tekanan yang tinggi ke seluruh jaringan
tubuh. Dinding arteri kuat dan elastis (lentur), kelenturannya membantu mempertahankan
tekanan darah diantara denyut jantung. Dinding arteri banyak mengandung jaringan elastis
yang dapat teregang saat sistol dan mengadakan rekoil saat diastol.

b. Arteriola

7
Merupakan cabang paling ujung dari sistem arteri, berfungsi sebagai katup pengontrol untuk
mengatur pengaliran darah ke kapiler. Arteriol mempunyai dinding yang kuat sehingga
mampu kontriksi atau dilatasi beberapa kali ukuran normal, sehingga dapat mengatur aliran
darah ke kapiler. Otot arteriol dipersarafi oleh serabut saraf kolinergik yang berfungsi
vasodilatasi. Arteriol merupakan penentu utama resistensi/tahanan aliran darah, perubahan
pada diameternya menyebabkan perubahan besar pada resistensi.

c. Kapiler

Merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang berfungsi sebagai
jembatan diantara arteri (membawa darah dari jantung) dan vena (membawa darah kembali
ke jantung).

Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan dan
memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah.

d. Venula

Dari kapiler darah mengalir ke dalam venula lalu bergabung dengan venul-venul lain ke
dalam vena, yang akan membawa darah kembali ke jantung.

e. Vena

Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar daripada arteri,
sehingga vena dapat mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi dengan kecepatan
yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan. Karena tekanan dalam sistem vena
rendah maka memungkinkan vena berkontraksi sehingga mempunyai kemampuan untuk
menyimpan atau menampung darah sesuai kebutuhan tubuh.

2.6 SIRKULASI JANTUNG

Lingkaran sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu sirkulasi sistemik
dan sirkulasi pulmonal. Namun demikian terdapat juga sirkulasi koroner yang juga berperan
sangat penting bagi sirkulasi jantung.

a. Sirkulasi Sistemik

o Mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh.


o Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda.
o Memerlukan tekanan permulaan yang besar.
o Banyak mengalami tahanan.
o Kolom hidrostatik panjang.

b. Sirkulasi Pulmonal

o Hanya mengalirkan darah ke paru.

8
o Hanya berfungsi untuk paru-paru.
o Mempunyai tekanan permulaan yang rendah.
o Hanya sedikit mengalami tahanan.
o Kolom hidrostatiknya pendek.

c. Sirkulasi Koroner

Efisiensi jantung sebagi pompa tergantung dari nutrisi dan oksigenasi yang cukup pada otot
jantung itu sendiri. Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa
oksigen untk miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-kecil.

Aliran darah koroner meningkat pada:

o Peningkatan aktifitas
o Jantung berdenyut
o Rangsang sistem saraf simpatis

2.7 MEKANISME BIOFISIKA JANTUNG

A. Tekanan Darah

Tekanan darah adalah kekuatan darah yang mengalir di dinding pembuluh darah yang
keluar dari jantung (pembuluh arteri) dan kembali ke jantung (pembuluh balik). Sistem
sirkulasi tekanan darah mengambil oksigen dari dalam paru-paru. Darah yang mengandung
oksigen ini memasuki jantung dan kemudian dipompakan ke seluruh bagian tubuh memaluli
pembuluh darah yang disebut arteri. Pembuluh darah yang lebih besar bercabang-cabang
menjadi pembuluh-pembuluh darah lebih kecil hingga berukuran mikroskopik, yang akhirnya
membentuk jaringan yang terdiri dari pembuluh-pembuluh darah sangat kecil yang disebut
kapiler. Jaringan ini mengalirkan darah ke sel-sel tubuh dan menghantarkan oksigen untuk
menghasilkan energi yang dibutuhkan demi kelangsungan hidup. Kemudian darah yang
sudah tidak beroksigen kembali kejantung melalui pembuluh darah vena, dan dipompa
kembali ke paru-paru untuk mengambil oksigen lagi saat jantung berdetak. Otot jantung
berkontraksi dikenal sebagai tekanan sistolik. Kemudian otot jantung rileks sebelum
kontraksi berikutnya, dan tekanan ini paling rendah, yang dikenal sebagai tekanan diastolik.
Tekanan sistolik dan diastolik ini diukur ketika anda memeriksakan tekanan darah.

