Anda di halaman 1dari 13

ULANGAN SEMESTER (UAS)

PENDIDIKAN PANCASILA
Dosen Mengampu : Dr. Hj, Ida Rusdiana, M.Pd

BAB II

1.Latar belakang sikap pihak dalam masyarakat yang menolak pancasila sebagai dasar Negara

A. Lunturnya keprcayaan generasi muda terhadap pancasila sebagai dasar negara,tidak terlepas dari
kiprah elit di negeri ini baik di lembaga eksekutif,legislatif,maupun yudikatif serta elit yang berkiprah
dalam bidang lainnya.

B. Adanya perilaku koruptif di kalangam elit bangsa. Setiap hari media masa menyajikan berita
tentang korupsi elit yang mewabah hampir di seluruh instansi negara. Mulai dari pusat hingga daerah.

C. Negara gagal dalam menyikapi berbagai kekerasan yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Kekerasan yang terjadi dalam beberapa tahuj terakhir. Kekerasan yang ada menjadiindikasi bahwa
negara gagal menciptakan kenyamanan bagi masyrakat. Kekerasan menjadi pertanda bahwa nilai
toleransi yang di anjarkan oleh pancasila lambat laun mulai pudar.

D. Jebakan Pragmatisme. Tidak bisa di pungkiri bahwa,dewasa ini generasu muda kita terjebak dalam
gaya hidup pragmatisme. Memilih jalan pintas untuk memcapai tujuan. Anak muda terjebak dalam
lingkaran kapitalisme global yang merasuki segala sendi kehidupan.

2. Alasan banya pihak yang tetap ingin mempertahankan pancasila sebgao dasar Negara

A. Banyak pihak yang menganggap bahwa pancasila sesuai dengan nilai nilai yang ada di masyarakat
dan sesuai dengan keinginkan mereka juga menganggap bahwa pancasila sebagai alat pemersatu
bangsa indonesia.

B. Pancasila telah dijadikan dasar dan pandagan hidup bangsa indonesia dan tidak ada yang
menggantikan pancasila sebagai dasar negara,ditambah dengan pancasila memiliki nilai
dasar,instrumental,dan nilai praktis yang semua itu dijadikan sebagai pandangan hidup bangsa
indonesia.

C. Secara Historis nilai pancasila telah dimiliki oleh bangsa indonesia sebelum adanya proklamasi
kemerdekaan indonesia. Oleh karena itu ,kita sebagai bangsa indonesia wajib menghayati,melestarikan,
dan mempertahanka nilai pancasila itu.
D. Aspek sosiologis,melemahnya kepercayaan masyarakat terhadap ideologi pancasila dapat
mengancam persatuan da kesatuan bangsa indonesia yang sudah lama dibina,dipelihara,serta dijaga.
Oleh karena itu,sebagai bangsa Indonesia wajib mengembangkan dan mengkaji lagi nilai sebagai hasil
karya besar dari bangsa indonesia sendiri.

E. Aspek ancaman ideologi lain dalam rangja mempertahankan ideologi pancasila kita sadar akan
keberadaan ideologi lain yang membhayakan kelangsungan hidup pancasila, misalnya paham
komunis,paham liberlism,dan paham yang kenyalahgunakan agama.

3. Pendapat dan penilaian tentag perbedaan pendapat tersebut

Menurut pendapat saya,alasan pihak pohak tersebut tidak setuju dengan pancasila sebagai ideologi
negara atau dasar negara sebenarnya pada diri manusia masing masing,banyak pejabat yang korupsi,
generasi pemuda yang telah luntur kepercayaannya terhadap pancasila dan negara yang gagal
menyikapi kekerasan yang terjadi.

Negara indonesia yang pertama masalah korupsi,dalam pengertia korupsi yaitu penyelewengan
uang negara untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Jadi,dapat dikatakan korupsi merupakan suatu
tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk dirinya sendiri yang di karenakan kurangnya pengertian
dan penerapan mengenai nilai pancasila mulai dari sila pertama hingga sila kelima.

4. Sikap menghadapi perbedaan pendapat tersebut

Merubah prilaku para elit. Elit bangsa ini perlu merubah diri. Mulai dari melepaskan watak optimis serta
merubah watak raus akan uang.

