Anda di halaman 1dari 11

Sistem Akuisisi Data dan Diseminasi Informasi

Alvionita Farra A.
Universitas Brawijaya Malang
Email: alviofarra27@gmail.com

Alvyna Damayanti
Universitas Brawijaya Malang
Email: alvynad23@gmail.com
Selasa, 7 Desember 2021

ABSTRAK

Dewasa ini, sistem akuisisi data mengkonversikan besaran fisik sumber data ke bentuk sinyal
digital dan diolah oleh sebuah komputer. Seiring dengan perkembangan teknologi, diperlukan suatu
sistem akuisisi data yang dapat digunakan secara real time, cepat, mudah, dan akurat. Akuisisi data
merupakan hal penting untuk mengetahui suatu keadaan tertentu. Akuisisi data dilakukan
menggunakan sensor sebagai media perolehan data untuk mengetahui suhu dan kelembaban di suatu
area tertentu secara online.Sistem akuisisi data awal mulanya dilakukan secara manual oleh
manusia. Perubahan besaran fisik diubah ke besaran yang langsung bisa diamati dengan indra
manusia. Berkembangnya teknologi dalam bidang elektrikal, besaran fisik yang di ukur
sebagai data dikonversikan kebentuk sinyal listrik yang diubah dalam bentuk simpangan jarum
dan rekorder xy. Pengontrolan dan pengolahan data oleh komputer memungkinkan penerapan
akuisisi data dengan sebuah software. Konfigurasi sistem akuisisi data dapat di lihat dari banyaknya
tranduser atau kanal yang digunakan, kecepatan pemrosesan data, dan letak masing-masing
komponen pada sistem akuisisi data.

Kata kunci: akuisisi data, akusisisi sistem data

Pendahuluan
Sistem akuisisi data bisa diartikan sebagai sebuah sistem yang fungsinya adalah untuk
mengambil, mengumpulkan dan menyiapkan data, serta memprosesnya untuk menghasilkan data
yang diinginkan. Jenis-jenis dan metode yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan untuk
menyederhanakan setiap langkah yang dilakukan pada keseluruhan proses. Sebuah sistem akuisisi
data biasanya dibentuk dengan tujuan agar dapat melakukan pengambilan, pengumpulan dan
penyimpanan data dalam bentuk yang siap untuk diproses lebih lanjut.
Gambar 1 di bawah ini menunjukkan diagram blok sistem akuisisi data.
Gambar 1. Diagram blok sistem akuisisi data.

Gambar 2. Komputer digital untuk kebutuhan data.

Diseminasi Informasi merupakan sebuah kegiatan yang ditujukan kepada kelompok sasaran
atau individu agar mereka memperoleh informasi, timbul kesadaran, menerima dan akhirnya
memanfaatkan informasi tersebut. Diseminasi merupakan sebuah tindakan inovasi yang dirancang
dan disebarkannya berdasarkan suatu perencanaan yang matang dengan pandangan jauh ke depan
baik melalui diskusi atau forum lainnya yang sengaja diprogramkan, sehingga terdapat kesepakatan
untuk melaksanakan inovasi.

Landasan Teori
1. Sistem
Sistem dalah sebuah komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Akuisisi
Menurut PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan), akuisisi adalah suatu
penggabungan usaha di mana salah satu perusahaan yaitu pengakuisisi memperoleh kendali atas
aktiva neto dan operasi perusahaan yang diakusisi, dengan memberikan aktiba tertentu, mengakui
suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham.
Menurut Michael A. Hitt, akuisisi adalah sebuah tindakan memperoleh atau membeli
perusahaan lain dengan cara membeli sebagian besar saham dari perusahaan sasaran.
3. Informasi
Menurut Anton M. Meliono (1990:331), informasi adalah data yang telah diproses untuk suatu
tujuan tertentu dan tujuan tersebut untuk menghasilkan sebuah keputusan.
Secara umum, informasi adalah sekumpulan fakta-fakta yang telah diolah menjadi bentuk
data, sehingga dapat menjadi lebih berguna dan dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan
data-data tersebut sebagai pengetahuan ataupun dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.
4. Komunikasi
Secara etimologis, kata komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti “sama”,
communication atau communicare yang berarti “membuat sama”. Istilah pertama paling sering
disebut sebagai asal kata komunikasi, yang mana merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang
mirip.
Menurut Gordon I. Zimmerman, tujuan komunikasi dibagi menjadi dua kategori besar yaitu
yang pertama adalah komunikasi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang penting bagi kebutuhan kita
untuk memberi makan dan pakaian kepada diri sendiri, memuaskan kepenasaran kita akan lingkungan
dan menikmati hidup. Yang kedua adalah komunikasi menciptakan dan memupuk hubungan dengan
orang lain.
Jadi, berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi mempunyai
fungsi isi yang melibatkan informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, fungsi hubungan
yang melibatkan pertukaran informasi mengenai bagaimana hubungan kita dengan orang lain (Dedy
Mulyana, 2008:4).
5. Diseminasi Informasi
Menurut Ibrahim (1998:29), diseminasi informasi adalah proses penyebaran informasi yang
direncanakan, diarahkan dan dikelola. Hal ini berbeda dengan difusi yang merupakan alur komunikasi
spontan. Sehingga terjadi saling tukar informasi dan akhirnya terjadi kesamaan pendapat mengenai
suatu inovasi.
Diseminasi merupakan kegiatan penyebaran informasi ke dalam lingkungan masyarakat dan
kegiatannya dapat dilakukan melalui pelatihan atau workshop, seminar, dan komunikasi. Selain
melalui beberapa kegiatan pelatihan, diseminasi informasi dapat diselenggarakan dalam bentuk
konferensi pers, wawancara pers, penulisan artikel, publikasi atau melalui penerbitan.

