Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH PRAKTIKUM AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH

Dosen Pembimbing : Desy Fitria Ningsih S.E.,M.Ak

DI Susun Oleh :

Nama : Halmin Npm :

101901162

Kelas : B Akuntansi

Tugas: Ujian Tengah Semester

Mata Kuliah : Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Segala puji bagi Allah SWT


yang telah memberikan kemudahan dalam menyelesaikan makalah tepat waktu.
Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penyusun tidak akan mampu menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada
Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak. Penyusun
mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga makalah “Praktikum Akuntansi Keuangan Menengah”Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Akuntansi Keuanagan
Menengah . Penyusun berharap makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
karena masih banyak kekurangan sehingga penyusun terbuka terhadap kritik dan
saran pembaca agar makalah ini dapat lebih baik. Demikian yang dapat kami
sampaikan.Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ................................................................. 1

B. RUMUSAN MASALAH................................................................ 1

C. TUJUAN......................................................................... 2

BAB II PEMBAHSAN .................................................................. 3

A. PELAPORAN KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN…3

B. KARANGKA DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ........... 7


C. .SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ........................................... 16
D. SIKLUS AKUNTANSI .............................................................23
E. PROSES PENCATATAN JURNAL PENYESUAIAN PENUTUP DAN
PEMBALIK ...................................................................... 27
F. LAPORAN KEUANGAN ...................................................... 33

G. KONSEP PERHITUNGAN TIME VALUE OF MONEY ................... 38

BAB III PENUTUP ................................................................ 44

1. KESIMPULAN .................................................................44

2. SARAN ................................................................. 45
3. DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 46
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi


keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan hasil dari kegiatan
operasi normal perusahaan akan memberikan informasi keuangan yang berguna bagi
entitas-entitas di dalam perusahaan itu sendiri maupun entitas-entitas lain di luar
perusahaan oleh karena itu untuk mengetahui Kinerja laporan keuangan tersebut kita
memerlukan suatu analisis, analisis-analisis ini lah yang harus dipahami oleh kita baik
sebagai manajemen perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan ataupun
sebagai investor jika kita ingin menginvestasikan harta kita terhadap suatu
perusahaan.

Oleh karena itu untuk Membantu penganalisis agar mengetahui keadaan dan
perkembangan keuangan perusahaan kita bisa menggunakan analisis rasio seperti :
rasio aktivitas, rasio likuiditas, rasio provitabilitas, dan rasio harga pasar selain itu bisa
juga digunakan analisis lain seperti sistem du pont, common size, perbandingan dan
sebagainya untuk menganalisa suatu perusahaan tersebut.

Oleh sebab itu maka diperlukanlah pemahaman yang matang untuk mengkaji
laporan keuangan suatu perusahaan untuk melakukan tindakan atau pun
pengambilan keputusan.

B. Rumusan masalah

Rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Pelaporan keuangan dan standar akuntansi keuangan?

2. Karangka dasar penyusunan laporan keuangan?

3. Sistem informasi akuntansi?

4. Siklus akuntansi?

5. Proses pencatatn jurnal penyesuaian,penutup dan pembalik?

6. Laporan keuangan?

7. Konsep perhitungan time value of money?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pelaporan keuangan dan standar akuntansi keuangan.

2. Untuk mengetahui karangka dasar penyusunan laporan keuangan.


1
3. Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi.

4. Untuk mengetahui siklus akuntansi.

5. Untuk mengetahui proses pencatatn jurnal penyesuaian,penutup dan


pembalik.

6. Untuk mengetahui laporan keuangan.

7. Untuk mengetahui konsep perhitungan time value of money.

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pealaporan Keuangan 1.Pengertiam pelaporan keuangan

Pelaporan keuangan (Financial reporting) adalah semua cara yang digunakan oleh
perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangan perusahaan tersebut. Dalam
SFAC No.1, FASB (1980) menyebutkan bahwa tujuan pelaporan keuangan tidak
terbatas pada isi dari laporan keuangan (financial statement). Dengan kata lain,
cakupan pelaporan keuangan (financial reporting) adalah lebih luas dibandingkan
laporan keuangan (financial statement). FASB (1980) menyebutkan: Pelaporan
keuangan mencakup tidak hanya laporan keuangan tetapi juga media pelaporan
informasi lainnya, yang berkaitan langsung atau tidaklangsung, dengan informasi
yang disediakan oleh sistem akuntansi-yaitu informasi tentang sumbersumber
ekonomi, hutang, laba periodik dan lainlain.

Pelaporan keuangan adalah laporan yang berisi pencatatan uang dan transaksi
dalam sebuah bisnis, baik penjualan maupun pembelian. Sederhananya, pelaporan
keuangan dibuat untuk mengetahui kondisi finansial perusahaan secara keseluruhan.
Sehingga para pengguna informasi akuntansi dapat melakukan evaluasi dan
pencegahan dengan cepat dan tepat jika kondisi usaha sedang mengalami masalah.

Pelaporan keuangan (financial reporting) merujuk pada pemberian informasi keuangan


kepada pemangku kepentingan. Perusahaan menyiapkan dan menyajikan laporan
keuangan secara berkala, biasanya triwulanan dan tahunan.

Karakteristik kerangka pelaporan keuangan yang efektif

• Transparansi. Kerangka kerja pelaporan yang transparan harus


mencerminkan kegiatan ekonomi yang mendasarinya. Pengungkapan penuh
dan perwakilan yang adil menciptakan transparansi.
• Kelengkapan. Kerangka kerja pelaporan yang komprehensif adalah kerangka
kerja yang didasarkan pada prinsip-prinsip universal yang memberikan
panduan untuk mencatat semua jenis transaksi keuangan.

• Konsistensi. Transaksi keuangan yang sifatnya serupa harus diukur dan


dilaporkan dengan cara yang serupa, terlepas dari jenis industri, geografi, dan
periode waktunya. Namun, ada juga kebutuhan akan fleksibilitas yang
memungkinkan perusahaan leluasa dalam melaporkan hasil, sesuai dengan
kegiatan ekonomi yang mendasarinya.

Tujuan dari pelaporan keuangan yang terdapat dalam SFAC No.1 dapat dijabarkan
sebagai berikut:

1. Pelaporan Keuangan memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor

3
dan kreditor, dan pemakai lainya dalam pengambilan keputusan
investasi,kredit dan yang serupa secara rasional.
2. Pelaporan keuangan memberikan informasi untuk membantu investor,kreditor
dan pemakai lainnya dalam menilai jumlah, pengakuan, dan ketidakpastian
tentang penerimaan kas bersih yang berkaitan dengan perusahaan.
3. Pelaporan keuangan memberikan informasi tentang sumber-sumber ekonomi
perusahaan, klaim terhadap sumber-sumber tersebut dan pengaruh transaksi,
peristiwa, dan kondisi yang mengubah sumber-sumber ekonomi dan klaim
terhadap sumber tersebut.
4. Pelaporan keuangan memberikan informasi tentang hasil usaha suatu
perusahaan selama satu periode.
5. Pelaporan keuangan memberikan informasi tentang bagaimana perusahaan
memperoleh dan membelanjakan kas, pinjaman dan pembayaan kembali
pinjaman, transaksi modal, termasuk deviden kas dan distribusi lainnya
terhadap sumber ekonomi perusahaan kepada pemilik, serta faktor-faktor
lainnya yan mempengaruhi likuiditas dan solvensi perusahaan.
6. Pelaporan keuangan memberikan informasi tentang bagaimana manajemen
perusahaan mempertanggungjawabkan pengelolaan kepada pemilik
(pemegang saham) atas pemakaian sumber ekonomi yang
dipercayakankepadanya.
7. Pelaporan keuangan memberikan informasi yang bermanfaat bagi manajer dan
direktur sesuai kepentingan pemilik.

Pelaporan keuangan memberikan informasi keuangan yang penting dalam


membuat keputusan ekonomi. Melalui hasilnya, investor, kreditor, dan pihak
berkepentingan lainnya dapat membuat keputusan tentang penyediaan sumber daya
perusahaan. Itu termasuk keputusan tentang membeli dan menjual saham dan
obligasi serta memberikan pinjaman.

Katakanlah Anda seorang analis saham. Informasi keuangan adalah bagian penting
dari Anda dalam mengembangkan model valuasi saham. Dengan itu, Anda dapat
menilai berapa harga wajar saham perusahaan seharusnya. Anda mungkin tidak
dapat membuat model yang hanya mengandalkan informasi operasional.

Standarisasi pelaporan keuangan sangat penting. Seperti yang Anda ketahui,


transaksi di dalam perusahaan sangat kompleks dan beragam. Akuntan membuat
asumsi dan ledakan untuk menyajikannya dalam laporan keuangan. Tentu saja, jika
tidak standar, asumsi dan estimasi tersebut akan bervariasi di antara akuntan.

2.Laporan keuangan

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut.[1] Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan
keuangan.

4
a. Laporan keuangan menurut PSAK 1 adalah sebagai berikut:
b. Laporan Posisi Keuangan
c. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
d. Laporan Arus Kas
e. Laporan Perubahan Ekuitas
f. Catatan atas Laporan Keuangan

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan


adalah aset, liabilitas,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan
pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan menyajikan ringkasan yang
terstruktur mengenai aset, liabilitas, dan ekuitas entitas.

Pemakai Laporan Keuangan adalah sebagai beriku:

a. Investor
b. Karyawan
c. Pemasok dan Kreditor usaha lainnya
d. Pelanggan
e. Pemerintah
f. Masyarakat

Tujuan laporan keuangan menurut PSAK 1 (Revisi 2009) adalah memberikan


informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan
keputusan ekonomi. Tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan
informasi keuangan yang mencakup perubahan dari unsur-unsur laporan keuangan
yang ditujukan kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam menilai kinerja
keuangan terhadap perusahaan disamping pihak manajemen perusahaan. Para
pemakai laporan akan menggunakan untuk meramalkan, membandingkan, dan
menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambil.
Informasi mengenai dampak keuangan yang timbul tadi sangat berguna bagi pemakai
untuk meramalkan, membandingkan dan menilai keuangan. Seandainya nilai uang
tidak stabil, maka hal ini akan dijelaskan dalam laporan keuangan. Laporan keuangan
akan lebih bermanfaat apabila dilaporkan tidak saja aspek-aspek kuantitatif, tetapi
mencakup penjelasanpenjelasan lainnya yang dirasakan perlu. Dan informasi ini
harus faktual dan dapat diukur secara objektif.

5
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam
laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif
pokok yaitu :

a. Dapat Dipahami.Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat


dipahami peserta dan bentuk serta istilahnya disesuaikan dengan batas para
pengguna;
b. Relevan. Laporan keuangan dianggap jika informasi yang disajikan didalamnya
dapat mempengaruhi keputusan pengguna;
c. Keandalan. Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang
menyesatkan dan kesalahan material;
d. Dapat diperbandingkan. Informasi yang disajikan akan lebih berguna bila dapat
diperbandingkan dengan laporan keuangan pada periode sebelumnya.

Perbedaan Pelaporan dan Laporan Keuangan

Haruslah dibedakan antara pengertian Pelaporan keuangan (bahasa Inggris:


financial reporting) dan laporan keuangan (bahasa Inggris: financial reports).
Pelaporan Keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan
penyampaian informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang
terlibat (misalnya penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar
modal, organisasi profesi, dan entitas pelapor), peraturan yang berlaku termasuk
PABU (Prinsip Akuntansi Berterima Umum atau Generally Accepted Accounting
Principles/GAAP). Laporan keuangan hanyalah salah satu medium dalam penyampaian
informasi.

B. Karangka dasar penyusunan laporan keuangan

Kerangka dasar merupakan rumusan konsep yang mendasari penyusunan dan


penyajian laporan keuangan bagi para pemakai eksternal. Adanya perbedaan
karakteristik antara bisnis yang berlandaskan pada syariah dengan bisnis
konvensional menyebabkan ikatan akuntan Indonesia (IAI) mengeluarkan kerangka
dasar penyusunan dan penyajian laporan keungan bank syari’ah (KDPPLKBS) pada
tahun 2002. KDPPLKBS selanjutnya di sempurnakan pada tahun 2007 menjadi
kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syari’ah (KDPPLKS).
Penyempurnaan KDPPLKS terhadap KDPPLKBS di lakukan untuk memperluas
cakupannya sehingga tidak hanya untuk transaksi syari’ah pada bank syari’ah,
melainkan juga pada jenis institusi bisnis lain, baik yang berupa institas syari’ah
maupun institas konvensional yang bertransaksi dengan skema syari’ah.

Berdasarkan pengantar yang disampaikan oleh Dewan standar Akuntansi


Keuangan dalam Exposure Draf KDPPLKS dengan KDPLKBS (2002). Sistematika
KDPPLKBS (2002) hanya menyajikan kerangka dasar yang berbeda dari KDPPLK
(2004) dan jika diatur secara khusus diasumsiokan kerangka dasar yang ada dalam
KDPPLK (1994) doianggap juga berlaku dalam bank syari’ah.

6
1. Tujuan Kerangka Dasar

Kerangka dasar ini menyajikan konsep yang mendasari penyusunan dan


penyajian laporan keuangan bagi para penggunanya. Kerangka ini berlaku untuk
semua jenis transaksi syariah yang dilaporkan oleh entitas syariah maupun entitas
konvensional baik sektor publik maupun sektor swasta. Tujuan kerangka dasar ini
adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi:

a. Penyusun standar akuntansi keuangan syariah, dalam


pelaksanaan tugasnya membuat standar.

b. Penyusun laporan keuangan, untuk menaggulangi masalah


akuntansi syariah yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan
syariah.

c. Auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan


keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi syariah yanh berlaku
umum .

d. Para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan informasi


yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan
standar akuntansi keuangan syariah.

2. Pemakai dan kebutuhan informasi

Pemakai laporan keuangan meliputi:

a. Investor sekarang dan investor potensial

b. pemilik dana qardh

c. Pemilik dana syirkah temporer

d. Pemilik dana titipan

e. Pembayar dan penerima zakat, infak, shodakoh, dan wakaf

f. Pengawas syariah

g. Karyawan

h. Pemasok dan mitra usaha lainnya

i. Pelanggan

j. Pemerintah serta lembaga-lembaganya

k. Masyarakat

7
3. Paradigm transaksi syari’ah

Transaksi syari’ah berlandaskan pada paradigm bahwa alam semesta


diciptakan oleh Tuhan sebagai amanah (kepercayaan ilahi) dan sarana kebahagiaan
hidup bagi seluruh umat manusia untuk mencapai kesejahteraan hakiki secara
material dan spiritual (falah).1[1] Paradigma dasar ini menekankan bahwa setiap
aktifitas manusia memiliki akuntabilitas dan nillai ilahiah yang menempatkan
perangkat syari’ah dan akhlak sebagai parameter baik dan buruk, benar dan salahnya
aktifitas usaha. Syari’ah merupakan ketentuan hukum islam yang mengatur aktifitas
manusia yang berisi perintah dan larangan, baik yang menyangkut hubungan interaksi
vertical dengan Tuhan maupun interaksi horizontal dengan sesama makhluk. Prinsip
syari’ah yang berlaku umum dalam kegiatan muamalah mengikat secara hukum bagi
semua pelaku dan pemangku kepentingn entitas yang melakukan transaksi syari’ah.
Adapun akhlak merupakan norma dan etika yang berisi nilai-nilai moral dalam interaksi
sesame makhluk agar hubungan tersebut menjadi saling menguntungkan, sinergis,
dan harmonis.

4. Asas transaksi syari’ah

a.Persaudaraan (ukhuwah): Yang berarti bahwa transaksi syariah menjunjung tinggi


nilai kebersamaan dalam memperoleh manfaat, sehingga seseorang tidak boleh
mendapatkan keuntungan diatas kerugian orang lain. Prinsip ini didasarkan atas
prinsip saling mengenal (ta’aruf), saling memahami (tafahun), saling menolong
(ta’awun), saling menjamin (takaful), saling bersinergi dan saling beraliansi (tahafu).

b. Keadilan (‘adalah): yang berarti selalu menempatkan sesuatu hanya pada yang
berhak dan sesuai dengan posisinya. Realisasi prinsip ini dalam bingkai aturan
muamalah adalah melarang adanya unsur:

Asumsi dasar adalah sebagai berikut yaitu:

a. Dasar akrual

Laporan keuangan disajikan atas dasar akrual, maksudnya bahwa pengaruh


transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat terjadi (dan bukan pada saat kas atau
setara kas diterima atau dibayar) dan diungkapkan dalam catatan akuntansi serta
dilaporkan. Namun, dalam penghitungan pendapatan untuk tujuan pembagian hasil
usaha menggunakan dasar kas. Hal ini disebabkan bahwa prinsip pembagian hasil
usaha berdasarkan bagi hasil, pendapatan atau hasil yang dimaksud adalah
keuntungan bruto.

b. Kelangsungan usaha.

Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha

8
entitas syariah yang akan melanjutkan usahanya dimasa depan. Oleh karena itu,
entitas syariah diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau
mengurangi secara material skala usahanya.

5. Karakteristik kualitatif informasi keuangan syariah

Karakteristik kualitatif merupakan cirri khas yang membuat informasi dalam


laporan keuangan berguna bagi pemakai. terdapat empat karakteristik kualitatif
pokok, yaitu:

a. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam lapiran keuangan adalah


kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini,
pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi
dan bisnis, akuntansi, serta kemampuan untuk mempelajari informasi dengan
ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya
dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar
pertimbangan bahwa informasi tersebut sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai

tertentu.

b. Relevan

Maksudnya adalah memiliki kemampuan untuk memengaruhi keputusan ekonomi


pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi masa lalu, masa kini, atau masa
depan dengan mernegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.

c. Andal

Andal diartikan sebagai bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan


material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur
(faithul representation) dari yang seharusnya di sajikan atau yang sevara wajar
diharapkan dapat disajikan. Agar dapat diandalkan maka informasi harus memenuhi
hal sebagai berikut:

1) Menggambarkan dengan jujur transaksi (penyajian jujur) serta peristiwa lainnya


yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk di
sajikan.
2) Dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi yang
sesuai dengan prinsif syari’ah dan bukan hanya bentuk hukumnya (substansi
mengungguli bentuk).
3) Harus diarahkan untuk kebutuhan umum pemakai dan bukan pihak tertentu
saja

9
(netral).

4) Di dasarkan atas pertimbangan yang sehat dalam hal menghadapi


ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu.
5) Lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.

d. Dapat dibandingkan

Pemakai harus dapat dibandingkan laporan keuangan entitas syari’ah antar


periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan.
Agar dapat dibandingkan, informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan
dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta pengaruh
perubahan tersebut juga harus diungkapkan termasuk ketaatan atas standar
akuntansi yang berlaku.
10. Unsur-unsur laporan keuangan

Sesuai karakteristik, laporan keuangan entitas syari’ah, antara lain meliputi:

a. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial yang terdiri

atas :

1) Posisi keuangan

Unsur yang terkait secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan


adalah aset, kewajiban, dana syirkah temporer dan ekuitas. Pos-pos ini didefinisikan
sebagai berikut:

a. Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas syari’ah sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dimasa
depn diharapkan akan diperoleh entitas syari’ah. .
b. Kewajiban merupakan utang entitas syari’ah masa kini yang timbul dari
peristiwa masa lalu, penyelesayannya di harapkan mengakibatkan arus
keluar dari sumber daya entitas syari’ah yang mengandung manfaat
ekonomi.
c. Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima sebagai investasi
dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lainnya dimana
entitas syari’ah mempunyai hak untuk mengelola dan
menginvesatasikan dana tersebut dengan pembagian hasil investasi
berdasarkan kesepakatan.

10
d. Ekuitas adalah hak resijual atas aset entitas syari’ah setelah dikurangi
semua kewajiban dan dana syirkah temporer. Ekuitas dapat
disubklasifikasikan menjadi setoran modal pemegang saham, saldo
laba, penyisihan saldo laba dan penyisihan penyesuaian pemeliharaan
modal.
2) Kinerja

Unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih (laba)


adalah penghasilan dan beban. Unsur penghasilan beban didefinisikan berikut ini:

1. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu


periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset
atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang
tidak berasal dari konstribusi penanam modal. Penghasilan (income)
meliputi pendapatan (revenues) maupun keuntungan (gain).
2. Beban (ekspenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk arus keluar berkurangnya aset atau
terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak
menyangkut pembagian kepada penanam modal, termasuk di dalamnya
beban untuk
pelaksanaan aktivitas entitas syari’ah maupun kerugian yang timbul.

3. Hak pihak ketiga atau bagi hasil dana syirkah temporer adalah bagian
bagi hasil pemilik dana atau keuntungan dan kerugian hasil investasi
bersama entitas syari’ah dalam suatu periode laporan keuangan. Hak
pihak ketiga atas bagi hasil tidak bisa dikelompokan sebagai beban
(ketika untung) atau pendapatan (ketika rugi). Namun, hak pihak ketiga
atas bagi hasil merupakan alokasi keuntungan dan kerugian kepada
pemilik dana atas investasi yang dilakukan bersama dengan entitas
syari’ah.

b. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan sosial, meliputi


laporan sumber dan penggunaan dana zakat serta laporan sumber dan
penggunaan dana
kebajikan.

c. Komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan kegiatan dan


tanggung

jawab khusus entitas syari’ah tersebut.

11. Pengukuran Unsur-Unsur Laporan Keuangan

Berbagai dasar pengukuran tersebut adalah sebagai berikut:

11
a. Biaya historis (historical cost)

Aset di catat sebesar pengeluaran kas (setara kas) yang di bayar atau sebesar
nilai wajar dari imbalan (consideration) yang di berikan untuk memperoleh aset
tersebut pada saat perolehan.

Kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar dari


kewajiban (obligation), atau dalam keadaan tertentu (misalnya:pajak penghasilan),
dalam jumlah kas (atau setara kas) yang diharapkan akan dibayarkan untuk
memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha yang normal. Dasar ini adalah dasar
pengukuhan yang lazim digunakan entitas syariah dalam penyusunan laporan
keuangan.

b. Biaya kini (current cost)

Aset dinilai dalam jumlah kas (stara kas) yang seharusnya dibayar bila aset
yang sama atau stara aset diperoleh sekarang.

kewajiban dinyatakn dalm jumlah kas (atau setara kas )yang tidak didiskonkan
(undiscounted) yang mungkin dapat diperlukan untuk menyelesaiakan kewajiban
(obligation) sekarang.

c. Nilai realisasi atau penyelesaian (realizable atau settement value)

Aset dinyatakan dalam jumlah pas (setara kas) yang dapat diperoleh sekarang
dengan menjual aset dalam pelepasan normal (orderly disporal).

Kewajiban dinyatakan sebesar nilai penyelesaian : yaitu, jumlah kas (atau setara kas)
yang tidak didiskonkan yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban
dalam pelaksanaan usaha normal. Dasar pengukuhn ini walaupun dapat digunakan
tetapi tidak mudah untuk diterapkan dalam kondisi saat ini. Mengingat manajemen
harus menjamin informasi yang disajikan adalah andal serta dapat dibandingkan.

12. Catatan atas laporan keuangan

Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah
yang tertera dalam laporan keuangan utama. Catatan atas laporan keuangan suatu
entitas syariah harus mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:

a. Informasi tentang dasar penyusunsn laporan keuangan dan kebijakan


akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi
yang penting.
b. Informasi yang diwajiobkan dalam PSAK, tetapi tidak disajikan dalam
neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas: perubahan ekuitas: laporan
sumber dan penggunaan zakat : dan laporan penggunaan dana

12
kebajikan.
c. Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan,
tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.
Dalam rangka membantu pengguna laporan memahami laporan keuangan dan
membandingkannya dengan laporan keuangan entitas syariah lain , catatan atas
laporan keuangan umumnya disajikan dengan urutan sebagai berikut:

a. Pengungkapan mengenai dasar pengukuran dan kebijakan akuntansi


yang

diterapkan.

b. Informasi pendukung pos-pos laporan keuangan sesuai urutan


sebagaimana pos-pos tersebut disajikan dalam laporan keuangan dan
urutan penyajian komponen laporan keuangan.
c. Pengungkapan lain termasuk kontijensi, komitmen dan pengungkapan
keuangan lainnya serta pengungkapan yang bersifat non-keuangan
C.Sistem informasi akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem dalam sebuah organisasi yang
bertanggung jawab untuk penyiapan Informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan
pengolahan data transaksi yang berguna bagi semua pemakai baik di dalam maupun
di luar perusahaan.

Sistem Informasi Akuntansi juga dapat diartikan sebagai kumpulan kegiata-kegiatan


dari organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan Informasi keuangan dan
Informasi yang didapatkan dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal maupun
eksternal perusahaan.

Sistem Informasi Akuntansi menyiapkan informasi bagi manajemen dengan


melaksanakan operasi-operasi tertentu atas semua data sumber yang diterimanya
dan juga mempengaruhi hubungan organisasi perusahaan dengan lingkungan
sekitarnya.

