Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
3
Milik Negara Tidak Diperdagangkan
Penulis
dr. Ana Lisdiana, S.ked, M.Pd
Tim Penyunting
Drs. Mif Baihaqi, M.Pd
Tatang Rohana, S.Pd
Aam Sudrajat, S.Si., M.Ed.
Ilustrator
Yayan Yanuar Rahman, S.Pd, M.Ed
I
KATA PENGANTAR
Untuk mampu memenuhi tuntutan ketersediaan dan kesesuaian bahan diklat ini,
maka disusun modul yang komprehensif dan mudah dipahami disesuaikan dengan
tuntutan kompetensi dan kebutuhan peserta diklat.
Modul Diklat yang berjudul Prinsip Pengembangan Atensi pada Anak Lamban
Belajar ditulis oleh Saudara dr. Ana Lisdiana, S.ked, M.Pd ini merupakan salah
satu modul dari lima modul yang digunakan pada Diklat Pengembangan Fungsi
Kognisi pada Anak Lamban Belajar bagi Guru di Sekolah Inklusi yang berada pada
jenjang lanjut. Modul ini terdiri atas tiga materi pokok, yang masing-masing
memuat indikator keberhasilan, uraian materi, latihan, rangkuman, evaluasi,
dan umpan balik.
Modul ini digunakan secara langsung melalui kegiatan tatap muka diklat dan
sekaligus sebagai bahan kegiatan belajar mandiri para peserta. Melalui langkah
ini efisiensi dan optimalisasi diklat diharapkan dapat diwujudkan.
Kami berharap, modul-modul yang sudah disusun dapat menjadi referensi pokok
dalam pelaksanaan diklat. Untuk memperluas wawasan peserta diklat disarankan
untuk menggunakan referensi lain yang relevan.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif
dalam penyusunan modul ini.
Bandung, Maret 2012
Kepala PPPPTK TK dan PLB Bandung,
E. Nurzaman, A.M
NIP. 195805081985111001
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... iv
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ....................................................... v
PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Deskripsi Singkat ....................................................................... 2
C. Manfaat Bahan Ajar .................................................................... 2
D. Tujuan Pembelajaran.................................................................. 2
1. Kompetensi Dasar ................................................................... 2
2. Indikator Keberhasilan ............................................................. 2
E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ................................................. 3
MATERI POKOK 3 PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN ATENSI ....................... 4
A. Indikator Keberhasilan ................................................................ 4
B. Uraian Materi ........................................................................... 4
3. Prinsip-prinsip Peningkatan Atensi ............................................... 4
C. Latihan.................................................................................. 13
D. Rangkuman ............................................................................. 13
E. Evaluasi ................................................................................. 14
F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ..................................................... 15
PENUTUP................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 18
Gambar 3.3 Ruang Kelas di Setting Minim Pengalih Perhatian (Mangano, 2010) .. 8
Gambar 3.4 Membacakan Buku (Nadia, 2010) ......................................... 12
A. Latar Belakang
Ketika berada di sekolah, guru dihadapkan pada sejumlah permasalahan
terkait karakteristik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat
menempuh kegiatan belajarnya secara lancar tanpa mengalami kesulitan dan
berhasil, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang mengalami berbagai
kesulitan dalam belajarnya. Kesulitan ini dapat bersifat fisiologis, psikologis,
maupun sosiologis. Pada kenyataannya, tidak semua siswa dapat belajar
dengan cepat. Ada siswa berbakat yang dapat belajar dengan cepat namun
ada lebih banyak siswa yang belajar di sekolah dengan lambat.
Anak lamban belajar membutuhkan waktu yang lebih lama dan berulang-
ulang untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas akademik maupun non
akademik. Mereka sulit diidentifikasi karena dalam penampilan luar mereka
tidak berbeda dan dapat berfungsi secara normal pada sebagian besar
situasi.
