Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

Volume 6, No 2, September 2018 (215-225)


Online: http://journal.uny.ac.id/index.php/jamp

KINERJA DOSEN DI BIDANG PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH


Trie Hartiti Retnowati 1, Djemari Mardapi 1, Badrun Kartowagiran 1 *
1Universitas Negeri Yogyakarta
1Jl. Colombo No. 1, Depok, Sleman 55281, Yogyakarta, Indonesia

* Corresponding Author. Email: kartowagiran@uny.ac.id


Abstrak
Keharusan publikasi ilmiah dari Pemerintah, dapat mendorong dosen untuk meningkatkan
kualitas, kuantitas penelitian dan publikasi ilmiah. Sehubungan dengan hal ini, tujuan
penelitian ini adalah mengeksplor kinerja dosen di bidang penelitian dan publikasi ilmiah.
Informasi ini dapat digunakan oleh stakeholder untuk melakukan pembinaan terhadap kinerja
dosen. Penelitian ini merupakan penelitian survei dan untuk mengumpulkan data digunakan
kuesioner yang memiliki validitas dan reliabilitas tinggi, dilengkapi dengan teknik observasi.
Pada tahap awal, responden penelitian ini adalah 92 dosen Universitas Negeri Yogyakarta
yang terdiri dari 22 Asisten ahli, 26 Lektor, 28 Lektor Kepala, dan 16 Profesor. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa selama tiga tahun terakhir skor kinerja dosen dalam bidang penelitian
dan publikasi ilmiah untuk semua kelompok jabatan mengalami peningkatan, tetapi ada
perbedaan skor kinerja dosen dalam penelitian dan publikasi ilmiah bila dilihat dari jabatan
dosen. Guru Besar menduduki ranking tertinggi, baik untuk skor kinerja dosen dalam
penelitian maupun publikasi ilmiah diikuti oleh Lektor Kepala, Lektor, dan Asisten Ahli.
Kata kunci: kinerja dosen, penelitian, publikasi ilmiah

LECTURERS’ PERFORMANCE IN SCIENTIFIC RESEARCH AND PUBLICATION


Abstract
The necessity of scientific publication insisted by the government can encourage lecturers to improve
their scientific research and publication, both in quality and quantity. In connection with this fact, this
research is aimed at exploring lecturers’ performance in terms of scientific research and publication. The
information gained through the result of this study can be used by the stakeholder to develop the
lecturers’ performance. This study is a survey research employing high-validity-and-reliability
questionnaire to collect the data, completed with the employment of observation technique. At the initial
stage, the respondents of the study were 92 lecturers of Universitas Negeri Yogyakarta consisting of 22
instructors, 26 assistant professors, 28 associate professors, and 16 professors. The results of the study
indicate that during the last three years, there is an increase on the total scientific research performance
score and publication at every level of the functional position, but there is also a difference the scientific
research performance score and publication seen from these functional positions. Professors are at the
highest rank of the scientific research performance score and publication, followed by associate
professors, assistant professors, and instructors.
Keywords: lecturers’ performance, scientific research, scientific publication

Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.21831/amp.v6i2.21524

Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan


ISSN 2337-7895 (print) ISSN 2461-0550 (online)
216 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

Pendahuluan dalam kelas (pembelajaran), tetapi juga


Ada dua tantangan yang dihadapi mampu melakukan pendidikan berkualitas
Bangsa Indonesia, yakni Era MEA dan revo- di luar kelas. Semakin tinggi kualitas guru,
lusi industri 4.0. Pada era Masyarakat Eko- semakin tinggi kualitas pembelajaran, dan
nomi Asian (MEA) yang mulai diberlaku- pada gilirannya semakin tinggi pula kuali-
kan pada 31 Desember 2015 (Chia, 2013) tas pendidikan. Hal ini sejalan dengan pen-
terjadi “single market and production base: free dapat Marzano, Frontier, & Livingston
flow of goods, free flow of services, free flow of (2011) yang mengatakan bahwa semakin
investment, free flow of capital, free flow of banyak kegiatan positif guru di dalam kelas,
skilled labour, priority integration sector, food, semakin tinggi prestasi belajar siswa. Se-
agriculture and foresty”. Sementara itu, pada mentara itu, Barber & Mourshed (2012)
era revolusi industri 4.0 semua mesin di- mengatakan bahwa prestasi belajar siswa
hubungkan dengan yang lain, bertumpu dimulai dari guru dan kepala sekolah yang
pada cyber physical system yang akan meng- efektif. Bahkan di bagian lain Barber dan
ubah secara radikal cara manusia berkehi- Mourshed menjelaskan bahwa “student
dupan, bekerja, dan berkomunikasi. Inovasi placed with high performing teachers will
yang dihasilkan untuk membuat kehidup- progress three times as fast as those placed with
an lebih nyaman tidak terbatas, tetapi tan- low performing teachers”.
tangan yang harus dipecahkan juga sangat Uraian tersebut menggambarkan be-
kompleks. Pekerjaan yang semula dilaku- gitu pentingnya pendidik atau guru atau
kan manual dengan mengandalkan tenaga dosen bagi perguruan tinggi. Kualitas
manusia semata sudah digantikan oleh lulusan perguruan tinggi sangat tergantung
mesin dan teknologi informasi. pada kinerja dosen. Jones, Jenkin, & Lord
Teknologi informasi yang ada saat ini (2006, p. 3) dalam buku mereka yang ber-
mampu menyediakan berbgai informasi, judul “Developing Teacher Effective Perfor-
termasuk informasi yang terkait dengan mance” menuliskan bahwa “Performance
pembelajaran. Hampir semua tugas guru means both behaviours and result. Behaviours
“di-handle” oleh Google dan/atau internet. emanate from the performer and tranform
Bahkan cara berpikir, mulai dari yang ren- performance from abstraction to action. Not just
dah sampai yang tingkat tinggi juga di- the instruments for result, behaviours are also
sediakan oleh Google dan/atau internet. outcomes in their own right – the product of
Fakta ini memberikan sinyal bahwa guru mental and physical effort applied to task – and
dituntut untuk mampu mengajarkan kogni- can be judged apart from result”. Dalam pe-
tif tingkat tinggi. Mengajarkan cara berpikir ngertian ini Jones et al. (2006, p. 4) mengata-
tingkat tinggi hanya dapat dilakukan de- kan “performance leads to the conclution that an
ngan cara memberi contoh dan ini hanya individual’s performance needs to be gauged
dapat dilakukan oleh guru yang berkua- with both behaviours and outcomes in mind”.
Dalam arti unjuk kerja, kinerja merupakan
litas. Terkait dengan hal ini, penelitian
Abrami et al. (2008) yang melakukan meta- kumpulan total dari perilaku yang ditun-
analisis terhadap 341 penelitian yang meng- jukkan seseorang pekerja, dengan demikian
gunakan pendekatan eksperimen dan kuasi kinerja dosen adalah hasil yang dicapai oleh
eksperimen tentang strategi mengajari sis- dosen dalam melaksanakan tugas yang
wa untuk berfikir kritis menemukan bahwa dibebankan kepadanya dan menjadi tang-
memberikan peluang untuk berdialog, mem- gung jawab dosen didasarkan kepada ke-
biarkan siswa untuk menghadapi perma- cakapan, pengalaman, dan kesungguhan
salahan-permasalahan, memberikan contoh dalam rentang waktu tertentu.
berfikir kritis, dan memberikan pembinaan Kinerja merupakan fungsi dari ke-
pada siswa akan berdampak positif pada mampuan dan motivasi; seseorang yang
keterampilan berpikir kritis. memiliki kemampuan tinggi tidak akan ber-
Guru yang berkualitas tidak hanya kinerja tinggi manakala dia tidak memiliki
motivasi tinggi. Hal ini selaras dengan hasil
mampu menyelenggarakan pendidikan di