Sebagai sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang bertugas


mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data
tersebut menjadi informasi serta menyediakan informasi bagi pemakai di dalam
maupum di luar perusahaan. Selain itu sistem informasi akuntansi adalah satu –
satunya CBIS yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi di luar
perusahaan.

Informasi akuntansi berhubungan dengan suatu fungsi yang bertanggung


jawab terhadap arus dana kedalam perusahaan, dana diperlukan untuk mendukung
kegiatan pemasaran, manufaktur dan kegiatan lainnya maka dari itu sangat perlu
mengontrol semua arus dana agar penggunaannya bisa efektif.

13
Banyak pihak berkepentingan terhadap informasi keuangan suatu perusahaan.
Jika dikategorikan ada dua kelompok besar yang sangat berkepentingan yaitu pihak
eksternal dan internal. Keduanya mempunya peranan yang kuat dalam menentukan
pertumbuhan perusahaan , terutama pihak internal yang terlibat langsung pada
pengelolaan keuangan. Informasi yang dihasilkan oleh pihak internal perusahaan di
gunakan sebagai pendukung dalam kegiatan perusahaan sehari – hari dan
pendukung dalam proses pengambilan keputusan.

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :

informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan


yang ditujukan kepada pihak extern.
Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen

dalam pengambilan keputusan.

Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :

a. Analisa Perilaku

Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya
kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat
dalam sistem tersebut.

Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana
memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.

Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai
persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi
yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku
(behavior) para pengambil keputusan.

b. Metode Kuantitatif

Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk

meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.

c. Komputer

Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan


pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak
kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

14
Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :

1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.

2. Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
3. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:

1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat


melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
2. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan

3. Meningkatkan efisiensi

4. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan

5. Meningkatkan sharing knowledge

6. menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari SIA :

Bagaimana mengumpulkan data dan mengkaitkannya dengan


aktivitas

organisasi/perusahaan.

Bagaiomana caranya menyalurkan data, informasi sehingga berguna bagi


pengambilan keputusan
Bagaiaman caranya menjamin realbilitas, keakuratan dan ketcepatan data dan
informasi yang disajikan.
Perbedaan utama Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Informasi
Manajemen terletak pada ruang lingkup, yaitu sistem Informasi manajemen mencakup
semua data yang terdapat dalam organisasi, semua aktivitas pengolahan di dalam
organisasi dan sering Informasi yang digunakan oleh orang-orang dalam organisasi.
Sistem Informasi akuntansi hanya meliputi jenis data dari Informasi tertentu. Dengan
kata lain, sistem Informasi akuntansi merupakan subsistem Informasi manajemen di
dalam suatu organisasi.

Sistem Informasi akuntansi merupakan subsistem Informasi yang paling


banyak menembus dan sering paling besar dalam organisasi perusahaan. Dalam
banyak organisasi, sistem Informasi akuntansi merupakan salah satunya sistem
Informasi yang dibentuk secara formal.

15
Di bawah ini merupakan karakteristik Sistem Informasi Akuntansi :

1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan

SIA hanya melakukan tugas yang diperlukan oleh pemakai Informasi


saja.

2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar

SIA bekerja sesuai dengan peraturan-peraturan yang mengikuti standar


perusahaan.

3. Menangani data terinci

Data yang ditangani SIA merupakan data yang sudah jelas dan lengkap.

4. Berfokus histories

Data yang ditangani lebih difokuskan pada data yang telah dimiliki
perusahaan sebelumnya.

5. Menyediakan informasi pemecahan masalah

SIA bertugas menyediakan berbagai macam Informasi dalam


pemecahan suatu masalah untuk lebih memudahkan dalam penyelesaianya.

Komponen sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut

a.Input Block

Input block merupakan komponen SIA yang berupa proses


memasukkan data ke dalam sistem informasi akuntansi. Dalam hal ini semua
dilakukan mengikuti aturan dan cara tertentu, mulai dari identifikasi, otorisasi, tata
letak serta pengolahan. b.Model Block
Model block merupakan proses pengolahan data yang dimulai dari
penginputan dengan menggunakan berbagai cara sehingga dapat
menghasilkan sebuah laporan.
Informasi tersebut nantinya difungsikan untuk menjawab sebuah
pertanyaan. c.Output Block
Pengertian output block sudah tergambar jelas dari namanya. Pada
tahapan ini dalam sistem informasi akuntansi menghasilkan sebuah produk
berupa laporan. Nantinya dokumen tersebut diberikan kepada semua pihak
yang memiliki wewenang dari berbagai tingkat manajemen.

16
d. Database Block

Seperti namanya, blok ini berarti tempat untuk menyimpan segala


bentuk data. Namun, semuanya akan disimpan berdasarkan kategori masing-
masing. Secara basis, semua informasi itu diklasifikan menjadi 2 jenis yakni
fisik dan logis.

e. Technology Block

Blok ini terdiri dari teknologi yang digunakan sebagai alat penunjang
sistem informasi akuntansi. Umumnya perangkat tersebut berbasis komputer
sehingga dapat menangkap, mengakses data, menjalankan model,
menyimpan serta menghasilkan laporan.

f. Control Block

Dari serangkaian kegiatan dalam sistem informasi akuntansi yang saling


terkait tentu membutuhkan proteksi agar terhindari dari berbagai masalah
seperti kebakaran, retas, penggelapan, sabotase dan masih banyak lainnya
sehingga dibutuhkan control block sebagai bentuk pengendalian.

Tujuan Utama Sistem Informasi Akuntansi

Setelah memahami sekilas tentang pengertian sistem informasi akuntansi


menurut ahli. Demi memperdalam pengetahuan mengenai SIA, penting juga bagi
Anda untuk mempelajari tujuan utama disusunnya kegiatan tersebut, diantaranya
seperti berikut ini:

Mendukung Fungsi Stewardship Manajemen

Menurut Hall (2001) tujuan utama disusunnya sistem informasi akuntansi yakni
mendukung fungsi stewardship. Seperti diketahui, dalam proses pengurusan
operasional perusahaan pihak manajemen bertanggung jawab untuk mengatur dan
mengelola sumber daya dengan benar.Tentunya dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawab tersebut agar membuat kebijakan yang benar, membutuhkan bahan
pertimbangan. Untuk itulah sistem informasi akuntansi disusun agar dapat
menghasilkan laporan ekonomi.

Mendukung Proses Pengambilan Keputusan

Seperti telah dipaparkan sebelumnya, bahwa sistem informasi akuntansi


dirancang untuk membuat laporan melalui serangkain proses dari mulai pencatatan,
identifikasi, pengolahan hingga penyajian dalam bentuk sebuah data
keuangan.Berikutnya, data keuangan tersebut yang mencakup segala transaksi
ekonomi perusahaan. Laporan itu nantinya diserahkan kepada pihak berwenang
dalam hal ini adalah manajer untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam menentukan

17
sebuah kebijakan dan keputusan baru.

Mendukung Operasional Perusahaan

Tujuan utama dari sistem informasi akuntansi adalah membantu dalam hal hal
penyediaan informasi ekonomi perusahaan yang nantinya data tersebut sangat
dibutuhkan untuk banyak pihak untuk melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya.Laporan ekonomi hasil dari sistem informasi akuntansi tersebut secara tidak
langsung mendukung dan meningkatkan efisiensi perusahaan, sehingga semua
proses pekerjaan dapat berjalan secara efektif serta efisien.

Fungsi Utama Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi disusun tidak hanya atas dasar tujuan. Namun,
dalam pelaksanaannya SIA juga dirancang dengan beberapa fungsi utama.
Diantaranya seperti berikut
ini:

Pengumpulan dan Penyimpanan Data Bisnis

Fungsi utama disusunnya sistem informasi akuntansi yakni mengumpulkan


serta menyimpan data yang berkaitan dengan kegiatan bisnis perusahaan. Semua itu
dilakukan supaya segala aktivitas berjalan efektif dan efisien.Prosesnya sendiri
dimulai dari menangkap data semua transaksi sesuai dokumen sumber. Kemudian
mencatat kembali ke dalam jurnal berdasarkan kategorinya. Selanjutnya,
mempostingnya di buku besar.

Menyediakan Informasi sebagai Dasar Pengambilan Keputusan

Sistem informasi akuntansi mempunyai fungsi utama yakni menyediakan


laporan keuangan sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil keputusan oleh
pihak manajemen. Dalam data tersebut berisikan segala transaksi perusahaan.Sejauh
ini dalam sistem manual, informasi yang dihasilkan oleh SIA berbentuk laporan.
Dimana pada dokumen tersebut memiliki dua kategori utama yakni keuangan serta
manajerial. Tentunya masing-masing mempunyai detail berbeda.

