Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI HOTEL ASTON BELLEVUE RADIO DALAM

Disusun Oleh:
Ariqah Humaira
NISN. 0042839872

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7 KOTA TANGERANG


SELATAN
KOMPETENSI KEAHLIAN: TATA BOGA
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI HOTEL ASTON BELLEVUE RADIO DALAM

Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini di ajukan sebagai bukti


kegiatan di dunia industri Hotel Aston Bellevue selama kurang lebih 6 bulan
mulai dari tanggal 08 Febuari 2021 sampai dengan 28 Juni 2021. Laporan ini telah
disusun dan di sahkan sebagai salah satu syarat kompetensi keahlian

Disahkan di Tangerang Selatan


Hari/Tanggal................................. 2021

Mengetahui/Menyetujui,

Pembimbing Sekolah Kepala Kompetensi Keahlian


Tata Boga

( Nayundha Yustriana, S.Pd. ) ( Nayundha Yustriana, S.Pd. )

Kepala SMKN 7
Kota Tangerang Selatan

( Drs. Aceng Haruji, M.Pd )


NIP. 19651218 200012100
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI HOTEL ASTON BELLEVUE RADIO DALAM

Yang bertandatangan dibawah ini Pimpinan Perusahaan dan pembimbing,


menyatakan bahwa:
Nama : Ariqah Humaira
Kompetensi/Keahlian : Tata Boga
Sekolah : SMKN 7

Siswa Tersebut diatas benar adanya telah melaksanakan Praktek Kerja


Industri (PRAKERIN) di Hotel Aston Bellevue Radio Dalam, selama 6 bulan
yang dimulai dari tanggal 08 Febuari 2021 sampai dengan 28 Juni 2021
Laporan ini disahkan dan di setujui oleh:

Pembimbing DU/DI Pimpinan DU/DI


ASTON Bellevue Radio Dalam

( Johan Pangestu ) ( Ahmad Hifni )


IDENTITAS PESERTA PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Nama : Ariqah Humaira


NIS/NISN : 0042839872
Kelas : XII Tata Boga 1
Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 21 Januari 2004
Jenis Kelamin : Perempuan
Golongan Darah :B
Agama : Islam
Alamat : Jl. Legoso Permai RT 003 RW 011 Kel. Pisangan
Kec. Ciputat Timur Kota Tanggerang Selatan
Bidang Keahlian : Pariwisata
Program Keahlian : Kuliner
Kompetensi Keahlian : Tata Boga
Riwayat Pendidikan
1. SD : 6 Tahun
2. SMP : 3 Tahun
3. SMK : 3 Tahun

Tangerang Selatan, Agustus 2021

Ariqah Humaira

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
hasil pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN). Penyusunan laporan Praktek
Kerja Industri ini adalah sebagai bukti bahwa saya (penulis) telah melaksanakan dan
menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan di Hotel Aston Bellevue Radio Dalam dan
menjadi salah satu standar penilaian dalam kompetensi keahlian Tata Boga.
Laporan ini dapat terbuat dan di selesaikan dengan adanya bantuan dari pihak
pembimbing materi maupun teknis, oleh karena itu saya mengucapkan banyak terima
kasih kepada:

1. Kepada Allah SWT yang telah menciptakan alam semesta


2. Bapak Drs. Aceng Haruji selaku kepala sekolah SMKN 7
3. Ibu Wita Maulida, S. Pd. M. selaku Waka Humas/Hubin SMKN 7 Kota
Tangerang Selatan
4. Ibu Nayundha Yustriana, S.Pd. selaku kepala kompetensi keahlian Tata Boga.
5. Ibu Nayundha Yustriana, S.Pd selaku Wali Kelas XI Tata Boga 1
6. Kakak Diana Anggraeni Permatasari selaku kakak pembimbing selama
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di Hotel Aston Bellevue Radio Dalam
7. Seluruh Staff dan Karyawan Hotel Aston Bellevue Radio Dalam
8. Seluruh Staff Tata Usaha SMK Negeri 7 Kota Tangerang Selatan
9. Seluruh Dewan Guru SMKN 7 yang telah mendidik dan membimbing kami
menghadapi PKL.
10. Teman - teman yang telah membantu hingga terselesainya laporan PKL

i
Dalam penulisan laporan ini saya menyadari bahwa masih ada kekurangan
dan kesalahan. Saya mohon dengan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
para pembaca.

