Anda di halaman 1dari 9

Indikator Ekologi

Seringkali faktor-faktor tertentu dapat dengan tepat menentukan


organisme yang ditemukan di suatu daerah. Dengan demikian, kita dapat
menentukan keadaan lingkungan fisik dengan menggunakan organisme
yang ditemukan pada suatu daerah. Hal ini disebut dengan indikator
ekologi/indikator biologi.
Fenotipe tumbuhan merupakan paduan dari hereditas dan lingkungan.
Oleh karena itu, suatu tumbuhan atau komunitas tumbuhan dapat
berperan sebagai pengukur kondisi lingkungan tempat tumbuhnya.
Konsep ini disebut sebagai fitoindikator yang merupakan salah satu
bagian dari indikator biologi atau bioindikator.
Sebagaimana yang disarankan oleh Odum (1971), tentang syarat suatu
mahluk hidup untuk dijadikan sebagai indikator ekologis, maka syarat
dimaksud juga berlaku untuk suatu spesies tumbuhan, di antaranya:

1) Tumbuhan indikator yang bersifat steno lebih baik daripada yang eury.
2) Tumbuhan terdiri atas banyak spesies merupakan indikator yang lebih
baik daripada kalau terdiri atas sedikit spesies.
3) Sebelum mempercayai sebagai suatu indikator harus dibuktikan dulu di
tempat-tempat lain.
4) Banyaknya hubungan antara spesies, populasi dan komunitas sering
memberikan petunjuk sebagai indikator yang lebih dapat dipercaya
daripada spesies tunggal.
Tumbuhan indikator yang digunakan pada
berbagai karakteristik lingkungan
Ada banyak spesies tumbuhan yang dapat digunakan untuk berbagai
keperluan indikator yang berkaitan dengan karakteristik lingkungan.

Pengetahuan tentang indikator tumbuhan dapat digunakan untuk


berbagai kepentingan, di antaranya: membantu mencirikan sifat tanah
setempat, mencirikan lingkungan yang tercemar, dan dapat digunakan
untuk memperkirakan potensi sumberdaya lahan: untuk hutan, padang
rumput atau tanaman pertanian.
→ keberadaan mineral tertentu
Tumbuhan indikator Karakter lingkungan

Butea monosperma Tanah yang alkalinitas tinggi


Salvador aleoides Tanah dengan Ca dan Bo tinggi, baik
untuk tanaman pertanian
Polygonum, Chenopodium, Padang rumput yang mengalami overgrazing
Lepidium dan Verbena
Monotropa, Neottia dan Tanah yang memiliki banyak humus
jamur Saccharum munja
Acacia, Calotropis, Agare, Tanah yang kandungan air tanah nya rendah
Opuntia dan Argemone
Casuarina equisetifolia, Tumbuh di tanah yang bergeluh
Ipomoea, Citrullus, Cilliganum (komposisi pasir, debu, dan lempung
polygonoides, dan Lycium seimbang → sekitar 40-40-20)
barbarum
Rumex acetosa, Rhododendron, Menunjukkan tanah yang berkapur
Polytrichum dan Spagnum
Vallozia candida Menunjukkan adanya intan di Brazil
Equisetum speciosa, Thuja sp. Tumbuh di tanah yang mengandung
emas
Astragalus sp. Tumbuh di tanah yang mengandung
uranium
Potamogeton sp. Digunakan untuk mendeteksi polusi
tembaga, timbal dan seng pada air
sungai dan danau di UK
Ceratophyllum demersum Indikator untuk tanah yang
terkontaminasi mercuri di Thailand
dan Finlandia

Anda mungkin juga menyukai