Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

KONVERSI ENERGI

MOTOR BAKAR

Nama : Dandy Indra Gunawan

NIM : 3331180025

Kelompok :2

LABORATORIUM KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
CILEGON – BANTEN
2021

i
ABSTRAK

Motor bakar adalah mesin kalor atau mesin konversi energi yang mengubah
energi kimia bahan bakar menjadi energi mekanik berupa kerja. Pada Praktikum
ini bertujuan untuk mengetahui prinsip kerja dari motor bakar bensin dan diesel,
seberapa besar pemakaian bahan bakar spesifik (Sfc), mencari besarnya efisiensi
thermis yang terjadi pada motor bakar, dan mengetahui istilah – istilah pada motor
bakar.

Kata Kunci : Motor Bakar, Bensin, Diesel

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan
praktikum dan menyelesaikannya dengan baik hingga menjadi sebuah laporan
praktikum.

Laporan praktikum ini adalah sebuah laporan yang penulis buat setelah
penulis melakukan praktikum Konversi Energi dengan modul Motor Bakar.
Laporan tersebut penulis susun dengan sistematis dan sebaik mungkin
berdasarkan pada hasil praktikum yang sebenarnya.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang


membantu dari saat praktikum berlangsung hingga terselesaikannya laporan ini,
terutama kepada Asisten Laboratorium yang telah membimbing penulis selama
praktikum berlangsung.

Akhirnya, semoga laporan praktikum ini bermanfaat untuk penelitian


lanjutan. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam praktikum ataupun
penyusunan laporan ini, karena masih kurangnya pengalaman dan pengetahuan
yang penulis miliki. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun terhadap laporan ini.

Cilegon, Juni 2021

iii
Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
ABSTRAK..............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3. Tujuan Praktikum......................................................................................2
1.4. Batasan Masalah........................................................................................2
1.5. Sistematika Penulisan................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah dan Perkembangan Motor Bakar..................................................4
2.2 Pengertian Motor Bakar............................................................................8
2.3 Klasifikasi Motor Bakar..........................................................................12
2.4 Prinsip Kerja Dan Cara Kerja Motor Bakar ...........................................13
2.5 Komponen Utama Motor Bakar..............................................................13
2.6 RON Dan CN..........................................................................................13
2.7 Konsumsi Bahan Bakar Spesifik ............................................................13
2.8 Efesiensi Motor Bakar ...........................................................................13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Diagram Alir Praktikum..........................................................................24
3.2. Prosedur Pengujian..................................................................................25
3.3. Alat dan Bahan yang Digunakan.............................................................26
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Canon Ball........................................................................................4


Gambar 2. 2 Skema Motor Bakar 4 Langkah.....................................................10
Gambar 2. 3 Skema Motor Bakar 2 Langkah.....................................................11

v
DAFTAR TABEL

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang industri
pemesinan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan
konsumen akan berbagai pemesinan dan inovasi baru. Berbagai alat diciptakan
untuk mempermudah dan menambah kenyamanan manusia melalui penangan
seorang teknisi, agar produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.
Salah satunya adalah di bidang otomotif, dimana dalam penggunaanya
diperlukan pengetahuan tentang mesin dengan baik agar selama pengoperasian
mesin dapat berjalan aman, efektif dan efisien.
Motor bakar adalah salah satu mesin yang banyak digunakan di otomotif
karena dikenal memiliki kekuatan output yang dahsyat. Mesin ini mengubah
energi thermal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah tenaga kimia
bahan bakar menjadi tenaga mekanis.
Praktikum Motor Bakar terdiri atas pengujian motor bensin dan motor
diesel. Percobaan tersebut akan mempelajari karakteristik mesin dan emisi
yang dihasilkan dari proses pembakaran yang terjadi di dalam silinder dari
kedua mesin tersebut. Parameter karakteristik mesin yang akan dipelajari
adalah daya (power), momen puntir (torque), konsumsi bahar bakar spesifik
(SFC), dan perbanding udara dan bahan bakar (AFR).
Dalam era globalisasi seperti saat ini banyak sekali dibutuhkan tenaga-
tenaga ahli di bidang industri, antara lain tenaga bidang teknik mesin, tenaga
bidang listrik, tenaga bidang kimia dan sebagainya. Tenaga bidang teknik ini
harus mempunyai bekal pengalaman dan keterampilan di bidangnya sehingga
menjadi seorang ahli pemesinan yang profesional.

