OLEH :
PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang maha Esa atas kelimpahan karunia-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan lancar, meskipun
masih banyak kekurangan dalam laporan yang kami buat ini.
Saya membuat laporan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen
mata kuliah Sistem Pertanian Organik , sekaligus untuk saya memperdalam ilmu Sistem
Pertanian Organik, khususnya dalam praktikum pengaplikasian pupuk kompos buatan sendiri
pada tanaman lobak singgalang (Brassica .sp).
Isi laporan ini menyangkut tentang proses pengaplikasian pupuk kompos, sesuai dengan
apa yang di tugaskan kepada saya, saya harap dengan membaca laporan yang saya buat
ini, dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Dan saya sadari laporan ini masih jauh dari
kata sempurna, maka saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju
arah yang lebih baik.
Penulis
Ledi Yuliana
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kompos merupakan salah satu pupuk organik yang digunakan pada pertanian untuk
mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Penggunaan kompos dapat memperbaiki sifat fisik
tanah dan mikrobiologi tanah (Syam, 2003). Kompos memiliki kandungan unsur hara seperti
nitrogen dan fosfat dalam bentuk senyawa kompleks argon, protein, dan humat yang sulit diserap
tanaman (Setyotini et al., 2006). Berbagai upaya untuk meningkatkan status hara dalam kompos
telah banyak dilakukan, seperti penambahan bahan alami tepung tulang, tepung darah kering,
kulit batang pisang dan biofertilizer (Simanung kalit et al., 2006).
Pupuk hayati yang sudah tersedia di pasaran adalah Effective Microorganisms 4 (EM4). EM4
merupakan pupuk hayati yang memanfaatkan mikroorganisme efektif untuk meningkatkan
pertumbuhan tanaman, menghancurkan bahan organik dalam waktu singkat dan bersifat racun
terhadap hama. Mikroorganisme utama dalam larutan Effective microorganism 4 (EM4) terdiri
dari bakteri fotosintetik (bakteri fototropik), bakteri asam laktat (Lactobacillus spp.), dan yeast
(Saccharomyces spp.)
B. Tujuan
Praktikum Sistem pertanan organik ini adalah agar mahasiswa mengetahui perbaindingan
hasil antara pengaplikasian pupuk kompos pada tanaman dengan pengaplikansian pupuk sintetik
dan tidak menggunakan pupuk pada tanaman lobak singgalang(Brassica .sp)
Praktikum sistem petanian organik mengenai perlakuan media tanaman diimulai pada
tanggal 4 april 2020 saampai dengan 8 mei 2021 yang dilaknakan di Pasar Usang kota Padang
Panjang Sumatra Barat
B. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini ialah :
Polybag
Benih caisim
Tanah
Pupuk kompos
Pupuk kimia
Air
C. Langkah Kerja
Kontrol
A. Hasil
Kontrol
Ulangan Tinggi Tanaman
Pengamatan 1 Pengamatan 2
1. 4 6
2. 3 6,5
3. 3,5 6
B. Pembahasan
Kegiatan praktikum sistem pertanian organik mengenai pengaruah pemberian perlakuan
media tanman yang berbeda pada tanaman lobak singgalang (Brassica Sp.) yaitu pertama dengan
media tanah + pupuk kompos, perlakuan kedua yaitu tanah + pupuk sintetik dan perlakuan tanah
saja atau tanpa pupuk (control).
Pada praktikum ini saya melakukan pengamatan sebanyak dua kali, yaitu pada minggu ke 2
sebagai pengamatan pertama dan minggu ke- 5 sebagai pengamatan kedua. Pada hasil
pengamatan, dapat dilihat hasil rata-rata tinggi tanaman dengan perlakuan pemberian pupuk
kompos adalah 15,6 , sedangkan untuk perlakuan pupuk sintetik adalah 10,2 dan untuk control
adalah 6,2. Pada perlakuan pemberian pupuk kompos tanaman tampak tinggi daun tebal lebar
dan warna daun hijau terang dan agak pekat. Pada perlakuan pupuk sintetik tanaman juga tampak
tinggi akan tetapi tidak melebihi tinggi tanaman pada perlakuan pupuk kompos, sedangkan
daunnya lrbih tipis dibandingkan daun perlakuan pupuk kompos dan warnanya agak pudar
dibandingkan perlakuan pupuk kompos. Dan untuk kontol dimana tidak diberi perlakuan apapun,
tanaman terlihat kerdil dan lebar tanman terlihat pendek. Perlakuan pupuk kompos lebih cepat
pertumbuhan tinggi tanamannya dibandingkan perlakuan pupuk sintetik dan control. Sedangkan
pemberian pupuk sintetik pertumbuhannya lebih cepat dari pada control.