1. Guru dapat memahami konsep atensi sebagai salah satu fungsi kognitif.
2. Guru dapat menerapkan prinsip-prinsip peningkatan atensi dalam
menyusun perencanaan pembelajaran bagi anak lamban belajar.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti mata diklat ini peserta diharapkan mampu memahami
prinsip-prinsip pelaksanaan pengembangan fungsi kognisi pada anak
lamban belajar
2. Indikator Keberhasilan
Definisi Atensi
Jenis-jenis Atensi
Perkembangan Atensi
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Atensi
a. Faktor Eksternal
b. Faktor Internal
3. Prinsip-prinsip Pengembangan Atensi
3
MATERI POKOK 3
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN ATENSI
A. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat:
a. Memahami asesmen kesulitan atensi pada anak lamban belajar.
b. Memahami tujuan program intervensi.
c. Memahami prinsip-prinsip pengembangan atensi pada anak lamban
belajar.
B. Uraian Materi
1. Prinsip-prinsip Peningkatan Atensi
a. Prinsip-prinsip umum dalam menciptakan intervensi pendidikan yang
berhasil meliputi:
3
9) Kaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki
sebelumnya.
3
otomatis, mereka memiliki usaha yang lebih sedikit untuk
melakukan area-area lain dari pembelajaran.
(Learner, 2006).
3
atas keberhasilan yang dicapai walau sekecil apapun. Hal ini akan
meningkatkan rasa percaya diri anak lamban belajar.
3
Siagakan anak untuk mendengarkan menggunakan kalimat kunci
seperti “dengarkan baik baik” atau “ini penting”.
3
b) Lakukan evaluasi terhadap pengaturan tempat duduk di kelas.
Tempatkan anak lamban belajar agak di depan. Jika
memungkinkan di dekat meja guru. Tempatkan anak lamban
belajar jauh dari area yang sibuk seperti dekat pintu masuk. Hal
ini bertujuan untuk membantunya mengurangi gangguan. Gerakan
yang mengganggu juga akan mudah mengalihkan perhatian anak
sehingga sebisanya tempatkan anak jauh dari jendela.
3
6) Terapkan diferensiasi.
3
bagi anak. Berikan insentif ekstrinsik bagi anak agar mau
mengerjakan tugas-tugasnya.
2) Batasi anak dalam menonton televisi maksimum dua jam per minggu.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang masih
sangat muda yang menonton televisi setiap hari memiliki resiko yang
lebih tinggi untuk mengalamai masalah kurang atensi di sekolah.
Televisi merangsang otak secara berlebihan dan dapat secara
permanaen mengubah pembentukan otak anak.
3
3) Batasi bermain video game karena hal tersebut akan menghambat
perkembangan keterampilan visual yang diperlukan untuk membaca.
3
7) Usahakan agar anak mendapatkan tidur yang baik. Tidur yang baik
akan memudahkan anak untuk berkonsentrasi (Lim, 2010). Kesulitan
dalam atensi pada anak-anak seringkali terkait dengan kelelahan
akibat kurang tidur di malam hari. Pastikan anak memiliki jadwal
tidur yang dapat diprediksi setiap malam. Dan usahakan pula anak
bangun di jam yang sama setiap pagi. Semakin konsisten jadwal
anak, semakin mudah baginya untuk tidur setiap malamnya.
C. Latihan
1. Jelaskan apa tujuan dilakukan asesmen!
D. Rangkuman
Karena secara umum anak lamban belajar tidak menunjukkan kelainan yang
berarti, maka gurulah yang paling mungkin pertama kali mencurigai bahwa
seorang anak ini termasuk lamban belajar dari hasil belajar yang selalu
berada di bawah rata-rata atau anak menunjukkan kurang dapat menangkap
3
pembelajaran di kelas. Daftar cek kesulitan atensi dari Metcalfe dapat
digunakan sebagai panduan untuk mengases apakah anak lemban belajar
memiliki kesulitan dalam hal atensi juga.
E. Evaluasi
Pilihlah jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (x) pada
huruf A, B, C, atau D yang mewakili jawaban yang paling benar!