Optimalisasi peran lembaga keagamaan. Lewat lembaga keagamaan diharapkan mampu menciptakan
gerasi muda yang toleran,menghargau setiap perbedaan (kebhinekaan),Maka generasi muda lintas
suku,agama,ras dan golongan (SARA),menjadi teladan dalam memperjuangkan serta mempraktekan
nilai toleransi sebagai mana tercantum dalam nilai sila sila pancasila.

Pembentukan karakter (charater building),di kalangan generasi mudai kita. Pembentukan karakter harus
dimulai sejak dini mulai dari lingkungan keluarga,masyarakat,sekolah sampai perguruan tinggi.

BAB IV

1. Berbagai konsep dan pengertian dan karakter tentang ideologi besar dunia, khususnya tentang
ideologi tertutup dan ideologi terbuka.
Ideologi tertutup adalah ideologi yang bersifat mutlak, artinya ideologi tertutup merupakan ajaran atau
pandangan dunia atau filsafat yang menentukan tujuan tujuan dan norma norma politik dan sosial. Yang
diartikan sebagai kebenaran yang tidak boleh dipersulit lagi, melainkan harus diterima sebagai suatu
yang sudah jadi dan harus dipatuhi.

Ideologi terbuka adalah ideologi yang tidak dimutlakkan dimana nilainya tidak dipaksakan dari luar,
bukan pemberian negara tetapi merupakan realita masyarakat itu.

2. Pancasila sebagai ideologi, termasuk bersifat tertutup atau terbuka, berikan argumen anda .

Pancasila dianggap sebagai ideologi terbuka, karena Pancasila dapat menyesuaikan diri dengan zaman.
Artinya, nilai nilai dasar Pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa
Indonesia dan tuntunan perkembangan zaman dengan memperhatikan tingkat kebutuhan dan
perkembangan masyarakat Indonesia, serta tidak keluar dari eksistensi dan jati diri bangsa Indonesia.
Nilai nilai dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka :

a. Nilai dasar

b. Nilai instrumental

c. Nilai praktis

3. Berbagai kasus yang terkait dengan penyalahgunaan narkoba dan yang mengancam eksistensi
Pancasila.

a. Perdagangan narkoba sebagai barang terlarang merugiakan sistem perekonomian negara Indonesia
karena peredaran ilegal tidak sesuai dengan peraturan perundang undangan.

b. Penyalahgunaan narkoba dikalangan generasi muda dapat merusak masa depan mereka sehingga
berumpikasi terhadap keberlangsungan hidup bernegara di Indonesia

c. Perdagangan dan peredaran narkoba di Indonesia dapat merusak reputasi negara Indonesia sebagai
negara yang berlandaskan pada nilai nilai Pancasila

4. Berbagai kasus yang terkait dengan terorisme yang mengancam eksistensi ideologi Pancasila.

a. Aksi terosisme menyebabkan investor asing tidak berani menanamkan modal di Indonesia dan
wisatawan asing enggan berkunjung ke Indonesia sehingga mengganggu perkembangan perkonomian
negara

b. Rasa takut dan cemas yang ditimbulkan oleh bom bunuh diri
c. Aksi terosisme dengan ideologinya menabarkan ancaman terhadap kesatuan bangsa sehingga
mengancam disintegrasi bangsa.

d. Terorisme yang dilakukan oleh warga negara yang tidak puas atas kebijakan negara

e. Terorisme yang dilakukan oleh organisasi dengan dogma dan ideologi tertentu

5. Berbagai kasus yang terkait dengan korupsi yang mengancam eksistensi ideologi Pancasila .

Kasus : Jakarta, CNN Indonesia. Komisi pemberantasan korupsi menetapkan status tersangka baru dalam
kasus dengan korupsi rencangan anggaran pendapatan dan belanja daerah Musi Banyuasin tahun
anggaran 2015. Pelaksanaan tugas pimpinan KPK Johan Budi mengatakan empat tersangka baru
tersebar merupakan anggota DPRD Musi BAnyuasin l, Sumatera Selatan." Setelah melakukan gelar
perkara dari keterangan saksi, maka penyelidik menyimpulkan terjadi tindak pidana korupsi yang
dilakukan empat anggota DPRD Musi Banyuasin," ujar Johan Budi di gedung KPK, Jakarta, Jum'at (21/8)

6. Berbagai kasus kesadaran pajak warga negara yang mengancam eksistensi ideologi pancasila.

Peran aktif dan kesadaran masyarakat dalam pembayaran pajak harus diperhatikan. Tidak jarang
terdapat berbagai perlawanan dari masyarakat terhadap pungutan pajak. Hal ini terjadi karena pajak
merupakan kewajiban yang harus dibayar oleh wajib pajak tanpa kompensasi secara langsung yang
didapatkan oleh wajib pajak.