Tekanan darah dapat dibedahkan atas 2 yaitu, tekanan sistolik dan tekanan distolik.
Tekanan sistolik adalah tekanan pada pembuluh darah yang lebih besar ketika jantung
berkontraksi. Tekanan sistolik menyatakan puncak tekanan yang dicapai selama jantung
menguncup. Tekanan yang terjadi bila otot jantung berdenyut memompa untuk mendorong
darah keluar memalui arteri. Tekanan ini berkisar antara 95-140 mmHg. Tekanan diastolik
adalah tekanan yang terjadi ketika jantung rileks diantara tiap denyutan. Tekanan diastolik
menyatakan tekanan terendah selama jantung mengembang. Dimana tekanan ini antara 60-95
mmHg.

9
Tekanan darah manusia dapat digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu: tekanan darah
rendah ( hipotensi), tekanan darah normal ( normotensi), dan tekanan darah tinggi
( hipertensi). tekanan darah dapat lebih tinggi ( hipertensi) atau lebih rendah ( hipotensi) dari
normal. Hipotensi berat berkepanjangan yang menyebabkan penyaluran drah keseluruh
jaringan tidak adekuat dikenal sebagai syok sirkulasi.

Sphygmomanometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah


pada manusia. Alat tekanan darah ini memiliki manset yang bisa digembungkan yang dapat
dihubungkan dengan suatu tabung berisi air raksa. Jika bola pemompa dipakai memompa
udara memasuki kantong udara, maka kantong udara akan menekan pembuluh darah arteri
sehingga menghentikan aliran darah pada arteri. Pada saat udara pada kantong udara dilepas,
mercury (air raksa) pada alat pengukur akan turun, dengan menggunakn stereoscope yang
diletakan pada nadi arteti kita dapat memantau adanya suara “Duk” pada saat turunnya
tekanan kantong udara menyamai tekanan pada pembuluh darah arteri. Bearti mengalirnya
kembali darah pada arteri. Tekanan darah terbaca pada alat mercury bersamaan dengan suara
“Duk” menunujukan tekanan darah sistolik. Suara “Duk” pada stetoscope akan terdengar
terus sampai pada saat tekanan kantong udara sama dengan tekanan terendah dari arteri
( pada saat jantung tidak memompa- rileks) maka suara “Duk” akan hilang. Pada saat itu
tekanan pada alat ukur mercury disebut tekanan darah diastolik.

B. Denyut Nadi

Denyut nadi adalah frekuensi irama denyut atau detak jantung yang dapat dipalpasi
(diraba) dipermukaan kulit pada tempat- tempat tertentu. Siklus jantung terdiri dari periode
relaksasi yang dinamakan diastole dan diikuti oleh periode kontraksi yang dinamakan systole.
Kekuatan darah masuk kedalam aorta selama sistolik tidak hanya menggerakan darah dalam
pembuluh kedepan tetapi juga menyusun suatu gelombang tekanan sepanjang arteri.
Gelombang tekanan mendorong dinding arteri seperti berjalan dan pendorongnya teraba
sebagai nadi.

Pada jantung manusia normal, tiap-tiap denyut berasal dari nodus SA (irama sinus
normal, NSR= Normal Sinus Rhytim) waktu istirahat jantung berdenyut kira-kira 70 kali
kecepatanya berkurang waktu tidur dan bertambah karena emosi, kerja, demam, dan banyak
rangsangan lainnya. Denyut nadi seseorang akan terus meningkat bila suhu tubuh meningkat
kecuali bila pekerja yang bersangkutan telah beraklimatisasi terhadap suhu udara yang tinggi.
Denyut nadi maksimum untuk orang dewasa adalah 60-100 denyut per menit. Pemaparan
panas dapat menyebabkan beban tambahan pada sirkulasi darah. Pada waktu melalukan
pekerjaan fisik yang berat dilingkungan panas, maka darah akan mendapat beban tambahan,
karena harus membawa oksigen kebagian otot yang sedang bekerja. Disamping itu darah juga
harus membawa panas dari dalam tubuh ke permukaan kulit. Demikan hal itu juga
merupakan beban tambahan bagi jantung yang harus memompa darah lebih banyak lagi.
Akibat dari pekerjaan ini, maka frekuensi denyut nadipun akan meningkat.

