Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL PENELITIAN

“ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MN BEAUTY DALAM


MENINGKATKAN PENJUALAN DI MASA PANDEMI COVID-19”

OLEH:

MUSLIMIN (S1B118084)
HENI SAFITRI (S1B118092)
SEPTA SIMA ALHUSNI (S1B118099)
FITRI HANDAYANI M. (S1B118121)
NURRAHMI YUSUF (S1B118127)
MUH. SANDI SALIM (S1B118139)

ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................4
D. Manfaat Penelitian...........................................................................................4
BAB II Kajian Pustaka..........................................................................................5
A. Kajian Teori.....................................................................................................5
1.Konsep Strategi Pemasaran............................................................................5
1.1 Pengertian Strategi.................................................................................5
1.2 Pengertian Strategi Pemasaran...............................................................6
1.3 Unsur Strategi Pemasaran......................................................................6
2. Konsep Marketing Mix.................................................................................8
2.1 Pengertian Marketing Mix......................................................................8
2.2 Variabel Marketing Mix.........................................................................8
3. Konsep Penjualan........................................................................................10
3.1 Pengertian Penjualan............................................................................10
3.2 Jenis-Jenis Penjualan............................................................................10
4. Covid-19......................................................................................................13
B.Penelitian Terdahulu.......................................................................................14
C.Kerangka Pikir................................................................................................20
BAB III Metode Penelitian..................................................................................21
A. Lokasi dan Waktu Penelitian.........................................................................21
B. Metode Pendekatan........................................................................................21
C. Ruang Lingkup dan Fokus Peneltitian...........................................................22
D. Jenis dan Sumber Data..................................................................................22
1. Jenis Data....................................................................................................22
2. Sumber Data................................................................................................22
E. Informan Penelitian........................................................................................23
F. Teknik Pengumpulan Data.............................................................................23
1. Wawancara..................................................................................................23
2. Observasi.....................................................................................................24
3. Dokumentasi...............................................................................................24
G. Teknik Analisi sData.....................................................................................24
1. Redaksi data (Data Reduction)...................................................................24
2. Penyajian data (Data Display)....................................................................25
3. Coclusion Drawing/Verification.................................................................25
H. Definisi Konseptual.......................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk tetap hidup dan berkembang,

baik yang bergerak di bidang produk maupun jasa. Apa lagi dengan

munculnya pandemi Covid-19 yang menjadi tantangan baru bagi

wirausahawan dalam menjalankan dan mempertahankan usahanya.

Pandemi Covid-19 adalah kondisi dimana penyebaran virus (corona virus)

yang berlangsung dengan cepat dan masif serta berdampak hingga kematian.

Melihat cepatnya penyebaran Covid-19 ini membuat pemerintah untuk

mengambil langkah cepat dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala

Besar (PSBB) diseluruh wilayah, Social Distancing, dan Work From Home

(WFH) (Ningsih, 2021).

Menurut Kemenkop UMKM sebanyak 37.000 UMKM memberikan

laporan bahwa mereka terdampak sangat serius dengan adanya pandemi ini,

hal ini ditandai dengan pelaporan penurunan penjualan sebesar 65 %, 22 %

melaporkan permasalahan pada aspek pembiayaan, 15 % melaporkan

permasalahan pada aspek distribusi barang dan 4 % melaporkan kesulitan

mendapatkan bahan baku mentah (Firdaus, 2020).

Beragam jenis industri merasakan dampak dari Covid-19, terlebih ketika

masa karantina Covid-19 dimulai, industri pariwisata, pendidikan, dan

transportasi adalah beberapa industri yang mengalami penurunan pesat. Hal ini

terjadi akibat para pelanggan yang tadinya bisa leluasa bepergian, kini harus

1
2

mengurangi aktivitas demi menghindari virus corona. Selain itu terdapat pula

bisnis ritel kosmetik yang mengalami penurunan pembelian (Antara, 2021).

Hal ini terjadi dikarenakan para pelanggan yang menggunakan kosmetik untuk

mempercantik dirinya, tidak perlu bersolek lagi dikarenakan anjuran untuk

Study From Home dan Work From Home. Faktor teknologi yang terdapat pada

smartphone pelanggan, dengan feature filter yang mampu memberikan efek

bulu mata lentik, kulit mulus, dan juga bibir merona, membuat kosmetik tidak

diperlukan lagi untuk siap didepan kamera (Hambalah, 2021).

Dengan menurunnya jumlah permintaan kosmetik setiap bulannya, maka

diperlukan strategi yang khusus mengingat kejadian pandemi ini adalah sesuatu

yang tidak pernah diprediksi sebelumnya di dalam perkembangan bisnis

(Hambalah, 2021).

Strategi pemasaran sangatlah penting untuk mencapai keberhasilan usaha.