Demikian saya sampaikan atas perhatiannya saya ucapkan banyak terima


kasih.

Tangerang Selatan, 11 Juli 2021

Ariqah Humaira

i
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan I..........................................................................................i
Lembar Pengesahan II........................................................................................ii
Identitas.............................................................................................................iii
Kata Pengantar...................................................................................................iv
Daftar Isi..............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.................................................................................................
1.2 Tujuan Training...............................................................................................
1.3 Manfaat Training.............................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah Hotel ..................................................................................................
2.2 Lokasi Hotel ...................................................................................................
2.3 Struktur Organisasi..........................................................................................
2.4 Fasilitas Hotel..................................................................................................
2.5 Struktur Organisasi Departement....................................................................
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian SOP................................................................................................
3.2 Penerapan SOP F & B Service........................................................................
3.3 Pengaruh SOP..................................................................................................
3.4 Tugas Dan Tanggung Jawab F & B Service...................................................
BAB IV PELAKSANAAN PKL
4.1 Waktu dan Tempat On Job Training...............................................................
4.2 Jadwal Kegiatan...............................................................................................
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan......................................................................................................
4.2 Saran................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengertian Food And Beverage Service – F&B merupakan salah satu
department di hotel yang berfokus pada pelayanan makanan dan minuman untuk
mencapai kepuasan pelanggan.  Selain di hotel, department ini mungkin juga bisa
Anda jumpai di restoran, penerbangan, rumah sakit, kapal pesiar maupun perkereta
apian.
Seorang yang bekerja di bidang Food and Beverage Service ini diharuskan untuk
tampil rapi, ramah dan sopan serta mampu berkomunikasi dengan baik juga cekatan.
Mengingat pekerjaan ini bergerak dalam bidang jasa pelayanan dan selalu bertemu
dengan banyak orang setiap harinya.
Hal yang menarik bekerja di bidang F&B adalah suasana bekerja yang berbeda
(restoran, café, coffe shop) dan bisa selalu tampil modis karena harus bertemu dengan
banyak orang sehingga cocok sekali untuk mereka yang hobi masak atau menyukai
hal-hal yang baru.

Berdasarkan kenyataannya, masih banyak lulusan perguruan tinggi yang


memiliki keahlian seperti yang diharapkan, kekurangan pengalaman dalam praktek di
dunia industri menyebabkan mereka belum siap kerja. Untuk itu, setiap siswa/siswi
lulusan SMKN 7 dituntut untuk mempunyai suatu keahlian dan siap kerja. Salah satu
cara untuk mengisi kesenjangan tersebut dengan melaksanakan Praktek Kerja Industri
sebagai pengalaman peserta didik sebelum memasuki dunia kerja yang nyata dan
berbeda dengan dunia pendidikan.
Oleh karena itu,setiap lembaga pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
SMKN 7 harus mampu meluluskan siswa/siswi yang sudah siap kerja, baik secara
materi maupun psikis Dengan melaksanakan PRAKERIN sudah tentu menambah
wawasan serta pola pikir dari praktek itu sendiri.

i
1.2 Tujuan Training
Tujuan dari Training antara lain:
a. Menyiapkan peserta didik agar dapat mendapatkan pengalaman kerja yang
sesungguhnya
b. Menyiapkan peserta didik agar menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung
jawab,
c. Agar mendapat lebih banyak wawasan dari dunia kerja,
d. Mengisi lapangan kerja yang ada di dunia usaha atau industri sebagai tenaga
kerja yang sesuai dengan bidang dan program keahlian yang diminati.
e. Membekali peserta didik mampu memilih karir, ulet,dan gigih dalam
berkompetensi dan mampu mengembangkan sikap professional dalam bidang
keahlian yang diminati,
f. Membekali peserta didik dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
g. Mampu mengembangkan diri sendiri melalui jenjang pendidikan yang
lebih tinggi.