Volume 6, No 2, September 2018


Kinerja Dosen di Bidang Penelitian dan Publikasi ... − 217
T. H. Retnowati, D. Mardapi, B. Kartowagiran

penelitian Astuti (2017) yang menemukan dapat terjaga dengan baik maka hasil proses
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pendidikan yang diperoleh tetap berkuali-
motivasi terhadap kinerja guru SD di Ka- tas dengan baik. Dalam rangka mewujud-
bupaten Cilacap. Sementara itu, Mugimu, kan kondisi ini diperlukan suatu penilaian
Nakabugo, & Katunguka (2013) yang meng- yang kontinu terhadap kinerja dosen agar
ambil asumsi Teori Sistem Motivasi (MST) diperoleh informasi yang terkini mengenai
mengatakan bahwa pencapaian aktual kondisi kinerja dosen. Dengan harapan apa-
seseorang itu mengacu pada keterampilan bila terjadi penurunan kinerja dosen akan
dan motivasi orang tersebut. Selain itu, Ford segera diketahui dan dapat diberikan tin-
(1992) menyatakan bahwa motivasi dapat dakan yang tepat. Hal ini sejalan dengan
didefinisikan dalam tiga fungsi psikologis hasil penelitian Peleyeju & Ojebiyi (2013)
yang berfungsi untuk mengarahkan, mem- yang merekomendasikan bahwa pengelola
beri energi, dan mengatur aktivitas yang perguruan tinggi harus menjamin penilaian
diarahkan pada tujuan: sasaran pribadi, kinerja dosen secara menyeluruh dan terus
proses gairah emosional, dan kepercayaan menerus dalam rangka meningkatkan kua-
agen pribadi. litas dosen dan kualitas manajemen secara
Sementara itu, Berk (1986) menjelas- keseluruhan di perguruan tinggi. Lebih di-
kan cara melakukan penilaian kinerja, yaitu tekankan lagi oleh Bai, Rajput, Hussain, &
proses mengumpulkan data dengan cara Khoja (2014) bahwa evaluasi kinerja dosen
pengamatan yang sistematik untuk mem- merupakan tantangan serius bagi pengelola
buat keputusan tentang individu. Ada lima perguruan tinggi.
aspek utama yang tersirat dan tersurat pada Pasal 1 Permenristekdikti Nomor 44
definisi tersebut, yaitu: proses, pengumpul- Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pen-
an data, pengamatan sistematik, integrasi didikan Tinggi (Menteri Riset Teknologi
data, dan keputusan individu. Selanjutnya dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia,
Cronbach (1985) menjelaskan bahwa semua 2015) dijelaskan dosen adalah pendidik pro-
tes pada dasarnya adalah untuk mengukur fesional dan ilmuwan dengan tugas utama
kinerja dalam suatu segi. Penilaian kinerja mentransformasikan, mengembangkan, dan
biasanya digunakan terhadap suatu tugas menyebarluaskan ilmu pengetahuan, tek-
yang membutuhkan respons nonverbal, nologi, dan seni melalui pendidikan, pene-
misal tes praktik untuk mengajar, melukis, litian, dan pengabdian kepada masyarakat.
menyanyi, dan melawak. Tes kinerja meng- Penilaian kinerja dosen seharusnya men-
acu pada suatu standar yang ingin dicapai cakup kinerja dosen di bidang pendidikan,
atau yang ditetapkan sebagai batas mini- penelitian, dan pengabdian kepada masya-
mum yang harus bisa dilakukan peserta tes, rakat. Akan tetapi, pada kesempatan ini ha-
sehingga standar yang ingin dicapai harus nya diteliti kinerja dosen di bidang pene-
ditetapkan lebih dahulu. Pada penilaian litian dan publikasi ilmiah karena kinerja
kinerja, seseorang dapat disuruh untuk me- dosen di bidang lainnya sudah dilakukan
lakukan respon ganda terhadap suatu per- penelitian. Selain itu, menurut Hemmings &
tanyaan sesuai dengan suatu ketetapan ter- Kay (2014) di beberapa negara, misal Aus-
tentu (Yen, 1993). Respons ganda ini meru- tralia, Selandia Baru, Inggris mengakui pe-
pakan informasi yang dibutuhkan untuk nelitian lebih penting daripada pembel-
menentukan kinerja seseorang dalam bi- ajaran, dan pengabdian pada masyarakat.
dang tertentu. Oleh karena itu pada penilai- Hal ini diprtegas oleh Mugimu et al. (2013)
an kinerja, dimensi yang diukur tidak hanya yang mengatakan bahwa pembelajaran dan
satu, melainkan lebih. penelitian merupakan pilar utama dalam
Beberapa hasil penelitian dan peratur- pendidikan tinggi.
an perundang-undangan yang telah dipa- Perbedaan utama antara guru dan do-
parkan di atas menunjukkan bahwa kinerja sen adalah penelitian dan publikasi ilmiah.
dosen merupakan faktor utama dalam men- Dosen berkewajiban melakukan penelitian
jaga kualitas pendidikan. Bila kinerja dosen dan menerbitkan karya ilmiah, sedangkan
Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
Volume 6, No 2, September 2018
218 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

