Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan rahmat dan hidayahNya,
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah yang berjudul System Informasi
keperawatan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi tahun akademik 2018/
2019. Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini tanpa adanya bimbingan, dorongan, motivasi,
dan doa, makalah ini tidak akan terwujud. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Yustika Rizki Mahardika, S.Kom selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi yang telah membimbing
dalam kegiatan belajar mengajar. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya khususnya
mahasiswa dan masyarakat umum.

Akhir kata penulis menyadari makalah ini masih banyak kesalahan, baik dalam penulisan maupun
informasi yang terkandung didalam makalah ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik maupun
saran yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan dimasa yang akan datang.

kediri, November 2018

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 1

1.3 Tujuan ............................................................................................. 1

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1. Pengertian system informasi keperawatan.................................... 3

2.2. Konsep system informasi keperawatan........................................ 3

2.3. Fungsi system informasi keperawatan.......................................... 4

2.4. Manfaat system informasi keperawatan....................................... 5

2.5. Keuntungan dan kerugian system informasi keperawatan............. 6

BAB 3PENUTUP............................................................................................ 8

3.1 Kesimpulan ................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan, karena memiliki proporsi
yang paling besar dan melakukan asuhan secara komperhensif kepada pasien selama 24 jam, karenanya
seorang perawat harus dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan standar
asuhan keperawatan, mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi. Salah satu yang penting
dilaksanakan adalah pendokumentasian asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan pada pasien.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat akhir – akhir ini, sangat
mempengaruhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.

Hal ini karena dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut maka masyarakat
mudah mendapatkan informasi tentang kesehatan, sehingga pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan akan meningkat. Dengan semakin pesatnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
bagi penyedia layanan kesehatan maupun organisasi kesehatan, efektifitasnya justru mulai
dipertanyakan. Data dan informasi kesehatan tersebar membentuk pulau- pulau informasi yang saling
tertutup di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan dan organisasi kesehatan. Pertukaran dan komunikasi
data lintas organisasi terbentur kendala standarisasi dan interoperabilitas system.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian system informasi keperawatan?

2. Bagaimana konsep system informasi keperawatan?

3. Apa manfaat system informasi keperawatan?

4. Apa keuntungan system informasi keperawatan?

5. Apa kerugian system informasi keperawatan?


1.3. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah diharapkan mahasiswa mampu menganalisis perkembangan
teknologi keperawatan atau teknologi kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh keperawatan. Serta
mempermudah bagi tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan yang efisien dan efektif dan
dapat memepermudah bagi perawat dalam memonitor klien.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian sistem informasi keperawatan


Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi yang
berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Sistem Informasi mempunyai
komponen- komponen yaitu proses, prosedur, struktur organisasi, sumber daya manusia, produk,
pelanggan, supplier, dan rekanan. (Eko,I. 2001).

Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan ilmu keperawatan
yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan informasi dan pengetahuan yang
digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan (Gravea & Cococran,1989)

Sistem Informasi manajemen asuhan keperawatan sudah berkembang di luar negri sekitar tahun 1992,
di mana pada bulan September 1992, sistem informasi diterapkan pada sistem pelayanan kesehatan
Australia khususnya pada pencatatan pasien. (Liaw, T.,1993).

Pemerintah Indonesia sudah mempunyai visi tentang sistem informasi kesehatan nasional yaitu
Informasi kesehatan andal 2010 (Reliable Health Information 2010). (Depkes, 2001). Pada Informasi
kesehatan anda tersebut telah direncanakan untuk membangun system informasi di pelayanan
kesehatan dalam hal ini Rumah sakit dan dilanjutkan di pelayanan di masyarakat, namun
pelaksanaannya belum optimal.

2.2 Konsep Sistem Informasi Keperawatan

Hasil penelitian telah membuktikan bahwa penggunaan sistem informasi keperawatan yang efektif dan
teknologi tepat guna akan dapat mengurangi kesalahan dalam memberikan perencanaan keperawatan
pada pasien. Penggunaan sistem informasi keperawatan juga akan meningkatkan mutu pelayanan dan
asuhan keperawatan.

Pada pengkajian keperawatan, penerapan Standar Nursing Language (SNL) berbasis TI (Teknologi
Informasi) yang ada dalam sistem. Pada pengkajian data, perawat tinggal memilih data yang tersedia.
Setelah data dipilih secara lengkap, komputer akan secara automatis menganalisa data yang telah dipilih
perawat, dan memunculkan masalah sesuai data yang dipilih. Komputer akan membantu melakukan
analisis data yang dimasukan oleh perawat saat melakukan pengkajian kepada pasien. Dengan
menggunakan sistem “pakar” maka perawat sedikit terkurangi bebannya dalam melakukan analisis data
untuk dijadikan diagnosa keperawatan. Masalah yang munculpun menjadi semakin riil dan akurat,
karena masalah yang dimunculkan oleh komputer merupakan analisa baku.

