Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

AKUNTANSI KEPERILAKUAN DALAM BINGKAI RETROSPEKTIF


DAN PROSPEKTIF

Dosen pengampuh:
NINING ASNIAR RIDZAL

Disusun Oleh:
Nama : Risnawati
Npm : 101701118
Kelas : B / Semester 5

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-
Nya,Saya diberi kesempatan dan kepercayaan untuk menyelesaikan makalah ini
sesuaiyang diharapkan.Makalah ini saya buat dengan tujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Akuntansi Keperilakuan. Dalam makalah ini, membahas
“Akuntansi Keperilakuan dalam bingkai Retrospektif dan Prospektif”.

Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah


Akuntansi Keperilakuan, serta teman-teman kami. Saya menyadari makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mohon kritik dan
saran.Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

BAUBAU,15 Oktober 2019


Penulis
Risnawati

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................1

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4

1.1.Latar belakang...................................................................................................4

1.2.Rumusan masalah..............................................................................................4

1.3.Tujuan.................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5

A.Akuntansi Keprilakuan Dalam Bingkai Retrospektif Dan Prosfektif............6

2.1.Pergeseran Konsep......................................................................................6

2.2.Berpijak Pada Tradisi Ekonomi..................................................................6

2.3.Bidang Yang Kompleks,Kaya dan Terus Bergerak....................................7

2.4.Sudut pandang Dari Luar............................................................................7

2.5.Menggerakkan Agenda Riset Ke Depan.....................................................8

2.6.Pasang Surut Aliran Kemajuan...................................................................9

BAB III PENUTUP...............................................................................................10

3.1.Kesimpulan......................................................................................................10

3.2.Saran.................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Akuntansi telah diakui sebagai fenomena yang membentuk dan berfungsi
sebagai konsekuensi interpenden dari konteks dimana akuntansi beroperasi. Dari
perspektif ekonomi, peranan dan fungsi akuntansi sekarang berdampak penting
pada organisasi pemerintahan dan operasi pasar keuangan. Dengan cara yang
sama, dari perspektif  keperilakuan dan organisasi, akuntansi sekarang diakui
sebagai praktek yang konsekuensinya dimediasi oleh konteks sosial dan manusia
dimana akuntansi beroperasi dan cara akuntansi bersinggungan dengan fenomena
sosial dan organisasi lainnya.

Munculnya ketertarikan terhadap ekonomi dan keperilakuan serta fungsi


akuntansi organisasional membutuhkan pergeseran radikal dalam konsepsi yang
merupakan tugas dari riset akuntansi dan akuntansi. Daripada menggunakan
akuntansi untuk akuntansi semata, pengembangan perspektif tersebut
membutuhkan sebuah pandangan yang problematis tentang masalah akuntansi.

1.2. Rumusan masalah


Yang menjadi rumusan masalah makalah ini adalah terkait dengan berbagai
pandangan ahli yang berbeda-beda dalam menilai area riset mengenai akuntansi
keperilakuan dalam retrospek dan prospek.

1.3. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui pandangan ahli yang
berbeda dalam menilai akuntansi keperilakuan dalam retrospektif dan prospektif.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Akuntansi Keprilakuan Dalam Bingkai Retrospektif Dan Prosfektif  
2.1.Pergeseran Konsep
Munculnya pergeseran konsepsi diawali dari keterkaitan ilmuwan terhadap
studi ekonomi dan studi keprilakuan serta akuntansi organisasi bergeser ini
mengakibatkan pergeseran konsepsi secara radikal yang merupakan pekerjaan dari
riset akuntansi itu sendiri. Pandangan yang mengatakan dari pada menggunakan
akuntansi untuk tujuan akuntansi semata,alangkah baiknya jika pandangan
tersebut mengarah pada pengembangan presfektif yang lebih problematic tentang
masalah akuntansi. Mereka menyampaikan pertanyaan tentang kebenaran
informasi akuntansi yang digunakan, yang terkadang menghasilkan konsekuensi
yang tidak di inginkan dan tidak terduga. Dari pada hanya menerima status quo
atas kebijakan akuntansi atau kebijakan konvensional yangberhubungan
dengan pertanyaan tersebut, riset akuntansi keprilakuan memberikan dari bagi peri
laku moderen dan analisis akuntansi ekonomi dan mulai mencerminkannya secara
lebih analitis dan terkadang mengkhawatirkan.
2.2. Berpijak Pada Tradisi Ekonomi
Tradisi ekonomi baru pada awalnya muncul sebagai usaha untuk
membangun beberapa institusi,kemunculan ini sebagian besar dikarenakan kebutu
han untuk mengonfigurasi intelektualitas pasar modal efisien yang berlandaskan
pada riset dimana keberagaman riset akan hal itu masih relative jarang
Kemunculaninstitusi baru tersebut diharapkan mampu memengaruhi alur piker
komunitas akademis akuntansi. Selain itu, kemunculan ini juga disebabkan
kepada paradigm tradisi riset yang masih terfokus pada kajian tertentu sehingga
menjadikan riset tersebut semakin rentan terhadap rasionalitas ekonomi.

