Anda di halaman 1dari 11

RESUME

Materi Tentang :
1. Kerja Keras & Tanggung Jawab
2. Perkembangan Islam di Indonesia/Nusantara
3. Indahnya Membangun Mahligai Rumah Tangga

DISUSUN OLEH
NAMA : NADIRA BAENARTI
KELAS : XII IPS 2
BIDANG STUDY : Pendidikan Agama Islam
& Budi Pekerti

Semester I (Ganjil) Tahun Pelajaran 2021/2022


Kerja Keras dan Tanggung Jawab
A. Pengertian Kerja Keras

Pengertian Kerja Keras Kerja keras artinya melakukan suatu usaha atau pekerjaan secara terus
menerus tanpa mengenal lelah. Kerja keras juga dapat diartikan suatu tindakan atau perbuatan
yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan serius sampai tercapai suatu tujuan. 
Kerja keras merupakan sikap terpuji yang perlu dimiliki oleh setiap orang yang menginginkan
kesuksesan dalam hidupnya. Kerja keras adalah kunci dalam mencapai kesuksesan dan tujuan
yang dicita-citakan manusia.
Dengan kerja keras semua pekerjaan bisa cepat selesai dan sebuah pekerjaan bisa
terselesaikan dengan cepat, rapi dan maksimal sesuai yang diharapkan

B. Pentingnya Kerja Keras

Islam menganjurkan umatnya agar mau bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sebaliknya, islam membenci umatnya yang hanya berpangku tangan, malas-malasan dan tidak
mau bekerja mencari nafkah. Selain bekerja keras, kita juga harus berdoa kepada Allah SWT,
agar apa yang diinginkan dapat terkabul. 

C. Konsep Kerja Keras

Kerja berarti berusaha atau berjuang dengan keras berarti sungguh-sungguh. Bekerja keras adalah
bekerja dengan gigih dan sungguh-sungguh untuk mencapai suatu cita-cita. Bekerja keras tidak
mesti “banting tulang” dengan mengeluarkan tenaga secara fisik, akan tetapi sikap bekerja keras
juga dapat dilakukan dengan berpikir sungguh-sungguh dalam melaksanakan pekerjaannya. 
Kerja keras yaitu bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan atau prestasi kemudian
disertai dengan berserah diri (tawakkal) kepada Allah SWT baik untuk kepentingan dunia dan
akhirat. Firman Allah SWT.
Yang artinya sebagai berikut: “ Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah
kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan.” (Al-Qashash: 77)

Dengan demikian, sikap kerja keras dapat dilakukan dalam menuntut ilmu, mencari rezeki, dan
menjalankan tugas sesuai dengan profesi masing-masing. 

D. Nilai-Nilai Positif Dari Kerja Keras

Dalam Fenomena Kehidupan Kerja keras, selain memiliki peranan penting bagi kehidupan
manusia, juga mengandung nilai-nilai positif yang dapat mendatangkan manfaat bagi pelakunya. Di
antara nilai-nilai positif kerja keras adalah sebagai berikut: 

a. Memiliki keimanan yang kuat dalam hati, sehingga tidak mudah tergoda oleh bisikan dan rayuan
setan, ketika menjalankan suatu pekerjaan. 

b. Memiliki kesabaran yang kuat sehingga tidak tergesa-gesa. Tergesa-gesa merupakan perbuatan
setan yang harus dihindari. Selain itu, setiap pekerjaan memerlukan ketekunan dan ketelitian, agar
mendapatkan hasil yang baik. 

c. Memiliki keyakinan dalam hati bahwa bekerja yang baik sesuai ajaran Islam termasuk ibadah, yang
kelak akan mendapat pahala dari Allah SWT. 

d. Senantiasa berusaha sebisa mungkin agar pekerjaan tidak akan menyimpang dari ajaran islam,
sehingga selain mendapatkan hasil yang bagus juga tidak melanggar aturan agama. 

e. Selalu waspada dan bersikap hati-hati dalam bekerja, agar tidak mendatangkan kerugian, baik  bagi
diri sendiri maupun orang lain.