Menciptakan Pengendalian Internal Memadai

Sistem informasi akuntansi juga berfungsi untuk menciptakan pengendalian


internal memadai. Dalam hal ini secara khusus memastikan bahwa laporan ekonomi
yang dibuat sesuai prosedur dan aturan sehingga hasilnya valid serta bisa
dipercaya.Sistem informasi akuntansi dirancang khusus untuk memastikan bahwa
semua aktivitas bisnis berjalan secara efisien serta sesuai tujuan. Bukan hanya itu

18
saja, dengan SIA maka kekayaan atau aset perusahaan bisa terjaga.

D.Siklus akuntansi

Siklus akuntansi adalah suatu proses penyediaan laporan keuangan perusahaan


untuk suatu periode waktu tertentu Prinsip-prinsip dan kaidah akuntansi, prosedur-
prosedur, metodemetode serta teknik-teknik dari segala sesuatu yang dicakup dalam
ruang lingkup akuntansi dicatat dalam suatu periode tertentu.
Ada beberapa tahap yang harus dilakukan dalam membuat siklus akuntansi
secara umumyaitu :

1. Mengindentifikasi Transaksi

Tahapan ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan, yaitu dengan
mencari tahu transaksi apa saja yang berlangsung selama suatu periode.
Transaksi usaha adalah kejadian yang dapat mempengaruhi posisi keuangan dari
suatu badan usaha dan juga sebagai hal yang handal/wajar untuk dicatat. Sebagai
contoh transaksi yang dapat terjadi dalam suatu perusahaan adalah: pembayaran
rekening telepon bulanan, pembelian barang dagangan secara kredit, pembelian
tanah dan gedung, dan lain sebagainya. Suatu transaksi tertentu dapat
menimbulkan peristiwa atau keadaan yang mengakibatkan transaksi lainnya.
Misalnya, pembelian barang dagangan secara kredit akan disusul dengan
transaksi lainnya, yaitu pembayaran kepada kreditor.Dalam tahapan ini kita
memerlukan bukti-bukti transaksi yang ada.
Bukti transaksi sendiri adalah dokumen pendukung yang berisi data
transaksi yang dibuat setelah melakukan transaksi untuk kebutuhan pencatatan
keuangan. Fungsi pokok bukti transaksi adalah sebagai perekam pertama setiap
transaksi yang dilakukan perusahaan. Biasanya berupa kwitansi, cek, faktur, dan
lain-lain.
2. Mencatat Transaksi ke dalam Jurnal

Setelah mengidentifikasi transaksi-transaksi apa saja yang terjadi selama


suatu periode, tahapan selanjutnya adalah mencatat transaksi-transaksi tersebut
ke dalam sebuah jurnal.
Jurnal merupakan catatan yang pertama kali dalam proses pencatatan
(Book of original Entry), oleh karena itu jurnal merupakan sumber pokok bagi
catatan-catatan lainnya. Jurnal merupakan aktivitas meringkas dan mencatat
transaksi perusahaan berdasarkan dokumen dasar. Tempat untuk mencatat dan
meringkas transaksi tersebut disebut dengan buku jurnal.
Ada dua macam jurnal :

a. Jurnal umum (General Journal)

b. Jurnal Khusus (Special Journal), yaitu jurnal yang digunakan untuk


mencatat transaksi keuangan yang sering terjadi.

19
Sebagaimana di tunjukkan oleh nama-nma kolom, jurnal memberikan
informasi berikut:
• Tanggal, merupakan hal yang sangat penting karena memungkinkan
kapan

terjadinya transaksi

• Nama perkiraan

• Kolom debet, menunjukkan jumlah yang didebet

• Kolom kredit, menunjukkan jumlah yang dikredit

Proses pencatatan mengikuti lima langkah berikut ini:

1) Mengidentifikasikan transaksi dari dokumen sumbernya, misalnya dari slip


deposito bank, penerimaan penjualan dan cek.
2) Menentukan setiap perkiraan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut dan
mengklasifikasikan berdasarkan jenisnya (aktiva, kewajiban atau modal).
3) Menetapkan apakah setiap perkiraan tersebut mengalami penambahan
atau pengurangan yang disebabkan oleh transaksi itu.
4) Menetapkan apakah harus mendebet atau mengkredit perkiraan.

5) Memasukkan transaksi tersebut kedalam jurnal.

3. Memindahbukukan Transaksi pada Jurnal ke Buku Besar

Tahapan selanjutnya adalah memindahbukukan atau posting.Posting


adalah aktivitas memindahkan catatan di buku jurnal ke dalam buku besar sesuai
dengan jenis transaksi dan nama perkiraan masing-masing.
Buku besar adalah buku utama pencatatan transaksi keuangan yang
mengkonsolidasikan masukan dari semua jurnal akuntansi dan merupakan
penggolongan rekening sejenis. Buku besar merupakan dasar pembuatan
laporan neraca dan laporan laba/rugi.
Banyaknya jenis dan macam transaksi dalam suatu perusahaan
mengharuskan dibuatnya suatu rekening. Rekening tersebut perlu diberi identitas
yaitu pemberian nomor kode. Maksud dari pemberian kode adalah untuk
mengidentifikasikan transaksi yang terjadi, sehingga transaksi keuangan yang
sudah mempunyai identitas dapat dicatat dalam rekening yang bersangkutan
dalam buku besar.
Kode rekening pada buku besar, ada beberapa macam antara lain :

20
a. Sistem Numerical, merupakan cara yang paling mudah, masing-masing
rekening dapat diberi nomor dengan bebas.
b. Sistem Decimal, sistem ini menggunakan dasar 10 unit angka dari 0 sampai
dengan 9.

c. Sistem Muemonic, sistem ini menggunakan huruf-


huruf untuk kode perkiraan/rekening.

d. Sistem Kombinasi Huruf dan Angka

4. Menyusun Neraca Saldo

Neraca saldo merupakan pengelompokan saldo akhir di dalam buku besar


atau daftar yang berisi kumpulan seluruh rekening/perkiraan buku besar. Neraca
saldo biasanya disiapkan pada akhir periode atau dapat juga disiapkan kapan
saja. Untuk menyiapkan neraca saldo, saldo tiap perkiraan harus ditentukan
terlebih dahulu. Cara membuat neraca saldo ini sangatlah mudah, yaitu dengan
mengutip atau menyalin saldo semua akun yang ada dalam buku besar.
5. Membuat Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian dibuat pada akhir periode akuntansi setelah penyusunan


Neraca Saldo. Jurnal penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan angka-angka yang
tersebut dalam neraca saldo agar dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya
sesuai dengan tuntutan dalam penyajian laporan keuangan. Jurnal penyesuaian
(adjusting journal entries) dibuat pada hakikatnya adalah untuk mengoreksi perkiraan-
perkiraan tertentu sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, biaya,
pendapatan dan modal yang sebenarnya. Akun-akun yang biasanya memerlukan
jurnal penyesuaian seperti beban yang masih harus dibayar (utang), pendapatan yang
masih harus diterima (piutang), penurunan nilai aktiva (yang bersifat tetap dan bersifat
habis terpakai), beban dibayar di muka, pendapatan diterima di muka, dan piutang tak
tertagih

E. Proses pencatan jurnal penyesuaian,penutup dan penyesuaian

1.Jurnal Penyesuaian

Jurnal Penyesuaian adalah jurnal yang digunakan untuk melakukan proses


pencatatan saldo pada akun-akun tertentu dan dapat mencerminkan jumlah yang
sebenarnya sebelum berlanjut ke proses penyusunan laporan keuangan.

Mengapa memerlukan proses pencatatan terhadap akun transaksi ?. Karena pada

21
akhir periode nanti akan banyak saldo akun di buku besar yang dilaporkan tanpa
melakukan perubahan apapun dalam laporan keuangan.

Akuntansi sendiri mempunyai prinsip berbasis akrual maksudnya prinsip


pengakuan pendapatan pada periode yang sudah diperoleh bukan pada periode
penerimaan kas.

Prinsip tersebut berhubungan pula dengan tujuan dari penyusunan jurnal


penyesuaian yaitu untuk mengubah transaksi menjadi metode akuntansi akrual.