Metode Penelitian
Berdasarkan pada tujuan yang ingin dicapai, metode yang digunakan dalam penyusunan artikel jurnal
ini adalah :
1. Studi Literatur, yaitu dengan cara mendapatkan data dengan membaca buku-buku, jurnal-
jurnal, dan sumber dari internet yang terpercaya yang berkaitan dengan permasalahan dalam
artikel jurnal ini.

Analisis Hasil dan Pembahasan

1. Perkembangan Sistem Akuisisi Data


Pada awalnya, proses pengolahan data lebih banyak dilakukan secara manual oleh manusia,
sehingga pada saat itu perubahan besaran fisis dibuat ke besaran yang lbisa diamati secara langsung
melalui indra manusia. Kemudian, dengan kemampuan teknologi pada bidang elektrikal besaran fisis
yang diukur sebagai data dikonversikan ke bentuk sinyal listrik, data kemudian ditampilkan ke dalam
bentuk simpangan jarum, pendaran cahaya pada layar monitor, recorder xy dan lain-lain.
Sistem akuisisi data berkembang sejalan dengan kemajuan di bidang teknologi digital dan
komputer. Pengolahan dan pengontrolan proses juga lebih mudah dari adanya perangkat lunak,
perangkat lunak memberikan harapan bahwa proses akuisisi data bisa divariasi dengan mudah sesuai
dengan kebutuhan.

2. Konfigurasi Sistem Akuisisi Data


Sebuah konfigurasi sistem akuisisi data sangat bergantung pada jenis dan jumlah tranduser serta
Teknik pengolahan yang digunakan. Konfigurasi ini dapat dilihat dari banyaknya tranduser atau
kanal yang digunakan kemudian kecepatan pemrosesan data dan letak masing-masing komponen
pada sistem akuisisi data.
a. Sistem Kanal Tunggal (sistem akuisisi data sederhana)

Gambar 3. Sistem Kanal Tunggal


Adapun fungsi dari masing-masing blok dalam sistem tersebut, antara lain :
- Tranduser
Tranduser berfungsi untuk merubah besaran fisis yang diukur kedalam bentuk sinyal
listrik.
- Amp
Amp ini berfungsi untuk memperbesar amplitude dari sinyal yang dihasilkan
transduser
- LPF
LPF berfungsi untuk membatasi lebar brand frekuensi sinyal listrik dari data yang
diukur.
- S/H
S/H berfungsi untuk menjaga amplitude sinyal analog agar tetap konstan selama waktu
konversi analog ke digital.
- A/D
A/D berfungsi untuk merubah besaran analog kedalam bentuk representasi numerik.
- D/A
D/A berfungsi untuk merubah besaran numerik kedalam sinyal analog.
- Komputer
Komputer ini berfungsi untuk mengolah data dan mengontrol proses.

b. Sistem Kanal Banyak


Terdapat tiga jenis metode untuk menyusun suatu sistem akuisisi data dengan banyak
tranduser. Perbedaan utama pada ketiga jenis ini ditentukan oleh letak multiplexer
didalam sistem. Sistem pertama meletakan multiplexer pada ujung bagian depan, sehingga
sinyal analog yang mengalami proses pemilihan masuk kekanal. Pada cara kedua
pemasangan multiplexer setelah terjadi pencuplikan dan holding sinyal, metode kedua
lebih baik dibandingkan metode pertama. Metode ketiga merupakan metode yang terbaik,
tetapi dengan penerapan masing-masing kanal mempunyai A/D sendiri mengakibatkan
sistem menjadi lebih mahal dibandingkan cara sebelumnya.
Gambar 4. Sistem Kanal Banyak

c. Sistem Berkecepatan Tinggi


Sistem akuisisi data yang menggunakan komputer digital sebagai pengolah data
kecepatannya ditentukan oleh proses pengubahan sinyal analog ke digital. Untuk
mempercepat akuisisi data biasanya digunakan suatu konverter analog ke digital yang
berkecepatan tinggi yang disebut dengan FLASH A to D.

Gambar 5. Sistem Berkecepatan Tinggi

d. Sistem Akuisisi Jarak Jauh


Suatu sistem akuisisi data yang mempunyai komponen pengambil dan pengolah data
dengan jarak berjauhan, maka dibutuhkan media untuk mentransfer antara kedua sub
sistem tersebut. Kondisi ini membutuhkan sistem memori yang disuplai baterai sebagai
penampung sementara, memori seperti ini disebut sistem memori RAMPACK. Data yang
diambil disimpan di memori RAMPACK, kemudian memori dibawah ketempat komputer
pengolahan data. Sistem lain menggunakan sistem komunikasi, data diambil oleh
transduser yang terletak jauh dari komputer kemudian data ditransmisikan melalui saluran
komunikasi, bila saluran komunikasi merupakan sistem analog, diperlukan komponen
yang disebut modem. Penyaluran data melalui jaringan ISDN bisa dilakukan dengan
pemasangan langsung pada jack terminal saluran tersebut.
Gambar 6. Sistem Akuisisi Jarak Jauh

3. Elemen-elemen Dasar Sistem Akuisisi Data


Elemen-elemen dasar dari sistem akuisisi data berbasis komputer (PC), antara lain :
a. Komputer (PC)
Komputer yang digunakan dapat mempengaruhi kecepatan akuisisi data.
b. Transduser
Transduser ini dapat medeteksi fenomena fisik misalnya suhu atau tekanan yang
kemudian mengubahnya menjadi sinyal-sinyal listrik. Contohnya seperti termokopel,
thermistor, flowmeter, dan lain-lain.
c. Pengkondisi sinyal
Tugas yang sering dilakukan oleh pengkondisi sinyal yaitu penguatan atau amplification.
Misalnya sinyal-sinyal yang lemah yang berasal dari termokopel sebaiknya dikuatkan
untuk meningkatkan resolusi pengukuran. Dengan menempatka peguat yang cukup dekat
dengan transduser, maka gangguan yang timbul pada kabel penghubung antara transduser
dengan computer dapat diminimalkan.
d. Perangkat keras akuisisi data
- Masukan analog
- Keluaran analog
- Pemicuan analog
- Digital I/O
- Pewaktuan I/O
e. Perangkat keras analisa
Kemampuan pemrosesan computer saat ini mengalami peningkatan sedemikian rupa
sehingga mencapai suatu tingkat kemampuanuntuk melakukan akuisisi dan analisa data
yang kompleks. Dengan demikian dibutuhkan perangkat keras tambahan yang harus
dipasang pada computer yang bersangkutan.
f. Perangkat lunak yang terkait
- Perangkat lunak aras-penggerak
- Perangkat lunak aras-aplikasi

4. Informasi
Menurut Jogiyanto HM., (1999: 692), informasi merupakan suatu hasil dari pengolahan data
dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan
suatu kejadian atau event yang nyata yang digunakan untuk pengambilan sebuah keputusan.
Informasi dapat dikatakan sebagai pengetahuan yang diperoleh dari hasil belajar, pengalaman
atau instruksi. Namun, istilah ini masih memiliki sifat yang relatif, dalam beberapa pengetahuan
tentang suatu peristiwa atau kejadian tertentu yang telah dikumpulkan ataupun dari sebuah berita
dapat juga dikatakan sebagai informasi. Sumber informasi sendiri adalah data, data yang berupa fakta
kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian atau peristiwa dan kesatuan nyata. Kemudian data
tersebut diolah melalui sebuah metode untuk mendapatkan informasi, dan selanjutnya penerima akan
menerima informasi tersebut, membuat sebuah keputusan dan melakukan tindakan, dan akhirnya
akan menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan menimbulkan sejumlah data kembali.
Data yang telah diperoleh tadi akan ditangkap sebagai input, kemudian diproses kembali lewat
suatu model dan seterusnya membentuk sebuah siklus yang dapat digambarkan melalui gambar di
bawah ini :

