Makalah KLP II Metodologi Penelitian
Makalah KLP II Metodologi Penelitian
DOSEN PENGAMPUH
Hajrah, S.Pd.,M.Pd
KELOMPOk II
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberi kita taufiq dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul " Penelitian metode
kuantitatif "
serta salam semoga tetap curahkan kepada Nabi Muhammad SAW,beserta keluarga dan para
sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang
benderang.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi kami
khususnya,dan segenap pembaca umumnya.Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh
dari sempurna,oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk
menuju kesempurnaan makalah ini.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
Sampul..................................................................................................................................i
Kata pengantar...................................................................................................................ii
Daftar isi..............................................................................................................................iii
BAB l PENDAHULUAN
A. Latar belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................................2
C.Tujuan..............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...................................................................................................................20
B. Saran............................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan
fenomena serta kausalitas hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah
mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis
yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam
penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara
pengamatempiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.Penelitian
kuantitatif banyak digunakan baik dalam ilmu alam maupun ilmu sosial, dari fisika dan biologi
hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti
berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-
ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif.Definisi Penelitian Kuantitatif
Umumnya penelitian kuantitatif berhubungan dengan angka-angka. Beberapa ahli
mendefinisikan penelitian kuantitatif berbeda-beda, diantaranya:Nana Sudjana dan Ibrahim
(2001)“Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang didasarkan pada asumsi, kemudian
menentukan variabel, dan selanjutnya dianalisa dengan menggunakan metode penelitian yang
valid, terutama dalam penelitian kuantitatif.
1
Maka dari itu seorang peneliti harus memiliki perhatian yang tinggi terhadap masalah kajian
teori. Banyak peneliti yang terhenti dalam proses penelitiannya karena tidak memahami cara
mendapatkan teori yang relevan dengan topik penelitiannya, atau tidak memiliki referensi yang
cukup memadai untuk melengkapi tahapan kajian teorinya,
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Landasan teori secara umum dapat diartikan sebagai pernyataan yang disusun secara
sistematis dan memiliki variabel yang kuat. Landasan teori secara isi memuat teori-teori dan
hasil penelitian, dimana teori dan hasil penelitian yang digunakan ini digunakan sebagai
kerangka teori peneliti untuk menyelesaikan penelitian.
Pengertian secara umum, landasan teori dapat pula diartikan sebagai pernyataan atau
asumsi secara eksplisit terhadap sebuah teori yang akan dilakukan evaluasi dan penelitian kritis.
Tidak hanya itu saja ternyata, kerangka teori berperan untuk menghubungkan pada
pengetahuan yang baru. Oh iya, disebut-sebut juga, landasan teori dibuat untuk memudahkan
peneliti menyusun hipotesis dan memilih metodologi penelitian.
Teori dari perspektif yang lain, teori sebagai konsep, proposisi, dan asumsi yang menjelaskan
fenomena sosial secara tertata dan dirumuskan hubungan antar konsep.
2. Sardar Ziauddin
Berbeda dengan pendapat Sardar Ziauddin yang mengartikan teori sebagai sistem konsep
abstrak yang digunakan untuk melihat apakah ada hubungan konsep. Dimana teori ini
digunakan untuk memahami sebuah fenomena yang terjadi.
3
Sardar Ziauddin memandang landasan teori sebagai konsep dasar penelitian sosial yang dapat
menjelaskan hubungan tersistematis, terperinci atau tidak.
1. Menjelaskan
Berfungsi untuk menjelaskan atau yang disebut juga explanation yang dapat diartikan
sebagai upaya untuk menjelaskan variabel yang akan dilakukan penelitian.
Nah, di sinilah teori yang akan menjelaskan kenapa air yang mendidih 100 derajat celcius bisa
menguap secara gamblang dan teliti.
2. Meramalkan
Disebut juga predection yang mana landasan teori berperan untuk memprediksi dan
merumuskan. Baik untuk merumuskan hipotesis ataupun menyusun instrumen penelitian.
Contoh : Ketika air mendidih di suhu 100 derajat celcius, berapa kira-kira besar penguapannya?
Fungsi landasan teori adalah meramalkan atau memperkirakan pesaran yang sifatnya
mendekati.
3. Pegendali
Sementara fungsi landasan teori adalah pengendali, atau lebih familiar kita kenal dengan
control. Jadi landasan teori dapat berperan untuk mengontrol masalah dalam sebuah
penelitian. Selain itu juga dapat pula digunakan untuk memberikan pemberi saran.
Contoh : Kondisi iklim tropis di Indonesia, berapa jarak sambungan rel kereta api agar laju
kereta tidak mengalami gangguan.
Jawabannya juga dapat dijabarkan secara landasan teori yang sifatnya mengendalikan.
Hal penting dalam membuat landasan teori tentu saja masalah isi dalam landasan teori itu
sendiri. mengingat landasan teori sebagai dasar penelitian ilmiah, maka isi dari landasan teori
pun tidak boleh seenaknya. Terkait isi landasan teori, setidaknya memuat beberapa poin
berikut.
• Kajian terdahulu
• Kerangka berpikir
Setelah mengetahui isi dalam landasan teori di atas, ada tips memulai membuat landasan
teorinya nih. Caranya dapat disimak sebagai berikut.
1. Ketetapan (adequacy)
Tips memilih sumber landasan teori harus memenuhi unsur ketepatan atau adequacy.
Dikatakan adequacy apabila sumber yang dipilih memiliki derajat kesesuaian dengan sumber
pendukungnya.
2. Kejelasan
Landasan teori yang tidak kalah penting harus memenuhi kejelasan atau clarity. Jadi peneliti
memiliki tanggungjawab untuk memahami masalah dan menganalisis dan mengupasnya secara
mendalam agar ditemukan kejelasan.
3. Empiris
Dari hasil analisis, penelitian dan kajian secara mendalam dan penelitian dilapangan inilah yang
diharapkan ditemukan penemuan secara empiris maupun secara aktual.
4. Kemutakhiran
Landasan teori dibuat tidak asal-asalan, semua peneliti pasti sudah tahu akan hal ini bukan? Jadi
landasan teori harus bersifat mutakhir, sehingga penelitiannya pun juga mutakhir. Setiap
terdapat kutipan, harus berasal dari sumber yang jelas dan up to date.
5. Relevansi
Dikatakan relevansi apabila kutipan yang digunakan masih relevan dengan variabel dan
hipotesis yang sedang terjadi dan menarik perhatian bagi si peneliti itu sendiri.
6. Organisasi
Landasan teori juga perlu memperhatikan organisasi, dimana kaitan organisasi ini mengacu
pada keberadaan literatur yang tersusun secara sistematis.
7. Meyakinkan
Tips yang tidak kalah penting yang lain, landasan teori dibuat secara meyakinkan.
Landasan teori yang baik juga dapat dilihat dari konsistensi data yang dipaparkan.
Teori mampu membuktikan terhadap fenomena sosial yang masih dalam perdebatan atau
pertanyaan bagi masyarakat. Jadi membuktikan asumsi atau hipotesis tersebut benar atau
salah.Landasan teori yang baik bagian terakhir adalah mendorong adanya penemuan baru.
kerangka berpikir adalah dasar pemikiran yang memuat perpaduan antara teori dengan
fakta, observasi, dan kajian kepustakaan, yang akan dijadikan dasar dalam penelitian.Di dalam
kerangka berpikir, variabel-variabel penelitian dijelaskan dengan lebih mendalam dan relevan
dengan permasalahan yang diteliti. Dengan demikian, kerangka pemikiran tersebut dapat
dijadikan dasar untuk menjawab masalah.Kerangka berpikir dapat disajikan dengan bagan yang
menunjukkan alur pikir peneliti dan keterkaitan antarvariabel yang diteliti. Bagan itu juga
disebut dengan paradigma atau model penelitian.
Kerangka berpikir atau kerangka pemikiran merupakan dasar pemikiran dari penelitian dan
disintesiskan dari fakta, observasi dan telaah kepustakaan. Kerangka berpikir memuat teori
atau konsep yang dijadikan dasar dalam penelitian.
Uraian dari kerangka berpikir menjelaskan hubungan dan keterkaitan antar variabel penelitian.
Kerangka berpikir dapat berupa asosiatif ataupun komparatif
Berikut adalah pengertiannya menurut para ahli.
1. Polancik
Menurut Polancik (2009) kerangka berfikir diartikan sebagai diagram yang berperan sebagai
alur logika sistematika tema yang akan ditulis. Polancik menempatkan hal ini untuk kepentingan
penelitian. Dimana kerangka berpikir tersebut dibuat berdasarkan pertanyaan penelitian.
pertanyaan itulah yang menggambarkan himpunan, konsep atau mempresentasikan hubungan
antara beberapa konsep.
2. Sugiyono
Berbeda dengan pendapat Sugiyono, yang mendefinisikan kerangka berpikir sebagai model
konseptual yang dimanfaatkan sebagai teori yang ada kaitannya dengan beberapa faktor yang
diidentifikasi sebagai masalah penting. Konteks yang dimaksud untuk kerangka penelitian.
Dalam menjalankan sebuah penelitian yang membutuhkan kerangka berpikir, alangkah lebih
baiknya jika hal tersebut mampu menjelaskan secara teoritis. Sekaligus juga bisa menjelaskan
hubungan antara variable yang diangkat. Jadi peneliti bisa menjelaskan hubungan antara
variable independen & variable dependent.
Kerangka berpikir yang baik adalah jika peneliti dapat mengidentifikasi variabel-variabel
penting yang sesuai dengan masalah penelitian dan secara logis mampu menjelaskan
keterkaitan antarvariabel.
• Memberikan argumen teoritis mengenai hubungan antarvariabel. Pada tahap ini, peneliti
seharusnya dapat menjelaskan secara jelas mengenai hubungan antarvariabel, dan dapat
digambarkan melalui hasil-hasil penelitian sebelumnya.
• Menggambarkan kerangka berpikir dalam bentuk diagram skematis. Hal ini dilakukan agar
pembaca dapat melihat dengan jelas hubungan antarvariabel.
9
10
C. Hipotesis Penelitian metode kuantitatif
Hipotesis terarah dibuat oleh peneliti yang menyatakan jika variabel bebas, maka berpengaruh
pada variabel tergantung. Sementara itu, hipotesis tidak terarah adalah hipotesis yang ditulis
peneliti dan belum meyakini adanya pengaruh tersebut.
1. Penelitian 1
Hubungan Antara Tingkat Pendidikan pada Masyarakat dan Pengetahuan Mengenai Down
Syndrome
Hipotesis Penelitian:
H0: Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan masyarakat tentang
Down Syndrome.
Ha: Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan masyarakat tentang Down
Syndrome.
2. Penelitian 2
Hipotesis Penelitian:
11
Ho: Tidak ada pengaruh model pembelajaran tradisional terhadap kemampuan prososial siswa.
Ha: Terdapat pengaruh model pembelajaran tradisional terhadap kemampuan prososial siswa.
3. Penelitian 3
Hipotesis Penelitian:
H0: Tidak terdapat perbedaan berat badan mahasiswa antara sebelum dan sesudah ujian akhir
semester.
Ha: Terdapat perbedaan berat badan mahasiswa antara sebelum dan sesudah ujian akhir
semester.
4. Penelitian 4
Hipotesis Penelitian:
H0: Tidak terdapat perbedaan tekanan darah antara ibu hamil di daerah perkotaan dengan ibu
hamil di daerah pedesaan.
Ha: Terdapat perbedaan tekanan darah antara ibu hamil di daerah perkotaan dengan ibu hamil
di daerah pedesaan.
12
5. Penelitian 5
Hipotesis Penelitian:
Hipotesis Penelitian : Hipotesis deskriptif, yaitu hipotesis yang tidak membandingkan dan
menghubungkan variabel, atau hipotesis untuk menentukan titik peluang, atau untuk
menjawab permasalahan taksiran (estimasi). Contoh : Panen buah di desa sukaayu mencapi tiga
ton/ha. Tingkat keberhasilan mahasiswa mencapai 70% dari kriteria rata-rata nilai ideal. Minat
membaca siswa cenderung tinggi.
13
3. Asosiatif interaktif: menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat
saling mempengaruhi. Contoh : Terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara status
sosial ekonomi dengan terpenuhinya gizi anggota kelaurga. Terdapat pengaruh timbal balik
antara prestasi kerja dengan promosi jabatan.
14
Dalam hipotesis statistik terdapat: a. Hipotesis kerja Yaitu hipotesis yang merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah dan hipotesis ini yang akan diuji. Hipotesis kerja
dinyatakan dalam kaliamt positif. Dalam penelitian yang akan diuji adalah hipotesis kerja trlebih
dahulu. Maka bila penelitian membutuhkan pengujian apakah hipotesis itu signifikan atau tidak
maka duperlukan hipotesis statistik dan menggunakan statistik inferensial. b. Hipotesis nol
(nihil) Yaitu hipotesis yang dirumuskan karena teori yang digunakan masih diragukan
kehandalannya, Hipotesis nol dinyatakan dalam kalimat negatif. Hipotesis nol terjadi bila tidak
ada perbedaan antara sampel dan populasi .
15
Daya tahan gelas kaca ≠ 2 hari (Tidak sama berarti lebih besar atau lebih kecil dari 2 hari)
Hipotesis Statistik (hanya ada bila ada sampel) Ho ; µ = 2 Ha : µ ≠ 2 µ : adalah nilai rata-rata
populasi yang dihipotesiskan atau ditaksir melalui sampel.
2. Hipotesis Komparatif Rumusan masalah : Bagaimana kinerja dosen PGSD bila dibandingkan
dengan dosen Fikes Universitas Esa Unggul? Hipotesis komparatif: dapat dirumuskan dalam 3
model Hipotesis nol : Tidak terdapat perbedaan kinerja dosen PGSD Universitas Esa Unggul
dengan Dosen Fikes. Atau : Hipotesis nol: Kinerja Dosen PGSD Universitas Esa Unggul lebih
tinggi atau sama dengan (sama dengan =paling sedikit) kinerja dosen Fikes. Hipotesis nol :
Kinerja Dosen PGSD Universitas Esa Unggul lebih rendah atau sama dengan (lebih kecil atau
sama dengan =paling besar) kinerja dosen Fikes.
Hipotesis alternatif: Ha : Kinerja Dosen PGSD Universitas Esa Unggul lebih tinggi (atau lebih
rendah) dari Dosen Fikes. atau Ha : Kinerja Dosen PGSD Univesitas Esa Unggul lebih rendah dari
pada (<) Dosen Fikes. Ha : Kinerja Dosen PGSD Universitas Esa Unggul lebih tinggi dari pada (≥)
Hipotesis Asosiatif. Adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, yang
menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih Rumusan masalah:
16
Adakah hubungan yang signifikan antara tinggi badan anak dengan tinggi badan orang tua?
Hipotesis penelitian: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tinggi badan anak
dengan tinggi badan orang tua. Hipotesis statistik: Ho : ρ = 0, 0 berarti tidak ada hubungan Ha :
ρ ≠ 0, (tidak sama dengan nol berArti lebih bear atau lebih kurang dari nol, berarti ada
hubungan) ρ = nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan. ρ dibaca rho
Catatan : Uji hipotesis yang menggunakan tanda = atau ≠ adalah uji hipotesis dua pihak. Uji
hipotesis yang menggunakan tanda ≤ ≥ < > adalah uji hipotesis satu pihak
TEKNIK STATISTIK YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGUJIAN PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis yang
digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif (satu sampel) (Sugiyono, 2007 : 94)
JENIS/TINGKATAN DATA TEKNIK STATISTIK YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGUJIAN Nominal Tes
Binominal Ordinal Chi Kuadrat (1 sampel) Menurut Interval/Ratio Run Test T – test (1 sampel)
Statistik Parametrik dalam pengujian hipotesis deskriptif Bila datanya interval/ratio dalah t –tes
1 sampel. Terdapat dua macam pengujian, yaitu uji satu pihak (one tail test) dan uji dua pihak
(two tail test). Uji satu pihak dibagi atas uji pihak kanan dan uji pihak kiri, hal ini bergantung
pada bunyi kalimat hipotesis.
UJI DUA PIHAK Uji dua pihak digunakan bila hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” dan
hipotesis alternatifnya (ha) berbunyi tidak sama dengan (Ho = ; Ha ≠)
17
UJI SATU PIHAK Uji pihak kiri digunakan apabila hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih besar atau
“sama dengan ≥ “ dan hipotesis alternatifnya berbunyi “ < lebih kecil”, kata lebih besar atau
sama dengan “kata paling sedikit atau paling kecil”. Uji pihak Kiri Apabila terdapat rumusan
hipotesis pasangan Ha dinyatakan dengan “ paling tinggi, paling banyak, besar, maksimum
dsbnya... dan dengan tanda < (lebih kecil). Maka sebalinya Ho harus dinyatakan dengan kalimat
sebaliknya yaitu paling rendah, paling sedikit, paling kecil, minimum dengan tanda ≥. Contoh
rumusan hipotesis deksriptif: Ha : Motivasi mahasiswa paling tinggi 60% dari standar ideal. Ho :
Motivasi mahasiswa paling rendah atau sama dengan 60% dari standar ideal.
Rumusan hipotesis statistik: Ha : ρ < 60% Ho : ρ ≥ 60% Hipotesis komparatif Ha : Perbedaan
prestasi belajar peserta didik program beasiswa lebih tinggi daripada reguler. Ho : Perbedaan
prestasi belajar peserta didik beasiswa lebih rendah daripada reguler. Hipotesis Statistik: Ho ;
µ1 < µ2 Ha : µ1 ≥ µ2
Hipotesis asosiatif Ha : Hubungan status sosial ekonomi dengan gaya hidup paling tinggi 70%
dari nilai ideal. Ho : Hubungan status sosial ekonomi dengna gaya hidup paling rendah 70%
Hipotesis statistik: Ho : ρ < 70% Ho : ρ ≥ 70% Kriteria pengujian pihak kiri: Jika – t tabel ≤ t
hitung, maka Ho ditrima dan Ha ditolak
Uji Pihak kanan Adalah Ha dengan menggunakan kalimat : rendah, paling sedikit, paling kecil,
minimum ... dengan tanda ≥. Maka sebaliknya Ho dinyatakan dengan bunyi kalimat paling
tinggi, paling banyak, paling besar, maksimum dan dengan tanda ≤. Hipotesis deskriptif Contoh
rumusan hipotesis ; Hipotesis alternatif :
18
Daya konsentrasi siswa semester 1 paling rendah 70% dari skor ideal Hipotesis nol : Daya
konsentrasi Siswa semester 1 paling tinggi atau sama dengan 70% dari skor ideal. Atau dapat
ditulis singkat: Ha ; ρ > 70% Ho : ρ ≤ 70%
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
penelitian kuantitatif atau metode penelitian kuantitatif adalah suatu metode dalam
penelitian yang bertujuan untuk memverifikasi teori/ kebenaran, membangun fakta,
menunjukkan deskripsi statistik, menganalisa hasilnya dengan prosedur yang sistematis dengan
data berupa numerikal atau angka atau grafik.
Penelitian kuantitatif bertujuan untuk menentukan hubungan antar variabel dalam sebuah
populasi. Ada perbedaan tujuan antara penelitian kuantitatif deskriptif dan eksperimental.
Penelitian kuantitatif deskriptif bertujuan untuk menemukan hubungan antar variabel yang
hanya terjadi sekali. Sedangkan kuantitatif eksperimental bertujuan mengukur hubungan
variabel sebelum dan sesudah dan melihat sebab-akibat daru fenomena yang diteliti.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kata kesempurnaan. Kami
juga berterimakasih terhadap sumber sumber yang telah membantu dalam pembuatan
makalah sehingga dapat di selesaikan. Mudah mudahan dengan makalah ini bisa menjadi bahan
bacaan dan sumber ilmu pengetahuan yang bermanfat bagi pembaca terutama bagi penulis
sendiri. Kami juga sebagai penulis meminta kritik dan sarannya dalam pembuatan makalah ini
untuk membangun dan mengembangkan dalam penulisan makalah yang lebih baik lagi.
20
DAFTAR PUSTAKA