E. Perilaku yang Mencerminkan Orang yang Bekerja Keras

Setiap Muslim yang beriman, hendaknya berusaha membiasakan diri bersikap perilaku kerja
keras. Sebagaimana diketahui, Islam telah mengajarkan kepada umatnya agar mau bekerja keras dalam
meraih kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat dan berusaha membiasakan diri bersikap
perilaku kerja keras dalam hidupnya sehari-hari.  Untuk dapat membiasakan diri bersikap perilaku kerja
keras, ada baiknya diperhatikan terlebih dahulu beberapa hal berikut ini. 

1. Biasakan bergaul dengan orang-orang yang mempunyai perilaku kerja keras. Sebaliknya,
hindari pergaulan dengan mereka yang memiliki perilaku pemalas dan penghayal berat. 
2. Selalu ingat dan berpegang teguh pada aturan tata cara bekerja yang baik menurut ajaran
Islam, agar dalam melakukan suatu pekerjaan tidak menyimpang atau melanggar
ketentuan agama. 
3. Biasakan bersikap terbuka akan masukan, kritikan, teguran atau nasihat dari pihak
manapun yang tujuannya baik, terutama yang mengingatkan kita ketika lupa atau salah. 
4. Selalu menjaga diri dari sikap perilaku tercela, baik ketika bekerja maupun di luar waktu
bekerja, sehingga akhlak seorang beriman akan tetap terjaga dari perbuatan keji dan
mungkar. 
5. Selalu bersedia mengingatkan orang lain yang sedang lupa atau salah melanggar aturan
bekerja, seraya melakukannya dengan cara-cara yang santun dan terhormat. 
6. Panjatkan doa kepada Allah SWT agar diberi kekuatan dapat bersikap perilaku kerja
keras dalam menjalani kehidupan. Sebab tidak ada kebahagiaan yang dating dari langit
tanpa ada usaha dan kerja keras. 
7. Mulailah membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras dari sekarang, agar kelak
setelah dewasa menjadi orang yang sukses. 

F. Hikmah Bekerja Keras 

Allah SWT memerintahkan supaya kita bekerja keras karena banyak himah dan
manfaatnya, baik bagi orang yang bekera keras maupun terhadap lingkungannya. Di antara
hikmah bekerja keras tersebut adalah sebagai berikut: 

1. Mengembangkan potensi diri, baik berupa bakat, minat, pengetahuan, maupun keterampilan. 

2.  Membentuk pribadi yang bertanggung jawab dan disiplin. 

3. Mengangkat harkat martabat dirinya baik sebagai makhluk individu maupun sebagai anggota
masyarakat. 

4. Meningkatkan taraf hidup orang banyak serta meningkatkan kesejahteraan. 

5.  Kebutuhan hidup diri dan keluarga terpenuhi. 

6. Mampu hidup layak. 

7. Sukses meraih cita-cita 

8. Mendapat pahala dari Allah, karena bekerja keras karena Allah merupakan bagian dari ibadah.
Sejarah Masuknya Islam Di Indonesia/Nusantara
A. Teori Masuknya Islam Di Indonesia/Nusantara
1. Teori Gujarat, Islam dipercayai datang dari wilayah Gujarat-India melalui peran para
pedagang india muslim pada sekitar abad 13 M
2. Teori Mekah, Islam dipercayai datang dari wilayah langsung dari Timur Tengah melalui jasa
para pedagang Arab pada sekitar abad 7 M
3. Teori Persia, Islam dipercayai datang dari Persia melalui peran para pedagang yang dalam
perjalananya singah ke Gujarat sebelum ke nusantara pada sekitar abad 13 M

