Anda di halaman 1dari 20

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Sebelumnya

Dalam penelitian yang akan dilakukan, peneliti akan

mengambil beberapa penelitian sebelumnya sebagai pembanding

dengan penelitian yang akan dilakukan sebagai berikut.

Penelitian yang berkaitan dengan pengelolaan tempat wisata

yang diambil dari skripsi oleh Dwi Mayang Sari (2014) meneliti

tentang manajemen pengelolaan situs batu goong dan komplek

makam syekh mansyur oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Pandeglang Banten dimana hal ini dilakukan karena

kurang nya pengelolaan dengan baik dan perlu banyak

pembenahan dalam berbagai aspek pada tempat wisata tersebut.

Menurut penelitian yang dilakukan Agung Wibowo (2013),

berjudul Sistem Penghitung Pengunjung Perpustakaan, Arsip

Dan Dokumentasi Kabupaten Pacitan Berbasis Mikrokontroler

ATMega8535. Guna menunjang mutu dan kualitas perpustakaan,

arsip dan dokumentasi Kabupaten Pacitan berupa layanan

masyarakat di bidang pendidikan, sistem yang disajikan untuk

pelayanan harus cepat dan secara otomatis. Misal, sistem

pengolahan data jumlah pengunjung perpustakaan yang selama

ini digunakan. Untuk mengetahui berapa banyaknya


2

pengunjung yang beraktifitas di perpustakaan setiap harinya,

tanpa harus melihat di dalam buku absen pengunjung, maka

perlu adanya alat yang dapat menghitung pengunjung

yang masuk ke ruang perpustakaan secara otomatis.

Penelitian ini merupakan penelitian desain data yang diperoleh

dari hasil pengujian rancangan berdasarkan pengukuran dan

pengamatan. Rangkaian ini memiliki fungsi untuk mengetahui

bentuk perancangan hardware, Rangkaian penghitung ini juga

bekerja berdasarkan program yang telah dimasukkan kedalam

rangkaian pengontrol yang menggunakan IC ATMega8535.

Rangkaian ini dilengkapi dengan 2 komponen yaitu sensor

Ultrasonic dan LCD dimana sensor Ultrasonic digunakan sebagai

pembaca dan LCD digunakan sebagai penampil.

Pada penelitian yang lain yaitu yang dibuat oleh Nirwan

Sinuhaji (2018) dengan judul Perancangan Sistem Penghitung

Jumlah Orang Melewati Pintu Ruangan Perpustakaan Dan

peringatan Tingkat Kebisingan Menggunakan Quick

Responsecode Berbasis Android. Jika sensor proximity aktif dan

jika ada sebuah pergerakan yang melintasi area sensor maka

signal high akan dikirim oleh sensor ke mikrokontroller untuk

menghitung otomatis. Dengan menggunakan sensor kebisingan

yang di letakkan di Atas kiri Running teks, maka akan berfungsi


3

untuk mendeteksi kebisingan apabila terjadi kebisingan dengan

mengahsilkan peringatan berupa output suara.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Raden Galih

Paramananda (2018) yang berjudul Rancang Bangun Sistem

Penghitung Jumlah Orang Melewati Pintu menggunakan Sensor

Infrared dan Klasifikasi Bayes, dalam penelitian ini,

parameter yang digunakan mendeteksi objek yang lewat. Peneliti

menggunakan sensor infrared switch E18-D80NK, yang diproses

menggunakan klasifikasi Bayes untuk menghitung jumlah orang

yang melewati sensor inframerah pada pintu. Metode Bayes

dipilih sebagai salah satu teknik untuk membuat keputusan

klasifikasi penghitunh total orang yang melalui pintu pada saat

yang sama, metode ini adalah metode klasifikasi yang relative

sederhana dan mudah dipahami. Jadi akurasi yang diperoleh

sistem ini menggunakan metode Bayes adalah 79,24%. Pada

kasus yang diteliti, ukuran pintu adalah lebar 200 cm dan tinggi

190 cm, dengan perhitungan waktu pembacaan sensor untuk

perhitungan 679,2 ms atau sekitar 0,6792.

