KONVERSI ENERGI
MOTOR BAKAR
NIM : 3331180025
Kelompok :2
i
ABSTRAK
Motor bakar adalah mesin kalor atau mesin konversi energi yang mengubah
energi kimia bahan bakar menjadi energi mekanik berupa kerja. Pada Praktikum
ini bertujuan untuk mengetahui prinsip kerja dari motor bakar bensin dan diesel,
seberapa besar pemakaian bahan bakar spesifik (Sfc), mencari besarnya efisiensi
thermis yang terjadi pada motor bakar, dan mengetahui istilah – istilah pada motor
bakar.
ii
KATA PENGANTAR
Laporan praktikum ini adalah sebuah laporan yang penulis buat setelah
penulis melakukan praktikum Konversi Energi dengan modul Motor Bakar.
Laporan tersebut penulis susun dengan sistematis dan sebaik mungkin
berdasarkan pada hasil praktikum yang sebenarnya.
iii
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
ABSTRAK..............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3. Tujuan Praktikum......................................................................................2
1.4. Batasan Masalah........................................................................................2
1.5. Sistematika Penulisan................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah dan Perkembangan Motor Bakar..................................................4
2.2 Pengertian Motor Bakar............................................................................8
2.3 Klasifikasi Motor Bakar..........................................................................12
2.4 Prinsip Kerja Dan Cara Kerja Motor Bakar ...........................................13
2.5 Komponen Utama Motor Bakar..............................................................13
2.6 RON Dan CN..........................................................................................13
2.7 Konsumsi Bahan Bakar Spesifik ............................................................13
2.8 Efesiensi Motor Bakar ...........................................................................13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Diagram Alir Praktikum..........................................................................24
3.2. Prosedur Pengujian..................................................................................25
3.3. Alat dan Bahan yang Digunakan.............................................................26
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam praktikum motor bakar yaitu:
1. Bagaimana prinsip kerja dari motor bakar?
2. Bagaimana Cara mengetahui kerja motor bakar ?
3. Berapa besar pemakaian bahan bakar spesifik (Sfc) ?
4. Berapa efisiensi thermis yang terjadi pada motor bakar?
5. Apa saja istilah-istilah dari motor bakar?
1. Praktikum kali ini membahas tentang prinsip kerja , cara kerja dari motor
bakar
2. Menganalisa bahan bakar spesifik , efesiensi thermis pada motor bakar
3. Membahas istilah motor bakar
2
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan dibahas mengenai sejarah dan perkembangan motor
bakar, pengertian motor bakar , klasifikasi motor bakar , prinsip kerja dan
cara kerja motor bakar , komponen utama motor bakar , RON dan CN ,
konsumsi bahan bakar spesifik , efesiensi motor bakar .
BAB III : METODOLOGI
Dalam bab ini akan dibahas mengenai diagram alir praktikum, prosedur
pengujian dan alat bahan yang digunakan.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
pada tahun 1890 untuk memproduksi desainnya. Sebelas tahun kemudian,
Wilhelm Maybach merancang mobil Mercedes.
Sejak diperkenalkan pertama kali oleh Rudolf Diesel pada 1892 di Jerman,
mesin diesel telah mengalami perkembangan yang sangat pesat mulai
penggunaan bahan bakar hingga peningkatan kinerja yang berhubungan
dengan teknologi mekanis hingga improvement power, dan konsumsi bahan
bakar agar lebih bersahabat dengan lingkungan. Motor diesel sebagai sebuah
sumber tenaga penggerak memiliki prinsip yang hampir sama dengan motor
bensin (gasoline engine) dimana energi dihasilkan oleh pembakaran bahan
bakar, Ada beberapa perbedaan utama antara karakteristik mesin bensin dan
mesin diesel. Mesin diesel menggunakan prinsip auto-ignition (terbakar
sendiri). Sedangkan mesin bensin menggunakan prinsip spark-ignition
(pembakaran yang dipicu oleh percikan api pada busi). Oleh karenanya motor
diesel sering juga disebut dengan ”compression ignition engine”. Agar dapat
mencapai suhu dan tekanan pembakaran, tekanan kompresi pada mesin diesel
diusahakan mampu mencapai 30-45kg/cm2, agar temperatur udara yang
dikompresikan mencapai 500 derajat celsius, sehingga bahan bakar mampu
terbakar dengan sendirinya tanpa dipicu oleh letikan bunga api dari busi.
5
1. Compression Ignition Engine
Compression Ignition Engine atau biasa disebut motor bakar diesel.
Pada motor diesel mesin dinyalakan dengan menyemprotkan bahan bakar
kedalam ruang bakar yang berisi udara bertekanan tinggi dan
bertemperatur tinggi sehingga terjadi pembakaran. Udara bertekanan dan
bertemperatur tinggi tersebut dihasilkan dari kompresi udara pada
langkah isap, karena itu pada motor bakar diesel digunakan
perbandingan kompresi yang tinggi, berkisar antara 12 sampai 25.