Berbagai perlawanan masyarakat terhadap pungutan pajak dapat dibedakan sebagai berikut:

Perlawanan Pasif

Perlawanan ini berupa hambatan yang mempersulit pemungutan pajak dan mempunyai hubungan erat
dengan struktur ekonomi suatu negara dengan perkembangan intelektual dan moral penduduk dan
dengan teknik pemungutan pajak itu sendiri. Perlawanan pasif juga ada apabila sistem kontrol tidak
dilakukan dengan efektif atau bahkan tidak dapat dilakukan.

Perlawanan aktif

Penghindaran diri dari pajak, yaitu pajak dapat dengan mudah dihindari dengan tidak melakukan
perbuatan yang dapat dikenakan pajak atau tax avoidance.
Pengelakan/penyelundupan pajak

Penghindaran pajak dengan cara pengelakan, yang dimana melanggar hukum (ilegal) atau tax evasion.

Melalaikan pajak

Menolak membayar pajak yang telah ditetapkan dan menolak memenuhi ketentuan formal yang harus
dipenuhi, misalnya dengan cara menghalangi proses penyitaan.

Kita ketahui, pembangunan sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sumber dana pembangunan dapat diperoleh dari sumber daya alam (SDA), aktivitas usaha pemerintah
(BUMN/BUMD), pinjaman, hibah, dan pajak. Di antara sumber-sumber tersebut, pajak merupakan salah
satu sumber yang sangat penting karena melibatkan partisipasi warga negara untuk pembangunan, baik
fisik maupun non fisik, serta meningkatkan kemandirian bangsa.

Pada hakikatnya, pajak merupakan sarana untuk menyejahterakan rakyat. Oleh karena itu, negara harus
mewujudkan keadilan berbagi atau distributif bagi masyarakat. Keadilan berbagi dapat diwujudkan
apabila diikuti dengan ketaatan atau kepatuhan rakyat pada pemerintah dalam bentuk pembayaran
pajak. Dengan demikian, pajak merupakan sarana berbagi dari masyarakat yang mampu melalui tangan
pemerintah.

Ketaatan membayar pajak akan banyak membantu membangun bangsa ini, baik dari membangun
perekonomian, sosial dan lain sebaginya. Kita ketahui sistem pemungutan pajak di Indonesia adalah self
assessment system, sistem ini memudahkan seseorang untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya,
di mana self assessment system merupakan sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang
kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang.

Dalam sistem ini mengandung pengertian bahwa wajib pajak mempunyai kewajiban untuk menghitung,
memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri pajak terutangnya. Di sini diperlukan kejujuran
dalam kebebasan menjalankan sistem ini. Pancasila sebagi ideologi negara Indonesia juga berperan
penting dalam ketaatan wajib pajak dalam membayar pajak.

BAB VII
SOAL :

Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu yang terbentuk dalam sikap inklusif, toleran,
dan gotong royong dalam keragaman agama dan budaya.

Beberapa kasus yang terkait dengan kedudukan Pancasila sebagai dasar Pancasila sebagai dasar
nilai pembangunan ilmu yang memperlihatkan sikap bertanggung jawab atas keputusan yang
diambil berdasar pada prinsip musyawarah dan mufakat dalam kehidupan ilmiah.

JAWABAN :

Pancasila sebagai ideologi negara merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya dan agama dari
bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengakomodir seluruh aktivitas
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, demikian pula halnya dalam aktivitas
ilmiah. Oleh karena itu, perumusan Pancasila sebagai paradigma ilmu bagi aktivitas ilmiah di
Indonesia merupakan sesuatu yang bersifat niscaya. Sebab pengembangan ilmu yang terlepas
dari nilai ideologi bangsa, justru dapat mengakibatkan sekularisme.