Tujuan Jurnal Penyesuaian adalah sebagai berikut:

a. Untuk memahami lebih lanjut apa tujuan membuat jurnal penyesuaian,


maka berikut akan kita bahas apa saja yang menjadi tujuan dari sebuah
jurnal penyesuaian ini, diantaranya:
b. Untuk memastikan akun telah mixed. Mixed account ini adalah beberapa
akun campuran. Akun campuran ini ada 2 jenis yaitu akun nominal dan akun
riil.
c. Agar di akhir periode, akun-akun riil bisa menunjukan jumlah yang pasti. Hal
ini lebih diutamakan bagi akun riil yang berjenis aktiva dan utang dalam
sebuah neraca.
d. Untuk menampilkan jumlah pendapatan yang ada di dalam akun-akun
nominal pada akhir periode. Sehingga kita bisa menemukan jumlah beban
dan pendapatan dengan valid.
e. Meminimalisir adanya kesalahan akibat pos-pos antisipasi.

f. Menjaga sebuah konsistensi yang sudah ditetapkan.

2. Jurnal penutup

Jurnal penutup adalah bagian dari laporan keuangan yang disusun pada akhir
periode pembukuan. Jurnal ini digunakan untuk menutup akun nominal dan
menyiapkan neraca akhir.

Jadi, dalam pembuatannya melibatkan pemindahan data dari akun sementara


dalam laporan rugi laba akun permanen di neraca. Komponen yang termasuk ke
dalam akun sementara, antara lain pendapatan, pengeluaran, serta laba yang harus
ditutup pada akhir tahun buku.

Berikut adalah beberapa tujuan dan fungsi pembuatan jurnal penutup:Menutup


saldo yang terdapat pada semua perkiraan sementara, sehingga perkiraan tersebut
menjadi 0 (nol).

1. Agar saldo akun modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan keadaan
pada akhir periode, sehingga saldo akun modal akan sama dengan jumlah

22
modal akhir yang dilaporkan di neraca.
2. Memisahkan transaksi akun pendapatan dan beban agar tidak bercampur
dengan jumlah nominal dari pendapatan dan beban pada tahun selanjutnya.
3. Menyajikan neraca awal periode berikutnya setelah dilakukan penutupan buku.

4. Mempermudah ketika dilaksanakan pemeriksaan, karena telah dilakukan


pemisahan transaksi yang terjadi antara periode sekarang dengan transaksi
pada periode akuntansi selanjutnya.
5. Menyajikan informasi keuangan yang sebenarnya (riil) dari suatu perusahaan
setelah dilakukan penutupan buku (jurnal penutup). Akun yang sesungguhnya
terdiri atas harta, kewajiban dan ekuitas.
Ketentuan Akun dalam Pembuatan Jurnal Penutup

1. Jurnal penutup digunakan untuk menutup beberapa akun yaitu pendapatan,


beban, ikhtisar laba/rugi, dan prive.
2. Jurnal penutup juga dapat didefinisikan sebagai entri jurnal yang dibuat pada
akhir periode akuntansi untuk mentransfer saldo berbagai akun sementara atau
akun nominal ke akun permanen dalam buku besar.
3. Jurnal penutup dibuat ketika laporan keuangan tahunan selesai disusun. Hal
ini untuk memastikan bahwa setiap akun pendapatan dan pengeluaran
memiliki saldo 0 (nol) untuk memulai siklus akuntansi berikutnya yaitu periode
baru dalam sebuah perusahaan. 4.perusahaan.
Berikut adalah masing-masing komponen dalam jurnal penutup:

1. Akun Pendapatan

Definisi dari pendapatan adalah hasil atau penghasilan yang diperoleh perusahaan.

Terdapat 2 jenis pendapatan yaitu pendapatan usaha yang merupakan


pendapatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha perusahaan dan
pendapatan di luar usaha yang merupakan pendapatan yang tidak berhubungan
langsung dengan kegiatan usaha.

2. Akun Beban

Komponen dalam jurnal penutup selanjutnya adalah akun beban. Pengertian


beban sendiri adalah pengorbanan yang terjadi selama melakukan kegiatan usaha
untuk memperoleh pendapatan.

Ada dua jenis akun beban yaitu beban usaha yang merupakan pengorbanan
langsung untuk kegiatan usaha dan beban lain-lain yang merupakan beban yang tidak
ada hubungannya dengan kegiatan usaha.

3. Ikhtisar Laba/Rugi
23
Menutup seluruh akun ikhtisar laba/rugi dengan cara memindahkan saldo
ikhtisar laba/rugi ke akun modal.

4. Akun Prive

Menutup akun prive (penarikan modal oleh pemilik, biasanya hanya terjadi pada
perusahaan berskala kecil). Caranya dengan memindahkan akun prive ke akun
modal.

Berikut empat langkah dasar dalam membuat jurnal penutup:

a. Menutup akun pendapatan, mentransfer saldo kredit di akun pendapatan ke akun


kliring yang disebut Ringkasan Pendapatan (Income Summary).

b. Menutup segala rekening biaya dan akun kontra-pendapatan, mentransfer saldo


debit dalam akun pengeluaran dan akun kontra-pendapatan ke akun Ringkasan
Pendapatan.

c. Menutup akun Ringkasan Pendapatan, mentransfer saldo akun Ringkasan


Pendapatan ke akun Laba Ditahan.

d. Menutup akun Dividen mentransfer saldo debet dari akun Dividen ke akun Laba
Ditahan.

3.Jurnal pembalik

Jurnal pembalik adalah jurnal untuk membalik jurnal penyesuaian yang


menimbulkan akun neraca. Jika tidak dibalik akan terjadi akun ganda.Dengan kata lain
jurnal yang memiliki istilah lain reverse entry ini yang dibuat pada awal periode
akuntansi berikutnya untuk membalik jurnal penyesuaian yang menimbulkan
perkiraan riil baru. Jurnal ini merupakan jurnal yang sengaja dibuat untuk membalik
beberapa jurnal penyesuaian tertentu yang sudah disusun pada periode sebelumnya.

Penyusunan jurnal ini dalam proses atau siklus akuntansi adalah opsional,
artinya kita boleh membuat jurnal pembalik dan kita juga boleh tidak membuat jurnal
pembalik.

Adapun fungsi dibuatnya antara lain untuk :

1. Mempermudah pencatatan transaksi pada awal periode akuntansi yang baru,


terutama yang berhubungan dengan ayat jurnal penyesuaian.
2. Menyederhanakan penyusunan jurnal pada periode akuntansi berikutnya.
Jurnal pembalik dapat memberikan manfaat bila perusahaan membuat ayat
jurnal yang jumlahnya banyak.

24
3. Meminimalkan kesalahan atau kekeliruan yang mungkin bisa terjadi, seperti
menghindari pengakuan biaya atau pendapatan yang dobel karena
penyusunan ayat jurnal penyesuaian.
Jurnal ini bersifat opsional tetapi jika dibuat akan memberikan manfaat bagi
perusahaan.

Manfaat yang bisa diperoleh, antara lain:

1. Memudahkan pencatatan transaksi atau neraca yang disusun pada awal


periode akuntansi, khususnya yang berkaitan dengann ayat jurnal
penyesuaian.
2. Menyederhanakan penyusunan jurnal penyesuaian untuk periode selanjutnya,
terlebih jika perusahaan membuat ayat jurnal penyesuaian yang jumlahnya
banyak.
3. Meminimalisir kesalahan ketika membuat jurnal penyesuaian seperti
pengakuan biaya dan pendapatan yang double (jurnal ganda).

Tidak semua akun dalam jurnal penyesuaian membutuhkan jurnal pembalik.


Tanda tanda suatu akun jurnal penyesuaian membutuhkan jurnal ini adalah apabila
suatu akun jurnal penyesuaian memunculkan akun riil yang baru atau belum terlihat
di neraca saldo. Beberapa akun jurnal penyesuaian yang membutuhkan jurnal
pembalik antara lain:

1. Beban yang masih harus dibayar

Beban yang masih harus dikeluarkan/dibayar oleh perusahaan pada akhir periode
akuntansi, sehingga beban tersebut masih akan berlanjut pada periode akuntansi
berikutnya.

Beban yang dibayar di muka (jika tercatat sebagai beban)

Beban dibayar di muka adalah beban yang sudah dibayarkan namun belum dicatat
sebagai beban pada periode tersebut. Beban dibayar di muka ini biasanya terjadi jika
perusahaan membayar biaya transaksi dari pengeluaran perusahaan untuk periode
tertentu.

