Disusun Oleh :
Pembimbing :
TINGKAT II B
KABANJAHE
2021
KATA PENGANTAR
Kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktek Inspeksi Sanitasi pada Air Bersih
dengan baik.
Makalah ini disusun dengan baik dan maksimal serta mendapatkan bantuan dari
berbagai macam pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan terimakasih banyak kepada Bapak/Ibu Dosen dan kepada semua pihak yang
telah membantu saya dalam pengerjaan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari bahwa sepenuhnya saya masih ada
kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka saya
menerima segala masukan, kritik maupun saran yang dapat menambah wawasan agar
mampu menciptakan makalah dan praktek yang lebih baik lagi.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini mampu memberikan manfaat
pengetahuan bagi kita semua, dan mampu menambah wawasan kita.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Air merupakan
kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di
bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka bila tidak tersedia dalam
kondisi yang benar, baik kualitas maupun kuantitasnya (Warlina, 2004). Air yang dibutuhkan
adalah air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat kesehatan yaitu air yang jernih, tidak
berwarna, tawar dan tidak berbau.
Penggunaan air bersih yang merata pada seluruh penduduk di Indonesia merupakan
bagian integral dari program penyehatan air. Menurut Depkes RI (2008) program penyehatan
air tersebut meliputi perencanaan kebutuhan air bersih, cakupan Program penyehatan air
merupakan salah satu program prioritas dalam agenda Millenium Development Goals
(MDGs) dengan sasarannya adalah penurunan sebesar separuh proporsi penduduk yang tidak
memiliki akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas
sanitasi dasar pada tahun 2015, dan diperkirakan 1,1 milyar penduduk-penduduk di dunia
yang tinggal di desa maupun di kota hidup tanpa air bersih (WHO,2008).
B. Landasan Teori
Kegiatan inspeksi sarana air bersih merupakan kegiatan pengamatan keadaan fisik
sarana, lingkungan dan perilaku masyarakat yang diperkirakan dapat mempengaruhi kualitas
air dari sarana yang diinspeksi dengan menggunakan formulir yang telah ditetapkan.
Berdasarkan inspeksi sanitasi tersebut, ditetapkan resiko pencemaran dari sarana kedalam 4
kategori yaitu : (1) Rendah, (2) Sedang, (3) Tinggi dan (4) Amat tinggi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Air
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.32 tahun 2017 dinyatakan bahwa
yang dimaksud dengan air adalah Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk
media Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi meliputi parameter fisik, biologi, dan
kimia yang dapat berupa parameter wajib dan parameter tambahan.
Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi tersebut digunakan untuk memeliharaan
kebersihan perorangan seperti mandi dan sikat gigi, serta untuk keperluan cuci bahan
pangan, peralatan makan, dan pakaian. Selain itu Air untuk Keperluan Higiene
Sanitasi dapat digunakan sebagai air baku air minum.
Sedangkan didalam UU No. 7 tahun 2004 mengatakan bahwa yang dimaksud
dengan air adalah semua air yang terdapat pada, diatas ataupun dibawah permukaan
tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan dan air laut
yang berada di darat. Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan
tanah.Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bantuan dibawah
permukaan tanah.Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan buatan yang
terdapat pada, diatas ataupun dibawah permukaan tanah.
a. Air hujan
Air hujan merupakan air angkasa dan ketika turun dan melalui udara akan
melarutkan benda – benda yang terdapat diudara. Diantara benda – benda yang
terlarut dari udara tersebut adalah Gas O2 , gas CO2, gas H2S, nitrogen, jasad – jasad
renik dan debu.Kelarutan gas CO2 didalam air hujanakan membentuk asam karbamat
(H2CO3) yang menjadikan air hujan bereaksi dengan asam. Beberapa macam gas
oksida dapat berada pula di dalam udara, di antaranya yang penting adalah oksida
belerang dan oksida nitrogen (S2O2 dan N2O2).Kedua oksida ini bersama – sama
dengan air hujan akan membentuk larutan asam sulphat (H2SO4) dan larutan asam
Nitrat (H2NO3). Setelah permukaan bumi air hujan bukan merupakan air bersih lagi.
