Cara Mendirikan & Pembubaran Yayasan
Cara Mendirikan & Pembubaran Yayasan
Sebuah yayasan yang didirikan oleh satu orang atau lebih harus memisahkan sebagian
harta kekayaannya menjadi kekayaan awal yayasan tersebut.
Pendirian yayasan harus dilakukan melalui akta notaris dan dibuat dengan
menggunakan bahasa Indonesia.
Struktur organisasi yang ada di dalam yayasan terdiri dari Pembina, Pengurus dan
pengawas.
Yayasan dapat juga didirikan berdasarkan dari surat wasiat.
Yayasan dapat memperoleh status badan hukum setelah akta pendirian yayasan telah
disahkan oleh menteri atau pejabat yang telah ditunjuk.
Yayasan tidak boleh menggunakan nama yang telah dipakai secara sah oleh yayasan
lainnya dan yayasan tidak boleh bertentangan dengan ketertiban umum dan
kesusilaan.
Adapun dokumen yang harus diurus untuk mendirikan yayasan sebagai berikut :
Nama Yayasan
Jumlah Kekayaan Awal Yayasan
Bukti Modal/Aset sebagai kekayaan awal Yayasan
Fotocopy KTP Para Pendiri
Fotocopy KTP Pembina, Pengawas dan Pengurus Yayasan
Fotocopy NPWP Pribadi khusus ketua Yayasan
Fotocopy bukti kantor Yayasan (berupa SPPT PBB/Surat Perjanjian Sewa)
Surat Pengantar RT/RW sesuai domisili Yayasan
Syarat lainnya jika diperlukan.
C. Prosedur pembuatan Tanda Daftar Yayasan (TDY), yakni:
Syarat pertama dalam memulai proses pembubaran yayasan adalah bila rapat pembina
yang dihadiri oleh pendiri dapat memenuhi kuorum dan para pembina ini bisa menunjuk
likuidator dalam rangka penyelesaian kekayaan yayasan.
Yang dapat ditunjuk untuk menjadi likuidator jika yayasan bubar adalah:
1. Pembina. Kondisi ini mungkin dilakukan apabila yayasan bubar disebabkan oleh
pasal 62 ayat 1 dan ayat 2, yakni menyangkut kekayaan pribadi yang dipisahkan dari
yayasan.
2. Pengurus. Pengurus dimungkinkan untuk menjadi likuidator jika tidak ada orang
yang ditunjuk sebagai likuidator pada saat yayasan bubar.
3. Pihak Ketiga. Pihak ketiga atau pihak lain yang ditunjuk sebagai likuidator berdasar
putusan pada saat pengadilan.
4. Pihak Kejaksaan. Jika alasan bubarnya yayasan disebabkan oleh pelanggaran
ketertiban umum yang dilakukan oleh yayasan atau kesusilaan. Pihak kejaksaan dipilih
untuk mewakili kepentingan umum.
5. Kreditur Yayasan. Hal ini mungkin jika yayasan bubar karena yayasan tidak mampu
membayar hutangnya setelah dinyatakan pailit. Hal ini lantaran kreditur mempunyai
kepentingan untuk membubarkan yayasan tersebut.
Jika likuidator telah ditunjuk, maka langkah selanjutnya yang harus ia lakukan adalah:
Membuat pengumuman
wajib memberikan pengumuman mengenai pembubaran yayasan beserta pengumuman
kondisi proses likuidasinya melalui surat kabar. Hasil likuidasi yang dilakukan juga nantinya
harus disiarkan di surat kabar tersebut.
Membuat Laporan Likuidasi ke Dewan Pembina dan Kemenkumham
Setelah proses likuidasi selesai, wajib untuk melaporkan hasil likuidasi ke Dewan Pembina
Yayasan dan kemudian memberikan ajuan pembubaran kepada Departemen Hukum dan
HAM.