2. Pendapatan yang masih akan diterima

Pendapatan yang masih akan diterima adalah pendapatan yang sudah terjadi namun
karena beberapa alasan belum diakui sebagai pendapatan perusahaan.

25
3. Pendapatan yang diterima di muka (jika tercatat sebagai pendapatan)

Pendapatan diterima di muka adalah pendapatan yang diterima oleh perusahaan


pada awal transaksi yang belum dilakukan kepada pelanggan.

4. Pemakaian atas perlengkapan (bila tercatat sebagai beban)

Perlengkapan yang digunakan secara terus-menerus oleh perusahaan kemudian


dicatat sebagai beban dalam ayat jurnal penyesuaian.

F. Laporan keuangan

Laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi keuangan mengenai


suatu badan usaha yang akan dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan
sebagai bahan pertimbangan di dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi.

Laporan keuangan bagi pihak manajemen perusahaan berfungsi sebagai laporan


pertanggung jawaban keuangan pada pemilik modal. Bagi pemilik modal, laporan
keuangan berfungsi untuk megevaluasi kinerja manajer perusahaan selama satu
periode. Dengan adanya laporan keuangan ini, manajer perusahaan akan bekerja
semaksimal mungkin agar kinerjanya dinilai baik.

Pada akhir periode, perusahaan akan membuat laporan keuangan. Akhir periode
bisa tiap akhir bulan atau tiap akhir tahun. Laporan keuangan untuk disampaikan
kepada pihak luar perusahaan umumnya dibuat tiap akhir tahun. Pihak luar
perusahaan antara lain: a. Investor

b. Karyawan

c. Pemberi Pinjaman

d. Pemasok dan Kreditor usaha lainnya

e. Pelanggan

f. Pemerintah

g. Masyarakat

Laporan keuangan memuat informasi yang bersifat keuangan seperti jumlah


aktiva, jumlah kewajiban, jumlah modal, jumlah pendapatan, jumlah biaya dan arus
26
kas. Informasi yang bersifat keuangan diambil dari ringkasan transaksi yang terjadi
selama satu periode.

Tujuan laporan keuangan digolongkan sebagai berikut :

1. Tujuan khusus

Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan laporan posisi


keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan
sesuai dengan GAAP.

2. Tujuan umum

Adapun tujuan umum dari laporan keuangan disebutkan sebagai berikut :

a. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi dan


kewajiban perusahaan.
b. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang
berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba.
c. Memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir
potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
d. Memeberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan
kewajiban.
e. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai
laporan.

3. Tujuan kualitatif

Adapun tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statements No. 4 adalah sebagai
berikut :

a. Relevance yaitu memilih informasi yang benar-benar dapat membantu


pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan.
b. Understandability yaitu informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang
penting tetapi juga harus informasi yang dimengerti para pemakainya.
c. Verifiability hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan
menghasilkan pendapat yang sama. Dengan kata lain ukurannya harus ada.
d. Neutrality yaitu laporan akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak yang
berkepentingan.

Informasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan pihak-pihak tertentu saja.

e. Timeliness yaitu laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan

27
keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat.
f. Comparability yaitu informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan
artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu
perusahaan maupun perusahaan lain.
g. Completeness yaitu informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup
semua kebutuhan yang layak dari para pemakai.

Dua belas tujuan laporan keuangan menurut laporan “Trueblood Committee” adalah

sebagai berikut :

a. Menyediakan informasi untuk pembuatan keputusan-keputusan


ekonomi

b. Menyajikan informasi terutama pada para pemakai yang memiliki


otoritas, kemampuan atau sumber-sumber yang terbatas dalam
memperoleh informasi dan mereka menyandarkan diri pada laporan
keuangan sebagai sumber utama informasi tentang kegiatan ekonomi
perusahaan.
c. Menyediakan informasi yang dapat dipakai oleh para investor dan
kreditor untuk memprediksi, membandingkan dan mengevaluasi aliran
kas potensial untuk mereka dalam ukuran jumlah, waktu dan
hubungannya dengan ketidak
pastian.

d. Menyediakan informasi kepada para pemakai untuk prediksi,


perbandingan dan evaluasi earning power perusahaan.
e. Menyediakan informasi yang dapat dipakai dalam menilai kemampuan
manajemen untuk memanfaatkan pemakaian sumber-sumber secara
efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.
f. Menyediakan informasi factual dan interpretatif tentang transaksi-
transaksi dan kejadian-kejadian yang lain digunakan untuk prediksi,
perbandingan dan evaluasi earning power perusahaan. Dasar
anggapan yang mendasari

interpretasi, evaluasi, prediksi atau estimasi akan diungkapkan.

g. Menyediakan laporan posisi keuangan yang dapat dipakai untuk


prediksi, pembandingan dan evaluasi earning power perusahaan.
Laporan tersebut akan menyediakan informasi yang berhubungan
dengan transaksi perusahaan dan kejadian-kejadian lainnya yang
merupakan bagian siklus earning tidak lengkap. Nilai saat ini (current
value) juga akan dilaporkan jika terdapat perbedaan yang signifikan
dengan harga perolehan historical (historical cost). Aktiva dan hutang

28
akan dikelompokkan atau dipisahkan oleh ketidakpastian relatif dari
jumlah dan waktu realisasi prospektif atau likuidasi.
h. Menyediakan laporan earning periodik yang bermanfaat untuk prediksi,
perbandingan evaluasi earning power perusahaan. Hasil bersih siklus earning
yang komplit dan hasil kegiatan perusahaan dalam perkembangan yang diakui
kearah penyelesaian siklus yang belum selesai akan dilaporkan. Perubahan
dalam nilai yang digambarkan dalam laporan keberhasilan posisi keuangan juga
akan dilaporkan, tetapi secara terpisah, sejak mereka membedakan ukuran
kepastian realisasinya.
i. Menyediakan laporan kegiatan keuangan yang bermanfaat untuk prediksi,
perbandingan dan evaluasi earning power perusahafakan. Laporan ini akan
melaporkan sebagian besar aspek-aspek faktual transaksi perusahaan yang
mempunyai atau diharapkan mempunyai konsekuensi kas yang signifikan.
Laporan ini akan melaporkan data yang memerlukan judgment minimal dan
interpretasi oleh pihak penyusun.

j. Menyajikan informasi yang bermanfaat untuk proses prediktif. Peramalan


keuangan akan disajikan jika peramalan tersebut akan meningkatkan realibilitas
prediksi para pemakai.
k. Lembaga pemerintahan dan organisasi tidak bertujuan laba adalah untuk
menyediakan informasi yang bermanfaat untuk menilai efektifitas pengelolaan
sumber-sumber dalam mencapai tujuan organisasi. Pengukuran prestasi akan
dikuantitaskan dalam ukuran tujuan-tujuan yang diidentifikasikan.
l. Melaporkan kegiatan perusahaan yang mempengaruhi masyarakat. Dalam hal
ini adalah pengaruh yang dapat ditentukan, dijelaskan atau diatur dan sifatnya
penting untuk menentukan peranan perusahaan dalam lingkungan sosialnya.

Laporan keuangan menurut Pernyataan Standar Laporan Keuangan No. 1 Tahun


2002

(PSAK No 1 Tahun 2002) terdiri dari:

a. Neraca.

b. Laporan Laba-Rugi.

c. Laporan perubahan ekuitas

d. Laporan arus kas

e. Catatan atas laporan keuangan.

G. Konsep perhitungan Time Value Of Money

Time value of money adalah sebuah konsep kalkulasi nilai uang berdasarkan

29
waktu. Konsep ini diterapkan karena nilai nominal uang pada saat ini dapat berbeda
dengan nilai nominal uang di masa yang akan datang. Dengan kata lain, dalam hal ini,
waktu berubah menjadi fungsi dari uang.

Time value of money adalah konsep yang menjelaskan waktu mempengaruhi nilai
dari uang. Konsep time value of money menghitung nilai uang berdasarkan waktu. Hal
ini sangat penting karena nilai uang yang anda miliki saat ini akan berbeda dengan
nilai uang di masa mendatang.