guru tidak. Penelitian yang dilakukan do- Kepala dan Profesor adalah dalam rangka
sen dapat berhasil dengan baik manakala mendorong peningkatan kuantitas dan
ada dana yang mencukupi, beban tidak kualitas publikasi ilmiah pada tingkat
terlalu berat, dan ada kemauan bekerja yang nasional dan internasional. Meningkatnya
tinggi. Hal ini selaras dengan hasil peneli- jumlah publikasi pada jurnal internasional
tian Mugimu et al. (2013) yang menunjuk- dan jurnal internasional bereputasi akan
kan bahwa pendanaan yang tidak mema- mendorong Indonesia mampu bersaing
dai, beban kerja yang berat, dan motivasi dengan bangsa-bangsa lain. Pada saat ini
yang buruk menjadi kendala utama bagi jumlah publikasi internasional Indonesia
keberhasilan penelitian mereka. Sementara masih berada di bawah publikasi negara-
itu, menurut Rohmah, Huda, & Kusmin- negara maju, bahkan juga berada di bawah
tardjo (2016) faktor pendukung strategi pe- Malaysia dan Singapura.
ningkatan kemampuan dosen dalam penu- Dikeluarkannya Permenristekdikti
lisan karya ilmiah itu ada lima. Kelima Nomor 20 Tahun 2017 adalah dengan tu-
faktor itu adalah: (1) terdapat alokasi dana juan untuk: (1) mendorong dosen yang su-
untuk pelaksanaan pelatihan, (2) terdapat dah berada pada jenjang jabatan akademik
alokasi dana penelitian dan pengabdian Lektor Kepala dan Profesor untuk melak-
masyarakat, (3) adanya usaha penambahan sanakan tugasnya sebagai pendidik profe-
fasilitas publikasi jurnal ber-ISBN, (4) ada- sional dan ilmuwan dengan melaksanakan
nya alokasi dana untuk pemberian insentif tridarma perguruan tinggi secara sungguh-
sebagai penghargaan kepada dosen yang sungguh, (2) mendorong Lektor Kepala dan
berprestasi dalam menghasilkan karya ilmi- Profesor untuk secara aktif dan produktif
ah, serta (5) adanya keaktifan dosen dalam melakukan publikasi ilmiah di jurnal nasio-
mengikuti forum ilmiah. nal terakreditasi, jurnal internasional, dan
Begitu pentingnya penelitian yang jurnal internasional bereputasi, dan (3) me-
dilanjutkan dengan publikasi ilmiah, maka ningkatkan jumlah publikasi dosen dan il-
Pemerintah mewajibkan dosen untuk mela- muwan Indonesia pada tingkat internasio-
kukan kedua hal tersebut dan telah diatur nal sehingga mampu bersaing dengan pub-
dalam Peraturan Menteri Penertiban Apa- likasi bangsa-bangsa lain sejalan dengan
ratur Negara dan Reformasi Birokrasi No- Nawacita serta untuk memperoleh rekog-
mor 17 tahun 2013 tentang Jabatan Fungsio- nisi internasional terhadap publikasi ilmiah
nal Dosen dan Angka Kreditnya (Menteri ilmuwan Indonesia.
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Re- Sehubungan dengan uraian tersebut,
formasi Birokrasi, 2013). Dalam Permen maka penelitian ini hanya memfokuskan
PAN & RB tersebut dosen yang ingin mem- pada kinerja dosen di bidang penelitian dan
peroleh jabatan akademik Asisten Ahli, atau publikasi ilmiah. Selaras dengan fokusnya,
kenaikan jabatan dari Asisten Ahli ke tujuan penelitian ini adalah untuk meng-
Lektor, atau dari Lektor Kepala harus me- eksplor kinerja dosen di bidang penelitian
miliki publikasi ilmiah. Untuk dosen yang dan publikasi ilmiah agar stakeholder dapat
memiliki jabatan akademik Asisten Ahli melakukan pembinaan terhadap kinerja
dan Lektor, penanganan pengelolalan karir dosen.
jabatan akademiknya diserahkan kewe-
nangannya kepada Perguruan Tinggi Nege- Metode Penelitian
ri (PTN) untuk dosen di PTN kepada Koor-
Penelitian ini merupakan penelitian
dinator Perguruan Tinggi Swasta (Koper-
survei yang dilakukan pada bulan Maret
tis)/ Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
sampai dengan Agustus 2018. Data dikum-
untuk dosen perguruan tinggi swasta (PTS).
pulkan dengan teknik survei menggunakan
Permenristekdikti Nomor 20 Tahun
kueisioner yang terdiri dari 20 butir yang
2017 (Menteri Riset Teknologi dan Pen-
setiap butirnya memiliki empat jawaban.
didikan Tinggi Republik Indonesia, 2017)
Validitas isi instrumen dilakukan melalui
yang mewajibkan publikasi untuk Lektor