1
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam praktikum motor bakar yaitu:
1. Bagaimana prinsip kerja dari motor bakar?
2. Bagaimana Cara mengetahui kerja motor bakar ?
3. Berapa besar pemakaian bahan bakar spesifik (Sfc) ?
4. Berapa efisiensi thermis yang terjadi pada motor bakar?
5. Apa saja istilah-istilah dari motor bakar?

1.3. Tujuan Praktikum


Tujuan dalam praktikum motor bakar yaitu:
1. Mengetahui prinsip kerja dari motor bakar
2. Mengetahui Cara kerja Motor Bakar
3. Mengetahui seberapa besar pemakaian bahan bakar spesifik (Sfc)
4. Mencari besarnya efisiensi thermis yang terjadi pada motor bakar
5. Mengetahui istilah istilah pada motor bakar

1.4. Batasan Masalah


Batasan masalah pada praktikum motor bakar adalah :

1. Praktikum kali ini membahas tentang prinsip kerja , cara kerja dari motor
bakar
2. Menganalisa bahan bakar spesifik , efesiensi thermis pada motor bakar
3. Membahas istilah motor bakar

1.5. SIstematika Penulisan


Laporan ini penulis sajikan dalam lima bab yang disusun secara singkat
dan sistematis, dalam tiap bab dibahas materi yang saling berhubungan antara
satu dan yang lainnya. Pembagian bab ini antara lain :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang praktikum, rumusan
masalah, tujuan praktikum, dan sistematika penulisan

2
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan dibahas mengenai sejarah dan perkembangan motor
bakar, pengertian motor bakar , klasifikasi motor bakar , prinsip kerja dan
cara kerja motor bakar , komponen utama motor bakar , RON dan CN ,
konsumsi bahan bakar spesifik , efesiensi motor bakar .
BAB III : METODOLOGI
Dalam bab ini akan dibahas mengenai diagram alir praktikum, prosedur
pengujian dan alat bahan yang digunakan.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah dan Perkembangan Motor Bakar


Sejarah dalam motor bakar Salah satu landmark terpenting dalam desain
mesin berasal dari Nicolaus August Otto yang pada tahun 1876 menemukan
mesin motor gas yang efektif. Otto membangun mesin pembakaran internal
empat langkah praktis pertama yang disebut “Otto Cycle Engine”, dan segera
setelah ia menyelesaikan mesinnya, ia membuatnya menjadi sebuah sepeda
motor. Kontribusi Otto sangat signifikan secara historis, itu adalah mesin
empat-stoke-nya yang diadopsi secara Universal untuk semua mobil berbahan
bakar cair di masa depan. Pada tahun 1885, insinyur mesin Jerman, Karl
Benz merancang dan membangun mobil praktis pertama di dunia yang
ditenagai oleh mesin pembakaran internal. Pada tanggal 29 Januari 1886,
Benz menerima paten pertama untuk mobil berbahan bakar gas. Itu adalah
kendaraan roda tiga; Benz membangun mobil roda empat pertamanya pada
tahun 1891. Benz & Cie., Perusahaan yang dimulai oleh penemunya, menjadi
produsen mobil terbesar di dunia pada tahun 1900.