1.3 Manfaat Training


Praktek Kerja Industri merupakan salah satu program yang Sekolah
Menengah Kejuruan, Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri ini, diharapkan
siswa mampu mengikuti serta memahami kegiatan kerja di dunia usaha, agar
siswa bisa mencapai serta mendapatkan sesuatu yang berguna bagi diri sendiri
bagi dirinya, sehingga dapat di perhitungkan di dunia kerja nantinya.
Praktek Kerja Industri juga dapat membentuk mental seorang siswa dan
memotivasi siswa sebagai tenaga kerja yang siap kerja dan berjiwa.

i
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah Hotel


Hotel berkelas bintang empat plus dan apartemen The Bellevue Radio Dalam,
Jakarta Selatan, akan beroperasi pada April 2014. The Bellevue Radio Dalam
merupakan gabungan antara hotel dan apartemen, yang sebanyak 80% hotel dan 20%
apartemen. Demikian dikatakan Direktur Utama PT Bina Usaha Nusantara, Arvin F
Iskandar, dalam acara "Topping Off (penutupan atap), The Bellevue Radio Dalam" di
Jakarta, Sabtu (5/10).
Dikatakan Arvin, The Bellevue Radio Dalam merupakan salah satu portofolio terbaik
dengan mengusung konsep kondominium hotel dan apartemen yang dapat dimiliki
publik sebagai instrumen investasi yang menjanjikan. Sebagai pengelola
kondominium hotel ini, PT Bina Usaha Nusantara telah menunjuk Best Western
International. "Nantinya kondotel ini akan dioperasikan sebagai hotel bintang lima
dengan brand Best Western Premier," kata dia.
The Bellevue Radio Dalam dibangun di atas lahan seluas 4.000 meter persegi dan
berlokasi di area elite dengan aksesilibilitas yang mudah dijangkau yakni Kawasan
Radio Dalam Jakarta Selatan. Kawasan ini berjarak dekat dengan Pondok Indah dan
menuju koridor bisnis baru TB Simatupang dan Jakarta Outer Ring Road, menuju
kawasan bisnis terpadu CBD Sudirman serta menuju Bandara Internasional
Soekarno-Hatta.
Selain itu, The Bellevue Radio Dalam yang berada di area permukiman elite Pondok
Indah, juga dikelilingi oleh fasilitas publik kelas menengah atas yang sangat populer
yakni Pondok Indah Mal 1, 2, dan 3, Rumah Sakit Pondok Indah, perkantoran
Pondok Indah, Jakarta International School, dan lainnya.

i
The Bellevue Radio Dalam yang dibangun menghabiskan dana sebesar Rp 150 miliar
ini dilengkapi fasilitas pendukung seperti kolam renang, fitness centre, spa,
kafe, business center, restoran, pool, garden dan florist.
Apartemen dengan luas per kamar (unit) 30 meter persegi ini seharga Rp 33 juta per
meter persegi. "Sampai sekarang sudah 90% apartemennya terjual," kata dia.
Dikatakan, konsep kondotel memungkinkan pemilik mendapatkan recurring income
yang akan meningkat setiap tahunnya. Lagi pula pengembalian investasinya terhitung
cepat, hanya sekitar 7-8 tahun

i
2.2 Lokasi Hotel
Hotel Aston Bellevue
Jl. H. Nawi Raya Jl. Radio Dalam Raya No.1, RT.3/RW.1, Gandaria Sel., Kec. Cilandak,
Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12420

2.3 Struktur Oganisasi

1. Food & Beverage Director


Seorang food & beverage director, memiliki tugas serta tanggung jawab seperti: 
 Menetapkan menu apa saja yang akan disajikan, bagaimana cara
menyajikannya, serta mengatur strategi penjualan agar dapat mencapai target
omzet perusahaan.
 Melakukan analisis terhadap kompetitor usaha untuk mendapatkan strategi
pemasaran yang tepat.
 Menyusun rincian anggaran untuk semua divisi yang berada di bawah
naungannya seperti F&B production kitchen, F&B service, dan stewarding. 

i
 Merumuskan peraturan-peraturan yang membuat nyaman dan menjamin
kesejahteraan karyawan serta tidak merugikan perusahaan.
 Menjadi jembatan untuk berkomunikasi antara karyawan yang berada di level
bawahnya dengan pimpinan tertinggi agar dapat menyampaikan aspirasi para
tenaga kerja.
 Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar rekan di lapangan atau
dengan pelanggan.

2. Assistant Food & Beverage Manager


Posisi seorang Assistant food & beverage manager  berada tepat di bawah direktur.
Tugasnya: 
 Mengkoordinasikan kegiatan yang dilakukan antara bagian dapur, layanan,
dengan bagian depan yang bertugas menjamu tamu.
 Membuat rencana kerja serta menilai bagaimana rencana tersebut
dilaksanakan, untuk kemudian melaporkan hasilnya kepada direktur.
 Mengawasi inventaris fisik yang berada di lingkungan dapur, layanan,
maupun depan.
 Mengevaluasi kinerja bawahannya.
 Membantu menangani permasalahan yang tidak dapat diatasi bagian bawah
untuk dilaporkan kepada atasan.

3. Restaurant & Bar Manager


Manager dalam struktur organisasi FB service, bertugas untuk: 
 Mengkoordinir semua kegiatan operasional yang ada di bagian food &
beverage service.
 Mengawasi dan memastikan event yang ada di lingkungan kerja berjalan
dengan lancar sesuai keinginan tamu.
 Meningkatkan keakraban dengan tamu.

i
 Menciptakan hubungan harmonis antar rekan kerja.
 Membuat laporan bulanan yang nantinya akan dikirimkan kepada atasan.
 Mengevaluasi performa kerja karyawan yang berada di bawahnya.
 Menyelesaikan masalah yang terjadi di bawah kendalinya serta memberi
laporan kepada atasan.

4. Head Waiter (Supervisor)


Head waiter atau bisa juga disebut supervisor, memiliki peranan dan tugas: 
 Memonitor penggunaan stok bahan yang ada.
 Memeriksa daily report yang dilaporkan oleh bawahan.
 Memastikan pelayanan kepada pelanggan sudah sesuai standar.
 Menangani apabila ada keluhan dari konsumen.
 Mengatur pembagian kerja setiap bawahan dan memastikan jika semuanya
terbagi dengan adil.
 Memastikan kebersihan, kesehatan, serta kedisiplinan setiap bagian yang
berada di bawah kendalinya secara langsung.
 Berhubungan langsung dengan tamu VIP.
 Melakukan evaluasi kinerja para bawahan.

5. Assistant (Head Waiter Captain)


Biasanya seorang head waiter captain, lebih sering berada di lapangan dan
berinteraksi dengan waiter atau tamu langsung. Tugas yang harus diemban adalah: 
 Menggantikan supervisor apabila berhalangan hadir dan menyampaikan apa
pun pesan atau perintah dari atasan kepada bawahan.
 Membuat laporan harian yang akan dilaporkan kepada atasan.
 Memantau penggunaan stok dan segera melengkapinya ketika kehabisan.

i
 Memantau secara langsung pelaksanaan layanan kepada tamu serta
penjualannya.
 Membuat laporan repair & maintenance order.
 Mengatasi permasalahan tamu baik berupa komplain atau hal-hal lain dan
menjamin kebutuhan pelanggan tersedia.
 Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar rekan yang bertugas. 

6. Waiter
Seorang waiter/waitress, merupakan orang-orang yang langsung berhubungan dengan
pelanggan. Tugas yang harus mereka emban adalah: 
 Menangani keluhan pelanggan secara langsung.
 Memastikan kepuasan dan kenyamanan pelanggan terhadap pelayanan yang
diberikan.
 Melayani langsung pelanggan sesuai kebutuhan mereka.
 Mengambil pesanan dari bagian order tracker atau captain untuk diteruskan
kepada bagian dapur.
 Memastikan serta mempersiapkan kebutuhan peralatan seperti napkin.
 Membawa soiled linen dan dirty dishes ke bagian laundry atau stewarding.
 Melakukan table set up dan clear up.
 Menjamin kebersihan area kerja.

2.4 Fasilitas Hotel


Fasilitas & Jenis Kamar
Fasilitas Terpopuler :
1. Wi-Fi di tempat umum
2. Antar jemput bandara
3. Layanan penjemputan bandara
4. Restoran

i
5. Kafe
6. Lantai bebas rokok
7. Resepsionis (24 jam)
8. Layanan bangun tidur
9. Pusat kebugaran
10. Spa
11. Pijat
12. Kolam renang dalam ruangan
13. Sauna
14. Penitipan bagasi
15. Kolam renang luar ruangan
16. Makanan Anak
17. Ruang rapat
18. Pengasuhan bayi
19. Fotokopi/faks
20. Ruang fungsional
21. Pusat bisnis
22. Lounge eksekutif
23. Area merokok
24. ATM

i
2.5 Struktur Organisasi Departement
Struktur Organisasi Hotel Bintang 4
Hotel bintang 4 biasanya terdiri dari 50 kamar standart dengan luas 24 m 2 dan
terdapat kamar suite minimal berjumlah 3 dengan luas 48 m2.
Untuk fasilitas yang ditawarkan juga cukup memadai seperti sarana olahraga,
restaurant, bar dan area rekreasi serta memiliki ruang lobby berukuran 100 m 2.
Adapun contoh struktur organisasi hotel bintang 4 yang digunakan umumnya seperti
berikut ini.