Volume 6, No 2, September 2018


Kinerja Dosen di Bidang Penelitian dan Publikasi ... − 219
T. H. Retnowati, D. Mardapi, B. Kartowagiran

expert judgments oleh 10 pakar dilanjutkan bobot 3, dan jurnal internasional bereputasi
dengan analisis menggunakan formula diberi bobot 4. Penulis pertama/utama
Aiken. Hasil analisis menunjukkan bahwa diberi bobot 2, sedangkan penulis kedua
semua butir dapat diterima karena koefisien atau ketiga diberi bobot 1.
validitas isi (V) terkecil sebesar 0,736, se- Data yang dikumpulkan berbentuk
dangkan menurut Aiken (1985) bila n = 10, skor, yakni banyaknya penelitian atau ba-
c = 5, dan p=0,05 diperoleh V =0,730. Se- nyaknya artikel yang dihasilkan dikalikan
mentara itu, reliabilitas instrumen diesti- dengan bobot. Skor yang diperoleh dides-
masi dengan formula Cronbach Alpha dan kripsikan kemudian dianalisis mengguna-
diperoleh α = 0,844 (Retnowati, Mardapi, kan teknik Kruskal Walls untuk mendes-
Kartowagiran, & Suranto, 2017). Pengum- kripsikan ada atau tidak adanya perbedaan
pulan data dilengkapi dengan teknik obser- skor (jumlah penelitian dan/atau publikasi
vasi untuk mengecek kelengkapan dan ku- ilmiah x bobot; artikel terbit di jurnal in-
alitas dokumen. ternasional bereputasi) antara Asisten Ahli,
Pada tahap awal, responden peneli- Lektor, Lektor Kepala, dan Guru Besar.
tian ini adalah 92 dosen Universitas Negeri Selanjutnya hasil analisis data kuantitatif ini
Yogyakarta yang terdiri dari 22 Asisten ahli, diinterpretasikan dan dilengkapi dengan
26 Lektor, 28 Lektor Kepala, dan 16 Pro- data kualitatif hasil wawancara dengan
fesor. Selanjutnya, hasil penelitian ini harus responden.
ditulis dalam jurnal ilmiah. Dosen yang
memiliki jabatan akademik Lektor Kepala Hasil Penelitian dan Pembahasan
atau Profesor sebagai pembimbing mahasis-
wa program magister atau program doktor Hasil Penelitian
dalam menyusun karya ilmiah untuk di- Penelitian ini merupakan penelitian
publikasikan di jurnal nasional terakredi- survei dengan tujuan mendeskripsikan
tasi, jurnal internasional, atau jurnal inter- kinerja dosen dalam bidang penelitian dan
nasional bereputasi, dan berkedudukan se- publikasi ilmiah. Responden penelitian ini
bagai penulis pendamping atau penulis ko- adalah 92 dosen UNY yang berasal dari
respondensi, dapat menggunakan karya tu- tujuh fakultas, yakni Fakultas Teknik (FT),
lis tersebut untuk pemenuhan kewajiban Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahu-
memperoleh tunjangan profesi dan tunjang- an Alam (FMIPA), Fakultas Ekonomi (FE),
an kehormatan profesor. Dosen yang sudah Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Fakultas Ilmu
dapat menunjukkan bukti penyerahan (sub- Pendidikan (FIP), Fakultas Ilmu Keolah-
mitted) artikelnya ke pengelola jurnal, na- ragaan (FIK), dan Fakultas Bahasa Sastra
mun belum diterbitkan, dapat dianggap dan Seni (FBS). Dosen yang menjadi res-
sudah memenuhi syarat publikasi ilmiah di ponden penelitian ini masing-masing fakul-
jurnal. tas terdiri dari Asisten Ahli, Lektor, Lektor
Data yang berhasil dikumpulkan un- Kepala, dan Guru Besar. Kinerja mereka di
tuk kinerja dosen di bidang penelitian sama bidang penelitian dapat dilihat pada
dengan jumlah penelitian dikalikan bobot- Gambar 1.
nya. Penelitian tingkat lokal diberi bobot 1, Gambar 1 menunjukkan bahwa ada
penelitian tingkat nasional diberi bobot 2, kenaikan skor penelitian dari tahun 2015 ke
penelitian tingkat regional diberi bobot 3, tahun 2016, baik untuk dosen tingkat Asis-
dan penelitian tingkat internasional diberi ten ahli, Lektor, Lektor Kepala, maupun
bobot 4. Sebagai Ketua Tim peneliti diberi Guru Besar. Sementara itu dari tahun 2016
bobot 2 dan anggota Tim peneliti diberi ke tahun 2017 skor penelitian dosen relatif
bobot 1. Sama halnya dengan penelitian, konstan, bahkan untuk dosen tingkat Guru
penulisan karya ilmiah juga diberi bobot. Besar mengalami sedikit penurunan. Selan-
Artikel yang ditulis pada jurnal tingkat jutnya, deskripsi skor penelitian dosen pada
lokal diberi bobot 1, jurnal tingkat nasional tahun 2016 dan tahun 2017 dapat dilihat
diberi bobot 2, jurnal internasional diberi pada Tabel 1.
Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
Volume 6, No 2, September 2018
220 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