Benz adalah penemu pertama yang mengintegrasikan mesin pembakaran


internal dengan sasis - merancang keduanya bersama. Pada 8 Maret 1886,
Daimler mengambil kereta kuda dan mengadaptasinya untuk menahan
mesinnya, sehingga merancang mobil roda empat pertama di dunia. Daimler
dianggap sebagai penemu pertama yang menemukan mesin pembakaran
internal yang praktis. Pada tahun 1889, Daimler menemukan mesin dua
silinder V-miring, empat-tak dengan katup berbentuk jamur. Sama seperti
mesin 1876 Otto, mesin baru Daimler menjadi dasar bagi semua mesin mobil
untuk maju. Juga pada tahun 1889, Daimler dan Maybach membangun mobil
pertama mereka dari bawah ke atas, mereka tidak mengadaptasi kendaraan
tujuan lain karena mereka selalu dilakukan sebelumnya. Mobil Daimler baru
memiliki transmisi empat kecepatan dan memperoleh kecepatan 10 mph.
Daimler mendirikan perusahaan dengan nama Daimler Motoren-Gesellschaft

4
pada tahun 1890 untuk memproduksi desainnya. Sebelas tahun kemudian,
Wilhelm Maybach merancang mobil Mercedes.

Sejak diperkenalkan pertama kali oleh Rudolf Diesel pada 1892 di Jerman,
mesin diesel telah mengalami perkembangan yang sangat pesat mulai
penggunaan bahan bakar hingga peningkatan kinerja yang berhubungan
dengan teknologi mekanis hingga improvement power, dan konsumsi bahan
bakar agar lebih bersahabat dengan lingkungan. Motor diesel sebagai sebuah
sumber tenaga penggerak memiliki prinsip yang hampir sama dengan motor
bensin (gasoline engine) dimana energi dihasilkan oleh pembakaran bahan
bakar, Ada beberapa perbedaan utama antara karakteristik mesin bensin dan
mesin diesel. Mesin diesel menggunakan prinsip auto-ignition (terbakar
sendiri). Sedangkan mesin bensin menggunakan prinsip spark-ignition
(pembakaran yang dipicu oleh percikan api pada busi). Oleh karenanya motor
diesel sering juga disebut dengan ”compression ignition engine”. Agar dapat
mencapai suhu dan tekanan pembakaran, tekanan kompresi pada mesin diesel
diusahakan mampu mencapai 30-45kg/cm2, agar temperatur udara yang
dikompresikan mencapai 500 derajat celsius, sehingga bahan bakar mampu
terbakar dengan sendirinya tanpa dipicu oleh letikan bunga api dari busi.

2.2 Pengertian Motor Bakar


Motor bakar adalah motor penggerak mula yang pada prinsipnya adalah
sebuah alat yang mengubah energi kimia menjadi energi panas dan diubah ke
energi mekanis. Saat ini motor bakar masih menjadi pilihan utama untuk
dijadikan sebagai penggerak mula. Karena itu, usaha untuk menciptakan
motor bakar yang menghasilkan kemampuan tinggi terus diusahakan oleh
manusia. Salah satu penggerak mula yang banyak dipakai adalah mesin kalor,
yaitu mesin yang menggunakan energi thermal untuk melakukan kerja
mekanik atau yang mengubah energi thermal menjadi energi mekanik. Energi
tersebut dapat diperoleh dengan proses pembakaran. Ditinjau dari proses
pembakarannya, motor bakar dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu:

5
1. Compression Ignition Engine
Compression Ignition Engine atau biasa disebut motor bakar diesel.
Pada motor diesel mesin dinyalakan dengan menyemprotkan bahan bakar
kedalam ruang bakar yang berisi udara bertekanan tinggi dan
bertemperatur tinggi sehingga terjadi pembakaran. Udara bertekanan dan
bertemperatur tinggi tersebut dihasilkan dari kompresi udara pada
langkah isap, karena itu pada motor bakar diesel digunakan
perbandingan kompresi yang tinggi, berkisar antara 12 sampai 25.
2. Spark Ignition Engine
Spark Ignition Engine atau motor bakar bensin, mesin ini dinyalakan
dengan percikan bunga api dari busi. Campuran bahan bakar dari
karburator yang masuk kedalam ruang bakar terbakar oleh percikan
bunga api dari busi sehingga terjadi kenaikan energi kalor dalam ruang
bakar dan diubah menjadi energi mekanik untuk menggerakkan poros
engkol.