Hal ini dapat dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan penjualan

produk, dengan menerapkan strategi pemasaran yang akurat melalui

pemanfaatan peluang dalam meningkatkan penjualan, sehingga posisi atau

kedudukan perusahaan dipasar dapat ditingkatkan atau dipertahankan, apa lagi

dalam masa pandemi Covid-19 (Muliyani, 2020).

Dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, perusahaan membutuhkan strategi

pemasaran yang tepat, penentuan strategi pemasaran ini memiliki tujuan untuk

meningkatkan penjualan untuk tetap bertahan dan eksis dalam kondisi yang

tidak menentu seperti saat ini (Safitri, 2021).


3

Metode Marketing Mix (Bauran pemasaran) adalah salah satu strategi yang

dapat dilakukan perusahaan untuk mengetahui seberapa tingkat pemasaran

yang akan dilakukan perusahaan untuk mempertahankan atau meningkatkan

pangsa pasar. Strategi ini diperlukan untuk mengatasi suatu situasi atau

kondisi yang tidak terduga seperti pandemi Covid-19 ini (Ningsih, 2021).

Perusahaan mampu menjalankan usahanya dengan efektif dan efisien,

dengan menerapkan strategi Marketing Mix. Marketing Mix merupakan cara

pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya dengan melakukan perencanaan

dan pengawasan yang matang serta tindakan-tindakan yang konkret, dalam hal

ini pengusaha dapat melakukan tindakan yang terdiri dari 4macam, yakni:

produk (Product), harga (Price), distribusi atau penempatan produk (Place),

dan promosi (Promotion). Kegiatan ini dilakukan untuk mencapai tujuan

jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek biasanya untuk

menarik konsumen terutama untuk produk yang baru diluncurkan, sedangkan

tujuan jangka panjang dilakukan untuk mempertahankan produk-produk yang

sudah ada agar tetap eksis (Muliyani, 2020).

MN Beauty adalah salah satu bisnis ritel kosmetik yang berada di Kota

Kendari, selain harus bersaing dengan bisnis ritel sejenis yang sudah ada lebih

dulu dan dikenal oleh masyarakat yang ada di Kota Kendari, MN Beauty juga

harus menghadapi pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini. Berdasarkan latar

belakang di atas, kamipun mengangkat judul penelitian “Analisis Strategi

Pemasaran MN Beauty Dalam Meningkatkan Penjualan Di Masa

Pandemi Covid-19”.
4

B. RumusanMasalah

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka dapat di identifikasi permasalahan

yang akan dianalisis dalam penelitian ini, yaitu bagaimana strategi pemasaran

MN Beauty dalam meningkatkan penjualan di masa pandemi covid-19 ?

C. TujuanPenelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan sebelumnya, maka tujuan

penelitian ini, yaitu untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran MN

Beauty dalam meningkatkan penjualan di masa pandemi covid-19.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan ataupun refrensi bagi

Universitas Halu Oleo jika melakukan penelitian lebih lanjut mengenai

strategi pemasaran dalam meningkatkan penjualan di masa pandemi

Covid-19.

2. Manfaat Praktis

Sebagai bahan pertimbangan bagi pengusaha untuk mengambil

keputusan mengenai strategi pemasaran dimasa yang akan datang


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KajianTeori

1. Konsep Strategi Pemasaran

1.1 Pengertian Strategi

Istilah strategi (strategy), oleh manajer diartikan sebagai rencana

skala besar yang berorientasi jangka panjang untuk berinteraksi

dengan lingkungan yang kompetitif untuk mencapai tujuan

perusahaan. Sebuah strategi merupakan rencana permainan yang

akan dilakukan oleh perusahaan. Suatu strategi mencerminkan

kesadaran perusahaan tentang bagaimana, kapan, dan dimana

perusahaan tersebut berkompetisi; akan melawan siapa dalam

kompetisi tersebut; dan untuk tujuan apa suatu perusahaan

berkompetisi (Pearce, 2014)

Strategi dapat didefiniskan paling sedikit dua perspektif yang

berbeda: dari perspektif mengenai apa yang dilakukan oleh sebuah

perusahaan, dan juga dari perspektif mengenai apa yang akhirnya

dilakukan oleh suatu perusahaan, apakah tindakannya sejak awal

sudah direncanakan atau tidak. Dari perspektif pertama, strategi

adalah “program” yang luas untuk mendefinisikan dan mencapai

tujuan perusahaan dan melaksanakan misinya. Kata “program”

dalam definisi ini menggambarkan adanya peran yang aktif, yang

disadari, dan yang rasional, yang dimainkan oleh manajer dalam

5
6

merumuskan strategi perusahaan/organisasi. Dari perspektif yang

kedua, strategi adalah pola tanggapan organisasi yang dilakukan

terhadap lingkungannya sepanjang waktu. Dibutuhkan suatu

pelaksanaan program pemasaran yang tepat (Mubarok, 2017).

1.2 Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan suatu rencana sebuah perusahaan

dalam bidang pemasaran untuk memperoleh hasil yang oprimal.