70 63 61 Tabel 2. Hasil Uji beda dengan Teknik


60 Kruskal Wallis
47 49
50 2016 2017
40 31 48 30
48 Chi-Square 14.60 14.15
30 24 Df 3 3
15 Asymp. Sig 0.002 0.003
20
10 0
0 Tabel 2 menunjukkan bahwa ternyata
2015 2016 2017
ada perbedaan skor penelitian yang signi-
Guru Besar Lektor Kepala fikan antara dosen dengan jabatan Asisten
Lektor Asisten Ahli Ahli, Lektor, Lektor Kepala, dan Guru Besar
(Profesor), baik untuk tahun 2016 maupun
Gambar 1. Kinerja Dosen dalam Bidang tahun 2017. Tahun 2016 dengan Chi-Square
Penelitian 14,599, df = 3, dan p = 0,002, sedangkan
tahun 2017, Chi-Square 14,146, df = 3, dan p
Tabel 1. Deskripsi Skor Penelitian Dosen
= 0,003. Skor penelitian terkecil dimiliki
Tahun 2016 dan 2017
oleh dosen dengan jabatan Asisten Ahli dan
Penelitian 2016 Penelitian 2017 semakin tinggi jabatan dosen, semakin ting-
Ket Jml
Mean Std. Dev. Mean Std. Dev.
Guru Besar 16 63.44 2.60 61.25 1.12
gi pula skor penelitiannya.
Lektor Kepala 28 47.46 2.25 49.41 1.96 Luaran penelitian adalah publikasi il-
Lektor 26 48.17 2.02 48.31 1.98 miah, semakin tinggi tingkat penelitian
Asisten Ahli 22 30.98 1.12 29.93 1.74 (misal penelitian tingkat nasional), semakin
Total 92
tinggi pula tuntutan luarannya, mulai dari
artikel yang dimuat di jurnal nasional tidak
Tabel 1 menunjukkan bahwa dari terakreditasi sampai pada artikel yang di-
tahun 2016 ke tahun 2017, selain skor pe- muat di jurnal internasional bereputasi (pa-
nelitian dosen meningkat ternyata standar ling tidak terindeks Scopus Q3). Kinerja
deviasi atau varian skornya cenderung me- dosen pada bidang publikasi ilmiah dapat
nurun kecuali dosen dengan jabatan Asisten dilihat pada Gambar 2.
Ahli. Hal ini dikarenakan kesempatan do-
sen dengan tingkat Asisten Ahli untuk me-
70
lakukan penelitian tingkat nasional dan/
60
atau tingkat internasional sangat kecil, se-
50
dangkan penelitian jenis itulah yang memi-
40
liki bobot tinggi. Varian skor penelitian do-
30
sen dengan jabatan Asisten Ahli, baik tahun
20
2016 maupun tahun 2017 lebih kecil bila
10
dibandingkan dengan varian skor lainnya, Nasional Nasional Internasional Internasional
tetapi tahun 2017 lebih besar dari tahun tidak terakreditasi tidak bereputasi
2016. Ini berarti bahwa sudah ada dosen terakreditasi bereputasi

dengan jabatan Asisten Ahli yang ikut pe- Guru Besar Lektor Kepala
nelitian dosen yang jabatannya lebih tinggi. Lektor Asisten Ahli
Untuk mengetahui apakah perbedaan
skor penelitian antara dosen dengan jabatan Gambar 2. Kinerja Dosen dalam Bidang
Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala, dan Publikasi
Guru Besar (Profesor) itu signifikan atau ti-
dak dapat digunakan Teknik Kruskal Walls Gambar 2 menunjukkan bahwa tidak
Test. Hasil analisis data dengan teknik ada perbedaan skor publikasi antara dosen
Kruskal Wallis dapat dilihat pada Tabel 2. jabatan Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala,
dan Guru Besar; ke empat jenis garis itu
cenderung sama mendatar. Lain halnya

Volume 6, No 2, September 2018


Kinerja Dosen di Bidang Penelitian dan Publikasi ... − 221
T. H. Retnowati, D. Mardapi, B. Kartowagiran