B. Strategi Dakwah Islam di Nusantara


Salah satu arti “strategi” yang dimuat dalam KBBI adalah “rencana yang cermat mengenai
kegiatan untuk mencapai sasaran khusus”. Dalam konteks dakwah islam, strategi dakwah yang
dimaksud adalh kegiatan yanag dilakukan oleh para mubaligh, yang membawa misi islam di
dalamnya. Terdapat beberapa kegiatan sebagai sarana dalam penyebaran islam di nusantara,
antara lain;
1. Perdagangan
2. Perkawinan
3. Pendidikan
4. Tasawuf
5. Kesenian
6. Politik
C. Perkembangan Dakwah Islam di Indonesia/Nusantara
Di Indonesia terkenal dengan  penduduknya yang mayoritas memeluk agama islam,
budaya nya, alamnya yang luas dan hasil bumi yang cukup banyak.Sejarah masuknya islam
awalnya di bawa oleh pedagang Gujarat lalu di ikuti oleh pedagang arab dan Persia.  Sambil
berdagang mereka menyebarkan agama islam ke tempat mereka berlabuh di seluruh
indonesia.Banyak yang berspekulasi jika islam masuk ke indonesia di abad ke 7 atau 8, karena
pada abad tersebut terdapat perkampungan islam di sekitar selat Malaka.
Selain pedagang ada juga dengan cara mendakwah, seperti penyebaran di tanah jawa yang di
lakukan oleh para walisongo.  Mereka lah sang pendakwah dan sang ulama yang menyebarkan
islam dengan cara pendekatan sosial budaya.
Di jawa islam masuk melalui pesisir utara pulau jawa dengan  di temukannya makam
Fatimah binti Maimun bin Hibatullah. Di Mojokerto juga telah di temukannya ratusan makam
islam kuno.  Di perkikan makam ini adalah makam para keluarga istana Majapahit.
Di kalimantan, islam masuk melalui pontianak pada abad 18.  Di hulu sungai Pawan,
kalimantan barat di temukan pemakaman islam kuno.  Di kalimantan timur islam masuk melalui
kerajaan Kutai, di kalimantan selatan melalui kerajaan banjar, dan dari kalimantan tengah di
temukannya masjid gede di kota Waringin yang di bangun pada tahun 1434 M. Di sulawesi islam
masuk melalui raja dan masyarakat Gowa-Tallo.
Demikian sedikit penjelasan tentang sejarah islam masuk ke indonesia.  Kita harus
bangga dengan para ulama yang telah menyebarkan agama islam di indonesia tanpa adanya
perang.  Dengan peran para ulama yang bijaksana, agama islam dengan mudah di terima di
seluruh nusantara.
D. Kerajaan Islam di Nusantara
Berikut adalah beberapa kerajaan islam yang terkenal di Nusantara.
1. Samudera Pasai, Oleh Sultan Malik al-Saleh pada Abad 13 M
2. Kerajaan Aceh, Oleh Sultan Ibrahim\
3. Demak, Oleh Raden Patah
4. Pajang, Oleh Adiwijaya
5. Mataram Islam, Hadiah dari Adiwijaya kepada Ki Ageng Pamanahan
6. Kesultanan Cirebon, Oleh Syarif Hidayatullah/Sunan Gunung Jati
7. Banten, Oleh Sultan Hasanudin
8. Makasar, ada dua kerajaan Goa oleh Daeng Manrabia (Sultan Alaudin) dan Tallo oleh
Karaeng Matoaya (Sultan Abdullah)
9. Ternate dan Tidore, didirikan abad ke 13 M

E. Hikmah yang dapat Dipelajari


1. Menghargai jasa para pahlawan muslim
2. Berusaha dan memahami dan menganalisis sumber sejarah untuk mendapatkan informasi
terkini dan valid
3. Meneladani sikap dan perilaku para tokoh teladan pada masa permulaan masuknya islam
4. Menjadikan semua kativitas dalam hidup sebagai sarana syiar islam dan dakwah
5. Belajar dari para tokoh penyebar islam di Indonesia yang memeperkenalkan dan mengajarkan
islam kepada penduduk setempat tentang islam dengan prinsip.