Kesuburan media tanam tanah yang digunakan dapat dikatakan berkurang, hal ini terjadi
karna hujan terus menerus yang membuat pengikiran hara dan tanah menjadi asam. Pupuk
organik bermanfaat sebagai penyubur tanaman sekaligus untuk memulihkan kualitas lahan,
seperti lahan bekas penggalian tambang.(Mulyono.2014) Penggunaan pupuk organik merupakan
salah satu solusi mengatasi kelangkaan pupuk kimia di pasaran Keberadaan pupuk organik yang
melibatkan mikroorganisme dapat meredam gejolak kelangkaan pupuk kimia, tidak hanya itu
pupuk organik juga menjawab supply and demandyang terkadang tidak berpihak pada petani.
Berbeda dengan pupuk kimia yang hanya mengandung beberapa unsur hara tunggal, seperti
pupuk urea dan pupuk Za. Unsur hara dalam kompos relatif lengkap, baik unsur hara makro
maupun unsur hara mikro.
Ppupuk kompos yang saying gunakan sebelumnya dalah berasal dari sisa-sisa dedaunan, kulit
pisang dan sisa-sisa sayur-sayuran sampah rumah tangga. Menurut hasil penelitian Iriantobahwa
pupuk organik yang berasal dari sayuran mengandung unsur hara makro dan mikro yang penting
bagi tanaman (Andri h.pardosi, dkk.2014).
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang pengaruh pemberian pupuk kompos
dan pupuk sintetik NPK terhadap pertumbuhan tanaman lobak singgalang (Brassica sp.)
menunjukkan bahwa:
1. Pemberian Pupuk Kompos berpengaruh terhadap pertumbuhan lobak singgalang (Brassica
sp.) pada tinggi tanaman, , lebar daun, lebar daun dan warna daun.
2. Pemberian Pupuk Sintetik berpengaruh terhadap pertumbuhan lobak singgalang (Brassica
sp.) pada tinggi tanaman, , lebar daun, lebar daun dan warna daun.
3. Kualitas pemberian pupuk kompos hasil tanaman lobak singgalang (Brassica sp.) lebih baik
dari pada pemberian pupuk sintetik.
Saran
Sebaiknya pada praktikum ini dilakukan dengan banyak pengamatan dan ulangan yang lebih
banyak untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Andri h.pardosi, dkk. 2014. Respons Tanaman Sawi Terhadap Pupuk Organik Cair Limbah
Sayuran Pada Lahan Kering Ultisol. Prosiding seminar nasional lahan suboptimal 2014.
Palembang ISBN : 979-587-529-9
Cahyono, I. (2008). Tomat: Usaha Tani dan Penanganan Pasca Panen. Kanisius. Yogyakarta
Mulyono. 2014.Membuat MOL Dan Kompos Dari Sampah Rumah Tangga.Jakarta: PT. Agro
Media Pustaka. h.33
Setyotini, D. R., & Saraswati, dan Anwar, E. K. (2006). Kompos. Jurnal Pupuk Organik dan Pupuk
Hayati. 2(3), 11-40.
Simanungkalit, R. D. M., Didi, A. S., Rasti, S., Diah, S., & Wiwik, H. (2006). Pupuk Organik dan
Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian danPengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Jawa
Barat.
Syam, A. (2003). Efektivitas Pupuk Organik dan Anorganik terhadap Produktivitas Padi di Lahan
Sawah. Jurnal Agrivigor 3 (2), 232–244.
DOKUMENTASI
Lampiran 1 Dokumentasi
Dokumentasi Keterangan
Proses peyediaan semua alat dan bahan yang
berhubungan dengan pembjatan pupuk
kompos.