Ruang lingkup strategi pemasaran cukup luas di antaranya adalah

strategi menghadapi persaingan, strategi produk, strategi harga,

strategi tempat, dan strategi promosi. Menurut Tull dan Kahle,

strategi pemasaran sebagai alat mendasar yang direncanakan untuk

mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan daya saing

yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki. Jadi, strategi

pemasaran merupakan proses dinamis dan inovatif perencanaan

perusahaan dalam memasarkan dan memperkenalkan produk

maupun jasa yang ditawarkan kepada konsumen untuk mencapai

tujuan tertentu dengan semua resiko yang ada (Tull dan Kahle dalam

Haryanti, 2018).

1.3 Unsur Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran harus bisa dipersiapkan dengan matang sejak

awal agar tujuan pemasaran bisa dicapai. Berikut merupakan

beberapa unsur strategi pemasaran yang dikutip dari Mubarok dan

Yolanda (2017).
7

1) Segmentasi pasar, yaitu tindakan mengidentifikasi dan

membentuk kelompok pembeli atau konsumen secera terpisah.

Masing-masing konsumen dibedakan menurut karakteristik

kebutuhan produk dan bauran pemasaran tersendiri.

2) Targeting, yaitu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar

yang akan dimasuki. Dalam targeting ini segmen-segmen yang

perlu dievaluasi adalah:

a. Ukuran dan pertumbuhan segmen, perusahaan perlu

mengevaluasi data mengenai tingkat permintaan pasar,

tingkat pertumbuhan pasar, serta tingkat keuntungan yang

diharapkan dari setiap segmen.

b. Daya tarik segmen, setelah mengetahui ukuran dan

pertumbuhan segmen, perusahaan perlu

mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi daya

tarik jangka panjang setiap segmen.

c. Sasaran dan sumber daya perusahaan, apabila setiap

segmen memiliki ukuran dan pertumbuhan segmen tetap,

maka perusahaan perlu menentukan sasaran dan sumber

daya perusahaan. Suatu segmen yang besar dan menarik

mungkin tidak akan berarti apa-apa apabila perusahaan

tidak memiliki sumber daya yang tepat untuk bersaing

disegmen ini.
8

3) Positioning adalah menetapkan posisi pasar, tujuannya adalah

untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan

bersaing produk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen.

Strategi penentuan posisi pasar terdiri dari: dasar atribut (harga

murah atau harga mahal), menurut kelas pengguna, menurut

kelas produk.

2. Konsep Marketing Mix

2.1. Pengertian Marketing Mix

Philip Kotler mendefenisikan marketing mix atau bauran

pemasaran sebagai serangkaian variabel yang dapat dikontrol dan

tingkat variabel yang digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi

pasaran yang menjadi sasaran. (Philip Kotler dalam rachmawati,

2011).

2.2. Variabel Marketing Mix

Keempat unsur atau variabel bauran pemasaran (Marketing mix)

tersebut atau yang disebut four p, adalah sebagai (Rachmawati, 2011)

berikut:

1. Product/Produk

Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan

perusahaan kepada pasar sasaran. Elemen-elemen yang

termasuk dalam bauran produk antara lain ragam produk,

kualitas, design, fitur, nama merek, kemasan, serta layanan.


9

2. Price/Harga

Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan

pelanggan untuk memperoleh produk. Harga adalah satu-

satunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan

pendapatan,sedangkan unsur-unsur lainnya menghasilkan

biaya. Harga adalah unsur bauran pemasaran yang paling

mudah disesuaikan dan membutuhkan waktu yang relatif

singkat, sedangkan ciri-ciri produk, saluran distribusi, bahkan

promosi membutuhkan lebih banyak waktu.

3. Place/Tempat

Tempat atau saluran pemasaran meliputi kegiatan

perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan

sasaran. Saluran distribusi adalah rangkaian organisasi yang

saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan

suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi.

Saluran distribusi dapat didefinisikan sebagai himpunan

perusahaan dan perorangan yang mengambil alih hak atau

membantu dalam pengalihan hak atas barang atau jasa tertentu

selama barang atau jasa tersebut berpindah dari produsen ke

konsumen.
10

4. Promotion/Promosi

Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan produk dan

membujuk pelanggan untuk membelinya. Definisi promosi

menurut Kotler adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh

produsen untuk mengomunikasikan manfaat dari produknya,

membujuk, dan mengingatkan para konsumen sasaran agar

membeli produk tersebut.

3. Konsep Penjualan

3.1. Pengertian Penjualan

Konsep penjualan merupakan sebuah orientasi bisnis lain.