2.3 Klasifikasi Motor Bakar


Klasifikasi motor bakar dibagi menjadi 2 yaitu motor bakar 2 langkah dan 4
langkah berikut penjelasan motor bakar :

1. Motor Bakar 4 Langkah


Motor bensin 4 langkah memerlukan 4 langkah torak untuk 1 kali
pembakaran dan 1 kali langkah kerja dalam 2 kali putaran poros engkol,
pada motor bensin, bensin dibakar untuk memperoleh tenaga panas.
selanjutnya tenaga inilah yang digunakan untuk menggerakkan torak.
Daya dari torak diteruskan oleh conneting rod (batang torak ) ke poros
engkol, dan oleh poros engkol diubah menjadi gerak rotasi. Gerak rotasi
poros engkol akan mengatur gerakan torak untuk melakukan kerja
selanjutnya. Kerja priodik di dalam silinder di mulai dari pemasukan
campuran udara dan bensin ke dalam silinder, sampai pada kompresi,
pembakaran dan gas sisa pembakaran di dalam silinder disebut Engine
Cycle ( siklus mesin ). Agar lebih jelas akan diterangkan prinsip kerja dari
motor bensin empat langkah (four stroke ) memerlukan 4 langkah torak

6
untuk 1 kali pembakaran dan 1 kali langkah kerja dalam 2 kali putaran
poros engkol dalam cara kerjanya. Secara spesifik, prinsip kerja motor
bensin 4 langkah dapat dijelaskan sebagai berikut:
A. Langkah Hisap
Pada langkah ini di mulai dengan bergeraknya piston kebawah dari
Titik Mati Atas (TMA) menuju Titik Mati Bawah (TMB) sambil
menghisap campuran bahan bakar dan usaha kedalam silinder. Saat
langkah ini, katup isap aka membuka dan kembali menutup setelah
piston beberapa saat meninggalkan TMB, sedangkan katup buang
selama langkah ini di dalam keadaan tertutup. Poros engkol akhirnya
membuat setgah putaran pertamanya.

Gambar 2.1 Langkah Hisap


B. Langkah Kompresi

Gambar 2.2 Langkah Kompresi


Pada langkah ini posisi katub masuk dan katub buang tertutup.
Torakbergerak dari Titik Mati Bawah (TMB) KE Titik Mati Atas
(TMA), yang menyebabkan campuran bahan bakar udara kini
terkurung dan dimampatkan olehpiston yang bergerak ke TMA.
Dengan demekian volume ruang silinder di atas torak mengecil,
kerena itu tekanan dan suhu akan naik hingga campuran itu mudah

7
sekali terbakar, tekanan ini disebut tekanan kompresi. Proses
pemampatan ini disebut langkah kompresi atau langkah tekan. Pada
akhir langkah kompresi dalam silinder, campuran bahan bakar dan
udara akan diperkecilkan bunga api dari busi.
C. Langkah Kerja
Pada langkah ini proses pembakaran menyebabkan campuran bahan
bakar udara akan mengembang dan memuai, sehingga energi panas
dihasilkan oleh pembakaran dalam ruang menimbulkan tekanan ke
segala arah dan mendesak piston ke TMB. Langkah usaha inilah yang
diharapkan pada mesin untuk dapat menjaga kelangsungan kerja dan
peroleh tenaga mesin. Dari langkah kerja terlihat bahwa terjadi proses
perubahan energi panas menjadi energi mekanis berupa gerak bolak-
balik pada iston kemudian diubah lagi menjadi gerak putar pada poros
engkol untuk selanjutnya ke roda.

Gambar 2.3 Langkah Kerja


D. Langkah Buang

Gambar 2.4 Langkah Buang

Pada langkah buang ini posisi katup masuk tertutup dan katup buang
terbuka,torak bergerak dari TMB ke TMA untuk mendorong keluar
gas–gas yang telah terbakar dari dalam silinder menuju saluran gas

8
buang. Bila torak mencapai TMA,yaitu sesudah melakukan langkah
buang,torak akan kembali pada keadaan untuk mulai langkah isap.
Sekarang motor telah melakukan empat gerakan penuh. Poros engkol
berputar dua putaran penuh, dan telah menghasilkan satu tenaga.
Didalam mesin sebenarnya membuka menutupnya katup tidak terjadi
tepat pada saat torak mencapai TMA atau TMB,tetapi akan berlaku
lebih cepat atau lebih lambat.