2.2. Landasan Teoristis dan Legalistik

2.2.1. Landasan Teoritis

2.2.1.1. Teori Pemanfaatan

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pemakaian berasal

dari kata dasar “manfaat” yang berarti guna atau faedah. Kemudian
4

mendapatkan imbuhan pe- an yang berarti proses, metode,

tindakan, penggunaan. Oleh karena itu, pemanfaatan dapat

diartikan sebagai suatu cara atau proses untuk menggunakan

suatu benda atau benda.

Pemanfaatan adalah aktifitas menggunakan proses dan

sumber-sumber belajar. Menurut Davis pemanfaatan merupakan

sampai mana orang dapat percaya bahwa menggunakan

teknologi akan meningkatkan kinerjanya. Kemanfaatan (perceived

usefulness) merupakan penentu yang kuat terhadap penerimaan

pengguna suatu sistem informasi, adopsi, dan perilaku para

pengguna.

Pemanfaatan yang berkaitan dengan penelitian ini berarti

menggunakan atau memakai suatu alat yang berguna untuk

medeteksi tiket dan mengontrol jumlah pengunjung pada tempat

wisata secara otomatis yang terhubung dengan web / aplikasi

sehingga dapat terpantau langsung oleh pengelola tempat wisata

dan pemerintah.

2.2.1.2. Teknologi Informasi

Perkembangan teknologi ditandai dengan diciptakan dan

digunakannya alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi dan syarat,

seperti terompet dan gendang yang terbuat dari tanduk binatang,

serta isyarat berupa asap sebagai alat pemberi peringatan

terhadap bahaya. Teknologi informasi dapat diartikan sebagai ilmu


5

di bidang informasi yang terkomputerisasi dan berkembang sangat

pesat.

Menurut Wardiana teknologi informasi adalah teknologi yang

digunakan untuk memproses data, termasuk pemrosesan,

perolehan, kompilasi, penyimpanan, dan manipulasi data dengan

berbagai cara untuk menghasilkan informasi berkualitas tinggi,

yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu yang

diperlukan untuk tujuan pribadi, komersial, dan regulasi

penggunaan strategi pengambilan keputusan bagi pemerintah

Menurut Lucas teknologi informasi adalah semua bentuk

teknologi yang digunakan untuk mengirim dan memproseskan

informasi dalam bentuk elektronis, mikro komputer, komputer

mainframe.

Menurut pendapat beberapa para ahli di atas dapat ditarik

kesimpulkan bahwa teknologi informasi adalah suatu teknologi

berupa (hardware, software, useware) yang berguna untuk

mengirim, memperoleh, mengolah, mengorganisasikan,

menyimpan, menafsirkan, dan menggunakan data secara

bermakna untuk mendapat informasi yang berkualitas. Jadi

teknologi informasi dapat diartikan sebagai teknologi pengadaan,

penyebaran, penyimpanan dan pengolahan berbagai jenis

informasi dengan memanfaatkan komputer dan telekomunikasi

yang tercipta karena adanya dorongan kuat untuk menciptakan


6

teknologi baru yang dapat mengatasi kelambatan manusia

mengolah informasi.

2.2.1.3. E-Government

E-Government merupakan penggunaan teknologi oleh

pemerintah khususnya penggunaan aplikasi internet berbasis web

untuk meningkatkan akses dan pemberian layanan pemerintah

kepada warga negara, mitra bisnis, pegawai atau karyawan, dan

badan pemerintah lainnya (Kusnadi & Ma’ruf, 2017).

E-Government memungkinkan pemerintah untuk

mentransformasikan hubungan dengan masyarakat, dunia bisnis

dan pihak yang berkepentingan, E-Government adalah

penggunaan Teknologi Informasi oleh Pemerintah (Seperti Wide

area Network, Internet dan Mobile Computing). Dalam prakteknya

E-Government adalah penggunaan internet untuk melaksanankan

urusan pemerintah dan penyediaan pelayanan publik yang lebih

baik dan berorientasi pada pelayanan masyarakat. Pengembangan

E-Government merupakan upaya untuk mengembangkan

penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis elektronik dalam

rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan

efisien (Indrajit,2002).

Penerapan E-Government dimaksudkan untuk memperpendek

jarak antara aparat pemerintah sebagai pelayan publik dengan


7

masyarakat sebagai public service customer karena E-Government

merupakan front office bagi kantor layanan publik pemerintah.