Indahnya Membangun Mahligai Rumah Tangga


A. ANJURAN MENIKAH

Pernikahan adalah Sunnatullah bagi semua makhlukNya dalam firman Allah SWT.

Dalam QS An-Nahl/16:72

َ‫ت هّٰللا ِ هُ ْم يَ ْكفُرُوْ ۙن‬ ِ ۗ ‫َّج َع َل لَ ُك ْم ِّم ْن اَ ْز َوا ِج ُك ْم َبنِ ْينَ َو َحفَ َدةً و ََّر َزقَ ُك ْم ِّمنَ الطَّيِّ ٰب‬
ِ ‫ت اَفَبِ ْالبَا ِط ِل ي ُْؤ ِمنُوْ نَ َوبِنِ ْع َم‬
‫هّٰللا‬
َ ‫َو ُ َج َع َل لَ ُك ْم ِّم ْن اَ ْنفُ ِس ُك ْم اَ ْز َواجًا و‬

“Allah menjadikan dari kamu istri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadukan bagimu dan isteri2 kamu
itu anak-anak dan cucu-cucu dan memberimu rezeki dari yang baik-baik, maka mengapakah mereka
beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah”

B. KETENTUAN PERNIKAHAN DALAM ISLAM

  1. Pengertian Pernikahan

>> Secara bahasa, nikah berarti “mengumpulkan, menggabungkan atau menjodohkan”

>> KBBI, Nikah adaUntuklah perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk bersuami isteri (dengan
resmi)

>> Secara syariah, nikah adalah akad yang menghalalkan pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang
bukan mahramnya yang menimbulkan hak dan kewajiban masing-masing.

>> Undang-Undang Peraturan RI NO.1 Th 1974, perkawinan/pernikahan adalah ikatan lahir batin antara
seorang pria dan wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Firman Allah SWT. dalam Al-Qur’an

َ‫َي ٍء َخلَ ْقنَا َزوْ َج ْي ِن لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُون‬


ْ ‫َو ِم ْن ُكلِّ ش‬

Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.
(QS. Adz-Dzariyat : 49)
2. Tujuan Pernikahan

Dari Abu Hurairah r.a dari Nabi Muhammad SAW Bersabda wanita dinikahi karena empat hal :
karena hartanya, kedudukannya, kecantikannya dan karena agamanya. Nikahilah wanita karena
agamanya, kalau tidak kamu akan celaka (HR Al-Bukhari dan Muslim)

(HR. AL-Bukhari dan Muslim)

Isi Kandungan Hadis tersebut diantaranya.

a. Untuk memenuhi tuntutan naluri manusia yang asasi

b. Untuk Mendapatkan ketenangan hidup

c. Untuk Membentengi akhlak

d. Untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT

e. Untuk mendapatkan keturunan yang salih

f. Untuk menegakkan rumah tangga yang islami

3. Hukum Pernikahan

a. Wajib, yiatu bagi orang yang mampu secara fisik, mental dan ekonomi maupun akhlak

b. Sunnah, yaitu bagi orang yang telah memiliki keinginan untuk menikah namau  tidak dikhawatrkan
dirinyay akan jatuh kepada maksiat.

c. Mubah, jika telah lanjut usia, tidak mampu menafkahi, dan hanya untuk bersenang-senagng.

d. Haram, yaitu apabila tidak mampu menjalankan kewajiban2 pernikahan.

e. makruh, yaitu apabila mampu menikah tetapi dia khawatir akan menyakiti wanita yang dinikahinya
karena buruknya pergaulan yang dia miliki.

4. Orang-Orang Yang Tidak Boleh Dinikahi

Orang yang idak boleh dnikahi disebut mahram Nikah , Sebagaimana dalam QS An-Nisa/4:23-24
Dilahat dari kondisinya dibedakan menjadi

1. mahram muabbad(wanita dilarang untuk dinikahi selama-amanya, seperti satu turunan, satu susuan,
mertua perempuan, anak tiri, bekas menantu perempuan dan bekas ibu tiri.

