Anda di halaman 1dari 28

KERANGKA LAPORAN MOTOR BENSIN I

LEMBAR SAMPUL
LEMBAR ASISTENSI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Praktikum
Manfaat Praktikum
Bab II Teori Dasar
Sejarah Motor Bensin
Pengertian Dan Prinsip Kerja Motor Bensin
Siklus Motor Bensin
Komponen Motor Bensin
Bab III Metode Praktikum
Waktu Dan Tempat
Alat Dan Bahan
Servis Mesin
Membuka, Memeriksa, Mengukur, Membersihkan, Merakit Kepala Silinder
Membuka, Memeriksa, Mengukur, Membersihkan, Merakit Rantai Timing Dan Poros
Cam
Membuka, Memeriksa, Mengukur, Membersihkan, Merakit Blok Silinder
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak sekali menjumpai atau bahkan
menggunakan peralatan-peralatan yang bermesin dari yang besar maupun yang kecil.
Salah satu diantara mesin atau motor tersebut adalah motor bakar bensin. Motor bakar
bensin dikategorikan dalam mesin pembakaran dalam (internalcombustionengine).
Melalui laporan yang saya tulis ini, saya mencoba untuk membahas tentang
sejarah, pengertian, jenis atau komponen-komponen, sikluskerja, serta pengaplikasian
motor bakar bensin.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah motor bakar bensin ?
2. Apa pengertian motor bakar bensin ?
3. Apa saja jenis atau komponen-komponen dari motor bakar bensin ?
4. Bagaimana prinsip dan siklus kerja motor bakar 4 tak dan 2 tak ?
5. Bagaimana siklus pada motor bensin?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah motor bakar bensin.
2. Untuk mengetahui pengertian dan prisnsip motor bakar bensin.
3. Untuk mengetahui kerja komponen-komponen motor bakar bensin.
4. Untuk mengetahui prinsip dan siklus kerja motor bakar 4 tak dan 2
tak.
5. Untuk mengetahui siklus motor bensin

6
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1.Sejarah Motor Bensin


Entienne Lenoir yang lahir pada tahun 1822 dan meniggal dunia pada tahun 1900
adalahseorang berkebangsaan Perancisyang pertama kali menemukan motor bakar 2tak.
Sedangkan August Otto yang hidup antara 1832 sampai 1891 adalah seorang
berkebangsaan Jerman yang membuat cikal bakal ramainya industri Mobil si penemu
mesin 4 tak. Pada tahun 1860, Otto mendengar kabar ada ilmuwan jenius yang bernama
Leonir, yang mampu membuatmesin pembakar dengan dua dorongan putaran alias 2tak.
Sayangnya mesin 2 tak ini memakai bahan bakar gas. Otto menilai ini kurang praktis.?
kalau saja memakai bahan cair, pasti berdayaguna, karena ngga perlu mesin pembuatan
gas?pikir Otto waktu itu. Otto kemudian menciptakan karburator, sayangnya ditolak
lembaga paten, karena ada yang mendahului.Namun doski menyempurnakan mesin 2tak
dengan 4 dorongan alias 4 langkah. Hasil ini dipatekan di Jerman pada tahun 1863.
Mendapat formula jitu. Lalu ia membuat mesin yang di biayai oleh Eugene Langen.
Konstruksi buatannya mendapatkan medali World Fair di Paris1867.Dengan mengendus
kesuksesan besar mereka berdua menggaet ilmuwan brilianGottlieb Daimler untuk terus
mengembangkan formulanya, hingga kini lahirlah beribu-ribumacam jenis kendaraan
yang kita gunakan
Mesin berikutnya yang lebih efesien dari mesin Lenoir adalah Otto langen
engine. Mesin ini terdiri dari piston yang tidak dihubungkan dengan poros engkol, tetapi
piston bergerak bebas secara vertikal pada proses ledakan dan tenaga. Setelah itu, secara
gravitasi piston bergerak turun dan terhubung dengan gigi pinion diteruskan ke roda gila.
Selanjutnya energi yang tersimpan dalam roda gila digunakan oleh piston untuk energi
langkah isap. Pada langkah isap campuran bahan bakar udara masuk silider untuk
pembakaran.
Sejarah motor bakar mengalami perkembangan yang menggembirakan sejak
tahun 1864. Pada tahun tersebut Lenoir mengembangkan mesin pembakaran dalam tanpa
proses kompresi. Campuran bahan bakar dihisap masuk silinder dan dinyalakan sehingga
tekanan naik, selanjutnya gas pembakaran berekspansi yang mendorong piston, langkah
berikutnya gas pembakaran dibuang. Piston kembali bergerak menghisap campuran
bahan bakar udara dengan menggunakan udara yang tersimpan dalam roda gila.Mesin
Lenoir tahun 1865 di produksi sebanyak 500 buah dengan daya 1,5 hp pada putaran 100
rpm