Untuk itulah, bagi anda yang ingin melakukan bisnis maka sebaiknya anda
memahmi benar apa yang dinamakan dengan Time Value of Money ini. Istilah
kegiatan Time Value of Money ini dapat anda temukan dalam konsep nilai waktu dari
uang berikut ini yaitu :

a. Tabungan

Tabungan merupakan bukti pencatatan kegiatan pemasukkan uang


yang banyak diberikan oleh instansi perbankan. Perkembangan uang
yang ada di tabungan ini setiap bulannya akan mengalami pertambahan
yang datangnya dari bunga saldo uang. Inilah arti dari Time Value of
Money yang menyatakan bahwa semakin lama waktu penyimpanan
akan menimbulkan uang yang
berkembangan di sebuah perusahaan.

b. Pinjaman bank

Bank merupakan instansi pengelolaan uang yang tidak hanya


digunakan untuk bantuan penyimpanan uang akan tetapi juga bisa
dilakukan dalam proses peminjaman uang. Sistem peminjaman uang ini
sering diartikan sebagai kredit tunai di sebuah perbankan. Sejumlah
uang yang dipinjam oleh seseorang biasanya memiliki waktu
pengembalian tertentu yang semakin besar uang yang dipinjam biasa
cenderung lama waktu pengembaliannya. Inilah penerapan dari istilah
Time Value of Money yang kini sudah tidak asing di pasaran.

c. Asuransi penilaian proyek

Setiap proyek pengerjaan produksi yang dilakukan oleh perusahaan


memberikan perjalanan keuangan tersendiri di sebuah perusahaan.
Kegiatan produksi di perusahaan ini banyak dikenal dengan sebutan
asuransi yang dinilai berdasarkan dengan lama waktu pengerjaannya.
Inilah konsep Time Value of Money yang biasa dijalankan oleh
perusahaan.

Salah satu penyebab dari pengurangan nilai uang di masa mendatang ialah inflasi
(kenaikan biaya). Hal ini bisa jadi didasarkan pada teori ekonomi yang pernah

30
dikemukakan oleh seorang ekonom asal Austria, Eugen von Böhm-Bawerk (1851 –
1914). Menurut beliau, terdapat tiga alasan di balik berkurangnya nilai suatu barang
di masa depan, yakni:

1. Keuntungan yang akan diperoleh di masa mendatang dipertanyakan


kepastiannya, sementara keuntungan di masa kini dianggap sangat jelas.
2. Rasa puas manusia terhadap suatu keinginan atau kehendak yang hadir di
masa kini dianggap lebih bernilai dibandingkan rasa puas akan keinginan
atau cita-cita di masa depan.
3. Barang-barang yang tersedia di waktu sekarang dinilai lebih bermanfaat
dan dibutuhkan daripada barang-barang yang masih diprediksikan kelak
muncul di masa depan.
Dalam manajemen keuangan, time value of money tak hanya bermanfaat bagi
investor dan perusahaan-perusahaan besar yang memang membutuhkan informasi
keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan finansial di masa yang akan datang,
tetapi juga individu.

1. Bagi investor

Informasi mengenai time value of money bagi investor penting untuk mengetahui
dan menganalisis suatu investasi menguntungkan atau tidak. Time value of money
memungkinkan investor untuk membuat keputusan yang lebih tepat terkait dengan
pemanfaatan uang yang mereka miliki. Selain itu, time value of money juga bisa
menjadi sumber referensi guna mempertimbangkan opsi mana yang paling baik dan
menguntungkan untuk dipilih berdasarkan minat, inflasi, risiko, dan tingkat
pengembalian.

2. Bagi perusahaan

Manfaat time value of money bagi perusahaan adalah membantu untuk


menghitung dan menyusun anggaran. Suatu perusahaan tentu tidak hanya sebatas
melakukan kegiatan produksi saja, tetapi juga pengembangan dan inovasi.
Pengembangan dan inovasi ini menjadi investasi bagi perusahaan. Sebab itu,
perusahaan membutuhkan informasi finansial terkait dengan nilai waktu dari uang
agar bisa menganalisis apakah ekspansi perusahaan atau inovasi produk yang akan
dilakukan dapat memberikan keuntungan atau tidak.

3. Bagi individu

Sementara bagi individu, time value of money juga penting karena dapat
digunakan untuk membantu memahami berapa banyak uang yang harus ditabung
untuk mencapai jumlah yang diinginkan dalam periode waktu tertentu. Tak hanya itu,
dengan time value of money, Anda juga bisa terbantu dalam pengambilan keputusan
pembelian suatu barang, apakah lebih menguntungkan apabila dibeli hari ini atau
beberapa tahun yang akan datang.

31
Terlepas dari manfaat time valuue of money tetapi ada keruguan dan keterbatasan
dalam menalksanakannya :

1. Kerugian

Kerugiannya yaitu akan mengakibatkan masyarakat hanya menyimpan uangnya


apbila tingkat bunga bank tinggi, karena mereka menganggap jika bunga bank tinggi
maka uang yang akan mereka terima dimasa yang akan datang juga tinggi. Time
value of money tidak memperhitungkan tingkat inflasi.

2. Keterbatasan Time Value Of Money

Keterbatasannya yaitu akan mengakibatkan masyarakat hanya menyimpan


uangnya apbila tingkat bunga bank tinggi, karena mereka menganggap jika bunga
bank tinggi maka uang yang akan mereka terima dimasa yang akan datang juga tinggi.
Time value of money tidak memperhitungkan tingkat inflasi.

Metode Dalam Time Value Of Money ada 2 yaitu:

Nilai Masa Depan (Future Value)

A. FV = Po (1+i)n

B. FV : Nilai pada masa yang akan datang

C. Po : Nilai pada saat ini D.I : Tingkat suku bunga


E.N : Jangka waktu

Nilai Hari Ini (Present Value)

Present value adalah berapa nilai uang saat ini untuk nilai tertentu di masa yang
akan datang. Present value bisa dicari dengan menggunakan rumus future value atau
dengan rumus berikut
ini:

PV = FV ( 1 + r )-n

FV : Future Value (Nilai Pada akhir tahun ke n)

PV : Nilai Sekarang (Nilai pada tahun ke 0)

R : Suku Bunga

32
N :Waktu (tahun)

Rumus di atas mengasumsikan bahwa bunga digandakan hanya sekali dalam


setahun, jika bunga digandakan setiap hari, maka rumusnya menjadi :PV = FV ( 1 + r
/ 360)-360n.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Pelaporan keuangan (Financial reporting) adalah semua cara yang digunakan oleh
perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangan perusahaan tersebut. Dalam
SFAC No.1, FASB (1980) menyebutkan bahwa tujuan pelaporan keuangan tidak
terbatas pada isi dari laporan keuangan (financial statement). Dengan kata lain,
cakupan pelaporan keuangan (financial reporting) adalah lebih luas dibandingkan
laporan keuangan (financial statement). FASB (1980) menyebutkan: Pelaporan
keuangan mencakup tidak hanya laporan keuangan tetapi juga media pelaporan
informasi lainnya, yang berkaitan langsung atau tidaklangsung, dengan informasi
yang disediakan oleh sistem akuntansi-yaitu informasi tentang sumbersumber
ekonomi, hutang, laba periodik dan lainlain.

Kerangka dasar merupakan rumusan konsep yang mendasari penyusunan dan


penyajian laporan keuangan bagi para pemakai eksternal. Adanya perbedaan
karakteristik antara bisnis yang berlandaskan pada syariah dengan bisnis
konvensional menyebabkan ikatan akuntan Indonesia (IAI) mengeluarkan kerangka
dasar penyusunan dan penyajian laporan keungan bank syari’ah (KDPPLKBS) pada
tahun 2002. KDPPLKBS selanjutnya di sempurnakan pada tahun 2007 menjadi

33
kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syari’ah (KDPPLKS).
Penyempurnaan KDPPLKS terhadap KDPPLKBS di lakukan untuk memperluas
cakupannya sehingga tidak hanya untuk transaksi syari’ah pada bank syari’ah,
melainkan juga pada jenis institusi bisnis lain, baik yang berupa institas syari’ah
maupun institas konvensional yang bertransaksi dengan skema syari’ah.

Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem dalam sebuah organisasi yang
bertanggung jawab untuk penyiapan Informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan
pengolahan data transaksi yang berguna bagi semua pemakai baik di dalam maupun
di luar perusahaan.

Sistem Informasi Akuntansi juga dapat diartikan sebagai kumpulan kegiata-kegiatan


dari organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan Informasi keuangan dan
Informasi yang didapatkan dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal maupun
eksternal perusahaan.

B. Saran

Pada saat pembuatan makalah Penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Dengan sebuah pedoman yang bisa
dipertanggungjawabkan dari banyaknya sumber Penulis akan memperbaiki makalah
tersebut . Oleh sebab itu penulis harapkan kritik serta sarannya mengenai
pembahasan makalah dalam kesimpulan.

34

Anda mungkin juga menyukai