(Rokhman, 2008).

Ada beberapa deefinisi dari electronic government (e-

government), yaitu: Pertama, merupakan suatu mekanisme

interaksi baru (modern) antara pemerintah dengan masyarakat dan

kalangan lain yang berkepentingan (stake holder). Kedua,

melibatkan penggunaan teknologi informasi terutama internet.

Ketiga, tujuan yang akan dicapai adalah memperbaiki mutu atau

kualitas pelayanan terhadap masyarakat (Oktavya, 2015).

2.2.1.4. Pengelolaan Tempat Wisata

Pengelolaan tempat wisata harus terkait dengan prinsip

pengelolaan yang menonjolkan nilai-nilai kelestarian lingkungan

alam, nilai sosial dan kemasyarakatan yang memungkinkan

pengunjung menikmati wisatanya dan memajukan kesejahteraan

masyarakat setempat. Menurut Cox dalam I Gde Pitana dan I Ketut

Surya Dinata (2009:81) pengelolaan tempat wisata harus

memperhatikan prinsip sebagai berikut:

1. Pengembangan dan pembangunan pariwisata harus

didasarkan pada kearifan lokal dan pola lokal yang

mencerminkan keunikan warisan budaya dan keunikan

lingkungan
8

2. Konservasi, perlindungan dan peningkatan kualitas sumber

daya yang menjadi dasar pengembangan kawasan wisata.

3. Pengembangan atraksi wisata tambahan yang berakar pada

khasanah budaya lokal.

4. Pelayanan kepada pengunjung yang berdasar pada keunikan

budaya dan lingkungan lokal.

5. Menawarkan dukungan dan legistimasi bagi pembangunan dan

pengembangan kepariwisataan apabila dapat menunjukan

manfaat positif, tetapi sebaliknya mengendalikan dan/atau

menghentikan kegiatan kepariwisataan jika melebihi daya

dukung lingkungan alam atau aksesibilitas social, walaupun di

sisi lain dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

2.2.1.5. Komponen Alat Pendeteksi Tiket dan Pengontrolan Jumlah

Pengunjung Tempat Wisata

2.2.1.5.1. Arduino

Arduino adalah mikrokontroler yang dibuat untuk dapat

difungsikan dengan gampang oleh para designer dan seniman.

Maka dari itu tanpa mempelajari coding, Arduino dapat

digunakan untuk membuat suatu karya yang moderen, seperti

yang dikatakan Mike Schmidt.

Pendapat Massimo Banzi, satu diantaranya perancang

Arduino, arduino ialah sebuah platform perangkat keras open


9

source dimana memiliki input/output (I/O) yang sederhana. (Abdul

Kadir:2013:5)

Dengan menggunakan Arduino, alat ini sangat berguna saat

membuat prototipe atau membangun proyek. Arduino

menyediakan I/O penuh yang dapat dengan gampang

dieksploitasi. Arduino bisa dikombinasikan dengan komponen

listrik lainnya untuk membuat proses perancangan lebih efisien

saat menggunakannya.

Arduino adalah salah satu diantara pengembangan yang

paling banyak dimanfaatkan. Fitur khusus Arduino merupakan

perangkat keras open source, Dimana dapat memberikan

keluasaan orang untuk bereksperimen secara bebas. Arduino

biasanya berisi dari 2 komponen penting, yaitu:

1. Perangkat Keras

Gambar 2.1. Motherboard Arduino (Sumber: www.bluino.com)

Menurut sumber www.bluino.com


Berikut adalah beberapa komponen dari motherboard arduino
beserta dengan fungsinya:
 Power (USB dan Barrel Jack)
10

Tiap-tiap Arduino mempunyai garis yang memetakan ke

sumber tegangan/arus. Arduino UNO bisa dialiri daya melalui

USB (1), bisa berdasar dari power bank, komputer, atau dari

power supply melewati barrel jack (2). Sambungan kabel USB

juga memiliki fungsi sebagai jalan pemrograman menuju

motherboard Arduino.

 Pin (5V, 3.3V, GND, Analog, Digital, PWM, AREF)

Pin Arduino merupakan wadah penghubung kabel antara

pin Arduino dan perangkat input/output. Pin Arduino umumnya

adalah header female. Untuk mendapatkan koneksi dari pin

Arduino, cukup masukkan kabel ke dalam lubang di header pin.

Ada sebagian pin pada arduino yang memiliki tugas yang

berbeda-beda, tiap-tiap pin diberikan tanda pada board sesuai

dengan nama dan kegunaannya.

 GND (3)

Merupakab singkatan dari "ground". Ada sejumlah pin

ground dan semua bisa untuk digunakan.

 5V (4) & 3.3V (5)

Pin 5V memberi tegangan suplai 5V dan pin 3.3V memberi

tegangan suplai 3.3V. Kebanyakan Arduino menggunakan

3.3V atau 5V

 Analog (6)
11

Pin yang berada di bawah "Analog In" (A0 sampai A5 pada

Arduino UNO) merupakan pin input analog. Pin ini bisa

menerima isyarat sinyal dari sensor analog (misalnya sensor

gerakan) dan diubahnya membentuk huruf maupun angka

digital yang bisa dibaca.

 Digital (7)

Di sisi lain dari pin analog ialah pin digital (0 sampai 13

pada UNO). Pin ini dapat difungsikan sebagai input digital dan

output digital.

 PWM (8)

Hal ini dapat dikenali dengan simbol (~) yang ada pada

berbagai pin digital (3, 5, 6, 7, 9, 10, dan 11 pada UNO). Pin

disini bekerja seperti pin digital biasa, tetapi dapat dipakai

untuk Pulse Width Modulation (PWM), secara sederhana pin ini

bisa membuat tegangan analog.

 AREF (9)

Analog Referenceatau dapat disingkat AREF berfungsi

sebagai pengatur tegangan referensi eksternal (diantara 0 dan

5 volt) dan sebagai pemisah untuk pin input analog.

 Reset Button

Layaknya komputer, Arduino memiliki panel reset (10).

Dengan memencet tombol ini dapat menghubungkan pin reset

ke ground dan seluruh kode program pada Arduino diatur


12

ulang. Reset sangat berguna ketika kode tidak dapat

berlangsung berulang kali.

 Power LED Indikator

Berada disebelah kanan dan dibawah kata "UNO" pada

papan Arduino terdapat indikator LED kecil pada sebelah kata

"ON" (11). Indikator LED ini akan hidup tiap kali pengguna

menghubungkan Arduino ke sumber tegangan. Jika lampu ini

tidak menyala, ada kemungkinan jaringan atau program salah.

 TX RX LED

TX berarti mengirim, sedangkan RX berarti menerima.

Kata ini, yang dikenal dalam istilah elektronik, digunakan untuk

menunjukkan pin sebagai komunikasi serial. Ada dua bagian

pada papan Arduino yang bertuliskan TX dan RX: yang

pertama pada pin digital 0 dan 1 dan yang kedua di sebelah

LED TX dan RX (12). Indikator LED ini memberi kita indikasi

visual ketika Arduino menerima atau mengirim data (misalnya,

ketika sebuah program baru dimasukkan ke papan Arduino).

 IC Utama

IC adalah titik hitam dengan banyak pin logam di

sebelahnya atau bisa disebut sirkuit terpadu (13). IC adalah

otak Arduino. IC utama Arduino UNO berbeda dari jenis papan

Arduino lainnya, tetapi umumnya merupakan keluarga IC


13

ATmega yang diproduksi oleh perusahaan ATMEL. Jenis IC

yang digunakan dapat ditemukan tertulis di bagian atas IC.

 Voltage Regulator

Voltage regulator atau regulator tegangan (14) berfungsi

untuk membatasi besarnya tegangan yang masuk ke board

Arduino. Regulator tegangan adalah semacam penjaga

gerbang, yang digunakan untuk menghilangkan lonjakan yang

dapat merusak rangkaian. Namun, regulator tegangan memiliki

batasan sehingga tidak disarankan untuk menghubungkan

Arduino dengan tegangan lebih tinggi dari 20 volt.

2. Perangkat Lunak
Perangkat lunak Arduino termasuk lingkungan

pengembangan terpadu atau IDE untuk menulis program.

Arduino membutuhkan instalasi driver untuk terhubung ke

komputer. Di dalam IDE terdapat library dan contoh program

untuk pengembangan program. IDE untuk Arduino yang

digunakan disebut Sketch, seperti terlihat pada Gambar 2.2.


14

Gambar 2.2 Software Arduino (Sumber: Yuwono Martha Dinata:2015:4)

2.2.1.5.2. Mikrokontroler Arduino Uno ATMega328

Arduino Uno merupakan produk berlabel arduino berupa

papan elektronik yang berisi mikrokontroler ATMega328 (chip

yang secara fungsional bertindak sebagai komputer). Dengan

perangkat ini, rangkaian elektronik sederhana hingga kompleks

dapat diimplementasikan.

Pengontrolan LED sampai pengontrolan robot bisa

dirancang dengan memanfaatkan papan yang relatif kecil ini.

Arduino uno berisi mikro prosesor (dalam bentuk Atmel AVR)

dilengkapi dengan osilator 16 MHZ (di mana memungkinkan

operasi berdasarkan kali dijalankan dengan benar), regulator dan

(generator tegangan ) 5 volt. Ada sejumlah pin yang tersedia di

papan. Pin 0 hingga 13 digunakan untuk sinyal digital, yaitu pin 0

atau 1. Pin A0 hingga A5 digunakan untuk sinyal analog. Arduino

Uno dilengkapi dengan memori flash 32KB, Static Random Access

Memory (SRAM) 1KB untuk penyimpanan data, dan Erasable

Programmable Read-Only Memory (EEPROM) untuk menyimpan

instruksi. (Sumber:Abdul Kadir;2013:16).

2.2.1.5.3. Sensor Proximity

Proximity Sensor atau dalam bahasa Indonesia disebut

dengan Sensor Jarak adalah sensor elektronik yang dapat


15

mendeteksi keberadaan objek di sekitarnya tanpa adanya

sentuhan fisik. Dapat dikatakan bahwa Sensor Proximity adalah

perangkat yang dapat merubah informasi berupa gerakan atau

keberadaan objek menjadi sinyal listrik. Berikut adalah salah satu

contoh bentuk Sensor Proximity :

Gambar 2.3. Sensor Proximity (Sumber:www.iFuturetech.org)

2.2.1.5.4. LCD (Liquid Crstal Display)

Liquid Crystal Display (LCD) merupakan komponen yang

bisa menunjukan teks. Salah satunya mempunyai dua baris,

masing-masing berisi 16 karakter. Monitor LCD umumnya

dikatakan 20x40.

Gambar 2.4. LCD Karakter 20x4 (Sumber:Abdul Kadir;2013:195)

LCD berisi 16 pin dengan berbagai fungsi dapat dilihat pada Tabel 2.1
berikut:
16

No.Pin Nama Pin I/O Keterangan


1 VDD Power Power supply positif
2 VSS Power Power Supply, ground (0v)
Pengatur kontras, menurut datasheet,
3 V0 Power pin ini harus dikoneksikan dengan pin
vss melalui resistor 5kΩ.
Read/Write control bus
4 R/W Input R/W = HIGH : mode untuk
membaca data di LCD
Register Select
5 R/S Input RS = HIGH : fungsi mengirim data
RS = LOW : fungsi mengirim instruksi

Tabel 2.1. Pin Pin LCD (Sumber:Abdul Kadir;2013:196)

2.2.1.5.5. Relay

Pendapat S. Wasito (1985) Relay merupakan rangkaian

sakelar magnetis yang bisa bekerja ketika listrik disuplai ke sakelar

tersebut. Relay mempunyai arus dan rating tegangan yang akan

terpenuhi oleh output dari rangkaian driver pin maupun drivernya.

Arus yang dipakai pada rangkaian adalah arus searah.

Selain fungsinya sebagai komponen elektronika, relay juga

berfungsi untuk mengontrol sistem. Untuk relay memiliki 2 jenis

lambang di sirkuit, (perangkat keras) dan program (perangkat

lunak) digunakan. Bentuk fisik relai ditunjukkan pada Gambar 2.5 di

bawah.
17

Gambar 2.5. Relay (sumber:www.teknikelektronika.com)

2.2.1.5.6. Real Time Clock (RTC)

Real Time Clock (RTC) merupakan perangkat yang dapat

menghasilkan waktu yang tepat karena dilengkapi dengan

pembangkit waktu dan baterai. Contoh modul RTC dapat dilihat

pada gambar 2.6 dibawah.

