Anda di halaman 1dari 1

NAMA : Akbar Fadlullah

Kelas : A10
Nim : 04020200559

Hukum perorangan
Hukum Perorangan, adalah keseluruhan kaedah hukum yang mengatur kedudukan manusia sebagai
subjek hukum dan wewenang untuk memperoleh, memiliki, dan mempergunakan hak – hak dan
kewajiban ke dalam lalu lintas hukum serta kecakapan untuk bertindak sendiri melaksanakan hak –
haknya, juga hal – hal yang mempengaruhi kedudukan subjek hukum.

Manusia menurut pengertian hukum terdiri dari tiga pengertian:


1. Mens, yaitu manusia dalam pengertian biologis yang mempunyai anggota tubuh,kepala, tangan,
kaki dan sebagainya.
2. Persoon, yaitu manusia dalam pengertian yuridis,baik sebagi individu/pribadi maupun sebagai
makhluk yang melakukan hubungan Hukum dalam masyarakat.
3. Rehts Subject (Subjek Hukum).yaitu manusia dalam hubungan dengan hubungan hukum (rechts
relatie), maka manusia sebagai pendukung hak dan kewajiban.

Asas – Asas Manusia / Subjek Hukum


Ø Setiap manusia berkedudukan sama dalam bidang hukum
Ø Tidak semua orang cakap bertindak di bidang hukum
Ø Manusia dianggap ada sejak ia lahir sampai ia meninggal
Ø Tiap orang harus mempunyai domisili / tempat tinggal
Terdapat pengecualian, yaitu pada pasal 2 KUHPer, dinyatakan bahwa bayi yang masih ada di dalam
kandungan ibunya dianggap telah lahir dan menjadi subjek hukum jika kepentingannya menghendaki.
Namun, apabila bayi tersebut dilahirkan dalam keadaan meninggal dunia, maka menurut hukum ia
dianggap tidak pernah ada. Jadi bayi dalam kandungan disini sudah dianggap sebagai manusia.
Dalam pasal 348 KUHPer, UU melindungi anak yang masih ada di dalam kandungan.
Berlakunya ketentuan tersebut harus memenuhi syarat – syarat, sebagai berikut :
Ø Si bayi dalam kandungan harus telah dibenihkan saat kepentingannya timbul
Ø Si bayi harus dilahirkan hidup
Ø Kepentingan si bayi menghendaki, diartikan bahwa berdasarkan keadaan telah timbul hak – hak
tertentu bagi si bayi.

Anda mungkin juga menyukai