2.2.Pengertian Dan Prinsip Kerja Motor Bensin


 Pengertian motor bensin
Motor bakar atau Motor bensin adalah jenis mesin kalor yang termasuk Mesin
Pembakaran Dalam (Internal Combustion Engine). Internal Combustion Engine (I.C.
Engine) adalah mesin kalor yang mengubah energi kimia bahan bakar menjadi kerja
mekanis, yaitu dalam bentuk putaran poros. Energi kimia bahan bakar pertama diubah
menjadi energi panas melalui proses pembakaran atau oksidasi dengan udara dalam
mesin. Energi panas ini meningkatkan temperatur dan tekanan gas pada ruang bakar. Gas
bertekanan tinggi ini kemudian berekspansi melawan mekanisme mekanik mesin.
Ekspansi ini diubah oleh mekanisme link menjadi putaran crankshaft, yang merupakan
output dari mesin tersebut. Crankshaft selanjutnya dihubungkan ke sistem transmisi oleh
7
sebuah poros untuk mentransmisikan daya atau energi putaran mekanis yang selanjutnya
energi ini dimanfaatkan sesuai dengan keperluan.
Siklus Otto pada mesin bensin disebut juga dengan siklus volume konstan,
dimana pembakaran terjadi pada saat volume konstan. Pada mesin bensin dengan siklus
Otto dikenal dua jenis mesin, yaitu mesin 4 langkah (four stroke) dan 2 langkah (two
stroke). Untuk mesin 4 langkah terdapat 4 kali gerakan piston atau 2 kali putaran poros
engkol (crank shaft) untuk tiap siklus pembakaran, sedangkan untuk mesin 2 langkah
terdapat 2 kali gerakan piston atau 1 kali putaran poros engkol untuk tiap siklus
pembakaran. Sementara yang dimaksud langkah adalah gerakan piston dari TMA (Titik
Mati Atas) atau TDC (Top Death Center) sampai TMB (Titik Mati Bawah) atau BDC
(Bottom Death Center) maupun
1. PRINSIP KERJA MOTOR BENSIN 4 TAK DAN 2 TAK 
Pada dasarnya prinsip kerja pada motor bensin terdiri dari 5 hal yaitu:
1) Pengisian campuran udara dan bahan bakar
2) Pemampatan/pengkompresian campuran udara dan bahan bakar
3) Pembakaran campuran udara dan bahan bakar 
4) Pengembangan gas hasil pembakaran 
5) Pembuangan gas bekas
Prinsip kerja motor bensin diatas pada:
* pada motor 4 tak,
Diselesaikan dalam: empat gerakan piston atau dua putaran poros engkol.
* Pada motor 2 tak,
Diselesaikan dalam dua gerakan piston atau satu putaran poros engkol.
 CARA KERJA MOTOR 4 TAK 
 

Gambar Prinsip kerja Motor Bensin 4 Tak

4 Langkah Motor Bensin


1. Langkah isap 
Piston bergerak dari TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah). Dalam
langkahini, campuran udara dan bahan bakar diisap ke dalam silinder. Katup isap
terbukasedangkan katup buang tertutup. Waktu piston bergerak ke bawah, menyebabkan
ruangsilinder menjadi vakum, masuknya campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinderdisebabkan
adanya tekanan udara luar).
(atmospheric pressure

8
Gambar 2.1. Langkah Hisap (Jalius Jama, 2008)
2. Langkah Kompresi (Compression Stroke)
Setelah melakukan pengisian, piston yang sudah mencapai TMB kembali lagi
bergerak menuju TMA, ini memperkecil ruangan diatas piston, sehingga campuran udara
dan bahan- bakar menjadi padat, tekanan dan suhunya naik. Tekanannya naik kira-kira
tiga kali lipat. Beberapa derajat sebelum piston mencapai TMA terjadi letikan bunga api
listrik dari busi yang membakar campuran udara dan bahan-bakar.
Sewaktu piston bergerak keatas, katup hisap tertutup dan pada waktu yang sama
katup buang juga tertutup. Campuran diruang pembakaran dicompressi sampai TMA,
sehingga dengan demikian mudah dinyalakan dan cepat terbakar.

Gambar 2.2. Langkah Kompresi (Jalius Jama, 2008)


3. Langkah kerja (Explosion/Power Stroke)
Campuran terbakar sangat cepat, proses pembakaran menyebabkan campuran gas
akan mengembang dan memuai, dan energi panas yang dihasilkan oleh pembakaran
dalam ruang bakar menimbulkan tekanan ke segala arah dan tekanan pembakaran
mendorong piston kebawah (TMB), selanjutnya memutar poros engkol melalui
connecting rod.

Gambar 2.3. Langkah Kerja (Jalius Jama, 2008)


4. Langkah Pembuangan (Exhaust Stroke)
Sebelum piston bergerak kebawah ke (TMB), katup buang terbuka dan gas sisa
pembakaran mengalir keluar. Sewaktu piston mulai naik dari TMB, piston mendorong
gas sisa pembakaran yang masih tertinggal keluar melalui katup buang dan saluran buang
ke atmosfir. Setelah piston mulai turun dari TMA katup buang tertutup dan campuran
mulai mengalir kedalam cylinder.

Gambar 2.4. Langkah Pembuangan (Jalius Jama, 2008)

 CARA KERJA MOTOR 2 TAK 

Gambar 2.5. Proses kerja mesin 4 langkah Otto (Basyirun, 2008)

Siklus 2 Langakah Motor Bensin


Motor bensin 2 langkah adalah motor bensin dimana untuk melakukan suatu kerja
diperlukan 2 langkah gerakan piston dan 1 kali putaran poros engkol. Siklus kerja motor
bensin 2 langkah:
1. Langkah Hisap dan Kompresi
Sewaktu piston bergerak keatas menuju TMA ruang engkol akan membesar dan
menjadikan ruang tersebut hampa (vakum). Lubang pemasukan terbuka. Dengan
perbedaan tekanan ini, maka udara luar dapat mengalir dan bercampur dengan bahan
bakar di karburator yang selanjutnya masuk ke ruang engkol (disebut langkah isap atau
pengisian ruang engkol).
Disisi lain lubang pemasukan dan lubang buang tertutup oleh piston, sehingga terjadi
proses langkah kompresi disini. Dengan gerakan piston yang terus ke atas mendesak gas
baru yang sudah masuk sebelumnya, membuat suhu dan tekanan gas meningkat.
Beberapa derajat sebelum piston mencapai TMA busi akan melentikkan bunga api dan
mulai membakar campuran gas tadi (langkah ini disebut langkah kompresi).
Disisi lain lubang pemasukan dan lubang buang tertutup oleh piston, sehingga terjadi
proses langkah kompresi disini. Dengan gerakan piston yang terus ke atas mendesak gas
baru yang sudah masuk sebelumnya, membuat suhu dan tekanan gas meningkat.
Beberapa derajat sebelum piston mencapai TMA busi akan melentikkan bunga api dan
mulai membakar campuran gas tadi (langkah ini disebut langkah kompresi).

Gambar 2.6. Langkah Hisap dan Kompresi (Jalius Jama, 2008)

2. Langkah Usaha dan Buang


Ketika piston mencapai TMA campuran gas segar yang dikompresikan dinyalakan
oleh busi. Gas yang terbakar mengakibatkan ledakan yang menghasilkan
tenaga sehingga mendorong piston memutar poros engkol melalui connecting rod
sewaktu piston bergerak kebawah menuju TMB (langkah usaha). Beberapa derajat
setelah piston bergerak ke TMB lubang buang terbuka oleh kepala piston, gas-gas
bekas keluar melalui saluran buang (langkah buang)
Beberapa derajat selanjutnya setelah saluran buang dibuka, maka saluran bilas
(saluran transfer) mulai terbuka oleh tepi piston. Ketika piston membuka lubang transfer
segera langkah pembuangan telah dimulai. Gas baru yang berada di bawah piston
terdesak, campuran yang dikompresikan tersebut mengalir melalui saluran bilas menuju
puncak ruang bakar sambil membantu mendorong gas bekas keluar (proses ini disebut
pembilasan).

Gambar 2.7. Langkah Usaha dan Buang (Jalius Jama, 2008)


Gambar 2.8. Proses Kerja Mesin 2 Langkah (Basyirun, 2008)

2.3.Siklus Motor Bensin

Siklus udara volume konstan

Siklus ideal volume kostan ini adalah siklus untuk mesin otto. Siklus volume konstan
sering disebut dengan siklus ledakan ( explostion cycle) karena secara teoritis proses
pembakaran terjadi sangat cepat dan menyebabkan peningkatan tekanan yang tiba-tiba.
Penyalaan untuk proses pembakaran dibantu dengan loncatan bunga api. Nikolaus August
Otto menggunakan siklus ini untuk membuat mesin sehingga siklus ini sering disebut
dengan siklus otto.
Adapun urutan prosesnya adalah sebagai berikut:
Proses 0 – 1 (Langkah Hisap): Menghisap udara pada tekanan konstan, katup masuk
terbuka dan katup buang tertutup. Campuran bahan bakar dan udara masuk kedalam
silinder melalui lubang katup masuk.
Po  P1

Proses 1 – 2 (Kompresi Isentropik): Semua katup tertutup. Campuran bahan bakar dan
udara yang berada didalam silinder ditekan dan dimampatkan oleh torak yang bergerak
dari TMB ke

Gambar 2.13 Diagram P-v dan T-s siklus Otto (Willard W. Pulkrabek: 7
Siklus aktual

Gambar 2.14. Siklus aktual otto (Basyirun, 2008)

Pada Gambar 2.14 diatas adalah siklus aktual dari mesin otto. Fluida kerjanya adalah
campuran bahan bakar udara, jadi ada proses pembakaran untuk sumber panas. Pada
langkah hisap, tekanannya lebih rendah dibandingkan dengan langkah buang. Proses
pembakaran dimulai dari penyalaan busi (ignition) sampai akhir pembakaran. Proses
kompresi dan ekspasi tidak adiabatis, karena terdapat kerugian panas yang keluar ruang
bakar.

2.4. Komponen Motor Bensin

Gambar komponen mesin bensin


Blok silinder merupakan rumah dari komponen inti mesin seperti piston, connecting
rod, poros engkol, dan lain sebagainya. Sementara kepala silinder merupakan tempat
bagi ruang bakar dan mekanisme katup.  
Diantara blok silinder dan kepala silinder diberi gasket sebagai perapat agar tidak
terjadi kebocoran oli dan gas pembakaran. Kemudian dibagian bawah terdapat oil
pan yang berfungsi untuk menampung oli mesin. Berikut adalah penjelasan lengkap
tentang komponen utama mesin bensin :  
1. Blok silinder
Salah satu komponen utama mesin adalah blok silinder yang didalamnya terdapat
silinder, silinder adalah tempat dimana piston naik turun ketika bekerja. Blok silinder
biasanya terbuat dari besi tuang dengan paduan alumunium, sehingga memiliki
ketahanan yang baik terhadap panas.

Gambar blok silinder


Pada bagian atas terdapat lubang baut sebagai dudukan untuk kepala silinder,
diantara keduanya juga dipasangkan gasket sebagai perapat dan mencegah
kebocoran. Jika kita balik maka kita bisa melihat tempat poros engkol diletakkan,
yang pada sisi belakangnya juga merupakan dudukan dari fly wheel.
Selengkapnya : Kontruksi Blok Silinder    Sebagai komponen utama mesin, blok
silinder ini memegang beberapa fungsi sekaligus seperti : 
Tempat silinder-silinder yang merupakan tempat piston naik turun untuk melakukan
kerjanya.
1) Sebagai dudukan bagi kepala silinder
2) Sebagai rumah bagi mekanisme engkel (poros engkol, connecting rod, pistond dll)
3) Pada tipe OHV, sebagai rumah dari poros nok
4) Sebagai dudukan fly wheel
5) Terdapat water jacket sebagai saluran air pendingin.
6) Sebagai dudukan komponen-komponen lainnya seperti motor starter, kalter, dll.
7) Blok silinder untuk mesin mobil biasanya terdapat silinder yang jumlahnya
lebih dari satu, bisa tiga, empat, enam bahkan 12. Silinder ini juga susunannya
tidak melulu sebaris, bisa juga berbentuk V seperti pada mobil-mobil sport
yang memiliki silinder lebih dari 6. Bentuk lain adalah tipe boxer atau
mendatar. Selengkapnya : Macam-macam Susunan Silinder dan Contoh
Mobilnya
2. Kepala silinder
Kepala silinder adalah komponen utama mesin yang dikaitkan pada bagian atas
blok silinder, fungsinya adalah sebagai tempat dari ruang bakar, busi (spark plug)
dan mekanisme katup. Kepala silinder juga sebagai dudukan dari saluran masuk
(intake manifold) dan saluran buang (exhaust manifold).  
Gambar kepala silinder
Kepala silinder (cylinder head) terbuat dari besi tuang dengan paduan alumunium
yang disyaratkan dapat tahan terhadap temperatur dan tekanan tinggi selam mesin
bekerja. Pada kepala silinder juga terdapat water jacket sebagai saluran air pendingin
untuk mendinginkan komponen mesin.

Gambar bagian-kepala silinder


Sementara itu dalam silinder juga terdapat mekanisme katup, sebuah
mekanisme yang berfungsi untuk membuka dan menutup katup pada saluran masuk
dan buang. Komponen mekanisme katup  ini terdiri dari noken as (poros nok), rocker
arm, valve spring dan katup (valve).  Selengkapnya : Fungsi Kepala Silinder dan
Bagian-Bagiannya
3. Gasket Kepala Silinder

Gambar Gasket Kepala Silinder


Perpak kop atau gasket kepala silinder  berfungsi sebagai perapat antara blok
silinder dan kepala silinder, sehingga tidak terjadi kebocoran gas pembakaran,
kebocoran air dan oli. Perpak kop terbuat dari bahan carbon clad sheet stel yang
tahan terhadap panas dan tekanan tinggi.  
4. Piston dan Kelengkapannya
Komponen utama mesin bensin selanjutnya adalah piston dengan
kelengkapannya. Piston/Torak/Seker merupakan komponen yang berfungsi sebagai
komponen yang naik turun di dalam silinder untuk menjalankan siklus kerja mesin
mulai dari langkah hisap, langkah kompresi, langkah usaha dan buang.  
5. Ring Piston
Ring piston adalah komponen yang terdiri dari dua buah ring kompresi  dan
satu ring oli , ring kompresi berfungsi sebagai perapat agar pada saat kompresi
campuran udara dan bahan bakar tidak lolos ke-bak engkol. Sedangkan ring oli
berfungsi untuk melumasi dinding-dinding silinder dan mengikisnya kembali ketika
piston turun.

Gambar ring piston


Fungsi Ring Kompresi –
1) Sebagai perapat antara piston dengan dinding silinder
2) Mencegah oli masuk ke ruang bakar
3) Mengikis kelebihan oli pada dinding silinder
4) Memindahkan panas dari piston ke dinding silinder (membantu mendinginkan
piston).
Fungsi Ring Oli 
1) Membentuk lapisan oli yang tipis pada dinding silinder, dengan kata lain
memberi pelumasan antara piston dengan dinding silinder.
6. Piston Pin
Piston pin berfungsi untuk menghubungkan piston dengan bagian ujung yang kecil
(small end) pada batang piston (connecting rod) melalui bushing dan meneruskan
tekanan pembakaran yang diterima piston ke batang piston.

g
ambar Piston Pin
Ada beberapa tipe piston pin yang digunakan untuk piston yaitu tipe   fixed.
tipe  semi floating dan tipe  full floating. Tipe fixed dibaut dengan piston, sedangkan
tipe full floating dikunci dengan menggunakan snap ring pada bagian ujungnya.
Kendaraan-kendaraan saat ini lebih banyak yang menggunakan tipe full floating.
7. Connecting Rod
Connecting rod atau setang seker merupakan bagian mesin bensin yang berfungsi
untuk meneruskan tenaga hasil pembakaran ke poros engkol, sehingga connecting
rod ini merupakan penghubung antara piston dengan poros engkol.

Connectiong rod
Bagian atas setang seker disebut sebagai small end, bagian ini berfungsi
sebagai tempat piston pin yang berhubungan dengan piston (torak).   Kemudian pada
bagian bawah disebut sebagai big end, bagian ini dihubungkan dengan crank pin
pada poros engkol.
Dipasang juga bantalan poros engkol untuk mencegah gesekan yang
berlebihan dan keausan pada poros engkol maupun pada connecting rodnya.
Connecting rod cap merupakan komponen yang berfungsi untuk mengikat connecting
rod dengan poros engkol, bautnya dikencangkan sesuai dengan momen spesifikasi
yang ada.  
8. Poros Engkol (Crankshaft)

Gambar poros engkol


Poros engkol (crankshaft) adalah salah satu komponen utama dalam mesin
bensin yang berfungsi untuk merubah gerak naik turun piston menjadi gerak putar.
Poros engkol (crankshaft) dihubungkan dengan piston melalui connecting rod, seperti
yang disinggung di atas bahwa bagian big end connecting rod akan dipasang pada
crank pin yang diberi bantalan (metal jalan).
9. Roda Penerus (Fly Wheel)

Gambar Fly wheel (roda gila)


Fly wheel adalah komponen utama mesin bensin yang dihubungkan dengan
poros engkol, fungsinya adalah untuk mempertahankan putaran mesin dan
memungkinkan mesin bekerja (berputar) dengan lembut.
10. Mekanisme Katup
Valve mechanism (mekanisme katup) adalah sebuah mekanisme yang mengatur
buka dan tutup katup sesuai dengan siklus kerja mesin. Katup adalah komponen
mesin yang berfungsi membuka dan menutup saluran masuk dan saluran buang,
dimana saluran masuk sebagai jalan masuknya campuran udara dan bahan bakar, dan
saluran buang sebagai jalan keluarnya gas hasil pembakaran.

Gambar Mekanisme katup tipe OHV


Tenaga dari crankshaft akan menggerakkan poros nok (cam shaft) yang dalam
beberapa macam mekanisme katup  memiliki metode yang berbeda-beda, ada yang
menggunakan tipe timing gear, tipe timing chain dan tipe timing belt.
Poros nok (cam shaft) memiliki tonjolan (disebut camlobe) yang ketika berputar dan
camlobe ini menekan valve lifter (pada tipe OHV) sampai tekanannya diteruskan ke
rocker arm, maka katup akan membuka.
Apabila poros nok berputar lagi sampai camlobe tidak menekan, maka katup akan
kembali lagi ke posisi menutup akibat gaya dari pegas katup (valve spring).
Secara garis besar, mekanisme katup terdiri dari beberapa komponen utama yaitu
sebagai berikut :

gambar Poros nok


11. Bak Oli (Oil Pan)

Bak oli (Oil pan)


BAB III
Metode Pratikum

3.1.Waktu Dan Tempat


Pratikum Motor Bensin di laksanakan pada hari kamis,tanggal 11 November
2021pukul 08.00 sampai selesai.di laboratrium konversi Energi ,juruan D-III Teknik
mesin.Program pendidikan vokasi .universitas Halu oleo.
3.2 Alat Dan Bahan
1. Alat
1) kunci-kunci standar dan harus lengkap. kunci-kunci khusus seperti;
tracker magnit dan tracker
2) kopling bak ukuran kecil fungsinya buat tempat baut-baut yang
terpisah antara mesin bagian tengah-bagian kiri, bagian atas,
3) dan bagian tengah-kanan bak ukuran sedang fungsinya untuk tempat
komponen-komponen mesin yang terpisah yaitu komponen mesin bagian
kiri, bagian atas,bagian kanan dan bagian tengah.
4) bensin secukupnya buat membersihkan komponen mesin.
5) kain lap secukupnya buat membersihkan tangan, dan komponen mesin
bila diperlukan.
6) balok kayu penyangga mesin jika mesin sudah diturunkan.
7) Kompresor atau kuas, buat membersihkan komponen yang sudah
dibersikan dengan bensin agar terhindar dari sisa kotoran yang
masih menempel.
2. Bahan
a) Mesin Motor Bensin yang akan di Servis
3.3 Servis Mesin
3.3.1.Membuka, Memeriksa, Mengukur, Membersihkan, Merakit Kepala Silinder
1. Membongkar kepala silinder dan mekanisme katup.
a. Membuka rockr cover..
b. Membuka baut rocker arm and shafts
c. Melepaskan camshaft dari dudukannya.
d. Secara merata baut-baut pengikat kepala silinder dikendorkan dan
dilepas dalam beberapa tahap. Kemudian kepala silinder diturunkan
dengan hati-hati dari trainer.
e. Untuk melepas katup-katup digunakan valve spring compessor
kemudian menyusun pegas katup, dudukan katup, penahan katup dan
katup secara berurutan untuk mencegah tertukarnya komponen.

2. Pemeriksaan kepala silinder.


Pemeriksaan kepala silinder bertujuan untuk mengetahui kondisi kepala
silinder dan juga membersihkan water jacket.
a) Pemeriksaan visual kepala silinder.
 Pemeriksaan kerataan kepala silinder
3. Menggukur jumlah komponen bagian dalam kepala slinder

4. Membersihkan Komponen.
Proses ini meliputi seluruh komponen yang telah di bongkar
menggunakan bensin ataupun campuran dari solar dan detergent sebagai
pelarut kotoran, disikat menggunakan sikat yang sedikit keras. Untuk
membersihkan material gasket menggunakan scrap dan untuk material
karbon yang terdapat pada ruang bakar, piston dan katup-katup dapat
dikikis menggunakan sikat kawat. Dalam proses pembersihan
menggunakan sikat kawat harus berhati-hati agar komponen tidak rusak
atau cacat karene terlalu keras saat menggunakan sikat kawat.

5. Merakit kepala silinder dan mekanisme katup.


a. Pasang Oil seal katup.
b. Dudukan pegas, katup dan pegas dipasang kemudian pegas
ditekan dengan menggunakan valve spring compressor dan
penahan pegas dipasang.
c. Setelah pegas terpasang, kemudian ujung-ujung batang katup
dipukul agar pegas berada pada tempatnya dengan sempurna untuk
mencegah kebocoran kompresi.
d. Permukaan blok silinder dibersihkan dan gasket kepala silinder
pada blok silinder dipasang, meluruskan lubang-lubang baut, air
dan oli.Permukaan silinder dibersihkan kemudian diletakkan pada
posisinya diatas gasket.
e. Ujung-ujung baut kepala silinder diolesi oli dan dipasang pada
kepala silinder.
f. Pasang Camshaft pada dudukannya.
g. Memasang rockr arm, pastikan silinder 1 dalam posisi TMA untuk
memudahkan penyetelan katup dan juga pemasangan camshaft,
kencangkan baut pengikat rock arm
h. Memasang camshaft sprocket .
i. Memasang rockr cover.

3.3.2.Membuka, Memeriksa, Mengukur, Membersihkan, Merakit Rantai


Timing Dan Poros Cam
1. Membuka rantai dan poros cam
a. buka tutup tanda top pada bak maghnit, tulisan "T"pada maghnit
harus lurus dengan garis/coakan pada bak maghnit.
b. buka tutup gigi/gear timing pada kop silinder,tanda titik pada gear
harus lurus dengan garis/coakan pada kop silinder.
c. buka tutup klep,pada posisi top kedua roker arm/templar harus
netral / tidak menekan klep.
d. untuk lebih meyakinkan lagi,buka busi dan cek apakah piston
berada diatas/TMA,pada posisi top piston harus diatas/TMA.
e. Setelah anda yakin mesin pada posisi top,barulah anda lepas bak
maghnit,maghnit,gear starter dan komponen lain yang ada di bagian
bak maghnit.
f. Kemudian anda lepas baut gear timing pada kop silinder,lepas penekan
rantai keteng/otomatis timing.barulah anda lepas rantai keteng
2. Memeriksa
a. Tarik timing chain memanjang dan pastikan timing chain dalam
keadaan tegang tidak kendor.
b. Ukurlah panjang dari timing chain menggunakan penggaris atau
dengan jangka sorong.
c. Bandingkan hasil pengukuran dengan spesifikasi panjang timing
chain pada kendaraan tersebut.
d. Apabila panjang dari timing chain telah melebihi batas maka
gantilah timing chain.

3. Mengukur
a. Mengukur roda gigi
b. Mengukur rantai gigi
c. Megukur poros cam
4. Membersihkan Komponen.
Proses ini meliputi seluruh komponen yang telah di bongkar
menggunakan bensin ataupun campuran dari solar dan detergent sebagai
pelarut kotoran, disikat menggunakan sikat yang sedikit keras. Untuk
membersihkan material gasket menggunakan scrap dan untuk material
karbon yang terdapat pada ruang bakar, piston dan katup-katup dapat
dikikis menggunakan sikat kawat. Dalam proses pembersihan
menggunakan sikat kawat harus berhati-hati agar komponen tidak rusak
atau cacat karene terlalu keras saat menggunakan sikat kawat.
5. Merakit rantai timing dan poros engkol
a. Posisikan Piston di TMA, lihat tanda “T” pada magnet dan sejajarkan
dengan tanda pada blok mesin.
b. Hubungkan gear timing dengan rantai timing, jangan memasukan gear
timing ke dudukan camshaft terlebih dahulu.
c. Posisikan Garis pada timing gear segaris dengan tanda pada silinder
head
d. Jika sudah segaris. masukan timing gear ke dudukan camsaft

3.3.3.Membuka, Memeriksa, Mengukur, Membersihkan, Merakit Blok Silinder


1. Membongkar
a. Mengeluarkan oli yang ada dalam mesin melalui baut pembuangan
yang ada di bak oli.
b. Membuka bak oli / oil pan.
c. Membongkar blok silinder dilakukan setelah hampir keseluruhan
sistem dibongkar. Pertama flywhell dilepas,
d. Baut penahan oil seal belakang dan gasketnya dilepas.
e. Melepas connecting rod cap dan bantalannya.
f. Piston di tekan dan connecting rod keluar dari silinder, kemudian
piston, connecting rod, connecting rod cap dan bantalannya
disusun secara berurutan.
g. Piston ring di lepas untuk dilakukan pengecekan.Snapring pada
piston pin dilepas, kemudian piston pin, torak dan connecting
road.
h. 10 baut main bearing cap dikendorkan dan dilepas secara merata
dan bertahap, kemudian main bearing cap dan bantalan crankshaft
bagian bawah dilepas. Kemudian disusun dengan urutan yang
benar untuk menghindari komponen yang tertukar.
i. Crankshaft dikeluarkan dari blok silinder dan bantalan crankshaft
2. Memeriksa
a. memeriksa cicin torak
b. memeriksa ujung kepala selinder
3. mengukur
a. Pertama cari tahu diameter standar blok silinder
b. Kalibrasi cylinder bore gauge
c. Lakukan pengukuran
4. Membersihkan Komponen.
Proses ini meliputi seluruh komponen yang telah di bongkar
menggunakan bensin ataupun campuran dari solar dan detergent sebagai
pelarut kotoran, disikat menggunakan sikat yang sedikit keras. Untuk
membersihkan material gasket menggunakan scrap dan untuk material
karbon yang terdapat pada ruang bakar, piston dan katup-katup dapat
dikikis menggunakan sikat kawat. Dalam proses pembersihan
menggunakan sikat kawat harus berhati-hati agar komponen tidak rusak
atau cacat karene terlalu keras saat menggunakan sikat kawat.
5. Merakit blok silinder dan mekanisme engkol.
a. Crankshaft dipasang pada blok silinder.
b. Baut main bearing cap di olesi oli, kemudian dipasang dan
dikencangkan secara bertahap sambil memutarkan crankshaft.
c. Piston pin dan lubang piston diolesi oli, kemudian diluruskan
tanda depan pada piston dan connecting rod sambil menekan
piston pin masuk lubang piston.
d. Pasang snapring pada piston pin.
e. Ring oli dan 2 rel sisi dipasang menggunakan tangan.
f. 2 ring kompresi dipasang dengan tanda menghadap keatas
menggunakan tangan ataupun menggunakan piston ring expander.
ujung-ujung piston ring diposisikan agar tak segaris ( untuk
mencegah terjadinya kebocoran kompresi).
g. Bantalan crank pin poros engkol dipasang.
h. Memasang piston kedalam silinder sesuai dengan nomornya dan
tanda peasangannya menghadap kedepan dengan menggunakan
piston ring compressor.
i. Connecting rod cap di pasang dengan nomor dan tanda
pemasangannya menghadap ke depan.
j. Baut connecting rod cap dipasang sesuai momen spesifikasinya
menggunakan bantuan dari kunci momen. ( 34 Nm / 3,4 kgm).
k. Putar poros engkol sampai putarannya lembut.
l. Pasang penahan oil seal belakang dan pasang gasket.
m. Pasang oil pan dan kencangkab baut-baut pada oil pan secara
merata agar tidak terjadi kebocoran.
BAB IV