Cara pengukuran denyut nadi dengan palpasi dapat dilakukan dengan cara meletakan
ujung-ujung jari tangan yaitu jari ke 2,ke 3,dan ke 4 diatas permukaan kulit dibagian radial
10
pergelangan tangan. Saat pengukuran dimulai Stopwatch dihidupkan selama 10 detik,
kemudian dikalikan 6 untuk mendapatkan hasil satu menit dan setelah 10 detik stopwatch
dimatikan, kemudian dicatat bunyi denyutan yang diperoleh.12 Nadi kerja dapat
dikategorikan berdasarkan tingkat kerja

Tabel Nadi Kerja menurut Tingkat Beban Kerja (dalam denyut nadi permenit)

No Beban Kerja Nadi Kerja (permenit)


1 Sangat ringan < 75
2 Ringan 75-100
3 Agak berat 101-125
4 Berat 126-150
5 Sangat berat 126-150
6 Luar biasa berat >175

C. Resistensi

Resistensi/tahanan adalah hambatan terhadap aliran darah terhadap suatu pembuluh


yang tidak dapat diukur secara langsung. Resistensi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu:
diameter pembuluh darah (terutama arteriol) dan viskositas (kekentalan) darah. Peningkatan
diameter pembuluh darah (vasodilatasi) akan menurunkan tahanan, sedangkan penurunan
diameter pembuluh darah (vasokontriksi) dapat meningkatkan resistensi. Viskositas
sebagaian besar dipengaruhi oleh kadar hematokrit (ht), yaiu prosentase volume darah yang
ditempati oleh sel darah merah. Semakin tinggi viskositas darah, maka semakin meningkat
pula resistensi pembuluh darah.

2. 8 SIKLUS JANTUNG

Setiap siklus jantung terdiri dari urutan peristiwa listrik dan mekanik yang saling
terkait. Rangsang listrik dihasilkan dari beda potensial ion antar sel yang selanjutnya akan
merangsang otot untuk berkontraksi dan relaksasi. Kelistrikan jantung merupakan hasil dari
aktivitas ion-ion yang melewati membran sel jantung. Aktivitas ion tersebut disebut sebagai
potensial aksi. Mekanisme potensial aksi terdiri dari fase depolarisasi dan repolarisasi:

 Depolarisasi, merupakan rangsang listrik yang menimbulkan kontraksi otot. Respon


mekanik dari fase depolarisasi otot jantung adalah adanya sistolik.
 Repolarisasi, merupakan fase istirahat/relaksasi otot, respon mekanik depolarisasi otot
jantung adalah diastolik.

Fase Siklus Jantung

a) Mid Diastole

11
Merupakan fase pengisian lambat ventrikel dimana atrium dan ventrikel dalam keadaan
istirahat. Darah mengalir secara pasif dari atrium ke ventrikel melalui katup atrioventrikuler,
pada saat ini katup semilunaris tertutup dan terdengar sebagai bunyi jantung kedua.

b) Diastole Lanjut

Gelombang depolarisasi menyebar melalui atrium berhenti pada nodus atrioventrikuler


(nodus AV). Otot atrium berkontraksi memberikan 20%-30% pada isi ventrikel.

c) Sistole Awal

Depolarisasi menyebar dari sinus AV menuju miokardium ventrikel. Ventrikel berkontraksi


menyebabkan tekanan dalam ventrikel lebih tinggi dari tekanan atrium sehingga
menyebabkan katup atrioventrikuler menutup yang terdengar sebagai bunyi jantung satu.
Dalam keadaan ini tekanan dalam aorta dan arteri pulmo tetap lebih besar, sehingga katup
semilunar tetap tertutup. Kontraksi ventrikel ini disebut sebagai kontraksi isovolumetrik.

d) Sistole Lanjut

Tekanan ventrikel meningkat melebihi tekanan pembuluh darah sehingga menyebabkan


katup semilunaris membuka. Setelah katup semilunar terbuka, terjadi ejeksi isi ventrikel
kedalam sirkulasi pulmoner dan sistemik.