5
2.3. Bidang Yang Kompleks,Kaya dan Terus Bergerak 
 Dalam meninjau literatur akuntansi secara sistematis dan hati-hati, Birnberg
dan Shields menggambarkan area riset yang begitu kaya. Lima aliran
risetakuntansi keperilakuan (1989) tersebut adalah:
1)Pengendalian manajemen (manajemen control ). 
2)Pemrosesan informasi akuntansi (accounting information processing ). 
3)Desain sistem informasi (information system design).
4)Riset audit (audit research). 
5)Sosiologi organizational (organizatioanl sociology) 

Walaupun tidak diragukan lagi bahwa riset tersebut diatas terlalu berbeda
dalam hal kualitas, Birnberg dan Shields membenarkan penekanan terhadap sifat
observasional dari perbandingan dan variasi keperilakuan, serta peningkatan sifat
orientasi teoritis dalam proses riset tersebut. Dalam banyak area masih tidak ada
tingkat kesadaran teoritis yang memadai. Dengan demikian, riset yang dilakukan
masih jauh dari kemampuan memberikan dasar interpretasi yang menarik
dan bermanfaat guna memahami dan mengubah akuntansi dalam aksi. 
Dalam konteks manajemen akuntansi atau auditing pada tingkat individu
sekarang , kita berada dalam posisi untuk memahami dan memanfaatkan komentar
tentang fugsi sistem informasi akuntansi fenomena seperti anggaran ,penetapan
standar dan interpretasi informasi akuntansi manajemen di pahami secara
intergratif dengan konteks manusia dan organisasional dimana mereka berada.

2.4. Sudut pandang Dari Luar


Berbeda dari Birnberg dan Shields, Burgstahler dan Sundem
menunjukan perbedaan yang besar (sudut pandang  non-akuntansi). Riset
akuntansi keperilakuan menurut mereka telah diperhatikan di masa lalu oleh
anggota komunitas sosial berbeda. Tugas yang diambil oleh Burgstahler dan
Sundema dalah sulit. Kekayaan dan kompleksitas dari bidang yang muncul
menciptakan kesulitan besar bagi pihak luar (outsider ). Hal ini membutuhkan

6
investasi waktu yang besar untuk memahami aliran proses riset, strategi kumulatif
yang diadopsi,cara bidang tersebut distruktur dan di karakteristikkan, serta
implikasi penuh dari keragaman perspektif konseptual yang digunakan.
Survei atas seluruh bidang riset-yang berorientasi ekonomi dalam akuntansi
mulai dari teori biaya dan laba yang menekankan pada studi pasar modal yang
efisien, teori agensi, ekonomi informasi dan organisasi, dan seterusnya akan
menjadi tugas yang cukup berat bagi peneliti organisasioanal atau keperilakuan.
Secara eksplisit, Burgstahler dan Sundem menyatakan pendekatan mereka
terhadap tinjauan didasarkan pada perspektif pandangan ekonomi informasi
dunia,yang merupakan salah satu dari rentang perspektif ekonomi yang mungkin.
Halini sama seperti peneliti keperilakuan lain yang menggunakan sosiologi
ekonomi untuk memahami masalah yang melekat pada rasionalitas ekonomi
implisit dalamriset ekonomi dalam riset ekonomi yang berorientasi pada
penelitian akuntansi dan sejarah intelektual yang didasarkan pada konsep perilaku
dalam dunia sosial- politik dan lingkungan ekonomi.
2.5. Menggerakkan Agenda Riset Ke Depan

  Komentar pribadi Caplan tentang kemunculan akuntansi


keperilakuan memberikan beberapa pemahaman lebih lanjut tentang kekuatan
mobilisasi perkembangan dari area tersebut dan apa yang dicapai sekarang. Bukan 
hanya pengaruh tekanan peranan yang dimainkan oleh restrukturisasi intelektual b
isnis Amerika terhadap pendidikan dan riset, melainkan juga kemunculan srudi
akuntansi keperilakuan yang perlu dipandang dalam konteks kemunculan
ketertarikan organisasioanal terhadap ilmu pengetahuan sosial dan keperilakuan.
Caplan memuji perkembangan dan konstribusi riset akuntansi
keprilakuan.sebagai bidang yang relatif baru khasana teori dan metedologi terus
mengalami perkembangan yang pesat. caplang menengarai bahwa riset akuntansi
keprilakuan masih dalam proses pencarian model (atau model-model)yang baku
dengan rerangka berfikir yang lebih kuat (Jurnal Pedidikan Akuntansi
Indonesia,vol. XIV, No, 2,TAHUN 2016)