2. Motor Bakar 2 Langkah


Pada prinsipnya motor bakar 2 langkah adalah motor bakar yang pada
setiap proses kerjanya dihasilkan dari satu kali putaran poros engkol.
Berikut Langkah Langkah dalam motor bakar 2 langkah :
a. Langkah hisap
Campuran bahan bakar dan udara dihisap masuk ke dalam rumah
engkol akibat tekanan vakum yang terjadi pada saat piston bergerak
ke atas. Pada saat piston bergerak ke bawah, katup poppet tertutup
akibat tekanan pada rumah engkol. Campuran bahan bakar dan
udara kemudian tertekan masuk ke silinder pada sisa langkah ke
bawah.
b. Langkah kompresi
Pembilasan dan pengisian silinder berakhir di waktu piston pada
langkah naik, menutup lubang pembilas. Setelah lubang
pembuangan tertutup kompresi juga mulai berlangsung. Saat
langkah piston hampir TMA (Titik Mati Atas) pembakaran terjadi,
gas dalam ruang silinder di kompresikan.
c. Langkah kerja

9
Gambar 2.5 Langkah Kerja Motor Bakar 2 Langkah

Pada saat piston di posisi TMA (Titik Mati Atas) pembakaran telah
berlangsung, tekanan yang terjadi mendorong piston ke TMB (Titik
Mati Bawah). Pada saat piston mencapai TMB (Titik Mati Bawah)
pembuangan terjadi langkah kerja berakhir. Sebagian besar gas
bekas menghilang melalui lubang pembuangan.

2.4 Prinsip Kerja dan Cara Kerja Motor Bakar


Prinsip kerja pembakaran dalam adalah torak bergerak translasi atau
bolak-balik di dalam silinder dihubungkan dengan pena engkol dari poros
engkol yang berputar pada bantalannya, dengan perantaraan batang
penghubung. Katup isap berfungsi memasukkan udara segar untuk mesin
diesel atau campuran bahan bakar dengan udara untuk motor bensin ke
dalam silinder, sedangkan katup buang berfungsi mengeluarkan gas
pembakaran yang sudah terpakai dari dalam silinder. Cara kerja motor 4
langkah yaitu Pada proses kimia dan termodinamika yang terjadi pada
motor bakar yang sangat rumit. Oleh karena itu,analisa siklus
termodinamika sangat penting untuk dipahami. Pada siklus
termodinamika, siklus ini didealkan untuk mempermudah menganalisa
proses yang terjadi pada motor bakar. Pada penjelasan, akan dijabarkan
pada siklus ideal dan secara aktual pada motor bakar. Pada siklus ideal
fluida adalah udara, sedangkan pada siklus aktual fluidanya adalah
campuran antara udara dan bahan bakar.
Sedangkan motor bakar 2 langkah yaitu Motor 2 tak (2 langkah) dibedakan
menjadi 2 yaitu untuk motor bensin dan diesel. Prinsip kerjanya hampir
sama, yakni melalui 2 langkah yaitu langkah kompresi dan langkah
usaha.Dalam melakukan usahanya memerlukan satu kali putaran poros
engkol untuk 2 kali langkah torak. Langkah pertama, yaitu merupakan
langkah kompresi , dengan torak bergerak ke atas, campuran minyak bahan
bakar dan udara dikompresikan dan dibakar dengan bunga api listrik bila
torak mencapai titik mati atas (TMA). Kevakuman di dalam lemari engkol
akan timbul dan campuran minyak bakar maka udara masuk. Langkah

10
kedua yaitu merupakan langkah usaha, torak didorong ke bawah oleh
tekanan pembakaran, campuran minyak bakar, udara di dalam lemari engkol
dikompresikan bila torak menutup lubang pemasukan.

2.5 Komponen Utama Motor Bakar


Komponen utama dalam motor bakar yaitu :

1. Katub intake adalah katub yang berfungsi untuk mengalirkan campuran


bahan bakar kedalam ruang bakar.

