Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GANGGUAN DISTRES SPIRITUAL

 Definisi

Spiritual adalah keyakinan terhadap Tuhan yang maha esa. Di gunakan sebagai suatu
dukungan maupun suatu kekuatan. Spiritual dapat menjadi sumber koping yang membuat
kualitas hidup seseorang lebih baik serta lebih mendekatkan diri dengan Tuhan ( utami &
supratman, 2009 )

Distress adalah diakibatkan oleh dua bentuk utama yaitu depresi dan kecemasan. Depresi
adalah perasaan sedih, kehilangan semangat, kesepian, putus asa, atau tidak berharga,
berharap orang lain mati, kesulitan tidur, menangis, dan tidak mampu untuk pergi.
Kecemasan adalah ketegangan, gelisah, khawatir, marah dan takut. ( mirowsky dan ross
(2003))

Distress spiritual adalah kerusakan kemampuan dalam mengalami dan mengintegrasikan arti
dan tujuan hidup seseorang dengan diri sendiri, orang lain, seni musik, literatur, alam dan
kekuatan yang lebih besar dari dirinya ( Nanda, 2005 )

Ciri – ciri pasien distress spiritual ( Dover 2001 ) :

 pasien putus asa,


 tidak memiliki tujuan dalam hidup,
 menganggap dirinya di jauhi dengan Tuhan
 Tidak melakukan kegiatan ibadah

Faktor yang mempengaruhi spiritual pasien :


1. Tahap Tumbuh kembang seseorang khususnya pada anak-anak
2. Keluarga
3. Lingkungan terdekat

Distress Spiritual di sebabkan oleh beberapa faktor :


Faktor predisposisi sosiokultural
 Usia, gender, pendidikan, pendapatan, posisi sosial, latar belakang budaya,
keyakinan, politik, pengalaman sosial, tingkatan sosial.
Faktor predisposisi psikologi
 Kecerdasan, keterampilan verbal, moral, pengalaman masa lalu, konsep diri,
motivasi, pola asuh, pertahanan psikologi
Faktor presipitasi
 Kejadian stressful : kehilangan orang terdekat karena kematian, kegagalan dalam
menjalin hubungan baik dengan diri sendiri, orang lain lingkungan dan Tuhan
 Ketegangan Hidup :ketegangan dalam menjalankan ritual keagamaan, perbedaan
keyakinan dan ketidakmampuan menjalankan peran spiritual baik dalam keluarga,
kelompok maupun komunitas
Penilaian terhadap stressor
 Respon Kognitif
 Respon Afektif
 Respon Fisiologis
 Respon sosial
 Respon Perilaku

Contoh Kasus

Seorang pasien Pria berusia 29 tahun di diagnose medis menderita HIV/AIDS. Pasien
tersebut di bawa keluarga ke RS dalam keadaan lemas, pucat dan kurus. Setelah dilakukan
perawatan, pasien menolak untuk makan, juga kadang menangis . Setelah dilakukan
pengkajian, keluarganya mengatakan bahwa dia belum menikah dan memiliki seorang
kekasih. Namun, sejak pasien sakit. Kekasihnya tidak pernah datang ke rumahnya baik untuk
menjenguk ataupun menelpon. Keluarga juga mengatakan bahwa pasien tidak mau berdoa
lagi karena pasien berkata bahwa Tuhan sudah jahat kepadanya. Pasien tersebut ingin segera
meninggal karena ingin segera bertemu Tuhan untuk protes mengenai masalahnya.

Asuhan Keperawatan

Data Subjektif

 Keluarga pasien mengatakan pasien merasa putus asa, tidak mau lagi berdoa pada
Tuhan dan ingin segera meninggal.

Data Objektif

 Pasien tampak lemas, pucat, kurus, sedih, tidak mau di ajak bicara, kadang menangis,
menolak untuk makan,
 TTV TD = 110/60 N = 98 S= 37 RR=22 SpO2 = 98 % room air
 tampak bertato, riwayat pengguna narkoba sejak SMP ( nyuntik )
 Riw keluarga broken home sejak kelas 1 SD
 Tampak tidak mau lagi berdoa pada tuhan, mengasingkan diri,

Diagnosa Keperawatan

1. Keputusasaan b.d keyakinan bahwa tidak ada yang peduli, termasuk Tuhan
2. Distress Spiritual b.d tantangan sistem keyakinan dan nilai, tes keyakinan spiritual
Intervensi & Implementasi Keperawatan

Tujuan : Pasien mampu mengenal dan melaksanakan cara mengatasi distress spiritual

Kriteria hasil :

pasien mampu beristirahat dengan tenang


pasien dapat mengekpresikan rasa damai yang berhubungan dengan tuhan
pasien dapat mengekspresikan situasi yang positif ( rasa aman, percaya diri,
berinteraksi, semangat hidup )

Mandiri

 mengkaji adanya indikasi ketaatan pasien dalam beragama


 mengkaji sumber harapan dan kekuatan pasien
 mendengarkan pendapat pasien tentang hubungan spiritual dan kesehatan
 memberikan privasi, waktu dan tempat bagi pasien untuk melakukan praktek spiritual
 menjelaskan pentingnya hubungan dengan tuhan
 empati terhadap perasaan pasien
 menggunakan pendekatan untuk menenangkan pasien
 mendampingi pasien untuk memberikan rasa aman dan mengurangi rasa takut
 menjelaskan semua prosedur dan apa yang akan di rasakan pasien selama prosedur
 mengajarkan pasien menggunakan teknik relaksasi
 mendengarkan pasien dengan aktif
 membantu pasien mengenali situasi yang menimbulkan kecemasan
 mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan dan persepsi
 membantu pasien untuk beradaptasi terhadap perubahan atau ancaman dalam
kehidupan
 meningkatkan hubungan interpersonal pasien
 memberikan rasa aman

Kolaborasi

 kolaborasi dengan pemuka agama ( ustad atau pastor ) meyakinkan pasien bahwa
perawat selalu mendukung pasien
 kolaborasi dengan dokter untuk memberikan informasi tentang penyakit pasien,
melibatkan kelurga untuk mendampingi pasien
 Kolaborasi dengan dokter terapi medis selama perawatan

Evaluasi

 Mengetahui apakah pasien telah mencapai kriteria hasil yang sudah di tetapkan pada
fase asuhan keperawatan
 Mengetahui apakah tujuan umum pasien tercapai
Kesimpulan

Distress spiritual adalah suatu keadaan yang berhubungan dengan gangguan


kemampuan memaknai hidup melalui hubungan dengan diri sendiri, orang lain atau dengan
Tuhan

Masalah yang sering terjadi pada pemenuhan kebutuhan spiritual adalah distress spiritual,
yaitu kerusakan kemampuan dalam mengalami dan mengintegrasikan arti dan tujuan hidup
seseorang di hubungkan dengan diri, orang lain atau Tuhan

Pengalaman hidup baik yang positif maupun negatif dapat mempengaruhi spiritual seseorang.
Krisis dan perubahan dapat menguatkan kedalaman spiritual seseorang. Krisis sering di alami
seseorang menghadapi penyakit, penderitaan, proses penuaan, kehilangan dan bahkan
kematian.

Maka dari seseorang harus memiliki Pola koping yang positif bila menghadapi krisis di
kehidupannya

PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA KEPERAWATAN


KELOMPOK 4

1. Syaief Hidayatullah Bahr


2. Asep Dody
3. Arif Kurniawan
4. Adilla nurizza
5. Mochammad irwan
6. Lia lestiani
7. Rachmawati Resthy Handayani

Anda mungkin juga menyukai