2. Gairu Muabbad, mahram sebab menghimpun dua perempuan yang statusnya bersaudara, misalnya
saudara sepersusuan kakak dan adiknya, hal lini boleh dinikahi tetapi setelah yang satu statusnya sudah
bercerai atau mati. Yang lain dengan sebab isteri orang dan sebab iddah.

5. Rukun dan syarat pernikahan

Mazhab Suafi’i mengungkapkan sebagai berikut :


a. Calon Suami SYARATNYA :

1. Bukan mahram si wanita

2. Orang yang dikehendaki

3. Muayyan (beridentitas jelas)

b. Calon Istri :
1. Bukan mahram si laki2

2. terbebas dari halangan nikah seperti iddah ( berstatus isteri orang)

c. Wali, yaitu bapak kandung mempelai wanita, penerima wasiat atau kerabat terdekat

syarat wali :
1. Bukan orang yang dibennci

2. laki-laki

3. mahram si wanita

4. baligh

5. berakal

6. adil

7. tidak terhalang wali lain

8. tidak buta

9. tidak berbda agama

10. merdeka
d. Dua Orang Saksi

SYARAT :

1. Berjumlah dua orang, bukan wanita, bukan budak dan bukan orang fasik.

2. tidak boleh merangkap sebagai saksi

3. dalam keadaan tidak terpaksa

e. Sigah (ijab kabul) yaitu perkataan dari mempelai laki-laki atau wakilnya ketika akad nika.

Syarat shigah :
1. Tidak tergantung dengan syarat lain

2. tidak terikat dengan waktu tertentu

3. boleh dengan bahasa asing

4. dengan menggunakan kata “tajwiz” atau “nikah” tidak boleh dalam bentuk sindiran.

5. Qabul harus dengan ucapan “qabiltu nikahaha/tajwizaha” dan boleh didahulkan dari ijab.

6. Pernikahan yang tidak sah

1. Pernikahan mut’ah yaitu pernikahan yang dibatasi untuk jangka waktu tertentu

2. Pernikahan Sighar, pernikahan dengan persyaratan barter tanpa pemberian mahar.

3. Pernikahan muhallil yaitu pernikahan seorang wanita yang telah ditalak tiga oleh suaminya

4. Pernikahan orang yang ihram,yaitu rang yang sedang emlaksanakan ihram haji

5. pernikahan dalam masa iddah

6. pernikahan tanpa wali

7. pernikahan dengan wanita kafir

8. menikahi mahram

C. PERNIKAHAN MENURUT UU PERKAWINAN INDONESIA (UU NO.1 1974)

 Penacatatan pernikaha sebagaimana BAB 2 PASAL 2 adalah dilakukan oleh Pegawai Pencatatat Nikah
(PPN) Artinya siapapun yang ingin Melangsungkan kawin berdasrakan hukum islam, berada di bawah
pengawasan PPN.
D. HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTERI

1. Kewajiban timbal balik suami-istri

a. Saling menikmati hubungan fisik

b. Timbulnya hubungan mahram

c. Berlakunya hukum pewarisan

d. dihubungkannya nasab anak dengan dengan suami

e. Berlakunya hubugan baik antara mereka

f. menjaga penampilan lahiriah

. 2. kewajiban suami terhadap istri

a. memebrikan mahar (wajib)

b. nafkah

c. memipin rumah tangga

d. membimbing dan mendidik

3. Kewajiban isri terhadap suami

a. Taat kepada suami

b. ,menjada kehormatan keluarga

c. merawat dan mendidik anak

E. HIKMAH PERNIKAHAN

a. Terciptanya hubungan mahram

b. mendapatkan keturunn yang sah

c. terpeliharanya kehormatan dari zina

d. terjalin kerjasama dalam mendidik anak

e. terjalin silaturahmi antarkeluarga besar.

Anda mungkin juga menyukai