e) Diastole Awal

Gelombang repolarisasi menyebar ke ventrikel sehingga ventrikel menjadi relaksasi. Tekanan


ventrikel turun melebihi tekanan atrium sehingga katum AV membuka. Dengan terbukanya
katup AV maka ventrikel akan terisi dengan cepat, 70%-80% pengisian ventrikel terjadi
dalam fase ini

2.9 FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GANGGUAN


KARDIOVASKULER

Faktor risiko suatu penyakit adalah faktor-faktor yang diyakini meningkatkan risiko
timbulnya penyakit yang bersangkutan. Namun hal itu bukan bersifat absolut artinya bila
seseorang memiliki satu faktor saja atau kombinasi dan beberapa jenis faktor risiko, tidak
berarti bahwa secara otomatis ia akan mengalami penyakit yang bersangkutan. Tetapi ia akan
lebih memiliki kemungkinan terkena penyakit tersebut dibandingakn dengan mereka yang
tidak memiliki faktor risiko.

1. Kolesterol

Kolesterol merupakan senyawa lemak komplek yang dihasilkan oleh tubuh untuk bermacam-
macam fungsi, antara lain kolesterol yang terdapat dibagian luar dari sel-sel saraf dan
berfungsi untuk membantu menghantar konduksi dan transmisi tanda-tanda elektrik. Tanpa

12
adanya kolesterol, sel-sel saraf tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga
koordinasi gerak tubuh seseorang maupun kemampuannya untuk berbicara terganggu.

2. Hipertensi

Bila seseorang melaukakn aktivitas atau sedang sters, tekanan darahnya akan meningkat.
Setelah beraktivitas berhenti tekanan darah kembali normal, tetapi bila tekanan darah naik
dan bertahan pada tekanan tersebut meskipun sudah rileks, maka yang bersangkutan
dikatakan memiliki hipertensi. hipertensi adalah desakan darah yang berlebihan dan hamper
konstan pada arteri. Tekanan sistolik berkaitan dengan tingginya tekanan pada arteri bila
jantung berkontraksi. Ini adalah tekanan maksimum dalam arteri pada suatu saat dan
tercermin pada hasil pembacaan tekanan darah sebagai tekanan.

3. Merokok

Kandungan sekitar 4000 senyawa dalam bentuk partikel dan gas nikotin, tar, dan karbon
monoksida termasuk di dalamnya menjadi faktor penyebab terjadinya penyakit
kardiovaskular. Keadaan jantung dan paru-paru mereka yang merokok tidak akan bekerja
efisien. Asap rokok mengandung nikotin yang memacu pengeluaran zat-zat seperti adrenalin.
Zat ini merangsang denyutan jantung dan tekanan darah meningkat. Efek rokok adalah
menyebabkan beban miokard bertambah karena rangsangan oleh katekolamin dan
menurunnya konsumsi O2 akibat inhalasi CO atau dengan perkataan lain dapat menyebabkan
takikardi, vasokontriksi pembuluh darah, merubah permeabilitas dinding pembuluh darah dan
merubah 5-10% Hb menjadi carboksi Hb.

4. Diabetes Mellitus

Dalam keadaan normal, kadar gula darah 2 jam sesudah makan < 200 mg/dl. Tetapi pada
individu dengan diabetes mellitus, kadarnya melebihi atau sama dengan 200 mg/dl. Kadar
hiperglikemi postprandial berbanding lurus dengan resiko mortalitas penyakit jantung pada
penderita diabetes mellitus. Terutama bila berlangsung cukup lama, gula darah tersebut dapat
mendorong terjadinya pengendapan atherosclerosis pada arteri coroner. Penderita diabetes
cenderung mengalami gangguan jantung pada usia muda. Diabetes adalah faktor risiko yang
dapat meningkatkan mortalitas penyakit kardiovaskuler.

5. Aktivitas Fisik

Kurang aktivitas terkait erat dengan kegemukan dalam arti sedikitnya tenaga yang
dikeluarkan dibandingakan dengan masukan sehingga zat makanan yang digunakan akan
tersimpan dan tertumpuk dalam tubuh sebagai lemak. Lebih dari itu, kegemukan mendorong
timbulnya faktor risiko yang lain seperti diabetes mellitus, hipertensi, yang pada taraf
selanjutnya meningkat risiko PJK. Aktivitas fisik dapat meningkatkan kadar HDL, kolesterol
dan memperbaiki kolateral coroner sehingga risiko PJK dapat dikurangi.