Konsep penjualan menyatakan bahwa para konsumen dan

perusahaan apabila dibiarkan mengikuti pilihan mereka sendiri,

normal tidak akan membeli produk-produk organisasi-organisasi

dalam jumlah cukup. Maka oleh karenanya organisasi-organisasi

perlu melaksanakan penjualan secara agresif di samping upaya-

upaya promosi. Konsep tersebut mengasumsikan bahwa para

konsumen secara tipikal menunjukkan inersia atau resistensi, dan

mereka perlu dirangsang atau didorong untuk melaksanakan

pembelian-pembelian.Juga diasumsi olehnya bahwa perusahaan

yang bersangkutan memiliki suatu arsenal lengkap berupa peralatan

promosi serta penjualan efektif guna merangsang timbulnya

pembelian dalam jumlah lebih banyak (Winardi, 2008).


11

Jadi, adanya penjualan dapat tercipta suatu proses pertukaran

barang dan/atau jasa antara penjual dan pembeli. Di dalam

perekonomian kita (ekonomi uang), seseorang yang menjual sesuatu

akan mendapatkan imbalan berupa uang, orang akan lebih mudah

memenuhi keinginannya, dan penjualan menjadi lebih mudah

dilakukan. Jarak yang jauh tidak menjadi masalah bagi penjual.

Secara sederhana, transaksi penjual yang dilakukan oleh penjual dan

pembeli dapat dilihat sebagai proses pertukaran pada gambar

dibawah (Swasta dalam Nuzul, 2012):

Gambar 1.1

Proses Penjualan

PENJUAL Barang dan Jasa PEMBELI

Uang

Semakin pandai seseorang untuk menjual akan semakin cepat

pula mencapai sukses dalam melaksanakan tugas-tugasnya,

sedangkan tujuan yang diinginkan akan segera terlaksana. Dalam

segala bidang dan tingkatan, taktik penjualan harus digunakan agar

pelayanan yang diberikan kepada orang lain dapat memberikan

kepuasan. Dalam kepuasan ini diharapkan mereka dapat menjadi

langganan atau sahabat yang baik. Dalam melakukan penjualan,


12

penjualan dituntut untuk memiliki bakat seni serta keahlian untuk

mempengaruhi orang lain. Bakat inilah yang sering tidak dimiliki

oleh setiap orang. Tidaklah mudah untuk mengarahkan kemauan

calon pembeli dengan cara mengemukakan berbagai alasan serta

pendapatannya.

Penjualan adalah pembelian sesuatu (barang atau jasa) dari suatu

pihak kepada pihak lainnya dengan mendapatkan ganti uang dari

pihak tersebut, penjualan juga merupakan suatu sumber pendapatan

pedagang, semakin besar penjualan maka semakin besar pula

pendapatan yang diperoleh pedagang. Penjualan adalah suatu akad

penyerahan suatu barang atau jasa dari penjual kepada pembeli

dengan harga yang disepakati atas dasar suka rela. penjual dapat

dikatakan juga jual beli, secara bahasa artinya pertukaran sesuatu

dengan sesuatu.

Dengan demikian penjualan merupakan transaksi jual beli

dengan jumlah barang terjual, dilakukan oleh para penjual kepada

pembeli dengan harga yang telah disepakati dalam waktu tertentu

atas dasar suka rela. Penjualan tatap muka adalah interaksi antar

individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan,

memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan

pertukaran yang saling (Swasta dalam Nuzul, 2012).


13

3.2. Jenis-Jenis Penjualan

Terdapat 5 Jenis penjualan, yakni (Ayu, 2020):

 Trade Selling adalah penjualan produk melalui penyalur atau

distributor.

 Missionary Selling adalah penjualan yang dilakukan dengn

membujuk konsumen.

 Technical Selling adalah meningkatkan penjualan dengan

memberikan saran dan nasehat kepada konsumen.

 New Bussiness Selling adalah penjualan dengan berusaha

merubah calon pembeli menjadi pembeli.

 Responsive Selling adalah penjualan dengan meningkatkan

pelayanan bagi konsumen.

4. Covid-19

Penyakit virus corona (COVID-19) adalah penyakit menular

yang disebabkan oleh virus SAES-CoV-2. Sebagaian besar orang

yang tertular akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan

pulih tanpa penanganan khusus namun sebagian orang mengalami

sakit parah dan memerlukan bantuan medis. Covid-19 pertama kali

ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019, Virus

ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar kesemua

negara, termasuk Indonesia hanya dalam waktu beberapa bulan

(Aladokter.com, 2021).
14

Covid-19 memberikan dampak pada semua sektor terutama

ekonomi. Hal ini disebabkan tingkat penyebaran virus yang tinggi.

Menteri Keuangan Indonesia menyatakan proyeksi pertumbuhan

ekonomi Indonesia hanya akan mencapai 2,3%.Bahkan, dalam

situasi buruk yang tidak memungkinkan, ekonomi bisa minus hingga

0,4%.Penyebabterjadinya hal ini adalah menurun konsumsi dan

investasi, dalam lingkup rumah tangga maupun lingkup

pemerintah.Terdapat banyak karyawan yang terancam untuk di

berhentikan kerja (PHK) karena banyak pekerjaan yang tidak dapat

dikerjakan dirumah, seperti pekerjaan produksi yang bergantung

pada mesin yang berada di tempat produksi. Adanya PHK dilakukan

karena semakin menurunnya pembelian dari konsumen dan dibatasi

ekspor ke negara tertentu sehingga dapat menghambat ekspor dan

semakin menurunnya pendapatan perusahaan, bahkan perusahaaan

akan mengalami kerugian yang sangat besar. Ada juga penyebab lain

dari di PHK para karyawan karena susahnya di dapatnya bahan baku

untuk diproduksi yang biasanya di impor dari negara luar sehingga

menyebabkan menghambat kegiatan yang akan di produks (Sabila,

2021).