Diagnosa Keperawatan dihasilkan dari analisa yang dilakukan oleh komputer, berdasarkan data-data
yang dimasukan saat pengkajian perawatan. Komputer akan secara automatis menganalisa data yang
ada dan memunculkan masalah keperawatan. Perawat tinggal memilih etiologi yang ada disesuaikan
dengan kondisi pasien. Sehingga di sinilah, peran perawat tidak bisa digantikan oleh komputer, karena
judgment terakhir tetap di tangan perawat. Apakah masalah yang dimunculkan oleh komputer diterima
atau tidak oleh perawat (Maria, 2009).
Tujuan Keperawatan dalam sistem informasi keperawatan menggunakan Nursing Outcome Clasification
(NOC). Perawat tinggal memilih Label dari NOC yang telah tersedia pada masing-masing diagnosa
keperawatan yang ada, serta menentukan batas waktu (dalam hari) masalah diperkirakan dapat
terselesaikan.

Sedangkan intervensi keperawatan dalam sistem informasi keperawatan menggunakan Nursing


Intervention Clasification (NIC) dan sama dengan membuat tujuan, perawat tinggal memilih label NIC
yang tersedia pada masing-masing diagnosa keperawatan (Maria, 2009).

Implementasi keperawatan dalam sistem informasi keperawatan menggunakan label NIC dan aktifitas
dalam NIC. Perawat tinggal mengetikan aktifitas-aktifitas perawatan yang telah dilakukan,
menambahkan jam pelaksanaan dan menuliskan pelaksana dari aktifitas tersebut. Yang istimewa dalam
sistem ini adalah implementasi yang diinputkan oleh perawat dalam dokumentasi asuhan keperawatan
langsung diintegrasikan dengan billing system rumah sakit, sehingga tidak ada double entry dalam
keuangan pasien. Masing masing tindakan perawat telah memiliki harga sendiri sendiri yang telah
disahkan oleh rumah sakit, dan perawat tinggal mendokumentasikan dalam sistem informasi
keperawatan (Laurie, 2008). Sedangkan untuk evaluasi keperawatan menggunakan hasil penilaian
subyek, observasi, analisa, dan planning keperawatan.

2.3. Fungsi Sistem Informasi Keperawatan

Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan 4 fungsi utama dalam praktik
keperawatan klinik dan administratif:

· Proses perawatan pasien

Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat kepada pasien yaitu: pengkajian,
diagnosa keperawatan, jadwal perawatan dan pengobatan, catatan keperawatan, pola makan,
prospektif, beban kerja , administrasi pasien.

· Proses managemen bangsal

Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara efektif menggunakan menggunakan
sumber dalam merencanakan objek secara spesifik. Mentransformasikan informasi pada manajemen
yang berorientasi informasi dalam pengambilan keputusan: jaminan kualitas, sudut pandang aktivitas di
bangsal keperawatan, jadwal dinas karyawan, manajemen perseorangan, perencanaan keperawatan,
manajemen inventarisasi dan penyediaan sarana dan prasarana, manajemen finansial, kontroling
terhadap infeksi.

· Proses Komunikasi
Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan subjek lain yang memiliki hubungan
dengan subjek pengobatan, perjanjian dan penjadwalan, review data, transformasi data, segala bentuk
pesan.

· Proses Pendidikan dan Penelitian

Pendokumentasian fungsi dan prosedural.

2.4. Manfaat System Informasi Keperawatan

Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka sangat dimungkinkan bagi perawat
untuk memiliki sistem pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih baik. Metode
pendokumentasian asuhan keperawatan saat sudah mulai menunjukkan perkembangan, dari yang
sebelumnya manual, bergeser kearah komputerisasi. Metode pendokumentasian tersebut dengan
menggunakan Sistem Informasi Manajemen.

Sistem informasi manajemen berbasis komputer tidak hanya bermanfaat dalam pendokumentasian
asuhan keperawatan, namun juga dapat menjadi pendukung pedoman bagi pengambil
kebijakan/pengambil keputusan di keperawatan/Decision Support System dan Executive Information
System (Eko,I. 2001).

Manfaat sistem informasi dalam keperawatan (Malliarou & zyga, 2009):

1) Lebih banyak waktu dengan pasien dan lebih sedikit waktu di nurse station.

