Anda di halaman 1dari 3

NAMA : A.

SYAMSURIAWATI

NIM : 200407561063

KELAS : 30E

MATA KULIAH : KONSEP DASAR IPS SD

LATIHAN

1) Kemukakan berbagai contoh berkenaan dengan aspek hubungan sosial di masyarakat!


Jawab :
Ada bermacam-macam aspek tingkah laku manusia dalam masyarakat, seperti aspek
ekonomi, sikap, mental, budaya, dan hubungan susial. Aspek-aspek tingkah laku manusia
inilah yang menghasilkan ilmu sosial, seperti ekonomi, ilmu hukum, ilmu politik,
psikologi, sosiologi, dan antropologi. Jadi setiap bidang keilmuan itu mempelajari salah
satu aspek tingkah laku manusia sebagai masyarakat. Ekonomi mempelajari aspek
kebutuhan materi, antropologi mempelajari aspek budaya, sosiologi mempelajari aspek
hubungan sosial, psikologi mempelajari aspek kejiwaan, demikian pula bidang keilmuan
yang lain. Sedangkan yang menjadi objek materialnya adalah sama, yaitu manusia sebagai
anggota masyarakat.

2) Kemukakan suatu contoh kehidupan sosial yang merupakan aspek-aspek ekonomi,


psikologi sosial, budaya dan politik!
Jawab :
a. Aspek ekonomi, mempelajari aspek kebutuhan materi manusia dalam kehidupan
sehari – hari.
b. Aspek psikologi sosial, mempelajari aspek kejiwaan manusia yang sedang
berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
c. Aspek budaya dan politik, mempelajari tentang kebiasaan masyarakat sehari-hari
yang biasanya kental dengan adat istiadatnya dan politik biasanya berkaitan dengan
kehidupan organisasi dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

3) Jelaskan bahwa pendidikan IPS menempati kedudukan penting dalam membina anak didik
menjadi SDM masa yang akan datang!
Jawab :
Anak didik terhadap kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat. Dengan pengetahuan
sosial yang berguna, keterampilan sosial dan intelektual serta perhatian dan kepedulian
sosial diharapkan dapat terbinanya Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang akan
datang. Anak didik yang memiliki pengetahuan, keterampilan, cendekiawan, mempunyai
tanggung jawab sosial yang tinggi, mampu merealisasikan tujuan nasional, dan
menciptakan masyarakat adil serta makmur berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang
Dasar 1945.

4) Jelaskan dan berikan contoh suatu peristiwa yang bersejarah, aspek ruang dan waktu
berkaitan erat dengan peristiwa yang anda kemukakan!
Jawab :
Konektivitas antar ruang dan waktu, yaitu suatu peristiwa dalam memahaminya dapat
dilihat dari berbagai aspek ruang, waktu, kebutuhan dan kemasyarakatan. Dalam
hubungannya dengan keadaan alam dan aktivitas penduduk secara sederhana dapat dilihat
dari konsep konektivitas antarruang dan waktu. Ruang adalah seluruh permukaan bumi
yang merupakan tempat hidup tumbuhan, hewan dan manusia. Ruang juga bisa diartikan
sebagai tempat terjadinya berbagai peristiwa baik alam maupun sosial. Dalam setiap
peristiwa memiliki konektivitas antarruang dan waktu. Sebagai contoh kasus berikut :
Banjir di Ngawi tahun 2007 mengakibatkan beberapa persawahan gagal panen. Selain itu
banjir juga mengakibatkan beberapa tanah di sekitar bengawan Solo menjadi longsor.
Banjir besar tersebut juga melanda diberbagai daerah sekitar bengawan Solo. Banjir
disebabkan oleh intensitas hujan yang terlalu besar serta gundulnya hutan merupakan salah
satu faktor yang mengakibatkan banjir. Dari peristiwa tersebut menggambarkan adanya
konektivitas antara ruang dan waktu. Banjir pada tahun 2007 menunjukan waktu peristiwa
sedangkan Ngawi merupakan konsep ruang. Hal ini berarti hubungan antarruang dan
waktu tidak dapat dipisahkan.

5) IPS sebagai program pendidikan, tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan sosial
kepada anak didik, melainkan berfungsi lebih jauh dari pada itu. Jelaskan hal tersebut
dengan kenyataan hidup saat ini dan masa yang akan datang ditinjau dari fungsi IPS
sebagai pendidikan!
Jawab :
llmu pengetahuan sosial sebagai bidang pendidikan, tidak hanya membekali peserta didik
dengan pengetahuan sosial, melainkan lebih jauh daripada itu. Kenyataan hidup saat ini,
pengetahuan sosial diperoleh secara alamiah serta dari kehidupan sehari-hari yang telah
ada pada diri kita masing-masing. Namun hal tersebut belum cukup, mengingat
kehidupan bermasyarakat dengan segala persoalannya makin berkembang. Untuk
menghadapi kehidupan yang demikian itu, pengetahuan sosial yang diperoleh secara
alamiah tadi tidak cukup di sini, pendidikan formal khususnya pendidikan IPS di sekolah
menjadi tuntutan yang tidak dapat diabaikan.

Sesuai dengan tantangan-tantangan tersebut, pendidikan IPS ini bertujuan “membina


anak didik menjadi warga Negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan
dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan
negara”. Untuk merealisasikan tujuan tersebut, proses belajar mengajar dan
membelajarkannya, tidak hanya terbatas pada aspek-aspek pengetahuan (kognitif) dan
keterampilan (psikomotor) saja, melainkan meliputi juga aspek akhlak (afektif) dalam
menghayati serta menyadari kehidupan yang penuh dengan masalah, tantangan,
hambatan dan persaingan ini.

Kemudian IPS sebagai pendidikan, bukan hanya membekali anak didik dengan
pengetahuan yang membebani mereka, melainkan membekali mereka dengan
pengetahuan sosial yang berguna yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya, mengembangkan keterampilan, terutama keterampilan sosial dan
keterampilan intelektual. Keterampilan sosial yang berhubungan dengan kepentingan
kehidupan bermasyarakat, seperti bekerja sama, bergotong-royong, menolong orang
yang memerlukan, dan melakukan tindakan secara cepat dalam memecahkan persoalan
di masyarakat. Sedangkan keterampilan intelektual, yaitu keterampilan berpikir,
kecekatan dan kecepatan memanfaatkan pikiran, cepat tanggap dalam menghadapi
permasalahan sosial di masyarakat.

Kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat yang terus berkembang, menjadi landasan


bagi pengembangan IPS sebagai bidang pendidikan yang disesuaikan dengan perubahan
dan tuntutan kemajuan kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai