Abstrak
Dalam penyaluran energi listrik ada beberapa masalah yang dihadapi antara lain drop tegangan, faktor
daya yang rendah dan rugi – rugi daya. Beban pada jaringan distribusi bisa berupa beban kapasitif
maupun pada umumnya merupakan beban induktif. Apabila beban reaktif induktif semakin tinggi maka
akan berakibatmemperbesar jatuh tegangan, memperbesar rugi – rugi daya, menurunkan kapasitas
penyaluran daya. Untuk mengurangi beban daya reaktif induktif diperlukan sumber daya reaktif kapasitif
, salah satu diantaranya adaah dengan kapasitor yang dipasang secara pararel pada penghantar penyulang
jaringan tegangan menengah 20 kV. Untuk mengurangi drop tegangan pada feeder 7 Pinang Gardu Induk
Muaro Bungo dilakukan Pemasangan Kapasitor Bank 3 x 300 kVAR sehingga mengurangi drop tegangan
sebesar 2, 748 kV sebelum pemasangan kapsitor dan drop tegangan setelah pemasangan kapasitor adalah
sebesar 2,348 kV. Perhitungan Drop Tegangan dengan menggunakan simulasi ETAP 7.0.
Kata kunci: drop tegangan , rugi-rugi daya, faktor daya, kapasitansi
PENDAHULUAN
Sistem tenaga listrik adalah sekumpulan pusat listrik (pembangkit) dan gardu induk
(pusat beban) yang satu sama lain dihubungkan oleh jaringan transmisi sehingga merupakan
sebuah kesatuan interkoneksi. Tujuan utama dari sistem tenaga listrik ini adalah mengusahakan
penyediaan dan pengiriman tenaga listrik yang serendah mungkin dan tetap memperhatikan
mutu serta keandalan diukur dengan frekuensi, tegangan dan jumlah gangguan. Dalam proses
penyediaan dan pengiriman tenaga listrik ini tidak dapat lagi dihindari timbulnya rugi-rugi
dalam jaringan (saluran transmisi dan distribusi) disamping adanya tenaga listrik yang
harus digunakan untuk pemakaian sendiri pada pusat listrik dan gardu induk.
Terjadinya peningkatan perekonomian secara otomatis akan meningkatkan
pertumbuhan pelanggan PLN yang artinya akan terjadi penambahan beban listrik. Dalam
memenuhi kebutuhan tenaga listrik PT PLN (Persero) terus menambah pembangkit-pembangkit
dan peralatan-peralatan pendukung untuk meningkatkan keandalan sistem distribusi yang secara
otomatis meningkatkan pelayanan kepada pelanggan sehingga kepuasan pelanggan dapat
dicapai. Penambahan pembangkit dan peralatan-peralatan pembantu tersebut haruslah tetap
memperhatikan aspek efisiensi yang dicanangkan oleh perusahaan dimana susut sebagai salah
satu bagiannya. Susut merupakan salah satu indikator kinerja perusahaan yang paling menjadi
sorotan, semakin besar susut dapat ditekan maka semakin besar pula kerugian yang dapat
ditekan oleh perusahaan. Susut juga dijadikan sebagai salah satu parameter dalam mengukur
keandalan suatu sistem.
Penyaluran tenaga listrik dari Gardu Induk ke konsumen melalui saluran distribusi
mengalami jatuh tegangan dan rugi-rugi daya sehingga daya yang diterima konsumen lebih
kecil daripada daya yang dikirimkan. Dalam pengusahaan tenaga listrik berbagai upaya
dilakukan untuk memperkecil jatuh tegangan dan rugi-rugi daya tersebut salah satunya dengan
pemasangan kapasitor shunt pada saluran distribusi tenaga listrik. Besarnya pemakaian energi
listrik dipengaruhi oleh jenis beban yang dipakai.Beban memiliki sifat resistif, induktif, dan
kapasitif. Sifat ini akan memiliki dampak pada sistem kelistrikan yaitu faktor daya. Semakin
besar faktor daya (daya aktif )besar maka sistem listrik tersebut akan semakin bagus
dansebaliknya. Oleh karena itu ketika sistem memiliki faktor daya yang rendah (daya reaktif
besar) maka PLN akan memberikan beban tarif tersendiri, sehingga dibutuhkan perbaikan
faktor daya dengan menggunakan kapasitor [1-4].
METODOLOGI
Pada penelitian ini dilakukan pemodelan dengan menggunakan perangkat lunak ETAP
7.0 pada sistem tenaga listrik di PT. PLN Rayon Sungai Rumbai. Sistem tenaga listrik di PT
PLN Rayon Sungai Rumbai terdiri 8 Feeder dengan konfigurasi jaringan radial dan sistem loop ,
di supply dari 2 Gardu Induk yaitu Gardu Induk Sungai Lansek dan Gardu Induk Muaro Bungo
dengan panjang penyulang Fedeer 7 Pinang adalah 50,12 kms dengan Penampang AAAC 240
mm2 Data beban harian dan tegangan kirim tertinggi harian dalam satu bulan pada feeder 7
pinang Gardu Induk Muaro Bungo yang digunakan pada penelitian in adalah data beban rata –
rata data beban pada saat beban puncak ( jam 17 :00 sampai dengan 22:00 WIB).
Jatuh tegangan yang terjadi merupakan penurunan tegangan di mulai dari penyulang
sampai sepanjang saluran jaringan tegangan menengah. Fenomena tersebut disebabkan kawat
saluran yang mempunyai nilairesistansi, induktansi dan kapasitansi sepanjang saluran, maka
akan terjadi penurunan tegangan. Sedangkan rugi daya adalah selisih antara daya yang
dibangkitkan atau dialirkan dari Gardu Induk dengan daya yang terjual ke pelanggan
listrik.Rugi-rugi daya merupakan sifat yang tidak dapat dihindari, tetapi hanya dapat
diminimalkan.
Sebuah kapasitor daya atau yang dikenal dengan nama kapasitor bank harus mempunyai
daya Qc yang sama dengan daya reaktif dari sistem yang akan diperbaiki factor dayanya. Jika
keadaan ini dipenuhi, kapasitor bank akan memperbaiki faktor daya menjadi bernilai maksimum
(faktor daya = 1). Besarnya daya reaktif yang diperlukan untuk mengubah faktor daya dari cos
1 menjadi cos 2.
Jika kapasitor dihubungkan secara paralel pada saluran, maka kapasitor akan memberi
arus reaktif untuk mengimbangi arus yang diambil oleh beban induktif. Kapasitor paralel
memodifikasi karakteristik beban induktif dengan memberikan arus leading, dimana akan
menghitung sebagian atau seluruh komponen lagging dari arus beban induktif pada tempat
dimana kapasitor itu terpasang. Efek ini juga terjadi pada kondenser sinkron, generator dan
motor pada kondisi eksitasi berlebih. Penggunaan kapasitor paralel pada saluran akan mereduksi
arus sumber, memperbaiki faktor daya, sehingga drop tegangan antara sisi pengiriman dan
beban dapat dikurangi.
Tabel 1 Tabel perbandingan beban dan tegangan sebelum dan setelah pemasangan kapasitor
Seminar Nasional PIMIMD-5, ITP, Padang | 190
Dari data beban harian fedeer 7 Pinang GI Muaro Bungo diatas maka didapat beban
tertinggi pada saat luar waktu beban puncak adalah 162 Ampere dan pada saat beban puncak
(WBP ) adalah sebesar 235 Ampere
Dari hasil simulasi etap 7.0 dan summary report etap 7.0 sebelum pemasangan
kapasitor maka didapat kan Tegangan kirim dari GI Muaro Bungo melalui Fedeer 7 Pinang
adalah sebesar 20,6 KV dengan beban 236 Ampere dan tegangan yang sampai ke GH Sungai
Rumbai adalah 17,852 KV dengan beban 155 Ampere . Drop tegangan feeder dapat dilihat dari
table berikut :
Tabel 2 Data beban dan tegangan fedeer 7 pinang berdasarkan simulasi etap 7 sebelum
pemasangan kapasitor 3 x 300 Kvar
GI Muaro GH Sungai
Bungo Rumbai
Drop C
Tegan
Tegan os
Tegan gan
gan Ph
gan BEB diteri BEB
i
kirim AN ma AN
(kV) (A) (kV) (A) (kV)
0.