B. PenelitianTerdahulu

1. Among Makarti (2013). Dengan judul "Pengaruh karakteristik

wirausaha, modal usaha, strategi pemasaran terhadap perkembangan

UMKM di Desa Dayaan dan Kalilondo Salatiga". Hasil penelitian


15

menunjukan bahwa karakteristik wirausaha, modal usaha secara

individu dan secara bersama berpengaruh signifikan terhadap

perkembangan usaha, sedangkan strategi pemasaran secara individu

tidak berpengaruh signifikan terhadap perkembangan usaha, namun

demikian secara bersama berpengaruh signifikan. hal ini dapat

dijelaskan dalam menjalankan usahanya tidak menggunakan strategi

pemasaran karena tidak dijual secara langsung ke konsumen namun

dijual kepada para pedagang tanpa ada kemasan, label atau merk,

penetapan harga hanya mengikuti pesaing saing sehingga tidak

menggunakan strstegi penentuan harga. Saran dari penelitian ini dapat

dikembangkan dengan menambah variabel dalam penelitian dan

sampel yang diambil dapat diperluas wilayahnya.

2. Syamsudin Noor (2014). Dengan judul "Penerapan analisis SWOT

dalam menentukan strategi pemasaran Daihatsu Luxio di Malang".

Hasil penelitian menunjukan bahwa posisi produk berada pada

koordinat 3,582 dan3,551. Koordinat tersebut terletak pada kuadran I

yang mendukung strategi pertumbuhandengan konsentrasi melalui

integrasi vertikal. Dari matrik SWOT dapat kita lihat strategistrategi

yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pemasaran dan volume

penjualanDaihatsu Luxio yaitu meningkatkan hubungan kerjasama

dengan pihak bank dan leasing,menjaga dan meningkatkan kualitas

pelayanan serta sumber daya perusahaan.Diharapkan dengan strategi

yang diterapkan tersebut pangsa pasar Daihatsu Luxiomeningkat dan


16

volume penjualan dapat meningkat. Disarankan pada PT Astra

InternationalTbk. – Daihatsu Malang sebaiknya meninjau kembali

faktor-faktor yang menjadi kelemahandari Daihatsu Luxio, maka

kedepannya diharapkakelemahan-kelemahan tersebut dapatberkurang

sehingga kepuasan pelanggan dapat meningkat dan tentunya volume

penjualandapat meningkat. Untuk mempertahankan posisi Daihatsu

Luxio, PT Astra InternationalTbk. – Daihatsu Malang hendaknya terus

meningkatkan kualitas di segala bidang yangmemperngaruhi Daihatsu

Luxio dari segi internal maupun eksternal.

3. Dewi Diniaty dan Agusrinal Agusrina (2014). Dengan judul

"Perancangan strategi pemasaran pada produk anyaman pandan".

Hasil penelitian menunjukan bahwa varibel independen (7P) secara

bersama-sama mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhada

minat beli konsumen, hal ini ditunjukkan dengan F hitung 13.258> F

tabel 2.17. Kemudian dari tujuh faktor tersebut dapat diketahui bahwa

faktor promosi dan produk paling berpengaruh positif dan signifikan

terhadap minat beli konsumen. Hal ini ditunjukkan dengan faktor

promosi t hitung 7.762> t tabel 1.69 serta faktor produk dengan t

hitung 1.749> t tabel= 1.67. Berdasarkan pengolahan data dengan

menggunakan SPSS 16 For Windows dengan metode regresi linier

berganda, strategi pemasaran yang akan dikembangkan pada faktor

promosi dan produk karena berpengaruh positif dan signifikan

terhadap minat beli konsumen. Faktor ini efektif dalam strategi


17

pemasaran, karena terdapat perbedaan yang siginifikan sebelum dan

sesudah penggunaan faktor ini.

4. Dimas Hendika Wibowo dan Zainul Arifin (2015). Dengan judul

"Analisis strategi pemasaran untuk meningkatkan daya saing UMKM

(Studi pada Batik Diajeng Solo)". Hasil yang diperoleh menunjukkan

adanya peningkatan total penjualan dari tahun ke tahun dan dijadikan

sebagai acuan efektifitas strategi pemasaran dalam persaingan antar

perusahaan batik.

