NIM/Absen : 1715113038 / 12
Hari kelima pengujian bahan tidak dilakukan praktek melainkan dilanjutkan dengan
pengolahan data mengenai ‘tata cara pembuatan rencana campuran beton normal’ didalam
ruangan. Adapun data yang didapat dengan langkah kerja pencarian data berdasarkan pengisian
formulir perencanaan campuran beton sebagai berikut
7. Faktor air semen bebas Tabel 2 (Grafik 1 atau 2) Ambil nilai yang terendah
= 0,46
14 Jumlah semen minimum Ditetapkan Butir 4.2.3.2 275 kg/m3 (pakai bila
. lebih besar dari 12, lalu
hitung 15
24 Proporsi campuran :
. - Semen Tiap m3 489,13 kg
- Pasir Tiap m3 560,11 kg
- Air Tiap m3 225 lt
- Kerikil Tiap m3 995, kg
1. Kuat tekan yang disyaratkan menggunakan benda uji silinder yaitu 30MPa sesuai dengan
table yang sudah ditetapkan.
2. Deviasi standar bernilai 7 MPa karena menurut penjelasan dosen kita masih pemula.
3. Nilai tambah (margin) dicari menggunakan rumus 1,64 dikalikan dengan poin nomor 2
dan mendapatkan hasil 11,48 MPa.
4. Kekuatan rata-rata yang ditargetkan dicari dengan penjumlahan poin 1 dengan poin 3 dan
mendapatkan hasil 41,48 MPa.
5. Jenis semen ditentukan berdasarkan pengaruh lingkungan terhadap beton itu sendiri
seperti ketahanan terhadap sulfat, dll. Karena kita masih dalam proses pembelajaran
(praktek) jadi kita menggunakan semen tipe I untuk penggunaan umum tanpa persyaratan
khusus.
6. Jenis agregat yang digunakan ada 2 yaitu agregat kasar kita menggunakan batu pecah
atau kerikil dan untuk agregat halus kita menggunakan pasir alam.
7. Factor air semen bebas diambil dari dari grafik 1 yang menghubungkan kuat tekan
dengan daktor air semen sehingga akan mendapatkan factor air semen yaitu 0,46.
8. Factor air semen maksimum didapat dari table 4 dengan beberapa persyaratkan yang
melibatkan keadaan lingkungan sekeliling meliputi keadaan korosif atau non-korosif dan
keberadaan beton apakah didalam ruangan atau tidak. Dan didapatkan hasil 0,6.
9. Slump mendapatkan data 10±2 yang diberikan oleh dosen.
10. Ukuran agregat maksimum ditetapkan berdasarkan praktek yang telah dilaksanakan
mahasiswa yaitu 20 mm.
11. Kadar air bebas ditentukan berdasarkan table 3 dengan mencocokan data table dengan
data lapangan dan didapatkan hasil 225kg/m3.
12. Jumlah semen ditentukan dengan perhitungan poin 11 debagi dengan poin 7 dan
mendapatkan hasil 489,13 kg/m3.
13. Jumlah semen maksimum berkaitan dengan poin 7 dimana jika poin 7 > 0,5 maka jumlah
semen maksimumnya adalah didapatkan dengan pembagian jumlah semen dengan 0,5.
Jika poin 7 < 0,5 maka jumlah semen maksimum akan sama dengan jumlah semen itu
sendiri. Kamo menggunakan jumlah semen maksimum 489,13 kg/m3 karena poin 7 kami
< 0,5.
14. Jumlah semen minimum didapatkan dari table yang sama dengan poin 8 dan
mendapatkan hasil 275 kg/m3.
15. Factor air semen yang disesuaikan diabaikan.
16. Susunan besar butir agregat halus dapat dicari dengan hasil data praktek yaitu hubungan
ukuran ayakan dengan persentase agregat halus yang lolos dalam ayakan. Data tersebut
akan diplot ke 4 gafik zona. Setelah mendapatkan hasil data, grafik zona yang dipakai
yaitu grafik yang menunjukan titik terbanyak yang masuk dalam zona. Kami
mendapatkan hasil zona 3.
17. Susunan agragat kasar atau gabungan diabaikan.
18. Persen agregat halus didapat dari hasil grafik ukuran agregat maksimum 20 mm ( agregat
sudah ditentukan) yaitu hubungan antara factor air semen dengan zona dn didapatkan
hasil 36%.
19. Berat jenis relative dicari dengan rumus :