Struktur Organisasi Hotel dan Tugasnya


Setelah melihat beberapa contoh struktur organisasi hotel di atas, berikut ini akan
kami jabarkan apa saja tugas dan tanggung jawab di masing-masing bagian atau
department yang ada.
1. Corporate Owner
Corporate Owner adalah pemilik atau orang yang ditunjuk untuk mengawasi seluruh
kegiatan sebuah hotel sebagai jabatan tertinggi.

i
2. General Manager
General Manager memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengontrol segala
keuangan, kinerja, pelayanan, dekorasi dan interior, makanan, kualitas serta membuat
aturan-aturan yang sifatnya harus dipatuhi oleh semua staf dalam memberikan
pelayanan terbaik kepada para tamu yang menginap.

3. Executive Secretary
Executive Secretary memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai sekertaris direktur
utama yang mengatur segala jenis jadwal kegiatan/acara yang ada.

4. Front Office Manager


Front Office Manager bertugas dan bertanggung jawab untuk mengatur, mengawasi
dan mengontrol semua tugas yang berkaitan dengan operasional bagian front office
department.

5. F&B Manager
F&B Manager memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap penjualan makanan dan
minuman sebagai sumber penghasilan kedua bagi hotel. Jadi secara umum bagian
F&B akan bertanggung jawab dalam membuat, menyiapkan dan menghidangkan
makanan maupun minuman kepada seluruh tamu hotel.

6. Executive Houskeeper
Executive Housekeeper memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membersihkan dan
menyiapkan kamar bagi para tamu yang akan menginap di hotel.

7. Front Office Attendant


Front Office Attendant memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap penjualan kamar
hotel secara sistematik yaitu melalui dari tahap awal reservasi sampai dengan saat

i
penyerahan kamar kepada tamu. Selain itu bagian ini juga yang bertugas untuk
memberikan layanan informasi selama mereka menginap.

8. HRD Manager
HRD Manager memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengelola sumber daya
manusia agar terciptanya keberhasilan sebuah hotel. Jadi seorang HRD Manager
harus menguasai dasar hokum dan undang-undang ketenagakerjaan baik lokal,
nasional dan internasional.

9. Room Attendant
Room Attendant memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai petugas floor
section untuk menjaga kerapian, kebersihan, kelengkapan dan kenyamanan di kamar-
kamar tamu.

10. Trainee
Trainee memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melihat kemampuan dan bakat dari
masing-masing karyawan dalam mengerjakan tugas-tugasnya.

11. Sales & Marketing


Sales & Marketing memiliki tugas untuk melakukan pemasaran hotel supaya dikenal
dan memiliki branding sehingga para tamu para tamu yang pernah menginap suatu
saat bisa datang kembali.

12. Duty Manager


Duty Manager memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai manager dan sebagai
perwakilan perusahaan diluar jam kerja apabila manager utama berhalangan hadir.

i
13. Hotel Account
Hotel Account memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengendalikan semua
operasional keungan yang ada di hotel.

14. Room Division Manager


Room Division Manager yang bertugas untuk mempersiapkan kamar saat akan ada
tamu yang menginap.
15. Personal Manager
Personal Manager memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melakukan perencanaa,
pengawasan dan perekrutan karyawan hotel serta membantu menyusun program
pelatihan karyawan agar lebih terampil.

16. Security Director


Security Director memiliki tugas dan tanggung jawab dalam menjaga keamanan hotel
secara menyeluruh termasuk keamanan para tamu, karyawan dan semua asset hotel.

17. Waiter
Waiter memilii tugas dan tanggung jawab untuk mengatur serta menghidangkan
makanan dan minuman kepada tamu sesuai dengan arahan, fungsi dan standart
operasional untuk mendapatkan kepuasan tamu secara maksimal.

i
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian SOP


Berikut beberapa pengertian SOP menurut para ahli dari beberapa
sumber buku:
1. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah merupakan panduan yang
digunakan untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan
berjalan dengan lancar (Sailendra, 2015:11).
2. Menurut Moekijat (2008), Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah urutan
langkah-langkah (atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), di mana
pekerjaan tersebut dilakukan, berhubungan dengan apa yang dilakukan,
bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, di mana melakukannya,
dan siapa yang melakukannya.
3. Menurut Tjipto Atmoko (2011), Standar Operasional Prosedur (SOP)
merupakan suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan
sesuai denga fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan
indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai tata kerja,
prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.
4. SOP atau standar operasional prosedur adalah dokumen yang berisi
serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses
penyelenggaraan administrasi perkantoran yang berisi cara melakukan
pekerjaan, waktu pelaksanaan, tempat penyelenggaraan dan aktor yang
berperan dalam kegiatan (Insani, 2010:1).

i
3.2 Penerapan Standar Operasional Prosedur Food & Beverage Service
di Hotel Aston Bellevue Radio Dalam
Keberadaan SOP ( Standard operasional Prosedur ) sangat penting bagi operasional
perusahaan khususnya hotel, dengan SOP perusahaan bisa mengantisipasi berbagai
situasi yang mungkin terjadi dalam menjalankan kegiatan pekerjaan dan pelatiham
( training ). SOP akan memberikan arah bagi staff perusahaan dalam menjalankan
pekerjaannya seperti halnya kegiatan training. Dengan adanya SOP ini karyawan
Hotel Aston Bellevue Radio Dalam akan mengetahui ruang lingkup ini, maka job
description akan jelas dan tidak tumpang tindih, dengan demikian maka staff
perusahaan akan terjaga dengan baik. SOP atau standar operating procedure, adalah
system atau prosedur yang disusun untuk memudahkan, merapihkan dan menertibkan
pekerjaan. Sistem ini ini berisi urutan proses pekerjaan mulai dari awal sampai akhir.
Perusahan yang telah memahami kebutuhan suatu standar acuan, agar para karyawan
dapat memahami dan melakukan tugasnya sesuai standar yang di gariskan
perusahaan, menyadari akan pentingnya SOP ini. Bahkan perusahaan juga membuat
SOP untuk produk yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut, agar para konsumen
dapat mengetahui cara menggunakan produk tersebut tanpa salah. 40 SOP atau
standar operasional prosedur, yang harus di terapkan oleh hotel harus sangat di
prioritaskan untuk kelancaran kegiatan pekerjaan, tujuannya adalah untuk
peningkatan pelayanan yang akan diberikan kepada tamu dan juga kelancaran
operasional kerja yang ada di Hotel Aston Bellevue Radio Dalam. Untuk kegiatan
training sendiri juga perlu menerapkan SOP, hal ini dimaksud agar pada saat
melakukan pekerjaan para trainee di Hotel Aston Bellevue Radio Dalam sudah
mengerti dan bisa menjalankan tugasnya masing-masing dengan baik tanpa harus
diarahkan dan di tegur oleh senior atau karyawan hotel yang bekerja di bagian Food
& Beverage Service, maka dari itu sebelum melakukan atau memulai pekerjaannya di
dapur, setiap trainee akan diberi pengarahan dan pembelajaran mengenai SOP
tersebut baik itu manfaat, tujuan dan pentingnya pemahaman mereka mengenai
pentingnya SOP dalam kegiatan pelatihan saat breafing. Pada saat diberikan

i
pengarahan setiap trainee akan diberikan informasi mengenai pemberlakuan SOP
dalam kegiatan pelatihan, baik itu standar dalam melayani tamu, penggunaan waktu,
kebersihan, dan terutama adalah untuk kelancaran operasional kerja termasuk juga
pelatihan yang dilakukan di Hotel Aston Bellevue Radio Dalam. Jika semua hal
tersebut sudah bisa diterapkan dengan baik maka operasional kerja akan berjalan
dengan sangat baik dan tentunya akan menunjang kualitas kerja yang dilakukan oleh
karyawan hotel Sheraton maupun trainee yang sedang melakukan pelatihan (training).

i
3.3 Pengaruh Standar Operasional Prosedur Dalam Kegiatan Training
Setiap Perusahaan boleh memilih dan menentukan bagaimana dan seperti apa
standar operasional prosedur yang berlaku pada perusahaannya, seperti hotel, kantor
dan sebagainya. Standard Operasional Prosedur (SOP) merupakan hal mutlak.
Pengaruh SOP sendiri sangatlah besar dalam hal pekerjaan maupun pelatihan atau
training, dan itu juga merupakan hal wajib yang harus di terapkan dalam perusahaan
termasuk hotel. 41 Dengan adanya SOP tingkat kualitas karyawan di Hotel Aston
Bellevue Radio Dalam menjadi lebih baik lagi. Standar operasional mendukung
karyawan dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya, begitupun dengan para
trainee yang sedang dalam masa pelatihan bisa lebih mengerti dan mengetahui apa
yang dimaksud dengan SOP dan mereka bisa bekerja dengan baik membantu
pekerjaan yang dilakukan oleh senior. Dengan mengetahui SOP tersebut mereka bisa
lebih memhami bagaimana cara kerja di hotel dan juga tidak bekerja asalan dan yang
penting jadi. SOP sendiri sangat penting adanya, pun dalam kegiatan training. Karena
setiap pekerjaan pasti memiliki standarnya masing-masing termasuk dalam kegiatan
training sekalipun, berikut beberapa standar yang harus diperhatikan oleh para trainee
sebagai berikut:
A. Standar kebersihan Kebersihan adalah salah satu faktor penting dalam sebuah
pekerjaan apalagi yang berhubungan dengan makanan yang berkontaminasi
langsung dengan tangan pembuat. Teruntuk para trainee hal ini harus sangat
diperhatikan dalam proses pembuatan makanan yang akan disajikan kepada
tamu hotel, sedikit kelalaian saja maka akan berakibat fatal bagi trainee dan
karyawan dan khususnya bagi hotel itu sendiri apabila terdapat hal seperti
kebersihan makanan yang disajikan dan diketahui oleh tamu yang
menghidangkan makanan tersebut maka otomatis akan mendapat komplain
dari tamu dan nama hotel bisa saja tercoreng.

i
B. Standar waktu pembuatan makanan Standar waktu juga harus diperhatikan
oleh trainee maupun karyawan hotel dalam proses pembuatan makanan,
karena jika waktu pembuatan memakan waktu yang cukup lama maka bisa
dipastikan tamu akan merasa jenuh dan sewaktu-waktu bisa membatalkan
pesananya dan hal ini bisa membuat hotel rugi.

C. Standar pelayanan 42 Khusus untuk pramusaji yang menyajikan makanan


kepada tamu, standar pelayanan juga harus diperhatikan dan harus selalu
diberikan kepada tamu yang datang ke restaurant untuk membeli produk
makanan yang dijual. Memberikan pelayanan dengan mutu yang baik
merupakan salah satu cara yang paling menentukan keberhasilan dan harus
didukung dengan kelengkapan fasilitas tersebut. Restaurant dalam
menjalankan usahanya dalam bidang pelayanan makan minum harus terus
berupaya untuk meningktakan kualitas dalam pelayanannya demi mencapai
kepuasan tamu.

i
3.4 Tugas Dan Tanggung Jawab F & B Service Menurut SOP
1) Mengatur dan menyajikan makanan dan minuman sesuai dengan fungsi,
arahan dan cara untuk mendapatkan kepuasan tamu secara maksimal.
2) Melakukan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh menejemen atau atasannya
langsung yang tidak tertulis disini.
3) Penampilan selalu baik dan melakukan tugas yang menyenangkan setiap hari.
4) Membersihkan semua meja, kursi termasuk peralaran-peralatan lain seperti,
papan tulis, daftar menu, dll.
5) Memperoleh item dari gudang dan memastikan penyimpanan yang benar.
6) Mengatur meja, meja prasmanan, bahan dekorasi dan peralatan sesuai intruksi
dari atasan dan kapten sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
7) Menyajikan makanan dan minuman dengan cara yang efisien dan sopan untuk
mendapatkan kepuasan yang maksimal, dan sesuai dengan prosedur dan
standar yang di tetapkan.
8) Menjaga meja, kursi dan peralatan rapi sepanjang hari.
9) Mengambil makanan dari dapur dan mengembalikan piring kotor ketempat
cuci piring.
10) Pastikan kebersihan semua fasilitas setelah selesai agar semua ruang
serbaguna yang sudah kosong oleh staf penjualan bisa ditunjukan kepada
klien.
11) Harus tahu peralatan perjamuan sudah tersedia di hotel.
12) Memastikan bahwa minuman dan hidangan makanan sesuai dengan daftar
menu dan spesifikasi. Disajikan dengan benar, panas/dingin/es atau pada suhu
tertentu sebelum di sajikan.
13) Mendengarkan keluhan tamu. Memperbaiki kesalahan-kesalahan dan
permintaan. Menginformasikan situasi pada atasan jika serius atau tidak
mampu untuk menangani dan melaporkan kepada menejemen.
14) Menghadiri semua pelatihan yang diberikan.
15) Berpakaian rapi dan bersih deng an memakai name tag.