Bangsa Indonesia memiliki akar budaya dan religi yang kuat dan tumbuh sejak
lama dalam kehidupan masyarakat sehingga manakala pengmbangan ilmu tidak berakar
pada ideologi bangsa, sama halnya dengan membiarkan ilmu berkembang tanpa arah dan
orientasi yang jelas. Bersikap inklusif, toleran dan gotong royong dalam keragaman
agama dan budaya,; bertanggung jawab atas keputusan yang diambil berdasar pada
prinsip musyawarah dan mufakat; merumuskan Pancasila sebagai karakter keilmuan
Indonesia; merumuskan konsep karakter keilmuan berdasar Pancasila; menciptakan
model pemimpin, warga negara dan ilmuwan yang Pancasila. Dan keberadaan Pancasila
sebaai nilai pengembangan ilmu yang terbentuk dalam sikap inklusif, toleran, dan gotong
royong dalam keragaman agama dan budaya adalah bukti Pancasila sebagai ideologi
terbuka.

Beberapa kasus yang terkait dengan kedudukan Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan
ilmu yang memprlihatkan sikap bertangung jawab atas keputusan yang diambil berdasar pada
prinsip musyawarah dan mufakat dalam kehidupan ilmiah.

Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan kesadaran bahwa manusia hidup di dunia
ibarat sedang menempuh ujian dan hasil ujian akan menentukan kehidupannya yang abadi
diakhirat nanti.

Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab memberikan arahan, baik bersifat universal
maupun khas terhadap ilmuwan dan ahli teknik diIndonesia.
BAB V

Berbagai konsep dan pengertian kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat di Indonesia yang terkait
dengan sikap inklusif, toleran, dan gotong royong dalam keragaman agama dan budaya.

Jawab :

Secara etimologi, kearifan lokal (local wisdom) terdiri dari dua kata: kearifan (wisdom) dan lokal (local).
Dalam Kamus Inggris-Indonesia Purwono Sastro Amijoyo dan Robert K. Cunningham, local berarti
setempat, sedangkan wisdom (kearifan) sama dengan kebijaksanaan. Sedangkan pendapat lain menurut
Akhmar dan Syarifudin (2007), kearifan lokal merupakan tata nilai atau perilaku hidup masyarakat lokal
dalam berinteraksi dengan lingkungan tempatnya hidup secara arif. Secara substansial, kearifan lokal
merupakan nilai-nilai yang berlaku dalam tatanan masyarakat, yang diyakini kebenarannya dan menjadi
pedoman dalam bertingkah-laku sehari-hari suatu masyarakat. Kearifan lokal merupakan “asset spiritual”
atau kebijakan hidup yang mengajarkan masyarakat bagaimana harus bersikap. Pengertian ini memiliki
keterkaitan dengan sikap inklusif dalam keragaman agama dan budaya, inklusifitas menjadi jaminan
terhadap keharmonisan masing-masing agama untuk tetap eksis dalam satu kesatuan pluralitas. Sikap
inklusif dalam arti menerima dan menyadari kehadiran agama dan budaya lain dalam kehidupan bersama
dan bernegara tidak menjadikan pemeluk-pemeluk agama dan berbagai budaya yang ada di Indonesia
kehilangan jati diri, eksistensi dan penganutnya.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikenal dengan keanekaragaman seperti suku dan
kebudayaan (multikulturalisme), selain itu dikenal sebagai negara yang multiagama dimana banyak
dijumpai beberapa penganut agama yang beragam. Oleh karena itu, sikap toleran sangat dibutuhkan
dalam menghadapi keragaman agama dan budaya di Indonesia.Toleransi bukanlah dinilai dari tingkat
pendidikan formal atau siapa dan agamanya, melainkan dilihat dari adanya kemauan untuk hidup
bermasyarakat dengan menjadikannya perbedaan sebagai pemersatu bukan sebagai
permasalahan,sehingga bangsa kita dapat hidup sesuai dengan cita cita dan tujuan yang terkandung dalam
pembukaan UUD 1945
Gotong royong dalam keberagaman budaya dan agama artinya adalah melakukan suatu hal dengan cara
bekerja bersama-sama untuk mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan, dalam hal ini adalah tujuan
untuk mempertahankan persatuan di antara banyaknya keberagaman budaya dan agama di Indonesia
sehingga dapat mewujudkan tujuan dan cita cita bangsa Indonesia yang lebih maju. Apabila tidak ada
gotong royong di antara keberagaman budaya dan agama maka persaudaraan tidak akan bisa terjalin erat,
sebab gotong royong memiliki unsur yakni Kesatuan, Kebersamaa, Kekeluargaan, dan Kerukunan.