Gambar 7. Siklus Informasi


Jenis-jenis informasi :
a. Informasi berdasarkan fungsi dan kegunaan, informasi yang berdasarkan materi dan kegunaan
informasi :
- Informasi yang menambah pengetahuan, contohnya adalah peristiwa-peristiwa,
pendidikan, kegiatan selebritis.
- Informasi yang mengajadi pembaca (informasi edukatif), contohnya adalah makalah yang
berisikan cara beternak itik, artikel tentang cara membina keluarga, dan lain-lain.
- Informasi berdasarkan format penyajian, adalah informasi yang dibedakan berdasarkan
bentuk penyajiannya. Contohnya adalah informasi dalam bentuk tulisan, baik itu artikel,
esai, resensi, kolom, tajuk rencana, dan lain-lain.
b. Informasi berdasarkan lokasi peristiwa, adalah informasi berdasarkan tempat peristiwa
tersebut terjadi, baik itu informasi dari dalam maupun luar negeri.
c. Informasi berdasarkan bidang kehidupan, adalah informasi berdasarkan bidang kehidupan
yang ada, contohnya adalah pendidikan, olahraga, musik, sastra, budaya, serta ilmu
pengetahuan dan teknologi.
d. Informasi berdasarkan penyampaian :
- Informasi yang disediakan secara berkala
- Informasi yang disediakan secara tiba-tiba
- Informasi yang disediakan setiap saat
- Informasi yang dikecualikan
- Informasi yang diperoleh berdasarkan permintaan
Ciri-ciri informasi yang berkualitas adalah informasinya relevan, dimana artinya informasi
tersebut memiliki manfaat bagi pemakainya, informasi yang diberikan juga harus akurat, yang
artinya informasi harus bebas dari kesalahan dan haruslah jelas mencerminkan maksudnya.

5. Diseminasi Informasi
Menurut Ibrahim (1988 : 29) dalam bukunya Inovasi Pendidikan, ia menyebutkan bahwa diseminasi
informasi merupakan sebuah proses penyebaran informasi yang direncanakan, diarahkan dan
dikelola. Hal ini tentunya berbeda dengan difusi yang merupakan alur komunikasi spontan sehingga
terjadi saling bertukar informasi dan akhirnya terjadi kesamaan pendapat dalam suatu inovasi.
Diseminasi merupakan kegiatan penyebaran informasi ke dalam lingkungan masyarakat dan
kegiatannya dapat dilakukan melalui pelatihan atau workshop, seminar, dan komunikasi. Selain
melalui beberapa kegiatan pelatihan, diseminasi informasi dapat diselenggarakan dalam bentuk
konferensi pers, wawancara pers, penulisan artikel, publikasi atau melalui penerbitan.
Diseminasi melalui konferensi pers, merupakan kegiatan yang dilakukan dengan mengundang
wartawan dari sejumlah media cetak, TV, radio dan media online ke suatu tempat yang ditentukan
dan menghadirkan satu atau beberapa narasumber untuk memberikan keterangan atau pernyataan
sehubungan dengan isu yang akan disampaikan.
Diseminasi yang melalui wawancara pers, merupakan kegiatan yang dilakukan dengan
mengundang wartawan dari salah satu media cetak atau elektronik, atau media online ke suatu tempat
dimana satu orang narasumber dihadirkan untuk diwawancarai dan hasil wawancara tersebut
kemudian dimuat sebagai berita dalam media. Sedangkan diseminasi melalui penulisan artikel yaitu
membuat tulisan mengenai suatu topik untuk dimuat dalam sebuah jurnal ilmiah yang diterbitkan
sendiri atau oleh instansi, lembaga, organisasi lain, atau dikirim ke redaksi suatu penerbitan media
cetak. Diseminasi melalui publikasi adalah membuat barang cetakan seperti poster, flier, brosur,
leaflet, dan lain-lain. Kemudian disebarkan kepada publik atau ditempatkan pada papan informasi
yang tersedia di suatu instansi. Diseminasi melalui dialog atau talkshow, yaitu kegiatan penayangan
acara perbincangan dan tanya jawab dengan suatu topik melalui televisi atau radio dengan
menampilkan beberapa orang ahli sebagai narasumber. Dengan adanya diseminasi, informasi dapat
menyebar dengan cepat dan meluas di kalangan publik , baik secara internal maupun eksternal.
Secara umum, pola komunikasi penyebaran informasi di masa mendatang tidak banyak yang
berubah. Dengan kata lain, diseminasi melalui komunikasi satu arah masih banyak digunakan,
namun, proses penyebaran informasi akan cenderung lebih komunikatif, kooperatif, egaliter, dan
resiprokal. Dalam pelaksanaannya, diseminasi membutuhkan beberapa strategi, di antaranya :
- Memahami target pendengar
- Menentukan media yang paling efektif
- Menentukan dan memahami tujuan
- Memotivasi pendengar untuk memberi tanggapan atau kritik dan saran
- Memperhitungkan frekuensi penyampaian pesan
- Mengidentifikasi pesan utama atau kunci yang akan disampaikan