20,600 236 17,852 155 2,748 9
Dari data beban harian fedeer 7 Pinang GI Muaro Bungo diatas maka didapat beban
tertinggi pada saat luar waktu beban puncak adalah 162 Ampere dan pada saat beban puncak
(WBP ) adalah sebesar 228 Ampere.
Seminar Nasional PIMIMD-5, ITP, Padang | 191
Dari hasil simulasi etap 7.0 dan summary report etap 7.0 sebelum pemasangan
kapasitor maka didapat kan Tegangan kirim dari GI Muaro Bungo melalui Fedeer 7 Pinang
adalah sebesar 20,6 KV dengan beban 229,2 Ampere dan tegangan yang sampai ke GH Sungai
Rumbai adalah 18,252 KV dengan beban 157 Ampere . Drop tegangan feeder dapat dilihat dari
table berikut :
Tabel 3. Data beban dan tegangan fedeer 7 pinang berdasarkan simulasi setelah pemasangan
kapasitor 3 x 300 Kvar
Didalam melakukan simulasi dengan menggunakan sofware Etap 7.0 data – data yang
diinput harus lengkap , untuk penghantar 240 mm2 mempunyai data – data sebagai berikut :
Setelah dipasang Kapasitor pada feeder 7 Pinang, maka Daya aktif dapat dihitung :
P = √3 x V x I x Cosh ⱷ
= √3 x 20600x 228 x 0,95
= 7728114,72 watt
= 7728,11427 KWatt
Untuk menghitung besarnya drop tegangan yang ada di feeder 7 pinang dapat dipakai
dengan rumus berikut :
Seminar Nasional PIMIMD-5, ITP, Padang | 192
∆V = I x (R x coshⱷ + X x sinⱷ) x L
∆V = 228 x ( 0,1344 x 0,95 + 0,3158 x 0,312) x 50,12
∆V = 2584,97 volt
Jadi drop tegangan sebelum dipasang kapasitor adalah sebesar 2,58497 KV
Target perbaikan faktor daya adalah 0,98 maka nilai kapasitor yang harus dipasang
dapat dihitung sebagai berikut :
=
Q1 3654,87 KVAR
Q2 = P tan ( cos-1 0,98 )
= 7546,3721 tan ( cos-1 0,98 )
= 1532,356 KVAR
∆Q = Q1 - Q2
= 3654,87 - 1532,356
= 2122,514 KVAR
Perhitungan drop tegangan dengan menggunakan kapasitor 2122,514 KVAR adalah :
∆V = I x (R x coshⱷ + X x sinⱷ) x L
∆V = 235 x ( 0,1344 x 0,98 + j0,3158 x 0,198) x 50,12
∆V = 2287,80 Volt
∆V = 2,28780 KV
4. Untuk pemasangan kapasitor 3 x 300 KVAR belum efektif untuk menurunkan Drop
Tegangan dan dapat mengurangi rugi – rugi saluran distribusi pada Feeder 7 Pinang
DAFTAR PUSTAKA
[1] Djiteng Marsudi (2006) Operasi Sistem Tenaga Listrik
[2] Wijarnoko Eko .“Optimasi Penempatan Kapasitor Shunt Untuk Perbaikan Daya
Reaktif Pada Penyulang Distribusi Primer Radial Dengan Algoritma Genetic”, Tugas
Akhir. Universitas Diponogoro
[3] Handiyani Sylvia , dkk, 2010 “Perbaikan Faktor Daya Untuk Penghematan Biaya
Listrik di KUD Tani Mulyo Lamongan .Tugas Akhir . ITS
[4] Pabla. A. S. (2009) Sistim Distribusi Daya Listrik”