Berbagai kasus yang terkait dengan pengembangan karakter Pancasilais, seperti jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai di lingkungan Anda.

Jawab :

Karakter dan kepribadian seseorang terbentuk melalui internalisasi berbagai kebajikan yang digunakan
sebagai landasan dalam cara pandang, berpikir, bersikap, serta melakukan tindakan. Adanya interaksi
antar sesama akan menumbuhkan karakter suatu bangsa. Oleh karena itu, pengembangan karakter
bangsa hanya dapat dilakukan melalui karakter individu. Meskipun demikian, manusia hidup dalam
lingkungan sosial tertentu, maka pengembangan karakter hanya dapat dilakukan dalam lingkungan
sosial budaya yang bersangkutan. Artinya, pengembangan karakter hanya dapat dilakukan dalam
lingkungan sosial budaya dan karakter bangsa hanya dapat dilakukan melalui suatu proses pendidikan
yang tidak terlepas dari lingkungan sosial dan budaya. Lingkungan sosial budaya bangsa Indonesia
adalah pancasila. Jadi, budaya dan karakter bangsa harus berlandaskan nilai-nilai pancasila. Beberapa
contoh mengenai sikap pancasilais sebagai berikut :

Tanggung Jawab

Merupakan kesadaran seseorang akan kewajiban untuk menanggung segala akibat dari apa yang telah
diperbuat atau telah ditetapkan.

Tidak melanggar norma dan peraturan yang berlaku

Menjaga kebersihan serta melestarikan lingkungan

Gotong Royong

Merupakan kegiatan yang dilakukan secara bersama dengan sifat sukarela dengan tujuan untuk
memperlancar suatu pekerjaan.

Contohnya :

Ikut ambil bagian saat kerja bakti di lingkungan sekolah atau masyarakat

Membantu orang tua dalam menyelesaikan pekerjaan rumah dengan cara menyapu, mengepel, mencuci
piring, dan juga membereskan rumah

Peduli
Merupakan sebuah nilai dasar dan sikap memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap
kondisi atau keadaan di sekitar kita. Peduli adalah sebuah sikap keberpihakan kita untuk
melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi di sekitar kita.
Contohnya :
pada setiap 3 bulan sekali dilingkungan rumah saya warga sekitar melakukan kegiatan kerja bakti untuk
membersihkan lingkungan sekitar, seperti membersihkan Got, Jalan dll

Santun
Merupakan sikap ramah yang diperlihatkan pada beberapa orang di hadapannya dengan maksud untuk
menghormati serta menghormati orang itu, hingga membuat kondisi yang nyaman serta penuh
keharmionisan.
Contohnya :
Tidak berbicara dengan nada tinggi dengan orang yang lebih tua dari kita
Tidak menyela pembicaraan

Jujur
Merupakan sikap yang ditandai dengan melakukan perbuatan yang benar, mengucapkan
perkataan sesuai dengan realita tanpa menambah atau mengurangi apapun.
Contohnya :
Tidak mencontek saat ujian
Membayar saat membeli sesuatu
Tidak menerima suap atau korupsi
Tidak menimbun barang dagang sehingga harganya naik drastis

Disiplin
Merupakan kepatuhan untuk melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan seseorang untuk
tunduk kepada ketetapan yang berlaku.
Contohnya :
Tidak melanggar lalu lintas
Tidak terlambat datang ke kelas atau datang tepat waktu

Ramah lingkungan
Merupakan suatu usaha yang tidak menyebabkan kerusakan pada lingkungan atau dapat
diartikan sesuatu yang tidak berdampak negatif terhadap alam sekitar.
Contohnya :
Mengurangi penggunaan plastik dan minyak bumi
Menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan

Cinta damai
Merupakan sikap seseorang yang terintegrasi yang berarti bahwa seseorang memiliki perkataan
dan tindakan yang membuat orang lain merasa aman dan senang dengan kehadirannya.
Contohnya :
Tidak memaksakan ego diri sendiri ketika berdebat dengan orang lain
Tidak mengejek orang lain yang dianggap memiliki kekurangan dan perbedaan

Contoh tentang keputusan yang diambil berdasarkan prinsip musyawarah dan mufakat di lingkungan
sekitar Anda

Jawab :