6. Tugas Bidang Diseminasi


Dalam merumuskan dan melakukan kebijakan, bidang diseminasi memiliki beberapa tugas
pokok. Biasanya, bidang diseminasi informasi membawahi beberapa seksi, yakni seksi layanan
informasi public dan seksi media interaktif. Di mana masing-masing memiliki tugas dan perannya
masing-masing.
a. Tugas Seksi Informasi Publik
Tugas pokok dari seksi layanan informasi public :
 Menyiapkan bahan pelaksanaan identifikasi, pemantauan, dan melayani
kebutuhan masyarakat terhadap informasi.
 Menyiapkan bahan pelaksanaan iklan layanan masyarakat.
 Menyiapkan bahan pelayanan informasi publik.
 Menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi di lingkungan Pemerintah
Kabupaten atau Provinsi guna mendapatkan sajian pelayanan informasi.
 Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi kelembagaan layanan publik.
b. Tugas Seksi Media Interaktif
 Mengumpulkan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait.
 Menyiapkan bahan dalam rangka sosialisasi kebijakan pembangunan dan
pemerintahan.
 Menyiapkan bahan pelaksanaan dan konsep kegiatan dalam menyebarluaskan
suatu informasi.
 Menyusun fasilitas komunikasi publik.
 Menyiapkan bahan untuk dialog publik.