i
16) Pastikan kebersihan, keamanan dan efisiensi kerja.
17) Bekerjalah sesuai jadwal sebagaiman ditugaskan oleh atasan.
18) Melakukan semua tugas dengan efisie, secara teknis yang benar, mengikuti
kebijakan menejemen, aturan dan peraturan hotel, perintah dari supervisor,
mematuhi prosedur manual pelatihan pelatihan dan mencapai standar yang
tinggi agar

i
BAB IV
PELAKSANAAN PKL

3.1 Waktu dan Tempat Job On Training


Waktu dimulai pada tanggal 8 Febuari 2021 - 8 Juli 2021 dikarenakan adanya
pandemi corono PPKM, maka pelaksanaan PKL terhenti pada tanggal 28 Juni 2021.
Praktik Kerja Lapangan (PRAKERIN) di Hotel Aston Bellevue Radio Dalam di
bagian F & B Service

3.2 Jadwal Kegiatan


Jadwal Kegiatan- Kegiatan di tempat PKL :
Morning 07:00 - 10;00
1. Tidying the Break Fast Table
2. Memorize The Break Fast Menu
3. Greeting The Guest
4. Refill Coffe, Tea, White Sugar, Brown Sugar, Creamer and others
To Noon 11;00 - 12;00
1. Clear Up Plate, Glass and Others
Noon 12;00 - 13;00
1. Closing Class Break Fast
2. Set up Break Fast To Make Tomorrow Again
To The Afternoon 13:00 - 14:00 (Break)
Afternoon 14;00 - 16:00
1. Cleaning Plate, Glass and Others
2. Check Floor
To The Night 16:00 (Done)

i
BAB V
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Selama melaksanakan praktik kerja industri (PRAKERIN), saya dapat menyimpulkan
bahwa:
1. Berhasilnya pelaksanaan prakerin ini ditentukan oleh interaksi yang baik
antara pelaksana prakerin dengan instruktur / pembimbing prakerin berjalan
dengan baik dan lancar
2. Telah melaksanakan prakerin dari tanggal 9 Febuari 2021 sampai dengan 28
Juni 2021
3. Prakerin ini merupakan kegiatan belajar mengenal bagaimana kondisi
nantinya seandainya telah masuk kedalam lingkungan kerja yang sebenarnya.

4.2 Saran
Disini saya memberikan beberapa saran yang bersifat membangun yaitu:
1. Sebaiknya pembekalan yang di berikan guru produktif kepada siswa SMKN 7
waktunya lebih panjang, sehingga tidak menyulitkan siswa nantinya saat
berada di tempat prakerin
2. Diharapkan kepada guru pembimbing untuk monitoring agar sesuai dengan
jadwal waktu yang di tentukan Prakerin ini merupakan kegiatan belajar
mengenal bagaimana kondisi nantinya seandainya telah masuk kedalam
lingkungan kerja yang sebenarnya.
3. Berikanlah siswa / siswi SMKN 7 arahan yang dapat membantu kesulitan
selama berjalan pelaksanaan nya prakerin.
Demikianlah kesimpulan dari saya. Saya mengharapkan saran dan kritik
dari pembaca demi kesempurnaan pembuatan laporan ini. Saya merasa masih
banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini. Dan mudah mudahan bisa di
Jadikan pedoman untuk siswa / siswi SMKN 7 nantinya.

i
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.museumnasional.or.id/tentang-kami/organisasi
2. http://shabrinaiqlima.blogspot.com/2015/03/langkah-langkah-membuat-
poster.html
3. http://sri9b23.blogspot.com/
4. http://www.sumberpengertian.co/pengertian-design-grafis
5. https://idseducation.com/articles/menyelami-prinsip-prinsip-desain/
6. KTI FIX.pdf

i
LAMPIRAN

Lampiran 1. Dining Room

Lampiran 2. Wedding

i
Lampiran 3. Bar

Lampiran 4. Bar Garden

i
Lampiran 5. Meeting Room

Lampiran 6. Meeting Room (2)

Anda mungkin juga menyukai