2) Mengurangi penggunaan kertas

3) Dokumentasi keperawatan secara automatis

4) Standar yang sama dalam perawatan (proses keperawatan)

5) Mengurangi biaya

6) Kualitas pelayanan keperawatan dapat di ukur

2.5 Keuntungan dan kerugian System Informasi Keperawatan

A. Keuntungan sistem informasi keperawatan

1. Sistem Informasi manajemen asuhan keperawatan lebih efisien, dan produktifitas.

2. Dengan sistem dokumentasi yang berbasis komputer pengumpulan data dapat dilaksanakan
dengan cepat dan lengkap.

3. Data yang telah disimpan juga dapat lebih efektive dan dapat menjadi sumber dari penelitian
4. Dapat melihat kelanjutan dari edukasi ke pasien

5. Melihat epidemiologi penyakit serta dapat memperhitungkan biaya dari pelayanan kesehatan.
(Liaw,T. 1993).

6. Dokumentasi keperawatan juga dapat tersimpan dengan aman

7. Akses untuk mendapat data yang telah tersimpan dapat dilaksanakan lebih cepat dibandingkan bila
harus mencari lembaran kertas yang bertumpuk di ruang penyimpanan

8. Menurut Herring dan Rochman (1990) diambil dalam Emilia, 2003: beberapa institusi kesehatan
yang menerapkan system komputer, setiap perawat dalam tugasnya dapat menghemat sekitar 20-30
menit waktu yang dipakai untuk dokmuntasi keperawatan dan meningkat keakuratan dalam
dokumentasi keperawatan

9. Dokumentasi keperawatan dengan menggunakan komputer seyogyanya mengikuti prinsip-prinsip


pendokumentasian, serta sesuai dengan standar pendokumentasian internasional seperti: ANA, NANDA,
NIC(Nursing Interventions Classification, 2000).

10. Sistem informasi manajemen berbasis komputer dapat menjadi pendukung pedoman bagi
pengambil kebijakan/pengambil keputusan di keperawatan/Decision Support System dan Executive
Information System.(Eko,I. 2001)

11. Informasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer dapat
digunakan dalam menghitung pemakaian tempat tidur /BOR pasien, angka nosokomial, penghitungan
budget keperawatan dan sebagainya. Dengan adanya data yang akurat pada keperawatan maka data ini
juga dapat digunakan untuk informasi bagi tim kesehatan yang lain. Sistem Informasi asuhan
keperawatan juga dapat menjadi sumber dalam pelaksanaan riset keperawatan secara khususnya dan
riset kesehatan pada umumnya. (Udin,and Martin, 1997)

12. Menghemat tempat karena dapat tersimpan dalam ruang yang kecil yang berukuran 10 cm x 15 cm
x 5 cm . Sistem ini sering dikenal dengan Sistem informasi manjemen.

B. Kekurangan Sistem Informasi Keperawatan

1. Sistem informasi manajemen keperawatan sampai saat ini juga masih sangat minim di rumah sakit
Indonesia.

2. Komponen-komponen yang ada dalam sistem informasi yang dibutuhkan dalam keperawatan masih
banyak kelemahannya.

3. Kekahawatiran hilangnya data dalam satu hard-disk. Pada kondisi tersebut hilangnya data telah
diantisipasi sebagai perlindungan hukum atas dokumen perusahaan yang diatur dalam UU No. 8 Tahun
1997. Undang-undang ini mengatur tentang keamanan terhadap dokumentasi yang berupa lembaran
kertas, namun sesuai perkembangan tehnologi, lembaran yang sangat penting dapat dialihkan dalam
Compact Disk Read Only Memory (CD ROM). CD ROM dapat dibuat kopinya dan disimpan di lain tempat
yang aman . Pengalihan ke CD ROM ini bertujuan untuk menghindari hilangnya dokumen karena
peristiwa tidak terduga seperti pencurian komputer, dan kebakaran.

4. Memutuskan untuk menerapkan sistem informasi manajemen berbasis komputer ke dalam sistem
praktek keperawatan di Indonesia tidak terlalu mudah. Hal ini karena pihak manajemen harus
memperhatikan beberapa aspek yaitu struktur organisasi keperawatan di Indonesia, kemampuan
sumber daya keperawatan, sumber dana, proses dan prosedur informasi serta penggunaan dan
pemanfaatan bagi perawat dan tim kesehatan lain.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Sistem Informasi merupakan sekumpulan sumber daya yang berguna untuk menghasilkan
informasi dan fungsi organisasi. Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau
ditentukan tiga hal, yaitu relevan, akurat, dan tepat waktu. Kelebihan sistem informasi manajemen salah
satunya adalah membuat dokumentasi keperawatan menjadi lebih efisien dan produktif, sedangkan
kelemahannya adalah dapat memberikan dampak terhadap lingkungan sosial
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito. 1985. Nursing diagnosis application to clinical practice. J.B. Lippincott Co.,. Philadephia .

Departemen Kesehatan. 2001. Kebijakan dan strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
Nasional. Depkes. RI. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai