0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang merancang karya seni budaya Nusantara khususnya seni tari. Terdapat penjelasan mengenai proses kreativitas dalam menyusun karya tari mulai dari eksplorasi gerak, improvisasi, hingga komposisi. Juga dibahas mengenai unsur-unsur pendukung dalam pergelaran seni tari seperti gerak, musik, tema, tata rias, dan pentas.
Dokumen tersebut membahas tentang merancang karya seni budaya Nusantara khususnya seni tari. Terdapat penjelasan mengenai proses kreativitas dalam menyusun karya tari mulai dari eksplorasi gerak, improvisasi, hingga komposisi. Juga dibahas mengenai unsur-unsur pendukung dalam pergelaran seni tari seperti gerak, musik, tema, tata rias, dan pentas.
Dokumen tersebut membahas tentang merancang karya seni budaya Nusantara khususnya seni tari. Terdapat penjelasan mengenai proses kreativitas dalam menyusun karya tari mulai dari eksplorasi gerak, improvisasi, hingga komposisi. Juga dibahas mengenai unsur-unsur pendukung dalam pergelaran seni tari seperti gerak, musik, tema, tata rias, dan pentas.
KOMPETENSI DASAR 3.10 Merancang karya seni budaya Nusantara
4.10 Mengkreasi karya seni budaya Nusantara
Kreativitas yang baik merupakan aktualisasi dari pribadi yang positif. Antara lain harus memiliki inisiatif, keberanian dan kemampuan penalaran. Dalam menata sebuah tarian ada kalanya dimulai dari sebuah ide kemudian dikembangkan dalam bentuk gerak namun dimulai dengan merangkai gerakkan kemudian mencari ide, yang terpenting gerak yang dipilih harus memiliki motivasi untuk pembentukaan tarian. Penataan tarian dapat dimulai dengan cara eksplorasi gerak yang akan menghasilkan gerak yang baru . Dalam pengembangan selanjutnya eksplorasi diolah bersama ketiga elemen dasar pada seni tari yaitu gerak, waktu/ritme, ruang / pola lantai dan tenaga. A. Pengertian Kreativitas Tari Kata kreatif bukan merupakan hal yang asing dan sering kita dengar. Kata kreatif sering dikaitkan dengan membuat karya. Tari salah satu bidang yang dapat dijadikan sebagai objek kreativitas karya seni. Dalam menyusun karya seni sangat dibutuhkan kreativitas yang tinggi untuk menghasilkan karya seni yang baik. Menyusun karya seni dapat menggunakan pembendaharaan gerak tradisi yang sudah ada atau melalui pencarian dan pengembangan gerak yang belum terpola sebelumnya yaitu dengan cara melakukan eksplorasi gerak, improvisasi gerak dan komposisi gerak yaitu penyusunan gerak menjadi sebuah tarian. Pengalaman dan kemampuan seseorang baik secara teoritis maupun praktek dapat dijadikan bekal dalam mewujudkan kreativitas yang diwujudkan dalam karya seni Mencipta merupakan dorongan untuk merasakan, menemukan dan menuangkan ide- ide yang ada untuk dikembangkan. Tari tidak tercipta secara instan, terdapat sebuah proses atau langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menciptakan tarian. Proses untuk mencipta atau membuat karya tari dimulai dari mencari ide-ide, yaitu melalui eksplorasi, improvisasi, dan pembentukan (komposisi). B. Proses Kreativitas Tari Pada dasarnya setiap orang memiliki potensi kreatif. Meskipun dalam kadar yang berbeda, karena setiap orang memiliki kemampuan dan intensitas yang berbeda. Namun kreatif dapat dikembangkan melalui pendidikan dan latihanlatihan. Seperti menggambar jika tidak mencoba dan melakukan latihan secara rutin maka gambar yang dapat dibuat hanya pemandangan gunung saja. Kreatif tidak muncul begitu saja, tetapi harus melalui proses terlebih dahulu yaitu dengan mencoba , melakukan dan berlatih secara berkelanjutan. Kreativitas seseorang dapat dilihat dari hasil akhir kreatif yaitu karya. Hasil akhir tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seperti faktor lingkungan, sarana, keterampilan, identitas, orisionalitas, dan apresiasi. Proses kreativitas tari dapat dilakukan dengan tahapan yaitu: • Eksplorasi gerak, yaitu proses berfikir, imajinasi merasakan dan merespon dari suatu objek yang kita jadikan sebagai bahan karya seni. • Improvisasi yaitu spontanitas karena memiliki kebebasan dalam gerak dapat dilakuakan mulai gerak yang sederhana kemudian dikembangkan. • Komposisi atau penciptaan karya seni yaitu menata, mengatur dan menata bagian- bagian sehingga satu dengan yang lainnya saling menjalin menjadi kesatuan yang utuh. C. Menyusun Karya Tari Dalam menyusun karya tari dapat mempergunakan gerak tradisi yang suadah ada atau melalui pencarian gerak yang belum terpola sebelumnya. Perlu diperhatikan bahwa tari sebagai ekspresi seni menuntut kemampuan lebih dari sekedar merangkai gerak menjadi sebuah koreografi, melainkan harus memiliki nilai estetis. Setelah gerak-gerak yang dimaksud telah terkumpul, lalu dirangkai menjadi tarian. Menyusun gerak yang baik adalah memadukan gerak maknawi dengan gerak murni, dirangkai sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dan sudah mencakup arah gerak dan arah hadap. Arah memberikan orientasi pada tarian. Ada dua macam arah dalam menari, yaitu: 1. Arah Hadap, menunjukkan kemana penari menghadap, ke kanan, ke kiri, ke depan, ke belakang, menengadah atau menunduk. 2. Arah Gerak (lintas gerak), menunjukkan kemana penari akan bergerak, membuat lingkaran, zig-zag, berjalan maju dan mundur, serong diagonal, spiral dsb. 1. Level Tingkat jangkauan gerak atau tinggi rendahnya gerak. Ada tiga level dalam menari, yaitu: a. Level Tinggi : Meloncat b. Level Sedang : Membungkuk c. Level Rendah : Duduk Dari hasil pengolahan suatu gerakan atau gerak yang telah mengalami sitisasi atau distorsi lahir dua jenis gerak tari. Pertama, gerak tari yang bersifat gerak murni dan yang kedua bersifat gerak maknawi. Gerak murni adalah gerak tari dari hasil pengolahan gerak yang dalam pengungkapannya tidak mempertimbangkan suatu pengertian dari gerak tari tersebut. Disini yang dipertimbangkan adalah faktor nilai keindahan gerak tarinya saja. Misalnya gerak-gerak memutar tangan pada pergelangan tangan, beberapa gerak leher seperti pacak-jangga di Jawa, dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan gerak maknawi adalah gerak wantah yang telah diolah menjadi suatu gerak tari yang dalam pengungkapannya mengandung suatu pengertian atau maksud disamping keindahannya. 2. Desain Penata tari yang baik juga memperhatikan desain tari. Desain adalah garis yang terlihat oleh penonton yang ditimbulkan oleh gerak penari. Garis yang dilalui di lantai oleh para penari disebut desain bawah. Misalnya, garis diagonal, horizontal, zig-zag, spiral dll. Garis yang dilihat oleh penonton sebagai gerakan penari di atas pentas adalah desain atas. Contohnya, loncatan, gerak payung, dan pita. Merangkai gerak agar menarik perlu ada adanya keseimbangan dasar dengan elemen lainnya, yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut. 1. Irama sebagai pengiring dan pemertegas gerak. 2. Penguasaan ruangan dengan desain atas, bawah dan medium. 3. Penataan komposisi penari untuk mengatasi kejenuhan sesuai dengan jumlah penari. 4. Penggunaan rias dan busana yang selaras dan mencerminkan tema. MERANCANG PERGELARAN SENI TARI A. Pengertian Pergelaran Pergelaran karya seni tari merupakan pertunjukan tari atau penyajian yang ditujukan kepada orang lain. Bagi siswa, pergelaran merupakan suatu proses belajar untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan. Di sini termasuk mengembangkan keterampilan dalam berbagai bentuk untuk memproyeksikan dirinya kepada penonton. Penyelenggaraan pergelaran seni pada dasarnya latihan dalam berorganisasi yang memerlukan cara kerja yang sistematik. Pergelaran seni juga dijadikan sebagai kegiatan apresiasi seni untuk mengembangkan kreativitas. Mengingat bahwa kegiatan ataupun pergelaran seni tari sebagai tontonan yang melibatkan dua pihak, yaitu satu pihak yang ditonton dan pihak lain yang menonton. Tentu saja harus didukung dengan cabang seni yang lainnya, seingga pergelaran seni tersebut akan terlihat sempurna. B. Teknik dan Prosedur Pergelaran Tari Teknik dan prosedur dalam membuat pergelaran tari harus benarbenar dilakukan dengan sistematis. Karena dengan cara dan tahapan yang sesuai, pergelaran yang diadakan akan berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Untuk mencapai pergelaran yang baik sangat diperlukan perencanaan yang baik pula, dengan menyusun acara yang baik, diperlukan strategi khusus agar penyelenggaraan pergelaran tersebut tetap dapat diminati dan dinikmati oleh penonton. Susunan acara yang dibuat diusahakan jangan sampai monoton, karena akan membuat penonton menjadi bosan. Dalam pergelaran tari selain materi yang akan dipagelarkan diperhitungkan, di perhatikan pula apakah dalam penyajian tari tersebut ditarikan secara tunggal, berpasangan atau kelompok. Maka susunan tarian tersebut harus ditata sehingga tidak terjadi Monoton dalam menikmati pergelaran tersebut. Unsur lain yang terkandung dalam pergelaran tari seperti irama (ritme), iringan, tata busana dan tata rias, tempat serta tema. Menjadi hal yang perlu di pertimbangkan, karena suatu pertunjukan seni akan melibatkan unsur yang lain sebagai unsur pendukung.
C. Unsur Pendukung Pergelaran Tari
Seni tari merupakan seni yang kompleks, artinya seni tari tidak dapat berdiri sendiri, kehadiran unsur seni yang lainnya merupakan pendukung dari sebuah pergelaran seni tari. Dengan demikian tari akan mempunyai daya tarik dan pesona guna membahagiakan penonton yang menikmatinya. Unsur pendukung dalam pergelaran seni tari yaitu gerak, musik iringan, tema, tata rias dan kostum, pola lantai, tempat / pentas dan lighting. D. Pergelaran Seni Tari