pada jurnal internasional bereputasi, skor pengalaman dapat mempengaruhi kinerja


publikasi Guru Besar menanjak pesat. dosen dalam bidang penelitian. Lebih jauh
Deskripsi skor publikasi dosen dapat dilihat Hemming dan Kay menjelaskan bahwa do-
pada Tabel 3. Hal ini dipertegas dengan sen muda yang berarti kurang berpenga-
hasil analisis uji-beda menggunakan laman juga akan merasa kebingungan un-
Kruskall Walls Test yang dapat dilihat pada tuk membagi waktu melaksanakan tugas di
Tabel 4. bidang penelitian, pembelajaran, dan peng-
abdian pada masyarakat. Oleh karenanya
Tabel 3. Deskripsi Skor Kinerja Dosen Hemming dan Kay menyarankan agar do-
dalam Bidang Publikasi sen kelompok ini aktif mengikuti pelatihan
Rerata skor publikasi dan/atau magang ke peneliti senior.
Ket Jml
A B C D Terkait dengan kemampuan dosen
Guru Besar 16 45.84 52.44 52.53 65.25 melakukan penelitian ini, Hutchinson &
Lektor Kepala 28 44.14 45.86 46.13 45.16 Lovell (2004) menegaskan bahwa kualitas
Lektor 26 42.73 44.33 46.13 43.29 penelitian seorang dosen dipengaruhi oleh
Asisten Ahli 22 54.43 45.57 43.02 38.36 jenis pelatihan yang diterima. Lebih jauh
Total 92 Hutchinson dan Lovell (2004) mengatakan
bahwa semakin baik pelatih itu memberi-
Tabel 4. Hasil Uji beda dengan Teknik kan motivasi dan pemahaman tentang pe-
Kruskal Wallis nelitian dan berbagai metodologi peneliti-
Jenis publikasi an, semakin tinggi kemampuan dosen ter-
A B C D latih pada bidang penelitian. Sayangnya,
Chi-Square kemampuan ini berhenti pada saat pelatih-
3.26 2.11 3.77 19.98
an selesai, mereka tidak mampu menerap-
Df 3 3 3 3
kan keahliannya itu setelah mereka kembali
Asymp. Sig .360 .551 .286 .000
ke tempat kerja. Hal ini selaras dengan hasil
Keterangan:
penelitian Mugimu et al. (2013) yang dilaku-
A = Nasional tidak terakreditasi
kan di Makerere University (MU). Peneliti-
B = Nasioanal terakreditasi
an ini menunjukkan bahwa pada awalnya
C = Internasional tidak bereputasi
para peserta pelatihan itu yakin akan ke-
D = Internasional bereputasi
mampuannya melakukan penelitian, na-
mun setelah kembali ke tempat kerja de-
Tabel 4 menunjukkan bahwa tidak ngan beban mengajar yang berat, dana ku-
ada perbedaan skor publikasi ilmiah pada rang memadai, dan sistem remunerasi yang
jurnal nasional tidak terakreditasi, jurnal buruk menyebabkan mereka kurang sema-
nasional terakreditasi, jurnal internasional ngat (kurang termotivasi) melakukan pene-
antara dosen dengan jabatan Asisten Ahli, litian. Menurut Stella (2008), motivasi itu
Lektor, Lektor Kepala, dan Guru Besar. Ta- penting, bahkan orang yang memiliki pe-
bel tersebut juga menunjukkan bahwa ada ngetahuan, keterampilan, dan kemampuan
perbedaan skor publikasi ilmiah pada jurnal akan berkinerja buruk jika mereka tidak ter-
internasional bereputasi antara dosen de- motivasi. Ketika pekerja kekurangan moti-
ngan Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala, vasi mereka cenderung menggunakan anti-
dan Guru Besar; Guru Besar memiliki skor kerja perilaku seperti ketidakhadiran, kela-
tertinggi. laian tugas, keterlambatan, kegagalan un-
Pembahasan tuk memenuhi tenggat waktu, tampilan
frustrasi terbuka dan semua faktor ini be-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerja negatif untuk kinerja dan kredibilitas
dosen dengan jabatan paling rendah memi- suatu organisasi.
liki skor penelitian paling rendah. Hal ini Adanya perbedaan skor penelitian
dikarenakan pengalaman mereka masih antara dosen dengan jabatan Asisten Ahli,
rendah. Menurut Hemmings & Kay (2014) Lektor, Lektor Kepala, dan Guru Besar;
Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
Volume 6, No 2, September 2018
222 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

Guru Besar memiliki skor tertinggi adalah biasanya menjadi promotor dan/atau ko-
wajar. Hal ini dikarenakan dosen dengan promotor mahasiswa program doktor yang
jabatan rendah hanya sedikit memiliki ak- juga memiliki kewajiban untuk melakukan
ses untuk melakukan penelitian pada ting- publikasi ilmiah pada jurnal internasional
kat nasional dan/atau internasional, se- terindeks. Mahasiswa program doktor ha-
dangkan penelitian dengan tingkat nasional rus melakukan publikasi ilmiah pada jurnal
dan internasional memiliki skor penelitian internasional terindeks sebagai penulis per-
tinggi. tama, sedangkan promotor dan/atau ko-
Bila diperhatikan Gambar 1 maka promotornya sebagai penulis kedua atau
akan tampak garis skor penelitian dosen de- ketiga.
ngan jabatan Lektor hampir berimpit de- Sementara itu, Tabel ini memaparkan
ngan garis skor penelitian dosen dengan bahwa tidak ada perbedaan skor publikasi
jabatan Lektor Kepala. Ini berarti bahwa ilmiah antara dosen dengan jabatan Asisten
sudah ada kerjasama antara dosen dengan Ahli, Lektor, Lektor Kepala, dan Guru Be-
jabatan Lektor dan dosen dengan jabatan sar, baik pada jurnal nasional tidak terakre-
Lektor Kepala. Hasil penelitian ini mem- ditasi, jurnal nasional terakreditasi, dan jur-
berikan inspirasi bahwa perlunya keterli- nal internasional. Tabel 2 juga menunjuk-
batan lebih jauh dari fihak universitas, misal kan bahwa ada perbedaan skor publikasi
selain melibatkan mahasiswa, dosen senior ilmiah pada jurnal internasional terindeks
yang berjabatan Guru Besar juga harus antara dosen dengan jabatan Asisten Ahli,
melibatkan dosen yang berjabatan Asisten Lektor, Lektor Kepala, dan Guru Besar;
Ahli. Hal ini selaras dengan pendapat Ford dosen dengan jabatan Guru Besar memiliki
(1992) yang menyatakan bahwa Fakultas skor tertinggi.
harus memfasilitasi para dosen agar mereka Bila dicermati dengan seksama ter-
tidak kehilangan motivasi untuk melaku- nyata skor kinerja dosen di bidang peneli-
kan penelitian. Bahkan harus dipayakan tian dan publikasi ilmiah masih rendah,
agar di fakultas timbul budaya meneliti masing-masing hanya mencapai skor 40
walaupun dengan berbagai kendala. dan 45 dari skor maksimum 80. Kinerja do-
Salah satu luaran penelitian adalah sen di bidang penelitian dan publikasi ilmi-
publikasi ilmiah dan kinerja dosen dalam ah masih memerlukan perbaikan, dan salah
bidang publikasi ilmiah dapat dilihat pada satu cara yang dapat dilakukan adalah me-
Gambar 2. Gambar ini menunjukkan bahwa motivasi dan memfasilitasi dosen. Hasil pe-
kinerja dosen dengan jabatan Asisten Ahli, nelitian (Rohmah et al., 2016) menunjukkan
Lektor, Lektor Kepala, dan Guru Besar bahwa strategi yang dapat dilakukan untuk
dalam menulis artikel pada jurnal nasional memperbaiki kinerja dosen di bidang pene-
tidak terakreditasi, jurnal nasional terakre- litian dan publikasi ilmiah adalah: (1) me-
ditasi, dan jurnal internasional mendekati nyelenggarakan pelatihan, (2) mengalokasi-
sama. Bahkan dosen dengan jabatan Asisten kan dana untuk melakukan penelitian dan
Ahli memiliki skor publikasi ilmiah yang publikasi ilmiah, (3) memfasilitasi jurnal, (4)
lebih tinggi dari pada skor publikasi ilmiah memberikan insentif bagi dosen yang ber-
Guru Besar. Hal ini wajar karena dosen hasil menulis di jurnal internasional ter-
dengan jabatan Guru Besar jarang sekali indeks, dan (5) membentuk Forum Ilmiah
menulis artikel yang termuat dalam jurnal Dosen.
nasional tidak terakreditasi, atau hanya Senada dengan Rohmah et al. (2016),
menjadi penulis kedua, sedangkan penulis Hemmings & Hill (2009) menyatakan bah-
pertamanya adalah dosen dengan jabatan wa untuk meningkatkan kinerja dosen di
Asisten Ahli. bidang penelitian dan publikasi ilmiah
Berbeda dengan artikel yang dimuat dapat dilakukan oleh pimpinan universitas
di jurnal internasional terindeks, skor publi- dengan cara: (1) menyediakan waktu dan
kasi ilmiah dosen dengan jabatan Guru kesempatan yang cukup untuk memikir-
Besar meningkat tajam. Guru Besar yang kan, dan mengeluarkan ide-ide dengan

