4520060067
KELAS III/B
C. Perjanjian Hibah
Hibah diatur dalam Pasal 1666 – Pasal 1693 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (“KUH Perdata”). Hibah adalah suatu persetujuan dengan mana seorang
penghibah menyerahkan suatu barang secara cuma-cuma, tanpa dapat menariknya
kembali, untuk kepentingan seseorang yang menerima penyerahan barang.
Menurut Peraturan Bupati Lamongan No. 35 tahun 2016, Hibah adalah
pemberian uang/barang atau jasa dari pmerintah Daerah kepada Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah Lainnya, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha
Milik Daerah, Badan, Lembaga dan Organisasi Kemasyarakatan, yang secara
spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak
mengikat, serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang
penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah.
E. Pinjam Meminjam
Pinjam meminjam uang merupakan bentuk khusus dari perjanjian
pinjam meminjam yang diatur dalam Pasal 1754 sampai dengan Pasal 1769,
bab XII Buku III KUH Perdata yang bersifat mengatur (aanvullendrecht), dan
tidak norma yang mengharuskannya dibuat secara tertulis dan suatu perjanjian
pinjam meminjam uang secara lisan adalah sah dan berharga serta memiliki
kekuatan hukum yang mengikat, apabila didahului adanya persesuaian
kehendak antara pihak yang meminjamkan uang (kreditor) dan pihak yang
meminjam (debitor), serta tidak bertentangan dengan atau tidak dilarang oleh
Undang-Undang, kesusilaan yang baik, dan ketertiban umum.
F. Pinjam Pakai
Menurut PP Nomor 27 Tahun 2014, Pinjam Pakai adalah penyerahan
Penggunaan barang antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah atau antar
Pemerintah Daerah dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan
setelah jangka waktu tersebut berakhir diserahkan kembali kepada Pengelola
Barang.
Pada Pasal 1740 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(“KUHPerdata”) Pinjam pakai adalah suatu perjanjian dalam mana pihak yang
satu menyerahkan suatu barang untuk dipakai dengan cuma-cuma kepada
pihak lain, dengan syarat bahwa pihak yang menerima barang itu setelah
memakainya atau setelah lewat waktu yang ditentukan, akan mengembalikan
barang itu.
➢ perlu diingat bahwa kewajiban seorang yang menerima pinjaman
sebagai berikut :
• Menyimpan dan memelihara barang yang dipinjamnya sebagai
seorang bapak rumah yang baik ( pasal 1744 KUHPerdata ).
• Mengembalikan barang yang di pinjamnya tepat waktu, sesuai dengan
kesepakatan.
Apabila barang yang dipinjam oleh yang menerima pinjaman itu
musnah atau rusak maka ia
bertanggung jawab atas musnahnya barang tersebut.
Kemudian Kewajiban dari si pemberi Pinjaman sebagai berikut :
• Tidak dapat meminta kembali barang yang di pinjamnya kecuali lewat
waktu yang ditentukan ( Pasal 1750 KUHPerdata ).
• Menyerahkan barang yang dipinjamnya.
Hak si pemberi pinjaman adalah menerima kembali barang yang telah
di pinjamnya
G. Utang Piutang
Pasal 1131 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (“KUHPerdata”)
menentukan:“Segala kebendaan si berutang baik bergerak maupun tak
bergerak, baik yang sudah ada maupun yang baru akan ada dikemudian hari,
menjadi jaminan untuk perikatan-perikatan perorangan debitur itu.”
Dalam perjanjian utang piutang ini pelaksanaan perjanjian terdiri atas:
cara penyerahan pinjaman, cara pembayaran, jaminan, sanksi dan denda,
penyelesaian perselisihan, syarat administrasi dan waktu pelaksanaan
H. Sewa Beli
Menurut Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata yang menentukan bahwa
sewa beli adalah semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai
Undang-Undang bagi mereka yang membuatnya. Pasal ini mengandung asas
kebebasan berkontrak.
Dasar penerapan perjanjian sewa beli yaitu, Pasal 1 huruf a Keputusan
Menteri Perdagangan dan Koperasi Nomor 34/KP/II/80 Tentang Perijinan
Sewa beli (Hire Purchase) Jual Beli Dengan Angsuran, Dan Sewa (Renting)
Pengertian Sewa beli adalah Sewa beli adalah jual beli barang dimana penjual
melaksanakan penjualan barang dengan cara memperhitungkan setiap
pembayaran yang di lakukan oleh pembeli dengan pelunasan atas harga yang
telah di sepakati bersama dan di ikat dalam suatu perjanjian, suatu hak milik
atas barang tersebut beralih dari penjual kepada pembeli setelah harganya di
bayar lunas oleh pembeli kepada penjual.