2. Spark Ignition Engine
Spark Ignition Engine atau motor bakar bensin, mesin ini dinyalakan
dengan percikan bunga api dari busi. Campuran bahan bakar dari
karburator yang masuk kedalam ruang bakar terbakar oleh percikan
bunga api dari busi sehingga terjadi kenaikan energi kalor dalam ruang
bakar dan diubah menjadi energi mekanik untuk menggerakkan poros
engkol.
6
untuk 1 kali pembakaran dan 1 kali langkah kerja dalam 2 kali putaran
poros engkol dalam cara kerjanya. Secara spesifik, prinsip kerja motor
bensin 4 langkah dapat dijelaskan sebagai berikut:
A. Langkah Hisap
Pada langkah ini di mulai dengan bergeraknya piston kebawah dari
Titik Mati Atas (TMA) menuju Titik Mati Bawah (TMB) sambil
menghisap campuran bahan bakar dan usaha kedalam silinder. Saat
langkah ini, katup isap aka membuka dan kembali menutup setelah
piston beberapa saat meninggalkan TMB, sedangkan katup buang
selama langkah ini di dalam keadaan tertutup. Poros engkol akhirnya
membuat setgah putaran pertamanya.
7
sekali terbakar, tekanan ini disebut tekanan kompresi. Proses
pemampatan ini disebut langkah kompresi atau langkah tekan. Pada
akhir langkah kompresi dalam silinder, campuran bahan bakar dan
udara akan diperkecilkan bunga api dari busi.
C. Langkah Kerja
Pada langkah ini proses pembakaran menyebabkan campuran bahan
bakar udara akan mengembang dan memuai, sehingga energi panas
dihasilkan oleh pembakaran dalam ruang menimbulkan tekanan ke
segala arah dan mendesak piston ke TMB. Langkah usaha inilah yang
diharapkan pada mesin untuk dapat menjaga kelangsungan kerja dan
peroleh tenaga mesin. Dari langkah kerja terlihat bahwa terjadi proses
perubahan energi panas menjadi energi mekanis berupa gerak bolak-
balik pada iston kemudian diubah lagi menjadi gerak putar pada poros
engkol untuk selanjutnya ke roda.
Pada langkah buang ini posisi katup masuk tertutup dan katup buang
terbuka,torak bergerak dari TMB ke TMA untuk mendorong keluar
gas–gas yang telah terbakar dari dalam silinder menuju saluran gas
8
buang. Bila torak mencapai TMA,yaitu sesudah melakukan langkah
buang,torak akan kembali pada keadaan untuk mulai langkah isap.
Sekarang motor telah melakukan empat gerakan penuh. Poros engkol
berputar dua putaran penuh, dan telah menghasilkan satu tenaga.
Didalam mesin sebenarnya membuka menutupnya katup tidak terjadi
tepat pada saat torak mencapai TMA atau TMB,tetapi akan berlaku
lebih cepat atau lebih lambat.
9
Gambar 2.5 Langkah Kerja Motor Bakar 2 Langkah
Pada saat piston di posisi TMA (Titik Mati Atas) pembakaran telah
berlangsung, tekanan yang terjadi mendorong piston ke TMB (Titik
Mati Bawah). Pada saat piston mencapai TMB (Titik Mati Bawah)
pembuangan terjadi langkah kerja berakhir. Sebagian besar gas
bekas menghilang melalui lubang pembuangan.
10
kedua yaitu merupakan langkah usaha, torak didorong ke bawah oleh
tekanan pembakaran, campuran minyak bakar, udara di dalam lemari engkol
dikompresikan bila torak menutup lubang pemasukan.
2. Katub exhaust adalah katub yang berfungsi untuk membuang gas sisa
pembakaran dari ruang bakar.
4. Busi atau spark adalah komponen pemercik api yang berfungsi untuk
menyalakan campuran udara bahan bakar yang ada di dalam ruang bakar.
Percikan buang apiyang dihasilkan oleh busi bersumber dari accu motor
yang kemudian disalurkan ke coil baru diteruskan ke busi melalui CDI.
11
Angka Oktan adalah suatu bilangan yang menunjukkan sifat anti ketukan
(denotasi). Dengan kata lain, maka tinggi angka oktan maka semakin
berkuarang kemungkinan terjadinya denotasi (knocking). Dengan
berkuarangnya intesitas untuk berdenotasi, maka campuran bahan bakar dan
udara yan dikompresikan oleh torak menjadi lebih baik sehingga tenaga
motor akan lebih besar dan pemakaian bahan bakar menjadi lebih hemat.