Penentuan jadwal ronda malam secara bergantian

Rapat keluarga, misal untuk menentukan acara liburan

Pelaksanaan siskamling

Mengelola tempat pembuangan sampah desa

Pemilihan ketua organisasi karang taruna

Pemilihan ketua RT/RW

Penentuan jenis lomba dalam acara HUT RI antar masyarakat

Penetuan jadwal kerja bakti di lingkungan

Penetuan sistem keamanan lingkungan

Berbagai konsep dan pengertian yang terkait dengan pemahaman atas hakikat sila-sila pancasila dan
bagaimana pengaktualisasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai paradigma berpikir,
bersikap, dan berperilaku masyarakat ?

Jawab :

Pada hakikatnya, pancasila sebagai sistem filsafat terletak pada esensi masing-masing
silanya. Nilai-nilai sila pancasila dalam pengaktualisasian nilai nilai yang terkandung di
dalamnya sebagai paradigma berpikir,bersikap dan berperilaku dalam masyarakat
adalah sebagai berikut:

Sila pertama (Ketuhanan yang Maha Esa) :

Sila pertama, yakni Ketuhanan yang Maha Esa memiliki peran besar dalam sistem
filsafat pancasila. Pertama, nilai ketuhanan sebagai basic atau dasar dari sila yang lain.
Selain itu, Bung Karno mengatakan bahwa sila pertama juga berperan sebagai leitstar
atau bintang pembimbing dalam mengejar kebijakan dan kebaikan. Berdasarkan kedua
peranan tersebut, sila pertama berperan sebagai kunci dalam sistem filsafat yang
kemudian menghasilkan aliran theistic philosophy yang menjadikan keyakinan dan
eksistensi Tuhan sebagai satu-satunya sumber inspirasi dalam seluruh aspek kehidupan.
Hakikat sila pertama berkaitan dengan keyakinan. Yakni meyakini bahwa Tuhan
sebagai prinsip utama. Setiap warga negara diberikan kebebasan, contohnya bebas
memilih agama sesuai keyakinan mereka. Namun, mereka harus bisa bertanggung
jawab atas apa yang mereka pilih karena tanggung jawab tersebut berkaitan dengan
Tuhan sang pencipta.

Pengaktualisasian : Kegiatan beribadah sesuai ketentuan agama masing masing


(Bersikap), Menghargai agama lain (Berperilaku dalam masyarakat), menjunjung tinggi
prinsip agama dalam kehidupan (Berpikir).

Sila kedua (Kemanusiaan yang adil dan beradab) :

Hakikat sifat manusia adalah makhluk sosial (homo socius) yang menjadi cerminan dari
sila kedua pancasila. Prinsip kemanusiaan yaitu menghargai dan menghormati harkat
martabat sesama manusia tanpa membedakan latar belakang agama, suku, status
ekonomi, dll. Sejatinya, kita diciptakan tanpa adanya perbedaan kedudukan oleh Tuhan.
Oleh karenanya, sebagai makhluk-Nya, kita pun tidak boleh membeda-bedakan antar
sesama manusia.

Hakikat kemanusiaan dalam sistem filsafat pancasila berdasarkan pendapat Notonagoro,


yaitu monopluralis, artinya manusia terdiri atas banyak unsur tetapi masih dalam satu
kesatuan yang utuh. Jika dipandang dari kedudukan kodratnya, manusia bersifat
monodualis yang terdiri dari unsur individu dan unsur sosial serta masih dalam satu
kesatuan yang utuh. Berdasarkan sifat kodrat lahiriah dari manusia, manusia sebagai
makhluk sosial tidak dapat hidup secara individualis. Sedangkan menurut Tirtarardja
dan Ia Sulo, manusia adalah makhluk multidimensional atau memiliki banyak dimensi
wajah. Yaitu, dimensi individualitas, sosialitas, moralitas, dan religiusitas.