3
3. Berikut ini adalah prinsip-prinsip umum dalam menciptakan intervensi
pendidikan yang berhasil, kecuali ...
A. kejelasan dan ketepatan ketika memberikan tugas-tugas pembelajaran
B. selalu memberikan bantuan kepada siswa dalam menyelesaikan tugas-
tugasnya
C. tugas-tugas pembelajaran yang terstruktur dan tersusun dengan baik
D. melibatkan siswa dalam merancang dan memonitor tugas-tugas
pembelajaran
A. meminimalisir gangguan
B. membangun keterlibatan positif
C. membangun interaksi positif
D. menerapkan diferensiasi
5. Berikut ini adalah yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk meningkatkan
atensi anak, kecuali ...
A. membiasakan belajar sampai larut malam
B. membatasi waktu menonton televisi
C. membatasi main video game
D. sering mengajak jalan-jalan ke taman (outdoor)
3
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
80 – 89 % = baik
70 – 79 % = cukup
< 70 % = kurang
Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, berarti Anda
telah berhasil mempelajari modul ini. Bila tingkat penguasaan Anda masih di
bawah 80%, Anda harus mengulangi materi pokok 3, terutama bagian yang
belum Anda kuasai.
Modul yang mengkaji prinsip pengembangan atensi pada anak lamban belajar ini
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari empat modul lainnya dalam Diklat
Pengembangan Fungsi Kognisi pada Anak Lamban Belajar bagi Guru di Sekolah
Inklusi. Perluasan wawasan dan pengetahuan peserta berkenaan dengan
substansi materi ini penting dilakukan, baik melalui kajian buku, jurnal, maupun
penerbitan lain yang relevan. Disamping itu, penggunaan sarana perpustakaan,
media internet, serta sumber belajar lainnya merupakan wahana yang efektif
bagi upaya perluasan tersebut. Demikian pula dengan berbagai kasus yang
muncul dalam penyelenggaraan pendidikan khusus, baik berdasarkan hasil
pengamatan maupun dialog dengan praktisi pendidikan khusus, akan semakin
memperkaya wawasan dan pengetahuan para peserta diklat.
SELAMAT BERKARYA!
Faull, Jan. (2008). Your Brilliant Baby in Week 6: Detecting Patterns. [Gambar].
Diunduh pada 16 Februari 2012. Dari:
http://www.babyzone.com/baby/baby-week-by-week/week-6-
baby_65924
Gantly, Dara. (2010). No reason for screening kids for insulin resistance.
[Gambar]. Diunduh pada 16 Februari 2012. Dari:
http://www.imt.ie/clinical/2010/09/no-reason-for-screening-kids-for-
insulin-resistance.html
Lim, J. Tan, JC. Parimal, J S. Dinges, DF. Chee, MWL. (2010). Sleep Deprivation
Impairs Object-Selective Attention: A View from the Ventral Visual
Cortex. PLoS ONE 5(2): e9087. doi:10.1371/journal.pone.0009087.
Diunduh pada 8 Februari 2012. Dari:
http://www.plosone.org/article/info:doi/10.1371/journal.pone.0009087
Lisdiana, Ana. (2011). Fungsi Kognitif Siswa Sekolah Dasar ditinjau dari
Kebiasaan Sarapan. Tesis Magister Pendidikan pada Sekolah Pasca
Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak diterbitkan.
Mangano, Julie. (2010). ADHD Child Left Behind. [Gambar]. Diunduh pada 16
Februari 2012. Dari: http://juliemangano.com/2010/05/
Matlin, Margaret W. (1994). Cognition. 3rd ed. USA: Harcourt Brace Jovanovich
Publisher.
Reedy, G. L. (2006). Slow Learner, Their Psychology and Instruction. New Delhi:
Discovery Publishing House.
1. B
2. C
3. D
4. A
5. C
1. D
2. C
3. D
4. B
5. A
1. A
2. D
3. B
4. C
5. A