5. Dewi Kurniawati dan Nugraha Arifin (2015). Dengan judul "Strategi

pemasaran melalui media sosial dan minat beli mahasiswa". Hasil

penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang rendah tetapi

pasti antara strategi pemasaran Brodo Footweardan minat beli

mahasiswa di FISIP Universitas Sumatera Utara.

6. Rida Faiqoh (2016). Dengan judul "Analisis Strategi Pemasaran KPRS

di Bank Muamalat Cabang Kudus". Hasil analisis menunjukkan bahwa

Bank Muamalat memberikan informasi di berbagai media massa baik

cetak (surat kabar harian dan majalah) maupun elektronik (radio dan

televisi). Bank Muamalat juga melakukan penempatan iklan pada

media luar ruang (billboard) yang dianggap cukup efektif dalam proses

sosialisasi.

7. Angelica Tamara (2016). Dengan judul "Implementasi analisis SWOT

dalam strategi pemasaran produk mandiri tabungan bisnis".Hasil

temuan adalah Strategi pemasaran khususnya pemasaran produk


18

tabungan yang diterapkan oleh PT. Bank Mandiri meliputi beberapa

strategi, yakni strategi jemput bola, membangun jaringan, memberikan

servise excellent, dan memberikan fasilitas yang memuaskan untuk

meningkatkan kepercayaan dan kepuasan nasabah, sehingga nasabah

yang ada tidak akan lari dari bank. Hasil analisis SWOT menyebutkan

bahwa PT. Bank Mandiri sudah bisa berani bersaing di pasar

persaingan yang kompetitif. Strategi SO (strenght opportunities):

Meliputi pangsa pasar, memperkuat kerjasama dengan koperasi,

meningkatkan hubungan dengan ulama, pemerintah, dan pengusaha.

Strategi WO (Weakness oppotunities): Yakni melakukan strategi

jemput bola, meningkatkan loyalitas nasabah, dan peningkatan

kualitas produk. Strategi ST (strenght treaths): Terdiri dari menjalin

kerjasama dengan bank lain menetapkan target pemasaran, dan

meningkatkan kualitas pelayanan. Dan Strategi WT (Weakness

treaths): Yaitu pelaksanaan peningkatan promosi melalui berbagai

media dan menetapkan strategi pemasaran yang efektif dan efisien.

8. Ira Setiawati dan Penta Widyartati (2017). Dengan judul "Pengaruh

Strategi Pemasaran Online Terhadap Peningkatan Laba UMKM".

Hasil penelitian ini berusaha menjawab hipotesis, H1 diterima

sedangkan Ho ditolak, yang menyatakan bahwa Strategi pemasaran

online berpengaruh positif terhadap Peningkatan Laba UMKM.

9. Made Resta Handika dan Gede Sri Darma (2018). Dengan judul

"Strategi Pemasaran Bisnis Kuliner Menggunakan Influencer Melalui


19

Media Sosial Instagram". Berdasarkan hasil yang didapatkan dengan

menggunakan analisis kualitatif, maka dapat disimpulkan dalam

penelitian ini bahwa alasan mengapa mengapa strategi pemasaran The

Night Market Café & Coworking Space beralih dari cara konvensional

ke Instagram marketing yaitu, pertama karena kemajuan teknologi,

konsumen lebih condong menggunakan sosial media Instagram, kedua

dengan menggunakan social media marketing khususnya Instagram

bisa lebih menekan cost dalam pembiayaan marketing, Ketiga dengan

memanfaatkan influencer lebih meningkatkan pemasaran.

10. Samsul Budiarto (2020). Dengan judul "Strategi Pemasaran Dengan

Menggunakan Pendekatan Mark Plus & Co di Kandatel Jakarta".

Hasil penelitian menunjukan di era konvergensi digital ternyata

menghasilkan aturan main yang baru, dimana sukses pemain tidak lagi

terletak pada penguasaan teknologi, kepemilikan jaringan, atau

kemampuan memproduksi layanan, melainkan kemampuan dalam

memahami kebutuhan, problem, dan harapan pelanggan. Dengan kata

lain PT Telkom harus mampu menyediakan layanan yang costumized

dan benar-benar menjadi solusi bagi setiap permasalahan pelanggan.


20

C. KerangkaPikir

Marketing Mix (X)

 Bauran Produk

 Bauran Harga

 Bauran Tempat

 Bauran Promosi

(Kotler dan Amstrong dalam


Wibowo, 2015)

Volume Penjualan di
Masa Pandemi Covid-19
(Y)
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Lokasi danWaktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MN Beauty yang terletak di Kambu, Kota

Kendari, Sulawesi Tenggara. Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada

03 Oktober 2021 sampai selesai.

2. Metode Pendekatan

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yang bertujuan

untuk menggali atau membangun satu proporsi atau menjelaskan makna

dibalik realita atau peristiwa yang terjadi di lapangan.Pengunaan metode

kualitatif deskriptif didasarkan pada pertimbangan bahwa permasalahan

mengenai analisis strategi pemasaran MN Beauty dalam meningkatkan

penjualan di masa pandemi Covid-19 dapat dipecahkan lebih lanjut, karena

penelitian ini merupakan jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak dapat

dipecahkan dengan prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya.

Menurut Sugiyono (2016) metode deskriptif kualitatif merupakan metode

penelitian yang mendasarkan pada filsafat post positivisme yang digunakan

untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti merupakan

instrumen kunci teknik pengumpulan data dilakukan secara trigulasi

(gabungan), analisa data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian

kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Penelitian deskriptif

kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, melukiskan, menerangkan,

menjelaskan dan menjawab secara lebih rinci permasalahan yang akan diteliti

21
22

dengan mempelajari semaksimal mungkin seorang individu, kelompok atau

suatu kejadian.

3. Ruang Lingkup dan Fokus Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah strategi pemasaran untuk dalam

meningkatkan penjualan di masa pandemi Covid-1 menggunakan metode

penelitian deskriptif kualitatif dengan fokus penelitian menggunakan strategi

Marketing Mix atau bauran pemasaran.

4. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data kulaitatif seperti

gambaran umum MN Beauty dan data lain yang diperlukan untuk

membahas rumusan masalah. Menurut Sugiyino (2017) data kualitatif

adalah data yang berbentuk kata, kalimat, atau gambar.

2. Sumber Data

2.1 Data Primer

Sugiyono (2014), data primer yakni data yang diperoleh secara

langsung dari sumberdaya dengan observasi langsung. Data primer

dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh langsung dari

responden penelitian, seperti data hasil wawancara dan observasi

langsung kepada pemilik MN Beauty.

2.2 Data Sekunder

Sugiyono (2014), data sekunder adalah data pendukung yang

diperoleh dari sumber lain yang atau lewat perantara lain yang
23

berkaitan dengan penelitian. Sumber data sekunder dalam penelitian

ini yakni seperti buku, jurnal, karya ilmiah, dan internet yang

membahas tentang strategi pemasaran dan MarketingMix.

5. Informan Penelitian

Menurut Sugiyono (2016), purposive sampling adalah teknik pengambilan

sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu, pertimbangan tertentu ini,

misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan,

atau mungkin dia sebagai pengusaha sehingga akan memudahkan peneliti

menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti.

Informan penelitian dalam penelitian ini adalah pemilik dan

staff/pelayanan di MN Beauty dan pelanggan-pelanggan MN Beauty.

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yakni:

1. Wawancara

Sugiyono (2016) wawancara adalah pertemuan dua orang untuk

bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat

dikonstruksikan makna dari suatu topik tertentu. Teknik wawancara

dalam penelitian ini yakni dengan tanya jawab kepada pemilik dan

staff/pelayanan di MN Beauty serta pelanggan-pelanggan guna

menggali informasi yang dapat membantu dalam analisa strategi

pemasaran untuk meningkatkan penjualan di masa pandemi Covid-19.


24

2. Observasi

Sugiyono (2016), observasi adalah teknik pengolahan data yang

memiliki ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain.

Dalam hal ini dilakukan dengan mengamati secara langsung tentang

strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan yang dilakukan MN

Beauty saat ini.

3. Dokumentasi

Sugiyono (2016), dokumen adalah catatan peristiwa yang sudah

berlalu. Dokumen bisa dalam bentuk tulisan, gambar atau karya-karya

monumental dari seseorang. Dokumentasi yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah dengan mengambil gambar berupa foto, dan

merekam hasil wawancara dengan informal dalam bentuk video dan

audio.

7. Teknik Analisis Data

Sugiyono (2016), teknik analisis data adalah aktifitas dalam analisis data

kualitatif yang dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus

menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh, aktifitas dalam analisis

data yakni:

1. Redaksi Data (Data Reduction)

Sugiyono (2016), mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-

hal pokok, memfokuskan padahal-hal penting, lalu dicari tema dan

polanya. Dengan demikian data yang direduksi akan memberikan


25

gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya, dan mencari bila diperlukan.

2. Penyajian Data (DataDisplay)

Setelah direduksi maka selanjutnya adalah mendisplay data, dalam

penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel,

grafik, phie card, pictogram dan sejenisnya, dengan hal ini maka

penyajian data akan terorganisir, tersusun dalam pola hubungan,

sehingga akan lebih muda dipahami. Yang paling sering digunakan

adalah penyajian data berupa teks yang bersifat naratif, bisa juga berupa

grafik, matrik, network, dan chart.

3. CoclusionDrawing/Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kulitatif adalah penarikan

kesimpulan atau verifikasi. Menurut Sugiyono (2016) kesimpulan

dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru yang sebelumnya belum

pernah ada, temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek

yang sebelumnya masih remang-remang sehingga setelah diteliti

menjadi jelas, dapat berupa hubungan kasual, atau interaktif, hipotesis

atau teori.

