Anda di halaman 1dari 3

1.

Teori warna menurut brewster

Teori Brewster adalah teori yang menyederhanakan warna yang mempunyai di dunia menjadi 4
kumpulan warna. Keempat kumpulan warna tersebut, yaitu: warna primer, sekunder, tersier, dan
warna netral. Teori ini pertama kali dikatakan pada tahun 1831.

Kumpulan warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster
mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer, triad, dan ontras.

2.Pengertian Warna Primer, Sekunder, Tersier dan Netral

Dibawah ini adalah penjelasan dari beberapa warna tersebut :

a.warna Primer

Warna Primer merupakan warna pokok atau warna dasar. Jadi, warna primer ialah warna yang
menjadi fondasi dari warna lain. Jika dalam kehidupan manusia, sama dengan kebutuhan pokok
manusia seperti makan dan minum. Yang mana jika manusia tidak makan dan minum, maka
kehidupan manusia, akan berakhir alias mati. Begitu pula dengan warna primer. Tanpa adanya
warna kategori ini, maka tidak akan ada warna-warna yang lain. Artinya semua warna, pada
hakikatnya merupakan turunan dari percampuran ketiga warna primer ini (Merah, Kuning, Biru).

Karena inilah seorang pelukis, dengan menggunakan 3 warna dasar yaitu merah, kuning dan biru,
bisa menghasilkan ribuan bahkan tak terhingga jumlah warna pada lukisannya. Karena warna yang
begitu kaya dari setiap coretan di kanvasnya, merupakan hasil pencampuran dari ketiga warna
pokok. Secara teknis, asal usul warna primer tidak sama dengan warna sekunder, tidak bisa dibuat
berdasarkan campuran warna lain. Warna primer adalah warna induk. Warna yang murni berdiri
sendiri tanpa campuran warna lain

b. Warna Sekunder

Warna ini disebut dengan istilah warna kedua, yang artinya yaitu warna yang berasal dari
pencampuran dua warna primer. Misalnya warna merah jika dicampur dengan warna kuning maka
akan menjadi warna orange. Merah dengan kuning adalah warna primer jika kedua warna tersebut
dicampurkan maka akan menjadi warna hijau, warna hijau ini disebut dengan warna sekunder.

c. Warna tersier

Warna tersier merupakan warna yang yang dihasilkan dari pencampuran antara warna primer
dengan warna sekunder. Adapun macam macam warna tersier yaitu:

• Coklat Merah merupakan warna yang berasal dari campuran warna merah dengan warna
hijau.
• Coklat Kuning merupakan warna yang berasal dari campuran warna kuning dengan warna
ungu.
• Coklat Biru merupakan warna yang berasal dari campuran warna biru dengan warna jingga
atau orange.

3. Filosofi warna

Warna merupakan salah satu elemen penting dalam arsitektur. Sebuah objek yang serupa tapi diberi
sentuhan warna yang berbeda akan menimbulkan kesan yang berbeda pula. Tiap-tiap warna dan
karakternya mampu memberi efek secara psikologis tersendiri bagi orang yang melihat. Karakter-
karakter tersebut antara lain:

• Putih

Memberi arti keaslian, kesan ringan, polos dan murni. Bila terlalu banyak, menimbulkan perasaan
dingin, steril, dan terisolasi.

• Merah Muda

Melambangkan kasih sayang dan perasaan romantis, kesan lembut serta sosok orang muda bahkan
anak-anak.

• Merah

Memberi kesan dinamis, enerjik, komunikatif, aktif, bersemangat, sensual, mewah, dan bersifat
menstimulasi. Bila terlalu banyak, bisa merangsang perilaku agresif.

• Oranye

Menggambarkan sosialisasi yang bersahabat, percaya diri, ramah dan kesan penuh harapan,
kreativitas serta vitalitas. Bila terlalu banyak, bisa merangsang perilaku hiperaktif.

• Kuning

Mampu memancarkan kehangatan, cahaya dan cerah, memberi inspirasi, mendorong ekspresi diri
maupun kemampuan intelektual.

• Ungu

Dekat dengan aura spiritualitas, magis, misterius, menarik perhatian, memancarkan kekuatan,
menambah imajinasi, sensitivitas dan obsesif.

• Biru

Menghadirkan kesan teduh, dingin, hening, damai, tentram, harmonis, dan merangsang kemampuan
intuitif. Namun, bila terlau banyak, bisa menimbulkan kelesuan.

• Hijau

Menyiratkan kesan alamiah, segar, tenang, sejuk, mendorong perasaan empati, meredakan stress
dan menyembuhkan. Tapi bila terlalu banyak bisa menimbulkan kesan terperangkap.

• Cokelat

Berkesan natural, membumi, stabil, menghadirkan kenyamanan, keyakinan, keamanan, kesan elegan
dan akrab. Bila terlalu banyak bisa berkesan berat atau kaku.

• Hitam

Mengandung kekuatan, penuh percaya diri, kesan maskulin, dramatis, penuh perlindungan, klasik
dan megah. Bila terlalu banyak bisa menimbulkan perasaan tertekan.

• Abu-abu
Menggambarkan kesan serius, damai, independen, dan luas. Bila terlalu banyak, bisa memberi kesan
tidak komunikatif.

Anda mungkin juga menyukai