Gambar 2.6. Modul Real Time Clock (RTC)

Modul RTC pada gambar diatas memiliki 4 pin, 4 pin tersebut adalah:

1. GND : Dihubungkan ke ground.

2. VCC : Dihubungkan dengan sumber tegangan 5V.

3. SDA : Pin Untuk data.


4. SCL : Pin untuk clock.

2.2.2. Landasan Legalistik


2.2.2.1. Perpres Nomor 118 Tahun 2020

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menandatangani Peraturan

Presiden (Perpres) Nomor 118 Tahun 2020 tentang Pengadaan


18

Teknologi Industri Melalui Proyek Putar Kunci pada tanggal 21

Desember 2020.

Penerbitan Perpres dilakukan untuk mewujudkan ketentuan

Pasal 39 ayat (3) Undang-Undang (UU) Nomor 3 Tahun 2014

tentang Perindustrian yang telah diubah menjadi UU Nomor 11

Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Dijelaskan dalam Pasal 1, Pengadaan Teknologi Industri melalui

Proyek Putar Kunci yaitu pengadaan teknologi dengan membeli

suatu proyek teknologi secara lengkap mulai dari pengkajian

(assessment), rancang bangun dan perekayasaan, implementasi

(pengoperasian), dan penyerahan dalam kondisi siap digunakan.

Dalam keadaan tertentu, Pemerintah bisa melakukan

Pengadaan Teknologi Industri melalui Proyek Putar Kunci. Keadaan

tersebut meliputi kondisi di mana kebutuhan pembangunan industri

yang sangat mendesak sementara teknologi belum dikuasai di dalam

negeri.

2.3. Kerangka Pemikiran

Bagan kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Gambar 2.7

Permasalahan

1. Perlunya adaptasi pemanfaatan teknologi informasi


dalam pemerintahan, khususnya di sektor pariwisata di
Kabupaten Ngawi
2. Perlunya sebuah alat dan aplikasi / web yang mampu
19

menghitung secara otomatis jumlah pengunjung lokasi


wisata yang bisa diakses secara daring oleh pejabat
terkait atau pemerintah daerah
3. Perlunya sebuah alat dan aplikasi / web yang mampu
menghitung secara daring pendapatan daerah dari
sector pariwisata secara harian/mingguan/ bulanan

Solusi

Membuat atau menciptakan alat Pendeteksi Tiket dan


Pengontrolan Jumlah Pengunjung Tempat Wisata Berbasis
E-Controling

Eksperriman
Membuat rancang bangun pendeteksi jumlah pegunnjung
wisata dengan Arduino berbasis WEB

Hasil

Mampu membuat dan Pemanfaatan Pendeteksi Tiket dan


Pengontrolan Jumlah Pengunjung Tempat Wisata Berbasis
E-Controling oleh Pemerintah di Kabupaten Ngawi
Gambar 2.6. Diagram Kerangka Pemikiran

Dari Kerangka berpikir di atas maka dapat diketahui bahwa

permasalahan tentang pendeteksian dan pengontrolan jumalah

pengunjung wisata di Kabupaten Ngawi dapat dilihat, dipantau, dan

diakses langsung oleh pemangku kepentingan (Pemerintah

Kabupaten Ngawi dan pengelola tempat wisata) melalui web atau

aplikasi).

2.4. Hipotesis Kerja


20

1. Mampu merancang dan membuat komponen-komponen

hardware yang meliputi komponen mikrokontroler, sensor,

penampil, dan aplikasi / web dapat diaplikasikan sebagai

penghitung pengunjung ke tempat wisata.

2. Mampu menggabungkan menggabungkan antara Arduino

Uno, Sensor Infrared, Real Time Clock (RTC), LCD dan

Aplikasi / Web sehingga dapat di pantau secara daring oleh

pengelola tempat wisata dan pemerintah daerah setempat.

3. Alat pendeteksi tiket masuk dan pengontrolan pengunjung

tempat wisata berbasis e-controlling oleh Kabupaten Ngawi

mampu menghitung secara riil jumlah pengunjung lokasi

wisata di Kabupaten Ngawi selama ini.

Anda mungkin juga menyukai