Cara menentukan angka okta bahan bakar ialah dengan mengadakan suatu
perbandingan bahan bakar tertentu dengan bahan bakar standar. Yaitu dengan
menggunakan mesin CFR (Coordination Fuel Research). Mesin CFR
merupakan sebuah mesin silinder tunggal dengan perbandingan kompresi
yang dapat diukur dari sekitar 4:1 sampai dengan 14:1 terdapat dua metode
dasar yang umum digunakan suatu research method mengunakan mesin
motor CFR F-1, yang hasilnya disebut dengan Research Octane
Number(RON), RON adalah bermaksud bahan api itu dapat menahan tekanan
dari pada enjin yang lebih tinggi, biasanya enjun berkuasa memerlukan RON
yang lebih tinggi. Motor method yang menggunakan mesin motor CFR F-2
dimana hasilnya disebut dengan Motor Octane Number (MON). Research
method menggunakan gejala ketukan lebih rendah mengunakan
motorresearch. Besar angka oktan bahan bakar tergantung pada presentase iso
oktana (C7H18) dan normal heptana (C7H16) yang terkandung di dalamnya.
Sebagai pembanding bahan bakar yang sangat mudah berdenotasi adalah
normal heptana (C7H16) sedang yang sukar berdenotasi adalah iso-
oktana(C7H18).
Besin yang cenderung yang bersifat normal heptana disebut bensin dengan
nilai oktan rendah (angka oktan rendah) karena mudah berdenotasi,
sebaliknya bahan bakar yang lebih cenderung kearah sifatiso-
oktanadikatakan bensin dengan nilai oktan tinggi atau lebih sukar
berdenotasi. Misalnya suatu bensin mempunyai angka oktan 90 akan lebih
sukar berdenotasi dari pada bensin beroktan 70. Jadi kendrungan bensin untuk
berdenotasi dinilai dari angka oktanya.Iso oktanamurni diberi idenks 100,
sedangkan norma heptana murni diberi indeks 0. Dengan demkian jika suatu
bensin memiliki angka oktan 90 berarti bensin tersebut cendung berdenotasi
12
sama dengan campuran yang terdiri atas 90% volume Iso – oktana dan 10 %
volume normal heptana nilai oktan yang harus dimiliki oleh bahan bakar
∆Hg∆ Ag
Gf=
t
Dimana :
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai
Studi
Literatur
Persiapan dan pemeriksaan mesin
Menyalakan mesin
Analisa
Kesimpulan
Selesai
24
3.2. Prosedur Pengujian
Tahapan-tahapan yang dilakukan untuk menjalankan mesin pada pengujian
ini dilakukan sebagai berikut:
1. Cek seluruh peralatan uji apakah sudah tersedia dan terpasang dengan
benar serta pastikan bahwa seluruh peralatan tersebut dapat bekerja
2. Cek bahan bakar tangki sudah terisi pada level yang dibutuhkan
3. Pastikan bahwa air radiator sudah terisi penuh
4. Cek minyak pelumas sudah terisi pada level yang diijinkan
5. Menyalakan mesin dengan cara menekan saklar ke posisi II
6. Tunggu hingga jarum indikator bensin naik lalu tekan tombol starter
7. Menaikkan rpm mesin sebesar 1000 rpm selama 5 sampai 10 menit
sebagai pemanasan untuk mencapai kondisi kerja yang dinginkan
8. Mengukur suhu T1, T2, T3, T4 di titik yang sudah ditentukan pada mesin
9. Melihat konsumsi bahan bakar pada tangki
10. Menaikkan rpm mesin sebesar 2000 rpm selama 5 sampai 10 menit
11. Mengukur suhu T1, T2, T3, T4 di titik yang sudah ditentukan pada mesin
12. Melihat konsumsi bahan bakar pada tangki
13. Menaikkan rpm mesin sebesar 2500 rpm selama 5 sampai 10 menit
14. Mengukur suhu T1, T2, T3, T4 di titik yang sudah ditentukan pada mesin
15. Melihat konsumsi bahan bakar pada tangki
16. Menaikkan rpm mesin sebesar 3000 rpm selama 5 sampai 10 menit
17. Mengukur suhu T1, T2, T3, T4 di titik yang sudah ditentukan pada mesin
18. Melihat konsumsi bahan bakar pada tangki
19. Setelah prosedur – prosedur diatas dilakukan maka langkah selanjutnya
adalah pengambilan data. Data yang diambil pada setiap pengujian adalah
sebagai berikut:
a. Jam saat mesin mulai beroperasi
b. Putaran mesin (rpm)
c. Konsumsi bahan bakar selama pengukuran (ml)
d. Waktu yang dibutuhkan selama pengukuran bahan bakar (s)
e. Jam pada saat mesin bensin berhenti bekerja
25
3.3. Alat dan Bahan yang Digunakan
26
DAFTAR PUSTAKA
27