7
Kita kembali pada analisis kondisi (state of the art ) saat ini. Caplan
menawarkan sebuah pandangan yang lebih berhati-hati dibandingkan
dengan pandangan Burgstahler dan Sundem walaupun ia merupakan orang dalam
(insider ) dibidang akuntansi keperilakuan. Menurut Caplan, akuntansi
keperilakuan memberikan penekanan yang adil terhadap pemahaman
sempit,dikendalikan metode, dan cepat melakukan studi yang sebagian tampaknya
dihasilkan oleh budaya akademis Amerika. Seperti disampaikan oleh Burgstahler
dan Sundem serta ditinjau oleh Lord, kemajuan dalam satu bidang lebih sering
ditentukan oleh sejumlah kecil studi inovatif. Sama seperti lainnya, area akuntansi
keperilakuan cenderung menerminkan pembelajaran, proses kumulatif riset, dan
interdependensi sehat dengan disiplin ilmu lain dalam ilmu pengetahuan manusia.

Perluasan domain penyelidikan organisasional dan keperilakuan


tersebut bukannya mudah dan tidak problematis. Seperti disampaikan oleh Caplan
studi kasus dan barangkali tempat serupa untuk penyelidikan lebih kompleks tidak
hanya membutuhkan keahlian baru tetapi juga keahlian yang besar dalam
mengidentifikasi konsep keperilakuan yang tepat dan mengaplikasikan konsep
ini pada situasi yang spesifik.

2.6. Pasang Surut Aliran Kemajuan

 Tinjauan Lord tentang perkembangan pemikiran keperilakuan dalam


akuntansi memperkuat dari banyak temuan dari riset lain. Meskipun
demikian, pendekatan khusus ini juga menghasilkan observasi tentang cara bidang
tersebut dapat bermanfaat bagi pengembangan berikutnya. Hal yang menarik
adalah kualitas dan keaslian riset semata tampaknya tidak memadai untuk
memasu kandorongan khusus untuk riset organisasional dan keperilakuan kejalur
kemajuan kumulatif.
Sebaliknya, tinjauan Lord bermanfaat untuk menyampaikan
pertimbangan tentang skala pengembangan komparatif dan studi yang berorientasi
akuntansi diAmerika Serikat, khususnya yang mencerminkan pendekatan
pemrosesan informasi manusia dan kognitif. Lord juga menekankan cara riset

8
akuntansi keperilakuan muncul dalam konteks peningkatan ketertarikan yang
lenih umum terhadap peranan akuntansi dalam pengambilan keputusan.
Hal yang tidak signifikan dalam riset akuntansi keperilakuan adalah
observasi Lord tentang peranan signifikan yang dimainkan oleh struktur
institusional dunia akademis akuntansi. Dia menekankan pentingnya
pengembangan riset pemrosesan informasi manusia yang pada awalnya diterima
oleh Journal Of Accounting Research dan dimasukan dalam konferensi riset
empiris Chicago yang sangat berpengaruh. Baik Lord, Burgstahler maupun
Sundem mengomentari signifikansi intelektual dan konferensi sebagai kunci
untuk area pengembangan lebih luas.

9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Becker merupakan orang pertama yang memperkenalkan istilah akuntansi
keperilakuan pada 1967. Kehadiran jurnal spesialis baru benar-benar sesuai untuk
merayakan kelahiran bidang baru ini. Selama masa intervensi bertahun-tahun,
banyak kemajuan yang dicapai daripada yang disadari. Meskipun demikian, tidak
ada alasan untuk berpuas diri. Kesulitan dan masalah, sebagaimana halnya
tantangan, tetap banyak dan sangat signifikan. Dalam menghadapi masa depan,
riset dalam area ini, perlu terus belajar dari pengalaman masa lalu, diperbaiki, dan
didasarkan pada pemahaman terhadap kemungkinan baru untuk memperkaya
apresiasi kita tentang bagaimana akuntansi berfungsi dalam konteks
organisasional dan keperilakuan.
Ketika riset organisasional dan keperilakuan bergerak kearah mayoritas
selama bertahun-tahun, hal ini bukan hanya akan terus memperbaiki keahlian dan
perspektif yang dikembangkan selama bertahun-tahun, melainkan juga
mengadopsi pendirian intelektual yang lebih matang dan penuh percaya diri dalam
proses tersebut. Hopwood mengatakan keduanya sma-sama memungkinkan dan
dapat diharapkan.

3.2. Saran
Saya sadar betul bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk
itu saya mengaharapkan kontribusi pembaca, pendengar, baik yang terlibat secara
langsung maupun tidak langsung, untuk memberikan keritik dan saran yang
membangun .

10
DAFTAR PUSTAKA
http://nitahasnita13.blogspot.com/2013/10/berbagi-untuk-bersama.html
https://www.academia.edu/39282637/MAKALAH_AKUNTANSI_KEPRILAKUAN

11

Anda mungkin juga menyukai