PEMBAHASAN

Mesin bensin berbeda dengan mesin diesel dalam


metode pencampuran bahan bakar dengan udara, dan mesin
bensin selalu menggunakan penyalaan busi untuk proses
pembakaran.
Pada mesin diesel, hanya udara yang dikompresikan
dalam ruang bakar dan dengan sendirinya udara tersebut
terpanaskan, bahan bakar disuntikan ke dalam ruang
bakar di akhir langkah kompresi untuk bercampur dengan
udara yang sangat panas, pada saat kombinasi antara
jumlah udara, jumlah bahan bakar, dan temperatur dalam
kondisi tepat maka campuran udara dan bakar tersebut
akan terbakar dengan sendirinya.
Pada mesin bensin, umumnya udara dan bahan bakar dicampur sebelum masuk
ke ruang bakar, pencampuran udara dan bahan bakar dilakukan oleh
karburator atau sistem injeksi. Bahan bakar yang becampur udara mengalir
kedalam ruang bakar dan dikompresikan dalam ruang bakar, kemudian
dipercikan bunga api listrik yang berasal dari busi. Karena itu motor
bensin disebut juga sebagai spark ignation engine. Ledakan yang terjadi
dalam ruang bakar mendorong torak, kemudian mengerakan poros engkol
untuk didistribusikan ke roda.
26
BAB V
PENUTUP
5.1Kesimpulan
Komponen mesin bensin  adalah komponen atau
bagian - bagian utama yang ada dalam mesin bensin atau
dalam bahasa tekniknya disebut gasoline engine.Komponen
utama motor bensin dapat dikelompokkan menjadi komponen
bergerak dan komponen tidak bergerak.
Komponen bergerak :
 Piston
 Poros engkol
 Flw wheel

Komponen tidak bergerak :


 Kepala silinder
 Blok silinder
 Intake manifold
 Exhaust manifold
 Carter

Klasifikasi motor bakar mesin bensin secara umum dibagi


menjadi :
1.      Mesin bensin 4 tak
2.      Mesin bensin 2 tak
5.2 Saran
Saran yang dapat saya sampaikan setalah menyelsaikan laporan ini yaitu:
1. Sebelum melakukan pratkum motor bensin sebaiknya segala sesuatu yang
menjadi kebutuhsn praktek disiapkan terlebih dahulu
2. Sebaiknya praktek lebih memahami bagian-bagian dari mesin motor bensin
3. sebaiknya agar memahami bagian-bagian motor bakar semasa pembongkaran
agar tidak terjadinya kesalahan pada saat pamasangan

27
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/120/jtptunimus-gdl-subkhanc2a-5970-4-babiis-
n.pdf
http://eprints.undip.ac.id/41619/3/BAB_II.pdf
https://www.bisaotomotif.com/komponen-mesin-bensin-dari-a-sampai-z-fungsinya/
https://www.academia.edu/30787673/MAKALAH_MOTOR_BENSIN
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/17303/5.%20BAB%20IV.pdf?
sequence=8&isAllowed=y

28
LAMPIRAN

29

Anda mungkin juga menyukai