Volume 6, No 2, September 2018


Kinerja Dosen di Bidang Penelitian dan Publikasi ... − 223
T. H. Retnowati, D. Mardapi, B. Kartowagiran

peneliti dan kelompok peneliti individual nisasi mana pun, terutama di negara ber-
lainnya, (2) memberikan dukungan siste- kembang.
matis melalui program pembinaan dan pen-
dampingan, (3) mengakses forum peneliti- Simpulan
an dan mendorong kehadiran di konferensi
Berdasarkan hasil penelitian dan
yang berorientasi pada penelitian, (4) me-
pembahasan maka dapat disimpulkan em-
nyesuaikan pelatihan penelitian dengan
pat hal utama. Pertama, selama tiga tahun
kebutuhan peneliti perorangan dan dengan
terakhir ada kecenderungan peningkatan
demikian memastikan keragaman teknik
skor penelitian dan skor publikasi ilmiah
dan metode penelitian yang lebih baru, (5)
bagi dosen di semua kelompok jabatan. Ke-
mengurangi efek dari kekuatan luar yang
dua, ada perbedaan skor penelitian dilihat
mengalihkan perhatian dari usaha peneliti-
dari jabatan dosen, baik di tahun 2016 mau-
an, dan (6) merekrut, mengembangkan, dan
pun tahun 2017. Ketiga, tidak ada perbeda-
mempertahankan dosen-dosen yang mam-
an skor publikasi ilmiah pada jurnal nasio-
pu melakukan penelitian berkualitas tinggi.
nal tidak terakreditasi, jurnal nasional ter-
Sementara itu Sukirno (2017) dalam
akreditasi, dan jurnal internasional, tetapi
penelitiannya di beberapa perguruan tinggi
ada perbedaan skor publikasi internasional
negeri dan swasta yang ada di Indonesia
terindek dilihat dari jabatan dosen. Dosen
menemukan bahwa sistem penghargaan
dengan jabatan Guru Besar menduduki
yang lebih tinggi, komitmen dosen dan ke-
skor tertinggi, baik untuk penelitian mau-
puasan dosen secara signifikan meningkat-
pun publikasi ilmiah diikuti oleh Lektor
kan kinerja dosen di institusi pendidikan
Kepala, Lektor, dan Asisten Ahli. Keempat,
tinggi. Komitmen dosen memberikan dam-
kinerja dosen di bidang penelitian dan
pak yang paling dominan pada kinerja
publikasi ilmiah masih termasuk katagori
dosen. Karyawan yang berkomitmen akan
sedang dan masih dapat ditingkatkan.
senang untuk tetap bersama dan melanjut-
Saran yang dapat disampaikan dari
kan layanan mereka ke organisasi, percaya
penelitian ini yakni peningkatan kinerja
pada nilai-nilai organisasi dan bekerja lebih
dosen di bidang penelitian dan publikasi
baik untuk organisasi. Di bagian lain,
ilmiah dapat dilakukan dengan berbagai
Sukirno (2017) menjelaskan implikasi dari
cara, beberapa di antaranya adalah sebagai
temuan penelitian ini terhadap praktik
berikut. Pertama, Pimpinan universitas da-
pendidikan tinggi di Indonesia, yakni im-
pat: (a) memberikan reward bagi dosen yang
balan finansial yang lebih baik dan imbalan
berhasil melakukan publikasi ilmiah inter-
non-finansial dapat menjadi pendekatan
nasional terindeks, (b) memberikan pelatih-
yang baik untuk meningkatkan kepuasan
an tentang metodologi penelitian dan/atau
dosen.
cara menulis artikel yang layak dipubli-
Lebih jauh Sukirno (2017) menjelas-
kasikan di jurnal internasional terindeks, (c)
kan bahwa sistem penghargaan yang baik
dan mefasilitasi kelompok dosen yang ber-
memiliki dampak positif dan signifikan ter-
inisiatif melakukan pelatihan secara man-
hadap loyalitas karyawan terhadap organi-
diri. Kedua, Pimpinan universitas dapat
sasinya. Variasi hadiah akan mewakili
merekrut, mengembangkan, dan memper-
volatilitas komitmen karyawan. Komitmen
tahankan dosen yang mampu melakukan
karyawan terhadap organisasi diwakili oleh
penelitian yang berkualitas tinggi.
perilaku mereka. Penelitian ini memberikan
bukti bahwa penerapan sistem pengharga-
an yang lebih baik akan meningkatkan ko- Daftar Pustaka
mitmen dosen di perguruan tinggi di Indo- Abrami, P. C., Bernard, R. M., Borokhovski,
nesia. Bahkan Idowu (Sukirno, 2017) mene- E., Wade, A., Surkes, M. A., Tamim,
gaskan bahwa sistem hadiah berpengaruh R., & Zhang, D. (2008). Instructional
positif terhadap kinerja karyawan di orga- interventions affecting critical
thinking skills and dispositions: a
Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
Volume 6, No 2, September 2018
224 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