13
6. Jenis Kelamin

Laki-laki mempunyai risiko lebih tinggi untuk menderita kardiovaskular lebih awal.laki-laki
juga juga mempunyai risiko lebih besar terhadap morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler.
Sedangkan di atas umur 50 tahun hipertensi lebih banyak terjadi pada wanita. Ini disebabkan
karena disebabkan faktor hormonal pada wanita setelah masa menopause. Pada perempuan
yang sudah menopause, kadar esterogen dalam tubuhnya menurun. Hal inilah yang kemudian
menyebabkan perempuan yang sudah menopause memiliki risiko lebih tinggi daripada
mereka yang belum menopause. Risiko ini sebanding pada pria, yang kadar esterogen dalam
tubunhya hanya sedikit, sehingga perlindungan terhadap pembuluh darah menjadi lebih
sedikit.

7. Genetik

Riwayat keluarga yang menderita hipertensi (faktor keturunan) juga mempertingi risiko
terkena hipertensi, terutama pada hipertensi primer (esensial). Tentunya faktor genetik ini
juga dipengaruhi faktor-faktor lingkungan lain, yang kemudian menyebabkan seorang
menderita hipertensi. faktor genetik juga berkaitan dengan metobolisme pengaturan garam
dan renin membran sel. Menurut Davidson bila kedua orang tuanya menderita hipertensi
maka sekitar 45% akan turun keanakanaknya dan bila salah satu orangtuanya yang menderita
hipertensi maka sekitar 30% akan turun ke anak-anaknya.

2.10 BERBAGAI JENIS PENYAKIT KARDIOVASKULER

Sistem kardiovaskuler memiliki fungsi mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Saat ada
gangguan maupun penyumbatan di kedua bagian tersebut, sirkulasi darah di tubuh dapat
terganggu dan bisa menyebabkan timbulnya berbagai penyakit kardiovaskuler.

Berikut adalah penyakit kardiovaskuler yang perlu Anda waspadai:

1. Aritmia

Aritmia adalah kondisi ketika jantung memiliki detak atau ritme yang tidak normal, seperti
terlalu cepat, lambat, atau tidak teratur. Aritmia terjadi ketika implus elektrik yang berfungsi
sebagai pengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik.

2. Penyakit jantung koroner (PJK)

Penyakit jantung koroner adalah penyumbatan atau penyempitan di pembuluh arteri koroner
yang disebabkan oleh penumpukan plak. Kondisi ini membuat pasokan darah menuju ke
jantung menjadi berkurang. Jika tidak segera ditangani, PJK dapat menyebabkan serangan
jantung, aritmia, dan gagal jantung.

14
3. Kardiomiopati

Kardiomiopati adalah gangguan pada otot jantung. Kardiomiopati dapat menyebabkan


komplikasi serius, seperti gagal jantung, penggumpalan darah, henti jantung, dan gangguan
katup jantung.

4. Stroke

Stroke adalah penyakit yang terjadi ketika pasokan darah menuju otak terganggu akibat
tersumbat atau pecahnya pembuluh darah. Tanpa pasokan darah yang cukup, otak tidak akan
mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi. Akibatnya, sel-sel di otak akan rusak.

5. Deep vein thrombosis (DVT)

Deep vein thrombosis atau trombosis vena dalam adalah kondisi adanya gumpalan darah di
pembuluh darah vena. Biasanya kondisi ini terjadi di bagian paha dan betis. Pada beberapa
kasus, gumpalan darah ini dapat mengalir ke paru-paru dan menyebabkan komplikasi serius,
seperti emboli paru.

6. Penyakit arteri perifer

Peripheral arterial disease (PAD) atau penyakit arteri perifer adalah kondisi ketika aliran
darah menuju kaki tersumbat akibat penumpukan plak di pembuluh darah arteri. Hal ini
membuat kaki kekurangan suplai darah, sehingga menimbulkan rasa sakit ketika berjalan.

2.11 CARA MENJAGA KESEHATAN SISTEM KARDIOVAKULER

Berikut ini adalah kebiasaan hidup sehat yang dapat diterapkan untuk menjaga kesehatan
sistem kardiovaskuler Anda:

1. Berhenti merokok

Merokok adalah salah satu faktor risiko pada penyakit jantung. Hal ini karena bahan kimia di
rokok dapat merusak dan menyebabkan penyempitan di pembuluh darah. Oleh karena itu,
Anda sebaiknya berhenti merokok untuk mencegah munculnya penyakit jantung.

