Disusun oleh:
Nama:
Kelas/absen :
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2. RUMUSAN MASALAH
1. Tentukan golongan darah kakek dan nenek kalian berdasarkan golongan darah orang tuamul dengan
menentukan kemungkinan genotip golongan darah yang tepat!
2. Tentukan perbandingan genotip dan fenotip anak-anak dari kakek dan nenekmu!
3. Tentukan posisi genotip kedua orang tuamu!
3. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui keanekaragaman genetik pada manusia melalui pengamatan fenotip.
2. Mengamati bermacam-bermacam gejala fenotipe pada manusia dan menemukan keseksamaan dan
perbedaan yang ada.
3. Memberikan argumen terhadap sifat-sifat yang muncul
4. Menelusur/ menjelaskan bagaimana sifat-sifat itu diturunkan.
BAB II ISI
1. Objek Penelitian
Objek dalam percobaan ini adalah ….
2. Tempat dan waktu percobaan Tempat percobaan : Waktu percobaan :
3. Alat dan Bahan
Alat : 1.
2.
3.
Bahan : 1.
2.
3.
4. Langkah Kerja
Adapun cara kerja pada percobaan ini sebagai berikut:
1. Menyiapkan dua kantong plastik sebagai model alat reproduksi jantan dan
betina.
3. Mengisi masing-masing kantong sebanyak 20 buah kancing dengan warna merah dan putih (10 merah,
10 putih), warna merah dipilih sebagai warna dominan dan warna putih mewakili sifat resesif,
5. Mengaduk seluruh kancing pada masing-masing kantong sampai kancing benar-benar tercampur.
Mengambil kancing pada masing-masing kantong tersebut tanpa melihat dengan mata tertutup (secara
acak) kemudian memasangkannya satu persatu atau mengambil 2 buah kancing secara bersamaan.
5. Hasil Percobaan
Genotip Jumlah
MM 1
Mm 6
mm 3
Frekuensi Genotip
Frekuensi MM =
total MM
total MM+Mm+mm
=_1_x 100%
100
= 0,01%.
Frekuensi Mm =
total Mm.
total MM+Mm+mm
= 6 x 100%
6. Pembahasan
Hukum mendel merupakan hukum hereditas yang menjelaskan tetantang prinsip-prinsip penurunan
sifat pada organisme. Sebelum menjadi suatu hukum, banyak ahli biologi yang belum mengakui pendapat
atau teori mendel tentang hereditas. Pada tahun 1865, mendel menulis sebuah makalah berjudul "
experiment in Plant Hybridization". Makalah tersebut berisi hasil percobaan persilangan-perdilangan
tanaman serta hipotetsisi mendel tentang pewarisan material genetic dari induk (tertua) kepada anaknya.
Berdasarkan percobaan mendel tersebut lahirlah konsep genetika adanya factor yang menentukan sifat
organisme. Konsep mendel belum dapat diterima oleh para ahli biologi pada waktu itu hingga muncul
penemuan kromosom secara mikroskopik yang mendukung teori mendel.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Peristiwa penyimpangan terhadap hukum Mendel ke-I terjadi karena adanya interaksi antara gen-gen.
Yaitu adanya sebuah atau sepasang gen yang menutupi (mengalahkan) atau dikalahkan ekspresi gen lain
yang bukan alelnya. Monohibrid adalah persilangan yang hanya menggunakan satu macam gen yang
berbeda atau menggunakan satu sifat beda. Hukum I Mendal pada intinya mengungkapkan bahwa dua
alat yang mengakhiri sifat tertentu akan terpisah pada dua gamet yang berbeda.
2.Hukum Mendel II ini dapat dijelaskan melalui persilangan dihibrida, yaitu persilangan dengan dua sifat
beda, dengan dua alel berbeda Hukum Mendel ke II menyatakan bahwa apabila 2 individu memiliki 2
pasang sifat atau lebih maka diturunkannya sifat secara bebas tidak bergantung pada pasangan sifat yang
lainnya.
2. Saran
(berupa saran yang akan diberikan untuk percobaan lanjutan)
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A., Jane B.Reece, Lawrene G. Mitchell. 2005. Biologi, Edisi Kelima, Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Fried, George, dkk. 2003. Biologi Edisi Kedua. Erlangga Jakarta Suryati, Dotti. 2011. Penuntun Pratikum Genetika
Dasar. Lab. Agronomi Universitas Bengkulu. Bengkulu.
Syamsuri. Istamar, dkk. 2004. Biologi. Erlangga. Jakarta Vanezza, Janet. 1999. Diktat Biologi Dasar. Program
Tingkat Pertama Bersama UH, Jakarta..