Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUA

1.1. Tujuan Praktikum


a. Mahasiswa dapat mempergunakan RLC Meter.
b. Mahasiswa terampil mempergunakan RLC Meter dengan baik dan benar.
c. Mahasiswa dapat menggunakan RLC Meter pada komponen-komponen yang telah
ditentukan.
d. Mahasiswa dapat menghitung secara manual nilai dari komponen-komponen
tersebut tanpa menggunakan RLC Meter.
e. Mahasiswa dapat menghitung nilai darikomponen-komponen tersebut dengan
menggunakan RLC Meter.

1.2. Dasar Teori

RLC Meter adalah alat ukur elektronika untuk mengukur nilai resistor, induktor
Dan kapasitor. Penggunaanya tergolong tidak sulit karena sekarang sudaha da RLC
Meter yang berbentuk digital sehingga memudahkan pemakaian dalam
menggunakannya. Berikut ini kami paparkan sedikit tentang resistor, induktor dan
kapasitor.

A. Resistor

Gambar 1.1. Resistor

Resistor adalah suatu kompon enelektronika yang berfungsi untuk mengatur


serta menghambat listrik. Resistor diberi lambang R yang jugadisebut‘Weerstand’
(dalam bahasa belanda). Digunakan juga untuk membatasi jumlah arus yang mengalir
dalam suatu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya
terbuat dari karbon. Satuan resistansi dari sebuah resistor disebut Ohm atau
dilambangkan dengan simbol Ω (omega).
Tipe resistor umumnya berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan
kanan. Pada badanya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk
memudahkan pemakai mengenalku Besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan
alat ukur (contoh: ohm meter).

Kode warna tersebut seperti ditunjukkan dibawah ini:

Gambar 1.2. Kode warna dari resistor

Contoh menghitung nilai resistor 4 cincin:

1. Resistor 4 cincin
Coklat (1) Hitam (0) Merah (100) Emas (5%)

Gambar 1.3. Resistor 4 cincin


Hasil manual = 10x100 ± 5?

= 50

Hasil manual = 0,99k ohm (Ω) 990 ohm (Ω)

Kondisi = Bagus

Maksimal 1000 x 50 = 1.050  Minimum 1000 – 50 = 950

B. Induktor
Induktor biasanya dilambangkan dengan L. Biasanya berbentuk lilitan, tapi
juga memiliki berbagai jenis lainnya. Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah
komponen elektronika pasif (kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan
energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya.

Induktor dapat di kelompokkan menjadi dua, yaitu induktor tetap dan


induktor variabel. Jenis induktor tetap umumnya terdiri dari gulungan dan inti dari
besi, ferit, udara, atau lainnya yang dipasangkan secara permanen sehingga
nilainya tetap dan tidak bisa diubah-ubah.

Gambar1.4 Induktor

C. Kapasitor
Dibawah ini adalah beberapa fungsi daripada Kapasitor dalam Rangkaian
Elektronika: Sebagai Penyimpan arus atau tegangan listrik. Sebagai Konduktor yang
dapat melewatkan arus AC (Alternating Current) Sebagai Isolator yang menghambat
arus DC (Direct Current) Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat
menyimpan muatan listrik dalam waktu tertentu. Dilambang kandengan huruf C.
Gambar 1.5 Kapasitor

Jenis-jenis kapasitor diantaranya:

Gambar 1.6 jenis-jenis Kapasitor


BAB II

PROSEDUR

2.1. Alat dan PERCOBAAN


Bahan

Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini meliputi:

a. Function Generator,merupakan suatu piranti untuk menghasilkan


gelombang atau sinyal dalam berbagai bentuk (sinus, kotak, segitiga),
amplitudo dan frekuensi.

Gambar 2.1. Function Generator

b. Oscilloscope Osiloskop dapat digunakan untuk mengukur frekuensi sinyal


yang dapat berosilasi. Osilasi juga dapat mengukur tegangan listrik serta
relasinya terhadap waktu. Membedakan arus AC dan juga arus DC dan
sebuah komponen elektronika.

Gambar 2.2. osciloscope

c. RLC-Box, adalah suatu alat yang berisi komponen resistor (R), induktor
(L), Dan kapasitor (C) pada berbagai nilai (Resistansi, Induktansi, Dan
Kapasitansi), Dan setiap ujung komponen memiliki terminal
persambungan.
Gambar 2.3. RLC-Box

d. Multimeter (digital), digunakan untuk mengukur tegangan, kuatarus,


Dan resistansi.

Gambar 2.4. Multimeter digital

e. Dan kabel-kabel penghubung (Jamper)

Gambar 2.5. Kabel Jamper


2.2. Prosedur Percobaan

1. Rangkaian disusun seperti gambar berikut :

Gambar 2.1. rangkaian RLC

Dengan frekuensi sumber sinyal yang divariasai antara 100Hz hinggga 10 kHz,
ukurlah tegangan antara ujung –ujung
a. Indikator (VL ) atau antara titik S dan T,
b. Resistor (VR) atau antara titik-titik T dan U,
c. Sumber sinyal (VS) atau anatara titik S dan U,

jadi mungkin,ukur pula lewat arus (mA) yang mengalir dalam rangkaian itu untuk setiap
harga frekeunsi tersebut Hasil pengukurannya masukkan ke dalam table pencatatan data
seperti berikut :

No. Frekeunsi VL VR VS Arus


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Anda mungkin juga menyukai