2. Batasi makanan berlemak

Terlalu banyak mengonsumsi makanan tidak sehat, misalnya makanan yang banyak
mengandung lemak jenuh dan lemak trans dapat meningkatkan kolesterol di dalam darah.
Kolesterol yang menumpuk ini berpotensi menyumbat pembuluh darah jantung.

3. Olahraga secara rutin

Melakukan olahraga atau aktivitas fisik secara rutin dapat mengurangi risiko penyakit
jantung. Jadi, luangkan waktu setidaknya 30 menit setiap hari untuk berolahraga.

15
4. Konsumsi banyak serat

Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL)
di dalam darah. Untuk itu, penuhilah kebutuhan serat setidaknya 30 gram per hari. Anda bisa
mendapatkan asupan serat dari sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Salah satu
pilihan makanan yang baik untuk mencegah penyakit kardiovaskular adalah kucai.

Selain beberapa cara di atas, Anda juga disarankan untuk menjaga berat badan tubuh,
istirahat yang cukup, mengelola stres, dan memeriksakan diri secara rutin ke dokter.

Penyakit kardiovaskular tidak boleh dianggap remeh, karena dapat menimbulkan masalah
yang serius pada seluruh bagian tubuh. Oleh karena itu, jagalah kesehatan jantung dan
pembuluh darah Anda sebelum mengalami gangguan. Namun jika Anda sudah memiliki
gangguan pada sistem kardiovaskular, jalani pengobatan dan lakukanlah pemeriksaan rutin ke
dokter sebelum terjadi komplikasi.

16
BAB III

GAMBAR ANATOMI DAN FUNGSINYA

 GAMBAR ANATOMI

17
 FUNGSI

18
19
20
21
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung,
komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai
oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme
tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi
regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas
suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut,
lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi
memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.

Jantung adalah organ berongga dan berotot seukuran kepalan. Organ ini terletak di
rongga toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum (tulang dada) disebelah anterior dan
vertebra ( belakang) di posterior. Jantung memiliki dasar lebar diatas dan meruncing
membentuk titik diujungnya, dibagian bawah yang disebut apeks. Jantung terletak menyudut
dibawah sternum sedemikian sehingga dasarnya terutama terletak dikanan dan apeks di kiri
sternum.ketika jantung berdenyut kuat, apeks sebenarnya memukul bagian dalam dinding
dada di sisi kiri.

Jantung terletak didalam rongga mediastinum dari ronga dada (toraks) diantara kedua paru.
Selaput yang melapisi jantung disebut perikardium yang terdiri atas 2 lapisan:

 Perikardium parietalis, yaitu lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan selaput
paru.
 Perikardium viseralis, yaitu lapisan permukaan dari jantung itu sendiri yang juga
disebut epikardium.

Diantara kedua lapisan tersebut terdapat cairan perikardium sebagai pelumas yang
berfungsi mengurangi gesekan akibat gerak jantung saat memompa.

B. SARAN

1. Pentingnya pengetahuan mengenai struktur dan fungsi sistem kardiovasculer sehingga


mahasiswa diharapkan untuk lebih mendalami pemahaman tentang sistem kardiovasculer

2. Dengan memahami struktur dan fungsi sistem kardiovasculer , mahasiswa diharapkan


mampu melaksanakan pelayanan keperawatan dengan baik.

22
DAFTAR PUSTAKA
https://perawattegal.wordpress.com/2009/09/12/struktur-fungsi-sistem-kardiovaskuler/

http://eprints.undip.ac.id/56210/3/RONA_ELFIZA_22010113140159_LAP.KTI_BAB_II.pdf

https://sainsmini.blogspot.com/2015/08/pengertian-dan-penjelasan-sistem.html

https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Organ%20Jantung-
BPSMG/materi2.html

https://www.alodokter.com/kenali-penyakit-kardiovaskuler-yang-paling-umum-terjadi

https://apa-itu.net/biologi/sistem-kardiovaskuler/

23

Anda mungkin juga menyukai