2. Katub exhaust adalah katub yang berfungsi untuk membuang gas sisa
pembakaran dari ruang bakar.

3. Rocker arm adalah komponen penggerak katub yang terhubung dengan


gerakan Camshaft.

4. Busi atau spark adalah komponen pemercik api yang berfungsi untuk
menyalakan campuran udara bahan bakar yang ada di dalam ruang bakar.
Percikan buang apiyang dihasilkan oleh busi bersumber dari accu motor
yang kemudian disalurkan ke coil baru diteruskan ke busi melalui CDI.

5. CDI yang merupakan singkatan dari capasitor discharge ingnition adalah


salah satu sistem pengapian yang banyak digunakan pada motor bakar
sekarang ini. Sistem ini juga dikenal sebagai sistempengapian elektronik.
Keunggulan CDI salah satunya adalah menghasilkan arus yang konstan
pada putaran mesin berapapun.

6. Piston adalah komponen yang berfungsi untuk menerima tekanan atau


ekspansi pembakaran kemudian diteruskan ke crankshaft melalui
connecting rod. Komponen yang menghubungkan antara piston dengan
connecting rod disebut piston pin.
7. Conneting rod adalah bagian yang menghubungkan antara piston dengan
crankshaft. Connecting rod ini secara berulang – ulang berkerja
denganpenuh kekuatan menerima beban.

2.6 RON dan CN

11
Angka Oktan adalah suatu bilangan yang menunjukkan sifat anti ketukan
(denotasi). Dengan kata lain, maka tinggi angka oktan maka semakin
berkuarang kemungkinan terjadinya denotasi (knocking). Dengan
berkuarangnya intesitas untuk berdenotasi, maka campuran bahan bakar dan
udara yan dikompresikan oleh torak menjadi lebih baik sehingga tenaga
motor akan lebih besar dan pemakaian bahan bakar menjadi lebih hemat.
Cara menentukan angka okta bahan bakar ialah dengan mengadakan suatu
perbandingan bahan bakar tertentu dengan bahan bakar standar. Yaitu dengan
menggunakan mesin CFR (Coordination Fuel Research). Mesin CFR
merupakan sebuah mesin silinder tunggal dengan perbandingan kompresi
yang dapat diukur dari sekitar 4:1 sampai dengan 14:1 terdapat dua metode
dasar yang umum digunakan suatu research method mengunakan mesin
motor CFR F-1, yang hasilnya disebut dengan Research Octane
Number(RON), RON adalah bermaksud bahan api itu dapat menahan tekanan
dari pada enjin yang lebih tinggi, biasanya enjun berkuasa memerlukan RON
yang lebih tinggi. Motor method yang menggunakan mesin motor CFR F-2
dimana hasilnya disebut dengan Motor Octane Number (MON). Research
method menggunakan gejala ketukan lebih rendah mengunakan
motorresearch. Besar angka oktan bahan bakar tergantung pada presentase iso
oktana (C7H18) dan normal heptana (C7H16) yang terkandung di dalamnya.
Sebagai pembanding bahan bakar yang sangat mudah berdenotasi adalah
normal heptana (C7H16) sedang yang sukar berdenotasi adalah iso-
oktana(C7H18).
Besin yang cenderung yang bersifat normal heptana disebut bensin dengan
nilai oktan rendah (angka oktan rendah) karena mudah berdenotasi,
sebaliknya bahan bakar yang lebih cenderung kearah sifatiso-
oktanadikatakan bensin dengan nilai oktan tinggi atau lebih sukar
berdenotasi. Misalnya suatu bensin mempunyai angka oktan 90 akan lebih
sukar berdenotasi dari pada bensin beroktan 70. Jadi kendrungan bensin untuk
berdenotasi dinilai dari angka oktanya.Iso oktanamurni diberi idenks 100,
sedangkan norma heptana murni diberi indeks 0. Dengan demkian jika suatu
bensin memiliki angka oktan 90 berarti bensin tersebut cendung berdenotasi

12
sama dengan campuran yang terdiri atas 90% volume Iso – oktana dan 10 %
volume normal heptana nilai oktan yang harus dimiliki oleh bahan bakar