8. Definisi Konseptual

1. Bauran pemasaran didefinisikan sebagai suatu strategi pemasaran yang

menggabungkan beberapa elemen di dalamnya secara terpadu demi

mencapai sebuah tujuan marketing pasar yang telah ditargetkan. Elemen


26

yang dimaksud yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan

tempat. 

2. Produk adalah barang atau jasa yang diperjual belikan atau ditawarkan

untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

3. Harga adalah nilai tukar suatu barang atau jasa yang dikeluarkan

konsumen untuk mendapatkan manfaat suatu barang atau jasa.

4. Tempat adalah tempat yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan

produksi serta penyimpanan perusahaan.

5. Promosi adalah kegiatn yang dilakukan dengan tujuan untuk

menginformasikan kepada calon konsumen agar mau melakukan

pembelian.

6. Penjualan adalah aktivitas yang dilakukan untuk menjual produk.


Daftar Pustaka

BUKU

Pearce II, John A dan Richard B.Robinson, Jr. 2014. Manajemen strategi. Jakarta:
Salemba Empat.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sumber Jurnal

Ayu, Widia R. 2020.” Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Pada


Toko Bag Corner Ponorogo”. Di Akses Pada Tanggal 17 November
2021.

Diniaty, Dewi dan Agusrinal Agusrina. 2014. "Perancangan strategi pemasaran


pada produk anyaman pandan". Jurnal Di Akses Pada Tanggal 3
Oktober 2021.

Firdaus, A.T. 2020. ”Dampak Covid-19 Terhadap UMKM Di Indonesia”. Jurnal


Di Akses Pada Tanggal 3 Oktober 2021.

Hambalah, Febriana. 2021. ”Strategi Pemasaran Inovatif Perusahaan Kosmetik Di


Tengah Pandemi Covid-19 Di Indonesia”. Jurnal Di Akses Pada
Tanggal 3 Oktober 2021.

Haryanti, Sri., dkk. 2018. ”Analisis Strategi Pemasaran Digital Untuk


Meningkatkan Penjualan Produk Batik Pada PT.Danar Hadi
Surakarta”. Jurnal Di Akses Pada Tanggal 4 Oktober 2021.

Makarti, Among. 2013. "Pengaruh karakteristik wirausaha, modal usaha, strategi


pemasaran terhadap perkembangan UMKM di Desa Dayaan dan
Kalilondo Salatiga". Jurnal Di Akses Pada Tanggal 3 Oktober 2021.

27
28

Mubarok, N dan Yolanda, M.E. 2017. ”Strategi Pemasaran Islam Dalam


Meningkatkan Penjualan Pada Butik Calista”. Jurnal Di Akses Pada
Tanggal 4 Oktober 2021.

Muliyani, P.M. 2020. ”Strategi Pemasaran Dalam Mempertahankan Bisnis


UMKM Di Tengah Pandemi Covid-19 (Studi UMKM Buket Bunga
Gallery Daisuki Jambi)”. Jurnal Di Akses Pada Tanggal 3 Oktober
2021.

Ningsih, S.N.W., dkk. 2021. ”Strategi Marketing Mix Dalam Menghadapi


Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Pada Cafe Jolly Coffee Surabaya)”.
Jurnal Di Akses Pada Tanggal 3 Oktober 2021.

Noor, Syamsudin. 2014. "Penerapan analisis SWOT dalam menentukan strategi


pemasaran Daihatsu Luxio di Malang". Jurnal Di Akses Pada Tanggal 3
Oktober 2021.

Rachmawati, Rina.2019. “Peranan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) terhadap


Peningkatan Penjualan (Sebuah Kajian terhadap Bisnis Restoran)”.
Jurnal Di Akses Pada Tanggal 4 Oktober 2021.

Safitri, Dewi. 2021.”Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan


Produk MY WAY Di Desa Suka Jadi Pada Masa Pandemi Covid-19
Menurut Perspektif Ekonomi Syariah”. Jurnal Di Akses Pada Tanggal 3
Oktober 2021.

Tamara, Angelica. 2016. "Implementasi analisis SWOT dalam strategi pemasaran


produk mandiri tabungan bisnis". Jurnal Di Akses Pada Tanggal 3
Oktober 2021.

Wibowo, Dimas H. dan Zainul Arifin. 2015. "Analisis strategi pemasaran untuk
meningkatkan daya saing UMKM (Studi pada Batik Diajeng Solo)".
Jurnal Di Akses Pada Tanggal 3 Oktober 2021.

Wibowo., D.H., dkk, 2015. “Analisis Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan


Daya Saing Umkm (Studi pada Batik Diajeng Solo)”. Jurnal Di Akses
Pada Tanggal 4 Oktober 2021.

Internet

Antara. 2021. Gesit Beradaptasi, Cara Industri Kosmetik Bertahan. Diakses Pada
3 Oktober 2021. Dari
https://www.antaranews.com/berita/2045298/gesit-beradaptasi-cara-
industri-kosmetik-bertahan

Anda mungkin juga menyukai