stage 1 meta-analysis. Review of Hemmings, B., & Hill, D. (2009). The


Educational Research, 78(4), 1102–1134. development of lecturer research
https://doi.org/10.3102/00346543083 expertise: Towards a unifying model.
26084 Issues in Educational Research, 19(1).
Aiken, L. R. (1985). Three Coefficients for Hemmings, B., & Kay, R. (2014). Lecturer
Analyzing the Reliability and Validity self efficacy, research skills, and
of Ratings. Educational and publication output. Sydney: Charles
Psychological Measurement, 45(1), 131– Sturt University.
142.
Hutchinson, S. R., & Lovell, C. D. (2004). A
https://doi.org/10.1177/00131644854
Review of methodological
51012 characteristics of research published
Astuti, A. D. (2017). Pengaruh motivasi dan in key journals in higher education:
disiplin kerja terhadap kinerja guru implications for graduate research
SD di Kabupaten Cilacap. Jurnal training. Research in Higher Education,
Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 45(4), 383–403.
5(2), 150. https://doi.org/10.1023/B:RIHE.0000
https://doi.org/10.21831/amp.v5i2.1 027392.94172.d2
3931
Jones, J., Jenkin, M., & Lord, S. (2006).
Bai, S., Rajput, Q., Hussain, S., & Khoja, S. Developing effective teacher performance.
A. (2014). Faculty performance California: SAGE Publishing
evaluation system: An ontological Company.
approach. In 2014 IEEE/ACS 11th Marzano, R. J., Frontier, T., & Livingston,
International Conference on Computer
D. (2011). Effective supervision:
Systems and Applications (AICCSA) (pp.
supporting the art and science of teaching.
117–124). IEEE.
Alexandria: ASCD.
https://doi.org/10.1109/AICCSA.201
4.7073187 Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi. Peraturan
Barber, M., & Mourshed, M. (2012).
Menteri Pendayagunaan Aparatur
Profesional development international.
Negara dan Reformasi Birokrasi
New York: Pearson.
Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan
Berk, R. A. (Ed.). (1986). Performance Fungsional Dosen Dan Angka
assessment. Baltimore: The Johns Kreditnya (2013).
Hopkins University Press.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan
Chia, S. Y. (2013). The ASEAN economic Tinggi Republik Indonesia. Peraturan
community: progress, challenges, and Menteri Riset, Teknologi, dan
prospects. Tokyo: Asian Development Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
Bank Institute. Retrieved from Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar
https://www.adb.org/publications/a Nasional Pendidikan Tinggi (2015).
sean-economic-community-progress-
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan
challenges-and-prospects
Tinggi Republik Indonesia. Peraturan
Cronbach, L. J. (1985). Essential of Menteri Riset, Teknologi, dan
psychological testing. New York: Pendidikantinggi Republik Indonesia
Harper and Ross. Nomor 20 Tahun 2017 tentang
Ford, M. E. (1992). Motivating humans goals, Pemberian Tunjangan Profesi Dosen
dan Tunjangankehormatan Profesor
emotions, and personal agency beliefs.
(2017).
Newburry, California: SAGE
Publications, Inc. Mugimu, C. B., Nakabugo, M. G., &

Volume 6, No 2, September 2018


Kinerja Dosen di Bidang Penelitian dan Publikasi ... − 225
T. H. Retnowati, D. Mardapi, B. Kartowagiran

Katunguka, E. R. (2013). Developing Rohmah, N., Huda, M., & Kusmintardjo, K.


capacity for research and teaching in (2016). Strategi peningkatan
higher education: a case of Makerere kemampuan dosen dalam penulisan
University. World Journal of Education, karya ilmiah (studi multi kasus pada
3(6). Unisda dan Staidra di Kabupaten
https://doi.org/10.5430/wje.v3n6p33 Lamongan). Jurnal Pendidikan: Teori,
Penelitian, Dan Pengembangan, 1(7).
Peleyeju, J. O., & Ojebiyi, O. A. (2013).
Retrieved from
Lecturers’ performance appraisal and
http://journal.um.ac.id/index.php/jp
total quality management of Public
tpp/article/view/6560
Universities in South-Western Nigeria.
British Journal of Education, 1(2), 41–47. Stella, O. (2008). Motivation and work
Retrieved from performance. Thesis. Unpublished.
http://www.eajournals.org/journals/ Master of Arts ini Human Resource
british-journal-of-education-bje/vol-1- and Employment of Institut of Sosial
issue-2-december-2013/lecturers- Studies. The Hague: ISS.
performance-appraisal-total-quality-
Sukirno. (2017). Modeling academic
management-public-universities-
professional performance in higher
south-western-nigeria/
education. International Journal of
Retnowati, T. H., Mardapi, D., Environmental and Science Education -
Kartowagiran, B., & Suranto, S. (2017). IJESE, 12(8). Retrieved from
Model evaluasi kinerja dosen: http://www.ijese.net/makale/1933
pengembangan instrumen untuk Yen, W. M. (1993). Scaling performance
mengevaluasi kinerja dosen. Jurnal assessments: strategies for managing
Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan,
local item dependence. Journal of
21(2), 206. Educational Measurement, 30(3), 187–
https://doi.org/10.21831/pep.v21i2.1 213. https://doi.org/10.1111/j.1745-
6626
3984.1993.tb00423.x

Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan


Volume 6, No 2, September 2018

Anda mungkin juga menyukai