b. Air permukaan
Air permukaan merupakan salah satu sumber yang dapat dipakai untuk
sumber bahan baku air bersih. Dalam menyediakan air bersih terutama untuk air
minum dalam sumbernya perlu diperhatikan tiga segi yang penting yaitu : kualitas,
kuantitas dan kontinuitas air baku. Adapun yang termasuk kedalam kelompok air
permukaan adalah air yang berasal dari sungai , selokan, rawa, parit, bendungan,
danau, laut dan air tanah.
c. Air tanah
Air tanah adalah air hujan yang mencapai permukaan bumi akan menyerap
kedalam tanah dan akan menjadi air tanah. Beberapa lapisan tanah sambil berubah
sifat air tanah adalah : lapisan tanah atas (top soil), lapisan tanah bawah (sub soil) dan
lapisan batu kapur (limestone).
Pencemaran Air
a. Sumber pencemar
Sumber pencemar (polutan) dapat berupa suatu lokasi tertentu (point source)
atau tak tentu atau tersebar (non point atau diffuse source), sumber pencemar point
source misalnya knalpot mobil, cerobong asap pabrik dan saluran limbah industri.
Pencemar yang berasal point source bersifat lokal.Efek yang ditimbulkan dapat
ditentukan berdasarkan karakteristik spesial kualitas air.Volume pencemar dari
point source biasanya relative tetap. Sumber pencemar non point source dapat juga
berupa point source dalam jumlah yang banyak misalnya limpasan dari daerah
pertanian yang mengandung pestisida dan pupuk, limpasan dari daerah
permukiman (domestic) dan limbah dari daerah perkotaan.
b. Bahan pencemar
b) Dissolved mineral (zat organic yang diperlukan oleh tubuh untuk proses
metabolism normal) seperti : Ca, Na,Fe, Mg, Mn, karbonat-karbonat, sulfat,
florida, nitrat, silikat maupun alkalin-alkalin. Mineral atau persenyawaan bahan-
bahan yang dibebaskan oleh industri-industri yang dalam perkembangan
teknologi modern banyak menggunakan radioaktif.
BAB III
ISI
Ya Tidak
1. Keruh ✔
2. Berbau ✔
3. Berasa ✔
4. Berwarna ✔
Skor resiko pencemaran : Tidak = 4 : Baik (B)
Tidak < 4 : Tidak Baik (TB)
Hasil
FORMULIR INSPEKSI SANITASI JENIS SARANA SUMUR DANGKAL
Data Umum
DATA UMUM
KUALITAS FISIK
AIR
Ya Tidak
1. Keruh
2. Berbau
3. Berasa
4. Berwarna
Skor resiko Tidak = 4 : Baik (B)
pencemaran : Tidak < 4 : Tidak Baik (TB)
URAIAN DIAGNOSA TINGKAT RESIKO PENCEMARAN
No. Ya Tidak
1. Apakah ada pipa yang bocor diantara sumber dan reservoir
2. Apakah bak pelepas telah mempunyai tutup yang baik
3. Apakah tutup reservoir air tidak tertutup baik dan kotor
4. Apakah lubang udara pada pipa terbuka/terlindung tapi melengkung
ke bawah
5. Apakah ada keretakan pada bak reservoir
6. Apakah ada chlorinasi pada bak reservoir
7. Apakah ada kebocoran pada pipa distribusi
8. Apakah air selalu mengalir pada pipa distribusi
JUMLAH
DATA UMUM
Lokasi : Berastagi Listrik Bawah
Desa / Kelurahan : Listrik Bawah
Kode Sarana : 2205
Pemilik Sarana : Nde Chio Br Ginting
Alamat : Listrik Bawah Kecamatan Berastagi
Tanggal Kunjungan : Rabu, 5 Mei 2021
BAB IV
PENUTUP
DOKUMENTASI
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/333/4/BAB%20II.pdf