Kesimpulan
Sistem akuisisi data dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang fungsinya adalah untuk
mengambil, mengumpulkan dan menyiapkan data, serta memprosesnya untuk menghasilkan data
yang diinginkan. Jenis-jenis dan metode yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan untuk
menyederhanakan setiap langkah yang dilakukan pada keseluruhan proses. Sebuah sistem akuisisi
data biasanya dibentuk dengan tujuan agar dapat melakukan pengambilan, pengumpulan dan
penyimpanan data dalam bentuk yang siap untuk diproses lebih lanjut. Elemen-elemen dasar dari
sistem akuisisi data yang berbasis komputer (PC) antara lain sebuah komputer PC, transducer,
pengkondisi sinyal, perangkat keras akuisisi data, perangkat keras analisa dan perangkat lunak yang
terkait.
Proses pengolahan data lebih banyak dilakukan secara manual oleh manusia, sehingga pada saat
itu perubahan besaran fisis dibuat ke besaran yang lbisa diamati secara langsung melalui indra
manusia. Kemudian, dengan kemampuan teknologi pada bidang elektrikal besaran fisis yang diukur
sebagai data dikonversikan ke bentuk sinyal listrik, data kemudian ditampilkan ke dalam bentuk
simpangan jarum, pendaran cahaya pada layar monitor, recorder xy dan lain-lain. Sistem akuisisi data
berkembang sejalan dengan kemajuan di bidang teknologi digital dan komputer. Pengolahan dan
pengontrolan proses juga lebih mudah dari adanya perangkat lunak, perangkat lunak memberikan
harapan bahwa proses akuisisi data bisa divariasi dengan mudah sesuai dengan kebutuhan.
Sebuah konfigurasi sistem akuisisi data sangat bergantung pada jenis dan jumlah tranduser serta
Teknik pengolahan yang digunakan. Konfigurasi ini dapat dilihat dari banyaknya tranduser atau kanal
yang digunakan kemudian kecepatan pemrosesan data dan letak masing-masing komponen pada
sistem akuisisi data. Adapun konfigurasi sistem akuisisi data yang dimksud, antara lain :
- Sistem Kanal Tunggal (sistem akuisisi data sederhana)
- Sistem Kanal Tunggal (sistem akuisisi data sederhana)
- Sistem Berkecepatan Tinggi
- Sistem Akuisisi Jarak Jauh
Informasi dapat dikatakan sebagai pengetahuan yang diperoleh dari hasil belajar, pengalaman
atau instruksi. Namun, istilah ini masih memiliki sifat yang relatif, dalam beberapa pengetahuan
tentang suatu peristiwa atau kejadian tertentu yang telah dikumpulkan ataupun dari sebuah berita
dapat juga dikatakan sebagai informasi.
Sumber informasi merupakan sebuah data, artinya data yang berupa fakta kenyataan
yang menggambarkan suatu kejadian atau peristiwa dan kesatuan nyata. Kemudian data tersebut
diolah melalui sebuah metode untuk mendapatkan informasi, dan selanjutnya penerima akan
menerima informasi tersebut, membuat sebuah keputusan dan melakukan tindakan, dan akhirnya
akan menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan menimbulkan sejumlah data kembali.
Diseminasi merupakan kegiatan penyebaran informasi ke dalam lingkungan masyarakat dan
kegiatannya dapat dilakukan melalui pelatihan atau workshop, seminar, dan komunikasi. Selain
melalui beberapa kegiatan pelatihan, diseminasi informasi dapat diselenggarakan dalam bentuk
konferensi pers, wawancara pers, penulisan artikel, publikasi atau melalui penerbitan. Diseminasi
melalui konferensi pers, merupakan kegiatan yang dilakukan dengan mengundang wartawan dari
sejumlah media cetak, TV, radio dan media online ke suatu tempat yang ditentukan dan
menghadirkan satu atau beberapa narasumber untuk memberikan keterangan atau pernyataan
sehubungan dengan isu yang akan disampaikan.
Diseminasi yang melalui wawancara pers, merupakan kegiatan yang dilakukan dengan
mengundang wartawan dari salah satu media cetak atau elektronik, atau media online ke suatu tempat
dimana satu orang narasumber dihadirkan untuk diwawancarai dan hasil wawancara tersebut
kemudian dimuat sebagai berita dalam media. Sedangkan diseminasi melalui penulisan artikel yaitu
membuat tulisan mengenai suatu topik untuk dimuat dalam sebuah jurnal ilmiah yang diterbitkan
sendiri atau oleh instansi, lembaga, organisasi lain, atau dikirim ke redaksi suatu penerbitan media
cetak.
Diseminasi melalui publikasi adalah membuat barang cetakan seperti poster, flier, brosur,
leaflet, dan lain-lain. Kemudian disebarkan kepada publik atau ditempatkan pada papan informasi
yang tersedia di suatu instansi. Diseminasi melalui dialog atau talkshow, yaitu kegiatan penayangan
acara perbincangan dan tanya jawab dengan suatu topik melalui televisi atau radio dengan
menampilkan beberapa orang ahli sebagai narasumber.
Dengan adanya diseminasi, informasi dapat menyebar dengan cepat dan meluas di kalangan
publik , baik secara internal maupun eksternal. Dalam pelaksanaannya, diseminasi membutuhkan
beberapa strategi, di antaranya :
- Memahami target pendengar
- Menentukan media yang paling efektif
- Menentukan dan memahami tujuan
- Memotivasi pendengar untuk memberi tanggapan atau kritik dan saran
- Memperhitungkan frekuensi penyampaian pesan
- Mengidentifikasi pesan utama atau kunci yang akan disampaikan
Daftar Pustaka
- Wekke, I.S. (2019). Menulis Artikel Jurnal, 1-5.
- Jevi N. (2021). Diseminasi adalah Penyebaran Informasi, Ketahui Strategi dan Langkah-
langkahnya. Diakses pada 7 Desember 2021 melalui
https://www.merdeka.com/jateng/diseminasi-adalah-penyebaran-informasi-ketahui-
strategi-dan-langkah-langkahnya-kln.html
- Austerlitz, H. (2003) . Data Acquisition Techniques Using PCs, 54-80
- Batubara, R. (2018). Sistem Akuisisi Data, 1-4.
- Jurnal Entrepreneur. (2021). Pengertian Akuisisi, Manfaat dan Klasifikasinya, 1-6.
- UMM. (2019). Komunikasi, 18-35.
- Respatia, F. (2016). Sistem Akuisisi Data Kincir Angin Propeler Berbahan Kayu. (Skripsi,
Universitas Sanata Dharma, 2016) Diakses dari
https://repository.usd.ac.id/6074/2/125114008_full.pdf

Anda mungkin juga menyukai