2.7 Konsumsi Bahan Bakar Spesifik


Komsumsi bahan bakar adalah ukuran banyak atau sedikitnya bahan bakar
yang digunakan suatu mesin untuk menempuh jarak tertentu. Campuran
baham bakar yang dihisap masuk kedalam silinder akan mempengaruhi
tenaga yang dihasilkan karena jumlah bahan bakar yang dibakar menentukan
besar panas dalam tekanan akhir pembakaran yang digunakan untuk
mendorong tolak dari TMA Ke TMB pada saat langkah usaha
Parameter unjuk kerja lainnya yang juga sangat penting adalah konsumsi
bahan bakar spesifik Sfc yang menyatakan perbandingan antara konsumsi
bahan bakar dengan daya yang dihasilkan dan diformulasikan

2.8 Efesiensi Motor Bakar

Banyaknya bahan bakar yang digunakan persatuan waktu. Konsumsi


bahan bakar didapat dengan rumus:

∆Hg∆ Ag
Gf=
t
Dimana :

Δhg = Penurunan bahan bakar di dalam gelas ukur (cm)

Ag = Luas penampang gelas ukur

t = waktu penurunan bahan bakar didalam gelas ukur (detik)

13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Diagram Alir Praktikum

Mulai
Studi
Literatur
Persiapan dan pemeriksaan mesin

Menyalakan mesin

Menekan gas hingga mencapai batas


rpm yang di tentukan

Mengukur temperatur, dan konsumsi bahan


bakar setelah waktu yang ditentukan

Melakukan variasi percobaan dengan penambahan rpm

Analisa

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3. 1 Diagram Alir Praktikum

24
3.2. Prosedur Pengujian
Tahapan-tahapan yang dilakukan untuk menjalankan mesin pada pengujian
ini dilakukan sebagai berikut:
1. Cek seluruh peralatan uji apakah sudah tersedia dan terpasang dengan
benar serta pastikan bahwa seluruh peralatan tersebut dapat bekerja
2. Cek bahan bakar tangki sudah terisi pada level yang dibutuhkan
3. Pastikan bahwa air radiator sudah terisi penuh
4. Cek minyak pelumas sudah terisi pada level yang diijinkan
5. Menyalakan mesin dengan cara menekan saklar ke posisi II
6. Tunggu hingga jarum indikator bensin naik lalu tekan tombol starter
7. Menaikkan rpm mesin sebesar 1000 rpm selama 5 sampai 10 menit
sebagai pemanasan untuk mencapai kondisi kerja yang dinginkan
8. Mengukur suhu T1, T2, T3, T4 di titik yang sudah ditentukan pada mesin
9. Melihat konsumsi bahan bakar pada tangki
10. Menaikkan rpm mesin sebesar 2000 rpm selama 5 sampai 10 menit
11. Mengukur suhu T1, T2, T3, T4 di titik yang sudah ditentukan pada mesin
12. Melihat konsumsi bahan bakar pada tangki
13. Menaikkan rpm mesin sebesar 2500 rpm selama 5 sampai 10 menit
14. Mengukur suhu T1, T2, T3, T4 di titik yang sudah ditentukan pada mesin
15. Melihat konsumsi bahan bakar pada tangki
16. Menaikkan rpm mesin sebesar 3000 rpm selama 5 sampai 10 menit
17. Mengukur suhu T1, T2, T3, T4 di titik yang sudah ditentukan pada mesin
18. Melihat konsumsi bahan bakar pada tangki
19. Setelah prosedur – prosedur diatas dilakukan maka langkah selanjutnya
adalah pengambilan data. Data yang diambil pada setiap pengujian adalah
sebagai berikut:
a. Jam saat mesin mulai beroperasi
b. Putaran mesin (rpm)
c. Konsumsi bahan bakar selama pengukuran (ml)
d. Waktu yang dibutuhkan selama pengukuran bahan bakar (s)
e. Jam pada saat mesin bensin berhenti bekerja

25
3.3. Alat dan Bahan yang Digunakan

26
DAFTAR PUSTAKA

27

Anda mungkin juga menyukai