Pengaktualisasian : Melaksanakan kewajiban sebagai anggota masyarakat (Berperilaku


dalam masyarakat), Menghargai hak-hak orang lain (Bersikap), Mengakui persamaan
derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia. (Berpikir)

Sila ketiga (Persatuan Indonesia) :

Menurut Fritz Kunkel, pada hakikatnya setiap diri manusia memiliki dua dorongan
nafsu yang paling utama, yaitu dorongan ke-aku-an atau ichhaftigkeit dan dorongan ke-
kita-an atau wirhaftigkeit. Kedua dorongan ini harus seimbang karena apabila salah satu
menjadi dominan akan menghasilkan penyimpangan psikologi. Dominan terhadap
ichhaftigkeit akan menyebabkan seseorang memiliki sikap “ego oriented”, sedangkan
dominan wirhaftigkeit akan melahirkan sikap altruistik, yaitu menjadi manusia tanpa
pribadi. Sehingga muncul sila ini (Nasionalisme) untuk mengimbangi sila
internasionalisme seperti yang dituturkan oleh Bung Karno. Esensi persatuan juga
sangat berhubungan dengan keadaan Indonesia yang pluralisme. Untuk menjaga
persatuan Indonesia, maka dibutuhkan semangat kebangsaan dan rasa cinta tanah air
yang tertanam di hati masyarakat Indonesia demi menjaga persatuan bangsa Indonesia.

Pengaktualisasian : membeli produk dalam negeri (Berperilaku dalam masyarakat),


Tidak merendahkan suku adat dan budaya lain (Bersikap) , Memiliki rasa cinta tanah air
(Berpikir).

Sila keempat (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan dan
perwakilan) :

Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam


permusyawaratan/perwakilan ini berisi cara atau langkah untuk mewujudkan
tercapainya tujuan hidup berbangsa dan bernegara. Sila ini berfungsi sebagai alat serta
kepercayaan atau keyakinan. Hal ini karena prinsip demokrasi merupakan satu-satunya
alat yang paling sesuai dengan hakikat manusia sebagai makhluk Tuhan, makhluk
sosial, dan makhluk individu. Selain kerakyatan menjelaskan mengenai segala hal yang
berkaitan dengan negara harus sesuai dengan hakikat rakyat, semuanya untuk
kepentingan dan keperluan rakyat. Seperti yang disampaikan oleh Notonegoro bahwa
“Negara bukan untuk satu orang, bukan negara satu golongan, walaupun golongan
kaya…tetapi negara semua untuk semua, satu untuk semua, semua untuk satu..negara
didasarkan atas rakyat, tidak pada golongan, tidak pula pada perseorangan”. Dan
Mufakat atau Demokrasi yang disampaikan oleh Bung Karno sangat mewakili pendapat
Notonegoro mengenai negara karena demokrasi berarti pemerintahan dari rakyat, untuk
rakyat, dan oleh rakyat. Selain itu, keputusan yang diambil ketika menemui suatu
permasalahan melalui musyawarah mufakat yang disepakati dan dijalankan semua
anggota. Bukan mengambil pendapat mayoritas dan mengesampingkan pendapat
minoritas. Menghargai semua usul yang ada dan mengambil keputusan sebagai jalan
terbaik atas permasalahan yang ada.

Pengaktualisasian : Berjiwa besar untuk menerima hasil musyawarah (Berperilaku


dalam masyarakat), Mau menghargai menghargai pendapat orang lain ( Bersikap),
mengutamakan kepentingan Bersama diatas kepentingan pribadi ( Berpikir)

Sila kelima (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia) :

Sila kelima yang memuat nilai keadilan memiliki fungsi sebagai tujuan negara, yakni
menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan demikian, unsur-
unsur pembentuk kesatuan pandangan hidup (way of life / weltanschuung) telah lengkap
sempurna.
Keadilan menurut sudut pandang Aristoteles yaitu kelayakan dalam tindakan
manusia (fairness in human action). Kelayakan tersebut ialah titik tengah antara kedua ujung
ekstrim (teori The Golden Means). Ia juga membagi keadilan menjadi tiga, yaitu keadilan
distributif, legal, dan komunitatif. Keadilan distributif dapat diwujudkan jika hal yang sama
diperlakukan sama, dan hal berbeda diperlakukan berbeda juga. Keadilan legal terwujud jika
fungsi dapat terlaksana dengan baik sesuai kemampuan setiap individu masyarakat. Sedangkan
keadilan komunitatif berarti adanya bentuk timbal-balik secara proporsional dalam kehidupan
bersama.

Pengaktualisasian : Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan kepentingan


umum (Berperilaku dalam masyarakat), Menghormati jerih payah kerja keras seseorang
(Berpikir), Suka bekerja keras dan bersikap adil kepada siapa saja (Bersikap)

Anda mungkin juga menyukai